Anda di halaman 1dari 5

Nama/ NIM : Herfin Purnamawati/ 22121299964

Kelas : PPG Prajabatan – PGSD A


Mata Kuliah : Seminar Pendidikan Profesi Guru
Dosen Pengampu : Dr. Sekar Purbarini Kawuryan, S.I.P., M.Pd.

Nama Filosofi Pendidikan Indonesia


Matakuliah
Review 1. Pengalaman belajar pada topik 2 tentang Dasar-dasar Pendidikan Ki
pengalaman Hadjar Dewantara. Materi dalam topik membahas mengenai dasar-dasar
belajar. pendiidkan yang menuntun, kodrat alam dan kodrat zaman, budi pekerti, dan
sistem among. Dasar-dasar pemikiran KHD bertujuan menciptakan
pendidikan yang berpihak pada peserta didik. Pendidikan tersebut merupakan
pendidikan yang merdeka, berdiferensiasi, dan berkebudayaan lokal-
nasional. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan pemikiran KHD dengan
pendidikan yang 1) menuntun, yaitu pendidik menuntun tumbuh atau
hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki
lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak; 2)
kodrat alam dan zaman, yaitu pendidikan sesuai kodrat zaman berarti harus
sesuai dengan perkembangan zaman (dinamis), misalnya saat ini menerapkan
keterampilan abad 21. Pendidikan sesuai kodrat alam berkaitan dengan
berdaskan lingkungan sosial budaya dan lingkungan hidup yang berbeda,
maka harus disesuaikan; 3) budi pekerti, yaitu perpaduan antara cipta
(kognitif), karsa (afektif) sehingga menciptakan karya (psikomotor).
Pendidikan budi pekerti atau karakter pertama dan utama terjadi dalam
keluarga. Budi pekerti atau karakter perlu dilatih dan dikembangkan agar
anak dapat bertanggung jawab atas dirinya (kemerdekaan diri) dan
kemerdekaan orang lain; 4) sistem among, yaitu dengan "Ing ngarso sung
tulodho" di depan guru memberikan teladan atau contoh. "Ing Madya
Mangun Karso" di tengah guru membangun kehendak dan membangkitkan
semangat. "Tut Wuri Handayani" di belakang memberi dorongan dengan
memberikan motivasi dan saran.

2. Pengalaman belajar pada topik 5 tentang Telaah Praktik Bagi


Pendidikan Yang Memerdekakan. Impelementasi Filosofi Pendidikan
Indonesia dalam penyelenggaraan pendidikan yang memerdekakan dengan
penerapan pembelajaran sesuai karakteristik peserta didik, model
pembelajaran inovatif (students centered learning), serta penggunaan
TPACK dan soal HOTS. Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan
memerdekakannya dalam Pendidikan abad 21 ini setidaknya memberikan
ruang pelibatan peserta didik secara aktif, memberi kesempatan pada peserta
didik dan memberikan kebebasan untuk memahami materi dengan caranya.
Pengalaman belajar mengenai topik ini adalah konsep pendidikan KHD yang
memerdekakan peserta didik sesuai dengan kodrat alam dan zaman, serta
pendidik diharapkan dapat membangun kondisi lingkungan belajar yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan berpusat pada peserta
didik.
Refleksi Topik 2:
pengalaman
belajar yang 1) Topik ini penting dipelajari dasar-dasar pemikiran Ki Hadjar Dewantara
dipilih dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan pengalaman baru bagi calon guru
yang akan melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran. Dengan dasar
yang menuntun, sebagai calon pendidik dapat mengarahkan peserta didik
pada jalan yang benar tanpa membatasi atau mengekang keinginan serta
bakat dan minat peserta didik dalam pembelajaran maupun pilihannya secara
umum. Guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran juga dapat
merancang kegiatan dengan menyesuaikan kodrat alam serta kodrat zaman
masing-masing peserta didik sehingga dapat mengimplementasikan
pendidikan berdiferensiasi sehingga dapat memfasilitasi kebutuhan peserta
didik secara menyeluruh. Kemerdekaan dalam belajar dapat tercipta. Budi
pekerti juga harus diterapkan dalam kegiatan pembelajaran maupun di luar
kegiatan pembelajaran oleh pendidik agar peserta didik tidak hanya
menerima pengetahuan saja namun juga karakter (sikap dan keterampilan).
Hal tersebut dapat dilakukan dengan sitem among seperti yang digagas oleh
KHD. Maka, sangatlah penting bagi calon guru sebagai pendidik mempelajari
dasar-dasar pemikiran KHD dalam mata kuliah ini agar dapat diterapkan
dalam bidang pendidikan ketika hendak menjadi guru maupun sudah menjadi
guru.

2) Saya mempelajari topik 2 ini dengan beragam, yaitu melalui penjelasan


dosen, Mempelajari serta mengerjakan tugas yang ada di LMS, diskusi
dengan teman kelompok, Memperhatikan hasil paparan kelompok lain, serta
mencari sumber yang ada di internet. Dosen pengampu mata kuliah ini,
memberikan pengantar berupa pertanyaan di awal memasuki topik 2 ini
terkait Ki Hadjar Dewantara dan dasar pemikirannya. Mahasiswa dan dosen
mendiskusikan beberapa konsep pemikiran KHD. Kegiatan selain diskusi
bersama dosen yaitu mengerjakan LMS, pada bagian mulai dari diri topik ini
terdapat pertanyaan untuk membuat argumen kritis atau tulisan reflektif
untuk mengenal pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan
menjawab pertanyaan melalui panduan yang telah disediakan. Mempelajari
materi dalam eksplorasi konsep mengenai dasar-dasar pemikiran KHD.
Berdiskusi bersama teman kelompok melalui ruang kolaborasi dan elaborasi
pemahaman. Mendesain sebuah strategi dalam mewujudkan pemikiran KHD
‘Pendidikan yang Berpihak pada Murid pada bagian demonstrasi konseptual.
Membuat refleksi pada koneksi antar materi dan aksi nyata mengenai materi
yang sudah dipelajari dengan berpandu pada pertanyaan yang sudah
disediakan pada masing-masing bagian.

3) Strategi dalam pengimplementasian topik ini penting bagi saya, karena


dengan berbagai pengetahuan yang terdapat pada topik ini dapat membantu
saya dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan peserta didik. Hal-
hal yang saya pelajari dapat dijadikan patokan dalam menyusun kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan serta memilih berbagai strategi yang
mungkin dapat diterapkan. Selain itu berbagai strategi dalam
pengimplementasian topik ini dapat saya jadikan panduan untuk mendukung
pemikiran KHD dalam pendidikan yang merdeka yang pada saat ini
diselenggaran oleh pemerintah melalui kurikulum merdeka dalam pendidikan
paradigma baru sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Strategi pembelajaran
topik ini tentu menggunakan LMS dengan sub topik yang terdiri dari
MERDEKA (mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi,
demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi, dan
aksi nyata). Lima sub topik atau bagian dari topik ini, memberikan strategi
yang beragam dalam mempelajari materi ini, tentu dapat saya terapkan juga
dalam kegiatan pembelajaran dengan pemilihan berbagai macam model
pembelajaran.

Topik 5:

1) Topik ini penting dipelajari sebab mengelaborasi konsep materi pada


topik-topik sebelumnya yang merujuk pada pengimplementasian pendidikan
yang memerdekakan secara lahir dan batin bagi peserta didik sesuai dengan
pembelajaran abad 21. Sebagai calon guru professional menghadirkan
pembelajaran yang memerdekakan peserta didik sesuai perkembangan zaman
sangatlah penting untuk membekali peserta didik hidup di masyarakat global
tanpa kehilangan jati dirinya sebagai Bangsa Indonesia.

2) Saya mempelajari topik 5 ini dengan beragam, yaitu melalui penjelasan


dari dosen, Mempelajari serta mengerjakan tugas yang ada di LMS, diskusi
dengan teman kelompok, dan mengelaborasi konsep materi pada topik-topik
sebelumnya yang merujuk pada pengimplementasian pendidikan yang
memerdekakan. Selain itu dengan mengelaborasikan materi yang ada,
penjelasan dosen, serta pengalaman saat PPL 1. Hal tersebut saya terapkan
dalam praktik pengajaran dengan perencanaan pembelajaran yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, penerapan metode
pembelajaran yang bervariasi namun tetap berorientasi pada peserta didik
(students centered learning), mengintegrasikan teknologi (TPACK) sebagai
pembelajaran abad 21, pengintegrasian dimensi nilai profil pelajar Pancasila
serta penggunaan soal HOTS yang melatih peserta didik dalam berpikir kritis.
Pengalaman saat PPL dari mata kuliah PPL 1 membantu dalam mendukung
mempelajari materi pada topik ini.

3) Strategi dalam pengimplementasian topik ini penting bagi saya, karena


memudahkan dalam mempelajari topik ini dengan mengelaborasikan materi
pada topik ini dengan penjelasan dari dosen dan kenyataan yang etrdapat pada
pengalaman lapangan saat PPL 1. Selain itu, dalam hal konten atau isi materi,
penting karena mampu memfasilitasi perkembangan peserta didik dengan
optimal. Dari hal ini dapat terwujudnya pembelajaran yang bermakna karena
peserta didik merasa aman, nyaman, dan senang mengikuti pembelajaran
sesuai dengan kodrat mereka. Apabila pembelajaran yang bermakna tercipta
maka peserta didik kelak akan menjunjung tinggi kemanusiaan sehingga
dapat menjadi masyarakat global yang tidak melupakan nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia.

Analisis Topik 2:
artefak
pembelajaran
Visual artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi pengalaman
belajar pada mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia topik 2 pada bagian
koneksi antar materi sebagai berikut:

https://drive.google.com/file/d/1MmKxw7vDz4WV8WMgpfqhXhG1u2
GlRDYj/view?usp=sharing

Pada topik 2 saya membuat info grafis pada bagian koneksi antar materi
mengenai dasar-dasar pemikiran KHD serta membuat info grafis mengenai
refleksi dari dasar-dasar pemikiran tersebut. Terdapat poin-poin mengenai
dasar-dasar pemikiran KHD mengenai pendidikan yang brelandaskan
kebudayaan lokal-nasioanl serta asa kemerdakaan, tri pusat pendidikan, tri
pantangan, azaz tri kon, sistem among, dan berpusat pada peserta didik.
Selain itu ada pendidikan yang menuntun, sesuai kodrat alam dan zaman,
budi pekerti, serta sistem among. Pada refleksi yang dibahas mengenai
pendidikan atau proses pembelajaran yang diketahui sebelum mempelajari
materi, pengetahuan dan pengalaman baru setelah mempelajari materi, dan
penerapan pemikiran KHD dalam wujud kurikulum merdeka.

Topik 5:

Visual artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi pengalaman


belajar pada mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia topik 5 pada bagian
demonstrasi kontekstual sebagai berikut:

https://drive.google.com/file/d/1hlDk3MKEDZ54VFHaBqmsIjMHnQ4
bh3Cd/view?usp=sharing
Pada topik 5 ini membuat visualisasi berupa video mengenai materi yang
dipelajari pada topik 5. Video ini memberikan gambaran yang kontekstual
tentang pendidikan yang berpihak peserta didik dan memerdekakan peserta
didik dalam pendidikan abad ke-21 yang sesuai dengan pemikiran KHD.

Pembelajaran Hal yang saya peroleh dari pengalaman belajar mata kuliah Filosofi
bermakna Pendidikan Indonesia ini yakni saya dapat menyelenggarakan pembelajaran
(good yang membuat peserta didik yang aman, nyaman dan merasa senang. Hal
practices) yang dapat saya gunakan untuk memperbaiki diri saya sebagai individu
maupun guru yakni dengan mendalami kembali pengimplementasian konsep-
konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang terkait dengan kurikulum
merdeka dalam pendidikan paradigma baru sesuai profil pelajar Pancasila
karena banyaknya karaktersitik peserta didik di lapangan yang akan dijumpai
nantinya; memperbaiki diri agar menjadi contoh yang baik dan bermoral
secara perkataan maupun perilaku sesuai semboyan pendidikan; Selain itu,
pentingnya berkolaborasi dengan orang tua untuk menanmkan bahwa
pentingnya pengintegrasian potensi intelektual dan sosiokultur dalam
pendidikan agar menjadikan peserta didik menjadi manusia yang utuh,
berintegrasi dan bermental baja tidak hanya menjadi peserta didik yang
merasa tertekan karena tuntutan intelektual.

Anda mungkin juga menyukai