Anda di halaman 1dari 6

Nama/ NIM : Herfin Purnamawati/ 22121299964

Kelas : PPG Prajabatan – PGSD A


Mata Kuliah : Seminar Pendidikan Profesi Guru
Dosen Pengampu : Dr. Sekar Purbarini Kawuryan, S.I.P., M.Pd.

Nama Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya (Semester 1)


Matakuliah
Review 1. Pengalaman belajar pada topik 1 tentang Teori Belajar dan Motivasi
pengalaman Peserta Didik. Pada topik 1 saya membahas mengenai teori-teori belajar
belajar. menurut beberapa ahli dan motivasi belajar. Teori belajar dapat dilihat dari 3
sudut pandang yakni: 1) behaviorism (behaviorisme), 2) social-cognitivism
(sosial kognitif), dan 3) constructivism (konstruktivisme). Sedangkan
motivasi belajar terdapat beberapa perspektif biologis yakni: 1) perspektif
perilaku, 2) perspektif humanistik, 3) perspektif kognitif, 4) perspektif sosial.
Definisi belajar dan ciri-ciri belajar, dan terdapat eksperimen anjing, kucing,
dan tikus. Motivasi terbagi menjadi dua bentuk, motivasi ekstrinsik dan
motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik terkait dengan kegiatan melakukan
sesuatu yang bertujuan untuk mendapatkan sesuatu yang lain. Sedangkan,
motivasi intrinsik berkaitan dengan motivasi internal yang ada pada diri
seseorang untuk dapat melakukan kegiatan berdasarkan minat dan
kemauannya sendiri. Pada eksplorasi konsep terdapat video konsep
experiential learning yang membahas tentang proses pembelajaran
menggabungkan pengetahuan keterampilan dan pengalaman, kesuksesan
melalui sebuah proses. Paradigma personal peserta didik melalui mindset dan
terdapat beberapa jenis mindset yaitu fixed mindset dan growth mindset.

2. Pengalaman belajar pada topik 4 tentang Kerangka Strategi. Apabila


pendidik sudah mengetahui karakteristik peserta didik maka guru akan
mengambil langkah yang strategis dalam penyelenggaraan pembelajaran agar
efektif dan bermakna. Dalam pelaksanaan pembelajaran paradigma baru
menjembatani perbedaan karkateristik peserta didik dengan beberapa strategi
yakni Pembelajaran berdiferensiasi (developmentally appropriate practice
(DAP)), Pengajaran yang responsive kultur (culturally responsive pedagogy)
maupun Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level (TaRL)).
Refleksi Topik 1:
pengalaman 1) Topik ini penting dipelajari sebab guru dapat memahami teori-teori belajar
belajar yang dan motivasi belajar. Pemahaman teori berlajar penting karena teori belajar
dipilih akan mempermudah guru dalam menerapkan pada proses pembelajaran. Pada
teori belajar kontruktivisme peserta didik dapat aktif dalam mengikuti
pembelajaran karena guru bukan hanya sekedar mentransfer ilmu saja tetapi
peserta didik harus membangun struktur pengetahuan kematangan kognitif
yang dimilikinya. Teori belajar bertujuan untuk mewujudkan pendidikan
yang mampu mencetak peserta didik agar dapat bersaing dan terus mengikuti
perkembangan zaman. Melalui motivasi yang guru berikan dapat
memberikan dorongan minat bagi peserta didik. Motivasi penting dalam
membentuk minat belajar peserta didik. Motivasi belajar peserta didik
merupakan faktor utama dalam keberhasilan belajar peserta didik.

2) Saya mempelajari topik 1 ini dengan beragam, yaitu melalui penjelas


dosen, eksplorasi konsep pada LMS, disusi dengan teman satu kelompok,
hasil pemaparan kelompokn lain, dan internet.

3) Strategi dalam pengimplementasian topik ini penting bagi saya, karena


dengan mempelajari teori belajar dapat diterapkan dalam pembelajaran dan
dapat memilih teori yang akan digunakan dalam pembelajaran. Terkadang
dapat menggunakan lebih dari satu teori belajar dalam proses pembelajaran
karena menyesuaikan dan cocok diterapkan pada peserta didik. Melalui
motivasi peserta didik dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif dapat
mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan
pembelajaran. Motivasi dapat dilakukan melalui luar maupun dalam diri
peserta didik. Motivasi sangat penting dalam mempengaruhi pembelajaran,
dan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Topik 4:
1) Pada topik ini menurut saya sangat penting karena elaborasi pemahaman
terhadap keragaman peserta didik dirujuk pada pengambilan keputusan yang
tepat. Kerangka strategi pembelajaran yang diambil perlu direncanakan
dengan sebaik mungkin agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien
tentunya menyesuaikan karakteristik peserta didik. Sebagai calon guru
professional pentingnya pemahaman tentang strategi dalam Pembelajaran
berdiferensiasi (developmentally appropriate practice (DAP)) yang mana
pembelajaran yang memberikan fasilitas yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik agar sukses dalam proses pembelajarannya. Ada pula
pengajaran yang responsive kultur (culturally responsive pedagogy) dengan
pendekatan yang menghadirkan artikulasi kebudayaan sehingga peserta didik
mudah memahami dan pembelajaran menjadi bermakna serta berdampak
pada kokohnya identitas budaya bangsa. Strategi Pengajaran Sesuai Level
(teaching at the right level (TaRL)) yakni pembelajaran mengacu pada
capaian pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik, potensi, dan
kebutuhan peserta didik sehingga belajar yang tidak mengacu pada tingkat
kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan peserta didik.

2) Saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata Pemahaman tentang


peserta didik dan pembelajarannya dengan mengelaborasikan materi yang
ada, penjelasan dosen serta pengalaman saat PPL 1. Hal tersebut saya
terapkan mulai dari pra pengajaran dan waktu pengajaran. Pra pengajaran
meliputi observasi peserta didik agar mengetahui karakteristik maupun
keragaman yang ada di kelas sehingga dapat diambil strategi yang tepat
sesuai dengan kebutuhan siswa mulai dari perancangan tujuan pembelajaran
yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik dan memfasilitasi
keragaman yang ada.

3) Dari strategi tersebut menurut saya sangatlah penting karena pendidik


dapat mampu memahami karakteristik anak, mengambil strategi
pembelajaran yang tepat untu mencapai tujuan pembelajaran, serta
memberikan fasilitasi yang sesuai dengan perkembangan peserta didik Dari
hal ini dapat terwujudnya pembelajaran yang bermakna, efektif, dan efisien
karena peserta didik diberikan kesempatan berkembang optimalsesuai
dengan kemampuan, potensi, minat dan bakatnya. Berdasarkan pengalaman
diskusi dalam mata kuliah ini bahwa karakteristik kelas maupun peserta didik
satu dengan yang lain akan berbeda walaupun jenjang kelas yang sama
namun dari hal ini tentunya perlu pengambilan keputusan yang disesuaikan
dengan kondisi lapangan. Maka dari itu strategi Pembelajaran berdiferensiasi
(developmentally appropriate practice (DAP)), Pengajaran yang responsive
kultur (culturally responsive pedagogy) maupun Pengajaran Sesuai Level
(teaching at the right level (TaRL)) masih perlu didalami lagi dan diasah terus
karena karagaman peserta didik dapat dijumpai kapanpun.
Analisis Topik 1:
artefak Visual artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi pengalaman
pembelajaran belajar pada mata kuliah Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya
(Semester 1) topik 1 pada bagian demonstrasi kontekstual sebagai berikut:
https://drive.google.com/file/d/1rwYWaTEUuMNGrCv8v8ptd_xUkWWa5
mzd/view?usp=sharing

Pada topik 1 saya membuat demonstrasi kontekstual bersama teman dalam


kelompok berkaitan dengan penerapan teori behaviorisme, konstruktivisme,
social kognitif di kelas. Selain itu yang kami bahas adalah beberapa model
pembelkajaran yang berkaitan dengan teori-terori belajar. Pada demonstrasi
kontekstual juga membahas sebuah kasus yang berhubungan dengan teori
belajar tersebut.
Topik 4:
Visual artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi pengalaman
belajar pada mata kuliah Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya
(Semester 1) topik 4 pada bagian aksin nyata sebagai berikut:
https://drive.google.com/file/d/1JDQOPDejZnebIqYP0nh9_YJNQWXG-
kJT/view?usp=sharing

Pada topik 4 ini saya membuat refleksi dan rancangan dengan menjawab
pertanyaan yang terdapat dalam aksi nyata. Beberapa pertanyaan yang
terdapat dalam aksi nyata yaitu mengenai pemahaman baru mengenai
pembelajaran berdiferensiasi, pengajaran rensponsif kultur, dan pengajaran
sesuai dengan level peserta didik.
Pembelajaran Hal yang saya peroleh dari pengalaman belajar mata kuliah Pemahaman
bermakna tentang peserta didik dan pembelajaranny ini yakni penyelenggaraan perlu
(good mengintegrasikan teori belajar dan perkembangan peserta didik. Selain itu
practices) perencaan pembelajaran juga harus memperhatikan karakteristik peserta
didik. Maka, pendidik harus melakukan observasi terhadap karaktertistik
peserta didik. Karakteristik peserta didik yang beragam dapat diatasi dengan
penerapan strategi Pembelajaran berdiferensiasi (developmentally
appropriate practice (DAP)), Pengajaran yang responsive kultur (culturally
responsive pedagogy) maupun Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right
level (TaRL)). Hadirnya pembelajaran yang inklusif ini diharapkan dapat
menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan berpihak pada
peserta didik sehingga peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran. Hal
yang dapat saya gunakan untuk memperbaiki diri saya sebagai individu
maupun guru yakni perlunya observasi awal terhadap karakteristik peserta
didik, perencanaan pembelajaran harus menerapkan pendekatan strategi yang
tepat, pendalaman pemahaman terhadap strategi Pembelajaran
berdiferensiasi (developmentally appropriate practice (DAP)), Pengajaran
yang responsive kultur (culturally responsive pedagogy) maupun Pengajaran
Sesuai Level (teaching at the right level (TaRL)).

Anda mungkin juga menyukai