Paper Pembayaran Internasional
Paper Pembayaran Internasional
Dosen Pengampu :
I Nyoman Wahyu Widiana, S.E., M.Si.
Disusun Oleh :
Ni Kadek Ramita 2207511207
Ramadhana 2207511210
Siti Nurmala 2207511214
Maria Benefrida Mbawu 2207511226
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmatnya,
kami bisa menyelesaikan tugas makalah mengenai “PEMBAYARAN
INTERNASIONAL”.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah
selanjutnya sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.
Akhir kata kami meminta semoga makalah ini bisa memberi mafaat ataupun
inpirasi pada pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Umum.............................................................................................3
2.2 Cara-Cara Pembayaran Transaksi Internasional...............................................3
2.2.1 Cash........................................................................................................3
2.2.2 Open Account.........................................................................................4
2.2.3 Comersial Bills Of Exchange (Wesel)....................................................5
2.2.4 Letter Of Credit (L/C).............................................................................6
2.2.5 Private Compensation.............................................................................8
BAB III..........................................................................................................................9
PENUTUP.....................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Di masa seperti sekarang ini, dunia telah memasuki era globalisasi. Dengan
dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang komunikasi dan transportasi
telah memberikan pengaruh yang sangat besar dalam hubungan antar bangsa.
Khususnya dalam hubungan ekonomi internasional jarak jauh, lautan yang
membentang antar negara bukanlah menjadi suatu masalah lagi. Aliran barang dan
jasa yang semakin bebas telah menimbulkan saling ketergantungan sekaligus
persaingan global yang semakin ketat. Dengan demikian tidak ada lagi negara yang
hidup terisolasi tanpa mempunyai hubungan, baik hubungan ekonomi, keuangan
maupun perdagangan internasional.
Pelaksanaan perdagangan lintas negara atau sering disebut ekspor dan impor,
berbeda dengan perdagangan dalam negeri. Perbedaan tersebut antara lain dalam
hukum peraturan pabean, standar mutu produk barang, ukuran, takaran dan
timbangan, serta peraturan perdagangan luar negeri yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional harus dapat
menggunakan sumber-sumber ekonomi yang dimilikinya secara efektif dan efisien.
Dunia usaha perindustrian saat ini telah berkembang pesat banyak perusahaan yang
berorientasi pada konsep yang sama yaitu bisa menuju pada pasaran Internasional.
Transaksi import suatu produk tidaklah mudah, namun ada hal-hal yang perlu
diperhatikan. Suatu perusahaan ketika akan melakukan transaksi import perlu
memperhatikan, beberapa hal seperti : sistem pemerintahan, ketentuan dan hukum
yang berlaku, mata uang yang berbeda, jarak yang relatif jauh, adanya tarif dan kuota.
Maka suatu perusahaan yang berorientasi import tentu telah mengetahui dan
menyiapkan strategi yang digunakan dalam transaksi import.
1
Transaksi perdagangan internasional kelihatannya sangat sederhana, karena
transaksi tersebut terjadi diantara kedua belah pihak yaitu antara eksportir dan
importir, meskipun demikian pada hakikatnya bersifat kompleks. Faktor–faktor yang
harus disepakati bersama antara lain prosedur– prosedur ekspor dan import yang
harus benar, resiko yang harus ditanggung bila terjadi kecelakaan, perbedaan
peraturan pemerintah, bagaimana cara pembayaran barang yang telah dibeli/ dijual
dan lain–lain. Banyak terjadi kegagalan dalam kesepakatan untuk melakukan kegiatan
ekspor impor karena pengawasan yang kurang benar.
1.3 Tujuan
BAB II
2
PEMBAHASAN
Hal ini juga mempengaruhi sistem pembayaran yang terjadi pada perdagangan
internasional. Jika pedagang ratusan tahun lalu menggunakan sistem barter sebagai
pembayaran perdagangan internasionalnya, pada zaman ini tentu saja sudah jauh
berbeda. Eksportir dan importir hendaknya mengetahui bagaimana risiko dan sistem
pembayaran internasional agar penyaluran barang dapat berjalan dengan semestinya.
Artinya, eksportir paham bagaimana sistem penerimaan uang dari luar negeri,
sedangkan importir paham bagaimana sistem pengiriman uang ke luar negeri.
3
2.2.1 Cash
dengan menggunakan uang tunai atau cek, yang dilakukan bersama-sama dengan
surat pesanan atau menunggu diterimanya kabar bahwa barang yang telah dipesan
dikapalkan oleh eksportir. Cara pembayaran ini mempunyai risiko yang besar.
Kelemahan cara pembayaran secara tunai di antaranya sebagai berikut :
1. Dalam pembelian barang, importir harus menyediakan dana, walaupun barang yang
dibeli belum diterimanya. Importir dalam hal ini harus menanggung biaya untuk
barang yang dipesan.
2. Terdapat kemungkinan barang yang dipesan tidak sesuai dengan barang yang
diterima.
pihak eksportir.
Surat wesel dagang adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara eksportir
menarik surat wesel atas importir sejumlah harga barang-barang beserta biaya-biaya
pengirimannya. Dalam surat wesel tersebut harus dilampiri dokumen dokumen
berupa:
1. faktur (invoice),
5
6. surat asuransi (insurence).
Wesel adalah surat perintah pembayaran dari seseorang (penarik wesel) yang
ditujukan kepada orang lain (yang kena tarik) untuk membayar sejumlah uang tertentu
(nilai nominal wesel) kepada seseorang yang ditunjuk dalam surat wesel (pemegang
wesel) pada tanggal yang sudah ditentukan (hari jatuh tempo).
Cara pembayaran semacam ini sekarang masih banyak digunakan dalam lalu
lintas pembayaran internasional. Dengan surat wesel, apabila eksportir membutuhkan
uang sebelum jatuh tempo, maka ia dapat menjualnya kepada pihak lain, yang kelak
akan menukarkannya kepada importir setelah wesel itu jatuh tempo.
Letter of credit atau commercial letter of credit adalah surat yang dikeluarkan
oleh bank atas permintaan pembelian sejumlah barang di mana bank sendiri yang
mengakseptir (menyetujui) dan membayar surat wesel yang ditarik oleh eksportir.
Pada dasarnya terdapat tiga pihak yang ada dalam transaksi letter of credit, yaitu:
2. issuer (issuing bank), adalah bank di negara importir yang mengeluarkan L/C atas
6
permintaan importir.
3. Beneficiary (eksportir), adalah pihak yang menerima pembukaan L/C oleh importir.
1. L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa la-ngsung membayar sesuai
2. Merchant L/C, artinya L/C dimana seorang importir dapat memasukkan barang
terlebih dahulu dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar
kemudian.
3. Industrial L/C, artinya impor banang-barang industri atau barang modal secara
cepat dan tidak dipakai untuk barang konsumsi.
4. Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan instruksi kepada Advising Bank
(bank yang ditunjuk) untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C
kepada eksportin sebelum mengapalkan barang-barang ekspor.
5. Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang
waktu tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah
penunjukan dokumen.
7
2.2.5 Private Compensation
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Paul Krugman and Maurice Obsfeld, 2003. International Economics Theory and
Policy; WORD STUDENT SERIES
10