Motivasi
Motivasi
TINJAUAN TEORI
yang akan datang dari dalam dirinya yang menjadi pendorong untuk berbuat.
Dorongan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu disebut motif.
Sorenson mengatakan motif adalah pikiran (thought) atau perasaan (feeling) yang
tindakan tertentu dan bukan tindakan yang lain pada suatu saat tertentu. (Latipah,
2017:144).
berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang
sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang
didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang
pekerjaan yang diinginkan, sesuai dengan tujuan tertentu yang ditetepkan lebih
dahulu.
dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
7
8
tingkah laku yang diarahkan untuk mencapai tujuan. Motivasi ini menjadi proses
tugas tertentu. Kata motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yang berati to
move. Istilah ini digunakan untuk menunjukan suatu pengertian yang melibatkan
tiga komponen:
(Hidayat,2009:78)
berikut:
belajar.
aspek fisiologi dan psikologi. Perubahan dalam aspek fisiologi, misalnya dapat
masyarakat. (Sunaryo,2004).
itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat di jelaskan atau dasar
perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga
ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. Belajar juga
lain:
10
yang belajar.
pengalaman.
3) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relative mantap.
Menurut Uno (2013) terdapat dua macam motivasi, yaitu motivasi intrinsik
belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang
diajukan itu. Siswa termotivasi untuk belajar saat mereka diberi pilihan,
(Purnaningsih, 2016).
memang telah ada dalam diri individu sendiri, yautu sesuai atau sejalan
suatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, murid belajar belajar keras
dalam menghadapi ujian untuk mendapat nilai yang baik. Terdapat dua
kegunaan dari hadiah, yaitu sebagai insentif agar mau mengerjakan tugas,
oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa. Ada beberapa unsur
3) Kondisi siswa. Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
lingkungan sekolah yang sehat, lingkungan yang aman, tentram, tertib, dan
13
indah , akan meningkatkan semangat motivasi belajar yang lebih kuat bagi
seorang siswa.
a. Materi yang dipelajari, materi di sini adalah bahan pelajaran yang digunakan
b. Lingkungan, terdiri dari faktor fisik (suhu, cuaca, kondisi tempat belajar,
ventilasi, penerangan, dan kursi belajar) dan faktor sosial (manusia dengan
d. Kondisi individu atau subjek belajar, terdiri dari kondisi fisiologis (keadaan
dan motivasi).
a. Faktor fisiologis
14
Kematangan Fisik, fisik yang sudah matang atau siap untuk belajar
b. Faktor psikologis
Motivasi, belajar yang dilandasi motivasi yang kuat dan berasal dari
sebaliknya.
15
sebaliknya.
pelajaran.
a. Faktor sosial, yaitu faktor manusia lain yang berada di luar diri subjek
Orang Tua, orang tua yang mampu mendidik dengan baik mampu
Manusia yang Hadir, manusia yang hadir pada saat seseorang sedang
gaduh, sekitar kelas banyak anak bermain, atau suasana disekitar ruang
Bukan Manusia yang Hadir, dapat berupa film, video, VCD, atau
belajar.
16
b. Faktor nonsosial
sebaliknya.
siswa yang sedang belajar untuk mengedakan perubahan tingkah laku, pada
umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu juga
Menurut Uno (2013) terdapat indikator dalam motivasi belajar, sebagai berikut
pengklasifikasiannya:
Motivasi belajar juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
masa depan. Berikut ini adalah faktor-faktor yang memotivasi seseorang untuk
Menurut Sunaryo (2004), ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk
sehingga individu berbuat sesuatu karena adanya keinginan yang timbul dari
perpisahan.
orang tua tidak berjalan baik secara fungsional. Fungsi orang tua
1) Terjadinya perceraian.
anak-anaknya.
Perceraian adalah cerai hidup antara pasangan suami istri sebagai akibat
dari kegagalan mereka menjalankan obligasi peran masing-masing. Dalam hal ini
pasangan suami istri kemudian hidup terpisah dan secara resmi diakui oleh hukum
yang berlaku. Perceraian merupakan terputusnya keluarga karena salah satu atau
merupakan kulminasi dari penyesuaian perkawinan yang buruk dan terjadi apabila
suami dan istri sudah tidak mampu lagi mencari cara penyelesaian masalah yang
disebabkan karena tidak ada kecocokan antar pasangan suami istri. Sedangkan
secara khusus, disebabkan karena terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),
terlarang, menikah di bawah tangan, jarak suami istri yang terlalu jauh misal
menjadi TKI, perbedaan pemilihan wakil rakyat dalam pemilu, pasangan sudah
tidak bisa berbicara secara baik, selalu bertengkar, atau tidak mau berkomunikasi.
dengan konflik perubahan perilaku yang negatif, dan pada akhirnya pasangan
22
suami istri tidak mampu berkomunikasi dengan baik akan memicu terjadinya
perceraian.
1) Academic Problem
2) Behavioural Problem
ketempat pelacuran.
2.3. Remaja
konseptual, ada tiga kriteria yaitu biologis, psikologik, dan sosial ekonomi,
dengan batasan usia antara 10-20 tahun, yang secara lengkap definisi tersebut
masyarakat dewasa, suatu usia di mana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di
bawah tingkat orang ysng lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak
sejajar. (Ali,dkk, 2005). Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence,
berasal dari bahasa latin adolescare yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk
mencapai kematangan”.
terfokus pada bagaimana melalui sikap dan pola perilaku kanak-kanak dan
mempersiapkan sikap dan perilaku orang dewasa. Rincian tugas-tugas pada masa
a. Mencapai relasi yang lebih matang dengan teman seusia dari kedua jenis
kelamin
e. Mencapai kemandirian secara emosional dari orang tua dan orang dewasa
lainnya
h. Memperoleh suatu set nilai dan sistem etis untuk mengarahkan perilaku.
24
remaja, yaitu:
memikirkan kehidupan secara mandiri, terlepas dari pengawasan orang tua dan
25
1. Lingkingan keluarga
keluarga yang harmonis, menghargai pendapat anak dan hangat. Hal ini
disebabkan karena anak yang berasal dari keluarga yang harmonis akan
karena semakin sedikit masalah antara orang tua maka semakin sedikit masalah
yang dihadapi anak, dan begitu juga sebaliknya. Ada beberapa lingkungan
Proses sosialisasi sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua dalam
Sikap orang tua yang otoriter (mau menang sendiri, selalu mengatur,
Sikap orang tua yang permisif (serba bolah, tidak pernah melarang, selalu
Sikap orang tua yang berambisi dan terlalu menuntut anak-anaknya, akan
pendapat anak.
b. Kondisi keluarga
1) Keagamaan
2) Kesusilaan
3) Kepribadian
2. Lingkungan sekolah
lingkungan sekolah. Umumnya orang tua menaruh harapan yang besar pada
pendidikan di sekolah.
27
Remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan teman sebaya.
perilaku teman sebaya lebih besar pengaruhnya dari pada keluarga. misalnya;
jika remaja mengenakan model pakaian yang sama dengan pakaian anggota
kelompok yang populer, maka kesempatan baginya untuk dapat diterima oleh
4. Lingkungan masyarakat
negatif dari lingkungan akan menimbulkan perasaan tidak puas pada dirinya