Anda di halaman 1dari 23

MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

Nama : Nur Anita Sari, S.Pd

PPG Dalam Jabatan Kategori 2


Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
2022
IDENTITAS PERANGKAT AJAR

Nama : Nur Anita Sari, S.Pd Jenjang/Kelas : VII


Asal Sekolah : SMP Muhammadiyah 1 Godean Mata Pelajaran : PPKn
Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit (2 X Pertemuan) Jumlah Siswa : 28
Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan Bernalar Kritis
Kreatif
Modul Pembelajaran : Tatap Muka
Fase :D Elemen : Bhinneka Tunggal Ika
Capaian Peserta didik mampu mengidentifikasi keberagaman suku, agama, ras dan
Pembelajaran antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, dan mampu menerima
keragaman dan perubahan budaya sebagai suatu kenyataan yang ada di
dalam kehidupan bermasyarakat, dan menanggapi secara proporsional
terhadap kondisi yang ada di lingkungan sesuai dengan peran dan kebutuhan
yang ada di masyarakat dengan baik.
Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu menguraikan keragaman gender, suku dan budaya
di Indonesia dengan baik. (C4)
2. Peserta didik mampu menganalisis keragaman agama, ras, dan
antargolongan di Indonesia dengan benar. (C4)
3. Peserta didik mampu mengimplementasikan dan berkontribusi menjaga
nilai kebhinnekaan Indonesia sesuai tingkatnya. (C3)
Kata Kunci Kebhinnekaan Indonesia

DESKRIPSI UMUM KEGIATAN


Pengaturan Siswa  Individu
 Berpasangan
Berkelompok (>2 Peserta Didik)
Metode Diskusi Eksplorasi
Presentasi  Permainan
 Demonstrasi Ceramah
Project  Simulasi
 Eksperimen
Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
Konsep Kebhinnekaan yang ada di Indonesia
Keterampilan 1. Keterampilan untuk menganalisis keberagaman Indonesia. (P3)
2. Keterampilan menyajikan hasil identifikasi keberagaman yang ada di
Indonesia. (P2)
3. Keterampilan menyajikan laporan hasil identifikasi keberagaman
yang ada di Indonesia. (P2)
Sikap Menghormati pendapat, memprakarsai untuk berkontribusi menjaga
kebhinnekaan Indonesia.
Pertanyaan Esensial 1. Apa pengertian keberagaman dan gender?
2. Siapa yang harus berkontribusi menjaga nilai kebhinnekaan di
Indonesia?
3. Mengapa perlu menumbuhkan nilai kebhinekaan Indonesia?
4. Ada berapa keberagaman yang terdapat di Indonesia?
5. Dimana kita harus menerapkan nilai kebhinnekaan?
6. Bagaimana menerapkan dan menjaga nilai kebhinnekaan?
MATERI AJAR

Kebinnekaan Indonesia

Perhatikan di sekitar daerah kalian. Adakah rumah ibadah yang berdekatan atau
bersebelahan seperti masjid dan gereja di Jakarta itu? Orang-orang yang beribadah di sana
berbeda-beda agama kan? Tetapi bukankah mereka semua hidup secara damai dan
bersama-sama menjaga kedamaian. Itulah yang menjadi ciri bangsa Indonesia selama ini
yang perlu terus dipertahankan. Bangsa Indonesia memang bangsa yang beragam atau
berbineka. Bukan hanya beragam dalam agama namun juga suku hingga budayanya. Coba
lihat kawan-kawan kalian di sekolah. Secara fisik dan juga latar kehidupan keluarganya,
mereka berbeda-beda. Sebagian mungkin malah berbeda suku dan agamanya.
Tetapi semuanya menjadi satu, yakni sama-sama menjadi siswa di sekolah kalian.
Gambaran tersebut bukan halnya ada pada kalangan siswa di sekolah, namun juga pada
bangsa. Bangsa yang bineka adalah bangsa yang penduduknya beragam atau bermacam-
macam baik dalam hal suku, agama, bahasa, budaya, hingga tingkat ekonominya. Dibanding
bangsa-bangsa lain, bangsa Indonesia termasuk salah satu bangsa yang paling
berbineka.Keragaman bangsa Indonesia itu merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa
yang perlu disyukuri. Pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika pada lambang Garuda Pancasila
menggambarkan keragaman tersebut. Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda namun
satu. Kesatuannya dilandaskan pada nilai-nilai sila yang dimulai dari sila pertama, Ketuhanan
Yang Maha Esa.

1. Keragaman Gender
Salah satu keragaman yang perlu diperhatikan adalah
gender, atau keragaman berdasar jenis kelamin yakni
perempuan dan laki-laki. Keragaman ini tentu bersifat universal
atau berlaku bagi seluruh umat manusia di dunia. Untuk
mewujudkan keadilan di masyarakat dan membangun
kemajuan bersama, keragaman berdasar gender ini perlu
diperhatikan.
Pengertian atau deinisi gender adalah “jenis
kelamin”. Hal tersebut tercantum pada Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Dengan demikian keragaman gender adalah
keragaman jenis kelamin, yakni perempuan dan laki-laki. Gambar 1. RA. Kartini
Pembedaan kedua kelompok gender ini berdasarkan aspek isiologi. Yakni perbedaan secara
isik berdasarkan ciri isik biologis masing-masing, serta hormonnya yang meng atur fungsi
biologis masing-masing. Perempuan memiliki fungsi reproduksi un tuk mengan dung dan
melahirkan anak sebagai penerus generasi. Selain secara isiologis, juga terdapat perbedaan
antara perempuan dan laki-laki, yakni bila dipandang dari sudut pandang antropologi. Di
masyarakat zaman pra tradisional, laki-laki umumnya bertugas untuk mencari makanan
dengan berburu dan meramu, yakni mengumpulkan makanan di hutan. Sedangkan
perempuan mengolah makanan dan menjaga anak-anak secara bersama-sama di gua.

2. Kesetaraan Gender
Setiap manusia memiliki hak yang sama di hadapan Tuhan maupun di hadapan hukum.
Tidak ada satu kelompok manusia yang lebih mulia dibanding kelompok lainnya kecuali
menyangkut ketaatannya pada Tuhan serta pada hukum yang berlaku. Dengan demikian, dua
kelompok gender juga memiliki posisi yang sama atau setara di masyarakat. Walaupun ada
perbedaan nyata secara isiologis, hak perempuan dan lakilaki sebagai anggota masyarakat
maupun warga negara sama. Tidak boleh dibeda-bedakan satu dengan lainnya. Hal tersebut
berlaku di rumah tangga, di lingkungan sosial bertetangga, maupun di masyarakat secara
luas.Perempuan dan laki-laki punya hak yang sama di dalam bekerja dalam kegiatan
perekonomian, untuk menjalankan tugas-tugas sosial, berpolitik, serta kegiatan keagamaan
sesuai dengan ketentuan agama masing-masing. Itulah yang dimaksudkan sebagai
kesetaraan gender.

3. Membangun Kesadaran Gender


Di kehidupan sehari-hari kesetaraan gender belum sepenuhnya terwujud dengan baik.
Masih terjadi adanya praktik merendahkan dan bahkan melecehkan perempuan karena pada
umumnya perempuan secara isik tidak sekuat laki-laki. Padahal laki-laki dan perempuan
setara di hadapan Tuhan serta hukum. Karena itu muncul gerakan perlindungan dan
pemberdayaan perempuan di seluruh dunia. Di Indonesia, pemerintah juga terus berusaha
membangun kesadaran gender di masyarakat. Di antaranya dengan membentuk
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sejak tahun 1983. Selain itu
juga dibentuk Komisi Nasional Perempuan. Sedangkan untuk kegiatan politik, 30 persen dari
wakil partai di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) harus perempuan.

Gambar 2. Kesetaraan Gender

4. Keragaman Suku
Tahukah kalian berapa banyak suku bangsa di Indonesia? Berdasarkan survei tahun
2010, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa di Indonesia terdapat sebanyak 1.340
suku. Jika dipandang dari dari bahasa serta budayanya, setidaknya terdapat sekurang-
kurangnya 300 suku bangsa di Indonesia. Suku
adalah masyarakat yang memiliki budaya
sendiri, berbeda dengan masyarakat lainnya.
Budaya yang membedakan satu suku dengan
suku lainnya adalah bahasa, adat istiadat,
hingga kebiasaannya. Indonesia merupakan
salah satu bangsa yang paling banyak sukunya
di dunia. Namun suku-suku yang berbineka
atau beragam ini menjadi satu kesatuan antara
lain dengan berbahasa yang sama, Bahasa
Indonesia. Gambar 3. Suku Dayak
Suku bangsa sering juga disebut etnik. Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa berarti
sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran dan identitas
tersebut. Kesadaran dan identitas biasanya dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Jadi, suku
bangsa merupakan gabungan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial karena
mempunyai ciri-ciri paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul dan tempat asal
serta kebudayaan. Ciri-ciri mendasar yang mem bedakan suku bangsa satu dengan lainnya,
antara lain bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah, dan tempat
asal.
Beberapa suku bangsa di Indonesia berdasarkan asal daerah tempat tinggal antara lain
di Pulau Sumatra terdapat suku Aceh, Gayo Alas, Batak, Minangkabau, dan Melayu. Di Pulau
Jawa terdapat suku Jawa, Sunda, Badui, Samin, sedangkan di Kalimantan terdapat suku
Dayak. Di Sulawesi terdapat suku Bugis, Manado, Gorontalo, Makasar. Kawasan Maluku
terdapat suku Ambon, Sangir Talaud, Ternate. Kawasan Bali dan Nusa Tenggara antara lain
suku Bali, Lombok, Bima, dan Timor. Sedangkan di Papua terdapat suku Asmat, dan suku
Dani.

5. Keragaman Budaya
Kalian tentu tahu keragaman budaya berhubungan dengan keragaman suku. Semakin
banyak suku di suatu negara, semakin banyak budaya yang dimilikinya. Itulah yang terjadi di
Indonesia yang memiliki ratusan suku yang berbeda. Maka budayanya pun sangat banyak
atau beragam.Banyak hal yang dapat dimasukkan sebagai budaya. Mulai dari kesenian
daerah, tradisi dan upacara, aristektur rumah, peralatan rumah tangga serta kerja, hingga
adat istiadat sehari-hari. Keragaman budaya yang mudah dikenali antara lain adalah
kesenian, arsitektur, hingga tradisi dan upacara.

6. Keragaman Agama
Perhatikan gambar tempat ibadah agama di Indonesia. Tahukah kalian, mengapa
Indonesia memiliki keragaman agama? Kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia di
perlukan oleh bangsa lain. Hal inilah yang membuat para pedagang dari bangsa-bangsa lain
banyak ber datangan. Selain berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama. Ajaran
agama Hindu dan Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan
Indonesia.
Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan Parsi sekitar abad ke-13.
Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan
pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh
bangsa Indonesia karena masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan
dinamisme. Agama mengajarkan kepada umatnya agar berbuat baik dan benar. Melakukan
kebaikan dan menegakkan kebenaran adalah perintah Tuhan yang wajib dilaksanakan.
Kesadaran beragama merupakan perwujudan keyakinan manusia. Sebagai pelajar, wajib
mempunyai sikap taat dalam beragama, yaitu dengan menjalankan segala perintah ajaran
agama dan menjauhi semua larangan agama yang dianutnya.Dalam pergaulan sehari-hari,
tentu kalian sering menjumpai keberagaman agama. Adanya keragaman agama tidak boleh
menjadi penghambat dalam pergaulan. Setiap pelajar harus mengembangkan sikap toleran,
hormat menghormati, dan bekerja sama antarpemeluk agama serta kepercayaan yang
berbeda-beda sehingga terwujud kerukunan hidup.

7. Keberagaman Ras
Pada dasarnya manusia diciptakan dalam kelompok ras yang berbeda-beda yang
merupakan hak mutlak Tuhan Yang Maha Esa. Istilah ras berasal dari bahasa Inggris “race”.
Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi rasa dan
etnik menyebutkan bahwa, ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis
keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ras dengan manusia yang lainnya karena
adanya perbedaan ciri-ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka,
ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan ciri fisik yang lain.
Masyarakat Indonesoa memiliki keberagaman ras. Hal ini disebabkan oleh kedatangan
bangsa asing ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di dunia serta letak dan kondisi
geografis wilayah Indonesia. Beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain
ras Malayan Mongoloid yang ada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan
Sulawesi. Kedua ras Melanesoid yang mendiami daerah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara
Timur. Ketiga ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini
tersebar di seluruh Indonesia. Ras yang terakhir adalah ras kaukasoid, yaitu orang India,
Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.
Kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras berpotensi
menimbulkan konflik yang tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat tetapi juga
merugikan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu setiap warga negara harus
menjunjung tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan, dan persahabatan sehingga terwujud
perdamaian. Hal tersebut sesuai dengan sila kedua Pancasila, Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab bahwa bangsa Indonesia menjunjung harkat dan martabat manusia tanpa
membedakan ras.

8. Keberagaman Antargolongan
Manusia hidup bukan hanya dalam keberagaman suku, agama, dan ras, tetapi juga
dalam keberagaman masyarakat. Keberagaman masyarakat di Indonesia dapat dilihat dari
struktur masyarakatnya. Struktur masyarakat Indonesia menurut Syarif Moeis (2008) ditandai
dengan dua ciri atau dua titik pandang. Pertama, secara horizontal ditandai oleh kenyataan
adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama,
adat istiadat, dan kedaerahan. Secara vertikal, ditandai dengan adanya lapisan atas dan
lapisan bawah yang cukup tajam.
ALAT, BAHAN, SARANA, DAN PRASARANA

Alat dan bahan, perkiraan biaya Proyek kewarganegaraan berupa MAMI (Mading Mini) berisi
untuk 28 Peserta Didik wawasan nusantara mengenai keberagaman suku dan budaya
yang ada di Indonesia sebagai upaya menjaga nilai
kebhinnekaan. Hal tersebut sebagai upaya untuk
menggiatakan Peserta didik untuk berkontribusi menjaga
kebhinnekaan Indonesia

Alat dan Bahan yang harus dipersiapkan guru:


1) kertas manila @Rp. 2.000 x 6 kelompok = Rp. 12.000
2) alat tulis : spidol warna, krayon warna, lem, gunting, kertas
origami, ornamen gambar pendukung dll
3) Wawasan suku dan budaya yang ada di Indonesia berupa
video pada link: https://www.youtube.com/watch?v=dUGBT2n0YLA
4) Menyiapkan LKPD sebagai petunjuk dalam pembuatan
proyek.
5) Menyiapkan rubrik penilaian pengetahuan dan observasi
sikap
6) Menyiapkan rubrik penilaian keterampilan berkolaborasi
dalam kelompok
Sarana dan Prasarana Kajian literatur dan gambar didapat dari sumber elektronik
dan/atau non elektronik sehingga dibutuhkan adanya jaringan
internet. Menggunkan power point, video, LCD proyektor, dan
speaker. Video yang digunakan dapat diakses melalui link:
1. https://www.youtube.com/watch?v=dUGBT2n0YLA
2. https://www.youtube.com/watch?v=4pU73psmtPQ
3. https://www.youtube.com/watch?v=GsWJn4mrf_4

BAHAN AJAR

Berbentuk Power Point


URUTAN KEGIATAN BELAJAR

Pertemuan ke-1
No Kegiatan Alokasi Waktu
1 Pendahuluan/Kegiatan Awal 10 Menit
1) Sebelum memulai pembelajaran peserta didik menyiapkan
diri dan berdoa, kemudian memberi salam kepada Guru.
(Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia)
2) Peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya
menggunakan video instrumen yang disiapkan guru. (TPACK,
Nasionalisme)
3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
4) Peserta didik mendapat motivasi dari guru untuk mengawali
kegiatan pembelajaran.
5) Peserta didik diberi apersepsi, dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
6) Peserta didik mengamati tujuan pembelajaran yang akan
dicapai melalui tayangan power point yang disajikan guru.
(Saintifik; mengamati, Bernalar Kritis, TPACK)
7) Guru menjelaskan mengenai materi pokok yang akan
dipelajari serta hubungannya dengan unit kompetensi lainnya
melalui tayangan power point sekaligus menginformasikan
sistem evaluasi yang akan dilakukan pada pembelajaran ini.
(TPACK)
2 Kegiatan Inti 60 Menit
Proses pembelajaran berbasis proyek (PjBL)
A. Penentuan pertanyaan mendasar
1) Peserta didik menyimak materi ajar tentang kebhinnekaan
Indonesia yang disampaikan oleh guru melalui tayangan
power point. (TPACK, Literasi)
2) Peserta didik mengamati tayangan video pembelajaran
yang ditayangkan guru terkait kebhinnekaan Indonesia.
(Saintifik; mengamati, TPACK, ICT)
3) Peserta didik diarahkan oleh guru untuk melaksanakan
proses pembelajaran berbasis proyek. (PjBL)
4) Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok oleh guru.
B. Perencanaan langkah penyelesaian proyek
1) Peserta didik menyimak penjelasan langkah-langkah
dalam pengerjaan proyek yang disampaikan oleh guru
melalui tayangan power point.
2) Peserta didik menerima LKPD dari guru untuk menambah
pemahaman terkait langkah-langkah proyek.
3) Guru menyampaikan cara atau prosedur perencanaan
yang harus dilakukan peserta didik yakni dalam
merumuskan alternatif solusi harus berpedoman pada:
a) Berpandangan ke depan dan berfikir positif
b) Rasional dalam proses dan mudah dipahami
c) Terukur dan dapat dilakukan
4) Peserta Didik merencanakan sendiri langkah pengerjaan
proyek bersama kelompok secara efektif. (C6 HOTs)
C. Penyusunan jadwal penyelasain proyek
1) Guru memberikan batas penyelesaian tugas proyek yang
kemudian peserta didik menyepakatinya.
2) Peserta Didik menjadwal sendiri proses pengerjaan
proyek agar selesai tepat waktu (Guru memberi arahan)
D. Pembuatan proyek dengan dan monitoring
1) Peserta Didik mulai mengerjakan tugas proyek dengan
berdiskusi dalam kelompok mengumpulkan informasi
untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri
dalam menyelesaikan proyek terkait materi pada LKPD
(Saintifik; mengasosiasi, bernalar kritis, collaboration)
2) Guru membimbing dan memantau keaktifan peserta didik
didalam kelompok selama kegiatan diskusi.
3) Peserta didik saling berdiskusi apabila Peserta Didik dari
kelompok lain mengalami kesulitan dalam proses
pengamatan objek, guru memberi penguatan.
E. Menguji hasil
1) Guru mempersilakan peserta didik dari setiap kelompok
untuk menempel karya proyek dan menempelnya di
dinding.
2) Perwakilan peserta didik dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil proyek yang sudah dikerjakan.
3) Kegiatan presentasi dilakukan dengan cara bergantian di
depan kelas. Hasil karya proyek ditempel di papan tulis
kemudian ada perwakilan dari kelompok untuk
mempresentasikannya. Anggota kelompok yang lain
bertanya jika kepada kelompok yang presentasi.
3 Kegiatan Penutup 10 Menit
F. Evaluasi pengalaman belajar
1) Peserta didik bersama guru melakukan evaluasi terkait
rangkaian pembelajaran yang dilakukan. (C5-HOTs, Evaluasi)
2) Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan.
3) Peserta didik bersama guru melakukan refleksi terkait
rangkaian pembelajaran yang dilakukan.
4) Sebagai refleksi dan evaluasi, guru membimbing peserta
didik untuk membuat kesimpulan tentang pelajaran yang
baru saja berlangsung serta menanyakan kepada peserta
didik apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari
materi.
5) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
belajar mengajar dengan salam

Refleksi Guru
1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai rencana?
2. Apakah peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran ini dengan baik?
3. Apa kelebihan yang dimiliki dari kegiatan pembelajaran ini?
4. Apa yang harus diperbaiki dari kegiatan pembelajaran?

Bagaimana menilai ketercapaian tujuan 1. Asesmen individu


pembelajaran 2. Asesmen kelompok
1. Performa (unjuk kerja)
Jenis Asesmen
2. Tertulis

Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran


a. Kompetensi yang dinilai
1) Kompetensi sikap yang menunjukkan bertakwa kepada Tuhan YME,
menghargai, dan bergotong royong.
2) Kompetensi pengetahuan untuk mengidentifikasi konsep rumusan dasar negara
3) Kompetensi keterampilan: Kemampuan kerja dalam kelompok serta
kemampuan menyampaikan gagasan dengan tepat
b. Bagaimana Asesmen dilakukan
1) Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi/ mengamati sikap peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran.
2) Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
3) Penilaian keterampilan melalui kinerja di dalam kegiatan kelompok
c. Kriteria Penilaian
1) Penilaian Sikap
Rerata
Kriteria Sikap
Nilai
No Nama
Bertakwa Gotong Menghargai
royong

Pedoman Penskoran:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai sikap minimal Baik (3)
(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing)

2) Penilaian Pengetahuan
Bila jawaban sangat sempurna diberi skor 4
Bila jawaban sempurna diberi skor 3
Bila jawaban kurang sempurna diberi skor 2
Bila jawaban tidak sempurna diberi skor 1

Jumlah perolehan skor


Nilai = x Nilai ideal (misalnya 100)
Jumlah skor maksimum
Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai pengetahuan minimal 60
(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing- masing)

3) Penilaian Keterampilan
Kriteria Keterampilan
Rerata
No. Nama Penguasaan Kemampuan Tata Nilai
Materi Argmumentasi Bahasa

Pedoman Penskoran:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai keterampilan minimal Baik (3)
(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing- masing)

Refleksi Peserta didik


Pertanyaan refleksi untuk peserta didik
1) Apakah pengalaman baru yang kalian dapatkan dari pembelajaran ini?
2) Sebutkan bagian kegiatan pembelajaran yang paling kalian senangi? Mengapa?
3) Sebutkan bagian kegiatan pembelajaran tidak kalian senangi? Mengapa?
RUBRIK PENILAIAN

1. Asesmen Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan observasi. Penilaian
dilakukan secara terus menerus selama proses pembelajaran. Format penilaian
sikap dapat menggunakan format jurnal penilaian sikap sebagai mana diuraikan di
bagian 1.

Jurnal Sikap Sosial

Nama Tindak
No Tanggal Peserta Catatan Perilaku Butir Sikap Ttd Lanjut
Didik
1.

2.

3.

4.

5.

Deskripsi Sikap Sosial


No Nama Deskripsi Nilai Sikap Sosial
1.
2.
3.
4.
5.

2. Asesmen Pengetahuan
Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan pertama dengan
melaksanakan uji kompetensi (kuis) secara lisan/tertulis mengenai kebhinnekaan
Indonesia. Soal disiapkan oleh Guru. Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1- 4,
dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya adalah sebagai berikut.
Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.
Jumlah perolehan skor
Nilai = x Nilai ideal (misalnya 100)
Jumlah skor maksimum
Latihan Soal
1. Bangsa Indonesia memiliki keragaman suku, agama, ras, dan antargolongan.
Setiap daerah memiliki adat istiadat dan budaya yang berbeda-beda. Uraikan 4
(empat) kesenian daerah berikut asal daerahnya! (C4-HOTs)

2. Keberagaman merupakan anugrah yang patut disyukuri, keberagaman menjadi


sebuah kekuatan guna mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Keberagaman masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor
yang datang dari dalam maupun luar masyarakat. Kategorikan secara rinci faktor
penyebab terjadinya keberagaman di Indonesia! (C6-HOTs)

3. Letak wilayah Indonesia yang strategis antara samudra Hindia dan Pasifik sangat
mempengaruhi proses keberagaman masyarakat Indonesia seperti unsur
kebudayaan dan agama. Simpulkan bagaimana proses berkembangnya agama
disebarkan di negara Indonesia? (C5-HOTs)

4. Sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman keberagaman masyarakat


merupakan kunci untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta mencegah
perpecahan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Uraikan 4 sikap dan
perilaku toleransi terhadap keberagaman di sekolah! (C4-HOTs)

5. Keberagaman masyarakat Indonesia memiliki dampak postif maupun dampak


negatif bagi masyarakat Indonesia. Simpulkan dampak negatif dan postif dari
keberagaman yang ada di Indonesia! (C5-HOTs)
Kisi-Kisi Latihan Soal
No Elemen Capaian Kelas Materi Pokok Indikator Bentuk Nomor Kriteria
Pembelajaran Soal Soal Soal
1. Bhinnek Peserta didik VII Keberagaman Disajikan Uraian 1 Uraian
mampu budaya sebuah HOTs
a
mengidentifikasi wacana/sti
Tunggal keberagaman mulus,
suku, agama, peserta
Ika
ras dan didik
antargolongan menguraika
dalam bingkai n kesenian
Bhinneka daerah
Tunggal Ika, dan berikut asal
mampu daerahnya
2 menerima VII Faktor Disajikan Uraian 2 Uraian
keragaman dan penyebab sebuah HOTs
perubahan keberagaman wacana/sti
budaya sebagai mulus,
suatu kenyataan peserta
yang ada di didik
dalam mengkateg
kehidupan orikan
bermasyarakat, secara rinci
dan menanggapi faktor
secara penyebab
proporsional terjadinya
terhadap kondisi keberagam
yang ada di an di
lingkungan Indonesia
3 sesuai dengan VII Keberagaman Disajikan Uraian 3 Uraian
peran dan agama di sebuah HOTs
kebutuhan yang Indonesia wacana/sti
ada di mulus,peser
masyarakat ta didik
dengan baik. menyimpulk
an proses
berkemban
gnya
agama
disebarkan
di negara
Indonesia
44 VII Disajikan Uraian 4 Uraian
sebuah HOTs
wacana/sti
mulus,
peserta
didik
menguraika
n sikap dan
perilaku
toleransi
terhadap
keberagam
an di
sekolah
5 VII Disajikan Uraian 5 Uraian
sebuah HOTs
wacana/sti
mulus,
Peserta
didik
menyimpulk
an dampak
negatif dan
postif dari
keberagam
an yang
ada di
Indonesia

Kunci Jawaban soal latihan


1. Kesenian daerah berikut asal daerahnya:
a. Tari Tor Tor Asal Tapanuli Utara
b. Alat musik angklung dari Jawa Barat
c. Kesenian jathilan berasal dari Jawa
d. Tari Piring Asal Minangkabau

2. Faktor penyebab terjadinya keberagaman di Indonesia


a. Letak wilayah Indonesia yang strategis
b. Kondisi negara kepulauan
c. Perbedaan kondisi alam
d. Keadaan transportasi dan komunikasi
e. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan

3. Proses berkembangnya agama disebarkan di Indonesia


Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan Parsi sekitar abad ke-13.
Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik,
sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran
agama diterima oleh bangsa Indonesia karena masyarakat sudah mengenal
kepercayaan seperti animisme dan dinamisme. Agama mengajarkan kepada
umatnya agar berbuat baik dan benar. Melakukan kebaikan dan menegakkan
kebenaran adalah perintah Tuhan yang wajib dilaksanakan.

4. Sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman di sekolah


a. Nelakukan kegiatan piket sesuai jadwalnya.
b. Membantu teman yang kurang paham pada suatu pelajaran.
c. Enggak mengganggu teman yang sedang beribadah.
d. Menaati tata tertib dan peraturan sekolah.
e. Enggak membeda-bedakan suku atau ras.

5. Dampak negatif dan postif dari keberagaman yang ada di Indonesia


Dampak positif dari keberagaman tentu memberi manfaat bagi perkembangan dan
kemajuan. Sebaliknya, dampak negatifnya mengakibatkan ketidakharmonisan,
bahkan perpecahan bangsa dan negara
3) Asesmen Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik
dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan
masukan/saran, serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah.
Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan format di
bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan
dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru.
Kemampuan Memberi
Nama Kemampuan
Menjawab/ Masukan/ Mengapresiasi
No. Peserta Bertanya
Berargumentasi Saran
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

dst ...........
Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Nilai = Skor Perolehan × 50


2
Pedoman Penskoran (Rubrik)

No. Aspek Penskoran

1. Kemampuan Skor 4 apabila selalu bertanya.


Bertanya Skor 3 apabila sering bertanya.
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya.
2. Kemampuan Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
Menjawab/ jelas.
Argumentasi Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
tidak jelas.
Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,
dan tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas.
3. Kemampuan Skor 4 apabila selalu memberi masukan.
Memberi Skor 3 apabila sering memberi masukan.
Masukan Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
4. Mengapresiasi Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu menguraikan keragaman gender, suku dan budaya di
Indonesia dengan baik. (C4)
2. Peserta didik mampu menganalisis keragaman agama, ras, dan
antargolongan di Indonesia dengan benar. (C4)
3. Peserta didik mampu mengimplementasikan dan berkontribusi menjaga nilai
kebhinnekaan Indonesia sesuai tingkatnya. (C3)
Materi :
Kebhinnekaan Indonesia

Nama :………………………………………………

:……………………………………………….

:………………………………………………..

:…………………………………………………

:…………………………………………………

:…………………………………………………

Kelas :…………………………………………………..

Prosedur Kerja (Langkah-langkah)


1. Amatilah video yang ditampilkan guru. Video tersebut berisi permasalahan
masyarakat Indonesia yang tidak mengenal suku dan kebudayaan yang ada di
Indonesia.
2. Buatlah sebuah Mading Mini (MaMi) mengenai keberagama yang ada di Indonesia
sesuai isi amplop yang akan dibagikan oleh guru.
3. Kerjakan bersama kelompokmu dengan maksimal.
4. Kembangkan kreativitasmu dengan membuat MaMi yang menarik.
5. Carilah referensi dari berbagai sumber untuk menggali kreativitasmu.
6. Tuangkan konsep PosNor dalam LKPD berikut!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
AMPLOP PROYEK

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3

Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6

Keterangan:
1. Kelompok 1 : Membuat mading mengenai suku yang ada di pulau Jawa
2. Kelompok 2 : Membuat mading mengenai suku yang ada di pulau Sumatera
3. Kelompok 3 : Membuat mading mengenai suku yang ada di pulau Sulawesi
4. Kelompok 4 : Membuat mading mengenai suku yang ada di pulau Kalimantan
5. Kelompok 5 : Membuat mading mengenai suku yang ada di NTT, NTB
6. Kelompok 6 : Menyajikan mading mengenai suku yang ada di Papua
DAFTAR PUSTAKA

Dea Varanida. 2018. Keberagaman Etnis dan Budaya sebagai Pembangunan Bangsa
Indonesia. Proyeksi - Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol.23.J urnal.

Lukman Surya Dkk. 2018. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas
VII. Cv Arya Duta: Jawa Barat.

Leksono, A. (2021). Menjaga Keberagaman Di Indonesia. Tanggon Kosala, 7(1), 73-


91. Jurnal Akademi Kepolisian.

Meidy Eka Tiani. 2020. Penyusunan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning). Jurnal Unnes.

Ruslinawati. 2021. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas VII


Kurikulum Merdeka. Pusat Kurikulum dan Pembukuan Badan Peneltian
dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi: Jawa Barat.

Anda mungkin juga menyukai