Proposal Kia 2022
Proposal Kia 2022
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi.
Angka kematian bayi di Indonesia masih 24 per 1000, yang berarti setiap 1000
kelahiran maka 24 kematian bayi (BKKBN, 2022). Sedangkan angka kematian
ibu mencapai 230 per 100 ribu kelahiran hidup. Tingginya kematian ini
disebabkan oleh berbagai faktor risiko yang terjadi mulai dari fase sebelum hamil
yaitu kondisi wanita usia subur yang anemia, obesitas, mempunyai penyakit
penyerta seperti tuberculosis dan lain-lain. Pada saat hamil ibu juga mengalami
berbagai penyulit seperti hipertensi, perdarahan, anemia, diabetes, infeksi,
penyakit jantung dan lain-lain.
Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu
penanganan ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan
dalam sistem terpadu dalam bentuk pelayanan obstetri neonatal emergensi
komprehensif (PONEK) di rumah sakit. Rumah Sakit Ponek 24 jam merupakan
bagian dari sistem rujukan pelayanan kegawat daruratan maternal neonatal yang
sangat berperan menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci
keberhasilan Ponek adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai
kompetensi, prasarana, sarana dan manjemen yang handal. Guna mencapai
kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan pelatihan-
pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan perubahan perilaku
dalam pelayanan kepada pasien.
Berdasarkan data di RSUD dr. R.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga
bahwa angka kematian ibu pada tahun 2022 sebanyak 7 orang dan kematian
bayi sejumlah 47 bayi. Masih tingginya angka kematian ibu dan bayi di RSUD
dr. R.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga ini disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya sarana yang masih belum standar, kurangnya SDM Perawat/Bidan
terlatih, dokter spesialis yang belum lengkap dan kasus rujukan yang belum
dikelola dengan baik pada fase pra rujukan di fasilitas kesehatan pertama .
RSUD dr. R.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga sebagai rumah sakit
rujukan Ponek 24 jam berupaya mempercepat penurunan angka kematian ibu
dan dan bayi. Sejalan dengan hal tersebut, perlunya penguatan
penyelenggaraan kesehatan ibu dan anak dari tingkat madya ke tingkat utama
untuk mendukung peningkatan kualitas mutu dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan ibu dan anak melalui pendampingan pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
B. Tujuan
1. Tujuan umum : Menurunkan angka AKI dan AKB melalui peningkatan
pelayanan di RSUD dr. R.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.
2. Tujuan khusus
a. Memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil dan nifas fisiologis maupun
berisiko tinggi.
b. Memberikan pelayanan kesehatan bayi baru lahir fisiologis dan berisiko
tinggi.
c. Menjadi alat monitoring dan evaluasi pelayanan obstetri dan neonatal
komprehensif.
2) Existing Alat
Berdasarkan GAP analisis dan perencanaan kebutuhan Alat untuk pemenuhan standar
dari madya ke utama kebutuhan ALat adalah sebagai berikut :