Anda di halaman 1dari 5

METODE PENELITIAN DAN PENALARAN HUKUM

KELAS A

(Pertanggungjawaban pidana terhadap anak dibawa umur yang melakukan pembunuhan)

OLEH

JESKY

B011211044

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR
2023

ABSTRAK

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah pada disiplin Ilmu Hukum, metode penelitian
ini adalah Penelitian Hukum Normatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti
bahan pustaka atau data sekunder belaka. Hasil dari penelitian menunjukkan sanksi apakah
yang dikenakan terhadap anak yang melakukan tindak pidana dan bagaimana
pertanggungjawaban pidana dari anak di bawah umur yang melakukan pembunuhan.
Pertama, sanksi yang dapat dijatuhkan terhadap anak di bawah umur yang melakukan tindak
pidana adalah sesuai dengan apa yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012
tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yaitu berupa pidana dan tindakan. Kedua, bahwa
pertanggungjawaban pidana anak di bawah umur yang melakukan pembunuhan adalah sesuai
dengan ketentuan yang sudah diatur dalam KUHP dan UU No. 11 Tahun 2012 tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2012 tentang sistem Peradilan Anak telah mengaturnya lewat sanksi pidana
yang terdiri dari pidana pokok serta pidana tambahan. Kemudian apabila benar terbukti
bahwa anak (di bawah umur) melakukan tindak pidana pembunuhan maka proses
persidangan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU No. 11 Tahun 2012 sedangkan
hukumannya adalah 1/2 (satu perdua) dari hukuman orang dewasa.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia dalam era ini banyak mengalami berbagai permasalahan yang begitu
kompleks dan sulit untuk ditanggulangi sehingga memberikan cerita tragis tentang nasib anak
anak sebagai regenerasi dalam bangsa ini, karena adanya tekanan hidup yang dialami, mereka
terjebak melanggar berbagai bentuk aturan atau norma yang hidup dalam masyarakat.

Anak dibawa umur yang melanggaran aturan tersebut dan melakukan tindak pidana
kemudian di cap menjadi anak yang tidak bermoral. Namun dalam Undang-undang Nomor
11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak yang menggantikan Undang-Undang
Nomor 3 tahun 1997 tentang pengadilan anak , anak yang melakukan tindak pidana dikenal
dengan istilah “anak yang berhadapan dengan hukum” sebagaimana disebutkan dalam Bab 1
pasal 1 butir 2 bahwa “Anak yang berhadapan dengan hukum adalah anak yang berkonflik
dengan hukum. Selanjutnya dalam butir 3 disebutkan bahwa anak yang berkonflik dengan
hukum yang selanjutnya disebut dengan anak adalah anak yang telah berusia 12 tahun tetapi
belum berumum 18 tahun yang diduguga melakukan tindak pidana.dalam butir 3 telah
dijelaskan bahwa anak bisa dijatuhkan hukuman atau sanksi berupa tindakan atau pidana
apabila terbukti melanggar aturan terkait dengan hukum pidana.

Kasih sayang perlu diberikan kepada anak yang merupakan kebutuhan mereka secara
psikis dan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar untuk manusia khususnya terhadap
anak. Perlindungan hukum terhadap anak dapat dilhat dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002 tentang perlindungan anak bahwa :
“perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan
hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal
sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi”.
Dalam hal perlindungan anak orang maka adalah menjadi tanggung jawab orang tua serta
berperan dalam hal menjaga anak agar tidak terjadi pelanggaran hukum yang dilakukan yang
dapat merugikan mereka sendiri dan orang lain.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Sanksi yang dikenakan terhadap anak yang melakukan tindak pidana menurut
hukum positif
2. Bagaimanakah pertanggung-jawaban pidana oleh anak di bawah umur yang
melakukan pembunuhan

C. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan
cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka. Adapun data sekunder dalam
penelitian ini adalah:
 Bahan hukum primer meliputi peraturan perundang-undangan dalam hal ini adalah:
KUHP, UU No.1/1974,UU No. 4/1979, UU No. 8/1981, UU No. 11/2012, UU
No.23/2002.
 Bahan hukum sekunder, yang memberikan penjelasan terkait dengan bahan hukum
primer, seperti karya tulis yang berkaitan dengan hukum serta pendapat para pakar.
 Bahan hukum tertier meliputi penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder
seperti kamus hukum.
Bahan hukum yang terkumpul ini kemudian dianalisis dan diolah secara normatif kualitatif.
D. TINJAUAN PUSTAKA

E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan terkait dengan Sanksi yang
dikenakan terhadap anak yang melakukan tindak pidana menurut hukum positif serta
mengetahui bagaimanakah pertanggung-jawaban pidana oleh anak di bawah umur yang
melakukan pembunuhan.

F. KEGUNAAN
Kegunaan dari penelitian ini meliputi:
1. Mengetahui Sanksi yang dikenakan terhadap anak yang melakukan tindak pidana
menurut hukum positif
2. Mengetahui Bagaimanakah pertanggung-jawaban pidana oleh anak di bawah umur
yang melakukan pembunuhan
3.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Sanksi yang dikenakan terhadap anak yang melakukan tindak pidana menurut
hukum positif
Sanksi hukum bagi anak yang melakukan tindak pidana harus didasarkan pada
pertimbangan sosiologis dan psikologis bahwa anak yang belum berumur 12 tahun walaupun
melakukan tindak pidana belum dapat diajukan ke sidang pengadilan anak karena tidak dapat
mempertanggungjawabkan perbuatannya, serta mereka tidak dapat dikenakan sanksi pidana
maupun sanksi tindakan.

Anda mungkin juga menyukai