Anda di halaman 1dari 5

Analisis Kasus dan Pelaksanaan SOP Tindak Disiplin pada Pegawai Negeri

Sipil di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung


Dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hubungan Industrial oleh Ika Wulandari S.Sos.,
M.I.Kom.

Anggota:
Aqila Inayah Kamila (2110336)
Kenanga Hafizhatun Islah (2110343)
Venska Abisha P. A. S. (21110359)
Wulan Dwi Cahyani (21110360)

Kelas: U4

Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur

POLITEKNIK STIA LAN BANDUNG


Jl. Hayam Wuruk No.34-38, Citarum, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat
40115

2023
Praktik Hubungan Industrial
Pertemuan : 6
Jenis tugas : Kelompok
a. Praktik studi kasus dan pelaksanaan SOP Tindakan disiplin
b. A. Pahami dan jelaskan poin2 tentang disiplin
B. Carilah kasus yg terkait dengan pelanggaran disiplin
C. Analisis kasus tersebut dan jelaskan bagaimana pelaksanaan SOPnya
(rancangan SOP yang tepat untuk Tindakan disiplin sesuai dengan diskusi
kelompok)

B.
A. Poin-Poin Mengenai Disiplin
1) Pengertian Disiplin

Disiplin menurut Aritonang sebagaimana yang dikutib oleh Barnawi dan


Mohammad Arifin adalah “Kemampuan untuk mengendalikan diri dalam
bentuk tidak melakukan sesuatu tindakan yang tidak sesuai atau yang
bertentangan dengan sesuatu yang telah ditetapkan”.

Disiplin juga diartikan sebagai kemampuan diri untuk taat, patuh dan
berkomitmen untuk sesuai dengan apa yang dipandang baik dan benar dalam
konstruksi sosial, budaya dan hukum.

Cece Wijaya dan Tabrosyi Rusyan berpendapat “disiplin adalah sesuatu


yang terletak di dalam hati dan dalam jiwa seseorang, yang memberikan
dorongan bagi orang yang bersangkutan untuk melakukan sesuatu sebagaimana
yang ditetapkan oleh norma dan peraturan yang berlaku”.

Dari uraian para ahli tersebut maka dapat disimpulkan disiplin adalah
suatu sikap yang dilakukan sesorang dalam rangka mentaati peraturan atau
hukum yang berlaku, baik ia memahami maksud dari peraturan tersebut ataupun
tidak.

2) Tujuan Disiplin

Secara umum tujuan disiplin adalah menjamin adanya pengendalian dan


penyatuan tekad, sikap dan tingkah laku demi kelancaran pelaksanaan tugas
serta tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam kaitan tersebut, Conny
R. Semiawan mengatakan, “tujuan disiplin bukan untuk melarang kebebasan
atau mengadakan penekanan, melainkan memberikan kebebasan dalam batas
kemampuannya untuk ia kelola”

Tujuan disiplin adalah untuk melatih diri seseorang agar berbuat dan
bertingkah laku sesuai peraturan yang ditetapkan. Dengan kata lain disiplin
ertujuan untuk melatih seseorang selalu bekerja dan berbuat tepat waktu,
berhasil guna dan berdaya guna serta mengkikuti tata tertib atau peraturan yang
telah ditetapkan karena disiplin merupakan salah satu kunci suksesnya suatu
kegiatan.

3) Unsur – Unsur Disiplin

Dalam disiplin terdapat unsur-unsur yang meliputi pedoman perilaku,


peraturan yang konsisten, hukuman dan penghargaan. Dalam penerapannya,
disiplin harus memiliki unsur-unsur pokok di dalamnya, yaitu :

• Peraturan yaitu suatu pola yang ditetapkan untuk mengatur tingkah laku.
Yang tujuannya untuk membekali anak dengan pedoman perilaku yang
disetujui dalam situasi tertentu.
• Hukuman yaitu menjatuhkan hukuman pada seseorang karena suatu
kesalahan, perlawanan atau pelanggaran sebagai ganjaran atau
pembalasan. Dalam hal ini hukuman mempunyai tuga fungsi, yaitu
untuk menghalangi, mendidik dan memotivasi.
• Penghargaan yaitu suatu janji akan suatu imbalan tertentu yang
digunakan untuk membuat orang berbuat sesuatu. Fungsi dari
pemberian penghargaan adalah sebagai nilai mendidik, memotivasi dan
untuk memperkuat perilaku yang disetujui secara sosial.
• Konsistensi yaitu tingkat keseragaman atau stabilitas. Konsistensi
memungkinkan sesorang menghadapi kebutuhan perkembangan yang
berubah dalam waktu yang bersamaan.
B. Tindak Indisiplin
1. Kinerja PNS di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung perlu dievaluasi karena
adanya ketidakhadiran, keterlambatan, dan ketidakdisiplinan dalam menjalankan
tugas seperti tidak hadir pada acara apel pagi dan hanya datang untuk mengisi
absensi.
2. Seorang pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung diberhentikan dengan
tidak hormat oleh Bupati setelah melanggar disiplin kerja dan melalui prosedur
peringatan dan pemanggilan berjenjang dari satuan kerja, Dinas Kesehatan,
BKPSDM, hingga Bupati.
3. Keterlambatan dalam memberikan hukuman kepada PNS yang tidak masuk kerja
selama lebih dari 46 hari di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung memberi kesan
'berbelit-belit' dalam pelaksanaan PP 53 Tahun 2010 Pasal 10 Ayat 9 poin d.
Masalah ini seharusnya diselesaikan dalam dua hingga tiga bulan.
4. Masih ada Pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung yang sering mangkir
kerja karena menjalankan bisnis yang dianggap lebih menguntungkan bagi dirinya.
5. Pimpinan langsung dari pegawai kurang efektif dalam melakukan pengawasan dan
hanya bertindak saat ada inspeksi dari atasan mereka.
C. Analisis Kasus dan Pelaksanaan SOP
Dalam kasus yang ada, ditemukan bahwa penindakan tindak indisipliner masih terkesan
“berbelit” dan kurangnya pengawasan dari atasan langsung masih menjadi faktor utama
tingginya tingkat indisipliner pada pegawai. Maka perlu ada nya SOP yang mengatur
terkait pengawasan sikap disiplin bagi para pegawai. Maka kami merekomendasikan
sebuah SOP yang mengatur bagaimana alur pengawasan dan penjatuhan sanksi bagi
pegawai sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai