067/ Ke- 0 1/1 Ditetapkan : STANDAR Tgl. Terbit : Direktur RSUD dr. R. Goeteng PROSEDUR Taroenadibrata Purbalingga OPERASIONAL (SPO) 24 November 2022 drg. Hanung Wikantono, MPPM. Pembina Utama Muda NIP. 19670522 199212 1 001 Pengertian : Pelaporan hasil kritis adalah Proses penyampaian nilai hasil pemeriksaan yang memerlukan penanganan segera dan harus dilaporkan ke DPJP secepat mungkin oleh perawat/ bidan yang bertugas. Nilai Kritis adalah suatu hasil pemeriksaan laboraturium yang abnormal dan mengindikasikan kelainan atau gangguan yang dapat mengancam jiwa dan memerlukan perhatian/ tindakan segera. Tujuan : 1.Terlaksananya proses pelaporan nilai-nilai yang perlu di waspadai. 2.Mencegah keterlambatan penatalaksanaan pasien dengan hasil kritis. 3.Hasil kritis dapat diterima oleh DPJP yang merawat. Kebijakan : Keputusan Direktur RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga No. 445.1/005.12/2022 tentang Kebijakan Pelayanan dan Asuhan Pasien RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Prosedur : 1.Perawat/bidan mendapatkan pelaporan nilai Kritis Laboratorium dari Instalasi Laboratorium. 2.Petugas Laboratorium menuliskan hasil nilai kritis tersebut dibuku hasil nilai kritis laboratorium mencakup identitas pasien, hasil nilai kritis, jam pelaporan, nama pelapor dan petugas yang menerima laporan hasil kritis tersebut PELAPORAN HASIL NILAI KRITIS DARI PERAWAT/BIDAN KE DPJP
No. Dokumen : No. Revisi : Hal. :
067/ Ke- 0 2/2 3.Perawat/bidan yang bertugas mencatat hasil nilai kritis di Rekam Medis pasien. 4.Hasil kritis kemudian dilaporkan melalui telepon kepada DPJP. 5.DPJP memberikan feedback dan perawat/bidan menulis advis di Rekam Medis. 6.Lembaran hasil pemeriksaan laboratorium dengan nilai kritis distempel NILAI KRITIS berwarna merah oleh petugas laboratorium. 7. Proses pelaporan nilai kritis dievaluasi tiap 6 bulan. Unit Terkait : 1. Instalasi Laboraturium 2. Rawat Jalan 3. Rawat Inap 4. IGD