Anda di halaman 1dari 167

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE

PEMBELAJARAN QUICK ON THE DRAW UNTUK SISWA KELAS X


PADA MATERI KEPEMILIKAN (MILKIYAH) DI MADRASAH ALIYAH
MIFTAHUL ULUM KRADINAN MADIUN

SKRIPSI

Diajukan
Untuk Memenuhi Persyaratan Penyusunan Skripsi
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh:

MUHAMMAD HARITS ALFARIZI

NIM. 201190421

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO


2023
LEMBAR PESETUJUAN

Skripsi atas nama saudara

Nama : Muhammad Harits Alfarizi

NIM : 201190421

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Judul : Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Pembelajaran Quick On The

Draw Untuk Siswa Kelas X Pada Materi Kepemilikan (Milkiyah) Di

Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Kradinan Madiun.

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji dalam ujian munaqosah

Pembimbing Ponorogo, 10 April 2023

Dr. Sugiyar, M.Pd.I

NIP. 197402092006041001

Mengetahui

Ketua

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institu Agama Islam Negeri Ponorogo

Dr. Kharisul Wathoni, M.Pd.I

NIP. 197306252003121002

II
KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

PENGESAHAN

Skripsi atas nama saudara:

Nama : Muhammad Harits Alfarizi


NIM : 201190421
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Pembelajaran Quick On The Draw Untuk Siswa
Kelas X Pada Materi Kepemilikan (Milkiyah) Di Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Kradinan
Madiun

Telah dipertahankan pada sidang munaqasah di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Ponorogo pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 23 Mei 2023

Dan telah diterima sebagai bagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam, pada:

Hari : Senin

Tanggal : 29 Mei 2023

Ponorogo, 29 Mei 2023

Mengesahkan

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Dr. H. Moh. Munir, Lc., M.Ag.

NIP. 196807051999031001

Tim Penguji:

Ketua Sidang : Dr. Ahmadi, M.Ag ( )

Penguji 1 : Dr. Mukhibat, M.Ag ( )

Penguji 2 : Dr. Sugiyar, M.Pd.I ( )


III
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhammad Harits Alfarizi

NIM : 201190421

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ponorogo

Judul Skripsi : Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Pembelajaran Quick On The Draw
Untuk Siswa Kelas X Pada Materi Kepemilikan (Milkiyah) Di Madrasah Aliyah
Miftahul Ulum Kradinan Madiun

Dengan ini, menyatakan yang sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil-alihan atau pikiran orang lain
yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Ponorogo, 3 April 2023

Yang Membuat Pernyataan

Muhammad Harits Alfarizi

IV
HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat sehingga

selama penyusunan skripsi dapat terealisasi dengan baik. Tidak lupa sholawat dan salam untuk

Nabi Muhammad SAW. Segenap rasa syukur penulis mendedikasikan untuk orang yang dicintai

dengan ucapan terima kasih, rasa terima kasih, kasih sayang, dan cinta:

1. Kedua orang tua saya, Bapak Anwar Sadat dan Ibu Ninin Murniningrum yang banyak

memberikan bantuan baik dana maupun dukungan moril yang tiada henti-hentinya, sehingga

tugas akhir dapat diselesaikan dengan baik.

2. Keluarga besar bapak Drs. H. Imam Nawawi, M.Ag dan Ibu Nurul Hidayati yang selalu

berjuang demi kelangsungan hidup dan pendidikan saya. Oleh karenanya saya amat sangat

berterima kasih kepadanya.

3. Seluruh dosen IAIN Ponorogo terimakasih sudah banyak memberikan motivasi dan bimbingan

selama menjalani perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini.

4. Sahabat-sahabat PAI M khususnya dan angkatan PAI 2019 yang telah memberikan banyak

pengalaman yang sangat berharga dan selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan

skripsi.

5. Kepada semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, dengan doa semuanya yang

selalu mengiringiku, saya ucpakan jazakumullaj khairan katsiran.

Ponorogo, 3 April 2023

Muhammad Harits Alfarizi

201190421

V
MOTO

َّ‫ت يُغهِّيُْوا هما ِِبهنْ ُف ِس ِه ْم‬


َّّٰ ‫الله هَّل يُغهَِّّيُ هما بِهق ْومَّ هح‬
َّّٰ َّ‫اِن‬
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan

dirinya (Q.S Ar-Ra’du : 11)1

1
Mushaf Ma’sum, Al-Quran, QS Ar-Radu/ 13: 11.
VI
ABSTRAK

Alfarizi, Muhammad Harits. 2023. Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Pembelajaran
Quick On The Draw Untuk Siswa Kelas X Pada Materi Kepemilikan (Milkiyah) Di
Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Kradinan Madiun. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.
Pembimbing Dr. Sugiyar, M.Pd.I

Kata Kunci: Prestasi Belajar, Quick On The Draw, Milkiyah


Dalam proses pencapaian pembelajaran, prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Salah satu faktor utama yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran adalah
metode pembelajaran. Oleh karena itu metode pembelajaran merupakan sebagian dari faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa yang patut diperhatikan, karena dengan pemilihan metode
pembelajaran yang baik dan sesuai peserta didik dengan senang tertarik terhadap pelajaran, selalu
memperhatikan guru, keterlibatan siswa di kelas sangat aktif serta terpacu untuk mendapatkan nilai
yang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk mengetahui bagaimana metode pembelajaran
Quick On The Draw dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X pada materi Kepemilikan
(milkiyah) di MA Miftahul Ulum Kradinan Madiun. 2) Untuk mengetahui Apakah penerapan
metode pembelajaran Quick On The Draw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X pada
materi Kepemilikan (milkiyah) di MA Miftahul Ulum Kradinan Madiun.
Pendekatan dan jenis pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
tindakan kelas (classroom action research) yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Mc.
Taggart. Dimana dalam alur pelaksanaanya peneliti terlibat langsung dalam proses sejak awal
sampai dengan hasil penelitian berupa laporan, yang langkah-langkahnya meliputi perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Selanjutnya peneliti memantau, mencatat dan mengumpulkan
data lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitian.
Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa 1) Penerapan metode Quick On The
Draw secara siginifikan mampu meningkatkan aktivitas belajar peserta didik secara bertahap. Hal
ini dibuktikan pada siklus I keaktifan peserta didik masuk kategori sangat baik dan baik mencapai
7 peserta didik dengan persentase sama-sama 7 %, kemudian di siklus II meningkat menjadi 8
peserta didik dengan kategori sangat baik dan 10 peserta didik dengan kategori baik yang masing-
masing persentase mencapai 34% dan 43%. 2) Penerapan metode pembelajaran Quick On The
Draw menunjukkan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran Fikih. Hal
ini di buktikan dengan persentase pada siklus I sampai dengan siklus II. Hasil dari siklus I
pencapaian KKM hanya 17 peserta didik yang tuntas dengan persentase 73%, kemudian pada
siklus II meningkat menjadi 20 peserta didik dengan persentase 87%.

VII
ABSTRACT

Alfarizi, Muhammad Harith. 2023. Improving Learning Achievement Through the Quick On
The Draw Learning Method for Class X Students on Ownership Material (Milkiyah) at
Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Kradinan Madiun. Thesis. Department of Islamic
Religious Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Ponorogo State Islamic
Institute. Advisor Dr. Sugiyar, M.Pd.I.

Keyword: Learning Achievement, Quick On The Draw, Milkiyah


Learning success is heavily impacted by a number of elements during the process. The
learning technique is one of the key elements that has a significant impact on learning performance.
The choice of a good and appropriate learning method will encourage students to be interested in
the lesson, pay close attention to the teacher, participate actively in class, and be motivated to earn
good grades. As a result, the learning method is one of the factors that influences student
achievement that merits attention.
1) To determine if Quick On The Draw learning methodology at MA Miftahul Ulum
Kradinan Madiun affects student accomplishment in class X on ownership material (milkiyah). 2)
To determine if class X students at MA Miftahul Ulum Kradinan Madiun can acquire the concept
of ownership (milkiyah) more effectively by using the Quick On The Draw learning approach.
In this study, a classroom action research methodology created by Stephen Kemmis and
Mc. Taggart was employed as the technique and kind of methodology. Planning, implementing,
observing, and reflecting are the processes in the implementation flow where the researcher is
directly involved from the start to the study results in the form of a report. Additionally, researchers
gather, record, and evaluate data before publishing the findings of their research.
Based on the results of data analysis it was concluded that 1) The application of the Quick
On The Draw method was significantly able to increase the learning activities of students
gradually. This is evidenced in the first cycle of student activity in the very good and good category
reaching 7 students with the same percentage of 7%, increasing to 8 students in the very good
category and 10 students in the good category, each percentage reaching 34 % and 43%. 2) The
application of the Quick On The Draw learning method shows that there is an increase in learning
achievement in Jurisprudence subjects. This is evidenced by the percentage in cycle I to cycle II.
The results of cycle I KKM achievement were only 17 students who completed with a percentage
of 73%, then in cycle II it increased to 20 students with a percentage of 87%.

VIII
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas nikmat dan

karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Peningkatan Prestasi

Belajar Melalui Metode Pembelajaran Quick On The Draw Untuk Siswa Kelas X Pada Materi

Kepemilikan (Milkiyah) Di Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Kradinan Madiun. Dalam skripsi ini

dijelaskan bahwa pentingnya pemilihan metode pembelajaran dan kreativitas guru dalam

melakukan proses belajar mengajar sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Peneliti sadar bahwa banyak sekali berbagai pihak yang telah memberikan bantuan selama

penulisan skripsi ini; Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan baik materil maupun moril dari berbagai pihak sehingga penulisan

skripsi ini dapat diselesaikan. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat.:

1. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag selaku Rektor IAIN Ponorogo yang telah memberikan kesempatan

peneliti menimba ilmu di almamater tercinta.

2. Dr. Moh. Munir, Lc, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

Ponorogo yang membantu melancarkan proses pendidikan peneliti selama di Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan hingga menyelesaikan skripsi ini.

3. Dr. Kharisul Wathoni, M.Pd.I. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam yang selalu

memberikan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Dr. Sugiyar, M.Pd.I. selaku pembimbing yang telah memberikan arahan kepada peneliti

dengan penuh ketelitian serta kesabaran, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Seluruh dosen segenap Civitas Akademik IAIN Ponorogo, yang telah memberikan ilmu yang

bermanfaat dan berharga bagi penulis.

6. Nanang Syaifuddin, S.E. selaku Kepala Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Dolopo Kradinan

Madiun, yang telah memberikan kesempatan peneliti untuk melakukan penelitian di Madrasah.

IX
7. Lina Zakiyatus S. S,Pd selaku guru kelas X mata pelajaran Fikih, dan segenap tenaga pendidik

Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Kradinan Madiun, yang telah memberikan kesempatan dan

waktu untuk dapat melakukan pembelajaran dan melakukan penelitian pada jam pelajaran

yang diampu.

8. Kedua orang tua saya tercinta, Bapak Anwar Sadat tercinta dan Ibu Ninin Murniningrum

terkasih. Yang telah memberikan segala yang saya butuhkan. Memberikan doa yang tak henti-

hentinya demi keberhasilan saya.

9. Keluarga besar Drs. H. Imam Nawawi, M.Pd dan Ibu Nurul Hidayati, S.Pd yang telah

memberikan segala yang telah saya butuhkan serta dukungan dan doa terbaik atas penulisan

skripsi ini

10. Keluarga tanpa darah, Squad PAI M 19 yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam

mengerjakan penelitian ini. Semoga pertemanan kita selalu terjalin dan dapat bertemu dilain

waktu dengan cerita indah masing-masing

Ponorogo, 3 April 2023

Muhammad Harits Alfarizi

201190421

X
PEDOMAN TRANSLITRASI

1. Penulisan translitrasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakan pedoman translitrasi

berdasarkan buku pedoman penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Ponorogo 2022

sebagai berikut:

Arab Indonesia Arab Indonesia

‫ا‬ ‘ ‫ض‬ d{

‫ب‬ b ‫ط‬ t{

‫ت‬ t ‫ظ‬ z{

‫ث‬ th ‫ع‬ ‘

‫ج‬ j ‫غ‬ gh

‫ح‬ h{ ‫ف‬ f

‫خ‬ kh ‫ق‬ q

‫د‬ d ‫ك‬ k

‫ذ‬ dh ‫ل‬ l

‫ر‬ r ‫م‬ m

‫ز‬ z ‫ن‬ n

‫س‬ s ‫و‬ w

‫ش‬ sh ‫ء‬ h

‫ص‬ s ‫ي‬ y

2. Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang caranya dengan menuliskan coretan horisontal

diatas huruf u >, i >, a >.

3. Bunyi hidup dobel (diftong) Arab ditransliterasikan dengan menggabung dua huruf “ay”

dan “aw”.

Contoh: bayna, ‘alaihim, qawl, mawd} ‘ah.

XI
4. Kata yang ditransliterasikan dan kata-kata dalam bahasa asing yang belum terserap

menjadi baku Indonesia harus dicetak miring.

5. Bunyi huruf hidup akhir sebuah kata tidak dinyatakan dalam translitrasi. Traslitrasi hanya

berlaku pada huruf konsonan akhir.

Contoh:

Ibn Taymiyah bukan Ibnu Taymiyah. Inna al-din’inda Allah al Islam bukan Inna al-

dina’inda Allahi Al-Islamu ... fahuawa wa > jibbukan fahuwa wa > jibu atau fahuwa wa >

jibun.

6. Kata yang berakhir dengan ta’marbuthah dan berkedudukan sebagai sifat (na’at) dann

idhafah ditrasliterasi dengan “ah” sedangkan mudhaf ditransliterasikan dengan “at”.

Contoh:

a. Na’at dan mud}a > f ilayh : sunnah sayyi’ah

b. Mud{af : d}jawa > bith al-qira>ah

7. Kata yang berakhiran dengan (ya’ bertashdid ditransliterasikan dengan i > jika i > diikuti

oleh ta’ marbut } ah maka transliterasinya adalah i > yah. Jika ya’ bertashdid berada di

tengah kata ditransliterasikan yy.

Contoh:

a. Al-Ghaza > li, al–Nawawi >

b. Ibn Taymi > ya, Al-Jawzi > ya

c. Sayyid, mua > yyid, muqayyid

XII
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ I

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... II

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... III

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. IV

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. V

MOTO ...................................................................................................................... VI

ABSTRAK................................................................................................................ VII

ABSTRACT ............................................................................................................. VIII

KATA PENGANTAR ............................................................................................. IX

PEDOMAN TRANSLITERASI............................................................................. XI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ XIII

DAFTAR TABEL .................................................................................................... XVI

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... XVIII

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... XIX

BAB I :PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah ......................................... 7

C. Rumusan Masalah ....................................................................... 8

D. Tujuan Penelitian......................................................................... 9

E. Manfaat Penelitian....................................................................... 9

XIII
F. Definisi Oprasional ..................................................................... 10

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ................................................................................. 12

B. Telaah Penelitian Terdahulu ........................................................ 32

C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 36

D. Pengajuan Hipotesis Tindakan .................................................... 37

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................. 38

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 39

C. Subjek Penelitian ......................................................................... 40

D. Data dan Sumber Data ................................................................. 40

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 41

F. Instrumen Penelitian .................................................................... 42

G. Validitas Instrumen ...................................................................... 43

H. Teknik Analisis Data dan Indikator Keberhasilan ....................... 50

I. Prosedur Penelitian ...................................................................... 54

1. Perencanaan ........................................................................... 55

2. Pelaksanaan............................................................................ 55

3. Pengamatan ............................................................................ 55

4. Refleksi .................................................................................. 55

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Singkat Setting Lokasi Penelitian .............................. 57

B. Paparan Data Penelitian ............................................................. 62

1. Paparan Data Pra Penelitian .................................................. 63

XIV
2. Paparan Data Penelitian ........................................................ 65

C. Pembahasan ................................................................................. 89

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 95

B. Saran ............................................................................................ 96

DAFTAR PUSTAKA

XV
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matrik persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ........................... 35

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas soal siklus I ................................................................. 44

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas soal siklus II ............................................................... 44

Tabel 3.3 Tingkat kesukaran soal Fikih pada siklus I ............................................... 47

Tabel 3.4 Tingkat kesukaran soal Fikih pada siklus II .............................................. 47

Tabel 3.5 Distribusi butir soal Fikih pada siklus I .................................................... 48

Tabel 3.6 Distribusi butir soal Fikih pada siklus II ................................................... 38

Tabel 3.6 Daya pembeda soal pada siklus I .............................................................. 49

Tabel 3.7 Daya pembeda soal pada siklus II ............................................................. 50

Tabel 3.8 Kriteria Ketuntasan Minimal..................................................................... 52

Tabel 3.9 Rentang nilai kriteria ketuntasan minimal ................................................ 53

Tabel 4.1 Hasil Pra Siklus ......................................................................................... 64

Tabel 4.2 Pelaksanaan penelitian PTK pada siklus I ................................................ 66

Tabel 4.3 Data pengamatan siswa ............................................................................. 72

Tabel 4.4 Keaktifan siswa pada siklus I .................................................................... 74

Tabel 4.5 Prestasi belajar siswa pada siklus I ........................................................... 74

Tabel 4.6 Hasil prestasi belajar siswa pada siklus I ................................................. 75

Tabel 4.7 Jadwal pelaksanaan PTK pada siklus II .................................................... 79

Tabel 4.8 Data pengamatan siswa ............................................................................. 86

XVI
Tabel 4.9 Keaktifan siswa pada siklus II................................................................... 87

Tabel 4.10 Prestasi belajar siswa pada Siklus II ....................................................... 70

Tabel 4.11 Hasil prestasi belajar siswa pada siklus II ............................................... 89

Tabel 4.12 Perbandingan prestasi belajar tiap siklus ................................................ 93

Tabel 4.13 Perbandingan keaktifan prestasi tiap siklus ........................................... 94

XVII
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Rumus korelasi product moment ........................................................... 43

Gambar 3.2 Rumus K – R 20 .................................................................................... 45

Gambar 3.3 Rumus Taraf Kesukaran ....................................................................... 46

Gambar 3.4 Rumus daya pembeda ............................................................................ 49

Gambar 3.5 Bagus siklus penelitian tindakan kelas .................................................. 56

XVIII
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran: 1.1 RPP Siklus I & II ............................................................................... 101

Lampiran 1.2: Lembar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)................................... 113

Lampiran 1.3: Instrumen penilaian ........................................................................... 115

Lampiran: 1.4 Handout materi .................................................................................. 124

Lampiran: 2 Bukti rekaman kegiatan pembelajaran ................................................. 132

Lampiran: 2.1 Lembar pengamatan terstruktur ......................................................... 134

Lampiran: 2.2 Lembar catatan lapangan ................................................................... 136

Lampiran 2.3 Lembar Dokumentasi.......................................................................... 138

Lampiran 2.4 Bukti Rekaman Lain ........................................................................... 139

Lampiran: 3 Hasil uji validitas instrumen ................................................................. 142

Lampiran: 4 Surat izin penelitian ............................................................................. 146

Lampiran: 6 Surat pernyataan keaslian penelitian .................................................... 148

XIX
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu indikator kemampuan seseorang dalam memahami ilmu

pengetahuan adalah tingkat prestasi belajarnya. Selain menjadi ukuran

keberhasilan siswa, prestasi belajar juga dapat digunakan untuk menilai

institusi pendidikan. Pencapaian belajar adalah hasil akhir dari pembelajaran

yang dicapai setelah melakukan beberapa kegiatan belajar mengajar. Dimana

dalam proses pembelajaranya diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar

yang dapat ditunjukan melalui nilai yang diberikan oleh seorang guru dari

jumlah bidang studi yang telah dipelajari oleh peserta didik.2 Sementara itu

menurut Nugroho dan Pramukantoro mengatakan bahwa prestasi belajar

merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah

melaksanakan usaha-usaha belajar.3

Keberhasilan seseorang dalam prestasi belajar tidak hanya dapat

dinilai dari nilai rapor tetapi juga oleh sejumlah faktor lain yang menjadi tolok

ukur prestasi belajar. Gagne membagi lima komponen prestasi belajar menjadi

lima kategori: metode kognitif, pengetahuan, linguistik, sikap, dan

2
Bambang Suyadi Kabela Putri, “Pengaruh Minat Belajar Dan Kecerdasan
Emosional Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Prajekan Kabupaten
Bondowoso Tahun Ajaran 2016/2017”,” Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. 11 (2017): 67.
3
Cahyo Nugroho, Pramukantoro, “Pengaruh Motivasi Belajar Mahasiswa
Berdasarkan Latar Belakang Pada Mata Kuliah Praktik Dasar Listrik Dan Matematika Teknik
1 Terhadap Prestasi BelajarMahasiswa S1 PTE UNESA Tahun Angkatan 2012”, Jurnal
Pendidikan Teknik Elektro, Vol. 3 (2014): 97–104.

1
keterampilan.4 Selain itu, Menurut Siagian, ada beberapa tolak ukur yang bisa

dimanfaatkan dalam konteks pembelajaran untuk menilai keberhasilan siswa.

Istilah "pencapaian pembelajaran" mengacu pada pencapaian taksonomi

konsep pendidikan yang mencakup komponen kognitif, emosional, dan

psikomotorik. Untuk mengidentifikasi anak-anak yang memiliki tingkat

prestasi belajar yang tinggi, ada beberapa kriteria.5

Prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa hal selama proses

kompetisi berlangsung. Metode pembelajaran merupakan salah satu elemen

kunci yang memiliki dampak besar pada seberapa baik siswa belajar. Guru

harus mengajar siswa menggunakan teknik pembelajaran yang diperlukan

untuk proses pembelajaran di kelas untuk memastikan hasil belajar yang baik.

Teknik posisi merupakan alat motivasi ekstrinsik, taktik mengajar, dan alat

untuk mencapai tujuan, menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain.6

Salah satu strategi keberhasilan pembelajaran adalah penerapan

metode. Semakin cerdas seorang guru memilih strategi mengajar, semakin

efektif mereka mampu mendidik. Dari sini, kita dapat belajar betapa

pentingnya sebuah metode dalam proses belajar-mengajar dan untuk

memastikan keberhasilannya. Pemilihan metode pembelajaran yang baik dan

tepat akan mendorong siswa untuk tertarik pada pelajaran, memperhatikan

4
Gagne, R. M., The Condition of Learning Theory of Instrucion (New York:
Rinehart, 1985), 29.
5
Sondang Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara,
2006), 12.
6
Aswan Zain, Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006).72.

2
guru, berpartisipasi aktif di kelas, dan termotivasi untuk memperoleh nilai

yang baik. Oleh karena itu, metode pembelajaran merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang patut mendapat perhatian.

Menurut Roestiyah N.K, guru harus memiliki strategi agar peserta

didik dapat belajar secara efektif dan efisien. Selain untuk mencapai hasil yang

diinginkan. Menguasai keterampilan mengajar atau biasa disebut dengan

metode mengajar merupakan salah satu langkah untuk memiliki strategi ini.

Sebab strategi pembelajaran dapat digunakan sebagai teknik mengajar untuk

membantu siswa mencapai hasil yang diinginkan.7

Menurut wawancara informan dengan peneliti, masih banyak guru di

MA Kradinan Miftahul Ulum yang kegiatan pembelajarannya lebih banyak

menggunakan metode pembelajaran tradisional seperti ceramah dan cerita

khususnya pada topik fikih. Hal ini karena paradigma pembelajaran ceramah

tidak sulit untuk digunakan bagi guru. Selain itu, dengan penggunaan prosedur

pembelajaran konvensional itu tidak terlalu mahal dan dapat diselesaikan

dengan cepat. Jadi, pada saat itu, pengajar hanya menceramahi atau menyuruh

murid mempelajari buku pelajaran yang ditugaskan.8

Penggunaan strategi pengajaran alternatif yang kurang beragam dan

kecenderungan gaya mengajar yang terlalu banyak ceramah membuat siswa

bosan dan kurangnya partisipasi penuh dalam pembelajaran mereka. Akibat

dari hal itu tidak sedikit siswa yang di dalam kelas itu mengantuk, gaduh, dan

7
Ibid., 74
8
Lina Zakiyatus S, Pengajar di MA Miftahul Ulum Kradinan Madiun, 11 Januari
2023.

3
bahkan prestasi peserta didik itu sendiri mengalami penurunan. Tidak hanya

itu, keterlibatan dan kerja sama peseta didik dalam menyelesaikan suatu

pekerjaan atau proyek kelompok dianggap kurang memadai. Oleh karena itu,

sangat penting untuk merencanakan partisipasi siswa dalam proses

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Satu-satunya hal paling efektif yang dapat dilakukan seorang guru

untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan metode

pengajaran "Quick On The Draw". Metode ini dapat meningkatkan motivasi

belajar, mempermudah memahami materi yang dipelajari, mendorong

partisipasi dalam kegiatan pembelajaran, dan menimbulkan rasa kekeluargaan

dan persatuan di antara peserta didik. Hal tersebut telah dibuktikan dengan

adanya penelitian terdahulu, adapun penelitian terdahulu sebagai berikut:

Dalam artikel jurnal berjudul “Efektivitas Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Quick On The Draw” yang ditulis oleh Wayan

Mahardika Prasetya Wiratama, rata-rata hasil belajar siswa untuk semua

pertemuan mencapai nilai minimal 75, menurut hasil penelitian peningkatan

prestasi belajar. melalui metode pembelajaran Quick On The Draw. Secara

persentase rata-rata di semua rapat adalah 100 persen. Hal ini menunjukkan

bahwa syarat keberhasilan indikator, baik secara individu maupun secara

umum, telah terpenuhi.9

9
Wayan Mahardika Prasetya Wiratama, “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Quick On The Draw,” Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan 10, no. 3 (September
2020): 193.

4
Dalam penelitian berjudul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar

Agama Hindu Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Quick On The

Draw”, Ni Nyoman Sumerti mengkaji bagaimana metode Quick On The Draw

dapat meningkatkan hasil belajar. Dia mencatat bahwa temuan penelitian

tersebut "membuktikan bahwa metode yang diterapkan dalam proses

pembelajaran berdampak signifikan terhadap prestasi siswa." Prestasi siswa

menunjukkan bahwa guru menggunakan strategi instruksional terbaik untuk

melaksanakan proses pembelajaran. Sedangkan pada siklus I rata-rata nilai

siswa hanya 69,00, meningkat menjadi 74,33 pada siklus I, dan menjadi 82,66

pada siklus II, berdasarkan perbandingan nilai rata-rata kedua siklus tersebut.

Kenaikan ini mewakili upaya maksimal yang peneliti laksanakan untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa terutama meningkatkan mutu pendidikan

di SD Negeri 2 Siangan.10

Peneliti menyadari betapa pentingnya pembahasan tentang

kepemilikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dapat disimpulkan

dari isu-isu tersebut bahwa menggunakan strategi pembelajaran secara efektif

dengan siswa dan guru sangatlah penting. Guru perlu memulai pelajaran

dengan cara yang membuat peserta didik merasa berkesan dan membekas pada

diri peserta didik itu sendiri.

Tujuan pendidikan yang diinginkan tidak akan tercapai jika belajar

hanya sekedar mentransmisikan pengetahuan. Karena, sebagai calon guru, kita

10
Ni Nyoman Sumerti, “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Agama Hindu
Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Quick On The Draw,” Jurnal MPI 1, no. 2
(September 2020): 148.

5
harus mampu menanamkan cita-cita mulia di samping pengetahuan kepada

peserta didik, dan seorang guru perlu melatih imajinasi untuk menciptakan

lingkungan belajar yang kondusif yang akan membangkitkan minat dan minat

peserta didik. Dan jika tidak melakukannya akan berdampak negatif pada

standar pembelajaran, khususnya di mata pelajaran Fikih.

Mengenali keadaan yang paparkan dalam pernyataan di atas peneliti

berusaha mencari solusinya. Bagaimana melakukan kegiatan belajar mengajar

yang inovatif dalam rangka meningkatkan prestasi siswa, khususnya dalam

materi kepemilikan. Sehingga munculah inovasi penggunaan metode Quick

On The Draw dengan berbagai kreativitas pendidik diharapkan dapat

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi dan meningkatkan prestasi

belajar. Maka dari itu metode Quick On The Draw mengajak peserta didik

untuk terlibat dalam kegiatan berpikir, bermain mandiri, saling

ketergantungan, dan kegiatan kecerdasan emosional.

Dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran Fikih khususnya pada

materi Kepemilikan, peneliti berusaha mengaplikasikan metode Quick On The

Draw dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini karena terdapat kesesuaian antara

keduanya. Unsur-unsur yang terdapat pada metode pembelajaran kooperatif

juga terdapat di dalam Quick On The Draw, sehingga dalam pelaksanaannya

dapat sejalan. Dengan begitu diharapkan kegiatan pembelajaran akan lebih

menyenangkan dan menambah gairah belajar peserta didik. Sehingga dengan

pendekatan ini pembelajaran yang awalnya membosankan, monoton, dan

6
menjenuhkan dapat dihindari. Tentunya dengan memperhatikan kelebihan,

kekurangan, dan tata cara penerapan pendekatan Quick On The Draw .

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dan

menuangkan ide tersebut dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi dengan

judul: “Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Pembelajaran Quick On

The Draw Untuk Siswa Kelas X Pada Materi Kepemilikan (Milkiyah) Di MA

Kradinan Miftahul Ulum Madiun”.

B. Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah

Identifikasi masalah berikut didasarkan pada latar belakang yang telah

disebutkan sebelumnya:

1. Identifikasi Masalah

Hasil wawancara dapat diidentifikasi bahwa terdapat berbagai

permasalahan:

a. Menurut temuan wawancara, aktivitas kegiatan pembelajaran yang

digunakan di MA Kradinan Miftahul Ulum masih berpusat pada guru.

Sehingga dalam selama proses pembelajarannya guru lebih banyak

menggunakan metode ceramah mengenai mata pelajaran tersebut.

Jadi, aktivitas atau pekerjaan di dalam pembelajaran yang di lakukan

di dalam kelas bersama peserta didik cenderung berfokus pada

pencatatan, mendengarkan, dan jarang melibatkan diskusi kelompok

atau tanya jawab dari siswa lain.

7
b. Penggunaan metode pembelajaran yang tidak tepat serta kurang

berfariasi. Dengan demikian prestasi belajar peserta didik pada mata

pelajaran itu mengalami suatu penurunan.

c. Kurangnya antusias siswa dalam mengikuti kegiatan belajar, serta

partisipasi dan kerjasama siswa dalam menyelesaikan suatu

permasalahan,

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahaan, peneliti akan merinci

masalah kemudian membatasi permasalahan sebagai berikut :

a. Fokus pada penerapan metode pembelajaran Quick On The Draw

untuk meningkatkan prestasi belajar materi Kepemilikan (milkiyah)

pada siswa kelas X di MA Kradinan Miftahul Ulum Madiun.

b. Mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah belajar

menggunakan metode pembelajaran Quick On The Draw pada materi

Kepemilikan (milkiyah).

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan metode pembelajaran Quick On The Draw dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X pada materi Kepemilikan

(milkiyah) di MA Miftahul Ulum Kradinan Madiun?

2. Apakah penerapan metode pembelajaran Quick On The Draw dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X pada materi Kepemilikan

(milkiyah) di MA Kradinan Ulum Kradinan Madiun?

8
D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas maka tujuan

penelitian tindakan kelas sebagai berikut

1. Untuk mengetahui bagaimana metode pembelajaran Quick On The

Draw dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X pada materi

Kepemilikan (milkiyah) di MA Miftahul Ulum Kradinan Madiun.

2. Untuk mengetahui apakah penerapan metode pembelajaran Quick On

The Draw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X pada

materi Kepemilikan (milkiyah) di MA Miftahul Ulum Kradinan

Madiun.

E. Manfaat Penelitian

Setelah diketahui tujuan dari penelitian diatas maka hasil penelitian ini

bermanfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoretis

Temuan penelitian ini diharapkan dapat memajukan

pengetahuan dan mendorong peningkatan kompetensi guru, khususnya

di bidang inovasi pembelajaran.

2. Secara praktis

a. Bagi Kepala Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujuan dalam

kegiatan belajar mengajar di MA Miftahul Ulum Kradinan

Madiun.

9
b. Bagi Guru

Penelitian tindakan kelas ini dapat menjadikan salah satu

alternatif pilihan metode pembelajaran dalam proses pembelajaran

Fikih di kelas X Pada materi Kepemilikan untuk meningkatkan

prestasi belajar peserta didik.

c. Bagi Peserta Didik

Siswa akan merasa lebih mudah untuk memahami materi

kepemilikan jika ada alternatif pembelajaran baru yang tersedia.

Sehingga variasi ini juga dapat memberi siswa kesempatan untuk

memanfaatkan gaya belajar masing-masing dengan sebaik-

baiknya.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil temuan penelitian ini dapat menjadi pedoman dan

acuan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih luas

dan mendalam.

F. Definisi Oprasional

1. Metode pembelajaran Quick On The Draw adalah jenis pembelajaran yang

lebih menekankan pada tindakan dan kolaborasi siswa dalam

mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan informasi dari berbagai

sumber, serta lingkungan permainan yang memupuk kerja sama tim dan

kecepatan yang pada akhirnya mengarah pada balapan kelompok.

2. Prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan belajar yang disertai

dengan perubahan yang dilakukan oleh seseorang (siswa) dan dinyatakan

10
dalam bentuk lambang, angka, huruf, atau kalimat sebagai cara untuk

mengukur seberapa baik siswa memenuhi standar yang telah ditentukan

dan membantu siswa mencapai kesempurnaan dalam pemikiran dan

perilaku mereka.

3. Kepemilikan ialah ungkapan yang mengacu pada suatu harta atau barang

yang secara sah dapat dimiliki oleh seseorang untuk dipergunakan dan

dibenarkan mengalihkan penguasaannya kepada orang lain. Menurut

bahasa, kata milkiyah itu sendiri mengandung makna sesuatu yang ada

dalam kekuasaannya.

11
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Istilah “prestasi belajar” menggabungkan kata “prestasi”

dengan “belajar”. Kata-kata ini semua memiliki arti yang berbeda.

Prestasi diartikan sebagai hasil dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(dari apa yang telah dilakukan, dilakukan, dan seterusnya). Prestasi

dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai sebagai hasil dari kegiatan

belajar yang dilakukan. Hasil belajar dinyatakan dalam angka, dan

menurut Suryabrata, prestasi belajar merupakan konsekuensi dari

evaluasi pendidikan yang dicapai anak didik setelah melalui proses

pendidikan formal dalam rentang waktu tertentu.11

Menurut teori di atas, keberhasilan belajar adalah hasil akhir

dari suatu kegiatan belajar ditambah dengan perubahan-perubahan

yang dilakukan oleh seseorang (siswa) dan dinyatakan dalam bentuk

lambang, angka, huruf, atau kalimat sebagai ukuran derajat

keberhasilan siswa. dengan standar yang telah ditentukan dan menjadi

kesempurnaan bagi peserta. dididik baik secara konseptual maupun

praktis.

11
Sumadi Suryabrata, Hasil Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya (Jakarta:
Gramedia, 2006). 6.

12
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Keberhasilan belajar seorang individu adalah hasil dari

interaksi antara banyak elemen yang mempengaruhi baik dari dalam

maupun dari luar orang tersebut. Untuk membantu siswa mencapai

tingkat prestasi belajar yang setinggi-tingginya, sangat penting untuk

memberikan pengenalan tentang unsur-unsur yang mempengaruhi

prestasi belajar. Berikut penjelasan tentang unsur-unsur yang

mempengaruhi keberhasilan akademik:

1) Faktor Internal

Faktor yang bersifat internal bagi yang sedang belajar,

faktor internal antara lain:

a) Faktor Jasmaniah

Faktor Jasmaniah meliputi kesehatan dan kecacatan.

Selain masalah dasar tersebut, kesehatan panca indera,

khususnya indera penglihatan dan pendengaran, cukup

terspesialisasi. Beberapa orang menggunakan indra

pendengaran dan penglihatannya saat belajar.12

Apalagi anak yang kurang gizi secara fisik menjadi

mudah lelah, lesu, dan lesu. Kegiatan terganggu sebagai

akibatnya, terutama kegiatan pendidikan.

12
Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: CV Pustaka Setia, 1997). 107.

13
b) Faktor Psikologis

Ada banyak faktor psikologis yang dapat

menghubungi prestasi peserta didik, antara lain adalah

intelegensi dimana taraf ini sangat menghubungi prestasi

belajar seseorang peserta didik, di mana peserta didik yang

memiliki taraf intelegensi tinggi mempunyai peluang lebih

besar untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi.

Kemudian sikap yang pasif dan rendah diri secara tidak

langsung dapat menghambat sisiwa dalam menampilkan

prestasi belajarnya.13

2) Faktor Eksternal

Yaitu faktor dari luar individu, antara lain ialah:

a) Faktor non sosial meliputi: sarana dan prasarana, suasana

sekolah, kurikulum, pengelompokan peserta didik dan

metode mengajar.14

b) Faktor sosial meliputi : faktor lingkungan masyarakat, faktor

budaya, faktor keagamaan, dan faktor keluarga.15

13
Sarmadhan Lubis, Konsep Kecerdasan Emosional Sebagai Metodologi Prestasi
Belajar. (Jakarta: Guepedia, 2020), 65.
14
Mu’awanah, “Hubungan Keaktifan Guru Dalam Mengajar Motivasi Berprestasi
Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Madrasah Aliyah Ma’arif Bakung Udan Awu Blitar,”
Jurnal Realita 1, no. 5 (January 2004): 6.
15
Abu Ahmadi, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1991). 131

14
c. Jenis Prestasi Belajar

Menurut Bloom, ada tiga jenis prestasi: kognitif, efektif, dan

psikomotor, sebagaimana dikutip Nana Sudjana. Penulis akan

menguraikan tujuan dan hasil di dalamnya untuk lebih jelasnya:

1) Aspek Kognitif

Hasil belajar berupa pengetahuan, keterampilan, dan

kecerdasan intelektual terikat pada ranah kognitif. Ragam hasil

belajar pada ranah kognitif antara lain:

a) Tipe prestasi pengetahauan hafalan

Menggunakan ungkapan Bloom, hafalan knowledge

merupakan terjemahan dari kata knowledge. Fakta-fakta ini

berisi batasan, nomenklatur, artikel, undang-undang bab,

formula, dan informasi faktual dan terkait ingatan lainnya.16

Pengetahuan hafalan merupakan terjemahan dari kata.

Tipe prestasi belajar pengetahauan merupakan

tingkatan tipe prestasi yang paling rendah. Namun demikan,

tipe prestasi belajar ini penting sebagai persyaratan untuk

menguasai dan mempelajarai tipe-tipe belajar yang lebih

tinggi.17

b) Tipe prestasi belajar pemahaman

16
Chatarina Tri Anni, Psikologi Belajar (Semarang: Unnes Press, 2004).6.
17
Tohirion, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2015).200.

15
Tingkat prestasi belajar untuk pemahaman satu

tingkat lebih besar dari tingkat prestasi belajar untuk

pengetahuan hafalan. Kapasitas untuk memahami makna

atau makna suatu konsep diperlukan untuk pemahaman.

Kemampuan untuk menafsirkan materi pembelajaran dalam

bahasa atau ekspresi sendiri disebut sebagai pemahaman.

c) Tipe prestasi belajar penerapan

Kemampuan menerapkan dan mengabstraksikan

suatu konsep, pengertian rumusan hukum dalam konteks

baru merupakan salah satu bentuk prestasi belajar aplikasi

d) Tipe prestasi belajar evaluasi

Kemampuan untuk menilai sesuatu berdasarkan

penilaian seseorang dan kriteria yang digunakan adalah jenis

evaluasi prestasi belajar. Kemampuan menilai suatu sudut

pandang, ide, produk, pendekatan, atau sejenisnya dengan

menggunakan kriteria tertentu disebut sebagai penilaian.

2) Prestasi Belajar Aspek Psikomotorik

Hasil belajar psikomotor berbentuk kemampuan,

termasuk kapasitas tindakan mandiri (seseorang). Carl Rogers

meramalkan perilaku seseorang yang telah mencapai penguasaan

tingkat kognitif.18

18
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta,
2005). 151.

16
3) Prestasi Belajar Aspek Afektif

Sesuatu yang berkaitan dengan nilai-nilai, yang terkait

dengan sikap dan tindakan. Menurut beberapa ahli, jika seseorang

telah menguasai bidang kognitif tingkat tinggi, maka dapat

dipastikan sikapnya akan berubah. Siswa menampilkan beberapa

jenis hasil belajar emosional dalam perhatian mereka ke kelas,

disiplin, motivasi belajar, menghormati guru dan teman sebaya,

kebiasaan belajar, dan perilaku lainnya.

d. Kegunaan Prestasi Belajar

Kegunaan prestasi belajar itu diantara lain sebagai berikut:

1) Untuk mencirikan keberhasilan akademik yang dilakukan oleh

siswa dalam satu bidang studi atau dalam berbagai mata pelajaran,

baik secara individu maupun kelompok.

2) Untuk menguraikan evolusi prestasi siswa, baik secara individu

maupun kolektif, melalui berbagai siklus pengujian dalam bidang

studi tertentu.

3) Untuk mengevaluasi kinerja siswa dalam beberapa aspek psikologis

bidang studi.19

19
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2013), 461.

17
2. Metode Pembelajaran Quick On The Draw

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Kata "metode" berasal dari bahasa Yunani. Kata ini berasal

dari dua kata "metha" dan "hodos", yang keduanya berarti melalui atau

jalan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “metode”

adalah suatu cara yang metodis dan cermat dalam melakukan suatu

tugas, yang dilakukan untuk menyampaikan informasi instruksional

guna mencapai tujuan pengajaran.20

Sudjana Aqib dan Ali Mutadlo dalam bukunya yang berjudul

“kumpulan metode pembelajaran kreatif dan inovatif” menjelaskan

bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik

dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat

berlangsung pembelajaran. Kedua pengertian yang dikemukakan oleh

Murtado dan Sudjana di atas mengandung pengertian bahwa metode

pembelajaran adalah suatu teknik penyajian yang lebih disukai guru

dalam mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di

kelas, baik secara individu maupun kelompok, agar materi pelajaran

terserap dan dimanfaatkan oleh peserta. pendidikan yang baik.

Semakin efektif strategi pengajaran, semakin efektif tujuan

instruksional tercapai.

20
Ana Retnoningsih Syharsono, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Semarang: Widya
Karya, 2009). 574.

18
b. Prisip-Prinsip Pemilihan Metode Pembelajaran

Cara terbaik untuk menentukan metode pengajaran adalah

menggabungkan strategi yang pas dengan fitur topik yang diajarkan,

karakteristik siswa, kompetensi instruktur, dan sarana dan prasarana

yang tersedia.

Berikut beberapa pedoman untuk memilih strategi

pembelajaran:

1) Gagasan tentang tujuan dan motivasi belajar. Dalam proses belajar

mengajar, motivasi adalah alat yang sangat ampuh. Tanpa

dorongan, belajar seperti memiliki tubuh tanpa ruh. Begitu pula

tanpa tujuan yang pasti, proses belajar mengajar tidak dapat

terarah.

2) Gagasan kematangan individu dan varians. Setiap perkembangan

anak terjadi pada percepatan yang berbeda, oleh karena itu guru

perlu mengetahui motivasi, kecerdasan, dan emosi anak serta

kecepatan belajar dan sifat lingkungannya.

3) Ide memberi orang kesempatan dan pengalaman dunia nyata.

Pembelajaran yang mengutamakan pemberian kesempatan yang

luas bagi keterlibatan siswa dan pengalaman langsung akan lebih

bermakna daripada pembelajaran verbalistik.

4) Menggabungkan pengetahuan dengan pengalaman. Teknik

pembelajaran yang dapat mengintegrasikan pengalaman dunia

19
nyata ke dalam pengajaran dan pembelajaran diperlukan untuk

penyatuan pemahaman dan pengalaman.21

c. Fungsi Metode Pembelajaran

1) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik, menurut Sardiman, terdiri dari “motif

aktif dan operasional yang dihasilkan dari rangsangan eksternal

yang dapat membangkitkan belajar seseorang.22 Dalam situasi ini,

pendekatan dapat digunakan sebagai stimulan eksternal untuk

mendorong belajar siswa sehingga pelajaran akan siap dan mudah.

diterima dengan baik oleh mereka.

2) Metode sebagai strategi pengajaran

Roestiyah N.K. menegaskan bahwa “guru harus memiliki

rencana agar siswa dapat belajar tentang tujuan yang diharapkan

secara efisien. Mempelajari keterampilan penyajian atau strategi

mengajar merupakan salah satu langkah awal dalam pemilihan

strategi tersebut.

3) Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan

Dengan menerapkan pendekatan yang benar, guru akan

dapat mencapai tujuan pendidikan mereka. Teknik ini membantu

orang memahami bagaimana mencapai tujuan mereka. Hubungan

21
Saiful Anwar Tahar Yusuf, Metodologi Pengajaran Agama Dan Bahasa Arab
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), 56–59.
22
Teuku Salfiyadi, Optimalisasi Kinerja Guru UKS (Banjarsari: A-Empat, 2021),
33.

20
antara pembelajaran dan teknik harus dapat diterima dan tidak

bertentangan, yang berarti bahwa metode harus membantu

pencapaian tujuan pembelajaran. Jika penciptaan tujuan ini tidak

sia-sia.

d. Metode Quick On The Draw

Secara etimologis, "Quick on the draw" berarti "quick on the

draw", di mana "quick" didefinisikan sebagai "on, over, about," dan

"draw" adalah "pemikiran yang sangat cepat". Salah satu pendekatan

pembelajaran yang diperkenalkan oleh Paul Ginnis adalah metode

Quick On The Draw. Teknik pembelajaran Quick On The Draw

menekankan aktivitas dan kerja sama siswa dalam mengumpulkan,

menganalisis, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber.

Metode ini pun dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang

mendorong kerja tim dan kecepatan, yang pada akhirnya

menghasilkan balapan berkelompok.23

e. Manfaat Metode Pembelajaran Quick On The Draw

1) Memberikan pengalaman dalam menggunakan teknik membaca

yang berbeda, yang meningkatkan efisiensi tugas lainnya.

2) Mengajak peserta didik untuk bekerja dalam kelompok; semakin

cepat kelompok bekerja, semakin cepat hasilnya.

23
Paul Ginnis, Trik Dan Taktik Mengajar Strategi Meningkatkan Pencapaian
Pengajaran Di Kelas (Jakarta: PT Indeks, 2008), 163.

21
3) Membantu siswa untuk membiasakan diri berpendapat dengan

berdasarkan sumber bacaan dan bukan pengajar.

4) Kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada siswa, dan guru hanya

berfungsi sebagai sumber informasi, fasilitator, dan

pembimbing.24

f. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Quick On The Draw.

1) Guru menyiapkan satu tumpukan kartu yang berisikan soal-soal

dengan warna yang berbeda.

2) Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok, yang

tiap-tiap kelompok terdiri dari 6 orang. Setelah dibagi menjadi

beberapa kelompok guru menentukan warna tumpukan kartu

pada tiap kelompok sehingga mereka dapat mengenali tumpukan

kartu soal mereka.

3) Guru menerangkan peraturan permainan:

a) Pada kata dimulai, perwakilan kelompok bergegas ke meja

guru untuk mengambil pertanyaan pertama sesuai dengan

warna yang dipilih oleh masing-masing kelompok.

b) Setelah mengambil soal yang diberikan oleh guru di depan,

masing-masing kelompok tersebut mulai mencari serta

menulis jawaban di lembar terpisah.

c) Kemudian apabila masing masing kelompok sudah

mendapatkan jawaban, maka jawaban tersebut boleh dibawa

24
Ibid, 164-165.

22
serta di laporkan ke guru oleh perwakilan kelas. Jika ada

jawaban yang tidak akurat maka guru menyuruh peserta

didik kembali dan mencoba lagi. Jika jawaban akurat dan

lengkap maka pertanyaan kedua dari tumpukan warna boleh

diambil dan seterusnya.

d) Tim pemenang adalah tim pertama yang menjawab dengan

benar setiap pertanyaan.

e) Guru kemudian membahas semua pertanyaan dengan cara

menunjuk salah satu kelompok untuk menyampaikan

jawaban dari kartu soal bernomor satu yang telah mereka

jawab saat permainan, kemudian menunjuk salah satu

kelompok lainnya untuk menyampaikan jawaban dari kartu

soal bemomor dua dan seterusnya.

f) Guru dan murid membuat kesimpulan

g) Guru memberikan tes pada akhir kelas.

h) Kelompok yang memenangkan permainan mendapat hadiah

dari guru.25

g. Kelebihan dan Kelemahan Quick On The Draw

Menurut Paul Ginnis, metode pembelajaran Quick On The

Draw mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah:

1) Aktivitas ini mendorong kerja kelompok, semakin efisien kerja

kelompok, semakin cepat kemajuannya. Kelompok dapat belajar

25
Ibid,. 163-164.

23
bahwa pembagian tugas lebih produktif daripada menduplikasi

tugas.

2) Memberikan pengalaman mengenai macam-macam

keterampilan membaca yang didorong oleh kecepatan aktivitas,

ditambah belajar mandiri, membaca pertanyaan dengan hati –

hati, menjawab pertanyaan dengan tepat, membedakan materi

yang penting dan yang tidak.

3) Membantu siswa dalam memperoleh kebiasaan belajar dari

sumber selain gurunya.

4) Ideal untuk siswa dengan kepribadian kinestetik yang sulit untuk

diam.

Adapun kelemahannya dari Quick On The Draw ini adalah

1) Guru akan kewalahan mengontrol setiap aktivitas siswa

2) Siswa akan cenderung membuat suasana keributan jika

pengelolaan kelas tidak maksimal

3. Kepemilikan (milkiyah)

a. Pengertian Kepemilikan

Kepemilikan atau milkiyah menurut bahasa berasal dari kata

milkun, yang berarti sesuatu yang berada di bawah kekuasaannya.

Namun, milkiyah yang digunakan dalam konteks ini adalah milik atau

sesuatu yang dapat diterima oleh seseorang untuk dimiliki, digunakan,

dan dikuasai secara sah.

24
b. Dalil Kepemilikan

Firman Allah Swt. Q.S Al-Ahzab (33): 50


ۤ
‫ك‬ َّّٰ ‫ك ِِمَّا اهفها َّءه‬
َّ‫اللُ هعلهْي ه‬ َّ‫ت هَيِْي نُ ه‬
َّْ ‫ت اُ ُج ْوهرُهنَّ هوهمَّا همله هك‬ َّ‫ك ا ٰلِّ ْا‬
َّ‫ت اٰته ْي ه‬ َّ‫اج ه‬ َّ‫ب اِ َّّنا اه ْحلهلْنها له ه‬
‫ك اهْزهو ه‬ َُّّ ِ‫ٰاٰيهيُّ هها الن‬

Artinya:

Wahai Nabi! Sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu

istri-istrimu yang telah engkau berikan maskawinnya dan hamba sahaya

yang engkau miliki, termasuk apa yang engkau peroleh dalam

peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu.26

Dalam Tafsir Ibnu Katsir sebagaimana diriwayatkan oleh para

mujahid dan lain-lain, Allah Ta'ala telah berfirman untuk memanggil

Nabi Sallallahualaihi Wassalam ke wacana di mana Dia telah

membuatnya diperbolehkan baginya untuk memilih dari antara wanita

untuk menjadi pengantinnya yang mas kawinnya telah diberikan

kepada mereka yang mempekerjakan kata ujur (upah) dalam ayat ini.

Kecuali Umm Habibah binti Abu Sufyan yang menerima mahar 400

dinar dari raja Najasyi, istri-istrinya masing-masing menerima mahar

dua belas setengah uqiyah, atau lima ratus dirham. Selain itu, Shfiyyah

bint Huyay dikeluarkan karena dia dipilih olehnya dari tahanan perang

Khaibar yang kemudian dibebaskan dan kemerdekaannya digunakan

26
https://quran.kemenag.go.id/ diakses pada tanggal 31 Maret 2023 jam 12.28

25
sebagai mas kawinnya. Juwariyah Binti Al-Harits Al-Mushtaqiyyah

berada dalam situasi yang sama.

Selain itu diriwayatkan oleh Menurut Ibnu Abu Hatim

Rahimahullah, Rasulullah tidak pernah melamarnya, tapi dia

menentang dan dia melihat. Maafkan dia. Muhammad ibn Ammar ibnul

Haris Ar-Razi, Ubaidillah ibn Musa, Israel, dari As-Saddi, dari Abu

Saleh, dan Ummu Hani' semuanya mengatakan kepada kita bahwa

Rasulullah saw (mengerti alasannya). Kemudian Allah SWT

menurunkan firman-Nya yang berbunyi: “Sesungguhnya Kami telah

menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu beri mahar, dan

budak-budak yang kamu miliki, termasuk apa yang telah Allah berikan

kepadamu dari hasil perang,” beserta “(Begitu juga) anak perempuan

saudara laki-lakimu”, “anak laki-laki ayahmu”, “saudara perempuan

ayahmu”, “saudara laki-laki ibumu”, dan “saudara perempuan ibumu”

yang hijrah bersamamu. (Al-Ahzab). Ummu Hani mengklaim bahwa dia

tidak setuju dengan Nabi. menikahi dirinya sendiri; dia adalah salah

satu wanita yang dibebaskan, bukan salah satu wanita yang bepergian

bersamanya (setelah penaklukan Mekkah).

Diceritakan oleh Ibnu Jarir dengan sanad yang sama oleh Abu

Kuraib dan Ubaidillah bin Musa. Abu Razin dan Qatadah sama-sama

sepakat bahwa hijrah itu sesungguhnya merujuk pada perjalanan ke

Madinah bersama Rasulullah SAW. Yang hijrah bersamamu, menurut

kisah lain yang berasal dari Qatadah tentang makna firman-Nya. (50

26
dalam Al-Ahzab) Rujukan itu mengacu pada wanita yang menjadi

Muslim.27

c. Sebab-sebab Kepemilikan

Dalam Islam, harta, barang, dan jasa harus memiliki status

kepemilikan yang jelas karena kepemilikan mengandung hak dan

kewajiban terhadap benda tersebut, seperti kewajiban membayar zakat

jika benda tersebut menjadi miliknya dalam jangka waktu tertentu.

Karena faktor-faktor berikut, status kepemilikan dapat dipahami

dengan jelas:

1) Belum ada pemilik yang sah atas barang atau aset (Ihrazul

Mubahat). Sebagai ilustrasi, perhatikan ikan di sungai, ikan di laut,

binatang buruan, burung liar, air hujan, dan lain-lain.

2) Harta itu dimiliki karena suatu akad (bil uqud), seperti hasil jual

beli, hutang dagang, sewa, hibah atau hadiah, dan lain-lain.

3) Harta atau benda itu diperoleh melalui pewarisan (bil Khalafiyah),

seperti ketika menerima bagian dari harta orang tua atau ketika

mewariskan harta melalui wasiat.

4) Produk atau properti terkait pembibitan (minal mamluk). Pedet dari

sapi milik sendiri, telur dari unggas milik sendiri, dan produk

lainnya.28

27
Al-Bushra al-Damasyqi mad ad-Din Abu al-Fida Ismail Ibn Amar Ibn Katsir Ibn
Zara’, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 6 (Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2004), 507.
28
Siti Sulaikho Muhammad Tarno, Buku Ajar Fikih (Jombang: LPPM Universitas
KH A Wahab Hasbullah, 2021), 4.

27
d. Macam-macam Kepemilikan

Kepemilikan pada suatu harta ada 2 macam-macam, antara lain:

1) Kepemilikan Utuh

Kepemilikan utuh adalah kepemilikan dan penggunaan yang

sah dari properti dalam kendali seseorang. Beberapa contoh

meminjamkan atau menyewakan produk.

Sebab-sebab kepemilikan utuh ada 4, yaitu:

a) Istila’ ‘ala Al-Mubah

kepemilikan seseorang sebagai ganti barang atau sumber

daya yang belum pernah dimiliki dan tidak dilarang

kepemilikannya. Contohnya seperti berburu hewan di hutan.

b) Al-‘Uqud

Kepemilikan kepada benda atau harta dengan dilakukan

akad transaksi. Contohnya seperti transaksi pinjam meminjam

(i’arah)

c) Khalafiyah

Kepemilikan terhadap barang atau harta dengan cara

pergantian. Atau penggantian seseorang atau sesuatu yang baru

di lokasi lama yang tidak lagi memiliki jenis hak istimewa

tertentu. Ada 2 macam yaitu: warisan dan ganti rugi (tadmim).

d) Tawallud Min Al-Mamluk

28
Kepemilikan terhadap hasil barang apa yang

dimilikinya. Contohnya seperti anak ayam dari ayam yang

dimilikinya.

2) Kepemilikan Tidak Utuh

Kepemilikan tidak utuh adalah penguasaan dan

pemanfaatan yang dimiliki terhadap harta saja.

a) Kepemilikan materi, yaitu kepemilikan barang atau aset

terbatas pada dominasi material; kelebihan itu milik orang lain.

b) Kepemilikan manfaat, yaitu penggunaan barang atau benda

oleh seseorang merupakan miliknya; penguasaan atas harta itu

tidak diperbolehkan oleh undang-undang. Sebab-sebab

kepemilikan manfaat ada 4, yaitu: Transaksi simpan pinjam,

transaksi persewaan, transaksi wakaf, transaksi wasiat manfaat.

e. Ihyaul Ma’wat

1) Definisi Ihyaul Mawat

Ihyaul Mawat adalah upaya untuk membuka lahan baru di

wilayah yang tidak diklaim atau tidak dimiliki oleh orang lain.

Misalnya mengubah rawa atau lahan tidak produktif lainnya

menjadi lahan produktif, atau membuka hutan untuk dijadikan lahan

pertanian.

2) Dalil Ihyaul Mawat

Menurut hadits dari Rasulullah SAW berikut ini,

menghidupkan kembali tanah yang mati diperbolehkan (mubah):

29
‫وبَّ هع ْنَّ‬ ‫ار أهخَبهَّّن عب َُّد الْوه ِ ِ‬
‫هخ ههَبهَّّن أهيُّ ُ‬
‫ابَّ الث هقف َُّّي أ ْ‬ ‫حدثهنها ُُمهم َُّد بْ َُّن بهش َّ ْ هه هْ ه‬
‫صلى اللَُّ هعلهْي َِّه هو هسل هَّم قه ه‬
‫الَّ هم َّْن‬ ‫ب ه‬ ‫ام بْ َِّن عُْرهوَّةه هع َّْن أهبِ َِّيه هع َّْن هسعِ َِّ‬
‫يد بْ َِّن هزيْدَّ هع َّْن النِ َِّّ‬ ‫ِه هش َِّ‬

‫يسى هه هذَّا هح ِديثَّ هح هسنَّ هغ ِريبَّ‬ ‫ال حقَّ قه هَّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ي أهرضا ميِتهَّةً فه ِه َّي لهَّه ولهي َّ ِ ِ‬
‫ال أهبُو ع ه‬ ‫س لعْرقَّ ظه َّ ه‬ ‫هح هَّ ْ ً ه ّ ه ُ ه ْ ه‬ ‫أْ‬
‫اللُ هعلهْي َِّه هو هسل همَّ‬ ‫ِِ‬ ‫ض ُه ْمَّ هع ْنَّ ِه هش َِّ ِ‬
‫صلى َّ‬ ‫ام بْ َّن عُْرهوَّةه هع َّْن أهب َّيه هع ْنَّ النِ ِّ‬
‫بَّ ه‬ ‫هوقه ْدَّ هرهواهَُّ به ْع ُ‬

‫هص هح َِّ‬ ‫ِ ِ‬ ‫اْل ِد ِ‬


‫يثَّ ِعْن هَّد به ْع ِ‬
‫صلى اللَُّ‬ ‫ب ه‬ ‫اب النِ َِّّ‬ ‫ضَّ أ ْهه ِلَّ الْعْل ِمَّ م َّْن أ ْ‬ ‫ل هوالْ هع هم َُّل هعلهى هه هذا ْه‬ ‫ُمْر هس ًَّ‬

‫ات بِغه َِّْي‬


‫ض الْ هم هو هَّ‬ ‫هعلهْي َِّه هو هسل هَّم هو هغ ِْيِه َّْم هوُه هَّو قه ْو َُّل أ ْ‬
‫هْحه هَّد هوإِ ْس هح هَّق قهالُوَّا لهَّهُ أه َّْن ُُْييِ هَّي ْاْل ْهر هَّ‬

‫السْلطه َِّ‬
‫ان هوالْ هق ْو َُّل ْاْلهو ُلَّ‬ ‫س لهَّهُ أه َّْن ُُْييِيه ههَّا إِ َّل ِبِِ ْذ َِّن ُّ‬
‫ض ُه َّْم لهْي هَّ‬
‫الَّ به ْع ُ‬ ‫السْلطه َِّ‬
‫ان هوقه َّْد قه ه‬ ‫إِ ْذ َِّن ُّ‬

‫ف الْ ُمهزِِنَّّ هج َِّّد هكثِ َّي هو هَسُهرَّةه هحدثهنهَّا‬


‫اب هع ْنَّ هجابَِّر هو هع ْم ِرو بْ َِّن هع ْو َّ‬
‫ال هوِفَّ الْبه َّ‬
‫هص ُّحَّ قه هَّ‬
‫أه‬
‫ق ظه َِّ‬
‫ال‬ ‫يد الطيهالِ ِسيَّ هع َّْن قه ْولَِِّه هولهْي هَّ‬
‫س لِعِْر َّ‬ ‫هِب الْ هولِ َِّ‬ ‫ال هسأهلْ َُّ‬
‫ت أ هَّ‬ ‫وسى ُُمهم َُّد بْ َُّن الْ ُمثهّنَّ قه هَّ‬
‫أهبُو ُم ه‬
‫ت ُه هَّو الر ُج َُّل ال ِذ َّ‬
‫ي يه ْغ ِر َُّ‬
‫س‬ ‫ب ال ِذ َّ‬
‫ي هَيْ ُخ َُّذ هما لهْي هَّ‬
‫س لهَّهُ قُ ْل َُّ‬ ‫ال الْغه ِ‬
‫اص َُّ‬ ‫ال الْعِر َُّ ِ‬
‫ق الظ َُّ‬ ‫هحقَّ فه هق هَّ ْ‬
‫اك‬ ‫ض هغ ِْيَّهِ قه هَّ‬
‫ال ُه هَّو هذ َّ‬ ‫ِ َّ‬
‫ف أ ْهر َِّ‬

‫‪Artinya:‬‬

‫‪Beliau bersabda, “Barangsiapa menghidupkan tanah mati‬‬

‫‪(membuka tanah) baru) maka tanah itu menjadi miliknya, dan tidak‬‬

‫‪ada hak bagi orang yang memiliki tanah itu secara zalim.” Ini‬‬

‫‪menurut Muhammad bin Basysyar, Abdul Wahhab Ats Tsaqafi, dan‬‬

‫‪Ayyub dari Hisham bin Urwah dari ayahnya dari Sa'id bin Zaid dari‬‬

‫‪Nabi. Hadits ini dapat dipercaya, menurut Abu Isa, dan beberapa‬‬

‫‪dari mereka menghubungkan perawinya Hisham bin Urwah,‬‬

‫‪ayahnya, dan Nabi sebagai mursal. Menurut beberapa ulama yang‬‬

‫‪30‬‬
termasuk para sahabat Nabi, hadits ini merupakan aturan untuk

bersedekah. Selain mereka, Ahmad dan Ishaq juga menganut

pandangan ini. Mereka berpendapat bahwa dia dapat

mengembalikan tanah mati tanpa persetujuan pihak berwenang,

sementara beberapa akademisi percaya bahwa dia tidak boleh

menyalakannya sampai dia mendapat izin. Sudut pandang pertama

memiliki manfaat yang lebih besar.

3) Syarat membuka lahan baru

a) Lahan yang dibuka hanya cukup untuk penggunaan yang

dimaksudkan jika individu lain diizinkan untuk mengambil

sisanya.

b) Bisa dilakukan dan ada sumber daya untuk melakukannya,

tidak hanya menguasai tanah.

4) Hikmah Ihyaul Mawat

a) Memotivasi individu untuk bekerja keras untuk mencari

makanan

b) Timbulnya rasa otonomi dan keyakinan diri bahwa ada potensi

yang melekat di dunia ini yang dapat dimanfaatkan untuk

kebaikan kehidupan.

31
c) Memanfaatkan kemampuan bawaan seseorang sebagai cara

untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah atas

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia.29

B. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelusuran peneliti, terdapat temuan penelitian yang

relevan dengan penelitian ini, namun terdapat perbedaan mengenai fokus dan

hasil yang diteliti, sehingga penelitian ini tidak diperhatikan. Penelitian

tentang metode pembelajaran Quick On The Draw yang hubungannya dengan

peningkatan prestasi belajar siswa telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Di

sini, kami akan membahas variasi, penekanan penelitian, dan hasil dengan

menggunakan contoh dari penelitian sebelumnya. Studi ini adalah:

1. Penelitian Nurlaila Sabatini mahasiswa fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan UIN Raden Fatah Palembang tahun 2016 yang berjudul

tentang “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tpie Quick On The

Draw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI

di SMA Negeri 5 Palembang”.

Berdasarkan temuan penelitian, terdapat perbedaan yang

signifikan antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran

kooperatif tipe Quick On The Draw dengan hasil belajar siswa jika

dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan metode

29
Ahmad Taufiq Wahyudi Ahmad Alfa, Buku Siswa Fikih (Jakarta: Kementerian
Agama Republik Indonesia, 2014), 95.

32
pembelajaran kooperatif tipe Quick On The Draw. Hal ini dapat dilihat

dari uji kesamaan dua rata-rata sebelum diberikan perlakuan “t0“ = 0,736

karena thitung lebih kecil dari ttabel baik pada taraf signifikansi 5%

(2,000) dan 1% (2,660), maka hipotesis nihil diterima dan hipotesis

alternatif ditolak. Sedangkan uji hipotesis (setelah diberi perlakuan)

berdasarkan perbandian menunjukan bahwa dengan diperoleh thitung =

4,389 karena thitung lebih besar dari t tabel baik pada taraf signifikansi 5

% (2,000) dan 1 % (2,660), maka hipotesis nihil ditolquiak dan hipotesis

alternatif diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mengajar

dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Quick On The

Draw memberikan peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran PAI.30

2. Pengaruh Metode Quick On The Draw terhadap Hasil Belajar Siswa Mata

Pelajaran Fikih di MTS Yapsi Sumber Jaya Kab. Penelitian prodi

Pendidikan Agama Islam Lampung Barat oleh Eni Munawaroh mahasiswa

fakultas Tarbiyah dan Keguruna UIN Raden Intan Lampung ”.

Dalam penelitian ini seorang guru sedang malakukan suatu

tindakan yaitu melibatkan peserta didik untuk aktif dalam proses kegiatan

pembelajaran berlangsung. Dengan demikian guru harus berperan sebagai

fasilitator serta motivator sehingga pembelajaran tidak pasif berpusat pada

guru saja melainkan menjadikan peserta didik itu lebih aktif dalam proses

30
Nurlaila Sabatini, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tpie Quick On
The Draw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI di SMA
Negeri 5 Palembang” (Skripsi: UIN Raden Fatah Palembang, 2016).

33
pembelajaran. Maka dari itu dengan hasil penelitian bahwa penerapan

metode pembelajaran Quick On The Draw dapat meningkatkan hasil

belajar siswa mata pelajaran Fikih di Mts Yapsi Sumber Jaya Kab.

Lampung Barat. Hal ini berdasarkan pada perhitungan uji-t yang telah

dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol maka didapatkan t

hitung memperoleh nilai 2,51 t tabel adalah 2,00 sehingga hasilnya t hitung

yang artinya H1 diterima dan HO ditolak.31

3. Penelitian Nuraeni, “Penerapan Metode Quick On The Draw Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII

SMP Plus Raudlatul Muta’allimin Indramayu” merupakan makalah tahun

2012 yang ditulis oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati mahasiswa Cirebon.

Berdasarkan temuan penelitian tersebut, pendekatan pembelajaran

Quick On The Draw dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap

pengertian kegiatan ekonomi di kelas IPS. Hal ini menunjukkan bahwa

siklus satu dan siklus tiga berbeda secara signifikan satu sama lain.

Analisis data menunjukkan bahwa pengelolaan guru terhadap pendekatan

ini “sangat baik”, sedangkan aktivitas siswa selama penggunaan metode

ini “sangat baik” sebesar 85,5%, dan hasil belajar siswa selama

penggunaan metode ini “sangat baik”. baik" pada 86,6%. Hal ini

31
Eni Munawaroh, “Pengaruh Metode Quick On The Draw Terhadap Hasil Belajar
Siswa Mata Pelajaran Fikih di MTS Yapsi Sumber Jaya Kab. Lampung Barat”(Skripsi: UIN
Raden Intan Lampung, 2018).

34
meningkat dari siklus satu yang nilai rata-ratanya 51,2, ke siklus tiga yang

nilai rata-ratanya 82,4.32

Tabel 2.1. Matrik Persamaan dan Perbedaan Pada Penelitian Terdahulu

No Identitas Penelitian Persamaan Perbedaan


1 Skripsi karya Nurlaila Sama-sama menggunakan Perbedaannya adalah
Sabatini, mahasiswa metode pembelajaran penelitian dilakukan
fakultas Keguruan Quick On The Draw untuk oleh Nurlaila Sabatini
dan Ilmu Pendidikan meningkatkan kemampuan dilakukan dengan
UIN Raden Fatah dalam proses pembelajaran menggunakan
Palembang tahun dan juga hasil belajar pada pendekatan metode
2016 yang berjudul mata pelajaran tersebut Kuantitatif. Sedangkan
tentang “Penerapan peneliti menggunakan
metode Pembelajaran pendekatan metode
Kooperatif Tpie PTK
Quick On The Draw
Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran
PAI di SMA Negeri 5
Palembang”.
2 Skripsi karya Eni Sama-sama menggunakan Perbedaanya adalah
Munawaroh, metode pembelajaran dalam hal mata
mahasiswi fakultas kooperatif Quick On The pelajarannya, dimana
Tarbiyah dan Draw dan bertujuan untuk dalam penelitian Eni
Keguruna Universitas menungkatkan proses Munawaroh diterapkan
Islam Negeri Raden pembelajaran bagi siswa pada mata pelajaran
Intan Lampung dan hasil belajar siswa Fikih sedangkan peneliti
program studi pada mata pelajaran mata pelajaran
Pendidikan Agama tersebut Pendidikan Agama
Islam yang berjudul Islam. Tidak hanya itu
“Pengaruh Metode pendekatan metode
Quick On The Draw yang digunakan oleh
Terhadap Hasil Eni Munawaroh adalah
Belajar Siswa Mata metode penelitian
Pelajaran Fikih di Kuantitatif.
MTS Yapsi Sumber

32
Nur’aeni, “Penerapan Metode Quick On The Draw Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII di SMP Plus Raudlatul Muta’allimin
Indramayu” (Skripsi: IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2012).

35
Jaya Kab. Lampung
Barat”.
3 Penelitian Nur’aeni, Sama-sama menggunakan Perbedaanya adalah
mahasiswi fakultas metode pembelajaran dalam hal mata
Tarbiyah dan kooperatif Quick On The pelajarannya, dimana
Keguruan Institut Draw dan bertujuan untuk dalam penelitian
Agama Islam Negeri menungkatkan proses Nuraini diterapkan pada
(IAIN) Syekh Nurjati pembelajaran bagi siswa mata pelajaran IPS kelas
Cirebon pada tahun dan hasil belajar siswa VII sedangkan peneliti
2012 yang berjudul pada mata pelajaran mata pelajaran
“Penerapan Metode tersebut Pendidikan Agama
Quick On The Draw Islam kelas X
Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran
IPS Kelas VII di SMP
Plus Raudlatul
Muta’allimin
Indramayu”

C. Kerangka Fikir

Berdasarkan penyelidikan teoretis tersebut, struktur artikel ini disusun

karena penulis ingin mengetahui dampak penggunaan pendekatan

pembelajaran Quick On The Draw terhadap prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran Kepemilikan. Oleh karena itu, agar siswa dapat terlibat aktif dan

berkelompok dalam kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru,

diperlukan proses pembelajaran yang dianggap mampu merespon rangsangan.

Oleh karena itu, penggunaan pendekatan pembelajaran Quick On The Draw

merupakan upaya untuk membantu siswa dan meningkatkan prestasi belajar

siswa.

Namun, para guru di MA Miftahul Ulum lebih terlibat daripada

muridnya. Siswa menjadi peserta yang kurang aktif, pasif, dan kritis dalam

proses pembelajaran dengan cara ini. Tingkat aktivitas dan prestasi akademik

36
siswa sendiri akan menurun akibat tidak adanya kreativitas dan inovasi

instruktur dalam penggunaan metode pembelajaran yang beragam. Agar siswa

tidak hanya meningkatkan prestasi akademik mereka tetapi juga secara aktif

menyuarakan pemikiran mereka dan berkolaborasi satu sama lain dalam

kelompok mereka, peneliti ingin mengubah cara penyampaian instruksi

dengan memanfaatkan pendekatan pembelajaran Quick On The Draw.

Apabila penerapan metode pembelajaran pada materi Kepemilikan di

kelas X MA Miftahul Ulum dilaksanakan dengan baik, maka prestasi belajar

siswa pada materi Kepemilikan di kelas X MA Miftahul Ulum akan lebih baik.

Hal ini didasarkan pada landasan teori yang disebutkan di atas.

D. Pengajuan Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan peneliti dari penelitian ini adalah sebagai berikut

yang dipilih berdasarkan teori dan kerangka berpikir yang telah disebutkan di

atas: Penerapan metode pembelajaran Quick On The Draw pada siswa kelas

X MA Miftahul Ulum Kradinan Madiun untuk meningkatkan prestasi siswa

pada Materi Kepemilikan untuk tahun ajaran 2022–2023.

37
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, metodologi yang digunakan adalah penelitian

tindakan kelas yang dibuat oleh Stephen Kemmis dan Mc. Taggart. Menurut

Kemmis dan Mc. Taggart, PTK adalah jenis penelitian refleksi diri yang

dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk

mempromosikan akal dan keadilan sosial atau praktik pendidikan, serta

praktik pemahaman dan praktik konteks. Perencanaan, pelaksanaan,

observasi, dan refleksi merupakan proses-proses dalam proses ini yang

melibatkan peneliti secara langsung dari awal hingga kesimpulan penelitian

berupa laporan. Selain itu, peneliti mengumpulkan, merekam, dan

mengevaluasi data sebelum menerbitkan temuan penelitian mereka.33

Kunandar menyebutkan beberapa tujuan penelitian tindakan kelas

sebagai berikut:

1. Untuk mengatasi masalah aktual yang dihadapi instruktur dan siswa di

kelas.

2. Dapat meningkatkan kemampuan guru dan siswa untuk belajar secara

efektif.

3. Memberikan pelatihan berkelanjutan kepada para guru sehingga mereka

dapat tetap berpengetahuan dan meningkatkan keterampilan mereka. agar

33
Suwarsih Madya, Panduan Penelitian Tindakan (Yogyakarta: Lembaga Penelitian
IKIP Yogyakarta, 1994), 28.

38
guru tidak tertinggal. Mengingat betapa cepatnya hal-hal berkembang di

zaman sekarang ini.

4. Meningkatkan kemampuan guru untuk melaksanakan pekerjaannya

dengan lebih profesional.

5. Meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan teknik pembelajaran

untuk meningkatkan standar pendidikan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Sebanyak 23 siswa kelas X MA Miftahul Ulum mengikuti

pembelajaran ini. Peneliti memilih kelas ini karena selama kegiatan belajar

mengajar, peneliti melihat sejumlah masalah yang perlu ditangani dan

diperbaiki dengan menggunakan pendekatan alternatif yang dapat

diterima. Dengan demikian, siswa dapat berpartisipasi aktif dalam

pendidikannya, dan KKM akan menentukan optimal atau tidaknya hasil

belajarnya.

2. Waktu Penelitian

Semester ganjil tahun akademik 2022-2023 digunakan untuk

mengadakan penelitian ini. Hal ini berkaitan dengan persaratan kalender

akademik pendidikan sekolah. Penelitian Tindakan Kelas ini memerlukan

beberapa siklus, sehingga peneliti memerlukan waktu belajar mengajar di

kelas untuk penerapan metode pembelajaran Quick On The Draw dalam

39
meningkatkan prestasi belajar materi Kepemilikan. (milkiyah) pada siswa

kelas X MA Miftahul Ulum.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 23 siswa kelas X MA Miftahul Ulum

tahun ajaran 2022/2023. Dengan jumlah peserta didik laki-laki sebanyak 10

orang dan peserta didik perempuan sebanyak 13 orang.

D. Data dan Sumber Data

1. Data

Data adalah kumpulan informasi atau fakta mentah yang dapat

dimanfaatkan untuk membuat informasi. Itu bisa berbentuk simbol, angka,

frase, atau gambar dan ditemukan melalui proses mengamati atau mencari

sumber tertentu. Data yang digunakan dalam penelitian ini dapat

digunakan untuk menggambarkan keberhasilan dan kegagalan dalam

penelitian lapangan. Skor siswa yang mengerjakan soal dari prasiklus

peneliti, siklus 1 dan siklus 2 merupakan data yang dikumpulkan.

2. Sumber Data

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), sumber adalah

tempat keluarnya sesuatu (air atau cairan zar). (berbagai arti). Asal usul

penelitian yang mengarah pada pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini Analisis data berkaitan dengan sumber data yang digunakan

dalam penelitian ini. Kelas X MA Miftahul Ulum Kradinan Kecamatan

Dolopo Kabupaten Madiun melakukan penelitian ini. terdiri dari 13 siswa

perempuan dan 10 siswa laki-laki dengan total 23 siswa. Peneliti harus

40
mempertimbangkan hal ini ketika menentukan seberapa baik siswa akan

belajar ketika menggunakan pendekatan Quick On The Draw dengan

konten Kepemilikan (milkiyah).

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengilustrasikan perhatian studinya, seorang peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data untuk mengumpulkan data dari

berbagai hal. Berikut adalah metode pengumpulan data yang diterapkan dalam

penelitian ini:

1. Tes adalah soal-soal yang harus dijawab siswa secara lisan, tertulis, atau

melalui tindakan. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat

kompetensi seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari subjek tes. Ini

akan dilakukan dalam hal ini dengan tujuan belajar.

2. Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang melibatkan

pengumpulan dan analisis bahan tulisan dan foto yang dipilih berdasarkan

situasi yang dihadapi. Dengan metode ini, penulis mencari informasi

dalam dokumen, sumber tertulis, atau di mana pun yang mungkin relevan

untuk melengkapi informasi yang dikumpulkan di lapangan. Teknik ini

mengumpulkan informasi tentang identitas sekolah, guru, siswa kelas II,

struktur organisasi, hasil ujian tengah semester, dan hasil belajar penelitian

tindakan kelas.

3. Yang dimaksud dengan “pengamatan” adalah pengamatan secara metodis

dan pendokumentasian gejala-gejala yang tampak pada obyek penelitian.

Fakta-fakta yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh pengamat menjadi

41
dasar pencatatan. Oleh karena itu, peneliti akan mengamati bagaimana

perilaku siswa di kelas saat mereka belajar, bercakap-cakap, mengerjakan

tugas, dan lain sebagainya. Dan kemudia peneliti dan guru Fikih bekerja

sama untuk melakukan observasi.

F. Instrumen Penelitian

1. Tes adalah kumpulan tugas yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data

tentang jalur atau ciri pendidikan atau kejiwaan, dimana setiap soal atau

kegiatan mempunyai bekal atau jawaban yang dianggap sesuai dengan

kumpulan isi atau materi tertentu. Alat pengumpul data yang berbentuk

soal dengan jumlah 10 butir pilihan ganda dan 5 essay ini ditujukan untuk

siswa kelas X yang berjumlah 23 siswa.

2. Pedoman observasi

Hanifah mengemukakan bahwa “observasi dilakukan untuk

mengamati dan mengetahui aktivitas dan kinerja guru dalam proses

pembelajaran. Pedoman observasi digunakan untuk merekam data hasil

observasi terhadap kinerja guru dan aktivitas peserta didik selama

pelaksanaan tindakan kelas”.

Pada penjelasan ini, pengamatan yang dipakai ialah untuk

mengetahui aktivitasi peserta didik dalam materi kepemilikan dengan

penerapan metode Quick On The Draw. Observasi aktivitas peserta didik

difokuskan pada empat aspek yang diamati yaitu antusias dalam

mengikuti pelajaran, kemampuan bekerja sama, keberanian dalam

berpendapat, kecepatan dan ketepatan dalam menjawab soal.

42
G. Validitas Instrumen
1. Uji Validitas
a. Uji Validitas untuk Tes Prestasi Belajar

Validitas adalah properti yang menunjukkan hubungan

antara makna atau tujuan pengukuran (diagnostik) dan perilaku atau

kriteria pembelajaran.

Rumus korelasi product moment akan diterapkan dalam

investigasi validitas ini. Rumusnya berbunyi sebagai berikut::

Gambar 3.1. Rumus Korelasi Product Moment

Keterangan

X = Skor dari tes pertama (instrumen A)

Y = Skor dari tes kedua (instrumen B)

XY = Hasil kali skor X dengan Y untuk setiap responden

Y2 = Kuadrat skor instrumen A

Y2 = Kuadrat skor instrumen B

= Tanda Jumlah

Untuk mengetahui hasil uji validitas soal dapat diketahui melalui

tabel berikut:

43
Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas Soal Siklus I

Indikator No Soal Valid


1. Menjelaskan pengertian 1, 2, 1, 2
Kepemilikan

2. Menerangkan sebab-sebab 3, 4, 9 4
Kepemilikan
6. Menerangkan macam- 5, 6, 7, 8, 10 6, 8
macam Kepemilikan

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Soal Siklus II

Indikator No Soal Valid


1. Menjelaskan pengertian akad 1, 9 1, 9
dan dasar hukum
2. Menjelaskan rukun akad dan 3, 4 3, 5
syarat akad
3. Menjelaskan macam-macam 2, 5, 6, 7, 2, 5
akad 8
4. Menjelaskan hikmah akad 10 10

Dari hasil uji validitas tersebut terlihat pada tabel di atas bahwa

5 soal pada siklus I dianggap sahih. Ada 7 soal pada siklus II yang

dianggap sah.

2. Reliabilitas
Suatu tes yang digunakan dalam melakukan penelitian juga

harus memiliki reliabilitas di samping validitas. Suryabrata mengutip

Wahid Murni dkk. dalam pernyataannya. Selain menjadi rasio antara

variasi skor aktual dan varian skor perolehan, reliabilitas didefinisikan

sebagai korelasi kuadrat antara skor perolehan dan skor aktual.

Keandalan dapat diterjemahkan sebagai tingkat kepercayaan dalam

44
berbagai bahasa. Konsistensi hasil yang dihasilkan oleh para peserta

apakah diukur menggunakan alat yang sama, atau ketika dinilai

menggunakan alat yang identik dalam berbagai keadaan, merupakan

indikasi dari hal ini.

Uji reliabilitas ini menggunakan rumus K-R 20 yang

dikembangkan oleh Kunder dan Richardson:

Gambar 3.2 Rumus K – R 20

Keterangan:

r KR.20 = Reliabilitas instrumen secara keseluruhan

k = Jumlah item

k–1 = Jumlah item dikurangi satu

St2 = Varians skor

p = proporsi siswa yang menjawab benar

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟


P = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

q =1–p

Jika r 11 > 0,70 : “reliabel”

45
Dari hasil uji reliabilitas pada variabel ini menggunakan Kuder –

Richadlishon (KR-20) Didapatkan hasil pada siklus I yaitu – 0,380 dan

siklus II yakni 0,154 sehingga nilai reliabilitas pada variabel prestasi

belajar ini masuk dalam kategori realibilitas tinggi.

3. Taraf Kesukaran

Tingkat kesulitan tes ditentukan oleh berapa banyak peserta tes

yang mampu menyelesaikannya dengan sukses. Ketika banyak peserta tes

menjawab dengan benar, tingkat kesulitan tes tersebut tinggi. Sebaliknya,

jika sebagian besar mata pelajaran salah, maka tingkat kesulitannya tinggi.

Indeks kesulitan menggambarkan tingkat kesulitan tes. P mengungkapkan

kesulitan dan rumus berikut mencarinya:

Gambar 3.3. Rumus Taraf Kesukaran

Dengan keterangan:

B = subjek yang menjawab benar

J = banyaknya subjek yang ikut mengerjakan tes

Adapun klasifikasi tingkat kesukaran soal dapat dicontohkan seperti

berikut ini.

0,00 – 0,32 soal tergolong sukar

0,33 – 0,66 soal tergolong sedang

0,67 – 1,00 soal tergolong mudah

46
Berikut tabel hasil tes tingkat kesukaran soal yang telah

dilakukan peneliti :

Tabel 3.3. Tingkat Kesukaran soal Fikih Pada Siklus I

di kelas X

No. Butir Soal Tingkat Kesukaran Tafsiran


1 0,96 Mudah
2 0,65 Sedang
3 0,61 Sedang
4 0,30 Sukar
5 0,26 Sukar
6 0,91 Mudah
7 0,26 Sukar
8 0,65 Sedang
9 0,65 Sedang
10 0,74 Mudah

Tabel 3.4. Tingkat Kesukaran soal Fikih Pada Siklus II

di kelas X

No. Butir Soal Tingkat Kesukaran Tafsiran


1 0,65 Sedang
2 0,78 Mudah
3 0,65 Sedang
4 0,73 Mudah
5 0,30 Sukar
6 0,82 Mudah
7 0,69 Mudah
8 0,30 Sukar
9 0,30 Sukar
10 0,82 Mudah

Berdasarkan hasil kajian data butir soal Fikih siklus I, 3 soal

(30%) masuk dalam kategori mudah, 4 soal (40%) masuk dalam

kategori sedang, dan 3 soal (30%) masuk dalam kategori sukar.

Berdasarkan temuan pemeriksaan data butir soal Fikih siklus II terdapat

47
4 soal (atau 40%) dalam kategori mudah, 2 soal (20%) dalam kategori

sedang, dan 3 soal (30%) kategori sukar. Berikut adalah cara item

didistribusikan sesuai dengan tingkat tantangannya:

Tabel 3.5. Distribusi Butir Soal Fikih Pada Siklus I di kelas X Berdasarkan
Tingkat Kesukaran

No. Soal Sukar Sedang Mudah Jumlah


1, 6, 10 - - V 3
2, 3, 8, 9 - V - 4
4, 5, 7 V - - 8

Tabel 3.6. Distribusi Butir Soal Fikih Pada Siklus II di kelas X Berdasarkan
Tingkat Kesukaran

No. Soal Sukar Sedang Mudah Jumlah


2, 4, 6, 10 - - V 4
1, 3 - V - 2
5, 8, 9 V - - 3

4. Daya Pembeda

Kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang

cerdas dan siswa yang kurang cerdas disebut sebagai daya pembedanya.

(kemampuan rendah). Soal tersebut jelek karena tidak memiliki daya

pembeda jika dapat dijawab secara akurat oleh siswa yang cerdas dan

kurang cerdas. Begitu juga jika tidak ada siswa yang pintar atau tidak

bisa menjawab dengan tepat. Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan

yang hanya dapat dijawab dengan tepat oleh siswa yang cerdas. Rumus

berikut dapat digunakan untuk menghitung indeks daya pembeda.:

48
Gambar 3.4. Rumus Daya Pembeda

Dengan keterangan:

D = daya pembeda butir soal

BA = banyaknya kelompok atas yang menjawab benar

JA = banyaknya subjek kelompok atas

BA = banyaknya subjek kelompok bahwa yang menjawab benar

JA = banyaknya subjek kelompok bawah

Untuk mengetahui hasil uji daya pembeda soal dapat diketahui

melalui tabel berikut ini

Tabel 3.6. Daya Pembeda Soal Pada Siklus I

No. Soal Daya Pembeda Tafsiran


1 0,18 Jelek
2 0,36 Cukup
3 -0,09 Jelek Sekali
4 0,63 Baik
5 0,18 Jelek
6 0,18 Jelek
7 0,09 Jelek
8 0,27 Cukup
9 0,63 Baik
10 -0,36 Jelek Sekali

49
Tabel 3.7 Daya Pembeda Soal Pada Siklus II

No. Soal Daya Pembeda Tafsiran


1 0,36 Cukup
2 0,45 Baik
3 0,54 Baik
4 0,27 Cukup
5 0,27 Cukup
6 0,09 Jelek
7 -0,27 Jelek Sekali
8 -0,36 Jelek Sekali
9 0,63 Baik
10 0,18 Jelek

Analisis data yang dilakukan pada butir soal Fikih siklus I

terungkap bahwa soal dengan daya pembeda “Sangat Jelek” berjumlah

2 soal (20%), disusul soal dengan daya pembeda “Buruk” yang

berjumlah 4 soal (40%), soal dengan daya pembeda “Cukup” sebanyak

2 soal (20%), dan soal dengan daya pembeda “Baik” sebanyak 2 soal

(20%). Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada butir soal Fikih

siklus II, butir soal dengan daya pembeda “Sangat Jelek” berjumlah 2

soal (20%), disusul butir soal dengan daya pembeda “Buruk” sebanyak

2 soal (20%), butir soal “Cukup” dengan daya pembeda 3 soal (30%),

dan daya pembeda “Baik” 3 soal (30%).

H. Teknik Analisis Data dan Indikator

Metode peneliti dalam mengolah data sejalan dengan alat yang telah

ditetapkan, seperti observasi, tes, dan dokumentasi. Data pelaksanaan kegiatan

dan data prestasi siswa diolah untuk penyelidikan ini. Data ketuntasan belajar

siswa berasal dari evaluasi aktivitas belajar siswa dan penilaian tertulis,

50
sedangkan data pelaksanaan berasal dari lembar observasi. Pertanyaan adalah

alat yang digunakan. Berikut adalah metode pengolahan, metode tindakan, dan

metode pengolahan prestasi siswa:

1. Hasil observasi aktivitas siswa

Strategi pengolahan data digunakan dalam kegiatan kelas dengan

fokus pengajaran melalui pendekatan Quick On The Draw. Dalam

penelitian ini, teknik kuantitatif digunakan untuk mengumpulkan data.

Kategori persentase berikut digunakan untuk mengamati tindakan siswa:

a. Cara menghitung

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎


Persentase = x 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

2. Teknik pengolahan data prestasi belajar peserta didik

Setelah melalui pertanyaan peneliti, teknik analisis data dapat

digunakan untuk hasil tes siswa. Rumus berikut digunakan untuk

menentukan seberapa baik ketuntasan siswa yang telah mempelajari

pelajaran mereka:

a. Cara menghitung

Jumlah siswa yang tuntas


Ketuntasan secara individu: 𝑋 100
Jumlah seluruh siswa

3. Indikator Keberhasilan

Untuk menentukan apakah siswa telah menunjukkan kompetensi.

KKM diperhitungkan dalam interpretasi ini. Pemberian rentang nilai

untuk setiap kriteria yang telah ditentukan adalah bagaimana KKM akan

51
diinterpretasikan. Tabel di bawah ini memberikan informasi tentang

KKM.

Tabel 3.8. Kriteria Ketuntasan Minimal


Kompetensi Kriterian Ketuntasan Minimum Jumlah
Dasar Kompleksitas Daya Intake
Dukung Siswa
Menganalisis
konsep akad,
kepemilikan 76 71 65 213
harta dengan
ihyaul mawaat
KKM 70

Adapun penentuan dari KKM tersebut berdasarkan pada

perhitungan tiga aspek utama dalam proses belajar mengajar, yaitu sebagai

berikut.

1) Kompleksitas

Kompleksitas adalah sejauh mana konten dari keterampilan

dasar yang akan dikuasai siswa , termasuk sejauh mana tantangan bagi

guru untuk diungkapkan. Skor yang digunakan menurun seiring

dengan meningkatnya tingkat kesulitan. Dengan skor 76, tingkat

kesulitan keterampilan dasar ini termasuk dalam kisaran sedang.

2) Daya Dukung

Daya dukung mengacu pada ketersediaan sumber daya yang

dimiliki oleh sekolah untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Skor

yang digunakan di sekolah dengan daya dukung besar juga besar.

Dengan skor 71, maka daya dukung pada kompetensi ini dikategorikan

52
sedang. Ini karena daya dukung yang tidak mencukupi, yang

mencegahnya beroperasi secara maksimal.

3) Intake Siswa

Intake siswa adalah rentang kemampuan siswa secara rata-rata.

Semakin kecil skor yang digunakan, semakin besar kemampuan rata-

rata siswa. Dengan skor 65, asupan siswa untuk keterampilan dasar ini

tergolong rendah.

KKM dihitung menggunakan rumus dengan membagi

kompleksitas, daya dukung, dan intak.

(𝐾𝑜𝑚𝑝𝑙𝑒𝑘𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠+𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐷𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔+𝐼𝑛𝑡𝑎𝑘𝑒)
Nilai KKM :
3

Target prestasi belajar peserta didik yang ingin dicapai pada

penelitian ini adalah 75% dari peserta didik yang telah mencapai nilai

70 dan apabila melebihi dari nilai KKM maka prestasi belajar dapat

dikatakan tuntas.

Menafsirkan KKM yaitu dengan memberikan rentang nilai

pada setiap kriteria yang ditetapkan. Rentang nilai KKM menurut

kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9. Rentang Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

Kriteria Kategori Rentang Skor


Kompleksitas Tinggi < 65
Indikator Sedang 65-79
Rendah 80-100
Daya Dukung Sarana Tinggi 80-100
dan Prasarana Sedang 65-79
Rendah < 65

53
Intake Siswa Tinggi 80-100
Sedang 65-79
Rendah < 65

Standar kompetensi ini memiliki kriteria: Kompleksitas sedang, daya

dukung sedang, dan intake siswa rendah.

Kompleksitas sedang = 76

Daya dukung sedang = 71

Intake sedang = 65

(𝐾𝑜𝑚𝑝𝑙𝑒𝑘𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠+𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐷𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔+𝐼𝑛𝑡𝑎𝑘𝑒
Nilai =
3

(76+71+65)
Nilai = = 70
3

Jadi, siswa dikatakan tuntas apabila telah memperoleh nilai > 70.

I. Prosedur Penelitian

Studi Tindakan Kelas adalah bentuk studi reflektif yang menggunakan

tindakan khusus untuk meningkatkan atau memperbaiki prosedur belajar

mengajar di kelas dengan cara yang lebih formal. Siklus digunakan untuk

melaksanakan prosedur penelitian tindakan kelas. Menurut model Kemmis

dan Taggret, setiap siklus penelitian ini terdiri dari empat kegiatan yaitu

perencanaan (plan), pelaksanaan (do action), pengamatan (observe), dan

refleksi. (reflection). 34

34
Tedi Priatna Mahmud, Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: Tsabita, n.d.), 60.

54
Siklus 1

1. Perencanaan

a. Mengumpulkan data yang diperlukan melalui observasi dan

wawancara.

b. Merancang RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

c. Membuat lembar observasi dan instrument tes untuk mengukur hasil

belajar siswa.

2. Pelaksanaan

Peneliti menerapkan pembelajaran Fikih dengan metode

pembelajaran Quick On The Draw berdasarkan RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran.

3. Pengamatan

Dengan menggunakan lembar observasi yang diberikan, peneliti

mengamati proses pembelajaran. Peneliti kemudian mencatat peningkatan

hasil belajar untuk dijadikan tolok ukur keberhasilan belajar.

4. Refleksi

Untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa dan hasil dari

proses pembelajaran berkelanjutan berdasarkan lembar observasi, peneliti

memberikan refleksi dan penilaian berupa instrumen tes. Berdasarkan

refleksi ini dapat disusun rencana tindakan siklus II untuk mengatasi

keterbatasan kegiatan belajar tim peneliti.

Siklus 2

1. Perencanaan

55
Pada tahap ini peneliti membuat RPP siklus II yang merupakan

lanjutan dari RPP siklus I yang sudah dipraktikkan.

2. Pelaksanaan

Peneliti mengulangi latihan pembelajaran yang sama dari siklus I

pada saat ini, tetapi dengan persyaratan RPP yang dimodifikasi secara

signifikan sebagai hasil dari kemajuan.

3. Pengamatan

Pengamatan serupa dilakukan pada siklus I. Dalam hal ini

dilakukan untuk mengetahui apakah hasil belajar siklus 1 mengalami

peningkatan atau penurunan, tergantung dari metode pengajaran guru.

Oleh karena itu, menggunakan observasi di sini sangat penting.

4. Refleksi

Untuk menilai tingkat pencapaian tujuan akhir studi, peneliti

sekarang meninjau temuan dari observasi siklus kedua yang telah

dilakukan.

Gambar 3.5. Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas

56
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Setting Lokasi Penelitian

1. Sekilas tentang awal berdirinya MA Miftahul Ulum Dolopo Kradinan

Madiun

Latar belakang berdirinya MA Miftahul Ulum Kradinan adalah

adanya berbagai pemikiran dan saran dari para pimpinan Yayasan

Miftahul Ulum serta berbagai saran dari warga Desa Kradinan yang

menginginkan adanya lembaga pendidikan yang berkarakter Islami bagi

para senior. pendidikan menengah di Desa Kradinan dengan pertimbangan

sebagai berikut:

a. Penduduk desa Kradinan bercorak agamis

b. Yayasan Miftahul Ulum sudah mengoperasikan MTs Miftahul Ulum,

Madrasah Tsanawiyyah.

c. Keberadaan Pesantren Darussalam yang mayoritas santrinya baru

bergelar SMP atau MTS.

d. Terletak terpisah dari sekolah sejenis atau pesaing

e. Kondisi ekonomi masyarakat masih tergolong sedang hingga miskin.

Masyarakat membutuhkan lembaga pendidikan murah yang dapat

menjadi pilihan untuk menampung dan membina dalam lingkungan dan

kondisi seperti ini. Yayasan Miftahul Ulum, yaitu yayasan yang fokus

pada pendidikan, kemudian ditindaklanjuti dengan berbagai masukan,

rekomendasi, pendapat, dan tuntutan dari berbagai lapisan masyarakat.

57
Musyawarah yayasan dan penyampaian tokoh masyarakat dari Desa

Kradinan berbarengan, diputuskan dan disetujui dibukanya Madrasah

Aliyah Miftahul Ulum. Selain itu, MA Miftahul Ulum bertujuan untuk

mengantisipasi kebutuhan dan tuntutan masyarakat agar tetap tercipta

lingkungan pendidikan yang layak dan populer.

2. Identitas Sekolah

a. Nama Madrasah : MA Miftahul Ulum

b. No. Statistik Madrasah : 131235190010

c. NPSN : 20580853

d. Akreditasi Madrasah : Terakreditasi B

e. Alamat Lengkap Madrasah : Jl./ Desa : P.P

Darussalam / Kradinan

Kecamatan : Dolopo

Kabupaten : Madiun

Provinsi : Jawa Timur

No. Telp. : (0352) 531536

f. No. NPWP Madrasah : 02.644.738.3-621.000

g. Nama Kepala Madrasah : Nanang Syaifuddin, S.E

h. No. Telp./HP : 081 335 790 996

i. Nama Yayasan : Miftahul Ulum Kradinan

58
j. Alamat Yayasan : Jl. P.P Darussalam Kradinan Dolopo

Madiun

k. No. Tel Yayasan : 081 334 784 024

l. No. Akte Pendirian Yayasan : No.18 Tanggal 6 Agustus 1984

m. Kepemilikan Tanah

1) Pemerintah/Yayasan/Pribadi/Menyewa/Menumpang

2) Status Tanah : Milik Yayasan (Tanah Wakaf)

3) Luas Tanah : 1.870 M2

n. Status Bangunan : Pemerintah/Yayasan/Pribadi/Menyewa

o. Luas Bangunan : 683 M2

3. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Kradinan

a. Visi

Menjadikan pelajar yang berprestasi berlandaskan keyakinan dan

moralitas

b. Misi

1) Menumbuhkan perilaku dan sikap yang sesuai dengan ajaran Islam

2) Meningkatkan kemampuan mendidik semaksimal mungkin

3) Menumbuhkan semangat berprestasi

4) Menggunakan manajemen yang partisipatif dan efektif

5) Mengupayakan terciptanya lingkungan yang asri, bersih, dan sehat

dengan bernuansa Islami

59
6) Mengembangkan SDM yang berpengetahuan IPTEK

4. Struktur Organisasi MA Miftahul Ulum

Setiap kegiatan akan mempengaruhi usaha dan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan bersama merupakan kewajiban pelaksana.

Jadi, untuk membuat dan memperluas pekerjaan, kita memerlukan wadah

yang juga dikenal sebagai organisasi.

Kementerian Agama dan Yayasan Miftahul Ulum Kradinan

mengawal lembaga pendidikan yang dikenal dengan nama Madrasah

Aliyah Miftahul Ulum. Kepala Madrasah Miftahul Ulum bertugas

mengawasi lembaga pendidikan dan pengajaran untuk memastikan tingkat

pengajaran dan pembelajaran setinggi mungkin. Struktur kepengurusan

Madrasah Aliiyah Miftahul Ulum adalah sebagai berikut:

a. Kepala Sekolah : Nanang Syaifuddin,S.E

b. Dewan Komite : Ahmad Rifa'i

c. Tata Usaha : Ahmad Ibrahim

d. Waka Kurikulum : Ainie Kusumasarie,S.Pd

e. Waka Kesiswaan : Zakki Taqiyul H,S.Pd

f. Waka Sarana Prasarana : Khusnuddin, S.Pd

g. Waka Humas : Zainal Abidin

h. Wali Kelas X : Lina Zakiyatus S., S.Pd

i. Wali Kelas XI MIA : Anik Nuroini, S.Ag

60
j. Wali Kelas XII MIA : Zaki Taqiyul H, S.Pd.35

5. Keadaan Guru dan Siswa MA Miftahul Ulum

a. Keadaan guru MA Mifathul Ulum Kradinan

Karena guru memainkan peran penting dalam proses

pendidikan, lingkungan dan tenaga pengajar harus diperhitungkan.

Harus mampu menciptakan peserta didik yang berprestasi pula. Di MA

Miftahul Ulum pengajarnya adalah para profesional yang terampil

dalam bidang pendidikan. Ada 8 pengajar laki-laki dan 10 guru

perempuan yang bekerja di Madrasah tersebut, dan mereka semua

masih berstatus honorer.36

b. Keadaan siswa MA Miftahul Ulum Kradinan

Salah satu elemen terpenting dan mendasar dari proses

pendidikan adalah siswa. Keadaan siswa MA Miftahul Ulum Kradinan

tahun ajaran 2022/2023 secara keseluruahan mencapai 66 siswa yang

terdiri dari 23 siswa kelas X, 26 siswa kelas XI dan 18 siswa kelas

XII.37

6. Sarana dan Prasarana MA Miftahul Ulum

Fasilitas bantuan layanan pendidikan diperlukan untuk menunjang

tujuan pendidikan. Karena dipahami bahwa keberadaan sarana penunjang

layanan pendidikan sangat terkait dengan keberhasilan pendidikan,

35
Lihat Transkrip Struktur Organisasi MA Miftahul Ulum yang terdapat pada
lampiran 2.4.
36
Lihat transkrip data guru MA Miftahul Ulum yang terdapat pada lampiran 2.4
37
Lihat transkrip data siswa MA Miftahul Ulum yang terdapat pada lampiran 2.4

61
padahal unsur lain dan sarana penunjang yang ada di MA Miftahul Ulum

Kradinan juga memegang peranan yang amat penting.

Sarana dan prasarana di MA Miftahul ulum meliputi perpustakaan,

lab komputer, ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha, ruang

konseling, tempat ibadah, ruang kantor, kamar kecil, gudang, tempat olah

raga, dan ruang organisasi kemahasiswaan. Dari 5 ruang kelas tersebut, 3

dalam kondisi baik dan 2 dalam kondisi rusak berat.38

B. Paparan Data Penelitian

1. Paparan Data Pra Penelitian

Kegiatan pra penelitian peneliti yang pertama adalah mengajukan

izin penelitian dari fakultas. Surat ini tidak dibuat terlebih dahulu

melainkan setelah melewati beberapa persyaratan, antara lain lulus ujian

seminar proposal penelitian dan mendapat persetujuan penguji yang

didokumentasikan dengan lembar persetujuan yang ditandatangani.

Setelah syarat-syarat tersebut terpenuhi, peneliti melengkapi formulir

pengajuan surat penelitian ke fakultas, ditandatangani oleh dekan, dan siap

dikirim ke tempat penelitian.

Pada tanggal 4 Januari 2023, peneliti menyerahkan surat kepada

Madrasah Aliyah Miftahul Ulum di tempat penelitian. Dalam pertemuan

ini, peneliti membahas penelitian yang akan dilakukan di Madrasah, antara

lain perlunya peneliti masuk ke dalam kelas sekaligus meminta izin kepada

38
Lihat transkrip data sarana dan prasarana MA Miftahul Ulum yang terdapat di
lampiran 2.4.

62
Aliyah Miftahul Ulum, kepala Madrasah. Kepala Madrasah Diniyah,

Bapak Nanang Syaifuddin, S.E., menyambut baik pertemuan tersebut dan

mempersilahkan peneliti untuk berkunjung ke kelas. Ia kemudian memberi

lampu hijau kepada peneliti untuk berkoordinasi dengan wali kelas yang

ingin dimanfaatkan sebagai penelitian.

Peneliti kemudian menghubungi Ibu Lina Zakiyatus S, S.Pd., wali

kelas X yang juga mengajar mata kuliah Fikih, setelah mendapat izin dari

Madrasah. Ketika seorang peneliti bertemu dengan instruktur pendukung,

tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang masalah yang

muncul selama proses pembelajaran, meminta hasil tes untuk digunakan

sebagai data pra-siklus, dan menguraikan jadwal penelitian yang akan

diikuti. Selain itu, peneliti membuat alat penelitian termasuk log observasi,

RPP, handout sumber daya, pertanyaan ujian, kriteria evaluasi, dan lain-

lain. Setelah instrumen selesai, peneliti memberikannya kepada

pembimbing untuk disetujui; jika diterima, dia bisa langsung melanjutkan

ke lapangan.

a. Hasil Pra Siklus

Hal ini dilakukan pada tahap pra-siklus untuk memastikan keadaan

para peserta penelitian. Guru mata pelajaran Fikih kelas X MA Miftahul

Ulum diwawancarai untuk data pra siklus, dan beliau mencatat bahwa

hasil belajar siswa tertentu masih di bawah KKM.

Sebelum menggunakan pendekatan Quick On The Draw, hanya 13

siswa kelas X yang mengikuti mata kuliah Fikih yang berhasil

63
menyelesaikan pembelajaran. Berikut ringkasan nilai-nilai yang diberikan

oleh para pengajar Fikih:

Tabel 4.1. Hasil Pra Siklus

No Nama Siswa Nilai Tes Keterangan


1 Danang Prayoga 68 Tidak Tuntas
2 Diki Putra Pratama 80 Tuntas
3 Erina Ulfa Agustina 76 Tuntas
4 Faizatul Nafilah A.F 52 Tidak Tuntas
5 Fiki Nailatul Fauziah 88 Tuntas
6 Fina Maratul Husna 68 Tidak Tuntas
7 Fitriyati Noviyani 48 Tidak Tuntas
8 Galih Adi Phanata 84 Tuntas
9 Irfan Nurrokhim 44 Tidak Tuntas
10 Muh. Hakim Al-Mustofa 80 Tuntas
11 Muh. Husain 72 Tuntas
12 Muh. Irsyad 56 Tidak Tuntas
13 Muh. Nur Romadhon 70 Tuntas
14 Muh. Sholihul Amin 32 Tidak Tuntas
15 Nabrowi Mustafa 68 Tidak Tuntas
16 Naura Nazara Avrilea 84 Tuntas
17 Rizki Aditya Nur Cahyo 88 Tuntas
18 Sabrina Az-Zahra 88 Tuntas
19 Setia Ningsih 36 Tidak Tuntas
20 Siti Qomariyah 80 Tuntas
21 Siti Zuhrotul Aliyah 92 Tuntas
22 Siti Zuhrotul Hidayah 80 Tuntas
23 Yuli Laili Rohmawati 68 Tidak Tuntas
Tuntas 13
Tidak Tuntas 10
Nilai Paling Tinggi 92
Nilai Paling Rendah 32
KKM 70

Berdasarkan informasi pada tabel di atas, hanya 69% tugas ilmiah

siswa kelas X yang terselesaikan. Pada ulangan semester, 92 adalah nilai

tertinggi dan 32 adalah nilai terendah. 13 (56%) siswa memiliki nilai di

64
atas 70, sedangkan 10 (43%) memiliki nilai di bawah 70 atau masih

memiliki nilai tidak tuntas. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa siswa

kelas X MA Miftahul Ulum perlu melakukan tindakan agar prestasi

belajarnya meningkat, khususnya pada materi yang berkaitan dengan

hukum.

2. Paparan Data Penelitian

Dapat diketahui bahwa hasil observasi terhadap penerapan metode

Quick On The Draw dalam peningkatan prestasi belajar Fikih pada kelas

X Madrasah Aliyah Miftahul Ulum dalam hal ini dilaksanakan melalui dua

siklus. Adapun uraian pelaksanaan tiap siklus adalah sebagai berikut:

a. Proses Pembelajaran Siklus I

Siklus pertama penelitian tindakan kelas terdiri dari tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi.

Berikut tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas yang digunakan

dalam penelitian ini:

1) Perencanaan

a) Menyusun RPP, instrumen penilaian yang terdiri dari soal,

jawaban, rubrik penilaian, lembar kerja peserta didik dan

materi yang hendak disampaikan

b) Menyiapkan instrumen pendukung lainnya seperti

sumber/bahan/alat yang dapat menunjang dalam kegiatan

pembelajaran

65
c) Membuat lembaran observasi untuk melihat metode

pembelajaran Quick On The Draw di implementasikan saat

siswa terlibat dalam latihan pembelajaran.

2) Pelaksanaan

Dua pertemuan dilaksanakan untuk menyelesaikan Siklus

I. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran

fikih, akan diadakan 1 kali pertemuan untuk menawarkan tindakan

dengan pendekatan pembelajaran Quick On The Draw dan 1 kali

pertemuan untuk pelaksanaan ujian pada siklus I. Berikut jadwal

pelaksanaannya digunakan untuk Siklus I:

Tabel 4.2. Pelaksanaan Penelitian PTK Pada Siklus I

No Siklus Pertemuan Tanggal Kegiatan


1 1 1 Rabu, Mengajar materi
11-01-2023 tentang kepemilikan
dengan menggunakan
metode pembelajaran
Quick On The Draw
2 1 2 Rabu Mengulas materi serta
18-01-2023 melanjutkan materi
tentang kepemilikan
dengan menggunakan
metode pembelajaran
Quick On The Draw

Tahap selanjutnya setelah perencanaan adalah bertindak.

Adapun langkah-langkah KBM terkait tindakan kelas pada siklus

I terdiri dari:

a) Pertemuan pertama

66
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 11

Januari 2023 pada pukul 08.20-09.40 WIB. Dimana pada

pembelajaran pada saat itu dihadiri 23 peserta didik, yang

masing-masing terdiri dari 10 putra dan 13 putri. Rencana

pembelajaran yang telah peneliti buat sebelumnya

ditindaklanjuti sepanjang siklus pertama pertemuan pertama

untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Fokus

pertemuan pertama adalah kepemilikan (milikiyah), dan pada

materi ini dibahas materi yang meliputi pengertian

kepemilikan, dalil kepemilikan, sebab kepemilikan, macam

kepemilikan, dan hikmah kepemilikan.

Sambutan guru dijadikan sebagai tindakan pertama

dalam proses pembelajaran. Selanjutnya, kehadiran diambil

untuk menentukan seberapa sering siswa menghadiri kelas dan

mengatur gaya belajar mereka. Setelah melakukan absensi,

guru meminta kelas untuk menata kelas dalam keadaan

kondusif dengan meminta siswa menyusun buku pelajaran dan

alat tulis yang diperlukan untuk menunjang proses

pembelajaran berlangsung. Selanjutnya guru juga menjelaskan

materi pelajaran yang akan dibahas dan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai. Masuk ke tahap aktivitas inti setelah

menyelesaikan ini.

67
Selama tahap aktivitas inti, instruktur menyelidiki

pemahaman siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang

konten terkait kepemilikan. Dia kemudian melanjutkan dengan

menguraikan topik, dimulai dengan membahas definisi

kepemilikan kemudian melanjutkan bahasan tentang dalil

kepemilikan dari sudut pandang hukum. Setelah menyajikan

konten dan menentukan bahwa siswa memiliki pemahaman

yang kuat tentang materi kepemilikan, barulah guru memulai

pembelajaran dengan menggunakan metode Quick On The

Draw.

Sebelum masuk pada kegiatan Quick On The Draw

guru menjelaskan terlebih dahulu langkah-langkah Quick On

The Draw dalam pembelajaran kooperatif. Dirasa sudah paham

guru meminta peserta didik untuk membagi kelas menjadi 4

kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 4

sampai 5 peserta didik. Setelah itu guru meminta perwakilan

peserta didik dari masing-masing kelompok untuk maju

kemeja guru untuk mengambil kartu pertanyaan pertama sesuai

dengan warna kelompoknya. Satu set kartu pertanyaan terdiri

dari lima soal pertanyaan. Pada saat guru memberikan aba-aba

“mulai”, kartu pertanyaan di bawa ke kelompoknya untuk

didiskusikan bersama anggota kelompok yang lain. Setelah di

diskusikan dan di jawab bersama kelompok, perwakilan

68
kelompok itu melaporkan hasil jawabannya. Apabila jawaban

tersebut benar maka perwakilan kelompok boleh mengambil

lembar soal berikutnya. Apabila jawaban tersebut salah atau

kurang lengkap maka peserta didik tersebut belum boleh

mengambil soal berikutnya dan harus di diskusikan dan dicari

sampai benar oleh masing-masing dari kelompok tersebut.

Setelah permainan selesai kelompok yang lebih dulu

menyelesaikan permainan mendapat pujian dari guru berupa

poin plus. Dan selanjutnya guru dan peserta didik mulai

menyimpulkan terkait materi pembelajaran sudah di bahas

sebelumnya secara bersama-sama

Kemudian guru menutup sesi dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang konsep

kepemilikan yang belum mereka pahami. Setelah itu barulah

guru memberikan motivasi serta penguatan terkait proses

selama pembelajaran berlangsung agar ke depannya siswa

tidak akan merasa malu untuk menyampaikan pendapat atau

argumentasi kepada teman sebaya dan gurunya. Setelah itu

ditutup dengan doa, hamdalah, dan salam.

b) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 18

Januari 2023 pukul 08.20-09.40 WIB. Dimana pada

69
pembelajaran pada saat itu dihadiri 23 peserta didik, yang

masing-masing terdiri dari 10 putra dan 13 putri. Proses

pembelajaran saat siklus I pertemuan kedua dilaksanakan

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah

peneliti rancang sebelumnya.

Tahap kegiatan inti, guru mengulas sedikit topik

sebelumnya dan melanjutkan topik yang akan di bahas pada

pertemuan ke 2 ini yaitu macam-macam kepemilikan, Ihyaul

Mawat, dan hikmah dari kepemilikan. Setelah materi sudah

tersampaikan dan dirasa peserta didik sudah paham akan materi

yang sudah disampaikan barulah guru mulai menerapkan

metode Quick On The Draw.

Sebelum masuk pada kegiatan Quick On The Draw

guru menjelaskan kembali langkah-langkah Quick On The

Draw dalam pembelajaran kooperatif agar tidak lupa. Dirasa

sudah paham dan mengerti terkait sistematika permainannya

guru meminta peserta didik untuk membagi kelas kembali

menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok

beranggotakan 4 sampai 5 peserta didik. Setelah itu guru

meminta perwakilan peserta didik dari masing-masing

kelompok untuk maju kemeja guru untuk mengambil kartu

pertanyaan pertama sesuai dengan warna kelompoknya. Satu

set kartu pertanyaan terdiri dari lima soal pertanyaan. Pada saat

70
guru memberikan aba-aba “mulai”, kartu pertanyaan di bawa

ke kelompoknya untuk didiskusikan bersama anggota

kelompok yang lain. Setelah di diskusikan dan di jawab

bersama kelompok, perwakilan kelompok itu melaporkan hasil

jawabannya. Apabila jawaban tersebut benar maka perwakilan

kelompok boleh mengambil lembar soal berikutnya. Apabila

jawaban tersebut salah atau kurang lengkap maka peserta didik

tersebut belum boleh mengambil soal berikutnya dan harus di

diskusikan dan dicari sampai benar oleh masing-masing dari

kelompok tersebut. Setelah permainan selesai guru

memberikan apresiasi berupa nilai plus kepada kelompok yang

telah menyelesaikan terlebih dahulu pada permainan tersebut.

Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah di bahas.

Setelah metode Quick On The Draw sudah diterapkan

dan materi telah tersampaikan dengan baik secara keseluruhan

kepada peserta didik, guru mulai mengadakan evaluasi I guna

memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar

mengajar berlangsung dengan menggunakan metode

pembelajaran Quick On The Draw serta mengetahui

kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan sehingga

prestasi belajar peserta didik menjadi lebih baik.

71
Tahap kegiatan penutup, pembelajaran ditutup dengan

guru memberikan penguatan serta motivasi agar peserta didik.

Serta memberikan informasi kepada peserta didik bahwa

pertemuan selanjutnya masuk pada materi baru yaitu akad.

Pembelajaran ditutup dengan berdoa, mengucapkan hamdalah

dan salam.

3) Observasi

Tindakan observasi atau pengamatan terhadap

pembelajaran dilaksanakan untuk melihat seberapa jauh

kemampuan peserta didik pada KBM. Pada kesempatan kali ini

evaluasi dilakukan agar mendapatkan informasi terkait prestasi

belajar peserta didik pada pembelajaran Fikih mengenai materi

kepemilikan dengan menggunakan metode Quick On The Draw di

kelas X MA Miftahul Ulum Kradinan Madiun Tahun 2022/2023.

Adapun data hasil penelitian tindakan kelas tahap siklus 1 tentang

prestasi belajar tersaji pada tabel berikut:

Tabel 4.3. Data Pengamatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Siklus I

Aspek Yang Skor Keterangan


No Nama Diamati
A B C D
1 Danang Prayoga 1 1 1 1 4 Kurang
2 Diki Putra Pratama 1 1 1 1 4 Kurang
3 Erina Ulfa Agustina 4 3 1 4 12 Baik
4 Faizatul Nafilah A.F 4 3 2 4 13 Sangat Baik
5 Fiki Nailatul Fauziah 4 4 1 4 13 Sangat Baik
6 Fina Maratul Husna 3 3 1 3 10 Baik
7 Fitriyati Noviyani 4 2 1 3 10 Baik

72
8 Galih Adi P 2 1 1 1 6 Cukup
9 Irfan Nurrokhim 2 2 2 2 6 Cukup
10 Muh. Hakim Al-Mustofa 3 2 1 2 8 Cukup
11 Muh. Husain 1 1 1 1 4 Rendah
12 Muh. Irsyad 4 2 4 2 12 Baik
13 Muh. Nur Romadhon 1 1 1 1 4 Kurang
14 Muh. Sholihul Amin 4 4 1 4 13 Sangat Baik
15 Nabrowi Mustafa 1 1 1 1 4 Kurang
16 Naura Nazara Avrilea 4 4 1 4 13 Sangat Baik
17 Rizki Aditya Nur C 1 2 1 2 6 Cukup
18 Sabrina Az-Zahra 4 3 1 4 13 Sangat Baik
19 Setia Ningsih 4 4 1 4 10 Sangat Baik
20 Siti Qomariyah 2 3 1 3 9 Baik
21 Siti Zuhrotul Aliyah 2 3 1 3 9 Baik
22 Siti Zuhrotul Hidayah 4 4 1 4 13 Sangat Baik
23 Yuli Laili Rohmawati 2 3 1 3 9 Baik

Keterangan:

A. : Antusias dalam mengikuti pelajaran

B. : Kemampuan bekerja sama dalam diskusi kelompok

C. : Keberanian dalam mengungkapkan pendapat atau argumentasi

D. : Kecepatan dan ketepatan dalam menjawab soal di kartu

Keterangan Penilaian:

4 = Sangat Baik (13-16)

3 = Baik (9-12)

2 = Cukup (5-8)

1 = Kurang (1-4)

73
Berdasarkan nilai rata-rata keaktifan belajar siswa dapat

disimpulkan hasil keseluruhan keaktifan belajar siswa dengan

persentase yang ditujukan sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎


Persentase = x 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

Tabel 4.4. Keaktifan Siswa pada Siklus I

Banyak Siswa Kategori Persentase


7 Sangat Baik 30%
7 Baik 30%
4 Cukup 17%
4 Kurang 30%

Tabel 4.5. Prestasi Belajar Siswa Pada Siklis I

No Nama Siswa Nilai KKM Ketuntasan


1 Danang Prayoga 70 70 Tuntas
2 Diki Putra Pratama 55 70 Tidak Tuntas
3 Erina Ulfa Agustina 85 70 Tuntas
4 Faizatul Nafilah A.F 70 70 Tuntas
5 Fiki Nailatul Fauziah 75 70 Tuntas
6 Fina Maratul Husna 70 70 Tuntas
7 Fitriyati Noviyani 65 70 Tidak Tuntas
8 Galih Adi Phanata 70 70 Tuntas
9 Irfan Nurrokhim 70 70 Tuntas
10 Muh. Hakim Al-Mustofa 70 70 Tuntas
11 Muh. Husain 65 70 Tidak Tuntas
12 Muh. Irsyad 45 70 Tidak Tuntas
13 Muh. Nur Romadhon 15 70 Tidak Tuntas
14 Muh. Sholihul Amin 75 70 Tuntas
15 Nabrowi Mustafa 90 70 Tuntas
16 Naura Nazara Avrilea 100 70 Tuntas
17 Rizki Aditya Nur Cahyo 75 70 Tuntas
18 Sabrina Az-Zahra 70 70 Tuntas
19 Setia Ningsih 80 70 Tuntas
20 Siti Qomariyah 80 70 Tuntas
21 Siti Zuhrotul Aliyah 85 70 Tuntas
22 Siti Zuhrotul Hidayah 85 70 Tuntas

74
23 Yuli Laili Rohmawati 55 70 Tidak Tuntas
Jumlah 1620
Rata-rata 70,43

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dihitung nilai rata-rata

peserta didik dari hasil tes siklus I, dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

∑𝑋
X=∑
𝑁

Keterangan:

∑ X = Jumlah semua nilai peserta didik

∑ N = Jumlah seluruh peserta didik

Diketahui:

∑ X = 1620

∑ X = 23

1780
X=
23

X = 70,43

Tabel 4.6. Hasil Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus I

Banyak Siswa Kategori Persentase


17 Tuntas 73%
6 Tidak Tuntas 26%

75
Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil belajar

siklus I maka disimpulkan bahwa perolehan prestasi belajar siswa

dengan persentase 73% siswa yang tuntas, dan 26% siswa yang

belum tuntas.

4) Refleksi

Setelah berakhirnya pertemuan atau pembelajaran pada

tahap siklus I. Peneliti mulai melanjutkan ke tahap kegiatan

berikutnya yaitu dengan melakukan kegiatan refleksi tentang

pelaksanaan kegiatan tindakan kelas. Pada siklus I, setelah

menutup pertemuan atau tahap pembelajaran siklus I. Dengan

bantuan refleksi ini, diharapkan dapat mengetahui tantangan atau

kekurangan yang muncul. selama pelaksanaan kegiatan siklus I

yang dapat menjadi langkah mendasar untuk perbaikan siklus II.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan dan

observasi dalam melaksanakan PTK mata pelajaran Fikih, dengan

memanfaatkan metode pembelajaran Quick On The Draw peneliti

menarik kesimpulan bahwa aktivitas kegiatan pembelajaran pada

siklus I menunjukkan perubahan ke arah yang lebih positif.

Dimana hal ini dibuktikan dengan memperlihatkan keaktifan dan

partisipasi peserta didik dalam pembelajaran. Peserta didik tampak

terlihat sangat antusias dan paham akan penerapan metode Quick

On The Draw itu sendiri. Dimulai dengan saling bertukar pendapat

atau argumentasi dengan teman kelompoknya kemudian saling

76
beradu kecepatan dalam mengerjakan soal-soal untuk

berkompetisi melawan kelompok lain. Oleh karenanya hal tersebut

dapat dilihat bahwa 7 siswa masuk kategori sangat baik dengan

persentase 30 %, 7 siswa dengan persentase 30 % masuk kategori

baik, 4 siswa dengan persentase 7 % masuk kategori cukup dan

sisanya masuk kategori kurang sebanyak 4 peserta didik dengan

persentase 7 %.

Selain itu peneliti juga menyimpulkan bahwa prestasi

belajar peserta didik sudah mengalami sedikit perubahan serta

peningkatan prestasi belajar yang baik dibandingkan dengan hasil

pra siklus sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa

siswa yang memiliki nilai pra-siklus tidak tuntas kini telah

membuat kemajuan parsial. Dengan jumlah siswa sebanyak 23

siswa dan rata-rata kelas 70,4 terlihat bahwa ada 17 siswa atau 73%

yang tuntas, dan 6 siswa yang tidak tuntas sebanyak 26%. Namun

ada beberapa siswa yang belum sepenuhnya menguasai materi

karena ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru dan

ada siswa yang memanfaatkan waktu belajarnya untuk meminta

izin keluar sehingga penyerapan materi kurang maksimal.

a. Proses Pembelajaran Siklus II

Pelaksanaan siklus II merupakan reaksi terhadap prestasi

belajar tes siklus I, dimana nilai rata-rata peserta didik pada tes siklus

77
I adalah 70,4 yang berada pada kategori yang cukup bagus. Namun

demikian, terdapat aspek peningkatan yang belum terlihat signifikan

kenaikannya pada beberapa peserta didik lainnya yakni dengan masih

minimnya peserta didik yang prestasi belajarnya belum melampaui

nilai KKM. Siklus II ini dilakukan peneliti agar peserta didik

mendapatkan prestasi belajar yang maksimal dan adanya tahapan

siklus II ini ditujukan untuk mengatasi adanya kendala peserta didik

yang siswa alami di tahapan siklus I.

Pada siklus II ini dilakukan selama 2 kali pertemuan. Dimana

1 pertemuan digunakan untuk memberikan perlakuan dengan

menerapkan metode pembelajaran Quick On The Draw dan 1

pertemuan lagi digunakan untuk memberikan perlakuan serta tindakan

yang serupa dengan menerapkan metode pembelajaran Quick On The

Draw di kelas tersebut. Di kelas tidak hanya mengetahui peningkatan

prestasi belajar peserta didik tapi juga melakukan tindakan observasi.

Adapun langkah-langkah peneliti yang akan dilakukan ketika siklus II,

menggunakan 4 tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi. Hasil analisis pada siklus II akan dijadikan

refleksi untuk siklus berikutnya. Siklus II dilakukan pada kelas X IPS

di MA Miftahul Ulum, di antaranya ialah:

1) Perencanaan

78
a) Menyusun RPP, instrumen penilaian yang terdiri dari soal,

jawaban, rubrik penilaian, lembar kerja peserta didik dan

materi yang hendak disampaikan

b) Menyiapkan instrumen pendukung lainnya seperti

sumber/bahan/alat yang dapat menunjang dalam kegiatan

pembelajaran

c) Membuat lembaran observasi untuk mengamati aktivitas

belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan

metode pembelajaran Quick On The Draw

2) Pelaksanaan

Terdapat dua kali pertemuan pada siklus II. Satu kali

pertemuan untuk memberikan tindakan dengan metode

pembelajaran Quick On The Draw dan satu kali pertemuan untuk

memberikan tes pada siklus I guna meningkatkan prestasi belajar

fisika siswa. Jadwal pelaksanaan terbimbing Siklus I adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.7. Jadwal Pelaksanaan PTK Pada Siklus II

No Siklus Pertemuan Tanggal Kegiatan


1 2 3 Rabu, Mengajar materi
25-01-2023 tentang akad dengan
menggunakan metode
pembelajaran Quick
On The Draw
2 2 4 Rabu Mengulas materi serta
1-02-2023 melanjutkan materi
tentang akad dengan
menggunakan metode
pembelajaran Quick
On The Draw

79
Setelah penyusunan rencana, tahapan berikutnya ialah

melakukan tindakan. Langkah-langkah KBM terkait tindakan

kelas pada siklus I meliputi:

a) Pertemuan ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 25

Januari 2023 pada pukul 08.20-09.40 WIB. Dimana pada

pembelajaran pada saat itu dihadiri 23 peserta didik, yang

masing-masing terdiri dari 10 putra dan 13 putri. Kegiatan

belajar mengajar pada saat siklus I pertemuan pertama

dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran

yang sudah peneliti rancang sebelumnya. Materi pelajaran

yang diajarkan pada pertemuan ketiga yaitu tentang akad, di

antara topik-topik yang diangkat pada materi ini yaitu

pengertian akad, rukun dan syarat akad, macam-macam akad,

syarat barang yang diakadkan, dan hikmah akad dan

kepemilikan. Kegiatan pembelajaran pertama-pertama dimulai

dengan pendahuluan, kemudian inti, dan dilanjutkan dengan

penutup.

Pembelajaran dimulai dengan kegiatan pendahuluan,

yakni guru memberikan salam yang kemudian dilanjutkan

dengan melakukan absensi guna mengetahui frekuensi

kehadiran peserta didik di sekolah sekaligus untuk mengontrol

80
kerajinan belajar mereka. Setelah melakukan absensi ke

peserta didik guru mulai meng-kondisikan ruangan kelas

menjadi kondusif dengan meminta peserta didik untuk

merapikan papan tulis, tempat duduk, serta mempersiapkan

buku pelajaran dan alat tulis yang penting untuk menunjang

proses pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan penjelasan

mengenai materi yang akan di pelajari serta tujuan

pembelajaran yang akan dicapai. Setelah melakukan hal

tersebut barulah masuk pada tahap kegiatan inti.

Tahap kegiatan inti, guru menggali pengetahuan

peserta didik dengan bertanya mengenai materi kepemilikan,

setelah itu dilanjutkan dengan menjelaskan materi tersebut,

dimulai dari pengertian kepemilikan, dalil hukum kepemilikan

serta sebab-sebab kepemilikan. Setelah materi sudah

tersampaikan dan dirasa peserta didik sudah paham akan materi

yang sudah disampaikan barulah guru mulai menerapkan

metode Quick On The Draw.

Sebelum masuk pada kegiatan Quick On The Draw

guru menjelaskan terlebih dahulu langkah-langkah Quick On

The Draw dalam pembelajaran kooperatif. Dirasa sudah paham

guru meminta peserta didik untuk membagi kelas menjadi 4

kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 4

sampai 5 peserta didik. Setelah itu guru meminta perwakilan

81
peserta didik dari masing-masing kelompok untuk maju

kemeja guru untuk mengambil kartu pertanyaan pertama sesuai

dengan warna kelompoknya. Satu set kartu pertanyaan terdiri

dari lima soal pertanyaan. Pada saat guru memberikan aba-aba

“mulai”, kartu pertanyaan di bawa ke kelompoknya untuk

didiskusikan bersama anggota kelompok yang lain. Setelah di

diskusikan dan di jawab bersama kelompok, perwakilan

kelompok itu melaporkan hasil jawabannya. Apabila jawaban

tersebut benar maka perwakilan kelompok boleh mengambil

lembar soal berikutnya. Apabila jawaban tersebut salah atau

kurang lengkap maka peserta didik tersebut belum boleh

mengambil soal berikutnya dan harus di diskusikan dan dicari

sampai benar oleh masing-masing dari kelompok tersebut.

Setelah permainan selesai guru memberikan apresiasi berupa

nilai plus kepada kelompok yang telah menyelesaikan terlebih

dahulu pada permainan tersebut. Guru bersama peserta didik

menyimpulkan materi pembelajaran yang telah di bahas.

Tahap kegiatan penutup, pembelajaran ditutup dengan

guru memberi waktu kepada peserta didik untuk bertanya

mengenai materi yang belum dipahami, kemudian guru

memberikan penguatan serta motivasi agar peserta didik untuk

tidak malu untuk bertanya, serta tidak malu untuk

menyampaikan argumentasi baik kepada teman maupun

82
kepada guru. Pembelajaran ditutup dengan berdoa,

mengucapkan hamdalah dan salam.

b) Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Rabu, 1

Februari 2023 pukul 08.20-09.40 WIB. Dimana pada

pembelajaran pada saat itu dihadiri 23 peserta didik, yang

masing-masing terdiri dari 10 putra dan 13 putri. Proses

pembelajaran saat siklus I pertemuan kedua dilaksanakan

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah

peneliti rancang sebelumnya.

Tahap kegiatan inti, guru mengulas sedikit topik

sebelumnya dan melanjutkan topik yang akan di bahas pada

pertemuan ke 3 ini yaitu macam-macam akad, syarat barang

yang diakadkan, dan hikmah dari kepemilikan. Setelah materi

sudah tersampaikan dan dirasa peserta didik sudah paham akan

materi yang sudah disampaikan barulah guru mulai

menerapkan metode Quick On The Draw.

Sebelum masuk pada kegiatan Quick On The Draw

guru menjelaskan kembali langkah-langkah Quick On The

Draw dalam pembelajaran kooperatif agar tidak lupa. Dirasa

sudah paham dan mengerti terkait sistematika permainannya

guru meminta peserta didik untuk membagi kelas kembali

menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok

83
beranggotakan 4 sampai 5 peserta didik. Setelah itu guru

meminta perwakilan peserta didik dari masing-masing

kelompok untuk maju kemeja guru untuk mengambil kartu

pertanyaan pertama sesuai dengan warna kelompoknya. Satu

set kartu pertanyaan terdiri dari lima soal pertanyaan. Pada saat

guru memberikan aba-aba “mulai”, kartu pertanyaan di bawa

ke kelompoknya untuk didiskusikan bersama anggota

kelompok yang lain. Setelah di diskusikan dan di jawab

bersama kelompok, perwakilan kelompok itu melaporkan hasil

jawabannya. Apabila jawaban tersebut benar maka perwakilan

kelompok boleh mengambil lembar soal berikutnya. Apabila

jawaban tersebut salah atau kurang lengkap maka peserta didik

tersebut belum boleh mengambil soal berikutnya dan harus di

diskusikan dan dicari sampai benar oleh masing-masing dari

kelompok tersebut. Setelah permainan selesai guru

memberikan apresiasi berupa nilai plus kepada kelompok yang

telah menyelesaikan terlebih dahulu pada permainan tersebut.

Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah di bahas.

Setelah metode Quick On The Draw sudah diterapkan

dan materi telah tersampaikan dengan baik secara keseluruhan

kepada peserta didik, guru mulai mengadakan evaluasi II guna

memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar

84
mengajar berlangsung dengan menggunakan metode

pembelajaran Quick On The Draw serta mengetahui

kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan sehingga

prestasi belajar peserta didik menjadi lebih baik.

Tahap kegiatan penutup, pembelajaran ditutup dengan

guru memberikan penguatan serta motivasi agar peserta didik.

Serta memberikan informasi kepada peserta didik bahwa

pertemuan selanjutnya masuk pada materi baru yaitu akad.

Pembelajaran ditutup dengan berdoa, mengucapkan hamdalah

dan salam.

3) Observasi

Tindakan observasi atau pengamatan terhadap

pembelajaran dilaksanakan untuk melihat seberapa jauh

kemampuan peserta didik pada KBM. Pada kesempatan kali ini

evaluasi dilakukan agar mendapatkan informasi terkait prestasi

belajar peserta didik pada pembelajaran Fikih mengenai materi

kepemilikan dengan menggunakan metode Quick On The Draw di

kelas X MA Kradinan Miftahul Ulum Madiun Tahun 2022/2023.

Adapun data hasil penelitian tindakan kelas tahap siklus II tentang

prestasi belajar tersaji pada tabel berikut:

85
Tabel 4.8. Data Pengamatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran
Siklus II

Aspek Yang Skor Keterangan


No Nama Diamati
A B C D
1 Danang Prayoga 3 2 1 3 9 Baik
2 Diki Putra Pratama 1 1 1 1 4 Baik
3 Erina Ulfa Agustina 4 4 1 4 13 Sangat Baik
4 Faizatul Nafilah A.F 4 4 2 4 14 Sangat Baik
5 Fiki Nailatul Fauziah 4 4 2 4 14 Sangat Baik
6 Fina Maratul Husna 4 3 1 3 11 Baik
7 Fitriyati Noviyani 3 4 1 4 12 Baik
8 Galih Adi P 2 2 1 1 6 Cukup
9 Irfan Nur Rokhim 2 2 2 2 8 Kurang
10 Muh. Hakim Al-Mustofa 3 2 1 2 8 Cukup
11 Muh. Husain 1 1 1 1 4 Kurang
12 Muh. Irsyad 3 2 3 1 9 Baik
13 Muh. Nur Romadhon 3 4 1 4 12 Baik
14 Muh. Sholihul Amin 3 3 1 3 10 Baik
15 Nabrowi Mustafa 3 3 1 4 11 Baik
16 Naura Nazara Avrilea 4 4 1 4 13 Sangat Baik
17 Rizki Aditya Nur C 1 2 1 2 6 cukup
18 Sabrina Az-Zahra 4 4 1 2 11 Baik
19 Setia Ningsih 4 3 1 2 10 Baik
20 Siti Qomariyah 4 4 1 4 13 Sangat Baik
21 Siti Zuhrotul Aliyah 4 4 1 4 13 Sangat Baik
22 Siti Zuhrotul Hidayah 4 4 2 4 14 Sangat Baik
23 Yuli Laili Rohmawati 4 4 1 4 13 Sangat Baik

Keterangan:

A. : Antusias dalam mengikuti pelajaran

B. : Kemampuan bekerja sama dalam diskusi kelompok

C. : Keberanian dalam mengungkapkan pendapat atau argumentasi

D. : Kecepatan dan ketepatan dalam menjawab soal di kartu

86
Keterangan Penilaian:

4 = Sangat Baik (13-16)

3 = Baik (9-12)

2 = Cukup (5-8)

1 = Kurang (1-4)

Berdasarkan nilai rata-rata keaktifan belajar siswa dapat

disimpulkan hasil keseluruhan keaktifan belajar siswa dengan

persentase yang ditujukan sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎


Persentase = x 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

Tabel 4.9. Keaktifan Siswa pada Siklus II

FBanyak Siswa Kategori Persentase


8 Sangat Baik 34%
10 Baik 43%
3 Cukup 13%
2 Kurang 8%

Tabel 4.10. Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II

No Nama Siswa Nilai KKM Ketuntasan


1 Danang Prayoga 40 70 Tidak Tuntas
2 Diki Putra Pratama 80 70 Tuntas
3 Erina Ulfa Agustina 85 70 Tuntas
4 Faizatul Nafilah A.F 90 70 Tuntas
5 Fiki Nailatul Fauziah 85 70 Tuntas
6 Fina Maratul Husna 80 70 Tuntas
7 Fitriyati Noviyani 85 70 Tuntas
8 Galih Adi Phanatas 85 70 Tuntas
9 Irfan Nurrokhim 75 70 Tuntas

87
10 Muh. Hakim Al-Mustofa 70 70 Tuntas
11 Muh. Husain 85 70 Tuntas
12 Muh. Irsyad 80 70 Tuntas
13 Muh. Nur Romadhon 60 70 Tidak Tuntas
14 Muh. Sholihul Amin 80 70 Tuntas
15 Nabrowi Mustafa 45 70 Tidak Tuntas
16 Naura Nazara Avrilea 90 70 Tuntas
17 Rizki Aditya Nur Cahyo 70 70 Tuntas
18 Sabrina Az-Zahra 80 70 Tuntas
19 Setia Ningsih 70 70 Tuntas
20 Siti Qomariyah 90 70 Tuntas
21 Siti Zuhrotul Aliyah 90 70 Tuntas
22 Siti Zuhrotul Hidayah 85 70 Tuntas
23 Yuli Laili Rohmawati 80 70 Tuntas
Jumlah 1780
Rata-rata 77,39

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dihitung nilai rata-

rata peserta didik dari hasil tes siklus II, dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

∑𝑋
X=∑
𝑁

Keterangan:

∑ X = Jumlah semua nilai peserta didik

∑ N = Jumlah seluruh peserta didik

Diketahui:

∑ X = 1780

∑ X = 23

1780
X=
23

88
X = 77,39

Tabel 4.11. Hasil Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II

Banyak Siswa Kategori Persentase


20 Tuntas 87 %
3 Tidak Tuntas 13 %

Ditetapkan bahwa perolehan ketuntasan siswa dengan


proporsi 87% siswa tuntas dan 13% siswa belum tuntas didasarkan
pada nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil belajar siklus II.

4) Refleksi
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan dan
observasi dalam melaksanakan PTK mata pelajaran Fikih, dengan
memanfaatkan metode pembelajaran Quick On The Draw peneliti
menarik kesimpulan bahwa aktivitas kegiatan pembelajaran pada
siklus II sudah mengalami peningkatan dalam prestasi belajarnya.
Hal ini dapat dilihat bahwa 20 peserta didik tuntas dengan
persentase 87 % dengan predikat tuntas dan 3 peserta didik yang
tidak tuntas dengan persentase 13 %. Maka dari itu, bisa
disimpulkan bahwa peneliti tidak mengadakan lagi siklus
selanjutnya dikarenakan peningkatan prestasi belajar siswa sudah
berhasil.

5. Pembahasan

a) Prestasi Belajar

Materi yang disajikan di sini sebagian besar berdasarkan

temuan observasi dan latihan refleksi. Jawaban atas soal yang

89
diajukan dapat ditemukan dengan merumuskannya berdasarkan

penyajian data pra-siklus dan dua-siklus, khususnya:

“Bagaimana penerapan metode pembelajaran Quick On The

Draw dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X pada

materi Kepemilikan (milkiyah) di MA Miftahul Ulum Kradinan?”

Serta “Apakah penerapan metode pembelajaran Quick On The Draw

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X pada materi

Kepemilikan (milkiyah) di MA Miftahul Ulum Kradinan?”

Kemudian terkait dengan rumusan masalah yang pertama

menukil dari perkataan Paul Ginnis dalam bukunya yang berjudul

“Trik Taktik Mengajar : strategi meningkatkan pencapaian

pengajaran di kelas” menyebutkan bahwa. Bahwasanya Quick On

The Draw adalah strategi pengajaran yang menekankan keterlibatan

siswa dan kerja tim dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan

melaporkan informasi dari berbagai sumber dalam pengaturan

seperti permainan yang pada akhirnya berpuncak pada balapan

kelompok melalui latihan yang membutuhkan kecepatan dan

koordinasi. Dengan motif dan tujuan ingin menjadi kelompok

pertama yang dapat menyelesaikan serangkaian pertanyaan yang di

buat oleh guru, strategi ini mendorong siswa untuk berkolaborasi

dalam kelompok kecil. Sembilan tahapan pembelajaran Quick On

The Draw adalah: mengkomunikasikan tujuan pembelajaran;

membuat satu set kartu pertanyaan; membentuk kelompok;

90
memahami isi bahan ajar dan mengisi kekosongan materi yang

diberikan oleh guru; menyelesaikan soal pada kartu kumpulan soal

dengan kelompok; melaporkan hasil diskusi kelompok; kelompok

pemberi penghargaan; mendiskusikan jawaban secara tradisional;

dan membuat catatan.

Informasi yang diperoleh dari hasil belajar pada setiap siklus

kemudian dihubungkan dengan rumusan masalah kedua. Ketika

informasi dikumpulkan dengan mengajukan serangkaian pertanyaan

yang terdiri dari informasi yang telah diajarkan kepada siswa oleh

instruktur. Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian disajikan

kepada siswa untuk mengukur pemahaman mereka tentang

informasi yang telah disajikan oleh instruktur. Dua evaluasi

pembelajaran dilakukan untuk penelitian ini, yang pertama pada

siklus I dan yang kedua pada siklus II. Uraian di bawah ini

menjelaskan bagaimana kedua siklus tersebut dibahas:

1) Siklus I

Kegiatan KBM berbasis Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

memiliki empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi,

dan refleksi. PTK digunakan pada setiap siklus. Dengan

menggunakan teknik Quick On The Draw, prestasi belajar siswa

pada materi ajar fikih kepemilikan meningkat, sesuai dengan hasil

observasi siklus I. Data penelitian tindakan kelas siklus I

menunjukkan bahwa 17 siswa atau 73% telah “Tuntas”, sedangkan

91
6 siswa atau 26% “Tidak Tuntas”. perbedaan hasil dari pra siklus

yang dapat dikatakan cukup baik.

Dari sini menunjukkan bahwa peserta didik sudah mulai

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode

Quick On The Draw dengan baik meskipun masih ada beberapa

peserta didik yang belum mencapai KKM dikarenakan belum

maksimal dalam memperhatikan proses pembelajaran dengan baik,

waktu belajarnya digunakan untuk izin keluar sehingga penyerapan

materi belum maksimal, serta sulit untuk diajak kerja sama dalam

proses diskusi. Maka dari itu, peneliti akan melaksanakan penelitian

tindakan kelas pada siklus II untuk mengatasi permasalahan yang

ada dalam siklus I. Sehingga siswa mampu mencapai prestasi belajar

yang baik dan memuaskan.

2) Siklus II

Pada kegiatan pembelajaran di siklus II ada beberapa

tahapan aktivitasnya meliputi, perencanaan, tindakan, pengamatan,

dan refleksi. Berdasarkan pada tahapan kegiatan tersebut peneliti

memperoleh data dari hasil belajar peserta didik pada siklus II

terhadap mata pelajaran Fikih materi Akad dengan menerapkan

metode Quick On The Draw. Di siklus II ini, nilai prestasi belajar

yang diperoleh dari peserta didik sudah meningkat dengan baik dari

siklus sebelumnya yakni siklus I. Hasil dari siklus II ini sudah

meningkat dengan persentase 87%. Peningkatan yang banyak ini

92
terjadi karena peserta didik sudah mulai tertib untuk memperhatikan

penjelasan guru serta bersemangat dan antusias dalam mengikuti

permainan saat kegiatan pembelajaran.

Perkembangan siklus I sampai dengan Siklus II dapat terlihat

berdasarkan pelaksanaan KBM dengan mengimplementasikan

metode pembelajaran Quick On The Draw pada mata pelajaran Fikih

yang berjalan dengan baik. Adapun peningkatan prestasi belajar

peserta didik bisa dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.12. Perbandingan Prestasi Belajar Tiap Siklus

Kategori Siklus I Siklus II


Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Tuntas 17 73% 20 87%

Belum Tuntas 6 26% 3 13%

Dari hasil pelaksanaan PTK, Prestasi belajar peserta didik

cenderung mengalami peningkatan dari setiap siklus. Hal tersebut

dapat dilihat pada tabel di atas. Pada siklus I pencapaian KKM

hanya 17 peserta didik yang tuntas dengan persentase 73%,

sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 20 peserta didik

dengan persentase 87%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa melalui

penerapan metode pembelajaran Quick On The Draw dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fikih

kelas X Madrasah Aliyah Miftahul Ulum.

93
b) Keaktifan Belajar Peserta Didik

Keaktifan belajar siswa menunjukkan peningkatan pada

setiap siklus hal ini dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.13. Perbandingan Keaktifan Prestasi Tiap Siklus

Kategori Siklus I Siklus II


Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Sangat Baik 7 30% 8 34%
Baik 7 30% 10 43%
Cukup 4 17% 3 13%
Kurang 4 30% 2 8%

Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa keaktifan peserta didik terjadi

peningkatan dari siklus I sampai siklus II, pada siklus 1 keaktifan peserta

didik masuk kategori sangat baik dan baik mencapai 7 peserta didik

dengan persentase sama-sama 7 %, meningkat menjadi 8 peserta didik

dengan kategori sangat baik dan 10 peserta didik dengan kategori baik

yang masing-masing persentase mencapai 34% dan 43%. Jadi dapat

diambil kesimpulan bahwa penerapan metode Quick On The Draw dapat

juga meningkatkan keaktifan belajar pada peserta didik pada kelas X MA

Miftahul Ulum Kradinan Dolopo.

94
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan di atas tentang peningkatan prestasi

belajar melalui metode pembelajaran Quick On The Draw untuk siswa kelas x

pada materi kepemilikan (milkiyah) di Madrasah Aliyah Miftahul Ulum

Kradinan Madiun, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan metode pembelajaran Quick On The Draw mampu

meningkatkan aktivitas belajar peserta didik secara bertahap. Pada siklus

I keaktifan peserta didik masuk kategori sangat baik dan baik mencapai 7

peserta didik dengan persentase sama-sama 7 %. Kemudian pada siklus II

meningkat menjadi 8 peserta didik dengan kategori sangat baik dan 10

peserta didik dengan kategori baik yang masing-masing persentase

mencapai 34% dan 43%.

2. Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan peneliti selama II siklus dengan

menggunakan metode pembelajaran Quick On The Draw menunjukkan

bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran Fikih

yang ditujukan dengan persentase pada siklus I sampai dengan siklus II.

Hasil dari siklus I pencapaian KKM hanya 17 peserta didik yang tuntas

dengan persentase 73%, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 20

peserta didik dengan persentase 87%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

melalui penerapan metode pembelajaran Quick On The Draw dapat

95
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fikih kelas X

Madrasan Aliyah Miftahul Ulum.

B. Saran

Selanjutnya dalam hal penerapan metode Quick On The Draw, peneliti

memiliki beberapa saran. Adapun saran tersebut sebagai berikut:

1. Sekolah

Lembaga pendidikan hendaknya saling memberikan dukungan

yang baik bagi kepada guru maupun kepada peserta didik dalam hal

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

2. Guru

Dengan memperhatikan hasil dari penelitian tersebut, diharapkan

guru terus berinovasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di

dalam kelas. Serta menjadikan metode pembelajaran ini sebagai salah satu

alternatif pilihan dalam kegiatan proses pembelajaran Fikih di kelas X dan

memperhatikan kelebihan serta kekurangan setiap metode pembelajaran

yang akan digunakan.

3. Peserta Didik

Peserta didik hendaknya lebih semangat dan ekspresif dalam

menerapkan metode Quick On The Draw pada saat pelaksanaan

pembelajaran berlangsung. Sebab, dengan menerapkan metode

pembelajaran ini dengan baik maka akan memudahkan peserta didik

dalam memahami materi pelajaran khususnya Fikih serta memberikan

96
kesempatan kepada peserta didik untuk mengoptimalkan gaya belajar

masing-masing peserta didik.

4. Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat belajar dari penelitian ini karena dengan

menggunakan pendekatan Quick On The Draw dapat meningkatkan

prestasi siswa. Oleh karena itu, peneliti selanjutnya dapat melakukan

kajian yang lebih menyeluruh dan mendalam dengan menggunakan

pendekatan Quick On The Draw sebagai panduan atau referensi. Namun,

peneliti harus mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari masing-

masing metodei. Dengan demikian diharapkan penelitian selanjutnya

dapat mengidentifikasi lebih banyak variabel yang mungkin berdampak

pada kemampuan belajar mahasiswa, khususnya pada mata kuliah Ilmu

Hukum.

97
DAFTAR PUSAKA

Abdullah. Peningkatan Dan Pengembangan Prestasi Belajar Peserta Didik.


Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2022.
Abu Ahmadi. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
———. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia, 1997.
Ahmad Alfa, Ahmad Taufiq Wahyudi. Buku Siswa Fikih. Jakarta: Kementerian
Agama Republik Indonesia, 2014.
Ahmad Zainuri, Aquami, and Saiful Anwar. Evaluasi Pendidikan (Kajian
Teoritik). Jawa Timur: Penerbit Qiara Media, 2021.
Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2013.
Chatarina Tri Anni. Psikologi Belajar. Semarang: Unnes Press, 2004.
Gagne, R. M. The Condition of Learning Theory of Instrucion. New York:
Rinehart, 1985.
Kabela Putri, Bambang Suyadi. “Pengaruh Minat Belajar Dan Kecerdasan
Emosional Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1
Prajekan Kabupaten Bondowoso Tahun Ajaran 2016/2017”.” Jurnal
Pendidikan Ekonomi 11 (2017): 67.
Lubis, Sarmadhan. Konsep Kecerdasan Emosional Sebagai Metodologi Prestasi
Belajar. Jakarta: Guepedia, 2020.
Mahmud, Tedi Priatna. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Tsabita, n.d.
Mansyuarna. Penerapan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran PAI Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas VIII SMP Negeri
Lembang. Pare-Pare: IAIN Pare-pare, 2018.
Mu’awanah. “Hubungan Keaktifan Guru Dalam Mengajar Motivasi Berprestasi
Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Madrasah Aliyah Ma’arif Bakung Udan
Awu Blitar.” Jurnal Realita 1, no. 5 (January 2004): 6.
Muhammad Faturahman, Sulistyorini. Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Teras, 2012.
Muhammad Tarno, Siti Sulaikho. Buku Ajar Fikih. Jombang: LPPM Universitas
KH A Wahab Hasbullah, 2021.
Nana Sudjana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta,
2005.
Ni Nyoman Sumerti. “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Agama Hindu
Melalui Penggunaan Model Pembelajaran . On The Draw.” Jurnal MPI 1,
no. 2 (September 2020): 148.
Paul Ginnis. Trik Dan Taktik Mengajar Strategi Meningkatkan Pencapaian
Pengajaran Di Kelas. Jakarta: PT Indeks, 2008.
Pramukantoro, Cahyo Nugroho. “Pengaruh Motivasi Belajar Mahasiswa
Berdasarkan Latar Belakang Sekolah Pada Mata Kuliah Praktik Dasar
Listrik Dan Matematika Teknik 1 Terhadap Prestasi BelajarMahasiswa S1
PTE UNESA Tahun Angkatan 2012.” Jurnal Pendidikan Teknik Elektro
3 (2014): 97–104.
Saurah bin Musa bin Ad-Dahhak As-Sulami At-Tirmidzi. Kitab Sunan At-
Tirmidzi (Hukum-Hukum). Depok: Gema Insani, 2017.

98
Septantiningtyas, Niken, and Magfud Dhofir. PTK (Penelitian Tindakan Kelas).
Jawa Tengah: Lakeisha, 2020.
Siagian, Sondang. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara,
2006.
Stephen Kemmis, Robin McTaggrat, and Ronda Nixon. The Action Research
Planner. New York: Springer, 2014.
Suhailasari Nasution, Nurbaiti, and Arfannudin. Teks Laporan Hasil Observasi
Untuk Tingkat SMP Kelas VII. Jakarta: Guepedia, 2021.
Sumadi Suryabrata. Hasil Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Gramedia, 2006.
Suwarsih Madya. Panduan Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian
IKIP Yogyakarta, 1994.
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta, 2006.
Syharsono, Ana Retnoningsih. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya
Karya, 2009.
Tafsir Ibnu Katsir Jilid 6. Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2004.
Tahar Yusuf, Saiful Anwar. Metodologi Pengajaran Agama Dan Bahasa Arab.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997.
Teuku Salfiyadi. Optimalisasi Kinerja Guru UKS. Banjarsari: A-Empat, 2021.
Tohirion. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2015.
Wahidmurni dkk. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Nuha Litera, 2010.
Wahyu Kurnia Sari Syafrial Fachrie Pane and Zanwar Arif Wicaksono. Membuat
Aplikasi Pengolahan Barang Menggunakan Aplikasi Apex Online.
Bandung: Kreatif Industri Nusantara, 2020.
Wayan Mahardika Prasetya Wiratama. “Efektivitas Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif id On The Draw.” Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan 10, no. 3 (September 2020): 193.
Yuni Sare. Antropologi. Jawa Timur: Petrus Citra, 2006.
Zainal Aqib, Ali Murtadho. Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif Dan
Inovatif. Bandung: Satu Nusa, 2016.

99
LAMPIRAN

100
Lampiran 1 Perangkat Pembelajaran

Lampiran 1.1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS I

Judul PTK : Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode


Pembelajaran Quick On The Draw Untuk Siswa Kelas X
Pada Materi Kepemilikan (Milkiyah) Di Madrasah Aliyah
Miftahul Ulum Kradinan Madiun

Nama Sekolah : MA Miftahul Ulum Kradinan Madiun

Mata Pelajaran : Fikih

Kelas : X IPS

Siklus :I

Materi Pokok : Menganalisis konsep akad, kepemilikan harta dengan


ihyaul ma’waat

Alokasi Waktu : 2 X 20 JP

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Tabel 4.16. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (LOTS–


MOTS– HOTS)
1.6 Menghayati konsep 1.6.1 Meyakini hikmah dari pelaksanaan akad,
tentang akad, kepemilikan dan ihyaul mawat
kepemilikan harta
dengan ihyaul mawaat
2.6 Mengamalkan 2.6.1 Menyebarluaskan konsep pelaksanaan dari sebuah
tanggung jawab akad, kepemilikan harta serta ihyaul mawat

101
sebagai implementasi
dari mempelajari
konsep tentang akad,
kepemilikan harta
dengan ihyaul mawaat
3.6 Menganalisis konsep 3.6.1 Mengolah data ketentuan pelaksanaan akad,
akad, kepemilikan kepemilikan, dan ihyaul mawat
harta dengan ihyaul 3.6.2 Menyimpulkan ketentuan pelaksanaan akad,
kepemilikan, dan ihyaul mawat serta hikmahnya
mawaat
4.6 Menyajikan konsep 4.6.1 Menuliskan laporan hasil analisis ketentuan
akad, kepemilikan pelaksanaan akad, kepemilikan, dan ihyaul mawat
harta dengan ihyaul
mawat

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat:

1. Siswa dapat menyebarluaskan konsep pelaksanaan akad, kepemilikan, dan

ihyaul mawat

2. Siswa dapat mengelola data ketentuan pelaksanaan akad, kepemilikan, dan

ihyaul mawat

3. Siswa dapat menganalisis ketentuan pelaksanaan akad, kepemilikan, dan

ihyaul mawar

4. Siswa dapat menyimpulkan ketentuan akad, kepemilikan, dan ihyaul

mawat serta hikmahnya

C. Materi Pokok

Menganalisis konsep akad, kepemilikan harta dengan ihyaul mawaat

102
D. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintific, student centered

2. Strategi/ Metode Pembelajaran : Metode Quick On The Draw

E. Alat dan Sumber Belajar

1. Alat : Spidol, papan tulis, pengapus.

2. Sumber belajar : Buku paket Fikih MA kelas X pegangan siswa.

F. Evaluasi

1. Jenis Penilaian

Tertulis

2. Bentuk Penilaian

a. Pilihan ganda

b. Esay

G. Langkah Pembelajaran
Siklus Pertama
1. Kegiatan Awal (15 menit)

Tahapan Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Nilai PPK Media/ alat


Pembelajaran Yang Mengarah ke HOTS, PPK, berbasis ICTs
Berdasarkan GLS, ICTS dan 4Cs dan Sumber
Permendikbud No. 22 Belajar
Tahun 2016 Berbasis GLS
1. Mempersiapkan anak • Sebagai bentuk kedisiplinan, guru Religius
secara fisik dan mengajak siswa berlatih Disiplin
psikologis untuk belajar menghafal kemudian salam dan
berdoa bersama.
• Guru juga memantau kehadiran,
ketertiban, dan kedisiplinan serta
persiapan siswa.
2. Memberi motivasi • Guru memotivasi siswa dengan
belajar siswa menginformasikan hikmah dari
konsep akad, kepemilikan harta
dengan ihyaul mawaat

103
3. Memberi soal • Pendidik mengulas materi Tanggung
sebelumnya dengan sebelumnya guna mengingatkan Jawab
bahan yang akan peserta didik akan matri yang Mandiri
dilaksanakan telah dipelajari
• Guru memberi soal secara
komunikatif terkait materi yang
akan disampaikan
• Guru mengaitkan materi
sebelumnya dengan materi
sebelumnya dengan materi
kepemilikan
4. Menjelaskan tujuan • Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran pembelajaran hari ini bagi
peserta didik
5. Mendeskripsikan • Guru menyampaikan tema pokok
materi pelajaran dan konsep akad, kepemilikan harta
memberikan penjelasan dengan ihyaul ma’waat
tentang deskripsi • Guru memaparkan skenario
kegiatan. proses pembelajaran yang akan
dilakukan hari ini

2. Kegiatan Inti (50 menit)


Tahapan Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Nilai PPK Media/ alat
Pembelajaran Yang Mengarah ke HOTS, PPK, berbasis ICTs
Berdasarkan GLS, ICTS dan 4Cs dan Sumber
Permendikbud No. 22 Belajar
Tahun 2016 Berbasis GLS
Tahap I : • Siswa mengamati penjelasan guru di
Mengamati depan kelas dengan pembahasan
materi kepemilikan
Tahap II: • Peserta didik diminta untuk
Menanya menyusun atau mengajukan
pertanyaan terkait materi yang sudah
di sampaikan
Tahap III : • Peserta didik diminta untuk membuat Kerja Sama Kertas manila
Mengumpulkan Data 4 kelompok dan Guru memberi tiap Kertas Selembar
dan Mengolah Data kelompok satu set pertanyaan yang
Informasi telah dipersiapkan, yang setiap set
pertanyaan terdiri dari 5 soal yang
sudah di bahas sebelumnya.
• Peserta didik mulai menerapkan
metode pembelajaran Quick On The
Draw sampai selesai
Tahap IV : • Membahas semua pertanyaan Kerja sama
Mengkomunikasikan dengan cara menunjuk salah satu Menghormati
kelompok untuk menyampaikan orang lain

104
jawaban dari kartu soal bernomor
satu yang telah mereka jawab saat
permainan
• Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan.

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

Tahapan Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Nilai PPK Media/ alat


Pembelajaran Yang Mengarah ke HOTS, PPK, berbasis ICTs
Berdasarkan GLS, ICTS dan 4Cs dan Sumber
Permendikbud No. 22 Belajar
Tahun 2016 Berbasis GLS

1. Refleksi • Siswa bersama guru membuat


rangkuman/simpulan materi
pelajaran secara keseluruhan.
• Siswa mengerjakan soal evaluasi
secara individu.
2. Memberikan umpan • Guru memberikan penegasan terkait
balik terhadap materi yang telah disampaikan
proses dan hasil
pembelajaran
3. Menginformasikan • Guru menyampaikan rencana Religius
rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
pembelajaran berikutnya.
selanjutnya • Guru menutup pembelajaran dengan
doa bersama-sama dan salam

Ponorogo, 15 Maret 2023

Mengetahui Peneliti

Guru Mata Pelajaran

Lina Zakiyatus S., S.Pd Muhammad Harits Alfarizi

105
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS II

Judul PTK : Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode


Pembelajaran Quick On The Draw Untuk Siswa Kelas X
Pada Materi Kepemilikan (Milkiyah) Di Madrasah Aliyah
Miftahul Ulum Kradinan Madiun

Nama Sekolah : MA Miftahul Ulum Kradinan Madiun

Mata Pelajaran : Fikih

Kelas/ Semester : X (sepuluh) / 2

Materi Pokok : Menganalisis konsep akad, kepemilikan harta dengan


ihyaul ma’waat

Alokasi Waktu : 2 X 35

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


DASAR (LOTS– MOTS– HOTS)
1.6 Menghayati 1.6.1 Meyakini hikmah dari pelaksanaan akad,
konsep tentang kepemilikan dan ihyaul mawat
akad, kepemilikan
harta dengan
ihyaul mawaat
2.6 Mengamalkan 2.6.1 Menyebarluaskan konsep pelaksanaan dari
tanggung jawab sebuah akad, kepemilikan harta serta ihyaul
sebagai mawat
implementasi dari
mempelajari
konsep tentang
akad, kepemilikan

106
harta dengan
ihyaul mawaat
3.6 Menganalisis 3.6.1 Mengolah data ketentuan pelaksanaan akad,
konsep akad, kepemilikan, dan ihyaul mawat
kepemilikan harta 3.6.2 Menyimpulkan ketentuan pelaksanaan akad,
kepemilikan, dan ihyaul mawat serta hikmahnya
dengan ihyaul
mawaat
4.6 Menyajikan 4.6.1 Menuliskan laporan hasil analisis ketentuan
konsep akad, pelaksanaan akad, kepemilikan, dan ihyaul
kepemilikan harta mawat
dengan ihyaul
mawat

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat:

1. Siswa dapat menyebarluaskan konsep pelaksanaan akad, kepemilikan, dan

ihyaul mawat

2. Siswa dapat mengelola data ketentuan pelaksanaan akad, kepemilikan, dan

ihyaul mawat

3. Siswa dapat menganalisis ketentuan pelaksanaan akad, kepemilikan, dan

ihyaul mawar

4. Siswa dapat menyimpulkan ketentuan akad, kepemilikan, dan ihyaul

mawat serta hikmahnya

C. Materi Pokok

1. Menganalisis konsep akad, kepemilikan harta dengan ihyaul mawaat

D. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintific, student centered

2. Strategi/ Metode Pembelajaran : Metode Quick On The Draw

107
E. Alat dan Sumber Belajar

1. Alat : Spidol, papan tulis, penghapus

2. Sumber belajar : Buku paket Fikih MA kelas X pegangan siswa.

F. Evaluasi

1. Jenis Penilaian

a. Tertulis

2. Bentuk Penilaian

a. Pilihan ganda

b. Esai

G. Langkah Pembelajaran
Siklus Kedua

1. Kegiatan Awal

Tahapan Kegiatan Deskripsi Kegiatan Nilai PPK Media/ alat


Pembelajaran Pembelajaran Yang Mengarah berbasis ICTs
Berdasarkan ke HOTS, PPK, GLS, ICTS dan dan Sumber
Permendikbud No. 22 4Cs Belajar Berbasis
Tahun 2016 GLS
1. Menyiapkan siswa • Guru memulai pembelajaran Religius
secara psikis dan fisik dengan mengucapkan salam Disiplin
untuk mengikuti dan berdoa bersama-sama
pembelajaran • Guru memeriksa kehadiran,
kerapihan serta kedisiplinan
serta kesiapan peserta didik
sebagai wujud mendisiplinkan
2. Memberi motivasi • Guru memotivasi peserta didik
belajar siswa dengan memberi tahu peserta
didik akan hikmah dari konsep
akad, kepemilikan harta
dengan ihyaul mawaat
3. Mengajukan pertanyaan • Guru mengulas materi Tanggung
sebelumnya dengan sebelumnya guna Jawab
materi yang akan mengingatkan peserta didik Mandiri
dipelajari akan matri yang telah
dipelajari

108
• Guru memberikan pertanyaan
secata komunikatif terkait
materi yang akan disampaikan
• Guru mengaitkan materi
sebelumnya dengan materi
sebelumnya dengan materi
kepemilikan
4. Menjelaskan tujuan • Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran pembelajaran hari ini bagi
peserta didik
5. Menyampaikan • Guru menyampaikan tema
cakupan materi dan pokok konsep akad,
penjelasan uraian kepemilikan harta dengan
kegiatan ihyaul ma’waat
• Guru memaparkan skenario
proses pembelajaran yang
akan dilakukan hari ini

2. Kegiatan Inti
Tahapan Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Nilai PPK Media/ alat
Pembelajaran Yang Mengarah ke HOTS, PPK, berbasis ICTs
Berdasarkan GLS, ICTS dan 4Cs dan Sumber
Permendikbud No. 22 Belajar
Tahun 2016 Berbasis GLS
Tahap I : • Siswa mengamati penjelasan guru di
Mengamati depan kelas dengan pembahasan
materi akad
Tahap II: • Peserta didik diminta untuk
Menanya menyusun atau mengajukan
pertanyaan terkait materi yang sudah
di sampaikan
Tahap III : • Peserta didik diminta untuk membuat Kerja Sama Kertas manila
Mengumpulkan Data 4 kelompok dan Guru memberi tiap Kertas Selembar
dan Mengolah Data kelompok satu set pertanyaan yang
Informasi telah dipersiapkan, yang setiap set
pertanyaan terdiri dari 5 soal yang
sudah di bahas sebelumnya.
• Peserta didik mulai menerapkan
metode pembelajaran Quick On The
Draw sampai selesai
Tahap IV : • Membahas semua pertanyaan Kerja sama
Mengkomunikasikan dengan cara menunjuk salah satu Menghormati
kelompok untuk menyampaikan orang lain
jawaban dari kartu soal bernomor

109
satu yang telah mereka jawab saat
permainan
• Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan.

3. Kegiatan Akhir
Tahapan Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Nilai PPK Media/ alat
Pembelajaran Yang Mengarah ke HOTS, PPK, berbasis ICTs
Berdasarkan GLS, ICTS dan 4Cs dan Sumber
Permendikbud No. 22 Belajar
Tahun 2016 Berbasis GLS

4. Refleksi • Siswa bersama guru membuat


rangkuman/simpulan materi
pelajaran secara keseluruhan.
• Siswa mengerjakan soal evaluasi
secara individu.
5. Memberikan umpan • Guru memberikan penegasan terkait
balik terhadap materi yang telah disampaikan
proses dan hasil
pembelajaran
6. Menginformasikan • Guru menyampaikan rencana Religius
rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
pembelajaran berikutnya.
selanjutnya • Guru menutup pembelajaran dengan
doa bersama-sama dan salam

Ponorogo, 15 Maret 2023

Mengetahui Peneliti

Guru Mata Pelajaran

Lina Zakiyatus S., S.Pd Muhammad Harits Alfarizi

110
Lampiran 1.2

LEMBAR KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

Judul PTK : Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Pembelajaran Quick


On The Draw Untuk Siswa Kelas X Pada Materi Kepemilikan
(Milkiyah) Di Madrasah Aliyah Kradinan Miftahul Ulum Madiun

Sekolah : Madrasah Aliyah Kradinan Miftahul Ulum Madiun

Kelas :X

KD : 1.6 Menganalisis konsep akad, kepemilikan harta dengan ihyaul


mawaat

IPK : 3.6.1 Menjelaskan pengertian Kepemilikan (milkiyah)

3.6.2 Menjelaskan sebab-sebab kepemilikan

3.6.3 Menerangkan macam-macam kepemilikan

3.6.4 Menjelaskan Ihyaul Mawat

4.6.1 Menunjukkan hikmah dari kepemilikan

Kriteria Teknik
Ketuntasan Penilaian
Kompetensi Sebaran
Minimal
Dasar Soal
Indikator
Daya Dukung
Kompleksitas

Intake Siswa

3.6 Menganalisis 3.6.1 Menjelaskan pengertian 76 71 65 Pilihan ganda 1, 2


konsep akad, kepemilikan Uraian bebas 1
kepemilikan harta
Uraian singkat
dengan ihyaul
mawaat

111
3.6.2 Menerangkan sebab-s 76 71 65 Pilihan ganda 3, 4
ebab kepemilikan Uraian bebas 2
Uraian singkat

3.6.3 Menjelaskan macam- 76 71 65 Pilihan ganda 5, 6, 7, 8


macam kepemilikan Uraian bebas
Uraian singkat

3.6.4 Menjelaskan konsep 76 71 65 Pilihan ganda 9


Ihyaul Mawat Uraian bebas 5
Uraian singkat

3.4 Menyajikan 4.6.1 Menunjukkan hikmah- 76 71 65 Pilihan ganda


konsep akad, hikmah dari kepemilikan Uraian bebas
kepemilikan harta
Uraian singkat
dengan ihyaul
mawaat

Rata-rata nilai KKM dari semua indikator: 70

112
LEMBAR KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

Judul PTK : Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Pembelajaran Quick


On The Draw Untuk Siswa Kelas X Pada Materi Kepemilikan
(Milkiyah) Di Madrasah Aliyah Kradinan Miftahul Ulum Madiun

Sekolah : Madrasah Aliyah Kradinan Miftahul Ulum Madiun

Kelas :X

KD : 1.6 Menganalisis konsep akad, kepemilikan harta dengan ihyaul


mawaat

IPK : 3.6.1 Menjelaskan pengertian akad

3.6.2 Menjelaskan dasar hukum akad

3.6.3 Menjelaskan syarat akad

3.6.4 Menjelaskan rukun akad

3.6.5 Menjelaskan macam-macam akad

4.6.1 Menunjukkan hikmah dari akad

Kriteria
Ketuntasan
Kompetensi Teknik Sebaran
Minimal
Dasar Penilaian Soal
Indikator
Daya Dukung
Kompleksitas

Intake Siswa

3.6 Menganalisis 3.6.1 Menjelaskan pengertian 76 71 65 Pilihan ganda 1


konsep akad akad Uraian bebas 1
kepemilikan harta Uraian singkat

113
dengan ihyaul
mawat

3.6.2 Menjelaskan dasar 76 71 65 Pilihan ganda 9


hukum akad Uraian bebas
Uraian singkat

3.6.3 Menjelaskan syarat akad 76 71 65 Pilihan ganda 4, 6, 7


Uraian bebas 2
Uraian singkat

3.6.4 Menjelaskan rukun akad 76 71 65 Pilihan ganda 3


Uraian bebas
Uraian singkat

3.6.5 Menjelaskan macam- 76 71 65 Pilihan ganda 2, 5, 8


macam akad Uraian bebas 2
Uraian singkat

3.4 Menyajikan 4.6.1 Menunjukkan hikmah 76 71 64 Pilihan ganda 10


konsep akad dari akad Uraian bebas 5
kepemilikan harta Uraian singkat
dengan ihyaul
mawat

Rata-rata nilai KKM dari semua indikator: 70

114
Lampiran 1.3

Instrumen Penilaian Yang Terdiri Dari Soal dan Jawaban

Serta Rubrik Penilaian

(Soal Siklus I)

A. Soal Pilihan Ganda

1. Menurut etimologi kepemilikan memiliki arti...


a. Segala yang berada dalam orang lain
b. Segala yang berada di sampingannya
c. Segala yang berada disekitarannya
d. Segala yang berada dalam kekuasaannya
2. Menurut istilah kepemilikan (Milkiyah) adalah..

a. Sumber daya atau benda yang secara hukum bukan milik seseorang
yang digunakan dengan izin untuk mengalihkan kepemilikan kepada
orang lain
b. Harta atau benda yang dapat dikuasai secara sah oleh seseorang yang
tidak menggunakannya dan diberi kuasa untuk menyerahkan
kepemilikannya kepada orang lain.
c. Benda atau aset yang dimiliki secara sah yang akan digunakan untuk
melakukan kontrol atas individu lain.
d. Benda atau kekayaan yang hanya dapat dialihkan sebagian kepada
orang lain dan dapat dikuasai secara sah oleh seseorang untuk
dipergunakan.

3. Perhatikan poin-poin di bawah ini


1) Ihrajul Mubahat
2) Al-Uqud
3) Musyaqah
4) Syirkah

115
Dari poin-poin di atas yang bukan merupakan sebab-sebab kepemilikan,
ditujukan nomor...

a. 1 dan 4
b. 2 dan 3
c. 1 dan 2
d. 2 dan 4
4. Kepemilikan ihrazul mubahat dapat dilakukan apa bila memenuhi
persyaratan di antaranya tidak ada pihak lain yang mendahului melakukan
ihrazul mubahat.
Oleh karena itu Salah satu bentuk contoh dari Ihrajul Mubahat adalah
a. Harta rikaz, pepohonan, sungai, hewan buruan
b. Akad jual beli, hibah, pinjam meminjam, ikan yang ada di sungai
c. Anak kambing dari kambing yang dipelihara dan kekayaan yang ada
di hutan
d. Membuka lahan baru serta mengambil dan memanfaatkan barang
temuan yang ada di hutan
5. Apabila barang yang kita miliki hilang dan suatu ketika barang kita
digunakan oleh orang lain maka kita …
a. Berhak mengambil barang tersebut
b. Tidak berhak mengambil barang tersebut
c. Orang lain berhak mengambil barang tersebut
d. Barang tersebut menjadi milik umum
6. Menggunakan harta yang dimiliki oleh banyak orang dan tidak boleh di
gunakan untuk kepentingan pribadi termasuk bagian dari kepemilikan
publik, pertanyaannya siapakah tokoh yang menggagas pemikiran
tersebut..
a. Ir. Dr. Husain Abdullah Bin Malik
b. Dr. Husain Abdullah
c. Dr. Abdullah Husain
d. Dr. Abdullah Abdul Karim

116
7. Agus Salim menyewakan harta berupa mobil kepada si Bekti Santoso
sesuai dengan kesepakatan di awal sebelumnya. Akan tetapi pada saat
digunakan ternyata banyak sekali kendala atau kerusakan yang terjadi
pada mobil tersebut, tanpa sepengetahuan dari Bekti Santoso.
Dari cerita singkat di atas, sikap apa yang anda lakukan apabila terjadi hal
yang seperti ini..
a. Sewa menyewa boleh di batalkan karena ada aib pada kondisi barang
b. Tidak bisa di batalkan sebab sudah terjalin akad dan kesepakatan di
awal
c. Pasrah menerima keadaan yang sudah terjadi
d. Langsung ke bengkel untuk memperbaiki mobil milik pak Agus Salim
8. Perhatikan nomor di bawah ini
1) Adanya kemampuan dan perlengkapan yang cukup untuk
meneruskannya, bukan hanya sekedar memegang harta.
2) Jika tanah yang dibuka lebih dari kebutuhannya, orang lain boleh
mengambil kelebihannya.
3) Membuka lahan demi kepentingan pribadi tanpa menghiraukan
kepentingan umum
4) Tanah yang dimanfaatkan harus mempunyai sertifikat tanah
Dari poin-poin di atas yang termasuk syarat membuka lahan baru ialah..

a. 1 dan 3
b. 1 dan 4
c. 1 dan 2
d. 2 dan 3
9. Usaha yang dilakukan seseorang dalam membuka lahan yang belum ada
pemiliknya agar produktif adalah pengertian secara terminology dari
istilah .…
a. Ihyaul Mawat
b. Ihyaul Ardi
c. Ihyaul Samawat
d. Ihyaul Fil Majlisi

117
10. Dalam kepemilikan benda dengan jalan aqad, maka benda yang menjadi
objek harus memenuhi syarat sebagaimana di bawah ini, kecuali…
a. Benda tersebut nyata adanya
b. Bukan benda yang terlarang
c. Benda itu dapat dimanfaatkan
d. Benda itu ditemukan

B. Essay
1. Jelaskan pengertian dari kepemilikan...
2. Sebutkan sebab-sebab kepemilikan yang anda ketahui...
3. Sebutkan macam-macam kepemilikan yang anda ketahui...
4. Menurut Dr. Husain Abdullah kepemilikan dapat dibedakan menjadi...
5. Apa yang kalian ketahui tentang Ihyaul Mawat, jelaskan...

Jawaban dan Skor

Jawaban dan Bobot Soal Pilihan Ganda

No Jawaban Skor
1 D 1
2 C 1
3 D 1
4 A 1
5 B 1
6 B 1
7 A 1
8 A 1
9 A 1
10 D 1
Jawaban dan bobot soal uraian bebas

No Jawaban Skor
1 Suatu harta atau barang yang secara hukum
dapat dimiliki oleh seseorang untuk
dimanfaatkan dan dibenarkan untuk 1
dipindahkan penguasaannya kepada orang
lain

118
2 Ihrajul Mubahat, Al-Uqud, Al-Khalafiyah, 1
Attawaladu Minal Mamluk, Ihya Al-Mawat
3 Kepemilikan penuh, kepemilikan materi, 1
kepemilikan manfaat
4 Kepemilikan pribadi, kepemilikan umum, 1
kepemilikan negara
5 Membuka lahan atau tanah baru yang belum 1
ada pemiliknya

(Soal Siklus II)

A. Soal Pilihan Ganda

1. Ditinjau dari segi bahasa akad berarti ikatan atau persetujuan, sedangkan
apabila ditinjau dari segi istilah akad mengandung pengertian?
a. Mekanisme tertentu yang dilaksanakan untuk sahnya sebuah perbuatan
b. Suatu harta atau barang yang secara hukum dapat dimiliki oleh
seseorang untuk dimanfaatkan dan dibenarkan untuk dipindahkan
penguasaannya kepada orang lain
c. Menghibahkan benda untuk jangka waktu yang ditentukan
d. Memberikan suatu benda untuk dimanfaatkan
2. Ada bermacam-macam akad diantaranya akad yang dilakukan dengan
perantara utusan kediu pihak yang berakad. Pengertian tersebut disebut
akad…
a. Akad lisan
b. Akad dengan tulisan
c. Akad dengan perantara manusia
d. Akad orang bisu
3. Dari tiga jawaban di bawah ini manakah yang merupakan rukun akad...
a. Aqidain, saksi, maqut alaih
b. Aqidain, sigat, nazar
c. Aqidain sigat, maqut alaih
d. Saksi, nazar, azam

119
4. Berikut adalah syarat-syarat akad kecuali
1) Syarat orang yang bertransaksi
2) Syarat lisan
3) Syarat barang
4) Syarat kepemilikan
Dari penjelasan di atas mana yang termasuk dari syarat-syarat akad. Yang
benar ditujukan pada nomor

a. 1 dan 4 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4
5. Perhatikan pernyataan di bawah ini:
1) Orang yang melaksanakan akad lisan tidak boleh menggunakan akad
tulisan
2) Selain menggunakan akad lisan dan tulisan, akad tidak boleh
menggunakan perantara
3) Akad juga sah dengan bahasa isyarat yang dipahami dari orang bisu
4) Tidak sah menggunakan akad ta’ati pada saat berbelanja
5) Sebagaimana akad jual beli dinyatakan sah dengan ijab kabul lisan,
dapat juga dinyatakan dengan tulisan
Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pernyataan di atas...

a. Salah, benar, benar, salah, benar


b. Salah, salah, benar, salah, benar
c. Benar, salah, benar, salah, salah
d. Benar, salah, salah benar, benar
6. Allah mengatur urusan akad di antara manusia. Setiap akad boleh
ditakukan apabila telah memenuhi syarat. Salah satu syarat terjadinya akad
adalah ditakukan oleh orang-orang yang yang tepat tentang akad.
Berdasarkan pernyataan tersebut tentukan jawaban yang menurut anda
lebih tepat...
a. Memberatkan manusia
b. Dilakukan secara sadar akan baik dan buruknya

120
c. Boleh ditinggalkan
d. Menyesuaikan keadaan
7. Seperti ikan di dalam air, yang tidak dapat dihitung pada saat penyerahan,
tidak dapat diperjualbelikan secara halal. Ibnu Mas'ud r.a. menurut Imam
Ahmad, berpesan agar tidak membeli ikan yang sudah ada di laut, sebut
saja penipuan...
Berdasarkan pernyataan di atas maka dalam hal ini termasuk syarat barang
yang..
a. Bahwa barang yang dibeli harganya diketahui
b. Barang yang diakadkan ada di tangan
c. Dapat dihitung waktu penyerahannya
d. Yang bertindak pemilik barang, atau yang diberikan di berikan izin
oleh pemilik
8. Pak Budi di kampungnya dikenal sebagai orang yang cacat dari lahir,
dimana ada beberapa anggota tubuh beliau yang tidak bisa berfungsi
sebagai mana mestinya. Seperti cacat tangan dan tidak bisa berbicara
(bisu). Pada suatu hari ia ingin membeli suatu barang yang mana barang
tersebut memang diperlukan untuk kebutuhan dapur. Akan tetapi karena
kondisi beliau yang tidak memungkinkan maka beliau meminta
pertolongan oleh keponakannya untuk membeli barang tersebut di warung.

Menurut anda akad apa yang seharusnya bisa diterapkan pada contoh
kasus di atas...
a. Akad perantara utusan dan akad taati
b. Akad orang bisu dan akad lisan
c. Akad tulisan dan lisan
d. Akad perantara utusan dan akad isyarat

9. ‫ت له ُك َّْم هَبِْي همَّةُ ْالهنْ هع َِّام اِلَّ هما يُْت ٰلى هعلهْي ُك َّْم غه ْ هيَّ ُُِملِّ َّى‬
َّْ ‫ٰاٰيهَّيُّ ههَّا ال ِذيْ هَّن اٰ همنُ ْاوَّا اهْوفُ ْوَّا ِِبلْعُ ُق ْوَِّد اُ ِحل‬

َّّٰ ‫الصْي َِّد هواهنْتُ َّْم ُح ُرمَّ اِ َّن‬


‫الله هُْي ُك َُّم هما يُِريْ َُّد‬

121
Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan ternak
dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan tidak
menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah).
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia
kehendaki.
Pada penggalan ayat yang bergaris bawah dan bercetak tebal tersebut
termasuk surah apa dan berisi perintah untuk..
a. Al-Maidah Ayat 1: Mengajak orang yang beriman untuk memenuhi
akad
b. An-Nissa Ayat 29: Tentang akad yang berlaku berdasarkan suka sama
suka
c. Al-Baqarah Ayat 223: dibolehkannya akad ijarah (sewa menyewa)
d. Al-Baqarah ayat 275: Menghalalkan jual beli dan mengharamkan
perbuatan riba
10. Akad datang sebelum dimulainya pembelian, penjualan, dan penyewaan
dalam aktivitas ekonomi manusia. Oleh karenanya akad sangat penting
bagi kehidupan manusia. (Semawi, 2010).
Berdasarkan pernyataan di atas yang bukan termasuk hikmah dari adanya
akad dan kepemilikan ialah..
a. Munculnya tanggung jawab moral dan materi
b. Timbul rasa tentram antar kedua belah pihak
c. Terhindar dari kepemilikan harta yang tidak sah
d. Semakin jauh dari ridho Allah

B. Essay

1. Jelaskan definisi akad menurut bahasa dan istilah menurut pemahaman


anda..
2. Syarat akad di bagi menjadi 3 macam, coba anda sebutkan...
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam akad yang kalian ketahui..
4. Sebutkan syarat barang yang diakadkan..
5. Apa hikmah dari adanya akad dan kepemilikan, coba anda jelaskan...

122
Jawaban dan Skor

Jawaban dan Bobot Soal Pilihan Ganda

No Jawaban Skor
1 A 1
2 C 1
3 C 1
4 B 1
5 B 1
6 B 1
7 C 1
8 A 1
9 A 1
10 D 1
Jawaban dan bobot soal uraian bebas

No Jawaban Skor
1 Mekanisme tertentu yang dilaksanakan
untuk sahnya sebuah perbuatan 1
2 - Dua orang atau lebih yang melakukan
akad (transaksi)
- Shigot (Ijab dan Qobul) 1
- (Ma’qud Alaih (sesuatu yang diakadkan
3 - Akad lisan
- Akad tulisan
- Akad isyarat 1
- Akat Ta’ati
- Akad perantara
4 - Barangnya bersih
- Harus bermanfaat 1
- Barang yang dibeli harganya diketahui
- Barang yang diakadkan ada di tangan
5 - Timbulnya rasa tenteram
- Muncul pertanggung jawaban moral dan
material 1
- Terpelihara hak pribadi seseorang
terhadap yang dimilikinya

123
Lampiran 1.4

Handout Materi

Materi Pokok “Kepemilikan”

A. Pengertian Kepemilikan

a. Pengertian Kepemilikan

Kepemilikan (Milkiyah) (Milkiyah) Menurut bahasa, milkiyah

berasal dari kata milkun, yang berarti sesuatu yang berada di bawah

kekuasaannya. Namun, milkiyah yang digunakan dalam konteks ini adalah

milik atau sesuatu yang dapat diterima oleh seseorang untuk dimiliki,

digunakan, dan dikuasai secara sah.

b. Dalil Kepemilikan

Firman Allah Swt. Q.S Al-Ahzab (33): 50


ۤ
‫كَّ ِِمَّا اهفها َّهء‬
‫تَّ هَيِْي نُ ه‬
ْ ‫تَّ اُ ُج ْوهرُه َّن هوهما همله هك‬ َّ‫كَّ ا ٰلِّْا‬
‫ت اٰته ْي ه‬ ‫اج ه‬
‫كَّ اهْزهو ه‬
ِ ِ‫ٰاٰيهيُّها الن‬
‫بَّ ا َّّنا اه ْحلهلْنها له ه‬
ُّ ‫ه‬

َّ‫ك‬ َّّٰ
‫اللُ هعلهْي ه‬

Artinya:

Wahai Nabi! Sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-

istrimu yang telah engkau berikan maskawinnya dan hamba sahaya yang

engkau miliki, termasuk apa yang engkau peroleh dalam peperangan yang

dikaruniakan Allah untukmu.

124
B. Sebab-sebab Kepemilikan

Dalam Islam, harta, barang, dan jasa harus memiliki status

kepemilikan yang jelas karena kepemilikan mengandung hak dan kewajiban

terhadap benda tersebut, seperti kewajiban membayar zakat jika benda

tersebut menjadi miliknya dalam jangka waktu tertentu. Karena faktor-faktor

berikut, status kepemilikan dapat dipahami dengan jelas:

1) Belum ada pemilik yang sah atas barang atau aset (Ihrazul Mubahat).

Sebagai ilustrasi, perhatikan ikan di muara, hewan di hitan, burung liar.

2) Harta itu dimiliki karena suatu akad (bil uqud), seperti hasil jual beli,

hutang dagang, sewa, hibah atau hadiah, dan lain-lain.

3) Harta atau benda itu diperoleh melalui pewarisan (bil Khalafiyah), seperti

ketika menerima bagian dari harta orang tua atau ketika mewariskan harta

melalui wasiat. Produk atau properti terkait pembibitan (minal mamluk).

Pedet dari sapi milik sendiri, telur dari unggas milik sendiri, dan produk

lainnya

C. Macam-macam Kepemilikan

Kepemilikan pada suatu harta ada 2 macam-macam, antara lain:

1) Kepemilikan Utuh

Kepemilikan utuh adalah kepemilikan dan penggunaan yang sah dari

properti dalam kendali seseorang. Beberapa contoh meminjamkan atau

menyewakan produk.

Sebab-sebab kepemilikan utuh ada 4, yaitu:

125
a) Istila’ ‘ala Al-Mubah

kepemilikan seseorang sebagai ganti barang atau sumber daya yang

belum pernah dimiliki dan tidak dilarang kepemilikannya. Contohnya

seperti berburu hewan di hutan.

b) Al-‘Uqud

Kepemilikan kepada benda atau harta dengan dilakukan akad

transaksi. Contohnya seperti transaksi pinjam meminjam (i’arah)

c) Khalafiyah

Kepemilikan terhadap barang atau harta dengan cara pergantian. Atau

penggantian seseorang atau sesuatu yang baru di lokasi lama yang

tidak lagi memiliki jenis hak istimewa tertentu. Ada 2 macam yaitu:

warisan dan ganti rugi (tadmim).

d) Tawallud Min Al-Mamluk

Kepemilikan terhadap hasil barang apa yang dimilikinya. Contohnya

seperti anak ayam dari ayam yang dimilikinya.

2) Kepemilikan Tidak Utuh

Kepemilikan tidak utuh adalah penguasaan dan pemanfaatan yang

dimiliki terhadap harta saja.

a) Kepemilikan materi, yaitu kepemilikan barang atau aset terbatas pada

dominasi material; kelebihan itu milik orang lain.

b) Kepemilikan manfaat, yaitu penggunaan barang atau benda oleh

seseorang merupakan miliknya; penguasaan atas harta itu tidak

diperbolehkan oleh undang-undang. Sebab-sebab kepemilikan

126
manfaat ada 4, yaitu: Transaksi simpan pinjam, transaksi persewaan,

transaksi wakaf, transaksi wasiat manfaat

D. Ihyaul Mawat (membuka lahan baru)

1. Pengertian Ihyaul Mawaȑt

Ihyaul Mawat adalah upaya untuk menciptakan lahan baru di

wilayah yang tidak diklaim. Misalnya mengubah rawa atau lahan tidak

produktif lainnya menjadi lahan produktif, atau membuka hutan untuk

dijadikan lahan pertanian.

2. Hukum Ihayaul Mawat

Menghidupkan lahan yang mati hukumnya boleh (mubah)

berdasarkan hadits Rasulullah Saw., sebagai berikut:

“Barang siapa yang menghidupkan tanah mati, maka tanah itu menjadi

haknya, orang yang mengalirkan air dengan dzalim tidak mempunyai

haknya” (HR. Abu Daud, An-Nasai dan Tirmidzi)

3. Syarat membuka lahan

a. Lahan yang dibuka hanya cukup untuk penggunaan yang dimaksudkan

jika individu lain diizinkan untuk mengambil sisanya.

b. Bisa dilakukan dan ada sumber daya untuk melakukannya, tidak hanya

menguasai tanah

4. Hikmah Ihyaul Mawat

a. Memotivasi orang untuk bekerja keras dalam mengejar rezeki

b. Terbentuknya rasa otonomi dan keyakinan diri bahwa ada potensi yang

melekat di dunia ini yang dapat dimanfaatkan untuk kebaikan hidup.

127
c. Memanfaatkan potensi alam untuk menyatakan penghargaan kepada

Tuhan atas kemajuan manusia dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

128
Handout Materi

Materi Pokok (akad)

A. Pengertian dan Dasar Hukum Akad

Kata “akad” berarti transaksi atau perjanjian antara satu orang (yang

menyerahkan) dan orang lain (yang menerima) untuk melaksanakan suatu

kegiatan, sedangkan kata “akad” berarti ikatan atau perjanjian. Contohnya

termasuk kontrak untuk jual beli, sewa, dan pernikahan. Landasan hukum

perjanjian itu adalah:

‫تَّ له ُك َّْم هَبِْي همَّةُ ْالهنْ هع ِامَّ اِلَّ هما يُْت ٰلى‬ ِ ِ ِ
ْ ‫ياهيُّ هها الذيْ هنَّ اٰ همنُ ْاوا اهْوفُ ْوا ِِبلْعُ ُق ْوَّد اُحل‬

َّّٰ َّ‫هعلهْي ُك َّْم هغ ْهَّي ُُِملِّى الصْي َِّد هواهنْتُ َّْم ُح ُرمَّ اِن‬
َّ‫الله هُْي ُك َُّم هما يُِريْ ُد‬

Artinya:

Wahai orang yang beriman! Penuhilah jani-jani. Kamu boleh memiliki hewan

ternak, kecuali yang akan dijelaskan kepada kamu, dan berburu tidak

diperbolehkan saat kamu sedang ihram. (haji atau umrah). Sesungguhnya

Allah menetapkan aturan sesuai dengan keinginan-Nya.

Ayat ini menjelaskan bahwa mematuhi syarat-syarat perjanjian atau

kontrak diwajibkan oleh hukum.

B. Rukun Akad dan Syarat Akad

Berikut ini adalah unsur-unsur pokok suatu perjanjian:

a. Kesepakatan antara dua pihak atau lebih dikenal dengan istilah aqidain

129
b. Sighat (Ijab dan Qabul).

c. Maqud 'alaih (sesuatu yang dikontrak).

Syarat akad:

a. Rasional, dewasa, mumayis, dan orang yang secara hukum memenuhi

syarat untuk terlibat dalam kontrak adalah beberapa persyaratan bagi

orang yang bertransaksi.

b. Bersih, layak pakai, milik orang yang membuat akad, dan diketahui letak

barangnya adalah syarat barang yang diperjanjikan.

c. Aturan sighat: mereka harus dilakukan dalam satu majlis, memiliki ucapan

terus menerus, dan mentransfer hak dan kewajiban.

C. Macam-macam Akad

Ada beberapa macam akad, antara lain:

a. Akad lisan, yang dipenuhi melalui lisan.

b. Akad tertulis, juga dikenal sebagai perjanjian tertulis, seperti akta notaris

atau perjanjian di atas kertas tertutup.

c. Akad perantara utusan (perwakilan), yaitu perjanjian yang ditandatangani

dengan pihak ketiga untuk melaksanakan perintah amanat melalui

penggunaan utusan atau wakil.

d. Akad sinyal adalah kontrak yang dibuat menggunakan sinyal atau kode

tertentu.

e. Kesepakatan saling memberi ini dikenal dengan Akad Ta'ati, yang berlaku

selama beberapa waktu. Misalnya, saat membeli bahan makanan di toko,

pelanggan menentukan harga dan pembayaran tanpa negosiasi.

130
D. Hikmah Akad

Ada beberapa hikmah dengan disyariatkannya akad dalam muamalah, antara

lain:

a. Munculnya pertanggung jawaban moral dan material.

b. Timbulnya rasa ketentraman dan kepuasan dari kedua belah pihak.

c. Terhindarnya perselisihan dari kedua belah pihak.

d. Terhindar dari pemilikan harta secara tidak sah.

e. Status kepemilikan terhadap harta menjadi jelas.

131
Lampiran 2

Bukti Rekaman Kegiatan Pembelajaran

Lampiran 2.1

Lembar Pengamatan Terstruktur

Judul PTK : Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode


Pembelajaran Quick On The Draw Untuk Siswa Kelas X
Pada Materi Kepemilikan (Milkiyah) Di Madrasah Aliyah
Kradinan Miftahul Ulum Madiun

Tanggal Penelitian : 18 Januari 2023

Siklus : Siklus Satu

Waktu Pengamatan : 08.20 – 09.40 WIB

Aspek Yang Diamati


No Nama A B C D Skor Keterangan
1 Danang Prayoga 1 1 1 1 4 Kurang
2 Diki Putra Pratama 1 1 1 1 4 Kurang
3 Erina Ulfa Agustina 4 3 1 4 12 Baik
4 Faizatul Nafilah A.F 4 3 2 4 13 Sangat Baik
5 Fiki Nailatul Fauziah 4 4 1 4 13 Sangat Baik
6 Fina Maratul Husna 3 3 1 3 10 Baik
7 Fitriyati Noviyani 4 2 1 3 10 Baik
8 Galih Adi P 2 1 1 1 6 Cukup
9 Irfan Nurrokhim 2 2 2 2 6 Cukup
10 Muh. Hakim Al-Mustofa 3 2 1 2 8 Cukup
11 Muh. Husain 1 1 1 1 4 Rendah
12 Muh. Irsyad 4 2 4 2 12 Baik
13 Muh. Nur Romadhon 1 1 1 1 4 Kurang
14 Muh. Sholihul Amin 4 4 1 4 13 Sangat Baik
15 Nabrowi Mustafa 1 1 1 1 4 Kurang
16 Naura Nazara Avrilea 4 4 1 4 13 Sangat Baik
17 Rizki Aditya Nur C 1 2 1 2 6 Cukup
18 Sabrina Az-Zahra 4 3 1 4 13 Sangat Baik
19 Setia Ningsih 4 4 1 4 10 Sangat Baik
20 Siti Qomariyah 2 3 1 3 9 Baik
21 Siti Zuhrotul Aliyah 2 3 1 3 9 Baik
22 Siti Zuhrotul Hidayah 4 4 1 4 13 Sangat Baik

132
23 Yuli Laili Rohmawati 2 3 1 3 9 Baik

Keterangan:

A. : Antusias dalam mengikuti pelajaran

B. : Kemampuan bekerja sama dalam diskusi kelompok

C. : Keberanian dalam mengungkapkan pendapat atau argumentasi

D. : Kecepatan dan ketepatan dalam menjawab soal di kartu

Keterangan Penilaian:

4 = Sangat Baik (13-16)

3 = Baik (9-12)

2 = Cukup (5-8)

1 = Kurang (1-4)

133
Lembar Pengamatan Terstruktur

Judul PTK : Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode


Pembelajaran Quick On The Draw Untuk Siswa Kelas X
Pada Materi Kepemilikan (Milkiyah) Di Madrasah Aliyah
Kradinan Miftahul Ulum Madiun

Tanggal Penelitian : 1 Februari 2023

Siklus : Siklus Dua

Waktu Pengamatan : 08.20 – 09.40 WIB

Aspek Yang Diamati Skor Keterangan


No Nama A B C D
1 Danang Prayoga 3 2 1 3 9 Baik
2 Diki Putra Pratama 1 1 1 1 4 Baik
3 Erina Ulfa Agustina 4 4 1 4 13 Sangat Baik
4 Faizatul Nafilah A.F 4 4 2 4 14 Sangat Baik
5 Fiki Nailatul Fauziah 4 4 2 4 14 Sangat Baik
6 Fina Maratul Husna 4 3 1 3 11 Baik
7 Fitriyati Noviyani 3 4 1 4 12 Baik
8 Galih Adi P 2 2 1 1 6 Cukup
9 Irfan Nurrokhim 2 2 2 2 8 Kurang
10 Muh. Hakim Al-Mustofa 3 2 1 2 8 Cukup
11 Muh. Husain 1 1 1 1 4 Kurang
12 Muh. Irsyad 3 2 3 1 9 Baik
13 Muh. Nur Romadhon 3 4 1 4 12 Baik
14 Muh. Sholihul Amin 3 3 1 3 10 Baik
15 Nabrowi Mustafa 3 3 1 4 11 Baik
16 Naura Nazara Avrilea 4 4 1 4 13 Sangat Baik
17 Rizki Aditya Nur C 1 2 1 2 6 cukup
18 Sabrina Az-Zahra 4 4 1 2 11 Baik
19 Setia Ningsih 4 3 1 2 10 Baik
20 Siti Qomariyah 4 4 1 4 13 Sangat Baik
21 Siti Zuhrotul Aliyah 4 4 1 4 13 Sangat Baik
22 Siti Zuhrotul Hidayah 4 4 2 4 14 Sangat Baik
23 Yuli Laili Rohmawati 4 4 1 4 13 Sangat Baik

134
Keterangan:

A. : Antusias dalam mengikuti pelajaran

B. : Kemampuan bekerja sama dalam diskusi kelompok

C. : Keberanian dalam mengungkapkan pendapat atau argumentasi

D. : Kecepatan dan ketepatan dalam menjawab soal di kartu

Keterangan Penilaian:

4 = Sangat Baik (13-16)

3 = Baik (9-12)

2 = Cukup (5-8)

1 = Kurang (1-4)

135
Lampiran 2.2

Lembar Catatan Lapangan

Tempat Penelitian : MA Kradinan Miftahul Ulum Madiun

Kegiatan : Pembelajaran Fikih

Waktu : 08.20 – 09.40

A. Proses Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan Pendahuluan
1. Pada pukul 08.20 WIB kegiatan 1. Siswa menjawab salam dan
pembelajaran dilaksanakan. berdoa.
Guru memasuki ruang kelas 2. Siswa menyiapkan alat tulus
dengan melakukan serangkaian untuk belajar
kegiatan awal seperti
memberikan salam, berdoa, dan
mengecek kehadiran peserta
didik
Tahap Orientasi Tahap Orientasi
1. Pendidik mengkomunikasikan, 1. Peserta didik mendengar
pemahaman tujuan instruksi pendidik
pembelajaran, dan poin materi
2. Pendidik memotivasi peserta
didik akan materi ajar yang
akan dipelajari sangat berguna
bagi kehidupan kedepannya
Kegiatan Inti
Tahap Merumuskan Masalah Tahap Merumuskan Masalah
1. Guru menjelaskan materi ajar 1. Siswa memperhatikan
yang berkaitan dengan materi penjelasan dari guru
Kepemilikan 2. Peserta didik bersama
2. Setelah materi sudah kelompoknya saling bekerja
tersampaikan dan peserta didik sama serta saling bertukar
sudah paham akan materi yang pendapat dengan teman
sudah disampaikan barulah kelompoknya.
guru mulai menerapkan metode
Quick On The Draw
Tahap Mengumpulkan Data Tahap Mengumpulkan Data
1. Guru memberikan evaluasi 1. Saling mengerjakan soal yang
pembelajaran berupa soal telah diberikan oleh guru
pilihan ganda dan uraian untuk
mengetahui sejauh mana

136
kemampuan peserta didik
dalam mengikuti pelajaran
yang di berikan oleh guru.
Kegiatan Penutup
Tahap Merumuskan Kesimpulan Tahap Merumuskan Kesimpulan
1. Guru membimbing peserta 1. Peserta didik menyimpulkan
didik untuk menyimpulkan materi pelajaran yang telah
materi pelajaran yang telah disampaikan dengan
disampaikan. pengarahan dari guru
2. Guru memberi waktu kepada
peserta didik untuk bertanya
mengenai materi yang belum
dipahami, kemudian guru
memberikan penguatan serta
motivasi agar peserta didik
untuk tidak malu untuk
bertanya, serta tidak malu untuk
menyampaikan argumentasi
baik kepada teman maupun
kepada guru.

137
Lampiran 2.3

Lembar Dokumentasi

138
Lampiran 2.4

Bukti Rekaman Lain

1. Struktur Organisasi MA Kradinan Miftahul Ulum Madiun

Kepala Sekolah Nanang Syaifuddin,S.E


Dewan Komite Ahmad Rifa'i
Tata Usaha Ahmad Ibrahim
Waka Kurikulum Ainie Kusumasarie,S.Pd
Waka Kesiswaan Zakki Taqiyul H,S.Pd
Waka Sarana Prasarana Khusnuddin, S.Pd
Waka Humas Zainal Abidin
Wali Kelas X Lina Zakiyatus S., S.Pd
Wali Kelas XI MIA Anik Nuroini, S.Ag
Wali Kelas XII MIA Zaki Taqiyul H, S.Pd

2. Sumber Daya Manusia (guru, siswa, dan tenaga kependidikan)


a. Data Guru

No Nama Jabatan Pelajaran Kelas


X IIS, XI IIS, XII
1 Nur Salis Guru Bhs.Arab IIS
X IIS, XI IIS, XII
Lilik Mustika Biologi LM IIS
2 Guru
Dewi X IIS, XI IIS, XII
PLH IIS
Dyah Nur X IIS, XI IIS, XII
3
Fitria, SE
Guru Ekonomi
IIS
Ainie
4 Kusumasarie, Guru & Wakamad B.Indonesia X IIS, XI IIS, XII
S.Pd IIS
M. Zainul X IIS, XI IIS, XII
5 Guru
Fanani M.Pd.I Geografi IIS
Khusnuddin, X IIS, XI IIS, XII
6 Guru
S.Pd Penjaskes IIS
7 Parwati, S.Pd Guru Matematika XII IIS
Nanang X IIS, XI IIS, XII
8 Guru & Kamad
Syaifuddin,S.E Sosiologi IIS

139
X IIS, XI IIS, XII
Al Qur'an Hadits
IIS
X IIS, XI IIS, XII
9 Zainal Abidin Guru
Falak IIS
X IIS, XI IIS, XII
Kitab Kuning IIS
Ulfah X IIS, XI IIS, XII
10 Guru
Fuadi,S.Pd.I SKI IIS
Guru, Kepala LAB Matematika X IIS, XI IIS,
Zakki Taqiyul
11 X IIS, XI IIS, XII
Huda, S.Pd Piket, Wali Kelas Prakarya&Kewirausahaan
IIS
Wilis
Prihatni,S.S, X IIS, XI IIS, XII
12 M.Pd Guru B.Inggris IIS
Tamyiz Faruqi, X IIS, XI IIS, XII
13 S.Pd Guru BK BK IIS
X IIS, XI IIS, XII
Lina Zakiyatus Akidah Akhlak IIS
14 Guru, Wali Kelas
S, S.Pd.I X IIS, XI IIS, XII
Fikih IIS
X IIS, XI IIS, XII
15 Ahmad Ibrahim KA TU & Guru Sejarah Indonesia IIS
TIK X IIS
Dian Hani X IIS, XI IIS, XII
16 Guru & Wali Kelas Fisika
Fasari, S.Pd IIS
X IIS, XI IIS, XII
Sejarah IIS
17 Lutfiana Putri Guru
X IIS, XI IIS, XII
PKn IIS
X IIS, XI IIS, XII
Anisah Nailil Bahasa Inggris IIS
18 Guru, Wali Kelas
Istiqlaliah X IIS, XI IIS, XII
Seni Budaya IIS

b. Data Siswa

JENIS KELAMIN
NO NAMA MADRASAH KELAS JUMLAH
L P
1 MA MIFTAHUL ULUM X 10 12 22
2 MA MIFTAHUL ULUM XI 10 16 26
3 MA MIFTAHUL ULUM XII 10 8 18
JUMLAH TOTAL JK 30 36 66
JUMLAH TOTAL SISWA 66

140
3. Sarana dan Prasarana MA Miftahul Ulum
No Jenis Jumlah Jumlah Jumlah Kategori Kerusakan
Prasarana Ruangan Ruang Ruang Rusak Rusak Rusak
Kondisi Kondisi Ringan Sedang Berat
Baik Buruk
1 Ruang Kelas 3 3
2 Perpustakaan 1 1
3 R. Lab. IPA -
4 R. Lab -
Biologi
5 R. Lab Fisika -
6 R. Lab Kimia -
8 R. Lab 1 1
Komputer
9 R. Lab Bahasa 1 1
10 R. Guru 1 1
11 R. Tata Usaha 1 1
12 R. Konseling 1 1
13 Tempat 1 1
Beribadah
14 R. UKS 1 1
15 WC 4 4
16 Gudang 1
17 R. Sirkulasi
18 Tempat 2 1 1 1
Olahara
19 R. Organisasi 1 1
Kesiswaan
20 R. Lainnya 1 1

141
Lampiran 3

Hasil Uji Validitas Instrumen

A. Validitas Instrumen Siklus I


1. Uji Validitas
No Butir
No. Nama Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Danang Prayoga 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 4
2 Diki Putra Pratama 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6
3 Erina Ulfa Agustina 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 7
4 Faizatul Nafilah A.F 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7
5 Fiki Nailatul Fauziah 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7
6 Fina Maratul Husna 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 6
7 Fitriyati Noviyani 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 5
8 Galih Adi Phanata 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 6
9 Irfan Nurrokhim 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 4
10 Muh. Hakim Al-Mustofa 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 6
11 Muh. Husain 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7
12 Muh. Irsyad 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 5
13 Muh. Nur Romadhon 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 5
14 Muh. Sholihul Amin 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7
15 Nabrowi Mustafa 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
16 Naura Nazara Avrilea 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7
17 Rizki Aditya Nur Cahyo 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6
18 Sabrina Az-Zahra 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 6
19 Setia Ningsih 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6
20 Siti Qomariyah 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 6
21 Siti Zuhrotul Aliyah 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7
22 Siti Zuhrotul Hidayah 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7
23 Yuli Laili Rohmawati 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7
r tabel 0,413 0,413 0,413 0,413 0,413 0,413 0,413 0,413 0,413 0,413
r hitung 0,4902 0,534263 0,301039 0,500347 0,120727 0,473036 0,200062 0,534263 0,24169 -0,43807
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
jumlah valid 5

2. Uji Reliabilitas

No Butir
No. Nama Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Danang Prayoga 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 4
2 Diki Putra Pratama 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6
3 Erina Ulfa Agustina 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 7
4 Faizatul Nafilah A.F 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7
5 Fiki Nailatul Fauziah 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7
6 Fina Maratul Husna 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 6
7 Fitriyati Noviyani 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 5
8 Galih Adi Phanata 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 6
9 Irfan Nurrokhim 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 4
10 Muh. Hakim Al-Mustofa 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 6
11 Muh. Husain 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7
12 Muh. Irsyad 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 5
13 Muh. Nur Romadhon 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 5
14 Muh. Sholihul Amin 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7
15 Nabrowi Mustafa 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3
16 Naura Nazara Avrilea 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7
17 Rizki Aditya Nur Cahyo 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6
18 Sabrina Az-Zahra 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 6
19 Setia Ningsih 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6
20 Siti Qomariyah 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7
21 Siti Zuhrotul Aliyah 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7
22 Siti Zuhrotul Hidayah 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7
23 Yuli Laili Rohmawati 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7
Jumlah 22 15 14 7 6 21 6 15 15 17
K 10
K-1 9
P 0,96 0,65 0,61 0,30 0,26 0,91 0,26 0,65 0,65 0,74
q 0,04 0,35 0,39 0,70 0,74 0,09 0,74 0,35 0,35 0,26
Pq 0,04 0,23 0,24 0,21 0,19 0,08 0,19 0,23 0,23 0,19
Sigma Pq 1,8299
Variansi Skor 1,364
KR 20 -0,380

142
3. Tingkat Kesukaran
No Butir
No. Nama Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Danang Prayoga 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 4
2 Diki Putra Pratama 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6
3 Erina Ulfa Agustina 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 7
4 Faizatul Nafilah A.F 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7
5 Fiki Nailatul Fauziah 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7
6 Fina Maratul Husna 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 6
7 Fitriyati Noviyani 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 5
8 Galih Adi Phanata 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 6
9 Irfan Nurrokhim 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 4
10 Muh. Hakim Al-Mustofa 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 6
11 Muh. Husain 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7
12 Muh. Irsyad 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 5
13 Muh. Nur Romadhon 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 5
14 Muh. Sholihul Amin 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7
15 Nabrowi Mustafa 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3
16 Naura Nazara Avrilea 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7
17 Rizki Aditya Nur Cahyo 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6
18 Sabrina Az-Zahra 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 6
19 Setia Ningsih 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6
20 Siti Qomariyah 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7
21 Siti Zuhrotul Aliyah 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7
22 Siti Zuhrotul Hidayah 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7
23 Yuli Laili Rohmawati 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7
B 22 15 14 7 6 21 6 15 15 17
P 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
TK 0,96 0,65 0,61 0,30 0,26 0,91 0,26 0,65 0,65 0,74
Kategori Mudah Sedang Sedang Sukar Sukar Mudah Sukar Sedang Sedang Mudah

4. Daya Pembanding
Butir Soal
No. Nama Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KATEGORI
1 Erina Ulfa Agustina 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 7
2 Faizatul Nafilah A.F 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7
3 Fiki Nailatul Fauziah 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7
4 Muh. Husain 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7
5 Muh. Sholihul Amin 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7
6 Naura Nazara Avrilea 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7

KELOMPOK ATAS
7 Siti Qomariyah 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7
8 Siti Zuhrotul Aliyah 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7
9 Siti Zuhrotul Hidayah 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7
10 Yuli Laili Rohmawati 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7
11 Diki Putra Pratama 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6

12 Fina Maratul Husna 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 6


13 Galih Adi Phanata 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 6
14 Muh. Hakim Al-Mustofa 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 6
15 Rizki Aditya Nur Cahyo 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6
16 Sabrina Az-Zahra 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 6
17 Setia Ningsih 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6 KELOMPOK BAWAH
18 Fitriyati Noviyani 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 5
19 Muh. Irsyad 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 5
20 Muh. Nur Romadhon 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 5
21 Danang Prayoga 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 4
22 Irfan Nurrokhim 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 4
23 Nabrowi Mustafa 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
24 Jumlah 21 15 14 7 6 21 6 15 15 17
25 BA 11 9 6 7 3 11 3 9 11 6
26 BB 9 5 7 0 3 9 2 6 4 10
27 JA 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
28 JB 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
29 D 0,181818 0,363636 -0,09091 0,636364 0 0,181818 0,090909 0,272727 0,636364 -0,36364
30 Kriteria Jelek Cukup Jelek SekaliBaik Jelek Jelek Jelek Cukup Baik Jelek Sekali

143
B. Validitas Instrumen Siklus II
1. Uji Validitas
No. Nama Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Danang Prayoga 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2
2 Diki Putra Pratama 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 6
3 Erina Ulfa Agustina 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7
4 Faizatul Nafilah A.F 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7
5 Fiki Nailatul Fauziah 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8
6 Fina Maratul Husna 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 6
7 Fitriyati Noviyani 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7
8 Galih Adi Phanata 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7
9 Irfan Nurrokhim 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5
10 Muh. Hakim Al-Mustofa 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 6
11 Muh. Husain 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 6
12 Muh. Irsyad 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7
13 Muh. Nur Romadhon 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 4
14 Muh. Sholihul Amin 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 6
15 Nabrowi Mustafa 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3
16 Naura Nazara Avrilea 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8
17 Rizki Aditya Nur Cahyo 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 6
18 Sabrina Az-Zahra 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 6
19 Setia Ningsih 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 6
20 Siti Qomariyah 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8
21 Siti Zuhrotul Aliyah 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7
22 Siti Zuhrotul Hidayah 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7
23 Yuli Laili Rohmawati 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 6
r tabel 0,413 0,413 0,413 0,413 0,413 0,413 0,413 0,413 0,413 0,413
r hitung 0,442 0,593 0,631 0,462 0,461 0,199 -0,266 -0,059 0,461 0,436
status Valid Valid Valid Valid Valid TidakValid TidakValid TidakValid Valid Valid
jumlah valid 7

2. Uji Reliabilitas
Butir Soal
No. Nama

1 Danang Prayoga 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2
2 Diki Putra Pratama 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 6
3 Erina Ulfa Agustina 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7
4 Faizatul Nafilah A.F 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8
5 Fiki Nailatul Fauziah 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7
6 Fina Maratul Husna 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 6
7 Fitriyati Noviyani 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7
8 Galih Adi Phanata 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7
9 Irfan Nurrokhim 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5
10 Muh. Hakim Al-Mustofa 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 6
11 Muh. Husain 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 6
12 Muh. Irsyad 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7
13 Muh. Nur Romadhon 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 4
14 Muh. Sholihul Amin 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 6
15 Nabrowi Mustafa 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3
16 Naura Nazara Avrilea 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8
17 Rizki Aditya Nur Cahyo 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 6
18 Sabrina Az-Zahra 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 6
19 Setia Ningsih 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 5
20 Siti Qomariyah 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8
21 Siti Zuhrotul Aliyah 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7
22 Siti Zuhrotul Hidayah 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7
23 Yuli Laili Rohmawati 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 6
24 Jumlah 15 18 15 17 7 19 16 7 7 19
25 K 10
26 K-1 9
27 P 0,65 0,78 0,65 0,74 0,30 0,83 0,70 0,30 0,30 0,83
28 q 0,35 0,22 0,35 0,26 0,70 0,17 0,30 0,70 0,70 0,17
29 pq 0,23 0,17 0,23 0,19 0,21 0,14 0,21 0,21 0,21 0,14
30 Sigma Pq 1,9509
31 Varisans Skor 2,265
32 KR 20 0,154

144
3. Tingkat Kesukaran
Butir
No. Nama Jumlah
1 2 3 4 6 5 7 8 9 10
1 Danang Prayoga 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2
2 Diki Putra Pratama 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 6
3 Erina Ulfa Agustina 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 7
4 Faizatul Nafilah A.F 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8
5 Fiki Nailatul Fauziah 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 7
6 Fina Maratul Husna 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 6
7 Fitriyati Noviyani 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7
8 Galih Adi Phanata 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7
9 Irfan Nurrokhim 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 5
10 Muh. Hakim Al-Mustofa 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 6
11 Muh. Husain 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 6
12 Muh. Irsyad 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 7
13 Muh. Nur Romadhon 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 4
14 Muh. Sholihul Amin 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 6
15 Nabrowi Mustafa 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3
16 Naura Nazara Avrilea 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8
17 Rizki Aditya Nur Cahyo 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 6
18 Sabrina Az-Zahra 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 6
19 Setia Ningsih 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 6
20 Siti Qomariyah 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8
21 Siti Zuhrotul Aliyah 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7
22 Siti Zuhrotul Hidayah 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7
23 Yuli Laili Rohmawati 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 6
24 B 15 19 15 17 7 19 16 7 7 19
25 P 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
26 TK 0,652174 0,826087 0,652174 0,73913 0,304348 0,826087 0,695652 0,304348 0,304348 0,826087
27 Kategori sedang mudah sedang mudah sukar mudah mudah sukar sukar mudah

4. Daya Pembanding
Butir Soal
No. Nama

1 Faizatul Nafilah A.F 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8


2 Naura Nazara Avrilea 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8
3 Siti Qomariyah 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8
4 Erina Ulfa Agustina 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7
5 Fiki Nailatul Fauziah 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7
6 Fitriyati Noviyani 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7

KELOMPOK ATAS
7 Galih Adi Phanata 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7
8 Muh. Irsyad 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7
9 Siti Zuhrotul Aliyah 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7
10 Siti Zuhrotul Hidayah 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7
11 Diki Putra Pratama 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 6

12 Fina Maratul Husna 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 6


13 Muh. Hakim Al-Mustofa 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 6
14 Muh. Husain 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 6
15 Muh. Sholihul Amin 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 6
16 Rizki Aditya Nur Cahyo 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 6
17 Sabrina Az-Zahra 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 6
KELOMPOK BAWAH

18 Yuli Laili Rohmawati 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 6


19 Irfan Nurrokhim 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5
20 Setia Ningsih 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 6
21 Muh. Nur Romadhon 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 4
22 Nabrowi Mustafa 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3
23 Danang Prayoga 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2
24 Jumlah 15 19 15 17 7 19 16 7 7 19
25 BA 9 11 10 10 5 10 6 1 7 10
26 BB 5 7 4 7 2 9 9 5 0 8
27 JA 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
28 JB 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
29 D 0,363636 0,363636 0,545455 0,272727 0,272727 0,090909 -0,27273 -0,36364 0,636364 0,181818
30 Kriteria Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Jelek Jelek SekaliJelek SekaliBaik Jelek

145
Lampiran 4

Surat Izin Penelitian

146
Lampiran 5

Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian

147
RIWAYAT HIDUP

Muhammad Harits Alfarizi dilahirkan pada tanggal 8 Maret 2001 di


Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.
Putra pertama dari Bapak Anwar Sadat dan Ibu Ninin Murniningrum.

Pendidikannya di mulai dari SD yang ditempuh pada tahun 2007-2013 di


lembaga pendidikan SDN 3 Bukit Kemuning. Kemudian melanjutkan pendidikan
berikutnya dijalani di SMPN 1 Bukit Kemuning, ditamatkan pada tahun 2016 dan
SMA pada tahun 2019 di SMAN Bukit Kemuning.

Selama menjalani pendidikan di SMP maupun di SMA. Ia aktif di


beberapa kegiatan keagamaan dan sering mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
seperti Osis, Pramuka, Basket dan Rohis.

Kemudian pada tahun 2019, melanjutkan pendidikannya di Institut Agama


Islam Negeri (IAIN) Ponorogo dengan mengambil program studi Pendidikan
Agama Islam sampai dengan sekarang.

148

Anda mungkin juga menyukai