“ KEANGGOTAAN

DALAM KELOMPOK”
TEORI KONSELING KELOMPOK
 NGGOTA
A K ELO MPOK
OLEH KELOMPOK 3:

RENHA ROSHARI (210401010031)

ADELIA OKTAVIANI (210401010033)
YOFANI ARYATI ELEUJAAN (210401010035)
CINDY RAMADHAN (210401010040)
DEVINTA AYU WARDANY (210401010045)
FATIMAH AZZAHRA ARISTANTI (210401010047)

 A.TIPE-TIPE ANGGOTA
KELOMPOK

Menurut ACA pada tahun 2015 bahwa jumlah unsur

sekitar 40.000 orang tidak seimbang jika dibandingkan
dengan jumlah populasi manusia yang berkisar
7,324,782,225 jiwa. Dari banyaknya populasi manusia
dapat dijelaskan bahwa manusia memiliki tipe-tipe dan
kepribadian yang berbeda-beda. Biodata yang didapat
pada 2015 tahun silam dapat diketahui bahwa konseling
kelompok sangat efektif dilaksanakan.
 1. BERBAGAI MACAM TIPE
ANGGOTA MENURUT
PARA AHLI

a.Pemonopoli pembicaraan e.Penolak bantuan

b.Penyendiri f.Anggota kelompok yang merasa benar
c.Pendiam sendiri
g.Anggota kelompok dengan gejala
d.Anggota kelompok yang
psikotik
membosankan h.Anggota kelompok dengan gejala
narsistik
 2.TIPE AGGOTA DALAM
PELAKSANAAN KONSELING
KELOMPOK

a.Anggota kelompok yang sulit dikendalikan j.Kelompok badut

b.Penghindaran
k.Penyelamat
c.Penarikan
d.Keterasingan
l.Pemecah masalah
e.Kenaifan m.Miskin
f.Pollyana n.Pembicaraan kompulsif
g.Ketergantungan o.Manipulator
h.Harmonizer p.Penyerang
i.Koordinator q.Resistensi

 3. MASALAH
KEANGGOTAAN
KONSELING KELOMPOK
ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

a.Anggota kelompok yang monopolis,

b.Anggota kelompok yang schizoid,
c.Anggota kelompok yang pendiam,
d.Anggota kelompok yang membosankan,
e.Anggota kelompok yang pengeluh dan menolak
bantuan,
f.Anggota kelompok yang merasa benar sendiri,
g.Anggota kelompok yang mencintai dirinya sendiri,
h.Anggota kelompok yang memiliki kepribadian tidak
menentu,


4. TIPE ANGGOTA KELOMPOK DALAM

MELAKSANAKAN KONSELING
KELOMPOK

a.Anggota kelompok yang terlalu aktif e.Anggota kelompok yang suka

b.Anggota kelompok yang diam dan
kurang berpartisifasi
c.Anggota kelompok yang suka
berbicara
d.Anggota kelompok yang
mempertanyakan tentang sesuatu
memberikan nasehat
f.Anggota kelompok yang
ketergantungan
g.Pemberi dukungan palsu
h.Anggota kelompok yang bermusuhan
i.Anggota kelompok yang superior
 B. PERANAN
ANGGOTA DALAM
KELOMPOK

1. PERAN ANGGOTA DALAM TAHAP ORIENTASI PADA AWAL BAB INI BEBERAPA PERAN
ANGGOTA YANG PENTING DAN TUGASNYA PENTING UNTUK MEMBENTUK KELOMPOK:

· MENGAMBIL LANGKAH AKTIF UNTUK MENCIPTAKAN IKLIM SALING MEMPERCAYAI,

TAKUT AKAN MENINGKATKAN KEMALASAN ANGGOTA UNTUK BERPARTISIPASI
· BELAJAR UNTUK MENGEKSPRESIKAN PERASAAN ANDA DAN PEMIKIRAN ANDA,
KHUSUSNYA KETIKA MEREKA MENYINGGUNG INTERAKSI DALAM KELOMPOK
· BERKEINGINAN UNTUK MENGEKSPRESIKAN KETAKUTAN, HARAPAN, KONSENTRASI, DAN
HARAPAN YANG BERKAITAN DENGAN KELOMPOK.
· BERKEINGINAN UNTUK MEMBUAT DIRI ANDA SENDIRI DIKETAHUI OLEH YANG LAINNYA
DALAM KELOMPOK
· SEBANYAK MUNGKIN, TERLIBATLAH DALAM PENCIPTAAN PERATURAN DAN NORMA-
NORMA DALAM KELOMPOK.
· MENGEMBANGKAN TUJUAN PRIBADI DAN SPESIFIK YANG AKAN MENGATUR PARTISIPASI
KELOMPOK
· BELAJAR DASAR-DASAR DARI PROSES KELOMPOK
 B. PERANAN
ANGGOTA DALAM
KELOMPOK

2. PERAN ANGGOTA PADA TAHAP KERJAMENURUT (COREY DAN COREY 2006) TAHAP
KERJA DITANDAI DENGAN EKSPLORASI MATERIAL SECARA PRIBADI BERMAKNA. UNTUK
MENCAPAI TAHAP INI, ANGGOTA AKAN HARUS MEMENUHI TUGAS-TUGAS DAN PERAN:

· BAWA ISU-ISU KE SESI KELOMPOK

· MENAWARKAN UMPAN BALIK DAN TETAP TERBUKA UNTUK UMPAN BALIK DARI ORANG
LAIN
· JADILAH BERSEDIA UNTUK MEMPRAKTEKKAN KETERAMPILAN-KETERAMPILAN BARU
DAN PERILAKU DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
· MENAWARKAN BAIK TANTANGAN DAN DUKUNGAN KEPADA ORANG LAIN DAN TERLIBAT
DALAM DIRI-KONFRONTASI
· TERUS MENILAI TINGKAT KEPUASAN MEREKA DENGAN KELOMPOK DAN SECARA AKTIF
MENGAMBIL LANGKAH UNTUK MENGUBAH TINGKAT KETERLIBATAN MEREKA DALAM
SESI JIKA PERLU.
 KESIMPULAN

Dari berbagai pendapat yang telah dijelaskan di atas, dapat difahami

bahwasanya, terdapat berbagai kemungkinan tipe anggota yang akan dihadapi
oleh pimpinan kelompok di lapangan, khususnya pada ruang lingkup konseling
kelompok. Masing-masing tipikal yang dapat mewakili tipe anggota kelompok antara
lain ; anggota yang suka memonopoli
Untuk itu, pimpinan kelompok harus memahami tipe anggota ini dan mempunyai
berbagai cara untuk memberikan perlakuan yang tidak menyinggung perasaan
anggota dan tidak merusak profesionalitas pimpinan kelompok. Pada dasarnya,
anggota kelompok sama halnya seperti pemimpin kelompok, setiap individu didalam
kelompok juga memiliki peran dan tugas-tugas nya masing-masing, terutama dalam
pelaksanaan konseling kelompok agar dicapai tujuan yang diharapkan bersama.