Macam-Macam Tarian Daerah Dan Penjelasannya
Macam-Macam Tarian Daerah Dan Penjelasannya
Disusun Oleh :
No. Absen : 32
Kelas : X MIPA I
Tari piring biasanya ditampilkan oleh 3 hingga 5 penari yang memegang dua
hingga tiga piring dalam tangannya dan gelang lonceng kecil yang diikat pada
kaki penari. Tarian luwes dan indah ini biasanya diiringi oleh alunan alat
musik tradisional Minangkabau yakni bong dan saluang.
Turuk langgai merupakan tarian khas etnis Mentawai yang terinspirasi dari
gerakan hewan seperti burung, ular, ayam hingga monyet. Turuk langgai
biasanya ditampilkan dengan iringan alat musik tradisional Mentawai yakni
gendang kajeuma dan uliat.
5. Tari Ronggeng Blantek (Betawi)
Tarian yang memiliki tempo cepat dan gerakan enerjik ini awalnya
ditampilkan sebagai pembuka teater rakyat Betawi, topeng blantek. Tarian
yang ditarikan oleh penari perempuan ini biasanya dipertunjukkan dengan
iringan alat musik populer Betawi seperti terompet, trombone, baritone,
gendang, gong, simbal, dan tehyan.
Macam-macam tarian daerah dan penjelasannya yang selanjutnya adalah tari jaipong
yang berasal dai Karawang. Di antara tarian daerah yang ada di daftar ini, jaipong
merupakan tarian yang muncul di era yang relatif lebih modern. Tepatnya, jaipong
muncul pada tahun 1976. Tarian yang gerakannya menggabungkan unsur silat,
wayang golek dan ketuk tilu ini diciptakan oleh seniman Jawa Barat, H. Suanda dan
Gugum Gumbira. Saat ditarikan, jaipong biasanya diiringi oleh musik jaipongan yang
terdiri dari gong, kecapi, gendang dan rebab.
Para penari topeng biasanya mengenakan 5 jenis topeng yang berbeda-beda. Tiap
topeng memiliki nama dan wataknya masing masing. Topeng panji, contohnya,
menyimbolkan bayi yang masih bersih dari dosa, sedangkan topeng pamindo
merupakan kesatria, sementara topeng patih menggambarkan kedewasaan.
Tarian ini bercerita tentang sosok spiritual yang diyakini sebagai penguasa dunia
kebatinan di pantai utara Jawa, Nyi Roro Kidul. Tari Bedhaya banyak menampilkan
gerakan gerakan-gerakan gemulai bertempo lambat. Bedhaya Ketawang dimainkan
dengan diiringi perangkat gamelan lengkap.
Tarian ini konon dipentaskan ketika ada peristiwa penting dalam keraton seperti
pergantian pejabat tinggi. Tari serimpi sendiri banyak jenisnya, contohnya, serimpi
genjung, serimpi babul layar, serimpi bondan, serimpi anglir mendung dan serimpi
dhempel. Biasanya, tarian ini dimainkan oleh empat penari yang melambangkan api,
air, angin dan tanah dan berpakaian layaknya putri keraton.
Macam-macam tarian daerah dan penjelasannya adalah tari gambyong yang berasal
dari Solo. Pada perkembangannya, tarian ini terus berkembang dengan koreografi
yang bermacam-macam. Tarian ini sebenarnya berakar dari tayub, sebuah tarian
rakyat yang biasa dimainkan ketika pesta panen.
Namun, pihak kraton membawa tarian ini dan mengembangkannya menjadi tarian
yang luwes dan penuh dengan gerakan indah yang sanggup membius mata.
Tari tradisional ini konon diciptakan oleh Ki Ageng Kutu, seorang abdi raja
Majapahit terakhir, Bra Kertabumi. Ki Ageng Kutu yang kemudian memberontak
pada rajanya tersebut menggunakan tarian ini sebagai sindiran bagi sang raja yang
dianggapnya korup dan berada di bawah pengaruh Cina. Hal ini diperlihatkan lewat
properti singa barong yang merepresentasikan sang raja dan bulu-bulu merak di atas
kepalanya yang melambangkan pengaruh Cina.
Tarian daerah ini merupakan bagian dari tari reog yang sudah kita bahas di atas. Tari
jaran kepang merupakan jenis tarian yang tersebar di sejumlah wilayah di pulau Jawa.
Ada yang menyebutnya tari kuda lumping atau tari jatilan.
Tarian yang menggunakan anyaman bambu dan kulit binatang yang berbentuk seperti
kuda ini menceritakan tentang para prajurit Majapahit yang gagah berani. Salah satu
keunikan dari tarian ini adalah para pemainnya yang bisa
mengalami trance (kesurupan) dan melakukan tindakan berbahaya seperti memakan
potongan kaca atau mengupas kelapa menggunakan gigi.
Tarian yang biasanya dimainkan oleh belasan bahkan puluhan laki-laki ini diambil
dari tarian ritual penolak bala bernama tari sanghyang. Tarian yang dimainkan tanpa
alat musik ini bercerita tentang pasukan kera yang membantu Rama melan raja jin
yang jahat, Rahwana.
Salah satu tarian tertua di Bali ini dikenal sebagai tarian penyambutan bagi tamu atau
turis yang datang ke sebuah tempat wisata. Namun, tari ini sebenarnya merupakan
tarian ritual yang awalnya hanya dipentaskan di pura.
Tari yang bisa juga dipentaskan secara beramai-ramai ini merupakan bagian dari
ritual penyambutan turunnya dewata ke bumi. Biasanya penari pendet mengenakan
kemben dan kain berwarna keemasan sambil memegang bokor, tempat menaruh
bunga yang nantinya akan ditaburkan.
15.Tari Kancet Ledo atau Tari Gong Berasal dari Kutai Kertanegara
Tarian asal Kalimantan Timur ini dikenal akan keindahan gerak tarinya dan keunikan
busana serta kelengkapan tari yang dikenakan penari. Dalam versi aslinya, para penari
perempuan yang menggunakan pakaian adat Dayak Kenyah ini harus menari di atas
gong. Itulah alasannya jika tarian ini juga disebut sebagai tari gong.
Selain memiliki makna keseimbangan dalam hidup, tarian ini sendiri memiliki
menyimbolkan karakter wanita dayang yang cantik, pandai dan indah untuk
dipandang
Tari tradisional dari Sulawesi Utara ini menggunakan atribut tempurung atau batok
kelapa yang biasa digunakan warga sebagai wadah tertentu atau mangkuk. Suara dari
tempurung yang saling dipukul akan membunyikan suara khas yang nyaring. Tarian
ini mempunyai makna sebagai ungkapan rasa syukur serta apresiasi terhadap keluarga
petani atas hasil panen kopra atau buah kelapa.
Terdapat aturan unik pada tarian ini. Para penari tidak diperbolehkan membuka
matanya terlalu lebar, sementara gerakan kakinya tidak boleh diangkat terlalu tinggi.
Tarian ini biasanya berlangsung selama sekitar dua jam.
Tari padduppa bosara adalah tarian penyambutan orang Bugis Makassar. Tarian ini
menggunakan properti berupa bosara yang biasa digunakan unutk menghidangkan
makanan jika kedatangan tamu. Pada zaman dahulu kesenian tradisional ini sering
ditarikan untuk menjamu raja, menyambut tamu agung, pesta adat, dan pesta
perkawinan. Bosara sendiri merupakan tempat sajian kue tradisional atau lauk yang
biasanya diletakkan di meja dalam rangkaian acara tertentu, khususnya acara yang
bersifat tradisional dan kebudayaan.
Tari gandrung merupakan kesenian tari tradisional asal Lombok yang ditarikan oleh
penari wanita yang diiringi dengan seperangkat gamelan. Tarian ini biasanya juga
ditampilkan dengan puisi dan nyanyian. Meski namanya serupa, tari gandrung asal
Lombok berbeda dengan yang ada Jawa maupun Bali.
Perbedaan yang sangat menonjol dapat ditemukan baik pada gerakan, kostum maupun
penyajian pertunjukannya. Awalnya, tarian ini digunakan untuk menghibur para
prajurit setelah pulang dari medan perang. Dengan iringan dari beberapa perangkat
Gamelan yang ada, para penari wanita menari sambil mengajak satu persatu para
prajurit untuk menari secara berpasangan.
Tari caci atau adalah tari perang antara sepasang penari laki-laki yang bertarung
dengan cambuk dan perisai. Penari yang bersenjatakan cambuk (pecut) bertindak
sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan menggunakan perisai
(tameng). Tari ini dimainkan saat syukuran musim panen, ritual tahun baru, upacara
pembukaan lahan, serta dipentaskan untuk menyambut tamu penting.
Tari Lego-Lego berasal dari Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Tarian ini
ditujukan untuk mengajak masyarakatnya bersatu membangun kampung dan negeri
dan biasa ditampilkan pada saat upacara adat.
Tarian ini biasanya dilakukan oleh anak-anak muda. Para perempuan dan lelaki
setempat yang terlibat dalam tarian ini mengenakan kain tradisional. Sementara,
bagian bernyanyi dan berpantun biasanya dilakukan oleh orang-orang tua.
Tide tide merupakan tarian yang memberikan gambaran tentang kehidupan pergaulan
antara pria dan wanita di Halmahera pada masa itu. Dalam pertunjukannya, para
penari akan diiringi dengan alunan musik dari tifa, biola, dan gong.
Tarian saureka reka dimainkan oleh muda mudi yang terdiri dari 4 laki-laki dan 4
perempuan. Pada mulanya, tarian ini dimainkan hanya pada saat musim panen sagu
yang merupakan ungkapan rasa syukur rakyat namun pada saat ini tarian saureka reka
sudah banyak dimainkan pada pertunjukkan-pertunjukkan.
Properti yang digunakan untuk tarian ini adalah gaba-gaba, tifa, dan totobuang. Gaba-
gaba hanya dimainkan oleh laki-laki sementara perempuan menari menghindari gaba-
gaba. Sedangkan tifa dan totobuang digunakan sebagai musik pengiring tarian.
Umumnya dilakukan oleh wanita, para penari membentuk sebuah lingkaran dan
menari serta bernyanyi secara bersahutan. Penari wanita menjemput para tamu dan
memakaikan sebuah penutup kepala dan kalung untuk bentuk penghormatan. Para
pria biasanya baru akan bergabung menari ketika tarian sudah setengah perjalanan.
Mereka ikut berputar dengan sesekali mengangkat tombak, panah, dan senjata-senjata
lain kebanggaan mereka.
Tari Ssjojo merupakan tarian tradisional yang berasal dari Papua. Tarian ini sering
dipentaskan di berbagai acara, baik acara adat, budaya, maupun sekedar untuk
hiburan. Kesenian tari ini tidak diketahui secara pasti asal usulnya. Menurut beberapa
sumber, tarian ini sudah mulai ada sejak tahun 1990-an.
Nama tari sajojo diambil dari judul lagu yang mengiringinya yaitu sajojo. Lagu
“Sajojo” merupakan lagu daerah dari Papua yang menceritakan tentang sebuah kisah
perempuan cantik dari desa. Kostum tarian ini hampir sama dengan kostum tarian
tradisional Papua lainnya. Kostumnya biasanya merupakan busana tradisional yang
terbuat dari akar atau daun.