Anda di halaman 1dari 34

PROGRAM PENGORGANISASIAN

RUANG NEONATUS

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….4
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………….4
1.2 TUJUAN………………………………………………………………….5
1.3 PENGERTIAN……………………………………………………………5
1.4 SISTEMATIKA…………………………………………………………..7
BAB II GAMBARAN UMUM…………………………………………………………..8
BAB III VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN, DAN NILAI………………………………10
3.1 VISI……………………………………………………………………….10
3.2 MISI………………………………………………………………………10
3.3 MOTTO…………………………………………………………………..10
3.4 TUJUAN…………………………………………………………………10
3.5 NILAI……………………………………………………………………..11
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT………………………………12
BAB V STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RUANG NEONATUS………...15
5.1 STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI
RUANG NEONATUS……………………………………………………15
5.2 KUALIFIKASI JABATAN……………………………………………….16
BAB VI URAIAN JABATAN BIDAN DI INSTALASI RUANG NEONATUS…….17
6.1 KEPALA BIDANG PELAYANAN
MEDIK & KEPERAWATAN…………………………………………….17
6.2 KEPALA INSTALASI RUANG NEONATUS………………………….19
6.3 BIDAN PELAKSANA INSTALASI RUANG NEONATUS…………..20
6.4 PELAYANAN INSTALASI RUANG NEONATUS…………………….21
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA…………………………………………………..23
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL………………..26
8.1 DEFINISI………………………………………………………………..26
8.2 TUJUAN…………………………………………………………………26
8.3 POLA KETENAGAAN…………………………………………………26
8.4 KUALIFIKASI PERSONIL…………………………………………….26
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI……………………………………………………..28

2
9.1 TUJUAN KEGIATAN ORIENTASI…………………………………..28
9.2 KEGIATAN ORIENTASI…………………………………………...….28
9.3 CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN……………………………….29
9.4 SASARAN………………………………………………………………..29
9.5 JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN……………………………..29
9.6 EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
& PELAPORAN KEGIATAN…………………………………………..30
9.7 PENCATATAN, PELAPORAN
& EVALUASI KEGIATAN……………………………………………..30
BAB X PERTEMUAN / RAPAT……………………………………………………..31
10.1 PENGERTIAN…………………………………………………………..31
10.2 TUJUAN UMUM……………………………………………………….31
10.3 TUJUAN KHUSUS…………………………………………………….31
10.4 KEGIATAN RAPAT…………………………………………………….31
BAB XI PELAPORAN…………………………………………………………………..32
11.1 PENGERTIAN………………………………………………………….32
11.2 JENIS LAPORAN……………………………………………………...32
BAB X PENUTUP………………………………………………………………………34

3
Lampiran I : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum KUSUMA HOSPITAL
Nomor : B……/SK/DIR.KH/…/2020
Tanggal : …………………
Tentang : Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi
masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi
oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan
teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus
tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan
terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan
perorangan baik pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat di rumah sakit ditentukan Organisasi Rumah Sakit.
Organisasi rumah sakit merupakan hal yang pokok dalam
rangka menjamin pelaksanaan pelayanan kesehatan. Besar
kecilnya rumah sakit detentukan oleh kelas atau tipe rumah
sakit. Rumah Sakit harus mempunyai kemampuan pelayanan
sekurang-kurangnya pelayanan medik umum, gawat darurat,
pelayanan keperawatan, rawat jalan, rawat map, operasilbedah,
pelayanan medik spesialis dasar, penunjang medik, farmasi, gizi,
sterilisasi, rekam medik, pelayanan administrasi dan
manajemen, penyuluhan kesehatan masyarakat, pemulasaran
jenazah, laundty, dan ambulance, pemeliharaan sarana rumah
sakit, serta pengolahan Iimbah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 77 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pengorganisasian Rumah Sakit, dalam penerapannya RSU
Kusuma Hospital perlu menindaklanjuti dengan melengkapi

4
tentang falsafah, visi, misi, uraian tugas, wewenang dan
tanggung jawab serta hubungan kerja masing-masing pejabat
atau pemegang jabatan.
Dengan demikian diharapkan tidak akan terjadi duplikasi,
tumpang tindih, kesenjangan pelaksanaan maupun hierarki
karena hubungan kerja yang tidak jelas. Kami menyadari bahwa
untuk merumuskan standar pelayanan dan pedoman tentang
uraian tugas, wewenang, tanggungjawab, dan hubungan kerja
bagi pemegang jabatan bukanlah merupakan pekerjaan yang
ringan dan mudah, sehingga dalam kurun waktu tertentu
senantiasa memerlukan penyempurnaan.

1.2 Tujuan
Pengaturan pedoman organisasi Rumah Sakit bertujuan
untuk mewujudkan organisasi Rumah Sakit yang efektif, efisien,
dan akuntabel dalam rangka mencapai visi dan misi Rumah
Sakit sesuai tata kelola yang baik (Good Corporate~Governance)
dan tata kelola klinis yang ba ik (Good Clinical Governance).
Secara khusus pedoman organisasi rumah sakit adalah :
1. Sebagai pedoman dalam mengelola dan berorganisasi pada
RSU Kusuma Hospital
2. Sebagai acuan dalam melaksanakan tugas-tugas di
RSU Kusuma Hospital

1.3. Pengertian
Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan :
a. Visi adalah cita-cita luhur yang ingin dicapai oleh Organisasi.
b. Misi adalah upaya pokok/utama yang ditetapkan oleh pemilik
atau pendiri organisasi yang harus dilaksanakan oleh
pengelola organisasi untuk mencapai cita-cita luhur
organisasi tersebut.

5
c. Tugas pokok adalah uraian singkat yang menggambarkan
ruang lingkup tugas jabatan yang disusun dalam satu atau
beberapa kalimat.
d. Fungsi adalah penjabaran dari tugas-tugas pokok yang
dikaitkan dengan fungsi-fungsi manajemen.
e. Uraian tugas adalah paparan secara rinci atas semua tugas
jabatan yang merupakan upaya pokok yang dilakukan
pemegang jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi
hasil kerja dengan menggunakan perangkat kerja salam
kondisi pelaksanaan kerja tertentu.
f. Wewenang adalah hak dan kekuasaan pemegang jabatan
untuk mengambil sikap dan atau tindakan tertentu.
g. Wewenang berfungsi untuk mendukung berhasilnya
pelaksanaan tugas.
h. Dalam hal ini wewenang dapat dibedakan dalam kategori, yaitu
:
i. Wewenang Formal
Wewenang ini bersifat mutlak, tidak dapat diganggu gugat
dan dilindungi oleh Peraturan Perundang-Undangan.
ii. Wewenang Informal
Wewenang ini berupa kebijaksanaan untuk mendukung
wewenang formal.
i. Tanggung jawab adalah rincian atas segala sesuatu yang
harus dipertanggungjawabkan oleh pemegang jabatan.
j. Obyek tanggungjawab meliputi : masukan proses, dan
keluaran/hasil serta umpan baliknya.
k. Segi-segi tanggungjawab meliputi: kualitas, kuantitas,
keselamatan, kelancaran, ketepatan, keserasian dan
kerahasiaan.
l. Hubungan kerja adalah hubungan antara pemegang jabatan
dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
m. Hubungan kerja terdiri dari :

6
i. Hubungan vertikal : bersifat komando, konsultatif dan
pertanggungjawaban (antara atasan dan bawahan).
ii. Hubungan horisontal : bersifat koordinatif dan konsultatif
(antara pejabat yang mempunyai kedudukan sejajar /
sederajat).
iii. Hubungan diagonal : bersifat konsultatif dan koordinatif
(antara pejabat di luar satuan organisasinya dan
mempunyai kedudukan yang tidak sejajar/sederajat).

1.4. Sistematika
Standar pelayanan dan pedoman Pengorganisasian ini disusun
dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab II Gambaran Umum RSU Kusuma Hospital
Bab III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan RSU Kusuma
Hospital
Bab IV Struktur Organisasi Rumah Sakit
Bab IV Struktur Organisasi Unit Kerja
Bab VI Uraian Jabatan
Bab VII Tata Hubungan Kerja
Bab VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personel
Bab IX Kegiatan Organisasi
Bab X Pertemuan / Rapat
Bab XI Pelaporan

7
BAB II
GAMBARAN UMUM

RSU Kusuma Hospital merupakan Rumah Sakit Umum dengan


pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang
bersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24
jam.
RSU Kusuma Hospital berlokasi di Jl. Bonorogo No. 03 Kel. Lawangan
Daya, Kec. Pademawu Kab. Pamekasan, Jawa Timur, Indonesia. Telp. (0324)
351 0248 dengan alamt email : kusumahospital03@gmail.com.
RSU Kusuma Hospital diresmikan pada tanggal 20 Agustus 2018 oleh
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab. Pamekasan,
dengan status berada dibawah kepemilikan Yayasan Puspa Medika Lawangan
Daya Pademawu Pamekasan. RSU Kusuma Hospital merupakan rumah sakit
tipe “D”. Pada saat ini RSU Kusuma Hospital dipimpin oleh Dr. Lely Kurnia
Sari, M.Kes selaku direktur.
RSU Kusuma Hospital sudah terakreditasi PERDANA oleh Komite
Akreditasi Rumas Sakit (KARS) dengan standard SNARS edisi 1 tahun 2018
pada tanggal 01 Januari 2019 dengan 4 (empat) standar program khusus yaitu
: SKP (Sasaran Keselamatan Pasien), HPK (Hak Pasien dan Keluarga), PPI
(Pencegahan dan Pengendalian Infeksi), dan KKS (Kewenangan dan
Kompetensi Staf). Dilanjutkan dengan verifikasi I pada tanggal 09 – 10 Januari
2020 dengan 6 (enam) standar dengan standar SNARS edisi 1.1 tahun 2019,
yaitu : PAB (Pelayanan Anestesi dan Bedah), ARK (Akses ke Rumah Sakit dan
Kontinuitas Pelayanan), AP (Asesmen Pasien), PAP (Pelayanan dan Asuhan
Pasien), PKPO (Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat), dan MKE
(Manajemen Komunikasi dan Edukasi).
RSU Kusuma Hospital memberikan beragam jenis pelayanan medis
antara lain Klinik Umum, Klinik Gigi dan Mulut, dan Klinik Spesialis (Klinik
Obgyn, Klinik Bedah, Klinik Anestesi/Pain Centre, Klinik Urologi) Instalasi
Gawat Darurat serta rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP, VVIP dan
Super VIP yang dilengkapi instlasi laboratorium dan radiologi, farmasi,

8
persalinan 24 jam, kamar operasi, High Care Unit (HCU), kamar isolasi. Selain
itu juga terdapat fasilitas penunjang yaitu RaniLani Hall, Kusuma Café,
Musholla tiap lantai, Ruang Baca. Kapasitas temapt ridur pasien yang
disediakan di RSU Kusuma Hospital sebanayak 45 tempat tidur. Kebijakan
umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani kebutuhannya
secara tuntas dengan menyediakan secara tuntas dengan menyediakan
keperluan perawatan dan pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang
diperlukan.
RSU Kusuma Hospital menempati lahan seluas 2180 m 2 dan luas
bangunan 1.777,5 m2, dengan fasilitas gedung sebagai berikut:
1. IGD (Instalasi Gawat Darurat)
2. Instalasi Rawat Inap dengan jumlah 45 (empat puluh lima) tempat tidur
3. POLIKLINIK / Instalasi Rawat Jalan dengan 5 (lima) klinik yang beroperasi
4. Instalasi Farmasi
5. Instalasi Laboratorium
6. Instalasi Radiologi dengan peralatan yang canggih
7. Instalasi Gizi
8. Kamar Operasi dan Ruang Sterilisasi
9. Kamar Bersalin

9
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN, DAN NILAI

3.1. VISI
Menjadi Rumah Sakit yang Excellent, Responsif dan Beradab

3.2. MISI
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu dan
terjangkau
2. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan SDM dengan peradaban
islami dalam mengelola amal usaha
3. Menjadikan Rumah Sakit sebagai organisasi yang efektif, efisien,
kompetitif dan professional dalam peradaban modern
4. Menjadikan Kusuma Hospital sebagai sarana peningkatan ilmu
pengetahuan dan penelitian
5. Menjadikan Kusuma Hospital sebagai bagian dari kepedulian sosial

3.3. MOTTO
Your Health Solution

3.4. TUJUAN
7 Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
8 Terwujudnya pengelolaan organisasi yang efektif, produktif, transparan
dan humanis
9 Terwujudnya pendayagunaan dan peningkatan sumber daya manusia
Kusuma Hospital yang mampu bersaing
10 Terwujudnya citra Kusuma Hospital sebagai penyedia layanan
kesehatan yang baik
11 Terlaksananya penerapan dan pengembangan standar rumah sakit
yang bermutu
12 Terwujudnya Kusuma Hospital sebagai ladang amal ibadah

10
3.5. NILAI
K : Kreatif
U : Unggul
S : Semangat
U : Ulet
M : Mandiri
A : Amanah

11
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Pembentukan, kedudukan, tugas pokok, fungsi dan struktur


organisasi RSU Kusuma Hospital didasarkan pada Surat Keputusan
Direktur Rumah Sakit Umum Kusuma Hospital Nomor
B.081/SK/DIR.KH/II/2020 tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Kusuma Hospital.
Struktur Organisasi ini diharapkan mampu mewadahi seluruh
aspek kegiatan pelayanan dan administrasi RSU Kusuma Hospital,
sehingga untuk mencapai hasil yang optimal dan maksimal,
pengembangan manajemen diarahkan pada pemantapan tata kerja
sistem dan prosedur serta optimalisasi pelayanan.
Sejalan dengan perkembangan dan tuntutan pelayanan yang
bermutu, RSU Kusuma Hospital telah berupaya pengelolaannya secara
profesional yang ditunjang dengan sistem manajemen dan
administrasi yang baik.
Berdasarkan Struktur Organisasi RSUD Dr. Moewardi
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kusuma
Hospital Nomor B.081/SK/DIR.KH/II/2020, terdiri dari 1 Orang
Direktur, 2 orang Kepala Bidang dan 1 orang Kepala Bagian, 2
orang Kepala Sub Bidang dan 15 orang Kepala Instalasi/Unit.
Secara rinci adalah sebagai berikut:
1. Direktur
2. Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan
3. Kepala Bidang Penunjang Medis
4. Kepala Bagian Umum
5. Kepala Sub Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan,
membawahkan :
a. Instalasi/Unit Rawat Jalan
b. Instalasi/Unit Rawat Inap
c. Instalasi Gawat Darurat

12
d. Kamar Operasi dan Ruang Sterilisasi
e. Kamar Bersalin dan Neonatus
f. High Care Unit
6. Kepala Sub Bidang Penunjang Medis, membawahkan :
a. Instalasi/Unit Radiologi
b. Instalasi/Unit Laboratorium
c. Instalasi/Unit Farmasi
d. Instalasi/Unit Gizi
e. Instalasi/Unit Rekam Medik
7. Kepala Bagian Umum, membawahkan :
a. Bagian Sumber Daya Manusia
b. Bagian Keuangan
c. Bagian Rumah Tangga
d. Bagian Humas dan Marketing
-

13
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

14
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI KAMAR BERSALIN

5.1. Struktur Organisasi Instalasi Ruang Neonatus

KABID YANMED &


KEPERAWATAN

Dr. Mierinta Ayu

KARU VK & NEO

Nindia Sukma I.
A.Md.Keb

BIDAN PELAKSANA BIDAN PELAKSANA BIDAN PELAKSANA

Fatmawati , SST Selvy Irmawati . Indrahyani S.Tr.Keb


A.Md.Keb

15
5.2. Kualifikasi Jabatan
NAMA JABATAN KUALIFIKASI FORMAL DAN INFORMAL
Ka. Bid. Penunjang Dokter
Medik
Kepala Instalasi Ruang Bidan yang memiliki ijazah Kebidanan dari semua
Neonatus jenjang yang disahkan oleh pemerintah atau yang
berwenang.
- Memiliki Sertifikat Manajemen Kepala Ruangan
Kebidanan
- Memiliki Sertifikat Pelatihan PPGDON (Pelatihan
Penanganan Kegawat daruratan obstetric dan
neonatus
- Memiliki Sertifikat MU (Midwifery Update)
- Memiliki Sertifikat pelatihan Resusitasi
Neonatus

Pengelolaan Perbekalan Bidan, memiliki STR


Ruang Neonatus
Pelayanan Ruang Bidan, memiliki STR
Neonatus

NAMA JABATAN KUALIFIKASI FORMAL DAN INFORMAL


Ka. Bid. Penunjang Dokter
Medik
Bidan Pelaksana Unit Seorang bidan profesional yang diberi wewenang
Ruang Neonatus dan ditugaskan di Unit Ruang Neonatus.
Pengelolaan Perbekalan Bidan, memiliki STR
Ruang Neonatus
Pelayanan Ruang Bidan, memiliki STR
Neonatus
BAB VI

16
URAIAN JABATAN BIDAN DI INSTALASI RUANG NEONATUS
RUMAH SAKIT UMUM KUSUMA HOSPITAL

6.1 KEPALA BIDANG PELAYANAN MEDIK & KEPERAWATAN


1. Mempelajari kebijakan direktur, rencana kerja lingkungan
pelayanan, literature, peraturan perundang-undangan yang berlaku
bagi bidang pelayanan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas.
2. Menyusun rencana kerja dan anggaran biaya bidang pelayanan
dengan menganalisis usulan dari kepala seksi di lingkungan bidang,
kepala instalasi terkait dari hasil kerja tahun sebelumnya dan
proyeksi kegiatan.
3. Menyusun tata kerja di lingkungan bidang pelayanan yang meliputi
pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas dan penentuan target
kerja bawahan serta pengendalian pelaksanaannya
4. Menyusun rencana pelaksanaan program bidang pelayanan
berdasarkan rencana kerja dan kebijakan yang ada agar tugas pokok
dan fungsi dapat dilaksanakan dengan efektif
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas seksi pelayanan medik dan
promosi kesehatan, seksi keperawatan dan etika profesi dan
instalasi untuk sinkronisasi tugas
6. Mendistribusikan tugas kepada kepala seksi sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya agar pekerjaan dapat terlaksana
7. Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan seksi pelayanan
medis dan promkes, seksi keperawatan dan etika profesi
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar
sesuai dengan rencana
8. Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan
medic pada instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi rawat
darurat, instalasi rawat intensif, instalasi bedah sentral, instalasi
anestesi serta pencatatan medic pada instalasi rekam medik
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar
sesuai dengan rencana

17
9. Mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan kesehatan (PKRS) agar
berjalan sesuai dengan rencana
10. Mengkoordinasikan bahan peningkatan mutu pelayanan medic
bidang pelayanan berdasarkan peraturan standar pelayanan
minimal untuk peningkatan kinerja
11. Melaksanakan pertemuan berkala dengan kepala seksi di
lingkungan bidang pelayanan untuk memantau dan membahas
masalah pelayanan
12. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan
unit kerja di lingkungan rumah sakit berdasarkan perturan
perundang-undangan yang berlaku untuk sinkronisasi
13. Mengkoordinasikan bahan kerja sama dengan instansi terkait
kabupaten/ Kota, departemen serta pihak swasta berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kepentingan
rumah sakit
14. Mengevaluasi dan merumuskan kegiatan pelaksanaan kegiatan
program bidang pelayanan untuk mengetahui tingkat pencapaian
program permasalahan yang dihadapi serta upaya
pemecahannyadengan mengarahkan, membimbing, menegur,
memberikan usulan, sanksi dan penghargaan untuk peningkatan
kinerja pegawai
15. Mengevaluasi kegiatan kepala seksi dan bawahan serta tenaga medis
dan tenaga keperawatan melalui SKP untuk pengembangan karier
pegawai
16. Mendisposisi naskah dinas sesuai dengan kewenanganannya untuk
tertib administrasi
17. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh direktur sesuai bidang
tugas

6.2 KEPALA INSTALASI RUANG NEONATUS


A. Tanggung Jawab

18
1. Memastikan pelayanan keperawatan diruang neonatus berjalan
sesuai dengan aturan yang berlaku, baik itu
2. berupa kebijakan, SPO dan surat edaran.
3. Bertanggung jawab atas terselenggaranya asuhan keperawatan
bayi baru lahir.
4. Bertanggung jawab atas segala fasilitas atau inventaris yang
terdapat di lingkungan neonates

B. Tugas Pokok

1. Mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan kesehatan di


ruang bersalin.

2. Mengawasi serta melaksanakan peraturan/ kebijakan yang


berlaku di RS. KUSUMA HOSPITAL.

3. Merencanakan, mengatur dan mengendalikan tenaga bidan agar


bekerja dengan berdaya guna dan berhasil guna.

4. Membimbing, melaksanakan, mengawasi pelaksanaan asuhan


kebidanan, serta  pencatatan dokumen medik sesuai dengan
standar yang ditetapkan.

5. Mengatur penempatan pasien di ruang bersalin.

6. Merencanakan keperluan perlengkapan peralatan yang


mendukung kualitas  pelayanan keperawatan di ruang bersalin.

7. Mendampingi dokter saat melakukan tindakan di kamar


bersalin.

8. Menciptakan dan memelihara hubungan yang harmonis antara


bidan dengan  bidan, bidan dengan dokter dan petugas
kesehatan lainnya, bidan dengan keluarga pasien.

9. Menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang aman,


nyaman, dan etis.

10. Menghadiri rapat rumah sakit yang sudah ditentukan.

19
6.3 PENGELOLA PERBEKALAN INSTALASI KAMAR BERSALIN
1) Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab dan berwenang untuk mengetahui setiap
shift dalam memberikan asuhan kepada Bayi Baru Lahir di
Ruang bersalin.
b. Melaksanakan tertib administrasi dan pelaporan baik secara
tertulis maupun melalui SimRS “KUSUMA HOSPITAL”
c. Mengkoordinasikan ketersediaan obat dan alkes di Ruang
Neonatus.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan terkait dengan
bidangnya
2) Tugas Pokok
a. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti
dinas.
b. Menyiapkan fasilitas peralatan / media dan lingkungan untuk
kelancaran pelayanan dan memudahkan pasien dalam
menerima pelayanan.
c. Membuat inform consent persetujuan tindakan kebidanan
(apabila belum dibuat).
d. Melaksanakan teknik aseptic dan antiseptic.
e. Menerima pasien yang akan bersalin atau tindakan yang terkait
dengan kebidanan dan kandungan, sesuai prosedur dan
kebijakan yang berlaku di RS “KUSUMA HOSPITAL”
f. Mengkaji kebutuhan pasien dan masalah kesehatan, sesuai
batas kemampuannya.
g. Melakukan tindakan kedaruratan sebelum dokter dating sesuai
keadaan dan keutuhan pasien.
h. Membantu merujuk bayi ke rumah sakit yang memiliki fasilitas
kesehatan yang lebih lengkap.
i. Member pertolongan persalinan normal
j. Melaksanakan tindakan perawatan bayi sakit ke sesuaiadvise
dokter spesialis anak.

20
k. Merawat dan meneliti bayi baru lahir, dan mencatat
identitasnya.
l. Memindahkan bayi ke ruang rawat dan serah terima secara
lisan maupun tertulis dengan petugas rawat inap.
m. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, bertanggung jawab
kepada Kepala bidang keperawatan.

6.4 PELAYANAN INSTALASI RUANG NEONATUS


a. Melaksanakan pelayanan di Ruang Neonatus.
b. Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan tugas
yang dibebankan.
c. Mengadakan pelatihan untuk pegawai secara berkesinambungan.
d. Memberi orientasi kepada karyawan baru.
e. Mengadakan pengadaan, pemeliharaan dan penggunaan alat-alat
maupun obat-obatan.
A. Penanggungjawab Pelayanan Ruang Neonatus
1. Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan
perawatan di ruang Kebidanan
2. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan jenis, jumlah, mutu
tenaga kebidanan serta tenaga lainnya sesuai kebutuhan di Kamar
bersalin
3. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan di Kamar Bersalin

4. Menilai hasil kerja pegawai dan memberikan penghargaan yang


berprestasi baik.
5. Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai.
6. Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan secara tepat
7. Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap pakai.
8. Mengawasi pelaksanaan inventaris secara periodik
B. Bidan Pelaksana

21
1. Memelihara dan mengembangkan system pencatatan dan
pelaporan Asuhan Kebidanan secara tepat dan benar untuk
tindakan kebidanan selanjutnya.
2. Melaksanakan serah terima tugas kepada penanggung jawab shift
berikutnya secara lisan maupun tertulis pada saat penggantian
dinas.
3. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Kepala Ruang.

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

22
RUMAH
TANGG KAMA
A
R
BERSA
KEUANG
LIN
AN
RAWAT
INAP

KAMAR
NEONATUS
REKAM BERSALI
MEDIK N
IGD

FARMA
SI OK

LABOR
AT

1. Kamar Bersalin
Ibu yg melahirkan di ruang bersalin, bayinya akan langsung
mendapatkan perawatan di ruang neonatus

23
2. Ruang Operasi ( OK )
Ibu yang melahirkan dengan proses sesar, bayi nya juga akan di layani
di ruang neonatus
3. Unit Rawat Inap
Pasien bayi baru lahir yang memerlukan perawatan akan dikonsulkan
ke dokter spesialis anak, apakah akan mendapatkan perawatan di ruang
neonatus ataupun di rujuk.
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Setiap bayi baru lahir dengan kondisi yang kurang baik, akan
dilaporkan kepada dokter jaga igd, untuk kemudian di konsulkan ke
dokter spesialis anak.
5. Laboratorium
Pasien bayu lahir yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan
dibuatkan formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir
diserahkan kepada petugas laboratorium oleh bidan ruang neonatus
sesuai dengan prosedur pemeriksaan laboratorium pasien kebidanan.
6. Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di ruang neonatus, diperoleh dari bagian
logistic farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO.
7. Rekam Medis
Pasien yang dirawat di ruang neonatus RSU Kusuma Hospital akan
diberikan nomor rekam medis dan status medis pasien, dan yang sudah
selesai berobat disimpan di bagian rekam medis serta bila pasien
berobat kembali, status medis pasien diminta kembali ke bagian rekam
medis oleh petugas admisi (prosedur permintaan dan penyerahan status
ke bagian rekam medis sesuai dengan SPO)
8. Keuangan
Setiap pasien yang berobat ke Kamar Bersalin selalu didaftarkan ke
bagian admisi,dari bagian admisi disiapkan status dan slip pembayaran
pasien, kemudian status dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas
admisi ke Kamar Bersalin.
9. Rumah Tangga

24
a. Unit Laundry
Jika ada linen kotor, petugas ruang neonatus menelpon petugas
laundry untuk mengambil pakaian kotor
b. Driver
Bayi baru lahir yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat
menggunakan ambulance RSU Kusuma Hospital, bila keadaan
memungkinkan ( prosedur merujuk pasien).
c. Pemeliharaan
Kerusakan alat medis dan non medis di ruang neonatus akan
dilaporkan dan diajukan perbaikan ke bagian umum dengan
prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan SPO.
d. Keamanan
Bila ada pasien ruang neonatus yang meninggal, maka setelah
jenazah dirapikan akan diantar ke kamar jenazah dengan terlebih
dahulu menginformasikan kebagian Umum/Keamanan
e. Cleaning Servis
Setelah bayi baru lahir di pindahkan rawat gabung dengan ibunya di
kamar rawat inap, petugas ruang neonatus akan memanggil cleaning
servis untuk membersihkan ruangan. Selain itu juga petugas
cleaning servis akan membersihkan ruang neonatus setiap pagi dan
sore hari.

BAB VIII
POLA KETENAGAAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

25
8.1 DEFINISI
Ketentuan yang mengatur penentuan jumlah kebutuhan tenaga bidan
pelaksana di ruang neonatus dengan mempertimbangkan jumlah tenaga
dan kualifikasi yang diharapkan.
8.2 TUJUAN
1. Menentukan jumlah dan komposisi tenaga bidan di ruang neonatus
berdasarkan kualifikasi.
2. Melakukan perhitungan agar memenuhi kebutuhan.
3. Mengatur agar penyediaan ketenagaan tetap efektif dan efisien.

8.3 POLA KETENAGAAN


Instalasi Kamar Bersalin RSU Kusuma Hospital memberlakukan pola ketenagaan
sebagai berikut :
No Komposisi Tenaga Jumlah Kualifikasi
1. Dokter spesialis anak 1 S2 Profesi
Kedokteran
2. Kepala Unit 1 DIII kebidanan
3 Bidan Pelaksana 3 DIII Kebidanan

8.4 KUALIFIKASI PERSONIL


Kualifikasi sumber daya manusia di Unit ruang neonatus terdiri dari
Dokter Spesialis anak, Kepala Unit ruang neonatus, Bidan Pelaksana. Dari
hasil perhitungan kebutuhan tenaga yang dihitung dapat dilihat kebutuhan
tenaga sebagai berikut :
1) Dokter Spesialis
Tenaga dokter spesialis di Unit ruang neonatus RSU Kusuma Hospital
tersedia untuk melayani pemeriksaan di RSU Kusuma Hospital, atau
apabila ada tindakan segera yang membutuhkan dokter spesialis, maka
dokter spesialis akan segera hadir.
2) Kepala Unit Kamar Bersalin
Untuk perhitungan ketenagaan maka Kepala Unit ruang neonatus
dihitung sebagai tenaga Bidan Pelaksana di ruang neonatus.

26
3) Bidan Pelaksana
Dinas harian Bidan Pelaksana terdiri dari 3 shift yaitu pagi, sore dan
malam. Perhitungan ketenagaan bidan pelaksana di ruang neonatus
adalah sebagai berikut :
 Pagi : 1 Orang
 Sore : 1 orang
 Malam : 1 orang
 Libur : 1 orang

BAB IX

27
KEGIATAN ORIENTASI

9.1 TUJUAN KEGIATAN ORIENTASI


Program orientasi merupakan salah satu kegiatan unit kamar bersalin
bekerja sama dengan bagian Personalia dan bagian Penunjang Medis
dalam rangka memberikan pengarahan dan bimbingan serta
mempersiapkan bidan pelaksana baru agar dapat bekerja sesuai dengan
peran dan fungsinya.
Bidan pelaksana baru umumnya adalah yang sudah lulus dari
pendidikannya yang belum mengenal lingkungan kerja serta peraturan
atau kebijakan yang ada di RSU Kusuma Hospital.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diadakan program orientasi
bagi bidan baru guna kelancaran dalam bekerja.
1) Tujuan Umum
a. Memberikan pengetahuan dan gambaran tentang ruang neonatus
2) Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme dalam lingkup kerja.
b. Meningkatkan pengetahuan tentang visi, misi, tujuan, filosofi dan
motto RSU Kusuma Hospital.
c. Meningkatkan wawasan tentang ruangan dan lingkup ruang
neonatus.
d. Meningkatkan keterampilan dalam pelayanan kesehatan di ruang
neonatus

9.2 KEGIATAN ORIENTASI


Kegiatan Pokok : Mengadakan orientasi bidan baru di Ruang
Neonatus RSU Kusuma Hospital.
Rincian Kegiatan :
1. Menyusun kebijakan tentang program orientasi bidan baru di RSU
Kusuma Hospital.
2. Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi dan tindak lanjut dari
program orientasi bidan baru di ruang Neonatus.

28
3. Menyelenggarakan orientasi bidan baru di ruang Neonatus
9.3 CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1) Membuat permohonan penambahan bidan baru ke menejemen RSU
Kusuma Hospital
2) Menyusun program orientasi bidan baru
3) Melakukan perekrutan bidan baru RSU Kusuma Hospital
4) Melakukan penyaringan / seleksi yang meliputi tes tulis, tes
keterampilan, tes wawancara, tes kesehatan
5) Rapat Kordinasi
9.4 SASARAN
Sasaran orientasi adalah karyawan baru di Ruang Neonatus RSU Kusuma
Hospital
9.5 JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan program
orientasi
2 Perekrutan bidan baru
3 Pelaksanaan orientasi bidan
baru
4 Evaluasi kegiatan orientasi
5 Pelaporan hasil kegiatan
orientasi

9.6 EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN KEGIATAN

29
1) Setiap unit di rumah sakit membutuhkan bidan baru dilakukan
pembuatan evaluasi pelaksanaan kegiatan
2) Setelah selesai pelaksanaan kegiatan orientasi membuat laporan ke
Personalia
Program orientasi kepada bidan baru akan dilaksanakan setiap RSU
Kusuma Hospital melakukan perekrutan pegawai baru
9.7 PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1) Unit kerja wajib mencatat dan melaporkan hasil kegiatan ke bagian
Personalia
2) Bagian Personalia melaporkan hasil kegiatan ke direktur
3) Evaluasi kegiatan program orientasi dilaksanakan setiap unit rumah
sakit

30
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

10.1 Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang
yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan
atau memecahkan suatu masalah tertentu.
10.2 Tujuan Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan Ruang Neonatus yang
profesional di RSU Kusuma Hospital
10.3 Tujuan Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian
pelayanan di Ruang Neonatus
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di Ruang Neonatus
10.4 Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Kebidanan yang dipimpin oleh
penanggung jawab dan kepala unit Ruang Neonatus dan diikuti oleh
seluruh stafnya.
1) Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
a. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh penanggung
jawab dan kepala ruang di Ruang Neonatus setiap bulan 1 kali
dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan
agenda rapat yang telah ditentukan oleh Ka ruangan.
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan
diadakan oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan di Ruang Neonatus dikarenakan adanya
permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.

31
BAB XI
PELAPORAN

11.1 PENGERTIAN
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian
pelayanan Ruang Neonatus.
11.2 JENIS LAPORAN
Laporan dibuat oleh kepala ruang Neonatus. Adapun jenis laporan yang
dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis
setiap hari.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien
b. Laporan personalia
c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas
d. Laporan mutu pelayanan
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap bulannya
dan diserahkan kepada Sub Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan
setiap tanggal 1 - 10.
Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien yang meliputi :
1. Jumlah kunjungan pasien ruang neonatus berdasarkan kasus
( Gawat darurat, gawat tidak darurat / darurat tidak gawat, tidak
gawat darurat).
2. Jumlah kunjungan pasien ruang neonatus berdasarkan kasus
( Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi, menolak rawat,
menolak rujuk ).
3. Jumlah Pasien Meninggal.
4. Jumlah kasus penyakit terbanyak di ruang neonatus

32
5. Jumlah pemeriksaan penunjang pasien ruang neonatus
b. Laporan personalia Kamar bersalin yang meliputi :
1. Kuantitas personalia (Dokter dan Bidan Ruang Neonatus)
2. Kualitas personalia (Dokter dan Bidan Ruang Neonatus)
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana Ruang Neonatus yang
meliputi :
1. Kelengkapan Alat dan Fasilitas.
2. Kondisi alat dan Fasilitas.
d. Laporan Mutu Pelayanan Ruang Neonatus meliputi :
1. Sensus harian ruangan (jumlah penderita gawat darurat yang
dilayani ).
2. Angka keterlambatan pelayanan gawat darurat (emergency respon
time rate).
e. Laporan pemasukan dan pengeluaran Ruang Neonatus meliputi:
1. Laporan pendapatan Ruang Neonatus
2. Laporan pengeluaran biaya personalia, ATK, ART, Floor stock
Ruang Neonatus.
3. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun
dandiserahkan kepada Sub Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan
Per tiap tanggal yang telah di tentukan. Adapun hal-hal yang dilaporkan
adalah
a) Laporan kunjungan pasien Ruang Neonatus dan Evaluasi dalam 1
tahun.
b) personalia / Ketenagaan di Ruang Neonatus dan evaluasi dalam 1
tahun.
c) Laporan keadaan fasilitas dan sarana Ruang Neonatus dan evaluasi
dalam 1 tahun.
d) Laporan mutu pelayanan Ruang Neonatus

33
BAB XII
PENUTUP

Keberhasilan pemberian pelayanan berkualitas tinggi pada periode


perinatal kepada ibu dan bayinya tidak hanya memerlukan kehandalan
kinerja dokter perawat dan para profesional kesehatan lain tetapi juga
keterlibatan masyarakat dan sistem organisasi yang memungkinkan para
pelaku di bidang kesehatan berfungsi sebagai Unit kerja yang kuat.
Dimana sistem Asuhan Perinatal Regional adalah suatu sistem asuhan
dimana semua dokter dan rumah sakit yang memberikan asuhan perinatal
pada ibu dan bayinya di dalam wilayah tertentu akan mengkoordinasikan
pelayanannya berdasarkan kebutuhan masyarakat di wilayah tertentu.
Dengan adanya buku pedoman pengorganisasian Unit Perinatologi maka
diharapkan dapat menjadi panduan dalam menjalankan pekerjaan di Unit
Perinatologi.Buku pedoman ini akan ditinjau secara berkesinambungan sesuai
dengan perkembangan zaman demi meningkatkan mutu dan kualitas
pekerjaan Unit Perinatologi/Neonatus

DIREKTUR,

Dr. Firman Pria Abadi, MM

34

Anda mungkin juga menyukai