RADAR PENATARAN RADAR BLITAR SELASA 2 NOVEMBER TAHUN 2021 HALAMAN 18

JARAK JAUH:
Para terdakwa
menjawab
beberapa
pertanyaan dari
majelis hakim
secara virtual.
AGUS MUHAIMIN/ RADAR BLITAR

Terdakwa Ungkap Tak Ada Kekerasan

Terkait Kasus Menghalagi para terdakwa yakni Sahum dan Hari-
yono untuk menyampaikan fakta sebe- PERKEMBANGAN Yakni terhadap
petugas yang
Itu saat petugas
mendatangi
Penasihat
hukum para
Mediasi
itu tidak
Petugas BPN narnya, tanpa ada pengurangan maupun KASUS mengaku dari
BPN Kabupaten
rumah warga
Desa Modan-
terdakwa
merasa ka-
melibatkan
semua
SANANWETAN, Radar Blitar– Laporan
penambahan.
Dihadapan majelis hakim, terdakwa MENGHALANGI Blitar. gan. sus tersebut
jauh dari se-
pemenang
gugatan pen-
PETUGAS SAAT
tindak pidana yang dilakukan beberapa Sahum merasa tidak pernah melakukan Terdakwa Terdakwa mangat awal gadilan.
merasa tidak meminta petu- dibentuknya
pemenang gugatan atas lahan bekas Per- kegiatan menghalang-halangi petugas menghalangi gas tersebut
kebunan Karangnongko, Desa Modangan,
Kecamatan Nglegok telah bergulir di
yang sedang menjalankan tugas. Hanya,
dia bersama dengan rekannya (Hariyono, BERTUGAS petugas terse-
but.
menunjukkan
surat tugas.
GTRA.
Dia juga
pengadilan. Sidang dengan agenda pe- Red) pernah meminta beberapa orang Dalam sidang merasa ka-
Terdakwa Namun saat itu sus tersebut
meriksaan terdakwa ini dilakukan se- yang mengaku sebagai petugas dari Ba- kemarin (1/11), hanya mengaku petugas yang
terdakwa men- berawal
cara online, kemarin (1/11). dan Pertanahan Nasional (BPN) Kabu- pernah meminta bersangkutan dari mediasi
Tidak ada pengambilan sumpah dalam paten Blitar untuk pergi saat mendatan- gungkapkan tak petugas yang tidak bisa
ada kekerasa yang salah.
persidangan tersebut. Kendati begitu, gi rumah warga Desa Modangan mengaku dari menunjukkan.
maupun anca- BPN pergi.
majelis hakim mewanti-wanti kepada Baca Terdakwa... Hal 17 man.
SUMBER: TERDAKWA DALAM PERSIDANGAN, PENASIHAT HUKUM TERDAKWA

BPBD

Anggaran menyesuaikan.
Tidak jadi satu lagi dengan
bakesbangpol,”
TOTOK SUGIARTO
Ketua Komisi III
DPRD Kota Blitar FIMA PURWANTI/RADAR BLITAR

Bentuk BPBD Baru, Targetnya bulan ini sudah

Geser Anggaran ada pengumuman hasil SKD.
Kemudian jadwal SKB juga
KEPANJENKIDUL, Radar Blitar- Rencana semoga bisa segera ada
pembentukan Badan Penanggulangan informasi resminya,”
Bencana Daerah (BPBD) Kota Blitar diperce-
JOKO WIYONO
pat. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabid Pengadaan, Pembinaan,
(DPRD) Kota Blitar menargetkan rancangan dan Pemberhentian, BKPSDM
perda tentang pembentukan BPBD itu Kabupaten Blitar
segera ditetapkan bulan ini.

Jadwal
Dengan begitu, tahun depan sudah
terbentuk BPBD baru. Selama ini, bidang
penanggulangan bencana masih bergabung
menjadi satu dengan Badan Kesatuan
Bangsa Politik (Bakesbangpol). Keberadaan
BPBD tersebut diharapkan memudahkan
pemerintah Kota (Pemkot) Blitar dalam
SKB Masih
Gelap
menanggulangi bencana.
Ketua Komisi III DPRD Kota Blitar Totok
Sugiarto menjelaskan, kini sedang dibahas
raperda tentang pembentukan BPBD Kota
Blitar. Pembahasan ditarget harus selesai
pada pertengahan November. “Ini juga MOCHAMMAD SUBCHAN ABDULLAH/RADAR BLITAR Tunggu Rekonsiliasi
KEBANGGAAN: Stadion Soeprijadi kini sudah dibuka kembali untuk umum. Dispora berencana mengembangkan fasilitas olahraga di sana.
bersamaan dengan raperda tentang peruba-
han struktur OPD. Setelah itu segera didok,”
Data dari Pusat
ungkapnya.
Menurut Totok, raperda tentang BPBD dan
perubahan struktur OPD itu harus segera
Kembangkan Fasilitas SANANWETAN, Radar Blitar- Tahapan se-
leksi calon aparatur sipil negara (CASN) belum

disahkan. Sebab, berkaitan dengan pemba-
hasan rencana APBD 2022. Sehingga
diperlukan penyesuaian dan penataan
anggaran.
Pembentukan BPBD baru dan perubahan
struktur OPD itu tidak berpengaruh besar
pada beban anggaran. Artinya, tidak terjadi
penambahan alokasi anggaran. “Prinsipnya
hanya bergeser. Jadi tak ada tambahan. Yang
semula BPBD bergabung dengan bakes-
bangpol, kini pisah sendiri,” katanya.
“Anggaran menyesuaikan. Tidak jadi satu
lagi dengan bakesbangpol,” imbuh politisi
PKB ini. Dengan adanya BPBD itu penanga-
nan kebencanaan menjadi lebih jelas dan
terorganisir
Baca Bentuk... Hal 17
Olahraga Stadion
Sarana Tingkatkan
Prestasi Atlet
KEPANJENKIDUL, Radar Blitar– Di-
nas Kepemudaan dan Olahraga (Dis-
pora) Kota Blitar berencana
mengembangkan fasilitas olahraga di
Stadion Soeprijadi. Pasalnya, fasilitas
olahraga bagi cabang olahraga (cabor)
tertentu masih minim.
Kepala Dispora Kota Blitar M. Ami-
nurcholis menyatakan, masih harus
ada pengembangan lebih lanjut untuk
fasilitas olahraga di stadion. Rencana
tersebut menjadi salah satu target pe-
kerjaannya di dispora. “Harapannya
ke depan stadion itu tidak hanya fokus
digunakan untuk kompetisi sepak
bola. Melainkan bisa juga untuk event
olahraga lain,” ujarnya, kemarin (1/11)
Menurut dia, stadion harus bisa di-
manfaatkan untuk cabor tertentu lain-
nya. Misalnya cabor atletik, seperti
lari, hingga lompat jauh. ”Dengan be-
gitu, penggunaan stadion itu benar-
usai. Masih ada beberapa tes lanjutan. Salah
satunya seleksi kompetensi bidang (SKB).
Pelaksanaan seleksi tersebut hingga kini masih
gelap. Belum ada jadwal resmi dari pusat.
Taka hanya itu, hasil seleksi kompetensi da-
benar maksimal,” ungkapnya.
Di samping itu, fasilitas olahraga yang
sar (SKD) yang sudah dilakukan sebelumnya
juga belum diumumkan. Sebab, masih menung-
sudah ada juga harus sesuai standar.
Kualitasnya wajib diperhatikan demi
gu rekon data.
Kabid Pengadaan, Pembinaan, dan Pember-
keamanan dan kenyamanan peng-
hentian, Badan Kepegawaian dan Pengembangan
guna, khususnya para atlet. Seperti
Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten
trek lari dan lompat jauh, juga harus
Blitar, Joko Wiyono mengatakan, pihaknya
sesuai dengan standar yang telah di-
belum dapat memastikan jadwal pelaksanaan
tentukan.
SKB bagi para peserta CASN 2021. Pasalnya,
Cholis mengatakan, keberadaan sta-
masih belum ada pengumuman terkait tahapan
dion harus menjadi sarana untuk me-
seleksi SKB dari Badan Kepegawaian Negara
ningkatkan prestasi para atlet
Baca Kembangkan... Hal 17
(BKN)
Baca Jadwal... Hal 17

Radar Blitar Telp. dan Fax ( 0342) 810995 e-mail: radarblitar@gmail.com

SELASA 2 NOVEMBER 2021 ECERAN RP 6.000 • HALAMAN 15
KORANE WONG BLITAR

SEPUTAR REPLIK PERKARA

PENCEMARAN LINGKUNGAN
Dilakukan secara Misalnya, Selain itu pemer-
elektronik. sanksi admin- intah daerah
istrasi paksaan juga sudah
Melalui kuasa pemerintah melayangkan
hukumnya, warga dari Provinsi beberapa kali
terdampak pencema- Jatim. teguran atas
ran lingkungan juga pencemaran
menolak eksepsi para Itu secara lingkungan
tergugat. tidak langsung tersebut.
sebagai kon-
Penggugat juga siap sekuensi dari
buktikan dalam persi- pencemaran
dangan. lingkungan.
Ada banyak fakta yang
bisa digunakan untuk
menguatkan dalil
gugatan.

SUMBER: KUASA HUKUM WARGA TERDAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN.

Tolak
Eksepsi
AGUS MUHAIMIN/ RADAR BLITAR

KHUSUS: Tangan seorang nakes memegang satu botol vaksin Covid-19 yang akan disuntikkan kepada masyarakat.

3.957 LANSIA Tergugat

BELUM VAKSINASI
Genjot Metode usia (lansia). Sebab, ada sekitar 3.000
Siap Buktikan
dalam
Persidangan
yang diduga dilakukan PT Green-
fields terus berlanjut. Kemarin (1/11),
melalui kuasa hukumnya, warga
menolak eksepi alias jawaban ter-
gugat dan para turut tergugat dalam

Door to Door
lebih lansia yang belum menada-
patkan suntikan vaksin Covid-19. SEPUTAR VAKSINASI SANANWETAN, Radar Blitar– Si-
gugatan perkara pencemaran ling-
kungan

SUKOREJO, Radar Blitar- Pemerin-

Vaksinasi dengan metode door to
door bakal dimaksimalkan. Ini un- LANSIA DI KOTA BLITAR dang kasus pencemaran lingkungan Baca Tolak... Hal 17

tah Kota (Pemkot) Blitar terus ber- tuk mendorong capaian vaksinasi
upaya menggenjot capaian vaksi- terhadap lansia. Masih ada seki- Salah satunya Kesadaran lansia Dinkes
nasi. Khususnya untuk sasaran lanjut Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) tar 3.957 lansia dengan sistem untuk vaksinasi berharap
yang belum door to door. terus meningkat. para nakes
Kota Blitar dr. Dharma Setia- vaksin. dan Pusk-
wan menyatakan, vaksinasi Itu dilakukan Capaian vaksi- esmas bisa
Covid-19 terus berjalan sam- Dinkes terus untuk men- nasi lansia dosis melakukan
pai sekarang. Termasuk di gelar vaksinasi. jangkau lansia. kedua mencapai pendekatan
55 persen atau kepada
antaranya vaksinasi yang me- Khususnya 8.253 orang. lansia dan
nyasar para lansia. Sebab, yang terken- keluarga
capaian vaksinasi lansia ma- dala menuju Sementara, 54 lansia.
sih menjadi pekerjaan rumah tempat vaksin. persen lansia
(PR) dari Pemkot Blitar sisanya masih Tujuannya,
menerima sunti- supaya
Baca 3.957 Lansia... Hal 17 kan vaksin dosis berkenan
pertama. untuk
divaksin.

MOCHAMMAD SUBCHAN ABDULLAH/RADAR BLITAR

MEMBANGGAKAN: Insiyah Desiani menunjukkan trofi penghargaan yang

SUMBER: DINKES KOTA BLITAR
diraihnya dalam lomba kader TBC.

Penghuni Insiyah Desiani,

Mantan PMI Jadi Kader TBC Berprestasi
Isoter Lari Kejar Pasien agar
FIMA PURWANTI/RADAR BLITAR
Bertambah Mau Pakai Masker
PENGHUNI tempat isolasi terpusat (iso-
ter) Kota Blitar bertambah satu orang. Pasien
tersebut terkonfirmasi positif Covid-19, die- Sejak 2006 menjadi kader kesehatan, berbagai
vakuasi ke isoter pada Senin (1/11). Kini, pengalaman senang maupun sedih dialami Insiyah
Untuk update jumlah total pasien atau penghuni isoter
penghuni isoter mencapai sembilan orang.
Desiani. Tak disangka, tahun ini warga Kelurahan
dalam tiga hari Koordinator Relawan Covid-19 di Isoter Gedog, Kecamatan Sananwetan itu mendapatkan
terakhir kemarin Kota Blitar, Henny Murti menyatakan, ada penghargaan tingkat nasional. Itu atas dedikasinya
tidak ada yang satu orang baru (OB) yang dievakuasi ke
FIMA PURWANTI/RADAR BLITAR
sebagai kader TBC.
ANTUSIAS: Salah seorang lansia menerima suntikan vaksin dari nakes Puskemas
masuk. Tapi mulai isoter Sukorejo Kota Blitar, beberapa waktu lalu.
hari ini (kemarin, Baca Penghuni... Hal 17

Ratusan Ribu Warga

MOCHAMMAD SUBCHAN ABDULLAH, Sananwetan, Radar Blitar
Red) ada tambahan
satu orang. Ini UPDATE COVID-19 DI BLITAR RAYA
proses evakuasi Data per 1 November 2021 SIANG itu, mendung terlihat yang cukup aktif di Kelurahan Ge-
atau pemindahan
ke isoter,”
KASUS
Positif
KOTA
6.998
KABUPATEN
10.886 Butuh Sinovac menggulung di langit Kota Blitar.
Begitu juga saat Jawa Pos Radar
Blitar tiba di rumah sederhana
dog. Senyumnya terlihat jelas,
raut wajahnya juga tampak se-
mingrah. Perempuan berjilbab
Sembuh 6.729 9.243 RATUSAN ribu warga Bumi Penataran membutuhkan vaksin jenis sino- milik Insiyah Desiani. Yakni di itu baru saja meraih penghargaan
HENNY MURTI Meninggal 265 1.635 vac untuk penyuntikan dosis kedua. Ini menjadi pekerjaan berat, lantaran Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan dari Kementerian Kesehatan (Ke-
Koordinator Isoter ketersediaan vaksin jenis tersebut terbatas Gedog, Kecamatan Sananwetan. menkes) pada 20 Oktober lalu
Kota Blitar Dirawat/Isolasi Mandiri 7 - Baca Ratusan... Hal 17
SUMBER: SATGAS PENANGANAN COVID-19 KOTA/KABUPATEN BLITAR
Dia salah satu kader kesehatan Baca Lari... Hal 17

Radar Blitar Telp. dan Fax ( 0342) 810995 e-mail: radarblitar@gmail.com

RADAR BLITAR •
Sambungan dari Hal 15
Sama seperti sidang sebelum-
nya, tanggapan penggugat
(warga terdampak) atas jawaban
tergugat (PT Greenfields) dan
para turut tergugat ini dilakukan
secara online melalui e-court.
Setidaknya ada lima poin tang-
gapan dari penggugat. Mulai
dari surat kuasa yang dinilai
tidak sah, gugatan kurang pihak,
hingga kewenangan menga-
dili yang disampaikan oleh
para turut tergugat.
Juru Bicara Tim Kuasa Hukum
Warga Terdampak Pencemaran
Lingkungan, Hendi Priono men-
gatakan, pihaknya sudah mem-
berikan tanggapan atas jawaban
tergugat, turut tergugat I, dan
turut tergugat II. Tanggapan itu
Ratusan Ribu Warga
Butuh Sinovac
Sambungan dari Hal 15
Sinovac juga tidak lagi dianjur-
kan untuk dosis pertama. Se-
bagai gantinya, yakni Pfizer yang
konon memiliki efek hampir
sama.
Infomasi yang berhasil dihim-
pun koran ini, capaian vaksi-
nasi di Kabupaten Blitar berki-
sar 60 persen. Meski begitu
sebaran vaksinasi belum me-
rata. Artinya, ada beberapa ke-
camatan yang masih minim
realisasi vaksinasi. Disisi lain,
capaian vaksinasi untuk go-
longan lansia juga minim. Aki-
batnya, Kabupaten Blitar masih
bertahan pada PPKM level III.
Kasi Survailen dan Imunisasi
Dinas Kesehatan (Dinkes) Ka-
bupaten Blitar, Endro Pramono
mengatakan, persoalan vaksi-
nasi masih sama. Sebagian ma-
syarakat masih pilih-pilih vak-
sin yang dibawa oleh vaksinator.
“Sebenarnya tak jauh beda kok
efeknya. Apalagi yang vaksin
Pfizer. Itu hampir mirip dengan
sinovac,” ujarnya.
Vaksin jenis sinovac kini nyaris
tidak mungkin diberikan pada
dosis pertama. Alasannya, keter-
Lari Kejar Pasien agar Mau
Pakai Masker
Sambungan dari Hal 15
Itu setelah dirinya memenang-
kan lomba Kader TBC yang di-
selenggarakan kementerian yang
dipimpin Budi Gunadi Sadikin
itu. “Saya dapat juara 2. Peng-
hargaan diberikan di Legian,
Kuta, Bali,” ungkap perempuan
44 tahun itu, kemarin (1/11).
Penghargaan itu menjadi ha-
diah kejutan baginya. Dia tidak
menyangka bisa memenangkan
lomba kader TBC tersebut. “Be-
berapa hari sebelum acara, saya
ditelepon orang kemenkes.
Memberitahu saya kalau telah
lolos tiga besar. Waktu itu kan,
belum ada juaranya,” ujarnya.
Kabar itu cukup mengagetkan.
Insiyah lantas memberitahu Di-
nas Kesehatan (Dinkes) Kota
Blitar. Ternyata dinkes juga telah
mengetahui kabar tersebut. In-
siyah bersama perwakilan dinkes
langsung berangkat ke Bali men-
ghadiri acara bertajuk Tuberculo-
sis (TBC) Summit itu.
Penghargaan itu mungkin
menjadi anugerah atas dedika-
sinya bergelut di bidang sosial
kemasyarakatan selama ini.
Salah satunya sebagai kader
kesehatan. Mulai dari kader
lansia, kader survelen berbasis
masyarakat (SBM), kader TBC,
hingga sebagai ketua Warga
Peduli Aids (WPA).
Tugas sebagai kader itu tentu-
nya butuh kesabaran dan jiwa
sosial tinggi. Sikap yang demikian
sudah ada dalam diri Insiyah.
Dia juga menyadari bertugas
menjadi kader tidak menjanjikan
secara finansial.
Namun di sisi lain, ada man-
faat lebih besar yang bisa dida-
pat. Selain itu menjadi penga-
laman berharga kemudian
hari. “Saya menyadari hal itu.
Mungkin karena sejak muda
sudah hidup kerja keras di luar
negeri, di situ saya juga banyak
pengalaman kehidupan sosial,”
ujar mantan Pekerjaan Migran
Indonesia (PMI) ini.
Ya, jauh sebelum terjun men-
Radar Blitar Telp. dan Fax ( 0342) 810995
Tolak Eksepsi Tergugat
disampaikan melalui persidangan
online. “Kalau nanti para pihak
tergugat mengingkari, ya kami
juga siap membuktikan di per-
sidangan,” tegasnya.
Dia mencontohkan, tergugat
berpendapat gugatan tidak sah
lantaran sebagian pemberi
kuasa telah menarik kuasanya.
Terkait hal itu, pihaknya tidak
pernah mendapatkan surat pen-
cabutan atau penarikan kuasa.
Adapun terkait gugatan kurang
pihak, Hendi menjelaskan ba-
hwa dalam perkara perbuatan
melawan hukum, penentuan
siapa saja pihak yang ditarik
dalam sebuah gugatan men-
jadi hak penggugat. “Oleh ka-
rena itu kami berpendat, guga-
tan tidak kurang pihak,” katanya.
Hendi melanjutkan, pihak ter-
sediaan vaksin tersebut terbatas.
Disisi lain pemerintah kini masih
memiliki banyak penerima dosis
pertama (vaksin sinovac, Red)
yang harus mendapatkan sunti-
kan dosis kedua.
Dia mengatakan, setidaknya
ada sekitar 230 ribu warga yang
masih mendapatkan suntikan
dosis pertama. Sebagain besar
dari mereka merupakan pene-
rima vaksin jenis sinovac. Hal
ini berarti, pemerintah juga ha-
rus mengupayakan vaksin yang
sama pada suntikan dosis kedua.
“Kalau persentase yang belum
terima dosis kedua vaksin si-
novac kami masih belum me-
rinci. Tapi dari sekian banyak
yang belum terima suntikan ke
dua ini adalah penerima sino-
vac sebelumnya,” terangnya.
Pria ramah itu melanjutkan,
pemerintah terus mengupaya-
kan stok vaksin sinovac. Sejalan
dengan hal ini, pihaknya bera-
harap agar masyarakat tidak
terlalu selektif dalam memilih
vaksin lantaran fungsi dan efek
sampingnya tidak jauh beda.
Endro juga tidak menampik
masih ada beberapa kecamatan
yang sedikit tertinggal capaian
jadi kader kesehatan, Insiyah
pernah merantau ke luar ne-
geri menjadi TKI, tepatnya di
Taiwan. Dia bekerja di salah
satu pabrik sepatu di sana se-
kitar lima tahun.
Saat itu, usai lulus SMA pada
1996, setahun kemudian dia
memutuskan merantau ke Tai-
wan. Bisa dibilang dia mengik-
uti jejak kakak-kakaknya yang
lebih dulu menjadi TKI. “Empat
kakak saya itu TKI juga. Tetapi,
saya merantau atas keinginan
saya sendiri. Juga karena terta-
rik penghasilan di sana,” ungkap
anak kelima dari enam bersau-
dara itu.
Lima tahun merantau, Insiyah
memutuskan pulang kampung.
Berhenti bekerja sebagai TKI
karena merasa sudah cukup dan
ingin mengembangkan usaha
di kampungnya. Dia lalu men-
dirikan toko kelontong di sam-
ping rumah orang tuanya.
Singkat cerita, awal bergabung
menjadi kader kesehatan, itu
karena diminta bantuan oleh
kader lansia. Saat itu, mereka
membutuhkan tenaga muda
yang bertugas di bagian admi-
nistrasi. “Di situ saya melihat
mereka sudah tua-tua. Kasihan
juga. Lalu, saya bantu mereka
sampai sekarang,” kenangnya.
Dari situlah, Insiyah semakin
aktif di bidang sosial kemasy-
arakatan. Membantu dinas ter-
kait untuk sosialisasi hingga
penyuluhan. Mulai tentang ba-
haya penyakit menular, HIV/
AIDS, hingga menjadi pendam-
ping ODHA, serta penderita
penyakit TBC.
Menjadi kader TBC dimulai
sejak 2018 lalu. Dia ditunjuk
langsung oleh dinkes. Tiap ke-
lurahan hanya diambil satu
kader TBC. “Saya ditunjuk mun-
gkin karena juga aktif sebagai
pendamping ODHA. Kebanya-
kan ODHA kan juga menderita
TBC,” terangnya.
Tantangan sebagai kader ber-
tambah. Namun, dia tetap be-
rusaha menjalaninya dengan
SAMBUNGAN
gugat tidak mengakui adanya
perbuatan melawan hukum. Ya-
kni pencemaran lingkungan. Un-
tuk itu, dalam replik tersebut
Hendi menyandingan pernya-
taan itu dengan jawaban dari
turut tergugat I dan turut tergugat
II, yang mana telah memberikan
sanksi terhadap tergugat alias PT
Greenfields. “Sudah ada sanksi
administrasi paksaan pemerintah
kepada PT Greendfields. Ini se-
cara tidak langsung, provinsi juga
membenarkan tergugat melaku-
kan pencemaran kan,” jelas Hen-
di.
Menurut dia, hal tersebut
juga sekaligus menepis per-
sepsi bahwa pencemaran ling-
kungan yang terjadi di bebera-
pa sungai sekitar perusahaan
peternakan itu akibat kecero-
vaksinasinya. Di antaranya, Ke-
camatan Nglegok, Ponggok, dan
Wonotirto. Dari laporan capai-
an vaksinasi, beberapa keca-
matan ini masih berwarna me-
rah. Artinya, capaian vaksina-
sinya belum sampai 50 persen
dari total sasaran yang sudah
ditetapkan. “Tapi terus berpo-
ses kok, paling kecil itu 45 per-
sen,” katanya.
Selain karena pilih-pilih, ada
beberapa kendala dalam vaksi-
nasi ini. Salah satunya letak geo-
grafis. Diketahui, sebagian wi-
layah di kabupatan blitar adalah
perbukitan. Jarak antara fasilitas
pelayanan kesehatan dengan
tempat tinggal warga juga cukup
jauh. Ada juga yang masih bing-
ung cara mendapatkan vaksin.
Terkait hal itu, Endro menya-
takan, masyarakat bisa langsung
datang ke fasilitas pelayanan
kesehatan (fasyankes) untuk
mendaftar. Sehingga ketika fasy-
ankes mendapatkan jatah vaksin
yang bersangkutan mendapatkan
undangan untuk vaksin. “Adapun
teknis vaksinasi, biasanya fasy-
ankes berkordonasi dengan de-
sa untuk penyuntikannya,” tan-
dasnya. (hai/wen)
ikhlas dan penuh tanggung ja-
wab. Sebagai kader TBC, dia
tak bertugas sendiri. Terkadang
juga meminta bantuan sesama
kader. Khususnya dalam pela-
cakan kasus TBC di lingkungan
tempat tinggalnya.
Dia juga aktif di grup WA setiap
lingkungan RW. Menghimbau
warganya apabila ada warga
yang batuk-batuk lebih dari dua
minggu agar segera melapor,
sehingga segera dicek. “Sejauh
ini warga cukup responsif. Me-
reka langsung lapor. Lalu saya
datangi warga bersangkutan
untuk lakukan screening. Saya
ambil sputum (sampel dahak)
untuk dilab di RSUD Mardi
Waluyo,” jelasnya.
Jika hasil dari sampel dahak
itu positif TBC, Insiyah langsung
memberitahu warganya dan
meminta untuk berobat lebih
lanjut. Insiyah langsung mem-
bawanya ke puskesmas untuk
mendapat pengobatan.
Setelah itu, barulah tugas dia
mendampingi dan mengawasi
pasien. Menjadi pemantau mi-
num obat (PMO). “Sebab, pen-
gobatan TBC ini skala panjang.
Tidak boleh putus selama enam
bulan. Harus tertib. Jika putus
diulangi dari awal lagi dan itu
bisa lebih lama hingga sembilan
bulan bahkan setahun. Obat yang
diminum juga banyak,” jelasnya.
Selama menjadi kader TBC, hal
yang membuatnya sedih adalah
ketika pasien tidak tertib minum
obat dan memakai masker. Yang
paling sering terjadi adalah tidak
memakai masker. “Itu berisiko
sekali. Pasien TBC itu harus pa-
kai masker agar tidak menularkan
ke orang lain. Kadang ada satu
orang yang tidak tertib, saya da-
tangi untuk pakai masker. Dia
malah lari, ya saya kejar hingga
mau pakai,” ceritanya.
Dia berharap, upaya yang dila-
kukan dalam membantu pe-
merintah menangani kasus
penyakit TBC berdampak po-
sitif. Target 2030 harus bebas
TBC semoga tercapai. (*/wen)
bohan masyarakat. Yakni me-
manfaatkan kotoran sapi seba-
gai pupuk untuk mengolah
lahan pertanian. “Kasus pen-
cemaran lingkungan ini sudah
Kembangkan Fasilitas
Olahraga Stadion
Sambungan dari Hal 18
Stadion menjadi pusat lati-
han para atlet khususnya
dari cabor atletik. ”Fungsi sta-
3.957 Lansia Belum Vaksinasi
Sambungan dari Hal 15
“Vaksinasi lansia tetap dila-
kukan. Jadi terus berjalanan
pelaksanaannya. Karena me-
mang vaksinasi kepada lansia
masih menjadi PR kita bersama.
Jadi berupaya terus melakukan
vaksinasi,” ujarnya.
Dharma menyebut, jumlah to-
tal lansia yang ada di Kota Blitar
sekitar 15.006 orang. Sebanyak
11.049 orang lansia atau 73,66
persen telah menerima suntikan
dosis pertama. Sedangkan 26, 34
Penghuni Isoter Bertambah
Sambungan dari Hal 15
Sebab, telah dinyatakan ter-
konfirmasi positif Covid-19.
Penghuni baru yang berasal
dari Kecamatan Sananwetan
itu diketahui sebagai pasien
tanpa gejala.
“Untuk update penghuni iso-
ter dalam tiga hari terakhir ke-
marin tidak ada yang masuk.
Tapi mulai hari ini (kemarin,
Red) ada tambahan satu orang.
Ini proses evakuasi atau pemin-
dahan ke isoter,” ujarnya, ke-
marin (1/11).
Henny mengatakan, hingga
kini jumlah total penghuni isoter
Bentuk BPBD Baru, Geser Anggaran
Sambungan dari Hal 18
Penataan anggaran menjadi
lebih efisien.
Sekedar diketahui, perubahan
struktur dan nomenklatur OPD
itu telah diatur dalam Perda
Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan
Terdakwa Ungkap Tak Ada Kekerasan
Sambungan dari Hal 18
“Saat itu, ada pak kasun. Tapi
saat saya minta ditunjukkan
surat tugas mereka tidak bisa
menunjukkan,” ujarnya dalam
sidang.
Dalam sidang tersebut juga
digambarkan tidak ada aktivitas
kekerasan atau ancaman ter-
hadap para petugas. Seperti
mengayunkan meja. “Waktu itu,
saya hanya menggeser ke bela-
kang meja, agar pak kasun dan
orang yang mengaku petugas
BPN itu bisa ke luar,” ujar ter-
dakwa lain, Hariyono.
Sahum juga mengaku warga
Desa Modangan khususnya
para pemenang gugatan sudah
lama berharap BPN Kabupaten
Blitar segera menerbitkan ser-
tifikat sebagaimana putusan
pengadilan. Untuk itu, pengu-
siran tidak mungkin dilakukan
jika saja petugas tersebut mau
menunjukkan surat tugas.
Dalam sidang itu, para ter-
Jadwal SKB Masih Gelap
Sambungan dari Hal 18
“Untuk sekarang masih belum
ada informasi atau pengumunan
resmi dari BKN pusat. Termasuk
untuk jadwal SKB juga belum
ada. Jadi masih menunggu sa-
ja,” ujarnya.
Joko melanjutkan, bukan ha-
nya tahapan SKB yang belum
terlihat hilalnya. Hasil SKD
juga belum diumumkan oleh
BKN. Sehingga, pihaknya be-
lum mengetahui jumlah pas-
ti peserta yang lolos dari ta-
hapan SKD. Padahal tahapan
menjadi rahasia umum. Bahkan
pemerintah daerah juga sudah
menerbitkan beberapa kali su-
rat teguran,” ujarnya.
Berdasar beberapa hal itu,
dion itu harus mencangkup
beberapa cabor lain. Sehing-
ga manfaat fasilitas itu benar-
benar dirasakan masyarakat,”
katanya.
persen atau 3.957 orang lansia
sisanya belum mengikuti program
vaksinasi Covid-19.
“Untuk sementara jumlah lan-
sia yang belum divaksin itu se-
kitar 3.957 orang. Mereka sama
sekali belum mendapatkan vak-
sin dosis pertama. Kemudian
untuk yang sudah menerima
vaksin dosis pertama mencapai
73 persen lebih,” terangnya.
Berdasarkan data Dinkes Ko-
ta Blitar, capaian vaksinasi lan-
sia dengan dosis kedua men-
capai 55 persen atau 8.253 orang.
mencapai sembilan orang. Rin-
ciannya, satu orang penghuni
baru dan delapan orang peng-
huni lama. Penghuni lama ter-
diri atas enam orang yang masih
satu keluarga, dan dua orang
dengan kasus yang berbeda.
“Jadi untuk sekarang ini jumlah
total penghuni isoter ada sem-
bilan orang, termasuk dengan
penghuni yang baru ini. Untuk
yang klaster keluarga, ibu, dua
anak, dan nenek, juga sudah die-
vakuasi ke sini,” terangnya.
Wanita berhijab itu melanjutkan,
jumlah penghuni isoter seharus-
nya ada sekitar 11 orang. Namun,
dua orang penghuni isoter sudah
Perangkat Daerah. Ada delapan
OPD yang berubah strukturnya.
Satu di antaranya OPD baru
yang dibentuk yakni BPBD.
Tujuh OPD yang berubah
nomenklatur itu meliputi, Di-
nas Penanaman Modal Te-
naga Kerja dan Perizinan Ter-
padu Satu Pintu (DPMTKPTSP)
dakwa juga ditanya apakah me-
rebut dokumen yang dibawa
oleh petugas dari BPN? Sahum
tidak memungkiri hal tersebut.
Dia berencana menggunakan
dokumen atau surat tersebut
sebagai alat bukti untuk mela-
porkan mereka kepada pihak
kepolisian. Sayangnya, sesam-
pai kantor polisi dokumen ter-
sebut terjatuh dan tidak dike-
temukan. Sehingga rencana
laporan kepada kepolisian urung
dilakukan.
Jaksa Penuntut Umum, Fae-
tony Yosi Abdullah mengatakan,
Sahum dan Hariyono didakwa
menghalang-halangi petugas
yang sedang menjalankan tugas.
Yakni, petugas dari BPN Kabu-
paten Blitar yang sedang men-
data atau inventarisasi tanah
bekas Perkebunan Karangnongo.
Dia juga mengatakan, ada ba-
nyak warga yang mengklaim
menguasai lahan bekas perke-
bunan tersebut berdasar putu-
san pengadilan. Namun, sejauh
SKD telah dilaksanakan be-
berapa pekan lalu.
“Untuk hasil SKD juga belum
diumumkan. Jadi kami belum
tahu siapa dan berapa jumlah
peserta yang lolos. Tapi bagi pa-
ra peserta yang lolos SKD sudah
pasti bisa ikut SKB,” terangnya.
Menurut dia, belum adanya
informasi maupun pengumuman
tersebut karena panitia seleksi
nasional (panselnas) masih mel-
alukan rekonsiliasi data. Rekon-
siliasi data dilakukan untuk me-
nyamakan data dari hasil pelaks-
anaan SKD. Sehingga, hasil atau
SELASA 2 NOVEMBER 2021
kuasa hukum warga terdampak
berharap pengadilan juga me-
nolak eksepsi pihak tergugat,
turut tergugat I dan turut ter-
gugat II. Sebaliknya, menga-
Dispora juga sedang meng-
inventarisasi beberapa cabor
yang belum memiliki fasilitas
tempat pusat latihan. Terma-
suk kantor sekretariat. Dis-
Sementara, 54 persen lansia
sisanya masih menerima sun-
tikan vaksin dosis pertama.
Vaksinasi kepada lansia tetap
dilakukan meskipun capaian
dosis pertama sudah mencapai
lebih dari 70 persen. Sebab, an-
tusias para lansia untuk mene-
rima vaksin cukup tinggi. Kesa-
daran para lansia untuk mene-
rima vaksin juga meningkat
karena mendapatkan sosialisasi.
Dharma menjelaskan, pihaknya
akan terus mengoptimalkan prog-
ram vaksinasi door to door atau
dirujuk ke RSUD Mardi Waluyo
dua hari lalu. Sebab, kondisinya
tak kunjung membaik.
Keduanya diketahui memi-
liki penyakit penyerta atau ko-
morbid berupa gagal jantung.
Sebelumnya, mereka juga telah
mendapatkan penanganan di
isoter namun saturasi keduanya
terus menurun. Lantaran sudah
dirujuk ke rumah sakit, kedua
pasien itu bukan lagi menjadi
kewenangan isoter.
“Dua penghuni ini suami istri,
karena ada komorbid jadi di-
rujuk ke RSUD Mardi Waluyo
supaya mendapatkan pen-
anangan lebih lanjut. Meskipun
Kota Blitar, menjadi Dinas
Penanaman Modal dan PTSP
Kota Blitar. Lalu, dinas kope-
rasi dan usaha mikro menjadi
dinas koperasi, usaha mikro
dan tenaga kerja.
Dinas perdagangan dan perinds-
utrian berubah dinas perindu-
strian dan perdagangan; dinas
ini belum ada sertifikat hak mi-
lik yang dikeluarkan BPN Ka-
bupaten Blitar. “Nah sebelum
dibagikan (sertifikat, Red) satu
jalan kan harus ada inventari-
sasi dulu. Nah kedatangan pe-
tugas itu untuk itu,” ujarnya
kepada koran ini.
Menurut dia, agar perkara
tanah ini segera selesai warga
tidak harus melakukan hal-hal
seperti itu. Yakni menghalang-
halangi petugas yang sedang
bertugas.
Disinggung apa tujuan mela-
porkan warga dalam perkara
ini? Faetony mengaku tidak
mengetahui secara detil. Sebab,
dalam dakwaan hal ini juga ti-
dak disebutkan. “Karena itu
berkaitan dengan maksud, ya
saya rasa baiknya ditanyakan
ke BPN (pelapor, Red),” turtur-
nya.
Sementara itu, Penasihat Hu-
kum Para Terdakwa, Pujihandi
mengatakan, Presiden Jokowi
mengeluarkan regulasi terkait
nilai peserta SKD akan dilihat
dan disesuaikan dengan kenten-
tuan yang berlaku sebelum diu-
mumkan.
Joko menambahkan, pihaknya
menargetkan hasil SKD dapat
diumumkan pada bulan ini. Pa-
salnya, SKB harus dilaksanakan
pada tahun ini. Untuk itu, pihaknya
berharap pihak panselnas dan
BKN dapat memberikan infor-
masi resmi dalam waktu dekat.
“Targetnya bulan ini sudah
ada pengumuman hasil SKD.
Kemudian jadwal SKB juga se-
moga bisa segera ada informa-
17
bulkan gugatan para penggugat
dan menghukum tergugat un-
tuk membayar biaya perkara
pencemaran lingkungan terse-
but. (hai/wen)
pora berencana memanfaatkan
aset pemkot untuk membangun
kantor sekretariat bagi cabor
dan pusat latihan tersendiri.
(sub/wen)
dari rumah ke rumah. Cara terse-
but dinilai lebih efektif dalam mem-
berikan layanan vaksinasi kepada
lansia. Pasalnya, tak sedikit lansia
kesulitan atau keterbatasan untuk
menuju gerai vaksinasi.
“Vaksinasi door to door dilaku-
kan untuk menjangkau lansia,
khususnya yang terkendala menu-
ju tempay vaksin. Kami berharap
para nakes dan Puskesmas bisa
melakukan pendekatan kepada
lansia dan keluarga lansia, supaya
berkenan untuk divaksin,” tan-
dasnya. (fim/wen)
di sini (isoter, Red) juga telah
dirawat, tapi karena kondisi sa-
turasinya semakin turun jadi
dirujuk,” jelasnya.
Dia menambahkan, kondisi
penghuni isoter lainnya tergolong
aman. Semuanya tetap menda-
pat perawatan dan pengawasan
yang sama, meski terdapat pen-
ghuni isoter yang lansia (lanjut
usia) dan usia anak-anak.
“Penghuni isoter beragam. Tapi
perawatan dan penanganannya
sama. Ada yang usianya 76 tahun,
ada juga yang usia enam tahun.
Tapi Alhamdulillah mereka sudah
dalam keadaan baik dan normal,”
tandasnya. (fim/wen)
pariwisata dan kebudayaan men-
jadi dinas kebudayaan dan pa-
riwisata; dinas perumahan ra-
kyat berubah menjadi dinas
perumahan dan permukiman.
Dinas kesehatan (dinkes) masih
tetap namun RSUD Mardi Waluyo
menjadi satu unit khusus di din-
kes. (sub/wen)
gugus tugas reforma agrarian
(GTRA) untuk menghindari
kriminalisasi terkait sengketa
tanah. “Di Kabupaten Blitar ada
warga yang dilaporkan men-
ghalang-halangi petugas yang
menjalankan tugas (inventari-
sasi tanah, Red). Ini jelas jauh
dari semangat awal dibentuknya
GTRA,” katanya.
Yang menjadi persoalan, lanjut
dia, lahan bekas Perkebunan
Karangnongko sudah diputus
oleh pengadilan. Untuk itu, la-
han tersebut seharusnya tidak
bisa menjadi objek reforma
agraria. Namun, ada beberapa
oknum yang mengaku mewa-
kili para penggugat dan mela-
kukan mediasi bersama BPN
dan pihak perkebunan. Dalam
mediasi ini disetui adanya pem-
bagian lahan bekas perkebunan
tersebut. “Ini semua berawal
dari mediasi yang salah. Me-
diasi itu tidak melibatkan semua
pemenang gugatan pengadilan,”
tandasnya. (hai/wen)
si resminya,” imbuhnya.
SKB akan digelar sama se-
perti pelaksanaan SKD. Yakni,
menggunakan tata cara atau
ketentuan yang sama pada saat
SKD. Lokasi yang digunakan
seleksi juga sama. Yakni di salah
satu hotel di Tulungagung.
“Kemungkinan besar keten-
tuannya akan sama dengan
SKD. Baik itu persyaratan ad-
ministrasi, pelaksanaan prokes
(protokol kesehatan). Kemu-
dian tempatnya juga akan
sama di hotel Tulungagung,”
tandasnya. (fim/wen)
e-mail: radarblitar@gmail.com