Anda di halaman 1dari 4

NOTULEN

Rapat : Pertemuan Lintas Sektor


Hari, Tanggal, Jam : Kamis, 27 Juni 2019 Jam 09.00 WIB
Tempat : Aula UPTD Puskesmas Jati Ranggon
Pemimpin Rapat : Titim Fatimah, SST, SKM
Notulis : Amelia Nur Hikmah, Amd.Keb
Susunan Acara : 1. Pembukaan dari Kepala UPTD Puskesmas Jati
Ranggon oleh Titim Fatimah, SST, SKM
2. Sambutan dari Lurah Bapak Ir. Achmad Hidayat
3. Pembahasan Rapat
- Capaian kegiatan peluang inovatif Puskesmas
- Peluang inovatif Puskesmas
- Sosialisasi kegiatan Puskesmas
4. Diskusi
5. Penutup

Kata Pembukaan:
Pembukaan oleh Kepala UPTD Puskesmas Jati Ranggon tentang ucapan
terimakasih atas partisipasinya kepada Bapak Lurah dan pemangku jabatan yang
telah hadir pada kesempatan ini, agar berjalan dengan baik dan lancar.

Sambutan dari Lurah tentang ucapan terimakasih kepada UPTD Puskesmas Jati
Ranggon yang telah berperan aktif terhadap permasalahan kesehatan yang ada di
wilayah Jati Ranggon. Dengan demikian, masyarakat Jati Ranggon lebih memahami
tentang pentingnya kesehatan dan cara pemecahan masalah yang ada di wilayah
Jati Ranggon.

Pembahasan rapat oleh dr. Srisdawati menyampaikan peluang inovatif Puskesmas

Pembahasan rapat oleh dr. Srisdawati menyampaikan tentang capaian kegiatan


program UKM Puskesmas Januari – Juni 2019.
1. KIA
- Ibu hamil : 44,8%
- Ibu bersalin : 38,9%
- Neonatus : 38,9%
- Komplikasi ibu : 2,1%
- Komplikasi neonatus : 1,9%
- Total kematian bayi ada 2, dengan penyebab IUFD di posyandu Panda I
dan DBD di Merpati
2. Gizi
Capaian gizi sudah diatas target yaitu 85%, karena tingkat partisipasi
masyarakat sudah baik, sehingga banyak balita yang hadir ke posyandu. Dari
semua balita yang hadir, untuk status gizi BGM yang ada di posyandu ada
0,6% dari jumlah target 15%. Total BGM sampai saat ini masih ada 8.
3. Promosi kesehatan
Cakupan PHBS rumah tangga sudah 100%, dilakukan di 8 RW wilayah Jati
Ranggon kecuali RT 07 dengan jumlah 2.250KK
4. Kesling
Masih ditemukan masyarakat yang BABS, ada 23 KK
5. Imunisasi
Target 95% dan cakupan imunisasi bayi Januari – Juni 2019 diantaranya:
- HB0 : 40,6%
- BCG : 40,9%
- DPT-HB-HIB 1 : 40,3%
- DPT-HB-HIB 2 : 36,9%
- DPT-HB-HIB 3 : 36,2%
- Polio 1 : 34,8%
- Polio 2 : 34,9%
- Polio 3 : 31,6%
- Polio 4 : 31,9%
- Polio IPV : 35,9%
- Campak/MR : 35,2%
- Imunisasi lengkap : 35.2%
- Booster DPT-HB-HIB : 19,9%
- Imunisasi Campak/MR : 17,2%
Target 95% dan cakupan imunisasi ibu hamil Januari – Juni 2019
diantaranya
- TD 1 : 20,1%
- TD 2 : 14,0%
- TD 3 ulang : 9,9%
- TD 4 ulang : 7,5%
- TD 5 ulang : 4,6%
6. TB Paru
- Total kasus TB Paru ada 17, mayoritas ada di RW 04
7. Penyakit Tidak Menular
- Total kasus hipertensi triwulan II untuk kasus baru laki-laki ada 269 orang
dan perempuan 526.
- Total kasus diabetes mellitus triwulan II untuk kasus baru laki-laki 26 orang
dan perempuan 49
- Total kasus kanker serviks triwulan II untuk kasus baru tidak ada
- Total kasus kanker payudara triwulan II untuk kasus baru tidak ada
- Total kasus asma triwulan II untuk kasus baru laki-laki 17 orang dan
perempuan 13

Peluang inovatif diantaranya:


- Meningkatkan penjaringan komplikasi kebidanan
- Menurunkan jumlah balita gizi buruk
- (JARO BEZI = Jati Ranggon Bebas Kurang Gizi)
- Meningkatkan PHBS rumah tangga
- Menurunkan jumlah masyarakat yang BABS
(DONAT KEJU = Donasi Jamban Sehat Keluarga Maju)
- Meningkatkan penjaringan pada pasien terduga TB
(JARAN ELTIRU = Jati Ranggon Eliminasi TB Paru)
- Meningkatkan cakupan pelayanan skrining kesehatan pada usia produktif

Permasalahan yang dihadapi terkait kegiatan masing-masing program, diantaranya:


1. KIA
Total kunjungan K4 lebih sedikit dibandingkan kunjungan K1, karena masih banyak
ibu hamil yang terdaftar sebagai K1 akses, sehingga K4 belum bisa mencapai
target
2. Gizi
Beberapa keluarga memiliki faktor ekonomi yang dibawah rata-rata
3. Kesling
Masih banyak ditemukan keluarga yang belum ber PHBS
4. Imunisasi
Warga yang melakukan imunisasi di RS, sehingga cakupan belum mencapai target
5. Penyakit Tidak Menular
- Kurangnya kesadaran masyarakat usia produktif terhadap pentingnya skrining
kesehatan
- Sulit menemukan jadwal yang tepat antara petugas dengan masyarakat usia
produktif
- Masih rendahnya jumlah kunjungan usia produktif di posbindu
6. TB Paru
- Kebiasaan dan pengetahuan masyarakat masih rendah tentang penyakit
tersebut, dan menganggap penyakit tersebut tidak mengancam
- Belum semua pasien terduga TB terjaring
- Petugas rangkap program

Sosialisasi kegiatan program Puskesmas


Saat ini Puskesmas sudah menyediakan persalinan, program USG gratis, IVA test,
dan laboratorium.

Tanya jawab
1. Kapan diadakan IVA test? (Ibu Dwi, RT 03 RW 08)
IVA test dilakukan setiap hari Jumat

Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut


1. KIA
- Mengoptimalkan tugas kader untuk lebih giat mencari ibu yang baru hamil 1-
12 minggu agar bisa masuk K1 murni
- Meningkatkan penjaringan komplikasi kebidanan yaitu pembinaan RS, Klinik,
dan BPS secara rutin, serta kerjasama dengan RS untuk mengadakan USG
gratis
2. Gizi
- Mencari donatur tetap dalam pembelian PMT pemulihan untuk BGM
selama 1 tahun terutama bagi yang tidak mampu
- Pemantauan BGM di posyandu dan Puskesmas
3. Kesling
- Melibatkan tokoh masyarakat dan para pemilik usaha yang ada di Jati
Rangoon untuk berpartisipasi dalam pembuatan jamban sehat
4. Promkes
- Pendataan dan pembinaan kembali PHBS di masyarakat
- Penyuluhan dalam dan luar gedung

5. Imunisasi
- Koordinasi dengan RT setempat untuk memberitahu kader jika ada warga
yang imunisasi di RS/Klinik, agar didata dan dilaporkan ke binwil masing-
masing posyandu
- Memberikan penyuluhan di dalam dan luar gedung terkait PTM

6. TB Paru
- Penjaringan kasus terduga TB dengan metode jemput bola yang dibantu
oleh kader TB
- Pembuatan ATM dahak
- Pembuatan ruangan dan alur khusus pelayanan TB Paru
7. Penyakit Tidak Menular
- Koordinasi jadwal untuk mendatangkan remaja usia produktif ke posbindu
PTM
- Memberikan penyuluhan di dalam dan luar gedung terkait PTM

Penutup dilanjutkan dengan doa.

Pemimpin Rapat
Kepala UPTD Puskesmas Jati Ranggon

Titim Fatimah, SST, SKM


Pembina Tk.I / IVb
NIP. 19660805 198603 2 004

Anda mungkin juga menyukai