TOOL SUFAS PUSKESMAS Detusoko 2022new
TOOL SUFAS PUSKESMAS Detusoko 2022new
12 MANAJEMEN FASILITAS dan TIM MUTU Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di FKTP
13 PENCATATAN & PELAPORAN
14 TATA KELOLA KIA
15 PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN FKTP
16 SDM + PELATIHAN
671340188.xlsx
DAFTAR TILIK
PENYELIAAN FASILITATIF ASUHAN PERSALINAN TINGKAT PUSKESMAS PERAWATAN
KAB/ KOTA
NO HP/ TELP
NAMA 1. Penyelia :
2. Yang diselia:
BERIKAN PENILAIAN SENDIRI DENGAN MEMBERI TANDA RUMPUT (V) PADA KOLOM YA (Y) ATAU TIDAK (T). ISI KOLOM
KETERANGAN JIKA TIDAK RELEVAN PADA FASILITAS YANG DINILAI DENGAN T/R ATAU KETERANGAN LAINNYA. KEMUDIAN
ISI KOLOM NILAI AKTUAL DENGAN MENJUMLAH JAWABAN YA (Y). HITUNG TINGKAT
KEPATUHAN DAN BUAT RENCANA PERBAIKAN DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS RENCANA AKSI KOREKSI
A. PELAYANAN KIA
3 Peralatan
3.1 Tensimeter digital masih pakai tensimeter
n
jarum
3.2 Termometer bavi dan dewasa T
3.3 Manset anak T
Page 2 of 71
671340188.xlsx
4
4.1 Tablet Tambah Darah Y
4.2 Asam Folat Y
4.3 Table Kalsium Y
4.4 Kapsul Vitamin A merah (200.000IU) dan biru (100.000IU) Y
4.5 Kapsul Yodium di daerah endemik sedang dan berat* T
4.6 Vitamin (B kompleks, B1, B6, B12, Y
C)
4.7 Pil KB Y
4.8 AKDR (IUD) Y
4.9 Suntik KB Y
4.10 Implan Y
4.11 Kondom Y
4.12 Kotrimoksazol tablet (80mg trimetoprim + 400mg sulfametoksazol), Y
kotrimoxazol syrup (40mg trimetoprim + 200mg sulfametoksazol/ 5ml)
4.13 Tablet Zinc (20mg) Y
4.14 Amoksilin tablet 500mg atau Amoksilin syrup 125mg / 5ml Y
4.15 Ampisilin kaplet 500mg T
4.16 Tablet Klindamisin* T
4.17 Obat anti malaria (ACT/DHP) Y
4.18 Kelambu berinsektisida Y
4.19 Diazepam injeksi (5mg dan 10mg) Y
4.20 Kloramphenicol inj T
4.21 Gentamisin inj Y
4.22 Penisilin Prokain inj T
4.23 Ampisilin inj Y
4.24 Fenobarbital inj Y
4.25 Tablet Nistatin T
4.26 Parasetamol tablet 500mg atau syrup 125mg/5ml Y
4.27 Tetrasiklin atau Kloramphenicol salep mata Y
4.28 Gentian violet 1% (sebelum digunakan harus diencerkan menjadi 0.25% atau
0.5% sesuai kebutuhan) T
4.29 Tablet pirantel pamoat Y ADA ALBENDAZOL
4.30 Aqua bidest untuk pelarut Y
4.31 Oralit bungkus 200cc Y
4.32 Wing Needle No 26G atau IV cath, infus set pediatrik dan cairan infus : RL, D5%,
NaCl Y
4.33 Spuit disp 1cc dan 2.5cc Y
4.34 Alcohol 70% Y
4.35 Glicerin Y
4.36 Povidon Iodine Y ADA BETHADINE
4.37 Sabun cuci tangan Y
4.38 Alcohol hand sanitizer* Y
4.39 Sabun deterjen Y
4.40 Kasa dan Kapas Y
Penilaian Tingkat Puskesmas Nilai Aktual 33
82.5
Nilai harapan 40
Penilaian Tingkat Dinas Kesehatan Nilai Aktual
Nilai harapan
Page 3 of 71
671340188.xlsx
Page 4 of 71
2. ASUHAN PERSALINAN NORMAL Y T KET Y
1 Struktur Fisik Ruang Persalinan PENILAIAN PUSKESMAS PENILAIAN KAB/KOTA
TGL: TGL:
1.1 Luas kamar minimal 12 m , lantai ubin/keramik, dinding dengan
2
Y
1.2 cat terang dan
Kebersihan dapat
(tidak adadicuci
kotoran, sampah atau sarang laba- laba) Y
1.3 Pencahayaan cukup untuk membaca dengan baik Y
1.4 Ventilasi dengan sirkulasi udara baik Y
1.5 Soket listrik Y
1.6 Tempat cuci tangan dengan air mengalir (wastafel atau ember Y
berlobang)
1.7 Kamar mandi dan WC dengan dinding porselin setinggi 180 cm Y
(kamar mandi dapat di dalam atau luar ruang)
Penilaian Tingkat Puskesmas Nilai Aktual 7
Nilai harapan 7
Penilaian Tingkat Dinas Kesehatan Nilai Aktual
Nilai harapan
3 PERALATAN MATERNAL & NEONATAL ESENTIAL & EMERGENSI PENILAIAN PUSKESMAS PENILAIAN KAB/KOTA
TGL: TGL:
3.1 Peralatan Maternal
3.1.1 Tensimeter digital Y
3.1.2 Stetoskop dewasa Y
3.1.3 Stetoskop janin (funanduskop- Leenec- Doppler) Y
3.1.4 Timbangan bayi Y
3.1.5 Timbangan dewasa Y
3.1.6 Alat pengukur panjang badan bayi (infantometer) Y
3.1.7 Pita pengukur LILA Y
3.1.8 Metline (pita pengukur fundus uteri) Y
3.1.9 Nampan instrument Y
3.1.10 Korentang dengan tempatnya Y
3.1.11 Termometer bayi dan dewasa Y
3.1.12 Tampon tang Y
3.1.13 Speculum Sym dan Cocor bebek Y
3.1.14 Refleks Hammer Y
3.1.15 Gunting perban Y
3.1.16 Kursi roda Y
3.1.17 Endotracheal Tube dewasa Y
3.1.18 Skalpel Y
6.2 • Antibiotika:
1. Ampisilin atau Amoxicillin Intra Vena
2. Gentamisin Intra Vena Y
3. Metronidasol Intra Vena/PO
100
PENILAIAN KAB/KOTA
TGL:
100
PENILAIAN KAB/KOTA
TGL:
T
T
T
T
89.36170213
PENILAIAN KAB/KOTA
TGL:
PENILAIAN KAB/KOTA
TGL:
100
RUM ATRAUMATIK
3 Prosedur Pelayanan Nifas PENILAIAN PUSKESMAS
TGL:
3.1 lbu nifas mendapat pelayanan min 3 kali kunjungan;6 jam pasca persalinan s/d 3 hari minimal 1 kali;
pada 4 s/d 28hari minimal 1 kali dan ada 29 s/d 42 hari minimal 1 kali
3.2 Pelayanan meliputi pemeriksaan umum, tekanan darah, nadi,nafas, suhu, pemeriksaan payudara,
kontraksi rahim, tinggifundus uteri, pengeluaran (perdarahan dan lokia) dan Iuka jalan lahir serta
oedema tungkai
3.3 lbu Nifas mendapat Tablet Fe 40 hari dan vitamin A 200.000 IU 2 kali (wama merah) dan kapsul
yodium 1 dosis untuk daerah endemis sedang dan berat
3.4 Diberikan penyuluhan tentang tanda bahaya dan penyakit pada ibu nifas
3.5 lbu nifas mendapat penyuluhan cara menyusui dan memberikan ASI secara ekslusif, pemberian
makanan tambahan, pemantauan tumbuh kemban ba i imunisasi serta en'aran an kehamilan dan KB.
Penilaian Tingkat Puskesmas Nilai Aktual
Nilai harapan
Penilaian Tingkat Dinas Kesehatan Nilai Aktual
Nilai harapan
Y
Y
5
100
5
PENILAIAN PUSKESMAS
5.2 Bayi dengan BBLR (< 2500 gram tanpa komplikasi) TGL:
5.2.1 Menjaga bayi tetap hangat (skin to skin atau metode kanguru) sampai berat bayi mencapai 2500
gram
5.2.2 Periksa tanda vital pernafasan, suhu, warna kulit setiap 30- 60 menit selama 6 jam pertama
5.3.19 Bila frekuensi jantung < 100 X/menit atau tak bernapas/ megap-megap sesudah 2 menit
resusitasi:, siapkan rujukan
5.3.20 Bila tak bernapas sesudah Resusitasi 10 menit, hentikan resusitasi dan bayi dinyatakan meninggal
5.4 Asuhan Pasca Resusitasi (Dalam 2 Jam Pasca Lahir)
5.4.1 Bila Resusitasi Berhasil
5.4.1.1 Lakukan pemantauan tanda bahaya pada bayi
5.4.1.2 Lakukan pemantauan tali pusat
5.4.1.3 Bila napas bayi dan warna kulit normal, berikan bayi
kepada ibunya. Letakkan bayi di dada ibu untuk kontak kulit dan fasilitasi IMD minimal 1 jam
5.4.1.4 Mencegah hipotermi
5.4.1.5 Berikan vitamin K1
5.4.1.6 Cegah infeksi dengan salep mata
5.4.1.7 Lakukan pemeriksaan bayi secara lengkap
5.4.1.8 Lakukan pencatatan dan pelaporan
5.4.2 Bila Perlu Rujukan
5.4.2.1 - Melakukan konseling untuk merujuk bayi beserta ibu dan keluarga
5.4.2.2 - Melanjutkan resusitasi
5.4.2.3 - Memantau tanda bahaya
5.4.2.4 - Memantau tali pusat
5.4.2.5 - Mencegah hipotermi
5.4.2.6 - Memberikan vitamin K1
5.4.2.7 - Mencegah infeksi
5.4.2.8 - Membuat surat rujukan
5.4.2.9 - Melakukan pencatatan dan pelaporan kasus
5.4.3 Bila Resusitasi Tidak Berhasil
5.4.3.1 - Melakukan konseling kepada ibu dan keluarga
5.5 Asuhan Pasca Lahir (2-24 jam) / Tindak Lanjut
5.5.1 - Lakukan pemantauan tanda bahaya
5.5.2 - Konseling menyusui
5.5.3 - Menjaga bayi tetap hangat
5.5.4 - Pencegahan infeksi
5.5.5 - Pencatatan dan pelaporan
Penilaian Tingkat Puskesmas Nilai Aktual
Nilai harapan
Penilaian Tingkat Dinas Kesehatan Nilai Aktual
Nilai harapan
PENILAIAN PUSKESMAS PENILAIA
TGL: N
KAB/KOT
A Y
TGL:
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
13
100
13
T
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
12
92.30769231
13
PENILAIAN PUSKESMAS PENILAIAN KAB/KOTA
TGL: TGL:
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
41 100
41
RESPON Ey
6.3 Pemeriksaan rutin dan teratur terhadap kelengkapan dan kesiapan troli emergensi
obstetri-neonatal.
• Daftar tilik set peralatan lengkap pada troli atau wadah tersebut
• Jadwal pengecekan pada setiap pergantian dinas petugas
7 Tata Laksana Kegawatdaruratan pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas di PENILAIAN PUSKESM
Puskesmas
7.1 Periksa ketersediaan SPO, Tatalaksanan kegawatdaruratan dasar pada kehamilan, TGL:
persalinan, dan nifas:
• Henti jantung dan henti napas.
• Syok.
• Kejang.
• Sesak napas.
• Penurunan kesadaran/comma
7.4 Melihat dokumentasi pada catatan rekam medis ibu hamil ibu hamil, bersalin dan
nifas yang mengalami kegawatdaruratan obstetrik:
• Catatan tanggal dan waktu
• Identitas PPA
• Dilakukan penilaian awal cepat (quick check) kondisi kegawatdaruratan pada ibu
terhadap tanda bahaya yang mengancam jiwa
7.5 • Dilakukan penilaian kondisi umum ibu segera setelah ibu tiba di fasilitas
kesehatan, dan secara berkala melakukan penilaian ulang yang meliputi:
- Keluhan utama dan riwayat singkat yang relevan.
- Pemeriksaaan tanda vital secara lengkap dan akurat.
- Pemeriksaan inspeksi, visualisasi, dan auskultasi secara cepat dan efektif.
- Menentukan penyebab gawat-darurat atau ancaman keselamatan jiwa pasien,
tidak hanya mencari diagnosis definitif
7.6 • Penatalaksanaan awal ketika menemukan kondisi kegawatdaruratan sesuai:
- Stabilisasi penderita,
- Pemberian oksigen,
- Infus dan terapi cairan,
- Pemberian medikamentosa (antibiotika, sedatif, anestesi, analgetika dan serum
anti tetanus).
- Upaya rujukan lanjutan (bila perlu).
7.7 Puskesmas/ Klinik Swasta memiliki sistem untuk penilaian keterampilan klinik yang
dibutuhkan untuk penatalaksanakan kasus kegawatdaruratan pada kehamilan,
persalinan dan nifas:
• Jadwal penilaian
• Daftar tenaga kesehatan yang telah dinilai
7.9 Terdapat sistem dalam upaya meningkatkan kualitas rujukan pada kasus
kegawatdaruratan pada kehamilan, persalinan dan nifas:
• Terdapat sistem komunikasi efeketif SBAR/ DST dengan tim RS Rujukan agar
terjadi stabilisasi pra rujukan yang optimal serta penatalaksanaan optimal di
tempat rujukan terkait kasus kegawatdaruratan pada kehamilan, persalinan dan
nifas
• Terdapat pengaturan terjadwal bagi pembinaan untuk meningkatkan dan
mempertahankan keterampilan tenaga kesehatan di FKTP menggunakan berbagai
metode
8 Tata Laksana Kegawat daruratan pada Bayi Baru Lahir di Puskesmas PENILAIAN PUSKESM
8.1 Puskesmas memiliki dokumen Standar Prosedur TGL:
Operasional (SPO) penatalaksanaan kasus kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
• Resusitasi Bayi Baru Lahir
• Berat lahir <2000 gr
• Kejang pada Neonatus
• Infeksi pada neonates
• Dehidrasi berat pada neonates
• Hipotermia pada neonates
• Hipoglikemia pada neonates
8.2 Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) stabilisasi kasus
kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
• Stabilisasi pada Bayi Baru Lahir Pasca Resusitasi
8.3 Catatan rekam medis mendokumentasikan tenaga medis melakukan stabilisasi pra
rujukan kasus kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
• Catatan tanggal dan waktu
• Identitas PPA
• Stabilisasi Pernapasan (Airway)
• Stabilisasi Suhu (Termoregulasi)
• Stabilisasi Sirkulasi (Blood Pressure)
• Deteksi Risiko Infeksi dengan Pemeriksaan Laboratorium (Laboratory
Examintation)
8.4 Puskesmas/ Klinik Swasta memiliki sistem untuk penilaian keterampilan klinik yang
dibutuhkan untuk penatalaksanakan kasus kegawatdaruratan pada bayi baru lahir:
• Jadwal penilaian
• Daftar tenaga kesehatan yang telah dinilai
T
sop Kejang
pada bayi di
perbaharui ,
KIT Resusitasi
Rujukan Tidak
Ada, SOP BBLR
di
perbaharui ,S
OP Infeksi,
T
PENILAIAN PUSKESMAS PENILAIAN KAB/KOTA
TGL: TGL:
Y
Y
9
9
100
T
Y
3
5
60
ksi Pada Neonatus Tidak Ada
Trolley Emergensi Maternal
1 Peralatan Y
• Ambu bag, sungkup, slang oksigen, kanula oksigen
• Kateter penghisap ukuran 18
• Gudel dengan dua ukuran no 90 mm dan 100 mm
• Tensimeter
• Stetoskop
• Tourniquet
• Folley catheter no 16, 18 dan kantong urin
• Palu reflex
2 T-PIECE RESUCITATOR T
• T-Piece resuscitator dengan oksigen tanpa atau dengan udara tekan
3 Perlengkapan Penghisap Kateter Penghisap Cuma ada
• Balon penghisap
• Penghisap mekanik dan tabung
• Kateter penghisap, 5F, 6F, 8F,10F, 12F, dan 14F
• Pipa lambung no 8F dan spuit 20 ml
9.2 Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) Prinsip transportasi pada bayi
baru lahir pasca resusitasi dikenal dengan ACCEPT yaitu
- Assessmen, yaitu penilaian terkait dengan kondisi bayi baru lahir
- Control, yaitu pengawasan terhadap tim yang akan melakukan rujukan serta
kelengkapan perlengkapan rujukan.
- Communication, yaitu melakukan komunikasi dengan fasilitas tujuan rujukan dan
komunikasi kepada keluarga terkait kondisi dan rencana rujukan.
- Evaluation, yaitu mencermati ulang kondisi bayi baru lahir yang akan dilakukan
rujukan
- Prepration and packaging, yaitu tim melakukan penyiapan terakhir mulai dari daftar
dokumen rujukan, alat transport dan lain sebagainya yang diperlukan dalam proses
rujukan.
- Transportation, yaitu tim berangkat ke tempat rujukan dan memberikan informasi
medis kepada tenaga kesehatan tingkat rujukan.
9.3 Terdapat sistem dalam upaya meningkatkan kualitas rujukan pada kasus
kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
• Terdapat sistem komunikasi efeketif SBAR/ DST dengan tim RS Rujukan agar terjadi
stabilisasi pra rujukan yang optimal serta penatalaksanaan optimal di tempat rujukan
terkait kasus kegawatdaruratan pada kehamilan, persalinan dan nifas
• Terdapat pengaturan terjadwal bagi pembinaan untuk meningkatkan dan
mempertahankan keterampilan tenaga kesehatan di FKTP menggunakan berbagai
metode
9.4 Puskesmas mempunyai ambulan atau kendaraan roda empat / boat yang berfungsi
untuk rujukan emergensi obstetri dan neonatus
• Ambulan / kendaraan roda empat / boat yang berfungsi
• Anggaran atau bensin untuk pengantar
• Tersedia daftar supir / motoris
• Tersedia daftar tenaga pengantar
9.5 Ambulan atau kendaraan roda empat mempunyai peralatan dan perlengkapan untuk
penatalaksanaan emergensi obstetri dan neonatus
• Resusitasi Neonatus Set
• Partus Set, terdiri dari: Jumlah
Klem Kelly atau Kocher 2
Gunting tali pusat 1
Gunting Episiotomi 1
Alat pemecah selaput ketuban atau ½ Kocher 1
Sarung tangan steril 2
Pengikat tali pusat 1
Kateter nelaton No. 12 1
Kain kecil atau duk kecil 1
Penghisap lender 1
Spuit 2,5 ml atau 3 ml 1
Kain bersih 4
Handuk bersih 1
9.7 Puskesmas mempunyai sistem komunikasi dengan Rumah Sakit untuk rujukan
emergensi obstetri dan neonatu
• Direktori semua jejaring pelayanan yang dapat dihubungi untuk rujukan obstetri dan
neonatus dilekatkan di tempat yang mudah dilihat dengan jelas
• RS untuk rujukan obstetri dapat dihubungi melalui HP atau SMS
• Rujukan menggunakan SISRUTE
• Tersedia daftar calon donor darah dan PMI melalui direktori
9.8 Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) atau pedoman untuk rujukan
neonatus sakit ke RS yang didalamnya mencantumkan: Riwayat penyakit, Pemeriksaan
Fisik, Terapi yang diberikan sebelum rujuk untuk kasus :
• Berat lahir <2000 g
• Dehidrasi berat
• Kesulitan bernafas
• Tanda infeksi/sepsis
• Kejang
9.9 Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) atau pedoman untuk rujukan
ibu hamil/bersalin/ postpartum dengan komplikasi ke RS yang didalamnya
mencantumkan: Riwayat penyakit, Pemeriksaan Fisik, Terapi yang diberikan sebelum
rujuk untuk kasus :
• Stabilisasi sebelum merujuk
• Pemberian Magnesium Sulfate pada preeklampsia berat/eklampsia sebelum merujuk
• Pemberian steroid atenatal pada ibu dengan persalinan prematur
9.10 Fasilitas kesehatan melakukan pengkajian kasus pada semua rujukan emergensi ibu
hamil/persalinan/ postpartum dan neonatus ke rumah sakit
• Rujukan emergensi di neonatus ke Rumah Sakit
• Rujukan emergensi di ibu hamil/ persalinan/ postpartum ke RS
Y
Y
Y
Y
10
10
100
10.0 Prosedur Pencegahan Infeksi PENILAIAN PUSKESMAS
Prosedur TGL:
10.1
Pencegah Membersihkan dan disinfeksi ruang sesuai prosedur dan berkala
10.2
an Infeksi Menjalankan prosedur cuci tangan yang benar dengan sabun
10.3 Memakai APD ( celemek, kacamata gogel, masker, penutup kepala, sepatu bot)
10.4 Melakukan sterilisasi alat (dekontaminasi – rendam dalam larutan klorin 0.5%, cuci bilas,
10.5 DTT, mengeringkan)
Membuang sampah secara teratur sesuai jenis sampahnya
10.6 Terdapat Standar Prosedural Operasional Pencegahan Infeksi di Puskesmas:
• Kebersihan dan Kesehatan Tangan
• Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
• Penanganan Benda Tajam
• Pemrosesan Alat Pakai Ulang
• Penatalaksanaan Limbah
• Pengendalian Kebersihan dan Ventilasi Ruangan dan Lingkungan
• Monitoring Penerapan Pencegahan Infeksi di Puskesmas
10.7 Peralatan Kebersihan dan Kesehatan Tangan tersedia d i Puskesmas sesuai standar
• Wastafel/E mber Tertutup dengan kran yang
mengalirkan air bersih
• Sabun cair dalam wadah terletak dekat
Wastafel/Ember
• Larutan Penggosok Alkohol/gliserin di setiap
ruangan
• Kain lap tangan pribadi atau Kertas tisu sekali pakai
• Tempat sampah tisu sekali pakai
10.9 Tempat Pembuangan Benda Tajam Habis Pakai tersedia di Puskesmas sesuai standar
• Wadah pembuangan benda tajam berupa kotak karton tebal tertutup dengan lubang
yang cukup untuk memasukkan jarum suntik dan spuit serta benda tajam bekas pakai
lainnya
• Wadah pembuangan benda tajam diletakkan di
dekat tempat benda tajam digunakan
• Jarum dan spuit bekas pakai segera dibuang kedalam wadah pembuangan benda tajam
• Wadah pembuangan benda tajam ditutup rapat dan dibuang jika sudah tiga perempat
penuh
• Setiap wadah pembuangan benda tajam hanya digunakan untuk satu kali dan kemudian
dibuang sesuai standar prosedural operasional pembuangan limbah benda tajam.
8
88.88888889
9
11 Pelayanan Kesehatan Bayi Umur 1 Hari - 2 Bulan PENILAIAN PUSKESMAS
TGL:
11.1 Perawatan Bayi Umur > 6 Jam – 2 Bulan
11.1.1 Neonatal mendapatkan pelayanan kesehatan dengan pendekatan MTBM minimal 3 kali: umur 6-
48 jam
sebanyak 1 kali, dan umur 3-7 hari satu kali dan 8-28 hari sebanyak 1 kali
11.1.2 Pelayanan kesehatan bagi bayi umur > 6 Jam – 2 bulan bila sakit menggunakan pendekatan
MTBM, pemberian imunisasi dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi di
rumah dengan menggunakan buku KIA
11.1.3 Petugas menanyakan umur bayi
11.1.4 Menimbang berat badan dan mengukur panjang badan
11.1.5 Mengukur suhu badan
11.1.6 Menanyakan keluhan dan gejala bayi yang sakit
11.2 Petugas memeriksa Kejang
11.2.1 Menanyakan riwayat kejang
11.2.2 Memeriksa tanda atau gejala kejang (tangis yang melengking tiba-tiba, gerakan yang tidak
terkendali pada
mata, mulut atau anggota gerak, mulut mencucu atau kekakuan seluruh tubuh dengan atau tanpa
11.2.3 Menentukan
rangsangan klasifikasi kejang
11.3 Petugas memeriksa gangguan nafas
11.3.1 Menghitung henti nafas lebih dari 20 detik
11.3.2 Menghitung nafas dalam 1 menit
11.3.3 Mengulang hitung nafas bila nafas > 60 kali per menit
11.3.4 Memeriksa bayi tampak biru, tarikan dinding dada yang sangat kuat, pernafasan cuping hidung,
11.3.5 mendengarkan
Menentukan klasifikasi gangguan nafas
bayi merintih
11.4 Petugas memeriksa hipotermia
11.4.1 Meraba apakah tangan, kaki dan tubuh teraba dingin
11.4.2 Memeriksa apakah bayi mengantuk / letargis, apakah ada bagian tubuh bayi yang berwarna
merah dan mengeras
(sklerema)
11.7 Petugas memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan atau masalah pemberian ASI
11.7.1 Menentukan berat badan bayi menurut umur
11.7.2 Menanyakan apakah bayi diberi ASI, berapa kali dalam sehari
11.7.3 Menanyakan apakah diberi makan / minum selain ASI
11.7.4 Memeriksa adanya bercak putih / thrust di mulut, celah bibir atau langit –langit
11.7.5 Melakukan penilaian cara meneteki
11.7.6 Menentukan klasifikasi : berat badan sangat rendah dan atau masalah pemberian ASI berat, berat
badan rendah dan atau masalah pemberian ASI, Berat badan tidak
rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI
11.7.7 Menanyakan dan menentukan status imunisasi
11.7.8 Menanyakan dan memeriksa masalah / keluhan lain
11.7.9 Menanyakan dan memeriksa masalah ibu
11.7.10 Menentukan tindakan atau pengobatan dengan benar serta tindak lanjutnya sesuai klasifikasi
11.8 Petugas memberikan konseling
11.8.1 Mengajari ibu cara meningkatkan ASI
11.8.2 Mengajari ibu cara meneteki dengan benar
11.8.3 Mengajari ibu memecahkan masalah pemberian ASI
11.8.4 Mengajari ibu cara mencegah infeksi dan imunisasi
11.8.5 Mengajari ibu cara pemberian cairan
11.8.6 Mengajari ibu tanda – tanda bahaya ( kapan kembali segera )
11.8.7 Mengajari ibu kapan kunjungan ulang sesuai penyakit yang diderita
11.8.8 Memberikan konseling KBPP apabila ibu belum menggunakan kontrasepsi
11.8.9 Mengajari ibu tentang kesehatannya sendiri
Penilaian Tingkat Puskesmas Nilai Aktual
Nilai harapan
Penilaian Tingkat Dinas Kesehatan Nilai Aktual
Nilai harapan
10.2 Pelayanan kesehatan yang diberikan ; pemberian imunisasi hepatitis, dan penyuluhan
perawatan kesehatan bayi di rumah denaan menaaunakan buku KIA
10.12.5 Menanyakan apakah bayi belum bab dalam 24 jam memeriksa lubang anus
menggunakan termometer
Y
Y
Y
Y
T
T
T
T
T
T
T
Y
Y
Y
Y
T
T
T
T
Y
Y
Y
T
T
T
T
Y
Y
T
Y
Y
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
23
35.9375
64
PENILAIAN PUSKESMAS PENILAIAN KAB/KOTA
TGL: TGL:
12 Manajemen Fasilitas PENILAIAN PUSKESMAS PENILAIAN
12.1 Tersedia Pedoman standar asuhan persalinan sebagai referensi TGL: KAB/KOTA
Y
TGL:
12.2 Ada bukti uraian tugas tertulis untuk tiap tenaga kesehatan T
12.3 Ada prosedur sistem pemeliharaan fasilitas T
12.4 Ada prosedur pemeliharaan peralatan
T
14.2 Ada rekam medis ibu, bayi, KB, formulir surat rujukan, kohort ibu dan bayi, serta
register rujukan kasus Y
15.2 Puskesmas/ Klinik swasta menetapkan indikator mutu yang dipergunakan untuk
mengukur mutu klinis pelayanan maternal dan neonatal
• Dokumen indikator dan standar mutu klinis yang ditetapkan untuk monitoring dan
penilaian mutu klinis pelayanan maternal dan neonatal
• Catatan kegiatan pengumpulan data, analisis, dan pelaporan mutu klinis pelayanan
maternal dan neonatal dilakukan secara berkala. T
• Catatan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil monitoring dan penilaian mutu
klinis pelayanan maternal dan neonatal
15.3
15.4
PENILAIAN KAB/KOTA
TGL: tidak
3 2012
1 2019
APKK RESPON EMERGENSI MATERNAL
1.3 Pemeriksaan rutin dan teratur terhadap kelengkapan dan kesiapan troli
emergensi obstetri-neonatal.
• Daftar tilik set peralatan lengkap pada troli atau wadah tersebut
• Jadwal pengecekan pada setiap pergantian dinas petugas
Obat Obstetric :
• Ergometrin inj (disimpan di kulkas)
• Nifedipin tab 10 mg/metyl dopa 250mg
• Magnesium sulfat 20% atau 40%
• Kalsium glukonas T T
• Oxytosin inj (disimpan di kulkas)•
• Mesoprostol
3 Persediaan Lainnya
• Plester
• Povidone iodine 10% dan alkohol 70%
• Kassa steril
• Abocat dengan ukuran 16, 18, 20
• Set infuse T T
• Cairan infuse Ringer Laktat, Nacl 0,9%
• Water for injection
5.5 Puskesmas memiliki dokumen Clinical Pathway (CP) / alur pelayanan Tata Laksana
kegawatdaruratan dasar pada kehamilan, persalinan, dan nifas:
• Henti jantung dan henti napas.
• Syok
• Kejang. T T
• Sesak napas.
• Penurunan kesadaran/comma
5.6 Puskesmas memiliki dokumen Clinical Pathway (CP) / alur pelayanan Tata Laksana
pada kehamilan dan persalinan dengan penyulit obstetrik:
• Perdarahan Postpartum
• Pre Eklampsia Berat/ Eklampsia
• Sepsis pada Maternal T T
• Persalinan Macet
• Ancaman Persalinan Prematur
5.9 Melihat dokumentasi pada catatan rekam medis ibu hamil ibu hamil, bersalin dan
nifas yang mengalami kegawatdaruratan obstetrik:
• Catatan tanggal dan waktu
• Identitas PPA
• Dilakukan penilaian awal cepat (quick check) kondisi kegawatdaruratan pada ibu
terhadap tanda bahaya yang mengancam jiwa
6 • Dilakukan penilaian kondisi umum ibu segera setelah ibu tiba di fasilitas
kesehatan, dan secara berkala melakukan penilaian ulang yang meliputi:
- Keluhan utama dan riwayat singkat yang relevan.
- Pemeriksaaan tanda vital secara lengkap dan akurat.
- Pemeriksaan inspeksi, visualisasi, dan auskultasi secara cepat dan efektif.
- Menentukan penyebab gawat-darurat atau ancaman keselamatan jiwa pasien,
tidak hanya mencari diagnosis definitif
6.2 Puskesmas/ Klinik Swasta memiliki sistem untuk penilaian keterampilan klinik
yang dibutuhkan untuk penatalaksanakan kasus kegawatdaruratan pada
kehamilan, persalinan dan nifas:
• Jadwal penilaian
• Daftar tenaga kesehatan yang telah dinilai
6.4 Terdapat sistem dalam upaya meningkatkan kualitas rujukan pada kasus
kegawatdaruratan pada kehamilan, persalinan dan nifas:
• Terdapat sistem komunikasi efeketif SBAR/ DST dengan tim RS Rujukan agar
terjadi stabilisasi pra rujukan yang optimal serta penatalaksanaan optimal di
tempat rujukan terkait kasus kegawatdaruratan pada kehamilan, persalinan dan
nifas
• Terdapat pengaturan terjadwal bagi pembinaan untuk meningkatkan dan
mempertahankan keterampilan tenaga kesehatan di FKTP menggunakan berbagai
metode
0.2 Puskesmas/ Klinik Swasta memiliki sistem untuk penilaian keterampilan klinik
yang dibutuhkan untuk penatalaksanakan kasus kegawatdaruratan pada bayi baru
lahir:
• Jadwal penilaian
• Daftar tenaga kesehatan yang telah dinilai
0.3 Tenaga Kesehatan di Puskesmas kompeten ditunjukkan dengan minimum 80%
petugas kesehatan kompeten melakukan keterampilan yang dinilai dengan
penilaian sederhana langsung dalam pelayanan atau simulasi kasus menggunakan
daftar tilik penatalaksanaan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
0.4 Terdapat sistem dalam upaya meningkatkan kualitas rujukan pada kasus
kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
• Terdapat sistem komunikasi efeketif SBAR/ DST dengan tim RS Rujukan agar
terjadi stabilisasi pra rujukan yang optimal serta penatalaksanaan optimal di
tempat rujukan terkait kasus kegawatdaruratan pada kehamilan, persalinan dan
nifas
• Terdapat pengaturan terjadwal bagi pembinaan untuk meningkatkan dan
mempertahankan keterampilan tenaga kesehatan di FKTP menggunakan berbagai
metode
7. RUJUKAN EMERGENSI OBSTETRI DAN NEONATUS DI PUSKESMAS PENILAIAN PUSKESMAS PENILAIAN KAB/KOTA
7.1 Puskesmas mempunyai ambulan atau kendaraan roda empat / boat yang TGL: TGL:
berfungsi untuk rujukan emergensi obstetri dan neonatus
• Ambulan / kendaraan roda empat / boat yang berfungsi
• Anggaran atau bensin untuk pengantar Y Y
• Tersedia daftar supir / motoris
• Tersedia daftar tenaga pengantar
7.2 Ambulan atau kendaraan roda empat mempunyai peralatan dan perlengkapan
untuk penatalaksanaan emergensi obstetri dan neonatus
• Resusitasi Neonatus Set
• Partus Set, terdiri dari: Jumlah
Klem Kelly atau Kocher 2
Gunting tali pusat 1
Gunting Episiotomi 1
Alat pemecah selaput ketuban atau ½ Kocher 1
Sarung tangan steril 2
Pengikat tali pusat 1
Kateter nelaton No. 12 1
Kain kecil atau duk kecil 1
Penghisap lender 1
Spuit 2,5 ml atau 3 ml 1
Kain bersih 4
Handuk bersih 1
• Selimut untuk ibu y Y
• Obat uterotonika
• Nifedipin atau labetolol atau atenolol
• Set dan cairan infus
• Jarum dan alat suntik steril sekali pakai
• Tabung dan selang oksigen
• Stetoskop dan tensimeter
7.3 Puskesmas mempunyai sistem komunikasi dengan Rumah Sakit untuk rujukan
emergensi obstetri dan neonatu
• Direktori semua jejaring pelayanan yang dapat dihubungi untuk rujukan obstetri
dan neonatus dilekatkan di tempat yang mudah dilihat dengan jelas
• RS untuk rujukan obstetri dapat dihubungi melalui HP atau SMS
• Rujukan menggunakan SISRUTE Y Y
• Tersedia daftar calon donor darah dan PMI melalui direktori
7.4 Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) atau pedoman untuk
rujukan neonatus sakit ke RS yang didalamnya mencantumkan: Riwayat penyakit,
Pemeriksaan Fisik, Terapi yang diberikan sebelum rujuk untuk kasus :
• Berat lahir <2000 g
• Dehidrasi berat
• Kesulitan bernafas
• Tanda infeksi/sepsis Y y
• Kejang
7.5 Fasilitas kesehatan melakukan pengkajian kasus pada semua rujukan emergensi
ibu hamil/persalinan/ postpartum dan neonatus ke rumah sakit
• Rujukan emergensi di neonatus ke Rumah Sakit
• Rujukan emergensi di ibu hamil/ persalinan/ postpartum ke RS Y y
8.0 Daftar Tilik Persiapan Kegawatan Daruratan PONED PENILAIAN PUSKESMAS PENILAIAN KAB/KOTA
8.1 Alat dan Obat untuk manajemen Penatalaksanaan Emergensi Obstetri tersedia TGL: TGL:
dan siap pakai serta disimpan dengan benar pada puskesmas
• Oksitosin inj (dalam kulkas)
• Metil ergometrin maleat injeksi (dalam kulkas)
• Procain atau lidokain injeksi
• Adrenalin injeksi
• Antibiotika:
1. Ampisilin atau Amoxicillin Intra Vena
2. Gentamisin Intra Vena
3. Metronidasol Intra Vena/PO
• Larutan infus:
1. NaCl 0,9%
2. Ringer laktat
• Dexamethason
• MgSO4 40% atau 20% T T
• Lidokain
• Larutan (Povidon iodine 10%)
• Oksigen dengan pengatur aliran
Obat antihypertensi: Nifedipine ATAU Methyldopa
Kalsium glukonat 10%
8.2 1. Instrumen
A. SET PARTUS
• Gunting episiotomy
• Klem tali pusat
• Gunting tali pusat
• Tali pengikat tali pusat
• Kasa steril
• Mangkok kecil
• Semprit disposable 10 ml
8.3 B. PERLENGKAPAN JAHIT:
• Pemegang jarum (25 cm)
• Pinset anatomis
• Gunting benang
• Benang kromik no.2.0 T T
• Kasa steril
8.6 Alat dan Obat untuk manajemen Penatalaksanaan Emergensi Neonatus tersedia
dan siap pakai serta disimpan dengan benar pada puskesmas1. Instrumen
• Penghisap lendir (manual /elektrik)
• Sudip/penekan lidah (1 buah)
• Kain/handuk kering dan bersih penyeka muka dan badan
• Meja bersih, kering dan hangat untuk tindakan resusitasi
• Inkubator
• Alat suntik 10 ml dan jarum suntik no.23
• Kateter intravena no. 24G dan jarum kupu-kupu *)
• Selang nasogastric (nasogastric feeding tube) neonatal Untuk katerisasi T T
umbilical *)
• Popok dan selimut
• Ambu bag neonates dg sungkup 3 ukuran
8.7 2. Obat-obatan*)
• Fenobarbitol 60, 65, atau 130 mg/cc
• Epinefrin 1:10000 20cc
• Antibiotika: ampicillin injeksi ATAU penicillin procain DAN gentamicin
• Akuabidestilata dan dekstrose 10%
9.2 Puskesmas/ Klinik swasta menetapkan indikator mutu yang dipergunakan untuk
mengukur mutu klinis pelayanan maternal dan neonatal
• Dokumen indikator dan standar mutu klinis yang ditetapkan untuk monitoring
dan penilaian mutu klinis pelayanan maternal dan neonatal
• Catatan kegiatan pengumpulan data, analisis, dan pelaporan mutu klinis
pelayanan maternal dan neonatal dilakukan secara berkala.
• Catatan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil monitoring dan penilaian mutu
klinis pelayanan maternal dan neonatal
9.3
Puskesmas melaksanakan program manajemen risiko berkelanjutan terkait
pelayanan maternal dan neonatal yang digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengurangi cedera serta mengurangi risiko lain terhadap keselamatan pasien dan
staf.
• Kebijakan dan prosedur penanganan KTD, KTC, KPC, KNC, dan risiko dalam
pelayanan klinis terkait pelayanan maternal dan neonatal
• Catatan identifikasi dan dokumentasi terhadap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),
Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kondisi Potensial Cedera (KPC), maupun Kejadian
Nyaris Cedera (KNC) terkait pelayanan maternal dan neonatal
• Catatan analisis dan tindak lanjut terhadap KTD, KTC, dan KNC terkait pelayanan
maternal dan neonatal yang ditemukan
9.4
0.4 Tempat Pembuangan Benda Tajam Habis Pakai tersedia di Puskesmas sesuai
standar
• Wadah pembuangan benda tajam berupa kotak karton tebal tertutup dengan
lubang yang cukup untuk memasukkan jarum suntik dan spuit serta benda tajam
bekas pakai lainnya
• Wadah pembuangan benda tajam diletakkan di
dekat tempat benda tajam digunakan
• Jarum dan spuit bekas pakai segera dibuang kedalam wadah pembuangan
benda tajam T T
• Wadah pembuangan benda tajam ditutup rapat dan dibuang jika sudah tiga
perempat penuh
• Setiap wadah pembuangan benda tajam hanya digunakan untuk satu kali dan
kemudian dibuang sesuai standar prosedural operasional pembuangan limbah
benda tajam.
0.5
T T
0.6