Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TENTANG

KARAKTERISTIK DAN PERKEMBANGAN BAHASA


INDONESIA

Dosen pembimbing : H.Syamsuddin,S.Pd.,M.M.

DISUSUN OLEH :

NUR BAITI RAHMAH ( 22113220217649 )

NADIA SAPITRI ( 22113220217662 )

RAISYA NABELLA ( 22113220217684 )

NAZADTUL HUSNA ( 22113220217663 )

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PANCASETIA


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam cipataan-
Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Nabi besar Nabi Muhammad Saw
yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan
dengan Bahasa yang sangat indah. Kami sangat bersyukur karna telah menyelesaikan makalah
yang telah diberikan ini

Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang “Karakteristik dan
Perkembangan Bahasa Indonesia” Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika
makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna
memperbaiki karya-karya kami dilain waktu.

Kandangan, 12 mei 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………….…..ii

BAB I : PENDAHULUAN

A.Latar Belakang…………………………….……………………………………………1

B.Rumusan Masalah………………………………………………………………………2

C.Tujuan………………………………………………………………………2

BAB II : PEMBAHASAN

A.Sumber Bahasa Indonesia……………………………………………..………….…….3

B. Karakteristik Bahasa Indonesia…………………………………………………….…..5

C.Peresmian nama bahasa Indonesia………………..…………………...……….….……6

D.Mengapa Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia………………….…….7

E. Peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan Bahasa Indonesia..8

BAB III : PENUTUP

A.Kesimpulan………..………………………………………………………..10

B.Saran……………………………………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA………..……….…………………………………….11
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap hari pastinya kita menggunakan Bahasa Indonesia, sebagai bahasa sehari-hari kita.
Baik untuk berbicara, menulis, dan kegiatan sehari-hari lainnya. Tapi sekarang ini telah banyak
perubahan yang ada. Baik dari segi pengaruh luar yaitu perkembangan global dan juga dari
masyarakat Indonesia sendiri.

Sekarang ini pun dari bidang pendidikan, anak-anak sudah diajarkan menggunakan
bahasa luar negeri seperti Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin dan Bahasa Jepang dan masih
banyak yang lainnya. Belum lagi setelah tingkat SD, SMP, SMA dan seterusnya, makin banyak
bahasa-bahasa asing yang dipelajari.

Dan Ini dianggap sebagai kebutuhan modal, juga sebagai tolak ukur kemajuan individu-
individu di masa depan. Tapi ini juga mempunyai pengaruh secara langsung dan tidak langsung,
seperti bahasa asing menjadi bahasa sehari-hari agar terbiasa dan juga sebagai alat latih untuk
memperlancar pengucapan, pendengaran dan penulisan.

Cukup memprihatinkan dan sangat disayangkan, karena fungsi Bahasa Indonesia sebagai
bahasa ibu dari Warga Negara Indonesia menjadi tergeser. Karena bahasa asing menjadi bahasa
pergaulan yang menjadi jembatan dalam persaingan global dan juga salah satu syarat dalam
dunia pekerjaan.

Maka tak dipungkiri pentingnya mempelajari bahasa asing, tapi alangkah jauh lebih baik
bila kita tetap menjaga, melestarikan dan membudayakan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu
untuk memperdalam mengenai Bahasa Indonesia, kita perlu mengetahui bagaimana
perkembangannya sampai saat ini, sehingga kita tahu mengenai bahasa pemersatu dari berbagai
suku dan adat-istiadat yang beranekaragam yang ada di Indonesia, yang dimana kita juga
termasuk didalamnya.
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain :
Bagaimana sejarah, karakteristik dan perubahan dari pengembangan bahasa Indonesia
dari zaman dahulu hingga zaman sekarang.

C. Tujuan

Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:

 Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah bahasa Indonesia


 Untuk mengetahui karakteristik dan perkembangan bahasa Indonesia
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Sumber Bahasa Indonesia

Sumber bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, tepatnya Melayu Riau-Johor. Bahasa
Melayu tetap dipilih menjadi sumber bahasa Indonesia, walaupun pada saat itu ada dua bahasa
yang potensial dijadikan sebagai bahasa nasional. Kedua bahasa tersebut adalah bahasa Jawa dan
bahasa Melayu.

Perkembangan bahasa Indonesia selalu memiliki keunikan tersendiri. Kosakata asing yang
diserap ke dalam bahasa Indonesia bertujuan untuk memperkaya perbendaharaan dan varietas
bahasa Indonesia. Walaupun mengalami beberapa tahapan perkembangan dan penyerapan.
Kemurnian bahasa Indonesia tetaplah sama dari dulu sampai kini.

Adapun perkembangan bahasa Indonesia dapat dikelompokan menjadi tiga bagian utama yang
perlu diperhatikan. Ketiga bagian tersebut adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu,
bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa
internasional. Pembahasan terkait bahasa dapat berlanjut apabila konsep dasar dari bahasa sendiri
dengan benar dipahami.

Beberapa contoh sederhana bagaimana bahasa Indonesia dengan pesat mengalami


perkembangan. Bahasa Indonesia yang telah dikenal oleh khalayak umum merupakan Bahasa
Melayu yang menjadi lingua franca atau bahasa perhubungan di Nusantara kala itu.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi dalam laman resminya telah mencantumkan bahwa bahasa Melayu telah berada di
kawasan Asia dan khususnya Asia tenggara sejak abad ketujuh. Pernyataan ini juga tentu
didukung oleh adanya beberapa prasasti sepeti prasasti Talang Tuo di Palembang, bahkan
prasasti Karang Brahi di Jambi. Keberadaan prasasti-prasasti ini telah ada sejak tahun 680-an.
Perkembangan bahasa Indonesia telah melalui sejarah yang cukup teramat panjang. Melalui kilas
balik sejarah yang telah dipaparkan di atas, dapat dengan jelas diketahui bahwa bahasa Indonesia
telah menjadi begitu kuat hingga saat ini karena telah melalui proses yang

unik. Berawal dari bahasa Melayu, kontak dengan budaya asing yang kemudian menggunakan
bahasa Melayu dan menjadi bahasa yang akhirnya diganti dengan istilah bahasa Indonesia pada
tahun 1926.

Bahasa Indonesia kemudian masuk ke dalam tiga kategori perkembangan, yaitu;

1) Bahasa pemersatu. Bahasa Indonesia pada awalnya diikrarkan oleh para pemuda yang kembali
pada tahun 1928 pada tanggal 28 Oktober dalam sumpah pemuda

2) Bahasa resmi negara. Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang digunakan selama 54 sejak
ditetapkan dalam pasal 36 UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus. Hal ini ditandai dengan
pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta yang membuat fase awal
bahasa Indonesi sebagai bahasa pemersatu menjadi Bahasa resmi negara.

3) Bahasa internasional. Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional merupkan fase lanjutan
dari dua fase yang ada. Hal ini telah dicanangkan dan dilakukan terbukti dengan adanya Kongres
Internasional IX Bahasa Indonesia yang mengambil tempat di Jakarta pada tanggan 28 Oktober
hingga 1 November 2018.Undang-undang Nomor 4 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa,
dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan yang juga ikut mendukung bahasa Indonesia
menjadi bahasa internasional, khususnya pasal 44 ayat 1. Salah satu bukti dari tindak lanjut
untuk fase ini adalah adanya tenaga dan buku-buku Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing.
B. Karakteristik Bahasa Indonesia

Secara umum bahasa Indonesia mempunyai lima karakteristik, yaitu:

o Arbiter
o Produktif
o Dinamis
o Beragam
o Manusiawi

Berikut penjelasan-penjelasanya:

Arbiter : Hubungan antara lambang dengan yang dilambangkan tidak bersifat wajib, bisa
berubah dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang tersebut mengonsepi makna
tertentu.

Produktif : Dengan sejumlah besar unsur yang terbatas, namun dapat dibuat satuan-
satuan ujaran yang hampir tidak terbatas.

Dinamis : Bahasa tidak lepas dari berbagai kemungkinan perubahan yang dapat terjadi
sewaktu-waktu. Perubahan itu dapat terjadi pada tataran apa saja, misalnya: fonologis,
morfologis, sintaksis, semantik dan leksikon. Pada setiap waktu mungkin saja terdapat
kosakata lama yang tenggelam, tidak digunakan lagi.

Manusiawi : Bahasa sebagai alat komunikasi verbal, hanya dimiliki manusia. Hewan
tidak mempunyai bahasa. Karena yang dimiliki hewan sebagai alat komunikasi berupa
bunyi atau gerak isyarat, tidak bersifat produktif dan dinamis. Manusia dalam menguasai
bahasa bukanlah secara instingtif atau naluriah melainkan dengan cara belajar. Hewan
tidak mampu untuk mempelajari bahasa manusia. Oleh karena itu, dikatakan bahwa
bahasa itu bersifat manusiawi.
C. Peresmian nama bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional merupakan usulan
dari Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah.

Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : “Jika
mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada
dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi
dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau
bahasa persatuan.

Secara Sosiologis kita bisa mengatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi di akui pada Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan butir ketiga ikrar sumpah pemuda
yaitu “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Namun
secara Yuridis Bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 Agustus 1945 atau setelah Kemerdekaan
Indonesia.

Bahasa Melayu sejak dahulu telah digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca) atau bahasa
pergaulan. Bahasa Melayu tidak hanya digunakan di Kepulauan Nusantara, tetapi juga digunakan
hampir diseluruh Asia Tenggara. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya Prasasti-prasasti kuno
dari kerajaan di Indonesia yang ditulis dengan menggunakan bahasa Melayu.

Pada saat itu bahasa Melayu telah berfungsi sebagai :

1) bahasa kebudayaan

2) bahasa perhubungan

3) bahasa perdagangan

4) bahasa resmi kerajaan


D. Mengapa bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia

Bahasa Melayu telah ada dan digunakan terlebih dahulu. Keberadaan bahasa Melayu pun
dapat ditilik dalam saat persiapan Kongres Pemuda tahun 1926, para pemuda masih
mempermasalahkan tentang sebutan bahasa persatuan Indonesia. Kemudian M. Tabrani
mengusulkan bahasa Melayu diganti dengan istilah bahasa Indonesia dan hal ini pun disetujui
bersama pada 2 Mei 1926.

Alasan bahasa Melayu dijadikan dasar bahasa nasional adalah karena sistemnya yang sederhana.
Bahasa Melayu mudah dipahami karena bahasa Melayu tidak memiliki tingkatan bahasa.
Berbeda dengan bahasa-bahasa nusantara, antara lain bahasa Jawa, Bali, Sunda, dan Madura
yang mengenal tingkatan bahasa.

Meskipun persebaran bahasa Melayu paling banyak terjadi di berbagai daerah dan melampaui
bahasa lain, penutur asli bahasa ini tidak sebanyak mereka yang berbicara bahasa seperti Jawa,
Sunda, Madura atau bahasa daerah lainnya. Bahasa Melayu tidak dianggap sebagai bahasa asing
karena masih berhubungan dengan bahasa Nusantara lainnya.

Bahasa Melayu memiliki kemampuan mengatasi berbagai perbedaan kebahasaan antar penutur
daerah yang berbeda. Bahasa Melayu dipilih secara sukarela untuk rekonsiliasi dan diadopsi
sebagai bahasa rekonsiliasi. Sehingga tidak ada rasa kalah dan tidak ada persaingan antar bahasa
daerah.

Ada empat faktor bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia yaitu sebagai berikut :

1. Bahasa Melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan
bahasa perdangangan.

2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa Melayu tidak
dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).

3. Suku Jawa, suku Sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional

4. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan


dalam arti yang luas.
E. Peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan Republik Indonesia. Dalam


Perkembangannya Bahasa Indonesia mengalami beberapa peristiwa penting. Diantaranya
sebagai berikut :

1. Tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch.A.Van Ophuijsen yang dibantu
oleh Moehammad Taib Soetan Ibrahim dan Nawawi Soetan Ma’moer. Ejaan ini dimuat dalam
Kitab Logat Melayu

2. Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang
diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada
tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka.

Hasil yang diperoleh dengan didirikannya balai pustaka terhadap perkembangan bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia dapat disebutkan sebagai berikut :

 Memberikan kesempatan kepada pengarang-pengarang bangsa Indonesia untuk menulis


cerita ciptanya dalam bahasa melayu.
 Memberikan kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk membaca hasil ciptaan
bangsanya sendiri dalam bahasa melayu.
 Menciptakan hubungan antara sastrawan dengan masyarakat, sebab melalui karangannya
sastrawan melukiskan hal-hal yang dialami oleh bangsanya dan hal-hal yang menjadi
cita-cita bangsanya.
 Balai pustaka juga memperkaya dan memperbaiki bahasa melayu sebab diantara syarat-
syarat yang harus dipenuhi oleh karangan yang akan diterbitkan di balaipustaka ialah
tulisan dalam bahasa melayu yang bersusun baik dan terpelihara.

3. Munculnya Sarekat Islam pada tahun 1912, mula-mula partai ini hanya bergerak dibidang
perdagangan, namun juga bergerak dibidang sosial dan politik. Sejak berdirinya sarekat Islam
yang bersifat non kooperatif dengan pemerintah Belanda di bidang politik tidak pernah
mempergunakan bahasa Belanda. Bahasa yang mereka pergunakan ialah bahasa Indonesia.
4. Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya.
Hal ini untuk pertama kalinya dalam sidang Volksraad, seseorang berpidato menggunakan
bahasa Indonesia.

5. Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa
Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.

6. Tahun 1933 terbit majalah Pujangga Baru yang diasuh oleh Armijn Pane, Amir Hamzah dan
Sutan Takdir Alisyahbana. Pengasuh majalah ini adalah sastrawan yang banyak memberi
sumbangan terhadap perkembangan bahasa dan sastra Indonesia. Pada masa Pujangga Baru ini
bahasa yang digunakan untuk menulis karya sastra adalah bahasa Indonesia yang dipergunakan
oleh masyarakat dan tidak lagi dengan batasan-batasan yang pernah dilakukan oleh Balai
Pustaka.

7. Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.

8. Tanggal 25-28 Juni 1938, dalam rangka memperingati sepuluh tahun Sumpah Pemuda,
diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo, Jawa Tengah. Kongres ini dihadiri oleh
bahasawan dan budayawan terkemuka pada saat itu, seperti Ki Hajar Dewantara, Prof. Dr.
Poerbatjaraka dan Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat. Dalam kongres tersebut dihasilkan
beberapa keputusan yang sangat besar artinya bagi pertumbuhan dan perkembangan bahasa
Indonesia. Keputusan tersebut, antara lain mengganti Ejaan van Ophuysen, mendirikan Institut
Bahasa Indonesia, dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai Bahasa pengantar dalam Badan
Perwakilan.

9. Tahun 1942-1945 (masa pendudukan Jepang), Jepang melarang pemakaian bahasa Belanda
yang dianggapnya sebagai bahasa musuh. Penguasa Jepang terpaksa menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa resmi untuk kepentingan penyelenggaraan administrasi pemerintahan
dan sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan, sebab bahasa Jepang belum banyak
dimengerti oleh bangsa Indonesia. Hal yang demikian menyebabkan Bahasa Indonesia
mempunyai peran yang semakin penting.

10. Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu
pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam
Undang-Undang Dasar RI 1945, pasal 36 “ Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia”. Sejarah
Bahasa Indonesia telah tumbuh dan berkembang sekitar abad ke VII dari Bahasa melayu yang
sejak zaman dahulu sudah dipergunakan sebagai Bahasa perhubungan. Bukan hanya di
Kepulauan Nusantara melainkan juga di seluruh Asia Tenggara.

Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari sumpah pemuda
pada tanggal 28 oktober 1928, diumumkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
untuk Negara Indonesia pasca kemerdekaan. Secara Yuridis, baru tanggal 18 agustus 1945
bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya dan ditetapkakn dalam UUD pasal 30. Serta
memahami karakteristik Bahasa indonsia yang terdiri dari Arbiter Produktif Dinamis Beragam
dan Manusiawi.

Dan dari perkembangan yang terjadi tersebut Bahasa Indonesia telah berkembang menjadi
semakin baik dari masa kemasa sehingga memudahkan dalam menyelesaikan masalah sehari-
hari dan kelangsungan komunikasi antar pengguna.

B. Saran

Dengan kerendahan hati, penulis merasakan tulisan ini sangat sederhana dan jauh dari
sempurna. Saran, kritik yang konstuktif sangat kami perlukan demi kesempurnaan tulisan ini.
Demikian pula, perlu penyempurnaan ,agar tulisan ini menjadi lebih lengkap dan lebih
bermanfaat bagi pembaca dan pecinta bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.aneiqbal.com/info/bahasa-indonesia/karakteristik-bahasa-indonesia/

https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/07/143000269/bahasa-definisi-
karakteristik-dan-fungsi

https://balaibahasapapua.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2021/08/1.-Sejarah-
dan-Perkembangan-Bahasa-Indonesia.

https://kpi.stainkepri.ac.id/2022/02/27/ketangguhan-bahasa-melayu-menjadi-
bahasa-indonesia

Anda mungkin juga menyukai