Anda di halaman 1dari 5

NAMA: SITI SALMA H.

A
KELAS: X MIPA 3
Mengukur Besaran dan Satuan dalam Kehidupan Sehari-hari
RADARSEMARANG.ID, Kita sering mengidentifikasi suatu benda menggunakan kata panjang,
pendek, tinggi, rendah, hingga berat dan ringan. Sebelum ditemukan alat, biasanya kita menggunakan
jengkal, hasta, maupun langkah untuk mengetahui panjang suatu benda.

Setelah ditemukan alat ketika kita ingin membandingkan benda-benda tertentu, kita
memerlukan alat ukur untuk mengetahui seberapa tinggi atau seberapa berat suatu benda.

Sekarang, kita memiliki alat seperti meteran dan timbangan untuk mengukur besaran dan
satuan. Kita menggolongkan meter atau kilogram sebagai satuan baku, sementara jengkal dan hasta
sebagai satuan tak baku.

Apa sebenarnya besaran dan satuan itu? Apa fungsinya dalam kehidupan sehari-hari? Nah, di
artikel kali ini kita akan membahasnya bersama-sama.

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, serta diikuti
dengan satuan. Sementara itu, satuan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyatakan hasil
pengukuran atau pembanding dalam suatu pengukuran tertentu. Dalam fisika, besaran dibagi menjadi
besaran pokok dan besaran turunan.

Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan bukan
turunan dari besaran lain. Tujuh besaran pokok dan satuanya yang diketahui adalah massa satuannya
meter, panjang satuannya meter, waktu satuannya sekon, jumlah molekul zat (mol), kuat arus (amper),
intensitas cahaya (kandella), dan suhu (K).

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran ini terdiri dari alat ukur panjang, alat ukur
massa, alat ukur waktu, dan alat ukur suhu. Alat ukur panjang terdiri dari mistar, jangka sorong, dan
mikrometer sekrup.

Sementara itu, alat ukur massa bisa berupa timbangan yang banyak kita temukan di pasaran.
Timbangan atau neraca dapat berupa neraca analog dengan skala angka dan neraca digital dengan skala
elektronik.

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Beberapa
contohnya yang sering kita gunakan adalah kecepatan satuannya m/s. Kecepatan kita dapatkan dari dua
besaran pokok, yaitu panjang dan waktu. Satuan dari besaran turunan kita kenal sebagai satuan
turunan.

Penggunaan alat ukur besaran pokok panjang perlu disesuaikan dengan sesuatu yang hendak
diukur. Sebagai contoh, mengukur panjang dan lebar meja belajar siswa, cukup digunakan mistar. Untuk
mengukur panjang besaran pokok yang lebih teliti misalnya mengukur plat besi digunakan jangka sorong
dan micrometer skrup.
Jangka sorong adalah alat ukur besaran panjang dengan ketelitian sampai 0,1 mm. Selain itu ada
pula jangka sorong dengan ketelitian 0,05 mm dan jangka sorong digital dengan ketelitian seperseratus
milimeter.

Jangka sorong nyaris menyerupai kunci Inggris (F) dengan salah satu rahangnya bisa digeser.
Satu rahang lagi bersifat tetap atau tidak dapat digeser. Bagian ujungnya terdapat gurat ukur yang
digunakan untuk mengukur kedalaman suatu benda.

Pada rahang tetap dan rahang sorong terdapat skala dimana skala pada rahang tetap disebut
skala utama dan skala pada rahang sorong disebut skala nonius. Angka ketelitian jangka sorong berasal
dari selisih satu skala utama dengan skala nonius.

Dalam hal ini, skala utama (1 mm) – skala nonius (0,9 mm) = 0,1 mm. Itu sebabnya mengapa
jangka sorong ini dikatakan memiliki ketelitian 0.1 mm. Mampu mengukur suatu benda sampai dengan
ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong biasanya digunakan untuk mengukur panjang benda, diameter benda
berbentuk bola, diameter luar dan dalam tabung dan kedalaman lubang. (rs2/lis).

Contoh penerapan vektor dalam kehidupan sehari-hari yaitu vektor sering


digunakan dalam teknologi sarana transportasi darat serta dalam navigasi
(menentukan arah). 
Contohnya yaitu saat bermain jungkat-jungkit, saat seseorang yang terjun dari pesawat, arah
layang-layang, saat seorang pemanah menarik anak panah, dan juga kemudi pilot, serta contoh lainnya.
Vektor merupakan besaran yang memiliki nilai dan arah.  

Vektor merupakan besaran yang memiliki nilai dan arah. Penerapan vektor banyak ditemui
dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan seseorang ingin menyeberang sungai menggunakan perahu
dengan kecepatan x m/s (meter per sekon). Dengan adanya arus sungai mengakibatkan jarak yang
ditempuh tidak sama dengan lebar sungai. Arus pada sungai mengakibatkan perahu agak terseret
sehingga jaraknya semakin jauh dan waktu yang ditempuh juga semakin lama.

Contoh penerapan vektor antara lain kecepatan arus sungai dan kecepatan perahu karena
keduanya memiliki kecepatan dan arah sehingga arah akan mempengaruhi resultan vektor.

Contoh Penerapan Vektor

 Orang terjun payung. Disaat penerjun menjatuhkan diri dari pesawat, tempat ia jatuh tidak tepat di
bawah kapal, tetapi jauh melenceng. Hal ini dikarena adanya dua vektor gaya yaitu gaya gravitasi dan
gaya dorong angin.
 Perahu yang menyeberangi sungai. Ketika perahu menyeberangi sebuah sungai, maka kecepatan gerak
perahu yang sebenarnya merupakan kecepatan gerak perahu dan kecepatan air.
 Pemanah. Pada saat seorang pemanah menarik anak panah dari busurnya maka arah gerak anak panah
ditentukan dengan menjumlahkan vektor dari gaya tarik tali di kedua ujung busur tersebut.
 Permainan layang-layang. Orang yang sedang bermain layang-layang maka arah layang-layang yang
sedang terbang tidak lurus terhadap orang yang memegang tali layangan sehingga pengaruh dari vektor
dapat membantu orang tersebut untuk dapat melihat layangan dengan lebih jelas.
 Kalap selam. Pada kapal selam terdapat rongga sebagai tempat keluar masuknya air atau udara. Pada
saat rongga tersebut berisi udara, maka air yang keluar sama dengan berat kapal. Dengan keadaan ini
kapal selam dapat mengapung. Namun, ketika rongga udara dibuka maka volume air dalam rongga akan
bertambah, keadaan ini mengakibatkan kapal selam tenggelam.
 Permainan jungkat-jungkit. Di saat seorang anak bermain permainan jungkat-jungkit, bidang miring
pada jungkat-jungkit menggunakan gaya vektor agar anak tersebut tidak jatuh dari bidang miring itu.

Penerapan vektor dalam bidang teknologi modern

 Kemudi pilot.  Ketika pilot sedang menerbangkan pesawat. Pilot tersebut menggunakan komputer
navigasi yang dihubungkan dengan vektor yang berfungsi sebagai penunjuk arah bagi seorang pilot. Hal
ini bertujuan agar arah dari pesawat sesuai dengan jalur yang telah ditentukan dan tidak kehilangan
arah, sehingga sampai pada tujuan.

 Dalam komputer. penggunaan vektor yaitu dalam pembuatan grafis. Grafis merupakan gambar yang
terbuat dari titik-titik koordinat di mana layar komputer difungsikan sebagai sumbu x dan sumbu y.
Grafik vektor merupakan gambar yang terbuat dari gabungan antara titik-titik dan garis dengan rumus
matematika tertentu. Salah satu aplikasi software komputer yang menerapkan konsep dari vektor
adalah Coreldraw dan Adobe Illustrator. Aplikasi tersebut dapat digunakan untuk membuat gambar 3D.

Penerapan Gerak Lurus dalam Kehidupan Sehari-hari

Penerapan Gerak Lurus Beraturan Dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Perjalanan Kereta Api

Kecepatan kereta api selalu konstan atau tetap sehingga jadwal tiba di stasiun tujuan pun
biasanya bisa ditentukan. Kalaupun ada keterlambatan, biasanya pemberangkatannya juga mengalami
keterlambatan.
2. Perjalanan Kapal Laut
Kapal laut melakukan perjalanan dengan menyeberangi lautan lepas biasanya bergerak pada
lintasan lurus dengan kecepatan tetap. Dan ketika sudah mendekati pelabuhan, kapal baru mengubah
haluan dan mengurangi kecepatannya.
3. Kendaraan yang Melewati Jalan Tol
Penerapan GLB dalam kehidupan sehari-hari selanjutnya yakni ketika kendaraan melalui jalan
tol. Memang, tidak selalu jalan tol adalah lintasan lurus, ada juga yang tikungan. Namun, pasti ada saja
jalan lurus yang dilewati. Terkadang, kendaraan yang berjalan pada jalan tol juga mempunyai kecepatan
yang konstan atau tetap.
4. Gerak Pesawat Terbang
Aplikasi gerak lurus beraturan dalam kehidupan berikutnya yaitu ketika pesawat terbang di
ketinggian karena bergerak di kecepatan tetap dan pada lintasan yang lurus di udara. Akan tetapi, saat
hampir tiba di bandara tujuan, pesawat mulai merubah arah geraknya.

Contoh penerapan Gerak Lurus Berubah Beraturan


1. Gerak Jatuh Bebas

Gerak jatuh bebas merupakan salah satu contoh penerapan dari GLBB (Gerak Lurus Berubah
Beraturan) dipercepat. Alasannya, karena saat benda tersebut jatuh, kecepatannya semakin lama
mendekati tanah akan semakin besar. Contoh dari gerak jatuh bebas yaitu buah kelapa yang jatuh dari
pohonnya, kelereng yang jatuh dari atas meja, jatuhnya buah apel dari pohonnya, dan masih banyak
lagi.

2. Bersepeda di Jalan yang Menanjak atau Menurun

Saat bersepeda, pasti ada kalanya kamu mengayuh dalam kecepatan tinggi dan terkadang juga
mengayuh dengan kecepatan yang melambat. Saat berada di tanjakan kamu akan menaiki laju sepeda,
sementara itu saat turunan mencoba untuk memperlambat laju untuk menghindari terjadinya
kemungkinan kecelakaan karena tergelincir.
3. Bola Dilempar Diatas
Melempar bola ke atas juga merupakan aplikasi GLBB dalam kehidupan sehari-hari. Saat
melakukan hal tersebut, kecepatan bola saat ke atas semakin cepat. Dan ketika bola sudah kembali
turun ke bawah maka kecepatannya semakin cepat karena faktor gravitasi.
4. Mengegas dan Mengerem Kendaraan

Saat menginjak pedal gas pada mobil atau menarik stang gas pada motor maka kecepatan
kendaraan akan semakin bertambah. Sementara itu saat mengerem kecepatannya tentu semakin
berkurang.
Gerak Parabola Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari gerak parabola digunakan dalam beberapa kondisi. Berikut ini merupakan
contoh gerak parabola yang mudah kita temui, misalnya
- Ketika menendang bola yang awalnya diam lalu dengan gaya dari kaki, bola tersebut memperoleh
gerak parabola.
- Peluru yang ditembakkan atau baru yang dilesatkan lewat ketapel.
- Gerak shooting yang dilakukan pemain bola basket ke arah ring.
- Menerbangkan pesawat dari kertas lipat yang kemudian jatuh dipengaruhi gravitasi.

Anda mungkin juga menyukai