Proposal Metopen Annisa Ramadhani
Proposal Metopen Annisa Ramadhani
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWarahmatullaah Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan proposal ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan proposal ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad yang kita nanti-
natikansyafa’atnya di akhirat nanti.
Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
Proposal ini guna memenuhi tugas dari Mata Kuliah Metodologi Penelitian dengan judul
“Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di SLB Negeri 2 Kota Jambi”.
Penyusun tentu menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik serta
saran, supaya proposal ini nantinya dapat menjadi proposal yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada proposal ini penyusun mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................v
ABSTRAK ............................................................................................................. 6
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.......................................................................................................... 7
1.2.Rumusan Masalah..................................................................................................... 9
iii
3.1.2. Lokasi Penelitian................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Jumlah Pegawai SLB Negeri 2 Kota Jambi ................................................................ .. 8
Tabel 1.2. Data Sarana dan Prasarana SLB Negeri 2 Kota Jambi ................................................ .. 9
v
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
Disusun Oleh :
Annisa Ramadhani Indra Putri
NPM : 20103161201070
Abstrak
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling pegawai yang mampu
mempengaruhi pegawai dalam menjalankan tugasnya. Lingkungan kerja sangat berkaitan erat
dengan tinggi rendahnya kinerja pegawai dalam menjalankan tugasnya, apabila lingkungan
kerja baik maka hal tersebut dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai,
begitu pula sebaliknya.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada
SLB Negeri 2 Kota Jambi. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari
kuesioner yang telah diisi oleh responden. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan SLB Negeri 2 Kota Jambi. Metode pengambilan sampling menggunakan
proportionate stratified random sampling agar mewakili seluruh departemen dalam organisasi.
Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai.
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Lingkungan kerja merupakan suatu lingkungan dimana karyawan melakukan
aktivitasnya atau pekerjaan sehari-hari. Menurut Alwi (2001)“Lingkungan kerja adalah
lingkungan dimana pegawai melakukanpekerjaannya sehari-hari”. Lingkungan kerja yang
kondusif memberikan rasaaman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja optimal.
Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai menyenangi lingkungan
kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya untuk
melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi
kerja pegawai juga tinggi.
Faktor pelayanan kepada karyawan akan memberikan kemudahan dan akan mendukung
aktivitas parakaryawan di perusahaan. Melalui pelayanan yang baik kepada karyawan
makadengan sendirinya para karyawan akan termotivasi untuk bekerja dengan lebihbaik
diperusahaan. Kondisi tersebut apabila terwujud maka secara langsungkinerja karyawan akan
meningkat. (Ahyari, 1999). Faktor lain yang menentukan lingkungan kerja yaitu mengenai
kondisikerja. Kondisi kerja merupakan suatu kondisi yang terjadi pada perusahaan dimana para
karyawan bekerja, dimana kondisi tersebut telah dipersiapkan olehpihak manajemen
perusahaan. Hal-hal yang telah dipersiapkan oleh pihak manajemen tersebut yaitu meliputi
penerangan (sinar) yang cukup, suhu udarayang tepat, kebisingan suara dapat dikendalikan, dan
lain-lain.
7
Kenyataan tersebut menjadikan tingkat kinerja karyawan seorang karyawan sangat
dipengaruhi oleh kemampuanmasing-masing individu dalam beraktivitas di perusahaan. Pada
sisi yang lainpeningkatan kinerja karyawan merupakan hasil dari perencanaan yang tepat dari
investasi, penggunaan teknologi, teknik yang lebih baik dan dari efisiensiyang tinggi dari
perusahaan. Usaha-usaha perusahaan dalam rangkapeningkatan kinerja karyawan secara
langsung juga memberikan dampak atasaktivitas yang akan dilakukan oleh karyawan di
perusahaan. Dengan demikianpeningkatan kinerja karyawan pada suatu perusahaan sangat
tergantung padakesadaran dan kemampuan dari tiap-tiap karyawan, juga dipengaruhi
adanyausaha dari perusahaan dalam peningkatan kinerja para karyawannya. Salah satu bentuk
usaha dari perusahaan yang dapat dilakukan dalam rangkapeningkatan kinerja karyawan yaitu
dengan menciptakan lingkungan kerja yang mampu mendukung aktivitas karyawan.
Dari tabel 1.1 di atas dapat disimpulkan bahwa pegawai pada SLB Negeri 2 Kota Jambi
pada tahun 2023 berjumlah 42 orang, dengan pembagian 16 orang sebagai Guru, 8 orang sebagai
Tenaga Pendidik, dan 18 orang sebagai Terapis.
Permasalahan yang terjadi pada lingkungan kerja pegawai SLB Negeri 2 Kota Jambi ini,
yaitu :
1. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada pada SLB Negeri 2 Kota Jambi,
banyaknya peserta didik yang ada namun kekurangan tenaga pendidik, guru, serta terapis.
Maka hal ini akan berdampak pada kinerja pegawai SLB Negeri 2 Kota J ambi serta ke-
efektifan pembelajaran bagi para peserta didik.
2. Hubungan serta komunikasi antar sesama pegawai pada SLB Negeri 2 Kota Jambi yang
dapat mempengaruhi tidak maksimalnya kinerja para pegawai tersebut.
8
Tabel 1.2 Data Sarana & Prasarana SLB Negeri 2 Kota Jambi
9
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya
adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai
pada SLB Negeri 2 Kota Jambi.
Dari hasil penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
instansi maupun sekitarnya, diantaranya :
a. Bagi instansi, dapat memberikan masukkan kepada SLB Negeri 2 Kota Jambi terkait
lingkungan kerja yang terjadi dan pengaruhnya terhadap kinerja seluruh pegawai.
b. Bagi peneliti, dapat memberikan wawasan dan pengetahuan serta sebagai salah satu
syarat untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Metodologi Penelitian di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jambi.
c. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi bagi peneliti berikutnya yang akan
mengambil permasalahan serupa.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Lingkungan Kerja menurut Alex S. Nitisemito ( 1997 :183) lingkungan kerja
adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja atau pegawai dan yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas atau pekerjaan yang dibebankan.
Menurut George R. Terry (2006:23) lingkungan kerja dapat diartikan sebagai kekuatan-
kekuatan yang mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja
organisasi atau perusahaan.
Pengertian lain tentang lingkungan kerja diungkapkan oleh Amirulah Haris Budiyono
(2004:51) bahwa lingkungan kerja merujuk pada lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan
yang berada didalam maupun diluar organisasi tersebut dan secara potensial mempengaruhi
kinerja organisasi itu.
Apabila kita meneliti susunan atau faktor-faktor yang penting dalam kondisi kerja pada
kantor terdiri :
a. Penerangan atau cahaya yang cukup merupakan pertimbangan yang paling penting dalam
fasilitas kantor karena banyak ketidak beresan pekerjaan kantor disebabkan penerangan yang
kurang baik.
b. Warna, warna tidak hanya mempercantik kantor tetapi juga memperbaiki kondisi-kondisi
didalam melakukan pekerjaan kantor itu dan manusia dipengaruhi sebagian oleh adanya warna-
warna. Kombinasi warna yang serasi akan menimbulkan keindahan, semangat dan kegairahan
kerja.
11
d. Udara, udara dalam suatu kantor juga merupakan faktor penting, karena pada umumnya
kantor-kantor sekarang ini lebih banyak menggunakan Air Conditioning yang mengatur
keadaan udara.
e. Suara, kantor yang mempunyai peredam suara merupakan kantor yang efesien, suara yang
tidak gaduh akan menyenangkan dan menimbulkan gairah kerja yang baik. Karena suara yang
gaduh akan menggganggu kesehatan dan mental seseorang, sedangkan efeknya terhadap
pekerjaan adalah gangguan pada konsentrasi dan mengurangi ketelitiaan dalam menyelesaikan
pekerjaan.
f. Keamanan, dalam sebuah kantor harus memiliki fasilitas-fasilitas keamanan untuk berjaga-
jaga seperti alat pemadam kebakaran, sirene, kran air dan pintu-pintu darurat. Selain itu, harus
pula mempunyai tenaga keamanan kantor.
g. Kebersihan, pada sebuah perkantoran harus diutamakan, baik didalam ruangan maupun
disekeliling gedung. Untuk senantiasa kantor menjadi bersih, maka alat-alat pembersih harus
cukup, harus menyediakan tenaga-tenaga pembersih (Cleaning Service).
Lingkungan internal adalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung
mempengaruhi hasil produksi. Yaitu:
a. Tenaga kerja
b. Peralatan dan mesin
c. Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
d. Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
e. Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.
Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur diluar organisasi yang sebagian besar tidak
dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer. Organisasi
mendapatkan masukan-masukan yang dibutuhkan, seperti bahan baku, dana tenaga kerja dan
energi dari lingkungan eksternal, mentransformasikan menjadi produk dan jasa, kemudian
memberikan sebagai keluaran-keluaran kepada lingkungan eksternal.
12
• Hukum
• Perekonomian
• Pendidikan dan kebudayaan
• Sosial dan budaya
• Kependudukan
• Hubungan internasional.
Dari uraian di atas, kita dapat mengetahui betapa besar pengaruh lingkungan kerja
terhadap pegawai ataupun karyawan dalam melaksanakan pekerjaan atau tugas-tugasnya karena
lingkungan kerja adalah lingkungan yang erat dan langsung mempengaruhi diri kita dan
merupakan kenyataan yang pertama dijumpai oleh pegawai atau karyawan. Dengan lingkungan
kerja yang bersih, tenang, nyaman pegawai ataupun karyawan akan merasa legah dan betah
dalam melaksanakan pekerjaan dan akan menyenangi tempat dimana dia bekerja.
Dari pengertian lingkungan kerja diatas dapat diperoleh tiga unsur yang dapat membangun
lingkungan kerja antara lain.
a. Tempat perusahaan
Tempat perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat kedudukan perusahaan
pada umumnya di pengaruhi factor kelancaran hubungan dengan lembaga – lembaga lain,
seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya.
b. Karyawan
Karyawan adalah aset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari
setiap aktivitas organisasi. Karyawan yang cakap, mampu, dan terampil belum menjamin
efisiensi kerja yang baik, kalau moral kerja dan kedisiplinannya rendah. Mereka baru
bermanfaat dan mendukung terwujudnya tujuan perusahaan, jika mereka berkeinginan
berprestasi.Kualitas dan kuantitas karyawan harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, supaya
seefektif dan se-efesien mungkin menunjang tercapainya tujuan. Penempatan tenaga kerja juga
harus tepat sesuai dengan keterampilannya, sehingga gairah kerja akan lebih baik serta efektif
menunjang terwujudnya tujuan perusahaan.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat dikemukakan bahwa karyawan adalah merupakan
salah satu faktor penentu dalam proses produksi bahkan karyawan adalah merupakan faktor
13
paling dominan dari seluruh faktor produksi lainnya karena manusia merupakan motor
penggerak bagi semua kegiatan produksi.
c. Sistem Kepemimpinan
d. Struktur
Struktur yaitu varibel ketentuan dalam organisasi yang pada umumnya adalah deretan
jajaran pengelola organisasi/perusahaan.
e. Fungsi kedudukan
Penempatan tenaga kerja dalam hal ini adalah tiap potensi kepemimpinan karyawan
memiliki kapasitas dan skill/kemampuan masing-masing dan belum tentu sama, berangkat dari
hal itu diperlukan penempatan yang benar selektif agar kelangsungan organisasi/perusahaan
dapat berjalan dengan baik. Sistem Kepemimpinan merupakan hal yang sangat urgent dalam
menjalankan organisasi/perusahaan ditiap variabel dalam perusahaan yang sedang dijalankan.
Sistem Kepemimpinan kerap kali menjadi alasan kegagalan dan kesuksesan dalam perusahaan
maka dari itu perlu diadakannya pelatihan-pelatihan untuk menunjang keprofesionalan tenaga
kerja dalam fungsi sistem perusahaan.
2.2.KINERJA PEGAWAI
2.2.1. Pengertian Kinerja Pegawai
Setiap pegawai dalam organisasi dituntut untuk memberikan kontribusi positif melalui
kinerja yang baik, mengingat kinerja organisasi tergantung padakinerja pegawainya (Gibson, et
all, 1995:364). Kinerja adalah tingkat terhadap para pegawai mencapai persyaratan pekerjaan
secara efisien dan efektif (Simamora, 2006:34). kinerja pegawai merupakan prestasi kerja,
yakni perbandingan antara hasil kerja yang dapat dilihat secara nyata dengan standar kerja yang
telah ditetapkan organisasi. Kemudian Robbins (2008) mendefinisikan kinerja yaitu suatu hasil
yang dicapai oleh pegawai dalam pekerjaanya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk
suatu pekerjaan.Lalu Mangkunegara (2005:67) kinerja ialah hasil kerja baik secara kualitas
maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melakukan tugas sesuai dengan
14
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan Rivai(2009:532) kinerja diartikan
kesediaan seseorang atau kelompok orang untukmelakukan suatu kegiatan, dan
menyempurnakannya sesuai tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.
3. Memperbaiki hubungan antar personal pegawai dalam aktivitas kerja dalam organisasi.
Kinerja pegawai dipengaruhi oleh berbagai faktor (Gibson, et all, 1995:375),antara lain:
1. Faktor individu, yaitu kemampuan dan keterampilan (mental dan fisik),latar belakang
(pengalaman, keluarga, dst), dan demografis (umur, asalusul, dll).
3. Faktor psikologis, ialah persepsi, sikap, kepribadian, pola belajar, danmotivasi. Dalam suatu
organisasi pegawai dituntut untuk mampu menunjukkan kinerja yang produktif, untuk itu
pegawai harus memiliki ciri individu yang produktif. Ciri ini menurut Sedarmayanti (2001:51)
harus ditumbuhkan dalam diripegawai untuk meningkatkan kinerjanya.
15
2.2.2. Indikator Kinerja Pegawai
Kinerja pegawai secara objektif dan akurat dapat dievaluasi melalui tolak ukur tingkat
kinerja. Pengukuran tersebut berarti memberi kesempatan bagi para pegawai untuk mengetahui
tingkat kinerja mereka. Memudahkan pengkajiankinerja pegawai, lebih lanjut Mitchel dalam
buku Sedarmayanti (2001:51) yangberjudul Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Produktivitas Kerja,mengemukakan indikator-indikator kinerja yaitu sebagai berikut :
3. Inisiatif (Initiative)
4. Kemampuan (Capability)
5. Komunikasi (Communication)
1. Kualitas Kerja (Quality of work) adalah kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat
kesesuaian dan kesiapannya yang tinggi padagilirannya akan melahirkan penghargaan dan
kemajuan sertaperkembangan organisasi melalui peningkatan pengetahuan danketerampilan
secara sistematis sesuai tuntutan ilmu pengetahuan danteknologi yang semakin berkembang
pesat.
16
Pendapat tersebut mengatakan bahwa untuk mendapatkan kinerja pegawaiyang optimal
yang menjadi tujuan organisasi harus memperhatikan aspek-aspek kualitas pekerjaan, ketetapan
waktu, inisiatif, kemampuan serta komunikasi.
17
j. Loyalitas
Merupakan kesetiaan karyawan untuk tetap bekerja dan membela perusahaan dimana
tempatnya bekerja
k. Komitmen
Merupakan kepatuhan karyawan untuk menjalankan kebijakan atau peraturan perusahaan
dalam bekerja.
l. Disiplin Kerja
Merupakan usaha karyawan untuk menjalankan aktivitas kerjanya secara sungguh-
sungguh. Disiplin kerja dalam hal ini dapat berupa waktu, misalnya masuk kerja selalu
tepat waktu.
18
akan mempengaruhi posisinya sebagai salah satu karyawan yang dianggap baik, begitu pula
sebaliknya jika seseorang ditempatkan dalam kelompok dengan peringkat buruk maka otomatis
peringkatnya juga tidak bagus.
19
baik, hanya saja masih ada
beberapa yang perlu
dibenahi seperti ukuran
ruangan kerja, serta masih
diperlukan penambahan
beberapa fasilitas penyejuk
ruangan (AC). (2) Kinerja
Pegawai di Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten
Bulukumba dilihat dari
beberapa indikator kinerja
seperti pemahaman atas
tupoksi, inovasi,
keakuratan kerja, serta
kerja sama antar pegawai.
Lingkungan kerja
berpengaruh positif
terhadap kinerja pegawai
dengan presentase sebesar
0,536 atau 53,6%.
4 Faira Medina Pengaruh Lingkungan Berdasarkan hasil uji
Dzikra (2022) Lingkungan Kerja Kerja, Kinerja hipotesis diperoleh
Terhadap Kinerja Guru. lingkungan kerja
Guru Pada SMP berpengaruh positif sangat
Negeri 2 Bangko signifikan terhadap kinerja
Bagansiapi-api. guru pada SMP Negeri 2
Bangko Bagansiapi-api,
dimana t hitung > t tabel
(5,208>2,02108) artinya
terdapat pengaruh
lingkungan kerja terhadap
kinerja guru. Adapun
besarnya pengaruh
lingkungan kerja terhadap
kinerja guru berdasarkan
hasil uji determinasi
adalah sebesar 40,4% dan
sisa nya 59,6% adalah
dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak di teliti
dalam penelitian ini
misalnya kepemimpinan,
kompensasi dan lain-lain.
20
2.5 HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan dan beberapa kajian teoritis
yang telah dikemukakan berikut ini diajukan Hipotesis yaitu : Lingkungan kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai SLB Negeri 2 Kota Jambi.
SLB Negeri 2
Kota Jambi
Internal Eksternal
Hasil Penelitian
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 METODE PENELITIAN
3.1.1. Jenis Penelitian
Subjek penelitian adalah seluruh pegawai SLB Negeri 2 Kota Jambi. Pengambilan
sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini berupa skala likert.
Menurut Sutja dkk (2017:73) jenis data berarti gambaran tentang bentuk data yang akan
dihimpun. Jenis data dalam penelitian ini ada dua yaitu :
a. Data primer merupakan data yang diambil oleh peneliti secara langsung dari
sumbernya. Dalam penelitian ini data primer berasal pegawai SLB Negeri 2 Kota Jambi.
b. Data sekunder merupakan data yang diambil secara tidak langsung dari sumber
datanya dengan menjadikann orang lain sebagai sumber datanya berasal dari pimpinan atau
individu yang memiliki jabatan cukup tinggi di perusahaan tersebut.
22
3.4 TEKNIK PENGAMBILAN DATA
a. Wawancara Terstruktur
Wawancara adalah teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data sebagai studi awal
untuk melihat permasalahan yang akan diteliti dan mengetahui lebih dalam dari responden
(Sugiyono 2017:194). Pra penelitian yang dilakukan menggunakan wawancara terstruktur.
Wawancara terstruktur menurut Sugiyono (2017:194) ialah teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data dengan menyiapkan pertanyaan untuk mengetahui dengan pasti informasi
yang diperlukan. Pra-wawancara yang dilakukan peneliti dengan wawancara kepada 2-3
narasumber
b. Angket (Kuesioner)
Menurut Sugiyono (2017:199) angket merupakan teknik yang digunakan untuk
pengumpulan data pada penelitian kuantitatif data dengan cara pemberian pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden. Penyebaran angket uji coba dilakukan oleh peneliti di
SLB Negeri 2 Kota Jambi pada tanggal 20 Januari 2023 dan penyebaran angket penelitian pada
tanggal 23 Januari 2023.
Adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono, 2019:81). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive
sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu atau memiliki kriteria
khusus bukan secara umum (Sugiyono, 2019:85).
Maka untuk menentukan sampel dari jumlah populasi yaitu menggunakan metode
sampel jenuh. Maka sampel dalam penelitian ini adalah pegawai SLB Negeri 2 Kota Jambi.
Dengan demikian, sampel yang digunakan untuk responden dalam penelitian ini sebanyak 42
orang dari keseluruhan populasi untuk mendapatkan data yang lebih akurat.
23
3.6 METODE ANALISIS DATA
Analisis data adalah proses mencari dan menyusuri secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, dan menyusun ke
dalam pola (Sugiyono, 2019:245).
Objek penelitian diukur sesuai dengan alat atau instrumen yang sesuai, cocok, tepat dan
cermat berdasarkan jenis penelitian yang digunakan (Sutja dkk, 2017). Uji validitas dilakukan
untuk melihat ketepatan kuisioner yang akan digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan uji
validitas empiris yaitu kesesuaian item dengan kondisi sumber data (Sutja dkk, 2017 : 82).
Validitas ini dilakukan dengan menguji instrumen melalui responden di lapangan. Untuk
mengujinya dapat digunakan validitas empiris dengan analisis korelasi menggunakan program
SPSS versi 24.00 yang lebih terupdate. Untuk melakukannya sebaiknya kuesioner diujikan
terlebih dahulu di SLB Negeri 2 Kota Jambi yang dilakukan kepada seluruh karyawan/ti.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur apakah instrumen sudah
benar. Rumus untuk mengukur reliabilitas instrumen dengan lebih dari dua pilihan jawaban
(seperti Skala Likert) adalah menggunakan Alpha Cronbach (Sutja dkk, 2017). Analisis
reliabilitas instrumen melalui Alpha Cronbach dapat dianalisis dengan program SPSS.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan suatu instrumen menurut Alpha Cronbach, yaitu
sebagai berikut
a. Jika nilai Alpha Cronbach (r) ≥ 0,70, maka instrumen dapat dinyatakan reliabel.
b. Jika nilai Alpha Cronbach (r) ≤ 0,70, maka instrumen dapat dinyatakan tidak reliabel
3. Skala Pengukuran
Untuk melakukan analisis data secara kuantitatif, skala pengukuran yang digunakan adalah
model skala Likert. Menurut Sugiyono (2016), “skala likert digunankan untuk mengukur sikap,
pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social”. Berikut ini
adalahskor yang berpedoman pada skala Likert berikut :
Sangat Setuju (SS) : Bobot/nilai =5
Setuju (S) : Bobot/nilai =4
Ragu-ragu (RR) : Bobot/nilai =3
Tidak Setuju (TS) : Bobot/nilai =2
Sangat Tidak Setuju (STS) :Bobot/nilai =1
24
3.7 OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
25
DAFTAR PUSTAKA
Rita Elfita, dkk. (2019). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Pendidikan
Agama Islam di MTs Negeri Sentajo Filial Singingi. Jurnal AL-HIKMAH Vol 1, No 1.
Hamsiah Djafar, dkk. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Di MTs
Madani Pao-Pao. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Andi Jusdiana Ahmad, dkk. (2022). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba.Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Medina, Faira. 2022. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Pada SMP Negeri 2
Bangko Bagansiapi-api. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau.
Virgiyanti, & Sunuharyo, B. S. (2018). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Divisi Fresh PT. Trans Retail
Indonesia (Carrefour) Plaza Tangerang City). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 61(2),
55–60. https://doi.org/administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Nabawi, R. (2019). Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja dan Beban Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 2(2), 170–183.
https://doi.org/https://doi.org/10.30596/
Nuryasin, I., Musadieq, M., & Ruhana, I. (2016). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Kota Malang. Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya,
41(1), 16–24. https://doi.org/administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Armstrong dan Baron. 2015. ”Manajemen Kinerja”.Jakarta : Media Kompetindo Barnawi dan
Mohammad Arifin.2012. “Kinerja Guru Profesional”. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media
Rahmawanti, dkk. 2014. “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara”. Jurnal. Malang Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Arianto, D. A. N. (2013). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja
Tenaga Pengajar. Jurnal Economia. 9 (2). https://doi.org/10.21831/economia.v9i2.1809
Imroatun, S., & Sukirman (2016). Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi Kerja dan
Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru Ekonomi/Akuntansi di SMA Negeri Se-
Kabupaten Wonosobo. Economic Education Analiysis Journal, 5(1), 181-194
Eliyanto. (2018). Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru SMA
Muhammadiyah di Kabupaten Kebumen. Jurnal Pendidikan Madrasah, 3(1), 169-181.
https://doi.org/10.14421/jpm.2018.31-14
26