Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEUANGAN KONSOLODISASI DI PERUSAHAAN

Dosen Pengampu :
Rosdiyati,S.E.,M.SA

Disusun Oleh :
Muhammad Habib Islamudin
071910115

FAKULTAS EKONOMI PRODI AKUNTANSI


UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
TAHUN 2021/2022
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DI PERUSAHAAN

Muhammad Habib Islamudin


(071910115)
Ekonomi Akuntansi Universitas Islam Lamongan
mhabibislamudin2000@gmail.com

Abstrak
Pembuatan jurnal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang Akuntansi
Keuangan Lanjutan 2 dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus
dengan pendekatan deskriptif kualitatif, Khususnya pada laporan keuangan konsolidasi terkait
metode-metode yang ada dan juga pada laporan keuangan konsolidasi PSAK No.4

Keyword: kebijakan, laporan keuangan konsolidasi.


PENDAHULUAN
Saat ini, hampir semua perusahaan dalam suatu wilayah masing-masing tetap
besar membuat laporan keuangan beroperasi sebagai suatu badan hukum.
konsolidasi. Walaupun orang sering mengira Kedua perusahaan secara normal terus
bahwa perusahaan-perusahaan raksasa dunia mengoperasikan sistem akuntansi yang
merupakan perusahaan tunggal, pengamatan menghasilkan laporan keuangan pada akhir
lebih dekat mengungkapkan bahwa tiap periode akuntansi. Karenanya, isu pertama
perusahaan sebenarnya terdiri dari adalah bagaimana membukukan cabang
perusahaanperusahaan terpisah. Untuk perusahaan itu ke dalam pembukuan
memperluas area usahanya maka banyak perusahaan pusat. Isu akuntansi kedua
perusahaan yang membuka cabang adalah mengenai penggabungan laporan
perusahaan di beberapa daerah. Sehingga perusahaan pusat dan cabang yang terpisah
dalam hal ini, perusahaan pusat dan cabang dalam laporan dari suatu badan gabungan
perusahaannya sebagai entitas legal dan usaha. Laporan seperti ini di sebut laporan
akuntansi terpisah, masing-masing konsolidasi (Baker E.R et al., 2011).
mempunyai pembukuan terpisah. Pada saat Laporan keuangan konsolidasi (consolidated
penyusunan laporan konsolidasi, Saldo akun financial statement)menyajikan posisi
di ambil dari pembukuan terpisah keuangan dan hasil operasi untuk
perusahaan pusat dan cabang perusahaan perusahaan pusat (entitas pengendali) dari
kemudian di masukkan ke dalam kertas satu atau lebih cabang perusahaan (entitas
kerja konsolidasi. Laporan konsolidasi di yang di kendalikan) seakan-akan entitas-
susun setelah semua penyesuaian dan entitas individual tersebut adalah satu entitas
eliminasi, dari saldo yang terdapat dalam atau perusahaan. Konsolidasi di haruskan
kertas kerja konsolidasi. jika suatu perusahaan memiliki mayoritas
Di Indonesia, penyusunan laporan keuangan saham beredar dari perusahaan lain.
konsolidasi menunjukkan tendensi yang Konsolidasi juga dapat di terapkan dalam
makin luas, seperti terlihat dari makin beberapa situasi lain dan tidak semua unit
banyaknya restrukturisasi yang di lakukan yang harus di konsolidasikan harus
oleh perusahaan publik yang merombak berbentuk perusahaan atau badan usaha
struktur pemilikan horizontal (sekelompok yang bertujuan mendapatan laba.Fungsi
perusahaan yang dimiliki satu pemegang akuntan dalam pembuatan laporan keuangan
saham yang sama) menjadi struktur konsolidasi sangat penting karena semua
kepemilikan vertikal (satu atau beberapa sistem yang memproses transaksi keuangan
perusahaan dimiliki oleh yang lain). berdampak pada fungsi akuntan dalam hal
Restrukturasi vertikal ini sebenarnya tertentu. Sebagai pengguna akhir, para
merefleksikan responsi terhadap akuntan harus mempunyai gambaran yang
perkembangan usaha dan kebutuhan jelas mengenai berbagai kebutuhan mereka
pendanaan, di samping adanya ketentuan bagi para ahli yang mendesain sistem
fiskal yang menunjang. mereka.

Bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki Contohnya, akuntan harus


cabang perusahaan menspesifikasikan berbagai aturan dan
teknik akuntansi yang akan di gunakan,
persyaratan pengendalian internal, dan Pada dasarnya, laporan konsolidasi
algoritme khusus seperti untuk model adalah laporan asumsi yang memandang
depresiasi.Ada dua sistem yang di gunakan makna ekonomi suatu entitas. Secara
dalam pencatatan sistem akuntansi hukum, entitas induk dan entitas anak adalah
hubungan cabang dan pusat, yaitu melalui entitas-entitas yang berbeda, bahkan
sistem sentralisasi dan desentralisasi. dalam undang-undang anti trust mensyaratkan
sistem sentralisasi, akuntansi kantor cabang arm’s lengt transaction diantara entitas-
di selenggarakan oleh kantor pusat, jadi entitas yang berafiliasi (hubungan istimewa
hampir mirip dengan pencatatan kantor agen antara antara perusahaan pengendali dan
di pisahkan dari rugi laba kantor pusat. atau perusahaan yang dikendalikan). Syarat
Sistem ini cocok di pakai apabila kantor ini berarti entitas induk tidak diperkenankan
cabang letaknya dekat dengan kantor pusat membedakan harga beli atau jual kepada
dan kegiatan kantor cabang masih atau dari entitas anak dan perusahaan lain
terbatas/kantor cabang masih relatif kecil. yang tidak berafiliasi.
Sedangkan dalam sistem desentralisasi, Berdasarkn PSAK 4, perusahaan
pencatatan transaksi di kantor cabang di yang mengendalikan perusahaan lain
selenggarakan di kantor cabang namun bila (Perusahaan Induk), diwajibkan untuk
di kehendaki oleh kantor pusat maka menyusun laporan keuangan konsolidasi.
terdapat pos-pos tertentu yang Perusahaan induk tidak hanya menyusun
pencatatannya di lakukan oleh kantor pusat. Laporan Individunya karena hanya satu
Hal yang penting mengenai akuntansi dan laporan yang berlaku secara umum yaitu
pencatatan sistem desentralisasi terhadap Laporan Konsolidasi. Tetapi laporan
transaksi yang menghubungkan antara pusat individu masih bisa dibuat namun dalam
dan cabang adalah rekening koran timbal taraf sebagai tambahan infomasi.
balik (R/K). Sehingga pencatatan tiap
transaksi di dalam jurnalnya juga sedikit
berbeda dengan jurnal biasa (BWV World METODE
Rangkings, 20 Agustus 2014). Metode Pencatatan Investasi Saham
Laporan Keuangan Konsolidasi 1. Metode Ekuitas (Equity Method)
2. Metode Biaya (Cost Method)
merupakan syarat yang diberikan oleh
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Metode Ekuitas
(PSAK) untuk menyajikan posisi keuangan Akuntansi metode ekuitas berdasarkan
dan hasil operasi untuk Induk Perusahaan PSAK No. 4 pada dasarnya adalah akuntansi
(entitas pengendali) dari satu atau lebih akrual untuk investasi ekuitas yang
Anak Perusahaan (entitas yang memungkinkan perusahaan investor
dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas menggunakan pengaruh yang signifikan
tersebut merupakan satu entitas perusahaan. terhadap perusahaan investi. Berdasarkan
Laporan keuangan konsolidasi ini wajib metode ekuitas, investasi dicatat pada biaya
disusun oleh entitas induk atau pengendali perolehan dan disesuaikan dengan
tertinggi dalam suatu kelompok usaha keuntungan, kerugian dan deviden.
dimana induk perusahaan memiliki banyak Perusahaan investor melaporkan bagian
anak perusahaan bahkan anak perusahaan miliknya yang menjadi keuntungan
perusahaan investi sebagai pendapatan
juga mungkin memiliki anak lain.
investasi dan bagian bebannya dari kerugian
perusahaan investi sebagai kerugian 2. Rugi perusahaan anak
investasi. Rekening investasi ditambah             Tidak dijurnal
dengan pendapatan investasi dan dikurangi
dengan kerugian investasi. Dividen yang 3. Dividen perusahaan anak
diterima dari perusahaan investi adalah Piutang dividen/kas                            xxx     
disinvestasi berdasarkan metode ekuitas, dan     Pendapatan dividen                            xxx
dividen tersebut dicatat sebagai pengurang (% kepemilikan x dividen perusahaan anak)
rekening investasi. Maka pendapatan
investasi pada metode ekuitas merefleksikan PEMBAHASAN
bagian investor atas laba bersih perusahaan PSAK 4 revisi 2009 menyatakan bahwa
investi, dan rekening investasi pengendalian atas entitas lain merupakan
merefleksikan bagian investor atas aktiva
acuan apakah suatu entitas diwajibkan
bersih investi.
menyusun laporan konsolidasi. Pada
Metode Biaya umumnya pengendalian atau perusahaan lain
Berdasarkan metode biaya, investasi dalam ditandai atas kepemilikan lebih dari 50%
saham biasa dicatat pada biayanya, dan saham perusahaan lain baik secara langsung
dividen dari laba berikutnya dilaporkan maupun tidak langsung. Namun di beberapa
sebagai pendapatan dividen. Ada suatu kasus dijumpai bahwa ada kepemilikan
pengecualian, dividen yang diterima dibawah 50% sudah mengendalikan
melebihi bagian laba investor setelah saham perusahaan lain namun di kasus lain malah
diperoleh, dianggap sebagai pengembalian sebaliknya. Ini terjadi jika perusahaan
modal (atau likuidasi dividen) dan dicatat tersebut:
sebagai pengurang terhadap rekening
investasi.

Pencatatan dengan Metode Ekuitas


1. Laba perusahaan anak  Memiliki kekuasaan yang melebihi
Investasi saham perusahaan anak        xxx setengah hak suara sesuai dengan
Laba-rugi                                             xxx perjanjian dengan investor lain.
(% kepemilikan x laba perusahaan anak)  Memiliki kekuasaan untuk mengatur
kebijakan keuangan dan operasional
2. Rugi perusahaan anak
entitas berdasarkan anggaran dasar
Laba-rugi                                             xxx
     Investasi saham perusahaan anak        xxx atau perjanjian.
(% kepemilikan x rugi perusahaan anak)  Memiliki kekusaan untuk menunjuk
atau mengganti sebagian besa dewan
3. Dividen perusahaan anak direksi atau dewan komisaris atau
Piutang dividen/kas                            xxx organ pengatur setara dan
    Investasi saham perusahaan anak        xxx mengendalikan entitas melaui dewan
 (% kepemilikan x dividen perusahaan anak)
atau organ tersebut.
 Memiliki kekuasaan untuk
Pencatatan dengan Metode Biaya memberikan suara mayoritas pada
1. Laba perusahaan anak rapat dewan direksi atau dewan
            Tidak dijurnal
komisaris atau organ pengatur setara Keditur jangka penjang dari induk
dan mengendalikan entitas melaui perusahaan juga memperhatikan kegunaan
dewan atau organ tersebut. laporan keuangan konsolidasi karena
pengaruh operasional anak perusahaan
Sebaliknya peusahaan dengan terhadap kesehatan keseluruhan perusahaan
kepemilikan diatas 50% namun tidak dan masa depan induk perusahaan, relevan
memiliki pengendalian dikarenakan: untuk pengambilan keputusan keditur.
 Kepemilikan dimaksudkan untuk Manajemen induk perusahaan mempunyai
sementara atau akan dialihkan dalam kepentingan yang berkelanjutan untuk
jangka pendek. informasi terkini baik mengenai operasi
Entitas anak dibatasi oleh restriksi jangka gabungan dari entitas konsolidasi dan juga
panjang sehingga sangat mempengaruhi mengenai perusahaan-perusahaan individual
kemampuannya dalam mentransfer dana yang membentuk entitas konsolidasi.
kepada entitas induk. Dengan demikian, Strategi Mengelola Perubahan Selama
bahwa kepemilikan saham tidak menjadi PROSEDUR KONSOLIDASI
patokan munculnya kewajiban pembuatan
Periode Laporan Konsolidasi
laporan konsolidasi. Hal ini terjadi karena
PSAK berpacu pada prinsip Substance over Laporan konsolidasi merupakan
form yaitu lebih mengutamakan makna kewajiban yang ada pada saat pengendalian
telah terjadi. Laporan keuangan konsolidasi
ekonomi transaksi atau kondisi dibanding
disusun atas dasar satu tahun atau 12 bulan,
dengan bentuk hukumnya.
yakni per 1 Januari – 31 Desember tiap
KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN tahun. Apabila akuisisi saham entitas anak
KONSOLIDASI terjadi pada awal tahun, maka penyusunan
Laporan keuangan konsolidasi sering laporan keuangan konsolidasi tidak akan
kali merupakan satu-satunya cara untuk bermasalah. Akan tetapi bila akuisisi saham
mendapatkan gambaran yang jelas dari total entitas anak terjadi bukan di awal atau di
sumberdaya perusahaan hasil gabungan akhir tahun, akan timbul masalah
yang berada dibawah kendali induk penyusunan laporan keuangan konsolidasi
perusahaan dan hasil pengelolaan pada akhir tahun pertama setelah terjadi
sumberdaya tersebut. Ketika anak hubungan entitas induk-anak, karena aturan
perusahaan menghasilkan laba, laba tersebut periode laporan keuangan konsolidasi 1
akan diakui oleh induk perusahaan, dan Januari hingga 31 Desember tiap tahun.
sebaliknya induk perusahaan tidak dapat Kewajiban penyusunan laporan
menghindari kerugian dari anak perusahaan keuangan konsolidasi muncul sejak
yang tidak menghasilkan terjadinya hubungan entitas induk-entitas
keuntungan.dengan melihat laporan anak. Laporan keuangan konsolidasi terdiri
keuangan konsolidasi pemilik dan pemilik dari:
potensian lebih mampu untuk menentukan
efisiensi dari manajemen dalam  Laba-rugi konsolidasi
memanfaatkan sumberdaya yang berada  Neraca konsolidasi
dalam kendalinya.  Laba ditahan konsolidasi
 Arus kas konsolidasi Transaksi antar perusahaan tidak
dipandang sebagai transaksi dalam
Pada tanggal akuisisi hanya neraca
penyusunan laporan konsolidasi. Laporan
konsolidasi yang disusun, sementara laba-
konsolidasi memandang entitas induk dan
rugi entitas anak menjadi hak entitas induk
entitas anak adalah satu, sehingga bila
pada periode setelah akuisisi. Laporan laba-
entitas induk melakukan transaksi dengan
rugi dan laporan konsolidasi entitas anak
anak, hal itu melakukan transaksi dengan
lainnya dikonsolidasi pada periode setelah
diri sendiri. Transaksi antar perusahaan
akuisisi.
merupakan transaksi internal dari sudut
Transaksi Antarperusahaan pandang konsolidasi. Apabila entitas induk
Laporan konsolidasi menjual aset kepada entitas anak, maka dari
menggambarkan kesatuan entitas induk dan sudut pandang konsolidasi ini sama artinya
entitas anak yang dalam operasi sehari- dengan entitas induk menjual aset pada diri
harinya adalah entitas terpiah. Pengendalian sendiri, karena entitas induk dan entitas anak
entitas induk atas entitas anak menyebabkan adalah satu. Laporan keuangan konsolidasi
operasi entitas anak dipengaruhi oleh entitas tidak mengakui transaksi seperti ini, dan
induk dalam banyak hal. Dengan demikian, menganggap penjualan tersebut semata-mata
akan banyak terjadi transaksi bisinis di sebagai pemindahan (transfer) aset saja.
antara kedua entitas tersebut. Dalam Karena itu, dalam penyusunan kertas kerja
pembahasan selanjutnya, setiap transaksi konsolidasi transaksi-transaksi seperti ini
yang dilakukan entitas induk pada anak atau harus dieliminasi. Konsolidasi hanya
sebaliknya, atau transaksi yang dilakukan mengakui transaksi dengan pihak-pihak
satu entitas anak dengan entitas anak lain diluar hubungan induk-anak. Entitas lain di
dalam hubungan entitas induk-anak, disebut luar entitas induk-anak selanjutnya disebut
dengan transaksi antarperusahaan, demikian sebagai pihak eksternal.
pula transaksi utang-piutang
antarperusahaan. Kepentingan Nonpengendali
Transaksi antarperusahaan Sebelumnya telah dijelaskan bahwa
menimbulkan keterkaitan akun-akun dalam laporan konsolidasi akan menjadi kewajiban
laporan keuangan entitas induk dan anak. suatu entitas manakala entitas tersebut
Transaksi penjualan barang dagang entitas memiliki hak pengendalian dalam entitas
induk pada anak akan menyebabkan akun lain. Kepemilikan suara di atas 50%
“penjualan” entitas induk dan akun merupakan salah satu ciri adanya
“pembelian” entitas anak saling terkait. pengendalian yang mewajibkan entitas
Transaksi utang-piutang antarperusahaan induk menyusun laporan keuangan
menyebabkan akun “utang” dan akun konsolidasi. Apabila entitas anak berbentuk
“piutang” saling terkait di antara kedua perseroan terbatas (PT), kepemilikan saham
entitas. Untuk pembahasan selanjutnya, menjadi indikasi hak suara. Kepemilikan
digunakan istilah “akun antarperusahaan” 100% saham entitas anak dalam kondisi
atas setiap akun entitas induk dan entitas normal akan memberikan hak pengendalian
anak atau akun entitas anak dengan entitas penuh bagi entitas induk. Meskipun
anak lain dalam hubungan induk-anak. kepemilikan entitas induk atas saham biasa
entitas anak kurang dari 100%, entitas induk
tetap memiliki hak pengendalian atas entitas Desember 2011. Kekayaan pemegang saham
anak jika terdapat pemilik lain dalam entitas PT B saat itu terdiri dari:
anak yang harus diberikan haknya. Inilah
yang disebut kepentingan nonpengendali
yang dilindungi oleh UU No.40 tahun 2007
menyebut kepentingan Nonpengendali Modal saham biasa Rp 7.500.000
dengan istilah Pemilik Saham Minoritas. Laba ditahan Rp 5.000.000
Pemilik saham minoritas diberi diberi hak
menjual sahamnya dengan harga yang wajar Total kekayaan pemegang saham
apabila tidak menyetujui penggabungan, Rp 12.500.000
peleburan atau pengambilalihan yang
dilakukan.
Apabila akuisisi dilakukan atas seluruh
PSAK 4 Revisi 2009 mendefinisikan saham PT B (100%), maka PT A memiliki
Kepentingan Nonpengendali sebagai ekuitas pengendalian penuh atas PT B. Hal itu juga
entitas anak yang tidak dapat diatribusikan berarti bahwa tidak ada Kepentingan
secara langsung maupun tidak langsung Nonpengendali dalam PT B.
pada entitas induk. Kepentingan
Nonpengendali akan berubah seiring dengan Apabila PT A mengakuisisi 90%
perubahan ekuitas anak yang disebabkan saham PT B, sekalipun PT A mengendalikan
pengumuman laba dan deviden oleh entitas PT B tetapi terdapat 10% pemegang saham
anak. PSAK 4 revisi 2009 mensyaratkan dalam PT B yang tidak diakuisisi oleh PT A.
kepentingan nonpengendali atas laba-rugi Kekayaan PT B yang dimiliki PT A akibat
entitas anak yang dikonsolidasi selama akuisisi tersebut adalah 90% dari total
periode pelaporan diidentifikasikan secara kekayaan PT B atau 90% x Rp 12.500.000 =
terpisah dalam laporan konsolidasi. Rp 11.250.000. Jadi kekayaan Kepentingan
Kepentingan nonpengendali atas aset neto Nonpengendali adalah 10% x Rp
(ekuitas) terdiri dari: 12.500.000 = Rp 1.250.000.

1. Jumlah kepentingan nonpengendali Misalkan pada periode 2012 PT B


pada tanggal penggabungan usaha mengumumkan laba sebesar Rp 5.000.000,
sementara deviden diumumkan pada tanggal
awal.
31 Desember 2012 sebesar Rp 3.000.000.
2. Bagian kepentingan nonpengendali
Pengumuman laba akan menambah
atas perubahan ekuitas sejak tanggal
kekayaan entitas induk sebesar 90% dari
penggabungan usaha. laba tersebut, yakni Rp 4.500.000.
Kepentingan Nonpengendali Sedangkan 10% dari laba tersebut menjadi
disajikan di bagian ekuitas dalam laporan laba Kepentingan Nonpengendali, yakni Rp
posisi keuangan konsolidasi, terpisah dari 500.000. Deviden yang diumumkan PT B
ekuitas pemilik entitas induk. juga dialokasikan sebesar 10% untuk
Sebagai contoh, PT A mengakuisisi Kepentingan Nonpengendali yang
saham biasa PT B pada harga yang sama mengurangi kekayaan Kepentingan
dengan nilai bukunya pada tanggal 31 Nonpengendali sebesar 10% x Rp 3.000.000
= Rp 300.000. Dengan demikian,
perhitungan Kepentingan Nonpengendali
pada akhir tahun 2012 adalah sebagai perusahaan, kecuali perlakuan
berikut: transaksiantarperusahaan yang umumnya
konsisten dengan pendekatan entitas

KESIMPULAN
Kepentingan Nonpengendali 31 Des 2011 Laporan keuangan konsolidasi
Rp 1.250.000 biasanya diperlukan untuk penyajian yang
Laba kepentingan nonpengendali tahun 2012 wajar posisi keuangan dan hasil-hasil
Rp 500.000 operasi dari suatu induk perusahaan dan
anak-anak perusahaannya. Laporan
Deviden keuangan konsolidasi bukan hanya
(Rp 300.000) merupakan merupakan penjumlahan akun-
Kekayaan kepentingan nonpengendali 31 akun laporan keuangan induk perusahaan
Des 2012 dan anak perusahaan. Jumlah resiprokal
Rp 1.450.000 dieliminasi, dan hanya jumlah-jumlah yang
non resiprokal yang digabung dan
dimasukkan dalam laporan konsolidasi.
Dalam laporan keuangan konsolidasi Akun investasi pada anak perusahaan dan
PT A dan entitas anak (PT B) per 31 ekuitas pemegang saham anak perusahaan
Desember 2012, kepentingan nonpengendali dieliminasi dalam penyiapan laporan
disajikan sebesar Rp 1.450.000. Dengan keuangan konsolidasi karena akun-akun
demikian, terjadi kenaikan kekayaan tersebut resiprokal, keduanya mewakili
kepentingan nonpengendali di akhir periode aktiva bersih anak perusahaan. Transaksi-
2012 sebesar Rp 200.000 yang berasal dari transaksi penjualan, peminjaman dan leasing
laba dan deviden untuk kepentingan antara induk perusahaan dan anak
nonpengendali. perusahaan juga mengakibatkan jumlah-
jumlah resiprokal yang harus dieliminasi
Perhitungan Laporan Keuangan dalam proses konsolidasi.
Konsolidasi dengan Adanya Kepentingan
Nonpengendali
Praktik Saat Ini
Prosedur yang saat ini digunakan dalam
praktik tidak hanya merupakan pendekatan
induk perusahaan, tapi juga termasuk
pendekatan entitas. Jumlah dari aset neto
anak perusahaan yang diakui di neraca
konsolidasi pada tanggal akusisi pada
praktiknya sama dengan pendekatan induk
perusahaan. Penentuan laba netopada
praktiknya mengikuti pendekatan induk

Anda mungkin juga menyukai