Anda di halaman 1dari 41

BUKU

PEDOMAN PENYELENGGARAAN STUDIO


AR 4727
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR DESAIN TEMATIK
Semester 7-2019/2020

Penyusun :
Ir. Riandy Tarigan, MT
Koordinator MK. AR. 4727

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
Gasal, 2019-2020
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

Pra Kata

Salah satu dasar pengembangan adalah adanya bahan yang tertulis yang dilakukan secara seksama.
Studio merupakan mata kuliah pokok dalam pendidikan arsitektur di Indonesia sebagai salah satu proses
pembelajaran bagi mahasiswa. Penulisan pedoman penyelenggaraan studio pada MK AR. 4727 Studio
Perancangan Arsitektur Desain Tematik dirasa perlu untuk dikembangkan sebagai salah satu cara agar
pelaksanaan studi selalu dapat di evaluasi untuk mencapai kesempurnaan dalam pembelajaran di studio.
Tujuan lain dalam penyusunan pedoman ini adalah agar dapat dijadikan pegangan bersama bagi dosen
maupun pembimbing (asisten), sehingga setiap pembimbing dapat mengarahkan sesuai dengan arahan
yang terdapat pada buku pedoman. Dengan adanya buku pedoman, maka proses pembimbingan dapat
dilakukan secara standar. Setiap mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang sama.
Dengan disusunnya RPS dan RPP MK. AR. 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik, maka
diharapkan dapat menjadi pegangan dalam penyelenggaraan perkuliahan dan pembimbingan dalam
studio oleh dosen pembimbing secara terencana sesuai dengan jadwal dan muatan yang tertuang dalam
RPS dan RPP. Buku RPS dan RPP tersebut juga dikembangkan hingga pada mekanisme penjadwalan dan
penilaian (rubrik) dengan didukung oleh kriteria dan bobot per tahap. Dengan adanya kriteria dan bobot
diharapkan dosen pembimbing dapat mengarahkan mahasiswa sesuai dengan muatan yang terkandung
dalam buku tersebut secara merata kepada mahasiswa, sehingga kualitas yang sama dapat diterapkan
pada studio ini. Buku ini dimaksudkan pula sebagai bagian dari tugas dosen koordinator sebagai bagian
dari kemudahan evaluasi per semester untuk meningkatkan kualitas perkuliahan, pembimbingan dan
studio.
Sebuah gagasan tidak berlaku dan tidak sempurna apabila tidak disusun dalam bentuk tulisan dan
disebarkan kepada dosen pembimbing serta dilaksanakan di dalam studio. Oleh karena itu, besar harapan
saya agar mendapatkan masukan yang bersifat konstruktir terhadap materi dalam pedoman
penyelenggaraan studio untuk peningkatan kualitas studio yang tidak ada hentinya.

Semarang, Agustus 2019


Koordinator Studio,

Ir. Riandy Tarigan, MT

ii
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

Daftar Isi

Pra Kata ii
Daftar Isi iii
POKOK-POKOK BAHAN KAJIAN 1
MONITORING, EVALUASI DAN PENILAIAN (ASSESMENT) 4
KRITERIA, TOLOK UKUR DAN BOBOT PENILAIAN 7
SUBSTANSI DAN MUATAN STUDIO 11
TOPIK TUGAS 17
PERATURAN PENYELENGGARAAN STUDIO 19
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER 21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 26
KERANGKA ACUAN TUGAS 32
JADWAL PELAKSANAAN PERTUGASAN STUDIO 34
PEMBAGIAN KELOMPOK DAN TOPIK TUGAS 37

iii
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

STRATA
POKOK-POKOK BAHAN KAJIAN

S1
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

Mata Kuliah SPA DESAIN TEMATIK Kode Mata Kuliah AR 4727 Bobot 6 Semester 7 1 dari 2
No. Dok. : ................................... Koordinator MK, Ka. Rumbang Desain, Ka. Program Studi,
Revisi ke : ...................................
Tgl. Rev. : ...................................
Ir. Riandy Tarigan, MT MD. Nestri Kiswari, ST., MSc.

Program Studi Mata Kuliah


Capaian 1. Sikap 1. Mahasiswa mampu menyusun
Pembelajaran a. Menginternalisasi nilai norma dan etika konstruksi logika desain dalam
akademik. penulisan ilmiah.
b. Menunjukkan sikap bertanggung jawab 2. Mahasiswa mampu menjelaskan
atas pekerjaan di bidang keahlian secara secara mendalam terhadap fungsi
mandiri. bangunan, tapak, lingkungan alami
c. Menginternalisasi semangat kemandirian, dan buatan pada lokasi.
kejuangan dan kewirausahaan. 3. Mahasiswa mampu menguraikan
d. Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, dan menemukan makna tersirat dari
adaptif dan apresiatif. fungsi bangunan, tapak dan
2. Penguasaan pengetahuan lingkungan buatan dan alami di
a. Mampu menerapkan teori arsitektur dan lokasi
mengaplikasikan proses desain teknis dan 4. Mahasiswa mampu merumuskan
integrasi struktur, teknologi konstruksi dan isu/permasalahan dan masalah
sistem utilitas menjadi kesatuan fungsional desain arsitektur berdasar fenomena
yang efektif. di lapangan.
b. Mampu untuk bertindak dan 5. Mahasiswa mampu merumuskan
mengkomunikasikan ide-ide dan pendekatan, konsep perancangan
berkompetensi melalui kolaborasi, dan strategi desain berdasar pada
berbicara, berhitung, menulis, masalah yang ditetapkan.
menggambar pemodelan dan evaluasi 6. Mahasiswa mampu menerapkan
bidang arsitektur. aspek fungsi ke dalam elemen
3. Ketrampilan Khusus bentuk arsitektur (pelingkup dan
a. Mampu untuk berimajinasi, berpikir kreatif, struktur) dan tapak.
berinovasi dan menjadi pelopor dalam 7. Mahasiswa mampu
desain. mengorganisasikan secara kreatif
b. Mampu untuk merekonsiliasi berbagai dan komprehensif kebutuhan ruang
faktor, mengintegrasikan pengetahuan dan ke dalam tataan ruang di dalam
menerapkan ketrampilan dalam penciptaan tapak berdasarkan pada kondisi
suatu solusi desain. potensi dan hambatan.
c. Paham akan pengetahuan tentang teori 8. Mahasiswa mampu merumuskan
dan metode merancang. bentuk bangunan dan elemennya
d. Mampu untuk mengumpulkan informasi, secara kreatif dan komprehensif
merumuskan masalah, melakukan analisa. berdasarkan masalah desain,
e. Sadar untuk menyusun tulisan ilmiah. pendekatan dan konsep
f. Mampu untuk bertindak dengan perancangan..

1
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

Program Studi Mata Kuliah


pengetahuan tentang sistem alam dan 9. Mahasiswa mampu merencanakan
lingkungan dibangun. fungsi, tata ruang dan bentuk
g. Paham akan peraturan yang relevan, bangunan gedung ke dalam gambar
pedoman teknis dan standar untuk perencanaan.
perencanaan, desain, konstruksi, 10. Mahasiswa mampu menerapkan
kesehatan, keselamatan dan penggunaan gambar perencanaan ke dalam
lingkungan binaan. gambar arsitektur (perspektif),
h. Paham tentang konsteks sosial dimana poster dan karya ilmiah.
lingkungan binaan berada, persyaratan
ergonomis dan ruang dan isu kesetaraan
dan akses.

1. KULIAH
No. BAHAN KAJIAN CAPAIAN PEMBELAJARAN METODA
1. Pengantar  Mahasiswa mampu memahami penyelenggaraan studio SPA Cer, TJ, DI
pelaksanaan studio Desain Tematik secara benar.
2. Sustansi dan lingkup  Mahasiswa mampu memahami substansi logika dalam proses Cer, TJ, DI
proses dan logika desain
desain  Mahasiswa mampu memahami logika desain
3. LPA dan masalah  Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan masalah desain ke Cer, TJ, DI
desain dalam penyelesaian desain
4. Pendekatan dan  Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan pendekatan Cer, TJ, DI
Tema Desain berdasarkan masalah desain ke dalam penyelesaian desain
 Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan tema desain
berdasarkan masalah dan pendejatan desain ke dalam
penyelesaian desain
5. Pra Konsep  Mahasiswa mampu memahami substansi dan muatan ‘Pra Konsep’ Cer, TJ, DI
dan menerapkannya ke dalam tugas studio perancangan.
 Mahasiswa mampu menganalisa substansi dan muatan ‘Pra
Konsep’ dan menerapkannya ke dalam tugas studio perancangan.
6. Konsep Desain  Mahasiswa mampu memahami substansi dan muatan ahap Cer, TJ, DI
‘Konsep Desain’ dan menerapkannya ke dalam tugas studio
perancangan.
 Mahasiswa mampu mensintesa substansi dan muatan pada tahap
‘Konsep Desain’ dan menerapkannya ke dalam tugas studio
perancangan.
 Mahasiswa mampu menciptakan substansi dan muatan pada tahap
‘Konsep Desain’ dan menerapkannya ke dalam tugas studio
perancangan.
7. Desain Skematik  Mahasiswa mampu menciptakan substansi dan muatan pada tahap Cer, TJ, DI
Desain Skematik’ dan menerapkannya ke dalam tugas studio
perancangan.
8 Pengembangan  Mahasiswa mampu menerapkan substansi dan muatan pada Cer, TJ, DI
desain (Design ‘Pengembangan Desain’ dan menerapkannya ke dalam tugas studio
Development) perancangan.

2
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

2. STUDIO
No. BAHAN KAJIAN CAPAIAN PEMBELAJARAN METODA
1. Pengantar  Mahasiswa mampu memahami subtansi dan muatan Cer, TJ
dalam pelaksanaan studio perancangan desain tematik.
2. Penyusunan masalah  Mahasiswa mampu menganalisis dan mensintesakan  Briefing
desain: masalah desain dari fenomena yang terdspat pada  Workshop
kasus studi.  Asistensi-DI
3. Penyusunan pendekatan  Mahasiswa mampu menyusun kesimpulan ke dalam  Briefing
dan tema desain pendekatan dan tema desain  Workshop
 Asistensi-DI
4. Penyusunan pra konsep  Mahasiswa mampu menyusun analisis ke dalam proses  Briefing
(pra-concept) desain.  Workshop
 Mahasiswa mampu menyusun sintetis ke dalam proses  Asistensi-DI
desain.
4. Penyusunan konsep desain  Mahasiswa mampu menyusun konsep desain dengan  Briefing
(design concept) sketsa maupun maket baik secara 2 dimensional  Workshop
maupun 3 dimensional.  Asistensi-DI
 Mahasiswa mampu mengembangkan gagasan inovatif
dan kreatif susunan ruang, kualitas ruang, bentuk,
pelingkup, bukaan dan struktur bangunan dan tata
ruang luar berdasarkan pada pra konsep.
5. Penyusunan desain  Mahasiswa mampu menyusun berbagai gagasan ke  Briefing
skematik (schematic design) dalam sketsa denah, tampak dan potongan terukur  Workshop
untuk memperlihatkan tata ruang, pelingkup, struktur  Asistensi-DI
dan wajah bangunan berdasarkan pada bahan
bangunan.
6. Pengembangan desain  Mahasiswa mampu menetapkan pada setiap elemen  Briefing
(design development) bangunan (ruang, pelingkup, bukaan, struktur)  Workshop
berdasarkan pada masalah desain.  Asistensi-DI
 Mahasiswa mampu menetapkan pemilihan bahan
bangunan, teknologi dan konstruksi ke dalam
bangunan.
 Mahasiswa mampu menerapkan rencana utilitas ke
dalam bangunan.
7. Publikasi desain  Mahasiswa mampu membuat punlikasi hasil karya  Briefing
dalam bentuk poster dan porto folio.  Workshop
 Asistensi-DI

3
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

MONITORING, EVALUASI DAN PENILAIAN (ASSESMENT)


AR 4727 STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR DESAIN TEMATIK
Prodi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain
Universitas Katolik Soegijapranata

Kode Mata Kuliah : AR 4727


Nama Mata Kuliah : Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Sks : 6 (enam) sks
Semester : 7 (tujuh)
Penyelenggaraan MK : Gasal dan Genap
Koordinator Mata Kuliah : Ir. Riandy Tarigan, MT
dan Tugas
Pemimbing Tugas : a. Ir. Riandy Tarigan MT
b. Dr. Ir. Krisprantono
c. Prof. Dr-Ing. LMF. Purwanto
d. Dr. Ir. Ant. Ardiyanto, MT
e. Bonifacio Bayu, ST, M.Sc
f. Ir. Yulita Titik S, MT
g. MD. Nestri Kiswari, ST, M.Sc
h. Ir. IM. Tri Hesti Mulyani, MT
i. Ir. BPR Gandhi, MSA
j. Ir. Supriyono, MT
Penilaian
1. Prinsip Penilaian : a. Kemampuan mahasiswa dalam aspek “Berpikir (Thinking)”
― Konstruktif, berpikir berdasarkan pada struktur dan proses yang berurutan
― Konsistensi, berpikir secara jelas, tidak berubah-ubah, ada kesinambungan
berpikir dan awal sampai akhir
― Logis, berpikir rasional berdasarkan pada acuan dari sumber-sumber
tertentu
― Sebab-akibat, berpikir berdasarkan pada nilai-nilai yang mendasari
― Komprehensif, berpikir dari berbagai sisi cara pandang dan saling terkait
antara satu dengan lainnya.
b. Kemampuan mahasiswa dalam aspek “Gagasan Inovatif Kreatif (Imajining)”
― Mengembangkan nilai-nilai baru terhadap solusi dalam pemecahan
masalah dengan memanfaatkan hal-hal yang terdapat pada nila-nilai lokal.
― Mengembangkan sistem/cara baru baik secara teknis-non teknis yang tidak
sama dengan sebelumnya (copy-paste)
― Mengembangkan pendekatan baru dalam memberikan solusi terhadap
masalah desain yang ditetapkan.
c. Kemampuan mahasiswa dalam aspek “Implementatif (Making)”
― Mengaplikasikan pemikiran dan gagasan dalam ruang dan bentuk
arsitektur secara benar dan tepat berdasarkan pada kaidah-kaidah yang
mendukung (kebenaran, keakuratan dalam menggambar).
― Kemampuan menulis berdasarkan pada kaidah-kaidah penulisan ilmiah
dan penggunaan tata bahasa Indonesia yang benar.
2. Aspek Penilaian : a. Monitoring
― Monitoring dilaksanakan sepanjang kegiatan studio melalui proses briefing

4
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

kelompok dan individu, diskusi interaktif dan proses asistensi.


― Mengkaji perkembangan kegiatan mahasiswa dalam studio berdasarkan
pada jadwal yang ditetapkan
― Memberikan masukan tentang percepatan pelaksanaan kegiatan studio
untuk mengejar target bagi mahasiswa yang tidak memenuhi target.
― Memberikan masukan-masukan baik yang sudah “benar” dan yang masih
“salah” bentuk perbaikan (review dan kritik)
― Mengkaji perkembangan kemajuan kegiatan mahasiswa setelah
mendapatkan review dan kritik.
b. Evaluasi
― Evaluasi diberikan pada akhir kegiatan studio dengan menetapkan nilai
yang menunjukkan kelulusan dan peringkat kelulusannya.
― Menetapkan kemampuan mahasiswa dalam penyelenggaraan studio (lulus
dan tidak lulus)
― Menetapkan tingkat kemampuan mahasiswa berdasarkan pada peringkat
nilai yang ditetapkan
3. Dasar Kriteria : a. Penilaian “Thinking”
Penilaian ― Penilaian Landasan Perancangan Arsitektur
― Penilaian Pra Konsep
― Konsep Desain
― Penilaian Desain Skematik
― Penilaian Pengembangan Desain
― Penilaian Gambar rencana dan detail tertentu
b. Penilaian “Imagining”
― Penilaian Konsep Desain
― Penilaian Desain Skematik
c. Penilaian “Making”
― Pengembangan Desain,
― Gambar rencana dan detail tertentu,
― Perspektif dan Poster.
4. Waktu Penilaian : a. Penilaian tugas :
― Nilai tugas dilakukan oleh pembimibing secara berjenjang sesuai jadwal
pengumpulan tugas setiap tahapnya (lihat RPP).
― Penilaian Landasan Perancangan Arsitektur
― Penilaian Pra Konsep
― Penilaian Konsep Desain
― Penilaian Desain Skematik
― Penilaian Pengembangan Desain dan
― Gambar rencana dan detail tertentu, Perspektif dan Poster
b. Masa Ujian Tengah Semester :
― Penilaian Landasan Perancangan Arsitektur
― Penilaian Pra Konsep
― Penilaian Konsep Desain
c. Masa Ujian Akhir Semester :
― Penilaian Landasan Perancangan Arsitektur
― Penilaian Pra Konsep
― Penilaian Konsep Desain
― Penilaian Desain Skematik
― Penilaian Pengembangan Desain dan

5
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

― Gambar rencana dan detail tertentu, Perspektif dan Poster


5. Sistem Penilaian : a. Penilaian berkas dokumen (Nilai Tugas) oleh Dosen Pembimbing :
― Pernyataan masalah desain, pendekatan dan tema desain: 10%
― Pra Konsep : 15%
― Konsep Desain : 25%
― Desain Skematik : 25%
― Pengembangan Desain dan Perpektif: 15%
― Porto folio, dan Poster : 10%
1. Penilaian dosen dan prosentase nilai:
― Dosen Pembimbing (Tugas): 50%
― Dosen Penguji (UAS): 30%
― Dosen Koordinator (UTS-tertulis): 20%
― Dosen koordinator sesuai dengan kasus tertentu dapat mengubah nilai
akhir angka total antara dosen pembimbing dan dosen penguji
berdasarkan kajian terhadap gambar.

6
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

KRITERIA, TOLOK UKUR DAN BOBOT PENILAIAN


MK. AR 4727 STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR DESAIN TEMATIK
Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain,
Universitas Katolik Soegijapranata

Dasar penilaian dengan menggunakan parameter sebagai berikut :


 Penilaian “sangat sesuai”, rentang nilai : 80–100
 Penilaian “sesuai”, rentang nilai : 70-79,9
 Penilaian “sedang/biasa”, rentang nilai : 60-69,9
 Penilaian “tidak sesuai”, rentang nilai : 50-59,9
 Penilaian “sangat tidak sesuai”, rentang nilai : 0-49,9
A. Landasan Perancangan Arsitektur
No. Produk Kriteria Nilai Bobot
1. Penelusuran b. Kedalaman, keluasan dan komprehensivitas analisa situasi yaitu analisa
dan ruang terhadap kondisi (potensi dan kendala) tapak dan lingkungan fisik
Pernyataan dan non fisik sebagai cara dalam menentukan masalah desain. 50%
Masalah c. Keunikan/kekhasan dan keterkaitan pernyataan masalah desain dengan
analisa situasi sebelumnya.
2. Pendekatan a. Kejelasan dan kesesuaian dalam keterkaitan antara pendekatan yang
Perancangan dilakukan dengan pernyataan masalah desain.
30%
b. Penetapan konsep desain yang rinci dan dalam berdasarkan pada
pernyataan masalah desain dan pendekatannya.
3. Tema desain a. Kesesuaian dengan kajian yang telah dilakukan sebelumnya khususnya
dengan masalah desain dan landasan teori. 20%
b. Kedalaman sikap mahasiswa terhadap kasus studi
Jumlah Nilai
Total Nilai Tahap LPA 10%

B. Pra Konsep
No. Produk Kriteria Nilai Bobot

1. Tata Ruang a. Mampu menganalisa berdasarkan pada teori yang digunakan untuk
dan Massa memecahkan masalah secara komprehensif.
b. Mampu menganalisa berdasarkan pada faktor-faktor internal (sistem
sirkuasi, zonasi dan lain lain). 30%
c. Mampu menganalisa berdasarkan pada faktor-faktor eksternal
(klimatologi, lansekap, bangunan dan kebisingan dan lain lain).
d. Mampu menggunakan sketsa dalam proses analisa.
2. Pelingkup dan a. Mampu menganalisa kebutuhan bukaan terhadap view, pencahayaan
Bukaan dan penghawaan serta sistem sirkulasi melalui sketsa.
b. Mampu menetapkan perletakan bukaan yang sesuai dengan kebutuhan 30%
pragmatik dan simbolik baik besar maupun kecil bukaan tersebut
melalui sketsa.
3. Bentuk a. Mampu menganalisa bentuk massa bangunan berdasarkan pada
masalah desain yang ditetapkan.
20%
b. Mampu menetapkan wajah bangunan berdasarkan analisa kebutuhan
bukaan serta aspek ekspresi melalui sketsa.

7
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

No. Produk Kriteria Nilai Bobot

4. Tata a. Mampu menganalisa tata letak ruang didalam tapak sesuai dengan
20%
Lingkungan kebutuhan melalui sketsa
Jumlah Nilai
Total Nilai Tahap Pra Konsep 15%

C. Konsep Desain
No. Produk Kriteria Nilai Bobot

1. Peruangan a. Mampu mengembangkan gagasan desain 2 D secara komprehensif


(penyusunan berdasarkan pada masalah desain, pendekatan dan konsep perancanan
pola ruang melalui berbagai pertimbangan yang berbeda dalam menerapkan
berdasarkan struktur, zonasi, orientasi ruang dengan mempertimbangkan faktor
pada aspek tapak dan lingkungan ke dalam gagasan denah. 20%
fungsional b. Mampu mengembangkan secara komprehensif dalam menerapkan
pragmatik) sistem sirkulasi dalam bangunan dan tapak ke dalam konsep denah
c. Mampu mengembangkan susunan ruang dalam tapak berdasarkan pada
sistem pencahayaan dan penghawaan pasif ke dalam konsep denah
2. Keruangan a. Mampu menerapkan gagasan dalam 2D dan 3D dalam menyusun ruang
melalui aspek psikologis dan simbolik yang spesifik secara
komprehensif dan inovatif yang berdasarkan pada pernyataan masalah 15%
desain, pendekatan dan landasan perancangan arsitektur ke dalam
konsep denah dan potongan
3. Bentuk a. Inovasi kreatif dalam mengembangkan bentuk massa bangunan ke
dalam gagasan 2D/3D atau maket studi berdasarkan pada pola ruang
yang diterapkan ke dalam tapak dan lingkungan.
b. Konsistensi antara pengembangan bentuk berdasar pada masalah
desain, pendekatan dan konsep desain.
c. Komprehensivitas dan kedalaman dalam mengembangkan bentuk
25%
massa bangunan dengan berbagai alternatif melalui studi maket.
d. Inovasi kreatif, konsistensi dan komprehensivitas dalam
mengembangkan bentuk bangunan secara menyeluruh berdasarkan
pada aspek fungsi dan tapak dengan menerapkan bahan dan teknologi
bangunan berdasarkan pada masalah desain, pendekatan dan konsep
desain.
4. Pelingkup a. Konsistensi, komprehensif dan inovatif dalam mengkomposisi dalam
mengembangkan gagasan wajah/fasade bangunan berdasarkan faktor
tapak dan lingkungan yang mengacu kepada masalah desain,
pendekatan dan konsep desain. 20%
b. Konsistensi dan inovatif mengembangkan perletakan, bentuk dan
komposisi pelingkup dan bukaan berdasarkan fungsi pragmatik dan
fungsi psikologis dan atau fungsi simbolik.
5. Tata a. Mampu mengembangkan penataan ruang dan elemen tapak yang
Lingkungan mendukung persyaratan ruang dalam dan lingkungan berdasarkan pada
masalah desain, pendekatan dan konsep desain secara konsisten,
komprehensif dan inovatif. 20%
b. Kesesuaian dan inovatif dalam menerapkan tata ruang tapak dalam
mengembangkan lingkungan tapak yang estetis dan mendukung
konsep bangunan gedung.

8
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

No. Produk Kriteria Nilai Bobot

c. Mampu menerapkan jenis vegetasi dan material ruang luar dari aspek
fungsi pragmatik maupun estetis.
Jumlah Nilai
Total Nilai Tahap Konsep Desain 25%

D. Desain Skematik
No. Produk Kriteria Nilai Bobot
1. Peruangan a. Konsisten, komprehensif dan inovatif dalam mengembangkan detail
dan dari bagian ruang berdasarkan aspek pragmatik, psikologis dan simbolik
Keruangan ke dalam denah terukur
30%
b. Mampu mengkomposisi secara inovatif detail ruang dengan
memanfaatkan material, warna, corak, tekstur ke dalam bagian dari
ruang
2. Bentuk a. Mengembangkan secara inovatif detail bagian dari elemen bentuk
bangunan dari desain skematik berdasarkan masalah, pendekatan dan
konsep desain.
b. Mengembangkan secara inovatif dari skematik desain bentuk massa ke
dalam sketsa gagasan pada sosok bangunan dengan memanfaatkan
30%
bahan, sistem dan teknologi bangunan berdasarkan masalah,
pendekatan dan konsep desain.
c. Mampu mengkomposisi dari aspek estetika pada wajah bangunan
melalui elemen-elemen bangunan, bahan bangunan, warna, tekstur dan
bentuknya.
3. Struktur a. Mengembangkan gagasan bentuk dan detail struktur menjadi bagian
10%
dari estetika ruang dan bangunan.
4. Pelingkup a. Mampu menerapkan gagasan dari desain skematik dan desain
konseptual pada detail pelingkup ruang dan bangunan berdasarkan
15%
faktor fungsi ruang dan faktor lingkungan yang mengacu pada
pendekatan dan konsep desain.
5. Tata a. Mampu mengembangkan gagasan 3D elemen ruang luar dengan
Lingkungan memanfaatkan bahan, elemen tata ruang dan furniture secara 15%
komprehensif dan inovatif berdasarkan fungsi pragmatik dan simbolik.
Jumlah Nilai
Total Nilai Tahap Desain Konseptual 25%

E. Pengembangan Desain
No. Produk Kriteria Nilai Bobot
1. Arsitektur a. Mampu membuat susunan ruang menjadi situasi, site plan, denah,
tampak dan potongan secara terukur (skalatis) yang merupakan solusi
dari masalah, pendekatan dan konsep desain dan merupaka
implementasi dari desain skematik dan dosen konseptual. 20%
b. Mampu menetapkan bahan bangunan dan teknologi pada bangunan
yang diperlihatkan pada detail arsitektur yang merupakan solusi dari
masalah desain, pendekatan dan konsep desain

9
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

No. Produk Kriteria Nilai Bobot


2. Struktur a. Mampu menerapkan secara terukur sistem struktur pada susunan ruang
yang ditetapkan.
b. Mampu menerapkan sistem struktur pondasi, balok dan sloof, balok ring
dan atap secara terpadu sesuai dengan masalah desain dan konsep 20%
desain.
c. Mampu menerapkan secara terukur detail hubungan konstruksi
bangunan (atap, dinding, kolom dan lantai)
3. Mekanikal a. Mampu menerapkan kebutuhan infrastruktur dan sistem jaringan air
kotor pada bangunan secara terukur secara komprehensif melalui denah
dan potongan.
b. Mampu menerapkan kebutuhan infrastruktur dan sistem jaringan air
bersih pada bangunan secara terukur secara komprehensif melalui 20%
denah dan potongan.
c. Mampu menerapkan kebutuhan infrastruktur dan sistem jaringan
sistem pengkondisian udara (AC) pada bangunan secara terukur secara
komprehensif melalui denah dan potongan.
4. Elektrikal a. Mampu menerapkan sistem pencahayaan buatan pada denah secara
terukur
20%
b. Inovatif dalam menerapkan sistem pencahayaan buatan sesuai dengan
kebutuhan fungsi dan kegiatan.
5. Tata a. Mampu mengembangkan tata ruang luar secara terukur berdasar pada
Lingkungan elemen-elemen ruang luar
20%
b. Mampu mengembangkan tata ruang luar secara terukur berdasar pada
bahan bangunan.
6. Gambar a. Mampu membuat perspektif ruang internal, bangunan dan ruang
perspektif eksternal.
b. Mampu menerapkan konsep di dalam gambar arsitektur yang rinci dan
detail.
Jumlah Nilai
Total Nilai Tahap Pengembangan Desain 15%

F. Publikasi
No. Produk Kriteria Nilai Bobot

1. Publikasi a. Mampu membuat maket presentasi.


b. Mampu membuat poster yang berdasar pada kaidah komposisi. 100%
c. Mampu menyusun porto folio
Jumlah Nilai 10%
Total Nilai Tahap Publikasi 10%

10
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

SUBSTANSI DAN MUATAN STUDIO


MK. AR 4727 STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR DESAIN TEMATIK
Prodi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain,
Universitas Katolik Soegijapranata

1. LANDASAN PERANCANGAN ARSITEKTUR


No. Topik Substansi Muatan
1. Penelusuran  Pembahasan berdasarkan pada 1. Kajian kesenjangan/konflik antara bangunan
Masalah inter-relasi antara fungsi, ruang, dengan aspek manusia sebagai pengguna
(Analisa tapak/lokasi dan lingkungan buatan- yang ditinjai dari aspek ekonomi, psikologi,
Masalah) dan alami. sosial dan budaya termasuk teknologi.
Pernyataan  Deskripsi tentang gap (kesenjangan) 2. Kajian kesenjangan/konflik antara bangunan
Masalah antara kebutuhan dan persyaratan dengan aspek lingkungan tapak yang ditinjau
bangunan terhadap aspek pengguna dari lingkungan buatan dan alami.
(manusia), aspek tapak dan aspek 3. Kajian kesenjangan/konflik antara bangunan
lokasi. dengan aspek lingkungan di luar tapak yang
 Mengkaji potensi dan kendala untuk ditinjau dari lingkungan buatan dan alami.
mendapatkan masalah yang terkait 4. Kajian terhadap berbagai masalah yang
dengan elemen ruang dan bentuk muncul
arsitektur. 5. Kajian penetapan masalah desain yang
 Menetapkan pernyataan isu dan dominan.
masalah desain.
2.. Pendekatan  Pendekatan desain adalah 1. Cakupan dalam pernyataan pendekatan
dan Tema pernyataan sebagai dasar dalam desain (disesuaikan dengan pernyataan
Perancangan proses desain. masalah desain dan teori yang
Arsitektur  Pendekatan desain ditetapkan dikembangkan).
berdasarkan pada kajian teori yang 2. Pendekatan desain meliputi : pendekatan
telah dilakukan sebelumnya. ruang dan bentuk melalui pendekatan sosial,
 Pendekatan desain dapat budaya, ekonomi, psikologi, teknologi.
dinyatakan berdasarkan pada teori 3. Pendekatan memuat pengembangan dari
arsitektur-non arsitektur, metode teori yang digunakan ke dalam kasus studi
arsitektur, sejarah, budaya, filsafat, sehingga dapat menjadi tema perancangan.
dan psikologi.
 Konsep desain adalah sikap dan
pandangan terhadap aspek-aspek
yang menjadi dasar dalam
pemecahan masalah di dalam
desain.
3. Landasan  Tahapan yang dilakukan dari awal 1. Tahapan proses pemecahan desain dari
Perancangan sampai akhir dengan menggunakan survei awal sampai pada produk desain dapat
Arsitektur berbagai aspek sebagai proses berupan tabel atau diagram.
dalam pemecahan masalah. 2. Landasan perancangan arsitektur meliputi:
a. Objek arsitektural
 Program ruang fungsi-guna dan non
fungsi-citra
 Sirkulasi ruang dan antar bangunan
 Orientasi ruang dan bangunan
 Bentuk (form) dan pelingkup

11
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

No. Topik Substansi Muatan


(enclosure) bangunan
 Envelope/skin pada bangunan
 Wajah/fasade bangunan
b. Objek keandalan bangunan
 Kenyamanan (comfortability)
 Keselamatan bangunan (safety &
security)
 Kesehatan (healthy) bangunan
 Kemudahan (accesibility) bangunan

3. PRA KONSEP (PRA-CONCEPT)


No. Topik Substansi Muatan
1. Pengembangan  Analisa tata ruang berdasarkan  Pengembangan ruang harus berdasarkan
ruang/zonasi pada zonasi secara 2 dimensional masalah desainyang ditetapkan dan dari
dalam tapak dan sketsa dengan faktor-faktor lainnya.
menggunakan skema, diagram  Zonasi tapak berdasarkan aspek sirkulasi dan
dan lain lain pencapaian ke dalam tapak serta kondisi
lingkungan.
 Kajian terhadap lahan yang dapat digunakan
untuk bangunan berdasarkan pada kondisi
potensi dan kendala di dalam tapak
(vegetasi, sungai dan lain lain).
2. Pengembangan  Analisa susunan pola ruang  Skema struktur dan zonasi ruang dalam
tata ruang sesuai dengan zonasi secara 2 berdasar tingkat privasi dan hirarki ruang.
fungsional dimensional dan sketsa dengan  Skema struktur dan zonasi ruang dalam
dalam tapak menggunakan skema, diagram tapak berdasarkan pada :
dan atau parti yang ― aspek pencapaian ke dalam bangunan.
mengakomodasi kendala dan ― persyaratan ruang yang dipengaruhi oleh
kondisi tapak dan lingkungan masalah tapak (kebisingan, debu dan
sekitarnya berdasarkan aspek polusi).
lingkungan buatan dan ― Orientasi matahari, pencahayaan dan
lingkungan alami. penghawaan
 Skema orientasi ruang.
 Skema sistem sirkulasi dalam bangunan dan
tapak.
3. Pengembangan  Analisa susunan, letak, dimensi,  Skema penataan tata, skala dan bentuk
tata ruang yang skala ruang sesuai berdasarkan ruang berdasarkan pada aspek hirarki ruang
bersifat non pada aspek hirarki dan sifat
fungsional ruang secara 2 dimensional dan
dalam tapak sketsa dengan menggunakan
skema, diagram dan atau parti.
4. Pengembangan  Analisa bentuk bangunan yang  Skema pengembangan bentuk bangunan
bentuk memadukan antara tata ruang berdasarkan masalah desain yang ditetapkan
bangunan dalam dan kondisi tapak dan sebagai faktor utama dan dari faktor-faktor
lingkungan secara 2 dimensional lainnya.
dan sketsa dengan  Skema pengembangan bentuk bangunan
menggunakan skema dan dari pendekatan serta konsep perancangan
diagram.  Orientasi bangunan berdasar pada aspek

12
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

No. Topik Substansi Muatan


 Analisa bentuk sebagai bagian penghematan energi (orientasi matahari dan
dari pemecahan masalah desain, sebagainya)
pendekatan dan konsep  Skema pengembangan bentuk berdasarkan
perancangan yang telah pada peraturan setempat, efisiensi dan
ditetapkan. efektivitas ruang luar.
5. Pengembangan  Analisa elemen pelingkup secara  Skema pengembangan pelingkup ruang
pelingkup ruang 2 dimensional dan sketsa yang berdasar pada persyaratan dan sifat ruang
dan bangunan digunakan untuk memecahkan dan bangunan.
masalah desain, pendekatan dan  Skema pelingkup luar bangunan berdasarkan
konsep desain dengan karakteristik wajah bangunan
menetapkan bahan bangunan,  Penetapan bahan bangunan pada pelingkup
ketebalan, warna dan tekstur ruang dan bangunan.
dan sebagainya.  Pengembangan bentuk pelingkup
 Analisa elemen pelingkup secara berdasarkan pada aspek hirarki ruang
2 dimensional dalam proses
penghematan energi.
6. Pengembangan  Analisa posisi, dimensi, material
 Skema tata letak pintu dan jendela
bukaan pada terhadap bukaan pada bangunan berdasarkan pada masalah desain,
pelingkup terhadap orientasi bangunan, pendekatan dan atau konsep perancangan.
antisipasi terhadap  Skema pengembangan bentuk bukaan
penghematan energi dan lain berdasar pada masalah desain, pendekatan
lain. dan atau konsep perancangan.
7. Implementasi  Analisa penerapan sistem  Pengembangan struktur berdasar pada
struktur dan struktur dan teknologi terhadap
masalah desain, pendekatan dan konsep
konstruksi bangunan secara 2 dimensional perancangan.
bangunan secara sketsa sebagai aspek  Penerapan sistem dan tata letak struktur
dalam tapak dalam pemecahan masalah pada tata ruang dan bangunan
 Penerapan sistem struktur berdasarkan pada
desain, pendekatan dan konsep
perancangan. aspek estetika.
8. Pengembangan  Analisa pengembangan wajah  Pengembangan wajah bangunan
wajah/fasade bangunan secara 2 dimensional berdasarkan pada fungsi ruang dalam
bangunan berdasarkan masalah desain,  Pengembangan wajah bangunan
pendekatan dan konsep berdasarkan pada aspek lingkungan buatan
perancangan serta dari aspek dan alami.
internal maupun eksternal.  Pengembangan wajah bangunan
berdasarkan aspek estetika.
9. Pengembangan  Analisa pengembangan ruang  Pengembangan tata ruang (parkir dan lain
sirkulasi sirkulasi baik di dalam bangunan lain) dengan batas-batas yang menggunakan
manusia dan (internal) maupun di luar elemen ruang luar berdasarkan pada masalah
barang, ruang bangunan (eksternal) secara 2 desain, pendekatan dan konsep
dan batas-batas dimensional berdasarkan perancangan.
pelingkup pada masalah desain, pendekatan dan  Pengembangan sistem sirkulasi manusia dan
tapak konsep perancangan serta dari barang di dalam tapak.
aspek internal maupun eksternal.

4. KONSEP DESAIN (DESIGN CONCEPT)

13
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

No. Topik Substansi Muatan


1. Pengembangan  Pengembangan gagasan ruang  Mengembangkan gagasan ruang tertentu
gagasan kualitas internal maupun eksternal berdasar sifat dan kedudukan hirarkial.
ruang pada secara 3D secara komprehensif  Mengembangkan mengembangkan susunan
bangunan dan inovatif berdasar sifat dan ruang yang bersifat non-fungsional atau dari
hirarki ruang sebagai aspek citra untuk mendukung keberadaan
implementasi terhadap ruang.
pemecahan masalah desain,
pendekatan dan konsep
perancangan.
 Penerapan penggunaan bahan
bangunan, konstruksi dan
teknologi bangunan.
2. Pengembangan  Pengembangan gagasan  Mengembangkan berbagai alternatif bentuk
gagasan bentuk bentuk bangunan secara 3D bangunan berdasarkan pada susunan ruang
bangunan secara komprehensif dan yang telah disinkronisasikan dengan tapak.
inovatif sebagai implementasi Mengembangkan berbagai alternatif bentuk
terhadap susunan ruang, bangunan berdasarkan pada potensi dan
bentuk tapak dan pengaruh kendala tapak
lingkungan yang berdasar pada Mengembangkan berbagai alternatif bentuk
pemecahan masalah desain, berdasar pada potensi dan kendala lingkungan
pendekatan dan konsep baik alami maupun buatan.
perancangan.  Mengembangkan berbagai alternatif bentuk
bangunan berdasar pada karakteristik
lingkungan buatan (kontekstual dan lokal)
3. Pengembangan  Pengembangan gagasan wajah  Mengembangkan karakterisitik fasade
gagasan wajah bangunan secara 3D secara bangunan yang sesuai dengan potensi dan
bangunan komprehensif dan inovatif kendala lingkungan dan kontekstual terhadap
sebagai implementasi terhadap lingkungan.
pemecahan masalah desain,  Mengembangan elemen-elemen fasade
pendekatan dan konsep bangunan melalui detail bangunan dan
perancangan. pemanfaatan bahan bangunan dan teknologi
bangunan.
4. Pengembangan  Pengembangan gagasan 3  Mengembangkan detail desain tata ruang luar
gagasan tata dimensional tentang penataan  Memanfaatkan penggunaan bahan bangunan
ruang luar ruang luar dengan untuk meningkatkan aspek estetika
memanfaatkan material.  Menerapkan gagasan tata ruang luar
berdasarkan pada aspek komposisi.
5. Pengembangan  Pengembangan gagasan 3  Pengembangan gagasan 3 dimensional tentang
gagasan elemen dimensional ruang-ruang detail elemen ruang (main entrance, hall, lobby,
dan pelingkup khusus pada bangunan ruang sirkulasi dan elemen tapak) yang terkait
bangunan maupun pada tapak. dengan masalah desain, pendekatan dan konsep
perancangan.
 Gagasan pemanfaatan warna, sifat, tekstur,
corak bahan bangunan terhadap ruang
6. Pengembangan  Pengembangan gagasan 3  Pengembangan gagasan 3 dimensional tentang
detail bangunan dimensional detail bangunan berbagai detail bangunan untuk menunjukkan
secara spesifik. pemecahan masalah desain, pendekatan dan
konsep perancangan.

14
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

5. DESAIN SKEMATIK (SCHEMATIC DESIGN)


No. Topik Substansi Muatan
1. Pengembangan  Implementasi gagasan terpadu  Pengembangan denah, tampak dan potongan
tata ruang dalam penyusunan tata ruang dengan secra sketsa sebagai pengembangan konsep
dan bentuk gagasan bentuk secara terukur terpadu.
bangunan melalui sketsa.  Pengembangan tata ruang luar
2. Pengembangan  Implementasi gagasan terpadu  Pengembangan struktur dan konstruksi
bentuk bangunan antara fungsi ruang dalam  Pengembangan detil elemen bangunan.
3. Pengembangan dengan pelingkup dan bukaan.
tata ruang luar  Implementasi gagasan tata
4. Pengembangan ruang, bentuk dan struktur
pelingkup dan bangunan menjadi satu
bukaan bangunan kesatuan yang terukur.
5. Pengembangan  Implementasi gagasan bentuk,
struktur dan struktur dan konstruksi
konstruksi bangunan.
bangunan  Implementasi gagasan bentuk
6. Pengembangan dengan konstruksi elemen
detil elemen pada wajah bangunan.
arsitektur

6. PENGEMBANGAN DESAIN (DESIGN DEVELOPMENT)


No. Topik Bab Substansi Muatan
1. Implementasi  Implementasi gagasan  Situasi, site plan, denah, tampak dan potongan.
arsitektur ke arsitektur ke dalam elemen  Rencana dan detail arsitektur :
dalam elemen arsitektur secara ― Rencana dan detail pintu dan jendela
bangunan terukur/skalatis namun masih (bukaan)
pada taraf gambar arsitektur ― Rencana lantai dan plafon (pelingkup)
belum menggunakan gambar ― Rencana dan detail pintu utama
teknik. ― Rencana dan detail potongan melintang
(pelingkup, bukaan, struktur dan ME)
2. Implementasi  Pengembangan gagasan  Rencana yang dibutuhkan untuk menjelaskan
struktur dan arsitektur ke dalam elemen proses solusi masalah desain.
konstruksi ke arsitektur secara
dalam bangunan terukur/skalatis.
3. Implementasi  Penerapan konsep sistem  Rencana air bersih
mekanikal ke mekanikal ke dalam denah  Rencana air kotor
dalam bangunan bangunan dan tapak  Rencana drainase
4. Implementasi  Penerapan konsep  Rencana sistem pencahayaan buatan serta alami
elektrikal pencahayaan dan penghawaan
(jaringan listrik, ke dalam denah dan tapak
jaringan
telepon/komputer
/internet) ke
dalam bangunan
5. Tata lingkungan  Penerapan konsep tata ruang  Situasi
luar ke dalam tapak.  Rencana tapak

15
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

No. Topik Bab Substansi Muatan


6. Gambar  Penerapan gambar 2 dimensi  Mampu membuat perspektif ruang internal,
perspektif ke dalam 3 dimensi bangunan dan ruang eksternal.

7. PUBLIKASI
No. Topik Bab Substansi Muatan
1. Publikasi  Mampu merancang poster  Poster (format ukuran menyusul).
sebagai publikasi landasan  Porto folio
perancangan arsitektur, desain  Maket presentasi
skematik, desain konseptual.
 Mampu membuat maket studi
dan maket presentasi.

16
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

TOPIK TUGAS
AR. 4727 STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR DESAIN TEMATIK
SEMESTER 7
Program Studi Arsitektur, Fakultasi Arsitektur dan Desain,
Universitas Katolik Soegijapranata

A. Topik Fungsi
Fungsi menurut UU 28 Th 2001 tentang Bangunan Gedung diklasifikasi atas :
1. Bangunan Hunian : Rumah (landed house), rumah vertikal (rusunawa, rusunami, apartment/flat,
kondominium), rumah deret, rumah sementara (asrama)
2. Fungsi Usaha
a. Bangunan Perkantoran Swasta : bank, kantor swasta, kantor PLN, kantor PDAM
b. Bangunan Perdagangan : pasar tradisional, pasar modern, pusat perbelanjaan, mall
c. Bangunan Industri : pabrik besar, pabrik industri kecil, dll
d. Bangunan Perhotelan : hotel, motel, losmen, penginapan.
e. Bangunan Wisata dan Rekreasi : bioskop, pusat hiburan dan lain lain.
f. Bangunan Terminal : terminal bis, stasiun kereta api, pelabuhan udara, pelabuhan laut, halte
dan lain lain.
g. Bangunan Tempat Penyimpanan : gudang barang, gedung parkir, dan lain lain.
3. Fungsi Keagamaan
a. Bangunan Ibadah : Mesjid, Gereja Katolik, Gereja Kristen, Pura, Vihara, Klenteng.
b. Bangunan religius lainnya : rumah retret, Gua Maria, rumah doa.
4. Fungsi Kebudayaan
a. Bangunan Pelayanan Pendidikan : TK, SD, SMP, SMA, Universitas, balai latihan kerja, tempat
latihan seni
b. Bangunan Pelayanan Kesehatan : puskesmas, rumah sakit, poliklinik, tempat terapi dan lain
lain.
c. Bangunan Kebudayaan : museum, gedung kesenian, galeri, gedung pertunjukan.
d. Laboratorium : laboratorium biologi, Gedung penelitian dan pengembangan
e. Bangunan Pelayanan Umum : kantor pelayanan pajak, kelurahan, kecamatan dan lain lain.
5. Fungsi Khusus
a. Bangunan laboratorium : bangunan laboratorium, bangunan nuklir dan lain lain.
b. Bangunan militer
6. Fungsi bangunan campuran
a. SOHO (small office home office)
b. Apartemen-Mall
c. Super Block

B. Topik Lokasi Tapak


1. Berdasarkan tingkat kepadatan : kepadatan tinggi, kepadatan sedang, kepadatan rendah.
2. Berdasarkan wilayah : kawasan perkotaan, kawasan pinggiran, kawasan perdesaan.
3. Berdasarkan kawasan spesifik : kawasan permukiman nelayan, kawasan cagar budaya, kawasan
desa wisata dan lain lain.
4. Berdasarkan pada fenomena yang terjadi (lihat tabel di bawah ini).

17
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

Fenomena/Batasan
Psikologis Ekonomi Antropologi/ budaya/sosial
 Fungsi diperuntukan bagi anak-  Harga bangunan murah  Adanya unsur kepercayaan dari
anak. (terjangkau masyarakat penghuni (Jawa, Cina dan lain lain)
 Fungsi diperuntukan bagi orang menengah ke bawah).  Lingkungan budaya spesifik (Cina,
tua.  Perubahan hunian menjadi Arab, Jawa dan lain lain)
 Fungsi diperuntukkan bagi faktor produktif, bukan lagi  Lingkungan yang tidak aman,
lemah mental. faktor konsumtif. sering terjadi pencurian.
 Harga tanah tinggi  Perkembangan gaya hidup
masyarakat
 Kemajuan teknologi.

Lanjutan tabel...
Tapak Lingkungan Buatan Lingkungan Alami
 Pada tapak yang memanjang  Polusi dan kebisingan tinggi.  Berada di pantai yang berpasir
dan sempit.  Berada di kawasan dengan pergerakan angin yang
 Tapak yang berundak-undak permukiman yang padat. kencang.
(lereng curam).  Berada di lingkungan kawasan  Lingkungan berpasir dengan suhu
 Tapak dengan kondisi sering spesifik. panas dan kelembaban rendah.
banjir.  Keterbatasan teknologi dan  Lingkungan suhu dingin dengan
 Tapak rawa, padas, pasir dan bahan bangunan pada lokasi. kelembaban rendah.
lain lain.  Lingkungan pegunungan.
 Tapak merupakan lahan yang  Rusaknya lingkungan hidup.
penuh pohon.  Eksploitasi energi bagi kehidupan.
 Lingkungan di luar tapak yang  Adanya banjir atau rob.
tidak mendukung, misal : bau
sampah, dan lain lain.

18
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

PERATURAN PENYELENGGARAAN STUDIO


MK. AR. 4727 STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR DESAIN TEMATIK
SEMESTER 7
Program Studi Arsitektur, Fakultasi Arsitektur dan Desain,
Universitas Katolik Soegijapranata

1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa diwajibkan hadir pada saat studio baik perkuliahan maupun studio. Setiap perkuliahan
maupun studio terdapat daftar presensi mahasiswa.
b. Mahasiswa diwajibkan mengisi daftar hadir dengan memberikan paraf atau tanda tangan.
Mahasiswa dilarang melakukan penandatangan bagi mahasiswa lain dengan alasan apapun.
Mahasiswa yang diketahui menandatangani presensi akan dikenakan sanksi sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
c. Mahasiswa diwajibkan mengisi daftar hadir 1 (satu) kali di studio, presensi diedarkan pada pagi dan
atau sore hari. Mahasiswa yang tidak melakukan tanda tangan pada lembar presensi dianggap tidak
hadir.
d. Mahasiswa yang tidak hadir baik perkuliahan maupun studio sesuai dengan peraturan berlaku
(maks 25% dari total jumlah pertemuan) tidak dapat mengikuti ujian akhir semester.
e. Mahasiswa mendapatkan pembimbingan oleh dosen pembimbing secara berkala yang
dilaksanakan di studio dan di lingkungan gedung Henricus Constan. Mahasiswa dan dosen
pembimbing dilarang melakukan pembimbingan di luar waktur studio.
f. Mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan tugas studio secara mandiri. Mahasiswa yang
melakukan penjiplakan terhadap karya orang lain pada LPA maupun desain akan dikenakan
hukuman sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu tidak dapat mengikuti MK AR. 4727 selama 1
kali dalam semester berikutnya.
2. Bagi Dosen Pembimbing
a. Dosen pembimbing wajib hadir dalam studio dan melakukan pembimbingan minimal 1x seminggu.
b. Dosen pembimbing wajib melakukan pembimbingan di ruang studio yang telah ditetapkan.
c. Dosen pembimbing wajib melakukan proses pemantauan (monitoring) terhadap perkembangan
setiap mahasiswa untuk dapat memberikan dorongan dan advise kepada perkembangan setiap
mahasiswa.
d. Dosen pembimbing bertanggung jawab terhadap kualitas tata tulis, plagiasi dan kualitas desain.
e. Dosen pembimbing wajib melakukan proses briefing, diskusi dan tanya jawab untuk mendapatkan
masukan terhadap perkembangan akademik mahasiswa.
f. Dosen pembimbing mempunyai hak dalam melakukan penilaian kepada mahasiswa dengan
berdasarkan pada borang penilaian yang telah ditetapkan. Penilaian dilakukan secara terinci sesuai
dengan kolom yang ada. Pengisian nilai secara global tidak diperkenankan. Hal ini perlu dilakukan
agar dapat dilakukan peninjauan kembali terhadap aspek penilaian.
3. Bagi Dosen Koordinator
a. Dosen koordinator studio wajib menyusun struktur dan jadwal perkuliahan berdasarkan pada
kebutuhan studio.
b. Dosen koordinator wajib menyusun pembagian kelompok tugas berdasarkan fungsi, lokasi dan
batasan.
c. Dosen koordinator wajib hadir dalam studio minimal 1 x dalam seminggu untuk memantau
perkembangan kegiatan mahasiswa di studio.
d. Dosen koordinator berhak mengingatkan dosen pembimbing untuk melakukan pembimbingan di
studio.

19
AR 4727 Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
Prodi Arsitektur, FAD, Unika Soegijapranata

e. Dosen koordinator berhak untuk memutuskan nilai mahasiswa apabila terjadi perbedaan nilai
antara dosen pembimbing dengan dosen penguji lebih dari 20 poin atau adanya penyesuaian nilai
yang diakibatkan oleh jumlah nilai.
f. Dosen koordinator berhak untuk memantau perkembangan mahasiswa di studio dengan
memeriksa hasil studio.

20
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) &
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

AR 4727
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR DESAIN TEMATIK
Semester 7, Periode Gasal, Tahun Akademik 2019-2020

Oleh :
Ir. Riandy Tarigan, MT.

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
Gasal, 2019-2020
STRATA
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
S1
Mata Kuliah SPA DESAIN TEMATIK Kode Mata Kuliah AR 4727 Bobot 6 Semester 7 1 dari 2
No. Dok. : ..................................... Koord. MK, Ka. Rumbang Desain, Ka Program Studi,
Revisi ke : .....................................
Tgl. Rev. : .....................................
Ir. Riandy Tarigan, MT MD. Nestri Kiswari, ST., MSc.

Program Studi Mata Kuliah


1. Sikap 1. Mahasiswa mampu menyusun konstruksi
a. Menginternalisasi nilai norma dan etika logika desain dalam penulisan ilmiah.
akademik. 2. Mahasiswa mampu menjelaskan secara
b. Menunjukkan sikap bertanggung jawab mendalam terhadap fungsi bangunan,
atas pekerjaan di bidang keahlian secara tapak, lingkungan alami dan buatan pada
mandiri. lokasi.
c. Menginternalisasi semangat kemandirian, 3. Mahasiswa mampu menguraikan dan
kejuangan dan kewirausahaan. menemukan makna tersirat dari fungsi
d. Memiliki sikap etis dan estetis, bangunan, tapak dan lingkungan buatan
komunikatif, adaptif dan apresiatif. dan alami di lokasi
2. Penguasaan pengetahuan 4. Mahasiswa mampu merumuskan
a. Mampu menerapkan teori arsitektur dan isu/permasalahan dan masalah desain
mengaplikasikan proses desain teknis dan arsitektur berdasar fenomena di
integrasi struktur, teknologi konstruksi lapangan.
dan sistem utilitas menjadi kesatuan 5. Mahasiswa mampu merumuskan
fungsional yang efektif. pendekatan, konsep perancangan dan
b. Mampu untuk bertindak dan strategi desain berdasar pada masalah
mengkomunikasikan ide-ide dan yang ditetapkan.
berkompetensi melalui kolaborasi, 6. Mahasiswa mampu menerapkan aspek
berbicara, berhitung, menulis, fungsi ke dalam elemen bentuk arsitektur
menggambar pemodelan dan evaluasi (pelingkup dan struktur) dan tapak.
bidang arsitektur. 7. Mahasiswa mampu mengorganisasikan
3. Ketrampilan Khusus secara kreatif dan komprehensif
a. Mampu untuk berimajinasi, berpikir kebutuhan ruang ke dalam tataan ruang
kreatif, berinovasi dan menjadi pelopor di dalam tapak berdasarkan pada kondisi
dalam desain. potensi dan hambatan.
b. Mampu untuk merekonsiliasi berbagai 8. Mahasiswa mampu merumuskan bentuk
faktor, mengintegrasikan pengetahuan bangunan dan elemennya secara kreatif
dan menerapkan ketrampilan dalam dan komprehensif berdasarkan masalah
penciptaan suatu solusi desain. desain, pendekatan dan konsep
c. Paham akan pengetahuan tentang teori perancangan..
dan metode merancang. 9. Mahasiswa mampu merencanakan fungsi,
Capaian d. Mampu untuk mengumpulkan informasi, tata ruang dan bentuk bangunan gedung
Pembelajar- merumuskan masalah, melakukan ke dalam gambar perencanaan.
an analisa. 10. Mahasiswa mampu menerapkan gambar

21
Program Studi Mata Kuliah
e. Sadar untuk menyusun tulisan ilmiah. perencanaan ke dalam gambar arsitektur
f. Mampu untuk bertindak dengan (perspektif), poster dan karya ilmiah.
pengetahuan tentang sistem alam dan
lingkungan dibangun.
g. Paham akan peraturan yang relevan,
pedoman teknis dan standar untuk
perencanaan, desain, konstruksi,
kesehatan, keselamatan dan penggunaan
lingkungan binaan.
h. Paham tentang konsteks sosial dimana
lingkungan binaan berada, persyaratan
ergonomis dan ruang dan isu kesetaraan
dan akses.

TGL MG TM BAHAN KAJIAN POKOK BAHASAN REFERENSI METODA


Rabu I 1 Kuliah 1  Penjelasan tentang lingkup pembelajaran Cer, TJ
21-8 Pengantar studio di semester 7 dan keterkaitan
pelaksanaan dengan PAA.
studio  Penjelasan tentang lingkup dan topik.
 Penjelasan tentang pembagian kelompok
tugas.
2. Kuliah 2  Lingkup dan substansi proses merancang Cer, TJ, DI
Sustansi dan secara akademik dan secara praktek.
lingkup proses  Peran logika dalam desain
serta logika
desain.
3. Kuliah 3  Pengetahuan proses desain dalam LPA Cer, TJ, DI
LPA,  Pemrograman arsitektur
pemrograman  Pengetahuan ttg masalah desain.
dan masalah  Penjelasan ttg implementasi masalah
desain desain ke dalam LPA.
Kamis I 4. Kuliah 4  Pengetahuan ttg pendekatan dan tema Cer, TJ, DI
22-8 Pendekatan desain.
Desain  Penjelasan ttg implementasi pendekatan
dan tema ke dalam LPA.
5. Kuliah 5  Pengetahuan ttg pra konsep dan lingkup Cer, TJ, DI
Pra konsep pembahasannya.
 Penjelasan ttg implementasi pra konsep
dalam LPA.
6. Kuliah 6  Menyusun pemrograman arsitektur Cer, TJ, DI
Konsep Desain berdasar pada kasus studi.
7. Kuliah 7  Pengetahuan ttg desain skematik dan Cer, TJ, DI
Desain Skematik lingkup pembahasannya.
 Penjelasan ttg implementasi desain ke
dalam Pengetahuan ttg konsep desain
dan lingkup pembahasannya.

22
TGL MG TM BAHAN KAJIAN POKOK BAHASAN REFERENSI METODA
 Penjelasan ttg implementasi konsep
desain ke dalam desain.
Rabu II 8. Kuliah 8  Pengetahuan ttg pengembangan desain Rev, WS,
28-8 Pengembangan dan lingkup pembahasannya. A-DI
desain  Penjelasan ttg implementasi
pengembangan desain ke dalam desain.
1. Studio 1  Menyusun dan menetapkan
Pemrograman pemrograman arsitektur berdasar pada
arsitektur (1) kasus studi berdasar aspek masalah
desain.
Kamis II 2. Studio 1  Menyusun dan menetapkan berdasar
29-8 Pemrograman pemrograman arsitektur pada kasus studi
arsitektur (2) berdasar aspek masalah desain.
3. Studio 2  Menyusun dan menetapkan masalah Rev, WS,
Penelusuran desain berdasar pada kasus studi A-DI
masalah desain berdasar aspek masalah desain.
(1)
Rabu III 4 Studio 4  Menyusun dan menetapkan masalah Rev, WS,
4-9 Penelusuran desain berdasar pada kasus studi A-DI
masalah desain berdasar aspek masalah desain.
(2)  Menyusun pendekatan berdasar pada
Studio 5 masalah desain.
Pendekatan
desain
Kamis III 5.  Rev, WS,
5-9 A-DI
Rabu IV 6. Studio 6  Menyusun pra konsep, meliputi: Rev, WS,
11-9 Pra konsep (1) ― Skema struktur/pola ruang berdasar A-DI
Kamis IV 7. Studio 7 pada masalah desain, pendekatan dan Rev, WS,
12-9 Pra konsep (2) konsep desain A-DI
Rabu V 8. Studio 8 ― Skema struktur/pola ruang berdasar Rev, WS,
18-9 Pra konsep (3) pada potensi dan kendala tapak. A-DI
Kamis V 9. Studio 9 ― Analisa skema struktur/pola ruang Rev, WS,
19-9 Pra konsep (4) berdasar pada potensi dan kendala A-DI
lingkungan sekitarnya.
― analisa bidang pelingkup berdasarkan
pada pengaruh tapak dan lingkungan
buatan dan alami.
 Hal lebih detil dapat dilihat pada skema
muatan dan substansi pada buku ini.
Rabu VI 10. Studio 10  Menyusun konsep desain, meliputi: Br, WS, A-
25-9 Konsep desain (1) ― Konfigurasi sistem sirkulasi ruang DI
Kamis VI 11 Studio 11 dalam dan ruang luar (tapak). Rev, WS,
26-9 Konsep desain (2) ― Konfigurasi tata ruang dalam dan A-DI
Rabu VII 12 Studio 12 ruang luar. Rev, WS,
2-10 Konsep desain (3) ― Pengembangan pelingkup ruang A-DI
Kamis VII 13 Studio 13 (pelingkup sebagai batas ruang dan Rev, WS,
3-10 Konsep desain (4) pelingkup sebagai envelope A-DI

23
TGL MG TM BAHAN KAJIAN POKOK BAHASAN REFERENSI METODA
Rabu VIII 14 Studio 14 bangunan).
9-10 Konsep desain (5) ― Konfigurasi bentuk bangunan (mass
Kamis VIII 15 Studio 15 and form finding).
10-10 Konsep desain (6) ― Konfigurasi sosok dan wajah
bangunan dengan fungsi/kegiatan.
― Gagasan pelingkup elemen ruang luar
― Gagasan detail arsitektur sebagai
penyelesaian masalah desain.
 Hal lebih detil dapat dilihat pada skema
muatan dan substansi pada buku ini.
14 sd IX UJIAN TENGAH SEMESTER  Ujian wawancara dengan
18-10  Bahan ujian : masalah desain, pendekatan dan tema desain, waktu 3 jam (180 menit)
pra konsep dan konsep desain dikumpulkan pada saat ujian.  Ujian wawancara
dilakukan oleh penguji
 Bahan Ujian dikumpulkan pada saat ujian untuk diuji oleh
dosen yang tidak sama
penguji.
dengan dosen
 Bahan dikumpulkan ke dosen pembimbing untuk dinilai. pembimbing.
 Nilai diserahkan kepadas koordinator tugas  Penilaian berdasarkan
pada kriteria dan bobot
penilaian
Rabu X 16 Studio 16  Penyusunan desain skematik, meliputi: Rev, WS,
23-10 Desain skematik ― Implementasi gagasan terhadap A-DI
(1) konsep denah dan bentuk bangunan
Kamis X 17 Studio 17 dalam bentuk terukur (sketsa) Rev, WS,
24-10 Desain skematik berdasarkan pada masalah desain, A-DI
(2) pendekatan dan tema desain
― Implementasi sistem struktur dan
utilitas ke dalam setsa bangunan.
― Implementasi gagasan detail terhadap
konsep denah dan bentuk bangunan
berdasarkan pada masalah desain,
pendekatan dan tema desain
― Re-cek terhadap konsistesnsi dengan
masalah ddsain, pendekatan dan
tema desain.
 Hal lebih detil dapat dilihat pada skema
muatan dan substansi pada buku ini.
Rabu XI 18 Studio 18 Br, WS, A-
30-10 Desain skematik DI
(3)
Kamis XI 19 Studio 19 Rev, WS,
31-10 Desain skematik A-DI
(4)
Rabu XII 20 Studio 20 Rev, WS,
6-11 Desain skematik A-DI
(5)
Kamis XII 21 Studio 21  Penyusunan gambar secara terskala, Rev, WS,
7-11 Pengembangan meliputi : A-DI
desain (1) ― Situasi

24
TGL MG TM BAHAN KAJIAN POKOK BAHASAN REFERENSI METODA
Rabu XIII 22 Studio 22 ― Rencana tapak Br, WS, A-
13-11 Pengembangan ― Denah, tampak, potongan DI
desain (2) ― Rencana struktur dan detail konstruksi
Kamis XIII 23 Studio 23 sesuai sebagai penyelesaian masalah Rev, WS,
14-11 Pengembangan desain A-DI
desain (3) ― Rencana detail sebagai penyelesaian
Rabu XIV 24 Studio 24 masalah desain. Rev, WS,
20-11 Pengembangan ― Rencana jaringan listrik dan lampu A-DI
desain (4) sebagai penyelesaian masalah desain.
― Rencana pintu dan jendela sebagai
penyelesaian masalah desain.
― Rencana air bersih dan air kotor
sebagai penyelesaian masalah dari
aspek ekologis.
― Perspektif eksterior dan interior.
 Hal lebih detil dapat dilihat pada skema
muatan dan substansi pada buku ini.
Kamis XIV 25 Studio 25  Pembuatan maket presentasi Br, WS, A-
21-11 Publikasi (1)  Pembuatan forto folio dan poster DI
Rabu XV 26 Studio 26 Rev, WS,
27-11 Publikasi (2) A-DI
Kamis XV 27 Studio 27 Rev, WS,
28-11 Publikasi (3) A-DI
2 sd 20- XVI & UJIAN AKHIR SEMESTER  Ujian wawancara desain
12 XVII  Seluruh berkas dari awal dikumpulkan sebelum ujian dimulai. waktu 3 jam (180 menit)
 Peraturan ujian sama dengan peraturan ujian pada  Ujian wawancara
dilakukan oleh penguji
umumnya.
dosen yang tidak sama
 Berkas dikumpulkan sebelum ujian dimulai pada waktu yang
dengan dosen
telah ditentukan. pembimbing.
 Keterlambatan pengumpulan berkas/dokumen lebih dari 30  Penilaian berdasarkan
menit dari waktu yang ditentukan tidak akan diterima dan pada kriteria dan bobot
tidak diuji. penilaian
Keterangan:
 Cer : ceramah
 WS : workshop
 A-DI : asistensi dan diskusi interaktif
 Br : Briefing
 Rev : Review
 KD : Koordinator Dosen
 DP : Dosen Pembimbing

25
STRATA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
S1
Mata Kuliah SPA DESAIN TEMATIK Kode Mata Kuliah AR 4727 Bobot 6 Semester 7 1 dari 2
No. Dok. : ..................................... Koord. MK, Ka. Rumbang Desain, Ka Program Studi,
Revisi ke : .....................................
Tgl. Rev. : .....................................
Ir. Riandy Tarigan, MT MD. Nestri Kiswari, ST., MSc.

Kemampuan Akhir yang Assessment


TGL MG TM Kegiatan Mahasiswa
Diharapkan Indikator Bentuk Bobot
Rabu I 1 Mahasiswa mendengarkan, Mahasiswa mampu  Log  T-J
21-8 mencatat dan tanya jawab. memahami
penyelenggaraan studio
SPA Desain Tematik secara
benar.
2 Mahasiswa mendengarkan,  Mahasiswa mampu  Log  T-J
mencatat dan tanya jawab serta memahami substansi  S-A
diskusi interaktif. logika dalam proses
desain
 Mahasiswa mampu
memahami logika desain
3 Mahasiswa mendengarkan, Mahasiswa mampu  Log  T-J
mencatat dan tanya jawab serta memahami dan  S-A
diskusi interaktif. menerapkan masalah desain
ke dalam penyelesaian
desain
Kamis I 4 Mahasiswa mendengarkan,  Mahasiswa mampu  Log  T-J -
22-8 mencatat dan tanya jawab serta memahami dan  S-A
diskusi interaktif. menerapkan pendekatan
berdasarkan masalah
desain ke dalam
penyelesaian desain
 Mahasiswa mampu
memahami dan
menerapkan tema desain
berdasarkan masalah dan
pendekatan desain ke
dalam SPA.
I 5 Mahasiswa mendengarkan,  Mahasiswa mampu  Log  T-J
mencatat dan tanya jawab serta memahami substansi dan  S-A
diskusi interaktif. muatan ‘Pra Konsep’ dan
menerapkannya ke dalam
tugas studio perancangan.

26
Kemampuan Akhir yang Assessment
TGL MG TM Kegiatan Mahasiswa
Diharapkan Indikator Bentuk Bobot
 Mahasiswa mampu
menganalisa substansi
dan muatan ‘Pra Konsep’
dan menerapkannya ke
dalam tugas studio
perancangan.
I 1  KD memberikan briefing.  Mahasiswa mampu  Log  T-J
 Mahasiswa melakukan workshop menganalisa dan  Konsis
 Mahasiswa asistensi dan diskusi menyimpulkan masalah  Komp
interaktif dengan DP. desain  S-A
Rabu II 6. Mahasiswa mendengarkan,  Mahasiswa mampu  Log  T-J -
28-8 mencatat dan tanya jawab serta memahami substansi dan  S-A
diskusi interaktif. muatan ‘Konsep Desain’
dan menerapkannya ke
dalam tugas studio
perancangan.
 Mahasiswa mampu
mensintesa substansi dan
muatan pada tahap
‘Konsep Desain’ ke dalam
SPA.
II 7. Mahasiswa mendengarkan, Mahasiswa mampu  Log  T-J
mencatat dan tanya jawab serta menciptakan substansi dan  S-A
diskusi interaktif. muatan pada tahap Desain
Skematik’ ke dalam SPA.
II 2  DP memberikan review hasil Mahasiswa mampu  Log  T-J
pemikiran mahasiswa. menganalisa dan  Konsis
 Mahasiswa melakukan workshop menyimpulkan masalah  Komp
 Mahasiswa asistensi dan diskusi desain.  S-A
interaktif dengan DP.
Kamis II 8 Mahasiswa mendengarkan, Mahasiswa mampu  Log  T-J -
29-8 mencatat dan tanya jawab serta menerapkan substansi dan  S-A
diskusi interaktif. muatan pada
‘Pengembangan Desain’ ke
dalam SPA.
3  Mahasiswa melakukan workshop  Mahasiswa mampu  Log  T-J
 Mahasiswa asistensi dan diskusi menganalisa dan  Konsis
interaktif dengan DP. menyimpulkan masalah  Komp
 Mahasiswa mengumpulkan tugas desain.  S-A
ke DP.
 DP memberi penilaian terhadap
tugas pendekatan dan tema
desain.
Rabu III 4  KD memberikan briefing.  Mahasiswa mampu  Log  T-J -
4-9  Mahasiswa melakukan workshop menyusun sebuah  Konsis
 Mahasiswa asistensi dan diskusi pendekatan desain  Komp
interaktif dengan DP. berdasar pada masa-lah  S-A

27
Kemampuan Akhir yang Assessment
TGL MG TM Kegiatan Mahasiswa
Diharapkan Indikator Bentuk Bobot
Kamis III 5  Mahasiswa melakukan kegiatan desain yang ditetapkan.  Log  T-J -
5-9 workshop.  Mahasiswa mampu  Konsis
 Mahasiswa asistensi dan diskusi menyusun tema desain  Komp
interaktif dengan DP. berdasar pada masalah  S-A
 Mahasiswa mengumpulkan tugas desain yang ditetapkan.
ke DP
 DP memberi nilai untuk tugas
“Pendekatan dan tema desain”.
Rabu IV 6  KD memberikan briefing. Mahasiswa mampu  Log  T-J -
11-9  Mahasiswa melakukan workshop menyusun “pra konsep”  Konsis
 Mahasiswa asistensi dan diskusi berupa analisa konsep  Komp
interaktif dengan DP. berdasarkan pada masalah  S-A
desain serta sebagai dasar
dalam mengembang-kan
gagasan dalam “konsep
desain”
Kamis IV 7  Mahasiswa melakukan workshop Mahasiswa mampu  Log  T-J -
12-9  Mahasiswa asistensi dan diskusi menyusun “pra konsep”  Konsis
interaktif dengan DP. berupa analisa konsep  Komp
Rabu V 8  Mahasiswa melakukan workshop berdasarkan pada masalah  S-A  T-J -
18-9  Mahasiswa asistensi dan diskusi desain serta sebagai dasar
interaktif dengan DP. dalam mengembangkan
Kamis V 9  Mahasiswa melakukan workshop gagasan dalam “konsep  T-J -
19-9  Mahasiswa asistensi dan diskusi desain”.
interaktif dengan DP.
 Mahasiswa mengumpulkan tugas
“pra konsep”.
 DP memberi penilaian terhadap
tugas “pra konsep”.
Rabu VI 10.  KD memberikan briefing. Mahasiswa mampu  Log  T-J -
25-9  Mahasiswa melakukan workshop. menyusun “konsep desain”  Konsis
 Mahasiswa asistensi dan diskusi berupa gagasan ruang,  Komp
interaktif dengan DP. pelingkup dan bentuk  S-A
Kamis VI 11  DP mereview tugas mahasiswa. bangunan berdasarkan pada  Log  T-J -
26-9  Mahasiswa melakukan perbaikan “pra konsep serta sebagai  Konsis
hasil review. dasar dalam  Komp
 Mahasiswa asistensi dan diskusi mengembangkan gagasan  S-A
interaktif dengan DP. dalam “desain skematik”.
Rabu VII 12  DP mereview tugas mahasiswa.  Log  T-J -
2-10  Mahasiswa melakukan perbaikan  Konsis
hasil review.  Komp
 Mahasiswa asistensi dan diskusi  S-A
interaktif dengan DP.
Kamis VII 13  DP mereview tugas mahasiswa.  Log  T-J -
3-10  Mahasiswa melakukan perbaikan  Konsis
hasil review.  Komp
 Mahasiswa asistensi dan diskusi  S-A

28
Kemampuan Akhir yang Assessment
TGL MG TM Kegiatan Mahasiswa
Diharapkan Indikator Bentuk Bobot
interaktif dengan DP.
Rabu VIII 14  DP mereview tugas mahasiswa.  
9-10  Mahasiswa melakukan perbaikan
hasil review.
 Mahasiswa asistensi dan diskusi
interaktif dengan DP.
Kamis VIII 15  DP mereview tugas mahasiswa.  
10-10  Mahasiswa melakukan perbaikan
hasil review.
 Mahasiswa asistensi dan diskusi
interaktif dengan DP.
 Mahasiswa mengumpulkan tugas
“konsep desain”.
 DP memberi penilaian terhadap
tugas “konsep desain”.
14 sd IX  Mahasiswa menjelaskan  Mahasiswa mampu  Log  Ujian 20%
18-10 pertanyaan tertulis yang disusun menjelaskan secara  Konsis tertu-
kepada koordinator SPA DT. konstruktif, logis,  Komp lis
 Buku
komprehensif dan  S-A
tertu-
konsisten terhadap topik
tup
tugas yang ditetapkan.
Rabu X 16  Koord. Tugas memberi briefing Mahasiswa mampu  Log  T-J -
23-10 ulang terhadap “desain skematik”. menyusun “ desain  Konsis
 DP mereview tugas mahasiswa. skematik” berdasarkan pada  Komp
 Mahasiswa melakukan perbaikan konsep desain yang telah  S-A
hasil review. dikembangkandan sebagai
 Mahasiswa asistensi dan diskusi dasar dalam tahap “ desain
interaktif dengan DP. pengembangan”.
Kamis X 17  DP mereview tugas mahasiswa.  Log  T-J -
24-10  Mahasiswa melakukan perbaikan  Konsis
hasil review.  Komp
 Mahasiswa asistensi dan diskusi  S-A
interaktif dengan DP.
Rabu XI 18  DP mereview tugas mahasiswa.  Log  T-J -
30-10  Mahasiswa melakukan perbaikan  Konsis
hasil review.  Komp
 Mahasiswa asistensi dan diskusi  S-A
interaktif dengan DP.
Kamis XI 19  DP mereview tugas mahasiswa.  Log  T-J -
31-10  Mahasiswa melakukan perbaikan  Konsis
hasil review.  Komp
 Mahasiswa asistensi dan diskusi  S-A
interaktif dengan DP.
Rabu XII 20  DP mereview tugas mahasiswa.  Log  T-J -
6-11  Mahasiswa melakukan perbaikan  Konsis
hasil review.  Komp
 Mahasiswa asistensi dan diskusi  S-A

29
Kemampuan Akhir yang Assessment
TGL MG TM Kegiatan Mahasiswa
Diharapkan Indikator Bentuk Bobot
interaktif dengan DP.
 Mahasiswa mengumpulkan tugas
“desain skematik”.
 DP memberi penilaian terhadap
tugas “desain skematik”.
Kamis XII 21  Koord. Tugas memberi briefing Mahasiswa mampu  Log  T-J -
7-11 ulang terhadap “pengembangan mengembangkan desain  Konsis
desain”. skematik ke dalam desain  Komp
 DP mereview tugas mahasiswa. pengembangan melalui  S-A
 Mahasiswa melakukan perbaikan pengetahuan konstruksi,
hasil review. bahan bangunan.
 Mahasiswa asistensi dan diskusi
interaktif dengan DP.
Rabu XIII 22  Mahasiswa melakukan perbaikan  Log  T-J -
13-11 hasil review.  Konsis
 Mahasiswa asistensi dan diskusi  Komp
interaktif dengan DP.  S-A
Kamis XIII 23  DP mereview tugas mahasiswa.  Log  T-J -
14-11  Mahasiswa melakukan perbaikan  Konsis
hasil review.  Komp
 Mahasiswa asistensi dan diskusi  S-A
interaktif dengan DP.
Rabu XIV 24  DP mereview tugas mahasiswa.  Log  T-J -
20-11  Mahasiswa melakukan perbaikan  Konsis
hasil review.  Komp
 Mahasiswa asistensi dan diskusi  S-A
interaktif dengan DP.
 Mahasiswa mengumpulkan tugas
kepada DP.
 DP memberi penilaian tugas
“pengembangan desain”.
Kamis XIV 25  Koord. Tugas memberi briefing  Mahasiswa mampu  Log  T-J -
21-11 ulang terhadap “publikasi”. membuat maket  Konsis
 DP mereview tugas mahasiswa. presentasi.  Komp
 Mahasiswa melakukan perbaikan  Mahasiswa mampu  S-A
hasil review. membuat porto folio.
 Mahasiswa asistensi dan diskusi  Mahasiswa mampu
interaktif dengan DP. membuat poster.
Rabu XV 26  DP mereview tugas mahasiswa.  Log  T-J -
27-11  Mahasiswa melakukan perbaikan  Konsis
hasil review.  Komp
 Mahasiswa asistensi dan diskusi  S-A
interaktif dengan DP.
Kamis XV 27  DP mereview tugas mahasiswa.  Log  T-J -
28-11  Mahasiswa melakukan perbaikan  Konsis
hasil review.  Komp
 Mahasiswa asistensi dan diskusi  S-A

30
Kemampuan Akhir yang Assessment
TGL MG TM Kegiatan Mahasiswa
Diharapkan Indikator Bentuk Bobot
interaktif dengan DP.
2 sd XVI  Mahasiswa menjelaskan LPA yang  Mahasiswa mampu  Log  Wa- 30%
20- 12 dan disusun kepada penguji menjelaskan secara  Konsis wan-
XVII  Penguji melakukan wawancara konstruktif dan konsisten  Komp cara
terhadap mahasiswa berdasarkan terhadap topik tugas yang  S-A
pada LPA yang ditetapkan ditetapkan.
Keterangan:
 S-A : sebab akibat
 Konsis : konsistensi
 Log : Logis
 Rev : Review
 Komp : Komprehensif

Daftar Pustaka
------. (2002). Undang-Undang RI No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. ------: ------.
------. (2006). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung. -------: -------.
Antoniades, A. C. (1990). Poetics of Architecture : Theory of Design. New York: Van Nostrand Reinhold.
Capon, S. (1999). The Vitruvian Fallacy : A History of the Categories in Architecture and Philosophy.
Chichester: John Wiley & Sons.
Cherry, E. (1999). Programming for Design : from Theory to Practice. Singapore: John Wiley and Sons, Inc.
Ching, F. (1979). Architecture : Form, Space and Order,: . Jakarta: Penerbit PT Erlangga.
Clark, R. H., & Pause, M. (1986). Preseden dalam Arsitektur (terjemahan). Bandung: Intermedia.
Habraken, N. (1983). Transformations of the Site. Cambridge: A Water Press.
Hershberger, R. G. (1999). Architectural Programming and Predesign Manager. New York: McGraw-Hill
Companies Inc.
LaGro Jr., J. A. (2008). Site Analysis ; A Contextual Approach to Sustainable Land Planning and Site Design.
Hoboken: John Wiley and Sons, Inc.
Laseau, P. (1980). Berpikir Gambar bagi Arsitek dan Perancang (terj.). Bandung: Penerbit ITB.
Salura, P. (2015). Sebuah Kritik : Arsitektur yang Membodohkan. Jakarta: Gakushudo.
Steele, J. (1994). Architecture in Process. Berlin: Academic Editions.
Tarigan, R. (2014). Prototipe Denah. Yogyakarta: PT. Andi Offset.
Thiis-Evensen, T. (1987). Archetypes in Architecture. Oslo: Norwegian University Press.
Unwin, S. (2000). An Architecture Notebook : Wall. London and New York: Routledge.
Venturi, R. (1966). Complexity and Contradiction in Architecture. New York: The Museum of Modern Art.
Voordt, Van der; HBR van Wegen. (2005). Architecture in Use : An Introduction to the Programing, Design
and Evaluating of Building. Bussum, Belanda: THOTH Publisher.
Wijaya, Y. (2009). Wastu citra: pengantar ke ilmu budaya bentuk arsitektur, sendi-sendi filsafatnya, beserta
contoh-contoh praktis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

31
KERANGKA ACUAN TUGAS
AR 4727 STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR DESAIN TEMATIK
Semester 7, Periode Gasal, Tahun Akademik 2018-2019

1. Kode MK : AR 4727
2. Nama MK : Studio Perancangan Arsitektur Desain Tematik
3. Jumlah sks : 6 (enam) sks
4. Semester : 7 (tujuh)
5. Periode/Tahun : Periode Genap, Tahun Akademik 2018/2019
6. Ruang : Gedung Henricus Constan, Ruang A.7.1
7. Waktu :  Hari Rabu Pukul 9.30 s/d 17.00
 Hari Kamis Pukul 9.30 s/d 17.00
8. Tujuan : 1. Meningkatkan kemandirian mahasiswa dalam menyelesaikan
masalah desain.
2. Meningkatkan kerjasama tim dalam penyelesaian tugas studio.
3. Meningkatkan pengkayaan pengetahuan dalam penyelesaian
masalah ke dalam gagasan perancangan melalui kasus studi baik
fungsi bangunan, lokasi dan masalah desain.
4. Tugas menekankan kepada kemampuan mahasiswa dalam :
a. Kemampuan dalam menyusun tata tulis ilmiah;
b. Berpikir konstruktif, konsisten, logis yang berdasar pada sebab-akibat
dari masalah desain, konsep perancangan hingga produk desain;
c. Berpikir komprehensif dengan mengkaji berbagai sisi dan aspek;
d. Berpikir imajinatif dan kreatif dalam mengembangkan gagasan desain
dalam sketsa desain;
e. Kemampuan mengaplikasikan gagasan ke dalam gambar perencanaan.
9. Peserta : Mahasiswa peserta MK AR 4727 Program Studi Arsitektur Unika
Soegijapranata.
10. Deskripsi tugas : 1. Mahasiswa dalam melaksanakan tugas di dalam studio AR 4727
dilakukan dengan 3 pendekatan yaitu : 1) pendekatan saintifik, 2)
pendekatan kreatif dan 3) pendekatan teknis. Pendekatan saintifik
adalah cara berpikir yang berdasarkan pada logika sebab-akibat dan
konsisten. Pendekatan kreatif adalah cara berpikir dengan
melakukan pencarian terobosan-terobosan secara komprehensif
terhadap pemecahan desain secara baru dan berbeda. Sedangkan
pendekatan teknis adalah setiap gagasan atau terobosan desain
sewajibnya dapat direncanakan, digambarkan dan diaplikasikan
secara teknis dan teknologis, sehingga gagasan tersebut dapat
dilaksanakan pada tahap konstruksi di lapangan secara simulatif.
2. Desain yang direncanakan berdasarkan berbagai faktor yang
berpengaruh terhadap isu dan masalah. Isu dan masalah desain
ditetapkan oleh mahasiswa. Dalam arti, desain yang dilaksanakan
pada AR 4727 tidak hanya mengembangkan desain berdasarkan
pada fungsi bangunan semata melainkan berdasarkan pada masalah
yang ditemui di lapangan.
3. Mahasiswa diwajibkan memahami secara mendalam terhadap

32
fungsi bangunan yang telah ditetapkan dengan melakukan
penyelusuran terhadap pengetahuan secara sekunder (pengetahuan
yang didapat dari sumber tidak langsung : buku, peta dan lain lain)
maupun primer (penyelusuran langsung ke lapangan : wawancara,
pengukuran, pemotretan dan lain lain).
4. Mahasiswa diwajibkan memahami secara mendalam berbagai aspek
lingkungan fisik dan non fisik yang dapat mempengaruhi dalam
pengembangan ruang dan bentuk arsitektur menjadi masalah
desain arsitektur.
5. Lokasi tapak tidak dicari oleh mahasiswa, melainkan telah
ditetapkan. Dalam hal ini, mahasiswa tidak perlu lagi mencari tapak
dengan melakukan kajian pemilihan tapak.
6. Tugas terdiri dari :
a. Menyusun Landasan Perancangan Arsitektur;
b. Menyusun Desain Skematik;
c. Menyusun Desain Konseptual;
d. Menyusun Pengembangan Desain;
e. Menyusun Perspektif dan Poster;
f. Menyusun Penulisan Artikel untuk Buletin.
11. Lingkup fungsi : 1. Tugas berdasarkan pada berbagai fungsi bangunan baik yang
bangunan bersifat privat maupun publik yang terdiri dari :
a. Fungsi hunian;
b. Fungsi ibadah;
c. Fungsi usaha;
d. Fungsi kebudayaan;
e. Fungsi khusus;
f. Fungsi campuran.
12. Lingkup lokasi : 1. Lokasi dan tapak ditekankan di wilayah Kota Semarang.
2. Lokasi ditetapkan berdasarkan pada karakteristiknya yang mampu
berpengaruh terhadap keberadaan ruang dan bentuk arsitektur.
13. Lingkup masalah : 1. Lingkup objek arsitektural yang dikembangkan dalam desain, terdiri
desain dari :
a. Elemen ruang dan tata ruang;
b. Elemen bentuk, pelingkup dan bukaan;
c. Elemen struktur dan utilitas;
d. Elemen bentuk;
e. Elemen sirkulasi;
f. Makna ruang dan bentuk.
2. Lingkup potensi dan kendala, terdiri dari :
a. Lingkungan fisik : tapak, lingkungan buatan dan lingkungan alami.
b. Lingkungan non fisik : lingkungan sosial, lingkungan budaya, ekonomi,
psikologi.
14. Pembagian kelompok :  Setiap dosen membimbing 10-12 mahasiswa.
 Setiap kelompok terdiri dari 2 s/d 3 topik fungsi bangunan.
 Setiap individu mahasiswa mempunyai kasus gambaran fenomena masalah
yang berbeda dengan mahasiswa lain dalam satu kelompok.
15. Penilaian :  Terlampir pada buku Pedoman Penyelenggaraan Studio.

33
JADWAL PELAKSANAAN PERTUGASAN STUDIO
AR 4727 SPA DESAIN TEMATIK
Semester 7, Periode Gasal, Tahun Akademik 2018-2019

Hari/Waktu : Hari Rabu, pukul 9.30 – 17.00, hari Kamis pukul 9.30 – 17.00
Ruang : A.7.1 Ged. Henricus Constan Unika Soegijapranata

Bulan – Minggu - Tanggal Keterangan


Agt September Oktober November Desember
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
21-22 28-29 4-5 11-12 18-19 25-26 2-3 9-10 19 23-24 30-31 6-7 13-14 20-21 27-28 2-20
A. Pengantar Studio dan kuliah
1. Pengantar kuliah
2. Substansi dan lingkup proses serta
logika desain.
3. LPA, pemrograman dan masalah
desain
4. Pendekatan Desain
5. Pra konsep
6. Konsep Desain
7. Desain Skematik
8. Pengembangan desain
TAHAP “THINKING”
B. Tahap Landasan Perancangan Arsitekur
1. Pemrograman Arsitektur
2. Penelusuruan masalah desain
3. Pendekatan Desain
3. Pengumpulan Tahap LPA x Hari Jumat
C. UJIAN TENGAH SEMESTER
D. Pra Konsep
Peruangan - Keruangan x X
Sirkulasi Ruang dalam-Tapak

34
Bulan – Minggu - Tanggal Keterangan
Agt September Oktober November Desember
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
21-22 28-29 4-5 11-12 18-19 25-26 2-3 9-10 19 23-24 30-31 6-7 13-14 20-21 27-28 2-20
Tata Ruang-Tapak-Lingkungan
Pelingkup - Bentuk
Bentuk-Sosok-Tapak-Lingkungan
Implementasi Sistem Struktur-
Peruangan-Bentuk bangunan
Perancangan Tapak
Pengumpulan dan Penilaian x
tahap “Pra Konsep”
TAHAP “IMAGINING”
E. Konsep Desain
Keruangan-Bentuk-Sosok-Tapak x
Fasade-Wajah Bangunan
Perancangan Tapak
Detail-detail Arsitektural
(Pelingkup bangunan dan main
entrance dll)
Bentuk-bentuk Sistem Sirkulasi
Pengumpulan dan Penilaian X
tahap “Konsep Desain”
TAHAP ”IMAGINING DAN MAKING”
F. Desain Skematik
1. Penerapan dimensi dalam denah, x X
tampak dan potongan
2. Sistem Mekanikal
3. Sistem Elektrikal
4. Materialisasi Pelingkup
5. Pwngumpulan dan
TAHAP ”MAKING”
G. Desain Pengembangan X X
1. Situasi

35
Bulan – Minggu - Tanggal Keterangan
Agt September Oktober November Desember
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
21-22 28-29 4-5 11-12 18-19 25-26 2-3 9-10 19 23-24 30-31 6-7 13-14 20-21 27-28 2-20
2. Site Plan
3. Denah
4. Tampak
5. Potongan
6. Rencana
a. Rencana Struktur
b. Rencana Pintu dan Jendela
c. Rencana Atap
d. Rencana Mekanikal
e. Rencana Elektrikal (pencahaan
buatan)
7. Detail Arsitektural
8. Perspektif
a. Perspektif keruangan
(potongan horisontal)
b. Perspektif bangunan (mata
burung dan mata manusia
c. Perspektif detail
TAHAP PUBLIKASI
H. Publikasi
a. Poster X x
b. Porto folio
c. Maket
I. Pengumpulan Tahap Desain x
I. UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

36
PEMBAGIAN KELOMPOK DAN TOPIK TUGAS
AR 4727 STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR DESAIN TEMATIK
Semester 7, Periode Genap, Tahun Akademik 2018-2019

37

Anda mungkin juga menyukai