Anda di halaman 1dari 7

1. Jelaskan pengertian penalaran serta sebutkan unsur-unsur penalaran?

Jawab :

Penalaran merupakan pengetahuan tentng prinsip-prinsip berpikir logis yang


menjadi basis dalam diskusi ilmiah. Penalaran juga merupakan suatu ciri sikap
(attitude) ilmiah yang sangat menuntut kesungguhan (commitment) dalam
menemukan kebenaran ilmiah.

Unsur-unsur penalaran adalah (1) asersi (assertion), (2) keyakinan (belief), (3)
argumen (argument).

(Sumber: Buku Teori Akuntansi “Perekayasaan Pelaporan Keuangan”, Edisi


Ketiga; Suwardjono. [Hal.41-42])

2. Berikan beberapa contoh asersi !

Jawab :

Berikut ini beberapa contoh asersi dalam akuntansi :


 Statemen aliran kas bermanfaat bagi investor dan kreditor
 Perusahaan besar akan memiliki metode MPKP
 Dalam sector public, anggaran merupakan alat pengendalian dan pengawasan
yang paling andal.

(Sumber: Buku Teori Akuntansi “Perekayasaan Pelaporan Keuangan”, Edisi


Ketiga; Suwardjono. [Hal.44])

3. Jelaskan pengertian argumen dan apa bedanya dengan perselisihan pendapat (dispute)
?

Jawab :

Argumen adalah serangkaian asersi beserta keterkaitan (artikulasi) dan inferensi


atau penyimpulan yang digunakan untuk mendukung suatu keyakinan. Dalam arti
positif, argumen dapat disamakan dengan penalaran logis untuk menjelaskan atau
mengajukan bukti rasional tentang suatu asersi atau dengan kata lain, bila
seseorang mengajukan alasan untuk mendukung suatu gagasan atau pandangan,
maka dia biasanya menawarkan argument . Perselisihan pendapat merupakan
argumen yang memiliki konotasi negatif, yang didalamnya melibatkan ego atau
menangnya sendiri tanpa memikirkan solusi atau alternatif pemecahan masalah
yang terbaik .
(Sumber: Buku Teori Akuntansi “Perekayasaan Pelaporan Keuangan”, Edisi
Ketiga; Suwardjono. [Hal.43-55])

4. Apa yang dimaksud bahwa penalaran merupakan suatu bentuk bukti? Berikan suatu
contoh situasi yang menunjukkan bahwa penalaran merupakan suatu bukti.

Jawab :

Penalaran mempunyai 3 konsep penting yaitu :

1) Asersi : suatu pernyataan (biasanya positif) yang menegaskan bahwa sesuatu


(misalnya teori) adalah benar.
2) Keyakinan adalah tingkat kebersediaan (willingness) untuk menerima bahwa
suatu pernyataan/asersi mengenai suatu fenomena atau gejala (alam atau
sosial) adalah benar.
3) Argumen adalah serangkaian asersi beserta keterkaitan (artikulasi) dan inferensi
atau penyimpulan yang digunakan untuk mendukung suatu keyakinan.

Struktur penalaran menggambarkan hubungan ketiga konsep tersebut dalam


menghasilkan daya dukung atau bukti rasional terhadap keyakinan tentang suatu
pernyataan.Suatu argumen akan menjadi unsur penting sebagai bukti yang masuk
akal.

Contoh situasi bahwa penalaran merupakan suatu bukti :

Arguman sebagai Keyakinan bahwa


suatu bukti Pernyataan
benar

Semua A adalah C

membentuk, memelihara,
mengubah
B bukan A B bukan C

B bukan C
(Sumber: Buku Teori Akuntansi “Perekayasaan Pelaporan Keuangan”, Edisi
Ketiga; Suwardjono. [Hal.42-44])

5. Apakah suatu pernyataan atau asersi selalu benar apabila didukung oleh argumen
yang kuat? berilah suatu contoh

Jawab :
Untuk keperluan argumen, suatu asersi sering dianggap benar atau diterima tanpa
harus diuji dahulu kebenarannya. Bila dikaitkan dengan fakta pendukung, asersi
dapat diklasifikasi menjadi asumsi (assumption), hipotesis (hypothesis), dan
pernyataan fakta (statement of fact). Sesuai pertanyaan, asersi yang selalu benar
apabila didukung argumen yang dikuat dapat diklasifikasikan sebagai pernyataan
fakta, contohnya adalah semua orang akan meninggal, satu hari sama dengan 24
jam, contoh lainnya adalah:
Premis 1 : New England Patriots adalah tim
NFL Premis 2 : Semua tim NFL bermain liga
professional
Konklusi : New England Patriots bermain di liga professional
Contoh di atas merupakan argumen yang kuat, disusun dari asersi 1 dan 2. Pada
contoh asersi pertama dan asersi kedua tidak perlu diuji kebenarannya. Asersi perlu
diuji kebenarannya jika konklusi yang terbentuk (sebagai contoh) New England
Patriots tidak bermain di liga profesional.
(Sumber: Buku Teori Akuntansi “Perekayasaan Pelaporan Keuangan”, Edisi
Ketiga; Suwardjono. [Hal.44-52])

6. Dapatkah seseorang memegang keyakinan yang kuat terhadap suatu asersi yang
salah atau sebaliknya menyangkal suatu asersi yang benar? Berikan contoh.
Jawab :

Ya, karena keyakinan berupa plausibilitas pendapat yang tidak dapat ditentukan.
Artinya, apa yang benar bagi seseorang dapat salah bagi yang lain.
Contoh : Bentuk bumi ini datar, bukannya bulat. Keyakinan ini diperoleh melalui
argumen-argumen dan dapat dibantah terlepas apakah argumen tersebut benar atau
salah.

(Sumber: Buku Teori Akuntansi “Perekayasaan Pelaporan Keuangan”, Edisi


Ketiga; Suwardjono. [Hal.42-43])
7. Interpretasilah berbagai makna asersi yang berbunyi “Manajer perusahaan swasta
lebih profesional daripada manajer perusahaan negara (BUMN)”
Jawab :
Asersi di atas merupakan argumen yang tidak kuat karena tidak didukung oleh
kaidah penyusunan premis menjadi konklusi sesuai anatomi argumen. Antara lain
dapat diinterpretasi sebagai berikut:
 Semua manajer perusahaan lebih profesional daripada manajer perusahaan
negara (BUMN)
 Beberapa manajer perusahaan swasta lebih profesional daripada semua
manajer perusahaan negara (BUMN)
 Beberapa manajer perusahaan swasta lebih profesional daripada beberapa
manajer perusahaan negara (BUMN)
 Sebagian besar manajer perusahaan swasta lebih profesional daripada
sebagian besar manajer perusahaan negara (BUMN)
(Sumber: Buku Teori Akuntansi “Perekayasaan Pelaporan Keuangan”, Edisi
Ketiga; Suwardjono. [Hal.45-47])

8. Berikan beberapa contoh cara menyatakan asersi dalam srukturnya bukan


maknanya.

Jawab :

Semua ikan berkembang biak dengan bertelur


Ikan Paus berkembang biak dengan melahirkan

Ikan Paus bukanlah ikan (secara struktur benar, tetapi secara makna salah)
(Sumber: Buku Teori Akuntansi “Perekayasaan Pelaporan Keuangan”, Edisi
Ketiga; Suwardjono. [Hal.45])

9. Bedakan antara asersi universal dan asersi spesifik serta berilah beberapa contoh
untuk masing-masing sifat asersi.

Jawab :
Perbedaannya adalah asersi universal memuat pengkuantifikasi semua dan tidak
ada sedangkan asersi spesifik memuat pengkuantifikasi beberapa (sedikit, banyak,
sebagian besar atau bilangan tertentu).
Asersi Universal : Manusia adalah makhluk sosial
Asersi Spesifik : Beberapa obat batuk menyebabkan kantuk
(Sumber: Buku Teori Akuntansi “Perekayasaan Pelaporan Keuangan”, Edisi
Ketiga; Suwardjono. [Hal.44])

10. Berilah bontoh-contoh asersi yang menunjukkan hubungan inklusi, eksklusi, dan
saling isi dan gambarkan dengan diagram asersi-asersi tersebut.

Jawab :

o Asersi inklusi : semua mahasiswa di Universitas Palangka Raya yang


mengendarai motor .

o Asersi eksklusi : mahasiswa yang di Universitas Palangka Raya yang tidak


mengendarai motor.

o Asersi saling isi : beberapa mahasiswa di Universitas Palangka Raya yang


mengendarai motor.

Asersi Eksklusi

MAHASISWA PENGENDARA

UPR MOTOR
Asersi Inklusi

PENGENDARA MOTOR

MAHASISWA

Asersi Saling Isi

mahasiswa Pengendara
UPR motor

(Sumber: Buku Teori Akuntansi “Perekayasaan Pelaporan Keuangan”, Edisi


Ketiga; Suwardjono. [Hal.46])

11. Gambarkan dengan diagram asersi “Beberapa burung adalah karnivor”


Jawab :

Burung Karnivor

(Sumber: Buku Teori Akuntansi “Perekayasaan Pelaporan Keuangan”, Edisi


Ketiga; Suwardjono. [Hal.48])
12. Bedakan makna nir dan nor sebagai proleksem serta berilah beberapa contoh
penggunaan kedua proleksem tersebut secara benar dalam istilah akuntansi.
Jawab :
Nor berarti bukan dan bersifat komplementer yang bermakna sebagai suatu orientasi
daripada klasifikasi. Contohnya kata non-profit lebih bermakna ‘’ tidak mementingkan
profit ‘’ dari pada tidak ada atau tanpa profit. Sedangkan nir berarti tanpa dan tidak
harus bersifat komplementer dan juga tidak harus mengklasifikasi. Contohnya kata
nirlaba yang bermakna ‘’ tidak menghasilkan laba’’.
(Sumber: Buku Teori Akuntansi “Perekayasaan Pelaporan Keuangan”, Edisi
Ketiga; Suwardjono. [Hal.48])

13. Dapatkah rumah sakit dikatakan sebagai organisasi nirlaba


Jawab :
Tidak, pertama terkait pengertian nirlaba yang berarti tanpa laba, pada kenyataan tidak
semua rumah sakit (terutama rumah sakit swasta) beroperasi dengan tujuan tersebut.
Sehingga rumah sakit dikatakan sebagai organisasi nirlaba tidak sepenuhnya tepat,
dibutuhkan pengkuantifikasian atau pengklasifikasian, misalnya rumah sakit pemerintah
dapat dikatakan sebagai organisasi nonprofit atau beberapa rumah sakit pemerintah
dapat dikatakan organisasi nirlaba.
(Sumber: Buku Teori Akuntansi “Perekayasaan Pelaporan Keuangan”, Edisi
Ketiga; Suwardjono. [Hal.48])

Anda mungkin juga menyukai