Modul Ajar Pendidikan Pancasila: Nama: Nur Anita Sari, S.PD
Modul Ajar Pendidikan Pancasila: Nama: Nur Anita Sari, S.PD
Kebinnekaan Indonesia
Perhatikan di sekitar daerah kalian. Adakah rumah ibadah yang berdekatan atau
bersebelahan seperti masjid dan gereja di Jakarta itu? Orang-orang yang beribadah di sana
berbeda-beda agama kan? Tetapi bukankah mereka semua hidup secara damai dan
bersama-sama menjaga kedamaian. Itulah yang menjadi ciri bangsa Indonesia selama ini
yang perlu terus dipertahankan. Bangsa Indonesia memang bangsa yang beragam atau
berbineka. Bukan hanya beragam dalam agama namun juga suku hingga budayanya. Coba
lihat kawan-kawan kalian di sekolah. Secara fisik dan juga latar kehidupan keluarganya,
mereka berbeda-beda. Sebagian mungkin malah berbeda suku dan agamanya.
Tetapi semuanya menjadi satu, yakni sama-sama menjadi siswa di sekolah kalian.
Gambaran tersebut bukan halnya ada pada kalangan siswa di sekolah, namun juga pada
bangsa. Bangsa yang bineka adalah bangsa yang penduduknya beragam atau bermacam-
macam baik dalam hal suku, agama, bahasa, budaya, hingga tingkat ekonominya. Dibanding
bangsa-bangsa lain, bangsa Indonesia termasuk salah satu bangsa yang paling
berbineka.Keragaman bangsa Indonesia itu merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa
yang perlu disyukuri. Pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika pada lambang Garuda Pancasila
menggambarkan keragaman tersebut. Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda namun
satu. Kesatuannya dilandaskan pada nilai-nilai sila yang dimulai dari sila pertama, Ketuhanan
Yang Maha Esa.
1. Keragaman Gender
Salah satu keragaman yang perlu diperhatikan adalah
gender, atau keragaman berdasar jenis kelamin yakni
perempuan dan laki-laki. Keragaman ini tentu bersifat universal
atau berlaku bagi seluruh umat manusia di dunia. Untuk
mewujudkan keadilan di masyarakat dan membangun
kemajuan bersama, keragaman berdasar gender ini perlu
diperhatikan.
Pengertian atau deinisi gender adalah “jenis
kelamin”. Hal tersebut tercantum pada Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Dengan demikian keragaman gender adalah
keragaman jenis kelamin, yakni perempuan dan laki-laki. Gambar 1. RA. Kartini
Pembedaan kedua kelompok gender ini berdasarkan aspek isiologi. Yakni perbedaan secara
isik berdasarkan ciri isik biologis masing-masing, serta hormonnya yang meng atur fungsi
biologis masing-masing. Perempuan memiliki fungsi reproduksi un tuk mengan dung dan
melahirkan anak sebagai penerus generasi. Selain secara isiologis, juga terdapat perbedaan
antara perempuan dan laki-laki, yakni bila dipandang dari sudut pandang antropologi. Di
masyarakat zaman pra tradisional, laki-laki umumnya bertugas untuk mencari makanan
dengan berburu dan meramu, yakni mengumpulkan makanan di hutan. Sedangkan
perempuan mengolah makanan dan menjaga anak-anak secara bersama-sama di gua.
2. Kesetaraan Gender
Setiap manusia memiliki hak yang sama di hadapan Tuhan maupun di hadapan hukum.
Tidak ada satu kelompok manusia yang lebih mulia dibanding kelompok lainnya kecuali
menyangkut ketaatannya pada Tuhan serta pada hukum yang berlaku. Dengan demikian, dua
kelompok gender juga memiliki posisi yang sama atau setara di masyarakat. Walaupun ada
perbedaan nyata secara isiologis, hak perempuan dan lakilaki sebagai anggota masyarakat
maupun warga negara sama. Tidak boleh dibeda-bedakan satu dengan lainnya. Hal tersebut
berlaku di rumah tangga, di lingkungan sosial bertetangga, maupun di masyarakat secara
luas.Perempuan dan laki-laki punya hak yang sama di dalam bekerja dalam kegiatan
perekonomian, untuk menjalankan tugas-tugas sosial, berpolitik, serta kegiatan keagamaan
sesuai dengan ketentuan agama masing-masing. Itulah yang dimaksudkan sebagai
kesetaraan gender.
4. Keragaman Suku
Tahukah kalian berapa banyak suku bangsa di Indonesia? Berdasarkan survei tahun
2010, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa di Indonesia terdapat sebanyak 1.340
suku. Jika dipandang dari dari bahasa serta budayanya, setidaknya terdapat sekurang-
kurangnya 300 suku bangsa di Indonesia. Suku
adalah masyarakat yang memiliki budaya
sendiri, berbeda dengan masyarakat lainnya.
Budaya yang membedakan satu suku dengan
suku lainnya adalah bahasa, adat istiadat,
hingga kebiasaannya. Indonesia merupakan
salah satu bangsa yang paling banyak sukunya
di dunia. Namun suku-suku yang berbineka
atau beragam ini menjadi satu kesatuan antara
lain dengan berbahasa yang sama, Bahasa
Indonesia. Gambar 3. Suku Dayak
Suku bangsa sering juga disebut etnik. Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa berarti
sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran dan identitas
tersebut. Kesadaran dan identitas biasanya dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Jadi, suku
bangsa merupakan gabungan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial karena
mempunyai ciri-ciri paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul dan tempat asal
serta kebudayaan. Ciri-ciri mendasar yang mem bedakan suku bangsa satu dengan lainnya,
antara lain bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah, dan tempat
asal.
Beberapa suku bangsa di Indonesia berdasarkan asal daerah tempat tinggal antara lain
di Pulau Sumatra terdapat suku Aceh, Gayo Alas, Batak, Minangkabau, dan Melayu. Di Pulau
Jawa terdapat suku Jawa, Sunda, Badui, Samin, sedangkan di Kalimantan terdapat suku
Dayak. Di Sulawesi terdapat suku Bugis, Manado, Gorontalo, Makasar. Kawasan Maluku
terdapat suku Ambon, Sangir Talaud, Ternate. Kawasan Bali dan Nusa Tenggara antara lain
suku Bali, Lombok, Bima, dan Timor. Sedangkan di Papua terdapat suku Asmat, dan suku
Dani.
5. Keragaman Budaya
Kalian tentu tahu keragaman budaya berhubungan dengan keragaman suku. Semakin
banyak suku di suatu negara, semakin banyak budaya yang dimilikinya. Itulah yang terjadi di
Indonesia yang memiliki ratusan suku yang berbeda. Maka budayanya pun sangat banyak
atau beragam.Banyak hal yang dapat dimasukkan sebagai budaya. Mulai dari kesenian
daerah, tradisi dan upacara, aristektur rumah, peralatan rumah tangga serta kerja, hingga
adat istiadat sehari-hari. Keragaman budaya yang mudah dikenali antara lain adalah
kesenian, arsitektur, hingga tradisi dan upacara.
6. Keragaman Agama
Perhatikan gambar tempat ibadah agama di Indonesia. Tahukah kalian, mengapa
Indonesia memiliki keragaman agama? Kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia di
perlukan oleh bangsa lain. Hal inilah yang membuat para pedagang dari bangsa-bangsa lain
banyak ber datangan. Selain berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama. Ajaran
agama Hindu dan Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan
Indonesia.
Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan Parsi sekitar abad ke-13.
Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan
pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh
bangsa Indonesia karena masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan
dinamisme. Agama mengajarkan kepada umatnya agar berbuat baik dan benar. Melakukan
kebaikan dan menegakkan kebenaran adalah perintah Tuhan yang wajib dilaksanakan.
Kesadaran beragama merupakan perwujudan keyakinan manusia. Sebagai pelajar, wajib
mempunyai sikap taat dalam beragama, yaitu dengan menjalankan segala perintah ajaran
agama dan menjauhi semua larangan agama yang dianutnya.Dalam pergaulan sehari-hari,
tentu kalian sering menjumpai keberagaman agama. Adanya keragaman agama tidak boleh
menjadi penghambat dalam pergaulan. Setiap pelajar harus mengembangkan sikap toleran,
hormat menghormati, dan bekerja sama antarpemeluk agama serta kepercayaan yang
berbeda-beda sehingga terwujud kerukunan hidup.
7. Keberagaman Ras
Pada dasarnya manusia diciptakan dalam kelompok ras yang berbeda-beda yang
merupakan hak mutlak Tuhan Yang Maha Esa. Istilah ras berasal dari bahasa Inggris “race”.
Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi rasa dan
etnik menyebutkan bahwa, ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis
keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ras dengan manusia yang lainnya karena
adanya perbedaan ciri-ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka,
ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan ciri fisik yang lain.
Masyarakat Indonesoa memiliki keberagaman ras. Hal ini disebabkan oleh kedatangan
bangsa asing ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di dunia serta letak dan kondisi
geografis wilayah Indonesia. Beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain
ras Malayan Mongoloid yang ada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan
Sulawesi. Kedua ras Melanesoid yang mendiami daerah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara
Timur. Ketiga ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini
tersebar di seluruh Indonesia. Ras yang terakhir adalah ras kaukasoid, yaitu orang India,
Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.
Kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras berpotensi
menimbulkan konflik yang tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat tetapi juga
merugikan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu setiap warga negara harus
menjunjung tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan, dan persahabatan sehingga terwujud
perdamaian. Hal tersebut sesuai dengan sila kedua Pancasila, Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab bahwa bangsa Indonesia menjunjung harkat dan martabat manusia tanpa
membedakan ras.
8. Keberagaman Antargolongan
Manusia hidup bukan hanya dalam keberagaman suku, agama, dan ras, tetapi juga
dalam keberagaman masyarakat. Keberagaman masyarakat di Indonesia dapat dilihat dari
struktur masyarakatnya. Struktur masyarakat Indonesia menurut Syarif Moeis (2008) ditandai
dengan dua ciri atau dua titik pandang. Pertama, secara horizontal ditandai oleh kenyataan
adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama,
adat istiadat, dan kedaerahan. Secara vertikal, ditandai dengan adanya lapisan atas dan
lapisan bawah yang cukup tajam.
ALAT, BAHAN, SARANA, DAN PRASARANA
Alat dan bahan, perkiraan biaya Proyek kewarganegaraan berupa MAMI (Mading Mini) berisi
untuk 28 Peserta Didik wawasan nusantara mengenai keberagaman suku dan budaya
yang ada di Indonesia sebagai upaya menjaga nilai
kebhinnekaan. Hal tersebut sebagai upaya untuk
menggiatakan Peserta didik untuk berkontribusi menjaga
kebhinnekaan Indonesia
BAHAN AJAR
Pertemuan ke-1
No Kegiatan Alokasi Waktu
1 Pendahuluan/Kegiatan Awal 10 Menit
1) Sebelum memulai pembelajaran peserta didik menyiapkan
diri dan berdoa, kemudian memberi salam kepada Guru.
(Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia)
2) Peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya
menggunakan video instrumen yang disiapkan guru. (TPACK,
Nasionalisme)
3) Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
4) Peserta didik mendapat motivasi dari guru untuk mengawali
kegiatan pembelajaran.
5) Peserta didik diberi apersepsi, dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
6) Peserta didik mengamati tujuan pembelajaran yang akan
dicapai melalui tayangan power point yang disajikan guru.
(Saintifik; mengamati, Bernalar Kritis, TPACK)
7) Guru menjelaskan mengenai materi pokok yang akan
dipelajari serta hubungannya dengan unit kompetensi lainnya
melalui tayangan power point sekaligus menginformasikan
sistem evaluasi yang akan dilakukan pada pembelajaran ini.
(TPACK)
2 Kegiatan Inti 60 Menit
Proses pembelajaran berbasis proyek (PjBL)
A. Penentuan pertanyaan mendasar
1) Peserta didik menyimak materi ajar tentang kebhinnekaan
Indonesia yang disampaikan oleh guru melalui tayangan
power point. (TPACK, Literasi)
2) Peserta didik mengamati tayangan video pembelajaran
yang ditayangkan guru terkait kebhinnekaan Indonesia.
(Saintifik; mengamati, TPACK, ICT)
3) Peserta didik diarahkan oleh guru untuk melaksanakan
proses pembelajaran berbasis proyek. (PjBL)
4) Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok oleh guru.
B. Perencanaan langkah penyelesaian proyek
1) Peserta didik menyimak penjelasan langkah-langkah
dalam pengerjaan proyek yang disampaikan oleh guru
melalui tayangan power point.
2) Peserta didik menerima LKPD dari guru untuk menambah
pemahaman terkait langkah-langkah proyek.
3) Guru menyampaikan cara atau prosedur perencanaan
yang harus dilakukan peserta didik yakni dalam
merumuskan alternatif solusi harus berpedoman pada:
a) Berpandangan ke depan dan berfikir positif
b) Rasional dalam proses dan mudah dipahami
c) Terukur dan dapat dilakukan
4) Peserta Didik merencanakan sendiri langkah pengerjaan
proyek bersama kelompok secara efektif. (C6 HOTs)
C. Penyusunan jadwal penyelasain proyek
1) Guru memberikan batas penyelesaian tugas proyek yang
kemudian peserta didik menyepakatinya.
2) Peserta Didik menjadwal sendiri proses pengerjaan
proyek agar selesai tepat waktu (Guru memberi arahan)
D. Pembuatan proyek dengan dan monitoring
1) Peserta Didik mulai mengerjakan tugas proyek dengan
berdiskusi dalam kelompok mengumpulkan informasi
untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri
dalam menyelesaikan proyek terkait materi pada LKPD
(Saintifik; mengasosiasi, bernalar kritis, collaboration)
2) Guru membimbing dan memantau keaktifan peserta didik
didalam kelompok selama kegiatan diskusi.
3) Peserta didik saling berdiskusi apabila Peserta Didik dari
kelompok lain mengalami kesulitan dalam proses
pengamatan objek, guru memberi penguatan.
E. Menguji hasil
1) Guru mempersilakan peserta didik dari setiap kelompok
untuk menempel karya proyek dan menempelnya di
dinding.
2) Perwakilan peserta didik dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil proyek yang sudah dikerjakan.
3) Kegiatan presentasi dilakukan dengan cara bergantian di
depan kelas. Hasil karya proyek ditempel di papan tulis
kemudian ada perwakilan dari kelompok untuk
mempresentasikannya. Anggota kelompok yang lain
bertanya jika kepada kelompok yang presentasi.
3 Kegiatan Penutup 10 Menit
F. Evaluasi pengalaman belajar
1) Peserta didik bersama guru melakukan evaluasi terkait
rangkaian pembelajaran yang dilakukan. (C5-HOTs, Evaluasi)
2) Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan.
3) Peserta didik bersama guru melakukan refleksi terkait
rangkaian pembelajaran yang dilakukan.
4) Sebagai refleksi dan evaluasi, guru membimbing peserta
didik untuk membuat kesimpulan tentang pelajaran yang
baru saja berlangsung serta menanyakan kepada peserta
didik apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari
materi.
5) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
belajar mengajar dengan salam
Refleksi Guru
1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai rencana?
2. Apakah peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran ini dengan baik?
3. Apa kelebihan yang dimiliki dari kegiatan pembelajaran ini?
4. Apa yang harus diperbaiki dari kegiatan pembelajaran?
Pedoman Penskoran:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai sikap minimal Baik (3)
(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing)
2) Penilaian Pengetahuan
Bila jawaban sangat sempurna diberi skor 4
Bila jawaban sempurna diberi skor 3
Bila jawaban kurang sempurna diberi skor 2
Bila jawaban tidak sempurna diberi skor 1
3) Penilaian Keterampilan
Kriteria Keterampilan
Rerata
No. Nama Penguasaan Kemampuan Tata Nilai
Materi Argmumentasi Bahasa
Pedoman Penskoran:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai keterampilan minimal Baik (3)
(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing- masing)
1. Asesmen Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan observasi. Penilaian
dilakukan secara terus menerus selama proses pembelajaran. Format penilaian
sikap dapat menggunakan format jurnal penilaian sikap sebagai mana diuraikan di
bagian 1.
Nama Tindak
No Tanggal Peserta Catatan Perilaku Butir Sikap Ttd Lanjut
Didik
1.
2.
3.
4.
5.
2. Asesmen Pengetahuan
Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan pertama dengan
melaksanakan uji kompetensi (kuis) secara lisan/tertulis mengenai kebhinnekaan
Indonesia. Soal disiapkan oleh Guru. Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1- 4,
dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya adalah sebagai berikut.
Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.
Jumlah perolehan skor
Nilai = x Nilai ideal (misalnya 100)
Jumlah skor maksimum
Latihan Soal
1. Bangsa Indonesia memiliki keragaman suku, agama, ras, dan antargolongan.
Setiap daerah memiliki adat istiadat dan budaya yang berbeda-beda. Uraikan 4
(empat) kesenian daerah berikut asal daerahnya! (C4-HOTs)
3. Letak wilayah Indonesia yang strategis antara samudra Hindia dan Pasifik sangat
mempengaruhi proses keberagaman masyarakat Indonesia seperti unsur
kebudayaan dan agama. Simpulkan bagaimana proses berkembangnya agama
disebarkan di negara Indonesia? (C5-HOTs)
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
dst ...........
Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Nama :………………………………………………
:……………………………………………….
:………………………………………………..
:…………………………………………………
:…………………………………………………
:…………………………………………………
Kelas :…………………………………………………..
Keterangan:
1. Kelompok 1 : Membuat mading mengenai suku yang ada di pulau Jawa
2. Kelompok 2 : Membuat mading mengenai suku yang ada di pulau Sumatera
3. Kelompok 3 : Membuat mading mengenai suku yang ada di pulau Sulawesi
4. Kelompok 4 : Membuat mading mengenai suku yang ada di pulau Kalimantan
5. Kelompok 5 : Membuat mading mengenai suku yang ada di NTT, NTB
6. Kelompok 6 : Menyajikan mading mengenai suku yang ada di Papua
DAFTAR PUSTAKA
Dea Varanida. 2018. Keberagaman Etnis dan Budaya sebagai Pembangunan Bangsa
Indonesia. Proyeksi - Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol.23.J urnal.
Lukman Surya Dkk. 2018. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas
VII. Cv Arya Duta: Jawa Barat.
Meidy Eka Tiani. 2020. Penyusunan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning). Jurnal Unnes.