Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 2 TEORI AKUNTANSI

1. Jelaskan pengertian penalaran serta sebutkan unsur-unsur penalaran


Penalaran merupakan pengetahuan tentng prinsip-prinsip berpikir logis yang menjadi basis
dalam diskusi ilmiah. Penalaran juga merupakan suatu ciri sikap (attitude) ilmiah yang sangat
menuntut kesungguhan (commitment) dalam menemukan kebenaran ilmiah. Pengertian
penalaran menurut Nickerson (1986) Reasoning encompasses many of the processes we use
to form and evaluate beliefs-beliefs about the world, about the people, about the truth or
falsity of claims we encounter or make. It involves the production and evaluation of
arguments, the making of inferences and the drawing of conlusions, the generation and
testing of hypoteses. It requires both deduction and induction, both analysis and synthesis,
and both criticality and creativity1.
Keraf (1985:5) menyatakan penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-
hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan. Bakry
(1986: 1) menyatakan bahwa penalaran atau reasoning merupakan suatu konsep yang paling
umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan
sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.
Unsur-unsur penalaran adalah (1) asersi (assertion), (2) keyakinan (belief), (3) argumen
(argument).

3. Jelaskan pengertian argumen dan apa bedanya dengan perselisihan pendapat (dispute)
Argumen adalah serangkaian asersi beserta keterkaitan (artikulasi) dan inferensi atau
penyimpulan yang digunakan untuk mendukung suatu keyakinan. Nickerson (1986)
mengajukan definisi argumen sebagai berikut “An argument is an effort to convince someone
to believe or to do something. An argument is a set of assertion, one of which is a conclusion
or key assertion, and the rest of which are intended to support that conclusion or key
assertion”. Dalam arti positif, argumen dapat disamakan dengan penalaran logis untuk
menjelaskan atau mengajukan bukti rasional tentang suatu asersi atau dengan kata lain, bila
seseorang mengajukan alasan untuk mendukung suatu gagasan atau pandangan, maka dia
biasanya menawarkan argumen2.

1
Suwardjono. (2010). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi ketiga, Yogjakarta: BPFE,
Hal. 41.
2
Ibid, Hal. 55-56.

1
Perselisihan pendapat merupakan argumen yang memiliki konotasi negatif, yang didalamnya
melibatkan ego atau menangnya sendiri tanpa memikirkan solusi atau alternatif pemecahan
masalah yang terbaik3.

5. Apakah suatu pernyataan atau asersi selalu benar apabila didukung oleh argumen yang
kuat? berilah suatu contoh
Untuk keperluan argumen, suatu asersi sering dianggap benar atau diterima tanpa harus diuji
dahulu kebenarannya. Bila dikaitkan dengan fakta pendukung, asersi dapat diklasifikasi
menjadi asumsi (assumption), hipotesis (hypothesis), dan pernyataan fakta (statement of fact).
Sesuai pertanyaan, asersi yang selalu benar apabila didukung argumen yang dikuat dapat
diklasifikasikan sebagai pernyataan fakta, contohnya adalah semua orang akan meninggal,
satu hari sama dengan 24 jam4, contoh lainnya adalah:
Premis 1 : New England Patriots adalah tim NFL
Premis 2 : Semua tim NFL bermain di liga professional
Konklusi : New England Patriots bermain di liga professional
Contoh di atas merupakan argumen yang kuat, disusun dari asersi 1 dan 2. Pada contoh asersi
pertama dan asersi kedua tidak perlu diuji kebenarannya. Asersi perlu diuji kebenarannya jika
konklusi yang terbentuk (sebagai contoh) New England Patriots tidak bermain di liga
profesional.
7. Interpretasilah berbagai makna asersi yang berbunyi “Manajer perusahaan swasta lebih
profesional daripada manajer perusahaan negara (BUMN)”
Asersi di atas merupakan argumen yang tidak kuat karena tidak didukung oleh kaidah
penyusunan premis menjadi konklusi sesuai anatomi argumen. Antara lain dapat
diinterpretasi sebagai berikut:
 Semua manajer perusahaan lebih profesional daripada manajer perusahaan negara
(BUMN)
 Beberapa manajer perusahaan swasta lebih profesional daripada semua manajer
perusahaan negara (BUMN)
 Beberapa manajer perusahaan swasta lebih profesional daripada beberapa manajer
perusahaan negara (BUMN)
 Sebagian besar manajer perusahaan swasta lebih profesional daripada sebagian besar
manajer perusahaan negara (BUMN)

3
Ibid, Hal. 55.
4
Ibid, Hal. 51.

2
9. Bedakan antara asersi universal dan asersi spesifik serta berilah beberapa contoh untuk
masing-masing sifat asersi.
Perbedaannya adalah asersi universal memuat pengkuantifikasi semua dan tidak ada
sedangkan asersi spesifik memuat pengkuantifikasi beberapa (sedikit, banyak, sebagian besar
atau bilangan tertentu)5.
Asersi Universal : Manusia adalah makhluk sosial
Asersi Spesifik : Beberapa obat batuk menyebabkan kantuk

11. Gambarkan dengan diagram asersi “Beberapa burung adalah karnivor”

Burung Karnivor

13. Dapatkah rumah sakit dikatakan sebagai organisasi nirlaba


Tidak, pertama terkait pengertian nirlaba yang berarti tanpa laba, pada kenyataan tidak semua
rumah sakit (terutama rumah sakit swasta) beroperasi dengan tujuan tersebut. Sehingga
rumah sakit dikatakan sebagai organisasi nirlaba tidak sepenuhnya tepat, dibutuhkan
pengkuantifikasian atau pengklasifikasian, misalnya rumah sakit pemerintah dapat dikatakan
sebagai organisasi nonprofit atau beberapa rumah sakit pemerintah dapat dikatakan organisasi
nirlaba.

15. Berilah suatu contoh situasi untuk menunjukkan bahwa pernyataan “Beberapa A adalah
B” berbeda dengan “Tidak semua A adalah B”
Beberapa A adalah B menegaskan bahwa terdapat beberapa A yang juga B, tetapi tidak
mementingkan apakah terdapat beberapa A yang bukan B. Bisa saja beberapa A yang bukan
B tidak ada. Contohnya beberapa bangunan adalah aset tetap.

5
Ibid. Hal. 44-45.

3
Aset beberapa
Bangunan
Tetap bangunan
adalah aset

Tidak semua A adalah B menegaskan bahwa terdapat beberapa A yang bukan B, tetapi tidak
mementingkan informasi bahwa terdapat beberapa B yang bukan A. Sesuai contoh di atas
tidak semua bangunan adalah aset tetap.

tidak semua
Aset
Bangunan bangunan
Tetap
adalah aset

17. Jelaskan pengertian keyakinan (belief) terhadap suatu asersi


Keyakinan terhadap suatu asersi adalah tingkat kebersediaan untuk menerima bahwa asersi
tersebut benar. Keyakinan diperoleh karena kepercayaan (confidence) tentang kebenaran
yang dilekatkan pada suatu asersi. Suatu asersi dapat dipercaya karena adanya bukti yang
kuat untuk menerimanya sebagai hal yang benar6.

19. Apakah perbedaan karakteristik antara keyakinan dan opini


Keyakinan terhadap asersi adalah tingkat kebersediaan untuk menerima bahwa asersi tersebut
benar, keyakinan diperoleh karena kepercayaan (confidence) tentang kebenaran yang
dilekatkan pada suatu asersi7. Karakteristik (properitas) keyakinan antara lain:
 keadabenaran : bergantung pada apa yang diketahui tentang isi asersi atau
pengetahuan yang mendasari (the underlying knowledge)
 bukan pendapat : keyakinan adalah sesuatu yang harus dapat ditunjukkan atau
dibuktikan secara objektif apakah salah atau benar dan sesuatu yang diharapkan
menghasilkan kesepakatan (agreement)
 bertingkat : keyakinan yang didapat dari suatu asersi tidak bersifat mutlak, tetapi
bergradasi mulai dari sangat meragukan sampai sangat meyakinkan (convincing).
Tingkat keyakinan ditentukan oleh kuantitas dan kualitas bukti untuk mendukung
asersi.
 berbias : keyakinan juga dipengaruhi oleh preferensi, keinginan, dan kepentingan
pribadi yang karena suatu hal perlu dipertahankan.

6
Ibid, Hal. 52.
7
Loc.cit.

4
 bermuatan nilai : pada suatu keyakinan dilekatkkan nilai (value) yang merupakan
tingkat penting tidaknya suatu keyakinan perlu dipegang atau dipertahankan.
 berkekuatan : tingkat kepercayaan yang dilekatkan seseorang pada kebenaran suatu
asersi.
 veridikal : tingkat kesesuaian keyakinan dengan realitas (apa yang sungguh-sungguh
benar tentang asersi yang diyakini).
 berketertempaan : kelentukan keyakinan berkaitan dengan mudah-tidaknya keyakinan
tersebut diubah dengan adanya informasi yang relevan.

Opini adalah asersi yang tidak dapat ditentukan benar atau salah karena berkaitan dengan
kesukaan (preferensi) atau selera. Berbeda dengan keyakinan plausibilitas pendapat tidak
dapat ditentukan, artinya apa yang benar bagi seseorang dapat salah bagi orang lain.
Karakteristik opini antara lain:
 tidak dapat ditentukan benar atau salah.
 bersifat subjektif.
 tidak didukung pembuktian atau data akurat.
 berupa tanggapan atau jawaban atas pertanyaan mengapa dan bagaimana.
 kalimat opini biasanya diawali kata seperti, menurut saya, sepertinya, saya rasa.

21. Sebutkan komponen-komponen pembentuk argumen dan berilah beberapa contoh


argumen dalam akuntansi
Argumen terdiri dari serangkaian asersi. Asersi berkaitan dengan yang lain dalam bentuk
inferensi atau penyimpulan. Asersi dapat berfungsi sebagai premis atau konklusi (asersi
kunci) yang merupakan komponen argumen8.
Contoh argumen dalam akuntansi
 Kreditor adalah salah satu pengguna laporan keuangan sehingga laporan keuangan
harus memuat informasi tentang kemampuan membayar utang.
 Karena akuntansi menekankan substansi daripada bentuk, laporan keuangan beberapa
perusahaan yang secara yuridis terpisah tetapi secara ekonomik merupakan satu
perusahaan, harus dikonsolidasi.

8
Ibid. Hal. 56.

5
23. Jelaskan secara umum pengertian argumen deduktif dan induktif serta berilah contoh
untuk tiap jenis argumen tersebut.
Argumen deduktif merupakan proses penyimpulan yang berawal dari suatu pernyataan
umum (premis) ke pernyataan khusus yang menjadi simpulan (konklusi). Argumen
deduktif disebut juga argumen logis. Disebut argumen logis karena kalau premis-
premisnya benar maka konklusinya harus benar.
Contoh argumen deduktif : keyakinan bahwa penilaian aset atas dasar biaya sekarang
lebih relevan daripada atas dasar biaya historis.
Argumen induktif merupakan penalaran yang berawal dari suatu pernyataan atau keadaan
yang khusus dan berakhir dengan pernyataan umum yang merupakan generalisasi dari
keadaan khusus. Lebih bersifat sebagai argumen ada benarnya (plausible argument).
Dalam plausible argument, konklusi merupakan generalisasi dari premis sehingga tujuan
argumen adalah untuk meyakinkan bahwa probabilitas atau kebolehjadian (likelihood)
kebenaran konklusi cukup tinggi atau sebaliknya, ketidakbenaran konklusi cukup rendah
kebolehjadiannya.
Contoh argumen induktif :
 perusahaan besar memilih metode akuntansi yang cenderung menurunkan laba.
 tingkat likuiditas perusahaan perdagangan lebih tinggi dari likuiditas peusahaan
manufaktur.

25. Apakah perbedaan antara kebenaran/validitas logis dan kebenaran/validitas empiris?


Berilah suatu contoh untuk menjelaskan perbedaan antara kedua konsep tersebut.
Kriteria kesahihan berkaitan dengan validitas logis (logical validity) suatu argumen
sedangkan kriteria kepercayaan berkaitan dengan kebenaran empiris (empirical truth)
suatu asersi (premis).
Validitas logis ada yang mengistilahkan dengan validitas rasional, validitas ideal, atau
validitas das sollen. Juga validitas teoritik. Validitas logis untuk sebuah instrumen
evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid
berdasarkan hasil penalaran. Valid dipandang terpenuhi karena instrument yang
bersangkutan sudah dirancang secara baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada.
Sebuah contoh, pelaksanaan tugas membuat karangan, jika penulis sudah mengikuti
aturan mengarang, tentu karangannya sudah baik.
Istilah “validitas empiris” memuat kata “empiris” yang artinya “pengalaman”. Sebuah
instrument dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari
6
pengalaman. contoh, seorang dapat diakui jujur oleh masyarakat apabila pengalaman
dibuktikan bahwa orang tersebut memang jujur. Validitas empiris tidak dapat diperoleh
hanya dengan menyusun instrumen berdasarkan ketentuan seperti halnya validitas logis,
tetapi harus dibuktikan melalui pengalaman9.

27. Jelaskan pengertian argumen logis (logical argument) dan argumen ada benarnya
(plausible argument) sebagai pembeda argumen deduktif dan induktif.
Argumen deduktif merupakan argumen logis sedangkan argumen induktif merupakan
argumen ada benarnya. Argumen logis adalah argumen yang asersi konklusinya tersirat
(implied) atau dapat diturunkan/dideduksi dari (deduced from) asersi lain (premis-premis)
yang diajukan, disebut argumen logis karena kalau premis-premisnya benar konklusinya
harus benar (valid). Kebenaran konklusi tidak selalu berarti bahwa konklusi
merefleksikan realitas (truth). Hal ini lah yang membedakan argumen sebagai bukti
rasional dan bukti fisis/langsung/empiris berupa fakta.
Dalam argumen ada benarnya konklusi merupakan generalisasi dari premis sehingga
tujuan argumen adalah untuk meyakinkan bahwa probabilitas atau kebolehjadian
(likelihood) kebenaran konklusi cukup tinggi atau sebaliknya ketakbenaran konklusi
cukup rendah kebolehjadiannya (unlikely), kebenaran konklusi hanya dijamin dengan
tingkat keyakinan (probabilitas) tertentu artinya jika premis benar, konklusi tidak selalu
benar (not necessary true).

29. Gambarkan secara diagramatik suatu proses penalaran induktif dalam akuntansi.

9
http://makalahpendidikanislamlengkap.blogspot.co.id/2015/06/validitas-logis-dan-empiris-evaluasi.html

7
Sumber : Suwardjono. (2010). Hal. 70.

31. Apakah kelemahan argumen dengan analogi (argument by analogy)?


Perbedaan-perbedaan penting yang melemahkan konklusi sering terembunyi atau
disembunyikan, perbedaan sering lebih dominan daripada kemiripan. Penalaran dengan
analogi menurunkan konklusi atas dasar kesamaan atau kemiripan (likeness) karakteristik,
pola, fungsi, atau hubungan unsur (sistem) suatu objek yang disebutkan dalam suatu
asersi. Analogi bukan merupakan suatu bentuk pembuktian tetapi merupakan suatu sarana
untuk meyakinkan bahwa asersi konklusi mempunyai kebolehjadian untuk benar, sama
seperti argumen induktif, asersi ilmiah dari argumen analogi dianggap sebagai hipotesis
bukan pernyataan fakta.

33. Sebutkan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk meyakinkan bahwa faktor X benar-
benar merupakan penyebab faktor Y. Mengapa syarat-syarat tersebut harus dipenuhi.
Pengujian untuk menyatakan adanya hubungan kasual dilakukan melalui kaidah
kecocokan (method of agreement), kaidah kecocokan negatif (negative canon of

8
agreement), dan kaidah perbedaan (method of difference), ketiganya dikenal juga dengan
kaidah Mill.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi diantaranya
 X dan Y bervariasi bersama, bila X berubah, Y juga berubah.
 perubahan X terjadi sebelum atau mendahului perubahan Y terjadi.
 tidak ada faktor lain selain X yang mempengaruhi perubahan Y.
Kriteria X dan Y bervariasi bersama, bila X berubah, Y juga berubah harus dipenuhi
karena hubungan sebab akibat hanya terjadi jika ada perubahan baik faktor sebab maupun
faktor akibat, bila salah satu faktor berubah sementara yang lain tetap, maka jelas bahwa
kedua faktor tersebut tidak berhubungan sama sekali.
Kriteria perubahan X terjadi sebelum atau mendahului perubahan Y terjadi, harus
dipenuhi karena penyebaban menuntut adanya pengaruh salah satu faktor terhadap faktor
yang lain dalam selang waktu tertentu. Harus ada selang waktu antara terjadinya
perubahan faktor sebab dan faktor akibat, perubahan faktor sebab harus terjadi lebih
dahulu sebelum perubahan faktor akibat terjadi (dependensi faktor akibat pada faktor
sebab).
Kriteria tidak ada faktor lain selain X yang mempengaruhi perubahan Y, harus dipenuhi
yang berarti tidak ada pengaruh faktor lain atau kalau ada pengaruh faktor lain tersebut
dapat dikendalikan, diukur, atau diisolasi sehingga diperoleh keyakinan yang tinggi
bahwa perubahan faktor sebab benar-benar menyebabkan perubahan faktor akibat.

35. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara stratagem (stratagem) dan salah nalar
(reasoning fallacy)
Stratagem adalah pendekatan atau cara-cara untuk mempengaruhi keyakinan orang
dengan cara selain mengajukan argumen yang valid atau masuk akal (reasonable
argument).
Keyakinan tidak selalu diperoleh melalui argumen logis atau akal sehat. Apapun faktor
yang menyebabkan, bila terdapat suatu asersi yang nyatanya membujuk dan dianut
banyak orang padahal seharusnya tidak lantaran argument yang mengandung cacat
(faulty), maka pasti terjadi kesalahan yang disebut kecohan atau salah nalar (fallacy).
Perlu dibedakan kecohan lantaran taktik atau akal bulus (yang oleh Nickerson tersebut
dengan stratagem) dan kecohan lantaran salah logika atau nalar dalam argumen
(reasoning fallacy). Ciri yang membedakan keduanya adalah maksud atau niat (intention)
untuk beragumen.
9
37. Sebut dan jelaskan serta berilah contoh berbagai jenis salah nalar (dalam bidang
akuntansi)
 Menegaskan konsekuen : Bila simpulan diambil dengan pola premis yang
menegaskan konsekuen, akan terjadi salah nalar.
Contoh : Jika mesin memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan, maka mesin dicatat sebagai
aset tetap. Karena itu, aset tetap dicatat sebagai mesin dengan masa manfaat lebih dari 12
bulan.
 Menyangkal anteseden : Suatu argumen yang mengandung penyangkalan akan valid
apabila konklusi ditarik mengikuti kaidah menyangkal
Contoh : Jika mesin memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan, maka mesin dicatat sebagai
aset tetap. Bangunan bukan mesin yang memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan, sehingga
bangunan bukan aset tetap.
 Pentaksaan : ungkapan dalam premis yang satu mempunyai makna berbeda dengan
makna ungkapan yang sama dalam premis lainnya.
 Overgeneralization: melekatkan karakteristik sebagian kecil anggota ke seluruh
anggota himpunan, kelas, atau kelompok secara berlebihan.
 Partiality: menarik konklusi hanya atas dasar sebagian dari bukti yang tersedia yang
kebetulan mendukung konklusi.

Contoh : perusahaan besar menggunakan historical cost, historical cost dianggap lebih cocok
daripada fair value. Secara teori dan kenyatannya tidak seperti itu.

 Pembuktian dengan analogi: menyatakan dua objek sama atau serupa dalam beberapa
aspek.

Contoh : penerbitan saham dan utang merupakan arus kas masuk bagi entitas. Penerbitan
saham dan utang dicatat sebagai ekuitas.

 Merancukan urutan kejadian (temporal succession) dengan penyebaban (causation) :


menyamakan urutan kejadian sebagai sebab akibat sehingga kesimpulan menjadi
rancu.
 Menarik simpulan pasangan: menyampaikan suatu hal yang benar dengan argumen
yang kurang meyakinkan audience sehingga kesimpulannya menjadi salah atau
menyampaikan suatu hal yang salah dengan argumen yang meyakinkan sehingga
kesimpulannya menjadi benar.

10
Contoh : Laporan keuangan dibuat oleh perusahaan yang terdaftar di bursa. PT A bukan
perusahaan yang terdaftar di bursa, sehingga PT A tidak membuat laporan keuangan.

39. Aspek-aspek apa saja yang harus anda perhatikan agar anda tidak terjebak dalam
stratagem.
 Prinsip, suatu hal tidak menjadi benar lantaran banyak orang melakukannya
(populer)
 Penalaran atas suatu pernyataan harus tetap menjadi pertimbangan utama
 Maksud baik tradisi bukan merupakan alasan untuk tetap mempertahankannya
atau untuk menolak perubahan/bukti baru yang menyatakan tradisi sudah tidak
relevan dengan maksud dan tujuan (the purpose defeats the law)
 Selain itu Nickerson (1986, 114-115) menyatakan beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan agar tidak terperangkap stratagem.
a. That fact that an authoritative person holds a particular view does not make
that view correct.
b. The fact that a highly knowledgeable individual holds a certain belief with
respect to his particular area of knowledge should carry some weight.
c. A belief is not necessarily right because it is held by an expert.

41. Seseorang yang cukup terpandang di bidang profesi dan penyusunan standar akuntansi
membuat pernyataan dalam suatu seminar nasional di bawah ini. Evaluasilah apakah
pernyataan tersebut merupakan stratagem atau salah nalar.
“Kita tidak perlu macam-macam dengan istilah beban. Istilah beban untuk expense adalah
benar karena nyatanya semua kantor akuntan publik menggunakan istilah tersebut”
Pernyataan tersebut menunjukkan stratagem, karena dia menggunakan istilah tersebut
tanpa mempersoalkan apakah istilah tersebut layak atau tidak, hanya karena semua kantor
akuntan publik menggunakannya bukan berarti penggunaan istilah beban itu benar,
karena pada pernyataan di atas tidak didukung secara argumentatif.

43. Jelaskan pengertian beberapa konsep berikut ini dan bila perlu berikan contoh situasi
nyata untuk lebih menjelaskan konsep tersebut.
 put-downs : taktik ungkapan merendahkan untuk menyanggah/menghindari
argumen dengan ungkapan-ungkapan yang diucapkan dengan nada meninggi.
(“semua orang tahu itu!”).

11
 red herring : penyampingan masalah pokok karena tidak mampu lagi menyajikan
argumen tandingan yang valid terhadap pernyataan. (gerakan antikorupsi tidak
perlu digalakkan lagi karena nyatanya banyak orang yang melakukan korupsi
tidak mendapatkan sanksi hukum).
 deceptive use of truth : digunakan biasanya untuk menyanggah atau menjatuhkan
posisi lawan dengan cara memutarbalikkan atau menyembunyikan fakta baik
secara halus maupun terang-terangan. Penalar menunjukkan fakta atau kebenaran
(truth) tetapi tidak secara utuh atau hanya sebagian. (pengiklan obat menunjukkan
khasiat obat tanpa menunjukkan efek samping).
 sleight of hand : stratagem yang semata-mata menggunakan muslihat (trik). Daya
bujuk argumen sering dicapai dengan cara membaurkan emosi dengan nalar
(confusing emotion with reason/motive in place of support), daya nalar seseorang
dimatikan dengan cara menggugah emosinya.
 dilution by generalization : mendukung suatu posisi dengan menunjukkan bahwa
banyak orang yang melakukan apa yang dikandung posisi tersebut. (seorang
politikus mendukung posisi bahwa ketua DPR yang dijatuhi hukuman karena
tindak pidana korupsi masih tetap dapat menjabat dengan argumen bahwa tidak
ada orang yang sempurna/no one is perfect).
 appeal to inappropriate authority : imbauan otoritas yang tidak tepat, penalar
berusaha untuk meningkatkan kredibilitas dan daya bujuk suatu posisi dengan
menunjukkan bahwa posisi tersebut juga dipegang oleh orang yang diakui sebagai
ahli di bidang yang tidak berpautan dengan masalah yang dibahas. (penalar
berusaha untuk meningkatkan kredibilitas dan daya bujuk suatu posisi dengan
menunjukkan bahwa posisi tersebut juga dipegang oleh orang yang diakui sebagai
ahli di bidang yang tidak berkaitan dengan masalah yang dibahas).
 inappropriate dichotomizing : struktur dilema semu dimana adanya penambahan
ungkapan penyangat seperti take it or leave it atau pokoknya. ( kalau tidak
memilih alternatif A, maka akan mengalami penderitaan atau kerugian akibat
dipilihnya alternatif B).
 appeal to pity : imbauan emosi, dimana pengargumen berusaha menggeser
dukungan nalar (support) validitas argumennya dengan motif. Dengan taktik ini
emosi orang yang dituju diagitasi sehingga dia merasa tidak enak untuk tidak
menerima alasan yang diajukan menggunakan imbauan belas kasihan. (seorang
mahasiswa yang telah dikeluarkan karena memang tidak mampu menyelesaikan
12
kuliah dalam waktu yang ditentukan, mengajukan pencabutan keputusan tersebut
kepada rektor dengan mengajukan argumen keputusan pengeluaran akan
menyebabkan dia dalam kesulitan dan penderitaan sehingga dikeluarkan surat
untuk membolehkan mahasiswa tersebut meneruskan kuliah).
 appeal to force : hampir sama dengan appeal to pity namun menggunakan
tekanan/kekuasaan.(mahasiswa diminta untuk mengevaluasi pendapat dalam
artikel dosen, walaupun mahasiswa tidak setuju dengan pendapat tersebut karena
tidak valid secara akademik tetapi mahasiwa mendukung penuh pendapat tersebut
karena dosen akan keras kepada mahasiswa jika tidak mendukung).
 modus tollens : Suatu argumen yang mengandung penyangkalan akan valid
apabila konklusi ditarik mengikuti kaidah menyangkal konsekuen.
 modus ponens : dalam silogisma, konklusi akan benar bila kedua premis benar
atau premis minor menegaskan anteseden.
 affirming the consequent : konklusi salah, karena premis minor menegaskan
konsekuen, penalaran tidak dapat diterima karena tidak lengkapnya premis mayor.
 denying the antecedent : simpulan tidak valid, karena premis (2) menyangkal
anteseden.
 principle of falsifiability : dalam pengembangan ilmu dikenal suatu pendekatan
untuk menguji suatu teori yang disebut penyanggahan atau refutasi ilmiah
(scientific refutation). Dilandasi dengan pemikiran bahwa suatu teori ilmiah tidak
harus dapat dibuktikan benar tetapi harus dapat disanggah (dibuktikan salah) kalau
tia memang salah, misalnya melalui pengajuan teori baru yang lebih baik, dan jika
tidak dapat menunjukkan dengan meyakinkan bahwa teori barunya lebih valid
maka terpaksa menerima teori yang disanggahnya.
 false dilemma : taktik untuk mengaburkan argumen dengan cara menyajikan
gagasannya dan satu alternatif lain sangat jelek, merugikan, atau mengerikan
sehingga tidak ada cara lain kecuali menerima apa yang diusulkan penggagas.
(kita harus menyetujui amandemen ini atau negara kita akan hancur).
 leading question : pertanyaan yang mengarahkan responden dalam pengumpulan
data penelitian.
 building the case : berupaya untuk mendukung teori yang disukainya dengan
mengarahkan bukti secara bias.
 stereotyping : salah nalar ini terjadi bila penalar mengkategorikan seseorang
sebagai anggota anggota suatu kelompok kemudian melekatkan semua sifat atau
13
kualitas kelompok kepada orang tersebut. (misalnya orang menganggap pegawai
pajak umumnya hidup berkecukupan, stereotyping terjadi jika “A pasti hidup
berkecukupan karena dia adalah pegawai pajak).
 error of inference : tidak menolak teori yang disangkalnya padahal teori tersebut
sebenarnya salah, menerima teori yang salah.
 pedestrian argument : pihak yang terlibat dalam diskusi biasanya tidak lagi
mengajukan argumen yang sehat untuk mendukung posisi tetapi mengajukan
argumen kusir untuk menyalahkan pihak lain dan memenangi perselisihan.
 functional fixation : gejala psikologis atau perilaku manusia untuk terpaku pada
makna suatu symbol atau objek dan kemudian menjadikan orang tidak mampu
melihat makna alternative atau objek alternatif, dimana secara intuitif melekatkan
makna pada suatu objek melalui pengalaman dan sering tidak menyadari akna
terebut bersifat kontekstual di masa lalu dan tidak lagi relevan dengan situasi saat
ini.
 clinical test syndrome : menggambarkan seseorang yang merasa (yakin) bahwa
terdapat ketidakberesan dalam tubuhnya dan dia juga tahu benar apa yang terjadi
karena pengetahuannya, akan tetapi tidak berani untuk memeriksakan diri dan
menjalani tes klinis. dalam konteks akademik adalah akademisi sering tidak berani
atau berpura-pura tidak pernah tahu gagasan baru tersebut atau mengisolasi
gagasan baru tersebut agar mahasiswa tidak pernah tahu semata-mata untuk
menutupi kelemahan suatu gagasan lama yang dianut, hal ini merupakan budaya
akademik yang dapat menghambat kemajuan pengetahuan.

14

Anda mungkin juga menyukai