Penyakit Penyerta Kehamilan Dan Persalinan
Penyakit Penyerta Kehamilan Dan Persalinan
Persalinan
Dengan Penyulit Medis
By. Susi Irianti
Topic Of The Day
Etiologi
Gangguan pencernaan dan absorpsi, hypervolemia à
pengenceran darah, kebutuhan ↑, kurang zat besi dalam
makanan, dan pertambahan darah tdk sebanding dengan
pertambahan plasma
02. Pengetahuan
tingkat pengetahuan yang kurang tentang defisiensi
zat besi akan berpengaruh pada ibu hamil dalam
perilaku kesehatan dan berakibat pada kurangnya
konsumsi makanan yang mengandung zat besi
03. Umur
Faktor langsung:
02. Infeksi
Infeksi itu umumnya adalah TBC, cacingan dan
malaria, karena menyebabkan terjadinya peningkatan
penghancuran sel darah merah dan terganggunya
eritrosit.
03. Pendarahan
Pendarahan menyebabkan banyak unsur besi yang
hilang sehingga dapat ebrakibat pada anemia
Patofisiologi
Eritropoesis pada Wanita hamil , ↑ t ajam
r ah eh amilan
a k .
a dan d jak awal lm hamil
e plasm mulai se ak dr sb
m i y
Maternal Volu plasma d 0% >ban
. 5
↑ vol 2. Total ↑
pd T
M
i t. U ntuk osit
s r
Mempegaruhi beberapa fungsi tubuh: performa mental
i l us i eritro ↑ vol erit
sit d .
dan fisik ↓, terganggunya fungsi enzim, termoregulasi, f. r i t r o g te rjadi n vit. B12
l um e e ami ↑ sh , folat da
muscular, f. neurologis dan respon imun à infeksi. Vo gal besi
H t men sit need
Vol .
eri tro erat janin
a B
Kompliksi: perdarahan antepartum, infeksi pasca salin, mass lasi dgn
berko
re
it
t r asi Hb
transfusi darah, perdarahan pasca salin
em ↓atokr
konsen term
a
b i n dan hyebabkan endekati
Kadar besi berhubungan dgn kejadian PE, krn em oglo ma men bali↑m
H plas , Kem
perubahan struktur dan fungsi plasenta pd kondisi ↑ vol. pd TM 2
t it
anemia def. besi dan H lah e
ritros
rdpt ↑ jum ek
e d
i t r osit s i besi, t lebih oen
se r fisien p yg
Plasenta dan janin Indek il tanpa dewaktu hidu
ham iliki
Pd ♀ dan mem
Anemia memicu hipertropi plasenta dan peningkatan muda
kapilarisasi utk peningkatan vaskularisasi plasenta shg
berisiko terjadi PE, kelahiran premature dan PJT
Maternal
Janin dan anak
Pencegahan
Kebutuhan mikronutrien: besi, folat, iodium, kalsium dan vit. D. dosis suplemen yg
direkomendasikan WHO pd ibu hamil adalah 60 mg besi elemental dan
Tatalaksana
dilanjutkan hingga 3 bulan pasca salin.
Dosis terapi
Disesuaikan dengan derajat anemia def. besi (ADB), yaitu:
Evaluasi terapi
Evaluasi terapi besi dilakukan 2-3 minggu
setelah terapi.
Respon awal: terlihat lebih sehat dan bugar, tidak
pucat, nafsu makan membaik
Sumber:
1. Kemenkes. 2015. Pedoman Pelaksanaan Pencegahan Penularan HIV
dan sifilis dari ibu dan anak Bagi Tenaga Kesehatan.
2. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan. 2013
Definisi HIV/AIDS
karena banyak sel limfosit yang mastitis dan abses pada payudara akan ↑ risiko
penularan HIV melalui pemberian ASI.
pecah/rusak.
02 Faktor Bayi
Usia kehamilan dan BB saat lahir Periode pemberian ASI Adanya luka di mulut bayi
Bayi prematur atau bayi dengan Risiko penularan melalui risiko penularan lebih besar
berat lahir rendah lebih rentan pemberian ASI bila tanpa ketika bayi diberi ASI.
tertular HIV karena sistem organ pengobatan berkisar antara 5-
dan kekebalan tubuh belum 20%
berkembang baik
03 Faktor tindakan obstetrik
01 Jenis persalinan
Risiko penularan pada persalinan per vaginam > daripada persalinan SC;
namun, seksio sesaria memberikan banyak risiko lainnya untuk ibu
02 Lama persalinan
Semakin lama proses persalinan, risiko penularan HIV dari ibu ke anak
semakin ↑, krn kontak antara bayi dengan darah/lendir ibu semakin lama
Tes dan konseling HIV atas TIPK dilakukan secara option out
Yaitu bila ibu menolak, harus menyatakan
inisiatif nakes (TIPK) ketidaksetujuannya secara tertulis, dan
diinformasikan serta ditawarkan kembali untuk
Didaerah endemic, nakes wajib menawarkan tes
menjalani tes pada kunjungan/kontrol berikutnya.
HIV scra inklusif saat ANC/menjelang persalinan Bila ibu tetap menyatakan option out, maka
diperkenalkan Konseling dan Tes Sukarela (KTS)
dan dilakukan rujukan ke KTS.
Tatalaksana Umum
Faktor predisposisi
Tidak tata laksana khusus, tetap § Kontak segera ibu dan bayi
laksanakan asuhan nifas biasa. diperbolehkan jika ibu telah
Penderita di rawat di ruang observasi mendapatkan pengobatan dan
selama 6-8 jam. Di beri obat tidak terdapat reaktivitas penyakit.
Tata laksana
uterotonika dan obat TB diteruskan. Min. 3 minggu pengobatan dan
Penderita yg tidak mungkin bayi mendapat isoniazid. masa Nifas
dipulangkan dirawat di ruang isolasi § Berikan pendidikan kesehatan pad
apenderita dan keluarga
dan Laktasi
§ Pengobatan TB pd ibu menyusui
tidak berbeda dengan pengobatan
pd umumnya, semua jenis OAT
aman utk ibu menyusui
Pengguna kontrasepsi Evaluasi
Tata laksana
Rifampisisn berinteraksi dengan ü Penderita TB yang telah
kontrasepsi hormonal shg dpt dinyatakan sembuh tetap pada
menurunkan efektifitasnya. dievaluasi minimal 2 tahun setelah pengguna
Sebaiknya penderita TB sembuh untuk mengetahui adanya
kontrasepsi
menggunakan kontrasepsi non- kekambuhan. Yang dievaluasi
hormonal, atau kontrasepsi adalah sputum BTA mikroskopik dan evaluasi
mengandung estrogen dosis tinggi dan foto thorax. penderita yang
(50 μg) ü Sputum BTA mikroskopis 3, 6, 12,
sembuh
24 bulan setelah dinyatakan
sembuh.
ü Evaluasi foto thoraks 6, 12, 24
bulan setelah dinyatakan sembuh
4 Malaria
Definisi
Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat
akut maupun kronik, disebabkan oleh
protozoa genus Plasmodium, ditandai dengan
demam, anemia dan splenomegali.
F. Predisposisi
1. Kontak lesi atau secret dengan penderita hep. B
2. Transfusi darah
3. Belum mendapat vaksinasi hepatitis
Diagnosis
Adanya infeksi kronik Hep. B ditentukan dengan hasil
pemeriksaan skrining HbsAg (+)
Tata Laksana
6 Demam Dengue dan
Demam Berdarah Dengue
Definisi
Demam dengue adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang masuk dalam
kelompok B arthropod Borne Virus (Arbovirus) ,
yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus
dan memiliki 4 serotipe, yaitu DEN-1, DEN- 2,
DEN-3, DEN-4.
Virus ini dapat ditularkan kepada manusia
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, Aedes
polunesiensis, dan beberapa vektor lain
“ Secara umum, demam dengue dan demam berdarah dengue akan ditandai
dengan fase febril yaitu demam tinggi mendadak dan terus-menerus 2-7 hari,
diikuti oleh fase afebril (demam mereda).
Fase afebril ini merupakan fase kesembuhan untuk demam dengue, tetapi
merupakan fase kritis pada demam berdarah dengue. Pada awal sukar dibedakan
“
berdasarkan gejala apakah akan terjadi demam dengue atau demam berdarah
dengue.
Diagnosa
Ø Varicella: lesi kulit berupa vesikel kemerahan dan gatal yang khas di seluruh tubuh
serta seringkali disertai demam.
Ø Herpes zoster: lesi kulit berupa vesikel kemerahan yang nyeri dan berkelompok
terbatas pada satu dermatom
Masa Inkubasi
Transmisi transplasental dan periode infeksi
Masa inkubasi biasanya terjadi selama 14-16 hari, tetapi bisa berkisar 10 hingga Periode infeksi dimulai pada 1-2 hari sebelum
21 hari. Masa inkubasi dapat diperpanjang hingga 28 hari jika imunoglobulin munculnya ruam sampai lesi krusta (4 sampai 5 hari
varisela zoster (VZIG) telah diberikan. setelah onset munculnya ruam). Awalnya, lesi muncul
sebagai makula yang cenderung berkembang menjadi
Transmisi transplasental dari ibu ke janin terjadi selama viremia maternal, dan vesikel yang dapat pecah setiap 1-2 hari. Setelah
masa inkubasi untuk infeksi neonatal adalah 11 hari (kisaran 9-15 hari) sejak pecah, vesikel ini mengeras. Terdapat beberapa jenis
timbulnya penyakit pada ibu. Tidak diketahui apakah virus akan menginfeksi bayi lesi di daerah kulit yang sama dan ruam bersifat
yang menerima ASI. pruritus.
Komplikasi pada Kehamilan
0,1-0,2% 1-2%
Anomali kongenital disebut
Esefalitis congenital varicella syndrome (CVS)
Ensefalitis menyebabkan ataksia
cerebellar akut dpt terjadi Studi prospektif di Eropa dan
Amerika Utara menunjukkan bahwa
kejadian anomali kongenital setelah
varisela ibu pada 20 minggu
pertama kehamilan. Setelah minggu
ke-24 kemungkinannya sangat
rendah
3,0%
Abortus spontan
Kemungkinan abortus spontan selama 20 minggu pertama
kehamilan atau kematian intrauterus setelah minggu ke-20
(0,7%)
Tata Laksana Pencegahan infeksi pada masa kehamilan
Umum ü
ü
Menghindari kontak dengan orang-orang
yang sedang terkena cacar
air atau herpes zoster.
ü Memvaksinasi orang-orang yang tinggal di
Varicella dapat menular mulai dari 2 sekitar wanita tersebut,
hari sebelum muncul ruam kulit hingga ü terutama jika ia belum terproteksi.
Contents
saat krusta mengering (kira—kira 5 hari
setelah ruam muncul)
Sumber:
Definisi
Peradangan pada vagina akibat
pertumbuhan berlebihan dari satu atau
lebih bakteri yang pada keadaan
normal ditemukan pada vagina.
Faktor predisposisi
Pasangan seksual multipel, hubungan
seksual tidak terlindungi, mencuci
vagina (douching)
Diagnosis
Kriteria Amsel yaitu adanya 3 dari 4
tanda berikut:
Definisi
Kandidiasis adalah infeksi pada vagina
yang disebabkan oleh jamur Candida sp.
Faktor Predisposisi
Penggunaan antibiotik spektrum luas,
peningkatan kadar estrogen, diabetes
melitus, HIV/AIDS, imunokompromais.
Diagnosis Tata Laksana
Tata Laksana
Diagnosis Ø Berikan metronidazol 2 g per oral dosis
tunggal, ATAU 2x500 mg per oral selama 7
Ø Duh tubuh vagina kuning kehijauan dan hari.
berbusa Ø u Selama pengobatan diberikan, anjurkan
Ø Vagina bau dan gatal
pasien dan pasangan untuk abstinens
Ø Edema atau eritema vagina
Ø Strawberry cervix sementara.
05
Kondiloakuminata
Definisi
Infeksi menular seksual yang umumnya
disebabkan oleh human papillomavirus risiko
rendah, terutama HPV 6 dan 11
Faktor predisposisi
Pasangan seksual multipel, memiliki infeksi
menular seksual lainnya, berhubungan
seksual aktif sejak usia muda
Diagnosis
Diagnosis dilakukan berdasarkan hasil Tata Laksana
pengamatan visual, berupa lesi khas di
genitalia eksterna sewarna kulit atau § TCA 80-90% dioleskan pada lesi
keabuan, hiperkeratotik, eksofitik, dengan
seminggu sekali
permukaan yang tidak rata dan ukuran
yang bervariasi § Bedah listrik/elektrokauterisasi
§ Krioterapi dengan nitrogen cair
§ Krioterapi dengan CO2 padat
Biopsi hanya diperlukan bila: § Pembedahan (bedah skalpel)
ü Diagnosis meragukan
ü Lesi tidak berespons terhadap Persalinan dengan SC dapat
pengobatan standar dipertimbangakan
ü Penyakit memburuk selama
pengobatan
ü Pasien imunokompromais
ü Lesi kutil berpigmen, terdapat indurasi, Podofilin dikontraindikasikan apda ibu
terfiksasi, berdarah, atau hamil krn bersifat toksik terhadap janin
ü terdapat ulkus
10 Diabetes Militus Gestasional
Sumber:
Faktor Predisposisi
Risiko rendah Risiko rendah
ü Usia < 25 tahun ü Usia > 30 tahun
ü Berat badan normal sebelum hamil ü Obesitas
ü Tidak ada histori keluarga/orang tua ü Polycystic ovary sindrome
DM ü Kehamilan yang lalu ada intoleransi
glucosa
ü Tidak ada histori kelainan toleransi
ü Kehamilan yang lalu dengan bayi besar
glukosa
(> 4000g)
ü Tidak ada histori obstetri yang jelek ü Riwayat kematian janin dalam rahim
ü Bukan dari kelompok etnis dengan yang tidak diketahui sebabnya
prevalensi tinggi untuk DM ü Keluarga dengan DM tipe 2 (first-degree
relatives)
Patofisiologi
Patofisiologi DM pragestasi sama dengan
patofisiologi DM tipe 1 atau 2. Hiperglisemia dan
akibatnya padaa saat perikonsepsi menyebabkan
gangguan pertumbuhan organ
Terapi insulin
• Multiple Insulin Injection.
• Continuos subcutaneos insulin infusion (insulin pump).:
egular/insulin lispro, diberikan secara continuous basal
Terapi rate & bolus pada pasien dengan kepatuhan tinggi.
Diet yg dianjurkan
- Rencana: 3 kali makan dan 3 kali snack
- Kalori: 30-35 kcal/kg normal BB, Total 2000-2400 kcal/day
- Komposisi: Karbohidrat 40-50%, kompleks dan tinggi serat Protein
Diet 20%, Lemak 30-40% (asam lemak jenuih/saturated < 10%).
- Pertambahan berat badan ibu 10-11 kg
Rencana Persalinan
Saat Persalinan Cara Persalinan
1. Pada kasus-kasus risiko rendah diperbolehkan
Pengelompokan kehamilan dengan DM
ditujukan ke arah risiko terjadinya kematian melahirkan ekspektatif spontan pervaginam sampai
janin dalma rahim dengan usia hamil aterm
ra an 2. Pada kasus-kasus risiko tinggi direncanakan terminasi
Ca alin pada usia hamil 38 minggu dengan pemberian
rs
Risiko Rendah pe kortikosteroid untuk pematangan paru janin.
Cara persalinan tergantung indikasi obstetrik.
- Regulasi baik aat an
- Tidak ada vaskulopati S alin 3. Pada kasus-kasus dengan makrosomia dengan
rs perkiraan berat janin ≥ 4500 g dipertimbangkan untuk
- Pertumbuhan janin normal
Pe SC elektif.
- Pemantauan kesejahteraan janin antepartum baik
- Tidak pernah melahirkan mati (stillbirth)
s
Persalinan diperbolehkan sampai usia hamil 40
ent
minggu.
ont
C
Risiko Tinggi
Regulasi glukosa intrapartum
- regulasi jelek Re
gu 1. periksa kadar glukosa darah (kapiler) setiap jam
- ada komplikasi vaskulopati las
- pertumbuhan janin abnormal (makrosomia/pjt) i dan pertahankan selalu dibawah 110 mg/dL.
2. kontrol glukosa selama proses persalinan
- polihidramnios
- pernah lahir mati (stillbirth)
Pertimbangkan untuk persalinan pada usia hamil
sejak 38 minggu (bila test maturasi paru janin positip).
Tata laksana
11 Gangguan Jantung
Sumber:
1. Kemenkes RI (2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan
Definisi
Gangguan jantung pada pembahasan ini adalah gagal
jantung. Gagal jantung adalah sindrom klinis akibat
kelainan struktural maupun fungsional jantung yang
menyebabkan terganggunya fungsi pengisian dan
pengosongan ventrikel
Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya gagal jantung
bergantung pada kelainan struktural maupun
fungsional yang mendasari. Gagal jantung juga dapat
terjadi secara idiopatik.
Diagnosis
Berikut ini adalah tanda dan gejala yang dapat
mendukung kecurigaan adanya penyakit jantung pada
kehamilan
Dispneu atau ortopneu yang memberat Murmur sistolik grade 3/6 atau lebih
Pingsan Kardiomegali
Sumber:
1. Kemenkes RI (2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan
01
Kehamilan dengan Obesitas
Definisi
Deposisi berlebihan dari jaringan lemak
Diagnosis
Obesitas dibagi menjadi dua kelas berdasarkan
indeks massa tubuh (IMT) :
q Kelas I : IMT antara 25,0-29,9
q kelas II : IMT >30
Faktor Predisposisi
Penyebab idiopatik: asupan kalori berlebih, kurangnya
aktifitas fisik, menurunnya laju metabolisme istirahat
Penyebab medis: penyakit endokrin, genetik
Definisi
Gangguan jantung pada pembahasan ini adalah gagal
jantung. Gagal jantung adalah sindrom klinis akibat
kelainan struktural maupun fungsional jantung yang
menyebabkan terganggunya fungsi pengisian dan
pengosongan ventrikel
Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya gagal jantung
bergantung pada kelainan struktural maupun
fungsional yang mendasari. Gagal jantung juga dapat
terjadi secara idiopatik.
Tata laksana
Tata laksana
02
Kehamilan dengan
Kekurangan Energi Kronik
Definisi
Kekurangan energi kalori dan protein dalam jangka
waktu yg lama
Diagnosis
pemeriksaan lingkar lengan atas <23,5 cm
Faktor Predisposisi
ü Asupan nutrisi yang kurang
ü Faktor medis, misalnya adanya penyakit
kronik
Tata Laksana