Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

SMF ILMU PENYAKIT DALAM


RSI AT-TIN HUSADA
RSI AT-TIN HUSADA

SYOK KARDIOGENIK (ICD 10):

Definisi : Kegagalan sirkulasi akut karena ketidakmampuan daya


pompa jantung.
Anamnesis : Sesak nafas yang memberat dengan posisi tidur terlentang
dan berkurang bila duduk, rasa tidak enak di dada,
berdebar-debar, kadang nyeri dada, kaki dan tangan
dingin, produksi urin menurun.
Pemeriksaan fisik : 1. Tekanan darah < 100 mmHg, Nadi cepat, respirasi
meningkat
2. Tanda-tanda gagal jantung:
- Irama gallop
- Peningkatan tekanan vena jugularis
- Pulsus alternans
- Kardiomegali
- Ronkhi basah halus di basal paru dan bisa meluas
di kedua lapang paru bila gagal jantung berat
- Edema pretibial pada pasien rawat jalan dan edema
sakral pada pasien tirah baring
- Efusi pleura, lebih sering pada paru kanan daripada
paru kiri.
- Asites sering terjadi pada pasien dengan penyakit
katup mitral dan perikarditis konstriktif
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RSI AT-TIN HUSADA
RSI AT-TIN HUSADA

- Hepatomegali
- Ikterus berhubungan dengan peningkatan kedua
bentuk bilirubin Ekstremitas dingin, pucat , dan
berkeringat.
Kriteria diagnosis : 1. Sesuai kriteria anamnesis.
2. Sesuai kriteria pemeriksaan fisik.
3. Elektrokardiogram:
- Tanda iskemia, infark, hipertrofi, low voltage
- Aritmia: AV blok, bradiaritmia, takiaritmia
Diagnosis Kerja : - Syok Kardiogenik (ICD 10:
Diagnosis banding : - Syok hipovolemik (ICD 10:
- Syok anafilaktik (ICD 10:
- Syok septik (ICD 10:
- Syok karena emboli paru (ICD 10:
- Syok karena Tension Pneumotoraks (ICD 10:
- Syok karena overdosis obat (ICD 10:
- Syok karena Infark ventrikel kanan (ICD 10:
Pemeriksaan penunjang : - Darah Lengkap
- Ureum
- Kreatinin
- Analisis gas darah
- Elektrolit
- Foto toraks
- EKG
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RSI AT-TIN HUSADA
RSI AT-TIN HUSADA

- SGOT
- LDH
- CKMB
- Troponin T
- Ekokardiografi transtorakal (Rujuk)
- Angiografi koroner (Rujuk)
Terapi : 1. Posisi ½ duduk bila ada edema paru kecuali hipotensi
berat
2. Oksigen (40-50%) sampai 8 liter/menit bila perlu dengan
masker. Jika memburuk: pasien makin sesak, takipneu,
ronki bertambah, PaO2 tidak bisa dipertahankan ≥ 60
mmHg dengan O2 konsentrasi dan aliran tinggi, retensi
CO2, hipoventilasi atau tidak mampu mengurangi cairan
edema secara adekuat: dilakukan intubasi endotrakeal,
suction dan ventilator.
3. Infus emergensi
4. Bila ada tension pneumotoraks segera diidentifikasi dan
ditatalaksana untuk dekompresi dengan chest tube
torakotomi
5. Atasi segera aritmia dengan obat atau DC
6. Jika ada defisit volume yang ikut berperan berikan
normal salin 250-500 ml kecuali ada edema paru akut.
Jika terapi cairan gagal pasang kateter Swan Ganz.
7. EKG prekordial kanan untuk deteksi gagal jantung
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RSI AT-TIN HUSADA
RSI AT-TIN HUSADA

kanan bila ada infark akut inferior


8. Jika tekanan darah sudah stabil dapat diberikan
vasodilator untuk mengurangi afterload dan
memperbaiki fungsi pompa terutama berguna pada
hipertensi berat, edema paru, dekompensasi katup.
9. Nitrat sublingual atau ISDN sublingual 5 mg tiap 5-10
menit. Jika tekanan darah sistolik > 95 mmHg dan bisa
diberikan ISDN intravena mulai dosis 10-20 ug/menit.
10. Dopamin 2-20 ug/kgBB/menit atau dobutamin 2-30
ug/kgBB/menit untuk menstabilkan hemodinamik. Dosis
dapat ditingkatkan sesuai respon klinis.
11. Trombolitik atau revaskularisasi pada pasien infark
miokard.
12. Intubasi dan ventilator pada pasien dengan hipoksia
berat, asidosis atau tidak berhasil dengan terapi
oksigen. (konsul anastesi).
13. Atasi aritmia atau gangguan konduksi.
Edukasi - Istirahat dengan posisi 1/2 duduk
- Memberitahukan penyakitnya kepada pasien dan
atau keluarga
Prognosis Tergantung penyebab, beratnya gejala dan respon terapi
Tingkat evidence IV
Tingkat rekomendasi C
Penelaah kritis - dr. Suprayitno, Sp.PD
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RSI AT-TIN HUSADA
RSI AT-TIN HUSADA

- dr. Sutowo, Sp.PD


Indikator medis Pasien Syok Kardiogenik dilakukan rawat inap sampai
keadaan membaik (tidak ada sesak nafas, nyeri dada
hilang, tensi > 100 mmHg, tidak ada aritmia yang
malignan)
Dirawat selama 5 hari.
Target 50% pasien tertangani
Referensi Rani, A.A., Soegondo, S., Nasir, A.U.Z, dkk.(2009) Syok
Kardiogenik ; Panduan Pelayanan Medis PAPDI, Jakarta,
h.67-69.

Anda mungkin juga menyukai