Anda di halaman 1dari 2

Cara Karja Gofood dan Grabfood

Tentunya untuk bisa menggunakan layanan Gofood dan Grabfood kita harus mendaftar terlebih
dahulu. Kita harus mendownload aplikasi Gobiz dan Grab Marchant kemudian mendaftar melalui
aplikasi tersebut. Caranya tidak sulit kok, nanti kita akan bahas cara daftarnya jika bingung.

Nah kalau proses mendaftar sudah selesai dan akun sudah aktif, tentu pertanyaan berikutnya adalah
bagaimana proses pemesanan dan pembayarannya nanti?

Tenang tidak usah bingung, di aplikasi Gobiz dan Grab Marchant nantilah kita bisa melihat lengkap
semua aktifitas mulai dari menu, saldo, pesanan, catatan transaksi, statistik, dll

Saat ada pesanan masuk kita bakal mendapatkan pemberitahuan di HP. Kalau pesanan sudah selesai
dan sudah diantar, maka pembayaran akan masuk dalam bentuk saldo dan akan ditransfer H + 1
setiap harinya.

TENTANG BAGI HASIL

Skema bagi hasil Gofood dan Marchant adalah 80:20 dari harga jual. Sedangkan untuk Grabfood
meskipun di situs resmi tertulis 30% tapi pada prakteknya tetap 20%. Biasanya potonganya bisa lebih
dari 20% karena sedang ikut progam khusus dari Grab, misalnya potonganya 30% tapi outlet kita
akan masuk list promo diskon, jadi potensi penjualannya juga bisa lebih tinggi. Nanti kita akan bahas
lebih jauh tentang PROMO.

Tapi normalnya baik Gofood dan Grabfood akan memotong sebesar 20% dari harga jual minuman
kita, sedangkan 80% akan menjadi hak kita.

Jika dipotong sebesar 20%, lalu berapa dong keuntungan kita? Yuk simak perbandinganya

Metode Biaya Produksi Harga Jual Potongan Yang kita terima Keuntungan
Pembelian 20%
Beli Langung Rp 6.000 Rp 12.000 - Rp 12.000 6.000
Beli Online Rp 6.000 Rp 12.000 Rp 2.400 Rp 9.600 3.600

HATI-HATI CARA MENGHITUNGNYA! Bisa kita lihat bahwa ada selisih YANG CUKUP BESAR jika kita
menjual secara offline dan online. Meskipun potongnya terlihat kecil hanya 20%, namun angka
tersebut diambil BUKAN dari nilai keuntungan, melainkan harga jual.

Artinya jika kita menghitung dari nilai keuntunganya persentase bagi hasilnya jauh lebih tinggi dari
pada itu. Bisa kita lihat, selisih keuntungannya mencapai Rp 2.400 per cup atau sebesar 40%. Artinya
Hampir setengah keuntungan kita diambil oleh Gofood. OH MY GOD!

Duh rugi dong? Tentu saja tidak ferguso.

Ingat pembahasan sebelumnya, pembeli offline dan online adalah kelompok orang yang benar-benar
berbeda. Orang yang beli secara offline cenderung akan membeli terus menerus secara offline,
sebaliknya orang yang membeli secara online cenderung akan membeli lagi secara online juga.

Jadi TARGET dan PASARNYA 180 derajat berbeda.


INGAT, tujuan kita adalah untuk MENAMBAH PENJUALAN DILUAR PENJUALAN OFFLINE. Jadi jangan
salah paham disini. Lagi pula walaupun keuntunganya sedikit berkurang, tapi soal quantity jangan
diragukan. Jumlah penjualannya bahkan bisa berlipat-lipat ganda dari pada penjualan langsung di
outlet. Faktanya, jarang sekali dalam pembelian lewat ojol customer hanya memesan satu cup saja.
Rata-rata orang membeli 2 atau 3 cup bahkan lebih.

Jika satu orderan saja sudah bisa meningkatkan jumlah penjualan 2-3 cup, bagaimana kalau sehari
ada puluhan order? Dan potensi ini sangat besar kemungkinannya terjadi, apalagi ketika ada
program Promo. Nanti kita akan bahas lebih dalam lagi soal Promo.

Tapi kan kalau penjualan semakin banyak, karyawan akan semakin sibuk dan butuh waktu yang
banyak. Mending ngelayani pembeli langsung dong dari pada pembeli online, karena waktu dan
tenaga yang dihabiskan sama tapi keuntungannya berbeda. Harus kerja keras 2x lipat agar jumlah
keuntunganya sama.

Tidak dong, kita akan bersiasat disini. Ingat, kelompok pembeli offline dan online adalah orang yang
berbeda, jadi kita bisa menaikan sedikit harganya di aplikasi. Hal ini tidak menyalahi aturan dan
diijinkan.

Artinya, kalau tetap tidak mau rugi ya naikan saja harga jualnya 20% di aplikasi sehingga kita tidak
akan merasakan dampak apa-apa terhadap pemotongan 20% dari aplikasi. Ini adalah praktek yang
sangat sangat sangaaaaat lazim di lakukan oleh hampir semua Mitra. Jadi kalau harga jual aslinya Rp
12.000 tambahkan saja Rp 3.000 menjadi Rp 15.000

Itu juga kalau mau, toh balik lagi ga dinaikan aja udah untung. Atau kalau ga mau rugi-rugi banget ya
naikan saja di bawah 20%. Semua tergantung kompetitor dan strategi masing-masing mitra dan
sesuaikan dengan keadaan daerah masing-masing.

Nih saya coba akan simulasikan perhitungan keuntungan jika dinaikan.

Biaya Produksi Harga Jual Potongan 20% Yang kita terima Keuntungan
Rp 6.000 Rp 12.000 Rp 2.400 Rp 9.600 Rp 3.600
Rp 6.000 Rp 13.000 Rp 2.600 Rp 9.600 Rp 4.600
Rp 6.000 Rp 14.000 Rp 2.800 Rp. 11.200 Rp 5.200
Rp 6.000 Rp 15.000 Rp 3.000 Rp 12.000 Rp 6.000

Kalau kompetitornya disana harganya rata-rata sudah tinggi ya jangan ragu pasang harga tinggi juga.
Tapi kalau kompetitor di sana agak ketat dalam persaingan harga, mungkin kita bisa pasang harga
rendah dulu, apalagi kalau akun kita masih baru sehingga belum optimal. Karena memang nanti akun
harus di optimalisasi dulu, bukan langsung tiba-tiba banjir order ya. Untuk cara Optimalisasinya akan
kita bahas nanti.

Anda mungkin juga menyukai