Makalah Biologi Umum Kelompok 2 8
Makalah Biologi Umum Kelompok 2 8
Disusun oleh :
Kelompok 2/ Pendidikan Kimia 1 B
Khaerunnisa : (1222080040)
Kiki Kamaliah : (1222080042)
M Randi Fadilah : (1222080050)
Marsya Malika Rahma : (1222080053)
M Ikbal Nugraha : (1222080055)
Nurtriana Fathatunnisa : (1222080071)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah biologi umum ini dengan
sebaik-baiknya.
Di dalam makalah ini, kami telah berusaha menguraikan sebaik mungkin
semua hal yang berkaitan dengan tema yang akan dibahas. Besar harapan kami agar
pembaca mampu memahami lebih jauh tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
hal tersebut. Kami ucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang sudah terlibat
terutama ibu Ukit.M.Si. yang telah memberikan kesempatan untuk mengerjakan
makalah ini.
Akan tetapi, kami menyadari bahwa di dalam makalah ini, masih terdapat
banyak kekurangan yang tentunya mengakibatkan makalah ini masih dikatakan jauh
dari sempurna. Maka dari itu, kami harapkan pembaca dapat memaklumi serta
memberi kritik dan saran yang membangun demi terwujudnya makalah yang lebih
baik di masa yang akan datang.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. 4
BAB I...................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................... 6
2.1. Darah........................................................................................................6
2.2. Fungsi dan Komponen darah................................................................... 6
2.3. Karakteristik Darah..................................................................................7
2.4. Plasma...................................................................................................... 8
2.5. Sel Darah Merah...................................................................................... 9
2.6. Sel Darah Putih........................................................................................ 9
2.7. Keping Darah ........................................................................................ 11
2.8. Penggolongan Darah.............................................................................. 12
2.9. Jantung .................................................................................................. 14
2.10. Pembuluh Darah................................................................................... 15
2.11. Mekanisme Sistem Sirkulasi................................................................ 17
2.12. Gangguan Sistem Sirkulasi.................................................................. 17
BAB III..................................................................................................................19
PENUTUP............................................................................................................. 19
Kesimpulan........................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
3
DAFTAR GAMBAR
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Darah
Darah merupakan suatu cairan di dalam tubuh yang berfungsi mengalirkan
oksigen ke suluruh jaringan tubuh, mengirimkan nutrisi yang dibutuhkan sel-sel dan
menjadi suatu benteng pertahanan terhadap bakteri dan virus, tanpa darah yang cukup
seseorang dapat mengalami berbagai gangguan kesehatan bahkan juga bisa kematian.
Darah terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan sel darah, sel darah yang terdiri
dari sel darah merah atau eritrosit, sel darah putih atau leukosit, dan sel pembekuan
atau trombosit. Volume darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter, sekitar 55 persennya
adalah cairan sedangkan 45 persen sisanya terdiri dari sel darah, fungsi utama dari
darah adalah untuk mentransportasi sel darah merah akan tetap berada dalam system
sirkulasi dan mengandung pigmen yang yang berfungsi mengangkut oksigen yaitu
hemoglobin, pemeliharaan keseimbangan asam basa, pembuangan limbah
metabolisme dari jaringan (Agawemu, 2016)
Darah melakukan banyak fungsi penting untuk kehidupan dan dapat
mengungkapkan banyak tentang kesehatan kita. Darah adalah jenis jaringan ikat,
terdiri atas sel-sel (eritrosit, leukosit, dan trombosit) yang terendam pada cairan
kompleks plasma. Darah membentuk sekitar 8% dari berat total tubuh. Pergerakan
konstan darah sewaktu mengalir dalam pembuluh darah menyebabkan unsur-unsur sel
tersebar merata di dalam plasma. Di bawah ini akan dipaparkan tentang darah meliputi,
fungsi darah, komposisi darah (plasma, sel darah), proses pembekuan darah,
penggolongan darah, kelainan pada darah.(Sa’adah,2018)
6
sedangkan trombosit yang ada dalam sirkulasi tidak mempunyai fungsi khusus.
(Frances, K. Widmann, 2003).
Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri dari dua bagian
besar. Darah terdiri dari atas dua komponen utama yaitu plasma darah sebesar 55%
dan komponen padatan (korpuskuli) sebesar 45%. Plasma darah terdiri atas 91% air,
8% protein terlarut, 1% asam organik dan 1% garam protein (Guyton Arthur L, 2002).
Plasma mengandung bermacam-macam zat yang dikategorikan dalam beberapa
golongan, yaitu
a. Golongan Karbohidrat contohnya Glukosa
b. Golongan Protein contohnya Albumin, Globulin, Fibrinogen
c. Golongan Lemak/Lipid contohnya Cholesterol
d. Golongan Enzym contohnya Amylase. Transaminase
e. Golongan Hormon contohnya Insulia, Adrenalin
f. Golongan Mineral contohnya zat Besi (Fe), Kalium (K)
g. Golongan Vitamin contohnya Vitamin A, Vitamin K
h. Golongan ampas Metabolik contohnya Urea, Asam Urat, Kreatinin
i. Golongan zat warna contohnya Bilirubin dan lain-lainnya.
Bahan organik pada plasma merupakan protein yang disebut Plasma Protein yang
berkisar 6-8%. Terdapat beberapa jenis protein yang berbeda sifat dan fungsinya.
Tubuh individu terdapat kira-kira 200-300 gram protein terdapat dalam bentuk koloid
dan mempengaruhi kekentalan (viskositas) darah. (Depkes RI, 2005).
Komponen padat (korpuskuli) terdiri atas sel sel darah. Terdapat tiga jenis sel darah
yaitu sel darah merah, (Eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit) (Guyton Arthur L., 2002).
7
Karakteristik umum darah meliputi warna, vsikositas, pH, volume, dan
komposisinya (Desmawati, 2013).
a. Warna
Darah arteri berwarna merah muda karena banyak oksigen yang berikatan dengan
hemoglobin dalam sel darah merah. Darah Vena berwarna merah tua / gelap karena
kurang oksigen dibandingkan dengan darah Arteri.
b.Viskositas
Viskositas darah atau kekentalan darah lebih tinggi dari pada viskositas air yaitu
sekitar 1.048 sampai 1.066.
c. pH
pH darah bersifat alkaline dengan pH 7.35 sampai 7.45.
d. Volume
pada orang dewasa volume darah sekitar 70 sampai 75 ml/kg BB atau sekitar 4 sampai
5 liter darah.
8
2..5. Sel darah merah (Eritrosit)
Sel darah yang paling banyak adalah sel darah merah atau eritrosit dengan
persentase sekitar 99,9% dari seluruh elemen padat darah. Sel darah merah adalah sel
kecil yang berwarna merah, Ada 5.000.000 sel darah merah dalam setiap milimeter
kubik darah, yang berfungsi untuk mengangkut nutrisi, dan mengandung hemoglobin,
yang membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. (Rahmatillah, 2018).
Struktur Eritrosit yang normal berbentuk cakram yang di bagian tengah kedua sisinya
mencekung (bikonkaf), dengan diameter sekitar 7,5 µm. Bentuk bikonkaf pada eritrosit
menjadikan eritrosit memiliki permukaan yang lebih luas bagi difusi oksigen. Selain
itu eritrosit juga bersifat fleksibel sehingga memungkinkan eritrosit berjalan melalui
kapiler yang sempit dan berkelok-kelok untuk menyampaikan oksigen ke jaringan
tanpa mengalami keruksakan. Diameter eritrosit dalam keadaan nomal 7,5 – 8 µm
mampu mengalami deformasi pada saat melalui kapiler yang bahkan berdiameter 3 µm.
Eritrosit tidak memiliki inti atau organel yang lain. Sepertiga isi eritrosit adalah
haemoglobin (pigmen merah). Kandungan haemoglobin dalam eritrosit inilah yang
menjadikan darah berwarna merah. Dalam satu eritrosit mengandung sekitar 280 juta
molekul haemoglobin. Isi sel darah merah lainnya termasuk lipid, adenosin trifosfat
(ATP), dan enzim karbonat anhidrase. (Sa’adah,2018)
9
4.Leukosit memilki kemampuan kemotaksis, pelepasan zat kimia oleh jaringan yang
rusak menyebabkan leukosit bergerak mendekati (kemotaksisi positif) atau menjauhi
(kemotaksis negatif) sumber zat.
5. Semua leukosit adalah fagositik, tetapi kemampuan ini lebih berkembang pada
neutrofil dan monosit.
6. Setelah diproduksi disumsum tulang,leukosit bertahan kurang lebih satu hari dalam
sirkulasi sebelum masuk ke jaringan. Sel ini tetap dalam jaringan selama beberapa hari,
beberapa minggu, beberapa bulan, bergantung jenis leukositnya.
b. Ada lima jenis leukosit dalam sirkulasi darah, yang dibedakan berdasarkan ukuran,
bentuk nukleus, dan ada tidaknya granula sitoplasma. Sel yang memiliki granula
plasma disebut granulosit sedangkan,sel yang tidak memiliki granula disebut
agranulosit.
Hampir 75% dari jumlah sel darah putih adalah granulosit, mereka terbentuk dalam
sumsum tulang. Granulosit terbagi menjadi neutrofil, eusisinofil, dan basofil,
berdasarkan warna granula sitoplasmanya saat dilakukan pewarnaan dengan zat warna
darah wright.
1. Neutrofil. Neutrofil mencapai 60% dari jumlah sel darah putih. Neutrofil memiliki
granula kecil berwarna merah muda dala sitoplasmanya. Nukleusnya memiliki tiga
sampai lima lobus yang terhubungkan dengan benang kromatin tipis. Fungsi
neutrofil sangat fagositik dan sangat aktif. Sel-sel ini sampai di jaringan terinfeksi
untuk menyerang dan menghancurkan bakteri, virus, atau penyebab lainnya.
2. Eosinofil adalah fagositik lemah. Jumlahnya akan meningkat saat terjadi alergi
atau penyakit parasit, tetapi akan berkurang selama stres berkepanjangan. Sel ini
berfungsi dalam detoksifikasi histamin yang diproduksi oleh sel mast dan jaringan
yang cidera saat inflamansi berlangsung. Eosinofil mengandung peroksidase dan
fosfatase, yaitu enzim yang mampu menguraikan protein. Enzim ini mungkin
terlibat dalam detoksifikasi bakteri dan pemindahan kompleks antigen-antibodi,
tetapi fungsi pastinya belum diketahui.
1. Limfosit mencapai 30% jumlah total leukosit dalam darah. Sebagian besar limfosit
dalam tubuh ditemukan di jaringan limfatik, dengan rentang hidup dapat mencapai
beberapa tahun. Limfosit mengandung nukleus bulat berwarna biru gelap yang
dikelilingi lapisan tipis sitoplasma. Limfosit berasal dari sel sel batang sumsum
tulang merah, sel ini berfungsi dalam reaksi imunoglobulin.
10
2. Monosit mencapai 3% sampai 8% jumlah total leukosit. Monosit merupakan sel
darah yang besa,diameternya sekitar 12-18 mikrometer,nukleus besarseperti telur
atau seperti ginjal,yang dikelilingi sitoplasma berwarna biru keabuan pucat.
Fungsinya sangat fagositik dan sangat aktif. Sel ini siap bermigrasi melalui
pembuluh darah. Jika monosit telah meninggalkan aliran darah maka sel ini
menjadi histiosit jaringan. Granulosit dan monosit berperan penting dalam
perlindungan badan terhadap mikroorganisme.dengan kemampuannya sebagai
fagosit mereka memakan bakteri-bakteri hidup yang masuk ke peredaraan darah.
Trombosit berjumlah 250.000 sampai 400.000 per mm3 . Bagian ini merupakan
fragmen sel tanpa nukleus yang berasal dari megakariosit raksasa multinukleus dalam
sumsum tulang. Ukuran trombosit mencpai setengah ukuran sel darah merah.
Sitoplasmanya terbungkus suatu membran plasma dan mengandung berbagai jenis
granula. Trombosit berfungsi dalam hemostatis (penghentian perdarahan) dan
perbaikan pembuluh darah yang robek.
Penggumpalan darah dipercepat oleh panas yang sedikit lebih tinggi dari suhu badan,
kontak dengan bahan kasar, contoh pinggiran yang kasar dari pembuluh darah yang
rusak atau dengan pembalut. Penggumpalan diperlambat karena dingin, jika disimpan
dalam tabung berlapis lilin disebelah dalamnya, dan dengan ditambah kalsium sitrat
atau natrium sitrat yang menyingkirkan garam kalsium yang dalam keadaan normal.
11
2.8. Penggolongan Darah
Tabel klasifikasi antigen dan antibodi dalam golongan darah tipe ABO
A A A
B B B
12
Tabel Karakteristik Antigen dan Antibodi dalam Golongan Darah ABO
Sumber :https://images.app.goo.gl/3DTmyUT45tzKtA4h8
Golongan darah ABO manusia ditentukan oleh jenis antigen dan antibodi
yang ada dalam darah. Dengan kata lain, golongan darah A memiliki sel darah
merah dengan antigen A pada permukaan sel darah merah dan menghasilkan
antibodi dalam serum terhadap antigen B. Golongan darah B memiliki antigen B
pada permukaan sel darah merah dan akan menghasilkan antibodi dalam serum
terhadap antigen A. Golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen
A dan B pada permukaan sel darah merah dan tidak menghasilkan antibodi dalam
serum terhadap antigen A dan B. Golongan darah O memiliki sel darah tanpa
antigen, tetapi dalam serumnya terdapat antibodi terhadap antigen A dan B. (Ikah.
R, Sri. D, Aprillia. I.K, 2019)
Nama Rh berasal dari nama monyet rhesus tempat antigen Rh pertama kali
ditemukan. Seseorang dengan antigen Rh dalam sel darah merah adalah Rh-positif
(+), dan seseorang tanpa antigen Rh dalam sel darah merah adalah Rh-negatif (-).
Orang Rh-negatif tidak mengembangkan antibodi anti-Rh kecuali ia telah terpapar
antigen Rh. Untuk meguji seseorang memiliki Rh– atau Rh+, darah dibubuhi
dengan antibodi anti-Rh ketika darah Rh+ dicampur dengan antibody anti-Rh maka
akan terjadi penggumpalan. (Sumiyati, 2018)
Jika seorang pria Rh+ menikah dengan seorang wanita Rh- , anak tersebut
dapat meninggal saat melahirkan atau mengalami anemia berat , penyakit kuning,
atau kejang - kejang akibat perdarahan intraserebral . Oleh karena itu , sangat
penting juga untuk mengetahui bahwa kera rhesus dapat menyebabkan hemolisis ,
terutama penyakit hemolitik neonatus , yang dapat menyebabkan kematian bayi .
(Sumiyati, 2018)
13
2.9. Jantung
Jantung adalah organ penting dari sistem manusia . Jantung memompa darah
yang mengandung oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Jantung terdiri dari
beberapa ruang yang dikelilingi oleh beberapa katup, termasuk katup
atrioventrikular dan semilunar . Katup atrioventrikular terdiri dari bikuspidalis
(mitral) dan katup trikuspid terletak di antara atrium dan ventrikel, dan katup bulan
sabit terletak di antara ventrikel dan aorta dan arteri pulmonalis. (David.R,
Yerizal.K , 2018 )
1. Letak Jantung
Ukuran panjang jantung sekitar 12 cm , lebar 8-9 cm , dan tebal sekitar
6 cm , atau seukuran telapak tangan . Jantung terletak di rongga dada di dalam
mediastinum antara paru - paru di belakang tulang dada ( tulang dada).
Jantung diposisikan ke bawah dan diputar sedikit ke kiri , jadi sekitar dua
pertiga dari jantung berada di sisi kiri . Bagian atas hati lebih lebar dari bagian
bawah . Bagian atas jantung meruncing (berbentuk kerucut) tepat di atas
diafragma .(Sumiyati, 2018)
3. Dinding Jantung
Dinding jantung terdiri dari tiga struktur yaitu epikardium ,
miokardium , dan endokardium. Epikardium adalah lapisan luar atau serosa
dari permukaan jantung. Miokardium adalah komponen utama dari dinding
jantung, terdiri dari struktur seperti otot lurik dan lapisan kerja jantung.
Endokardium adalah lapisan dalam ruang jantung. (Sumiyati, 2018)
14
Gambar 3.2 Susunan dinding Jantung
Sumber :https://images.app.goo.gl/sViq9keLEH3KQP558
4. Ruang Jantung
Jantung memiliki empat ruang , dua di antaranya disebut atrium atau
atrium. Dua ruangnya yang tersisa kemudian disebut ventrikel atau bilik.
Mereka dipisahkan oleh septum antara atrium kanan dan atrium kiri dan
ventrikel. Atrium kiri dan ventrikel kiri membawa oksigen yang kaya darah.
Atrium kanan dan ventrikel kanan membawa sejumlah besar darah CO2.
(Suryono, 2016)
15
Gambar 3.4 Struktur Dinding Pembuluh Darah
(Seeley et al, 2007)
a. Pembuluh arteri
Pembuluh arteri adalah pembuluh yang pangkalnya ada di bilik jantung.
Pembuluh ini berfungsi membawa darah keluar dari jantung. Pembuluh arteri
memiliki ciri-ciri yaitu: dindingnya tebal, elastis (kenyal), dan mampu
berkontraksi; jika diraba, denyutnya dapat kita rasakan, dan; tekanan darah
yang dilewatinya pada umumnya kuat. (Yani, 2021)
Arteri juga memiliki banyak percabangan, diantaranya arteriol yang
merupakan percabangan dari arteri sementara kapiler merupakan percabangan
dari arteriol. (Muhiddin, 2016)
Arteri dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu.
1. Aorta. Aorta merupakan pembuluh arteri yang ukurannya paling besar dan
terletak di bilik (ventrikel) kiri.
2. Arteri pulmonalis. Arteri jenis ini membawa darah kaya karbondioksida
dari jantung ke paru-paru.
3. Arteri coroner, yaitu arteri yang bertugas memberi nutrisi dan oksigen ke
sel-sel jantung. (Yani, 2021)
b. Kapiler
Kapiler merupakan pembuluh darah yang jumlahnya paling banyak dan paling
kecil. Dinding pembuluh kapiler yang sangat tipis, hanya tersusun atas satu
lapis jaringan epitel memungkinkan pertukaran substansi antara darah dengan
sel-sel jaringan tubuh. (Muhiddin, 2018). Selain sebagai media pertukaran zat,
kapiler juga berfungsi untuk penghubung antara arteriola dan venula
(pembuluh vena terkecil), penyaring darah di dalam ginjal, dan menyerap zat-
zat makanan di dalam usus. (Yani, 2021)
16
c. Vena
Pembuluh vena biasa dikenal juga sebagai pembuluh balik karena bertugas
membawa kembali darah ke jantung. Setelah darah melalui kapiler, darah akan
masuk ke venula yang merupakan pembuluh vena terkecil. Selanjutnya venula
akan membentuk pembuluh vena yang lebih besar yang disebut sebagai vena
cava. Vena tersebut berfungsi mengembalikan darah masuk ke jantung.
(Sa’adah, 2018)
17
Penyakit ini merupakan penyakit bawaan yang telah pada pada seseorang
sejak lahir. Penderita penyakit ini tidak dapat beraktivitas secara berlebihan
dan terkadang nyeri dada jika kelelahan. Mereka juga mudah mengalami
pingsan. (Sa’adah, 2018)
b. Jantung bocor
Sama halnya dengan penyakit sebelumnya, jantung bocor juga merupakan
penyakit bawaan sejak lahir, di mana pada saat masih dalam kandungan,
pembentukan lapisan yang memisahkan serambi kiri dan kanan tidak
sempurna. Akibatnya, darah bersih dan kotor yang ada di dalamnya
bercampur. Jika melakukan aktivitas berat, tubuh penderita akan membiru
dan mengalami sesak nafas meskipun tidak sampai nyeri dada.
c. Aterosklelrasis
Penyakit ini disebabkan adanya pengendapan zat-zat berlemak di arteri.
Pengendapan zat berlemak ini pada akhirnya akan membentuk plak yang
membuat arteri menebal dan kaku. Kerusakan arteri ini menyebabkan
kinerja jantung terganggu karena pasokan oksigen yang diangkut oleh
arteri menjadi sedikit. (Campbell, 2008)
d. Serangan jantung
Jika aterosklelrasis tidak langsung disadari atau ditangani, maka penderita
berakibat mengalami serangan jantung. Serangan jantung merupaka mati
atau rusaknya jaringan otot jantung karena adanya penyumbatan arteri
konorer. Arteri coroner memiliki saluran yang kecil sehingga rentan
terjadinya penyumbatan.
e. Stroke
Stroke juga merupakan akibat lain dari aterosklelrasis. Penyakit stroke
disebabkan maitnya jaringan saraf akibat kekurangan oksigen. Stroke
biasanya ditandai dengan penyumbatan arteri di bagian kepala. Penderita
stroke berisiko mengalami kelumpuhan bahkan kematian.
18
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berhubungan dalam
pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah dari satu
tempat ke tempat lain
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah,serta jantung.
Dan darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah. (trombosit).
Didalam sel darah merah terdapat pigmen protein pengikat oksigen dan
karbondioksida, yaitu hemoglobin. Sel darah putih terdiri dari loukesit gronulosit
(Netrofil, cosinofil, basofil)dan leukosit agranulosit (monosit, limfosit). Trombosit
berfungsi membekukan darah. Didalam serum terdapat antibody (kekebalan).
Pembuluh darah meliputi pembuluh nadi dan pembuluh balik. Perbedaan darah
manusia tergolong peredaran tertutup dan gandah.
19
DAFTAR PUSTAKA
20