Anda di halaman 1dari 6

Sistem Penyediaan Air Limbah Kecamatan Pulau Laut Sigam, Kotabaru

BAB III
GAMBARAN UMUM DAERAH PERENCANAAN

3.1. UMUM
Kecamatan Pulau Laut Sigam merupakan salah satu kecamatan yang ada di
Kabupaten Kotabaru. Kecamatan Pulau Laut Sigam merupakan kecamatan yang
ada pada tahun 2020, kecamatan ini merupakan kecamatan pecahan dari
Kecamatan Pulau Luat Utara. Pulau Laut Sigam terdiri dari 3 kelurahan dan 8
desa, serta 20 RW dan 111 RT yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 37.424
jiwa.

3.2. ASPEK FISIK KOTA


3.2.1. Letak dan geografi
Secara geografis, Kecamatan Pulau Laut Sigam terletak antara lintang
03°12’58.89” dan bujur 116°15’25.30”. Luas wilayah administrasi adalah 37,09
km2 yang terdiri dari 3 kelurahan dan 8 desa. Batas-batas administrasinya sebagai
berikut:
 Utara : Laut Selat Malaka
 Selatan : Kecamatan Pulau Laut Timur
 Timur : Laut Selat Malaka
 Barat : Kecamatan Pulau Laut Utara

3.2.2. Topografi
Secara umum, topografi di daerah Kotabaru, Kalimantan Selatan, dapat
digambarkan sebagai datarean rendah dan berbukti dengan ketinggian bervariasi
antara 0 – 500 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Pulau Luaut Sigam
sendiri merupakan pulau kecil yang terletak di bagian selatan Kabupaten
Kotabaru, sekitar 8 km dari bibir pantai.

3.2.3. Hidrologi
Kecamatan Pulau Laut Sigam memiliki sumber daya air yang melimpah
dari air hujan, danau kecil, atau sungai-sungai kecil yang mengalir dari daratan

Gambaran Umum Daerah Syifa Salsabila


Perencanaan Andini
Sistem Penyediaan Air Limbah Kecamatan Pulau Laut Sigam, Kotabaru

sekitarnya. Kecamatan ini juga terletak di dekat perairan laut, maka juga
memungkinkan terjadinya pengaruh pasang surut yang dapat mempengaruhi
ketersediaan air. Sungai yang ada di Kecamatan Pulau Laut Sigam adalah Sungai
Sigam (panjang 4.000 m), Sungai Kungkang dan Sungai Tenggiling.

3.2.4. Klimatologi
Wilyalah Kotabaru, termasuk kecamatan Pulau Laut Sigam, termasuk
dalam klasifikasi iklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan rata-rata
tahunan mencapai 2.500 – 4.000 mm. Suhu udara di Pulau Laut Sigam berkisar
antara 22°C hingga 33°C, dengan kelembaban udara yang tinggi sekitar 80% –
90%. Suhu tertinggi biasanya terjadi pada bulan September hingga November,
sedangkan suhu terendah terjadi pada bulan Januari hingga Februari. Musim
penghujan terjadi dari bulan Oktober hingga Maret dengan curah hujan yang
cukup tinggi. Sedangkan, musim kemarau terjadi dari bulan April hingga
September dengan curah hujan yang lebih rendah.

3.2.5. Geologi
Pulau Laut Sigam termasuk dalam bagian dari sabuk lipatan dan tektonik
di Indonesia bagian barat, yang dikenal sebagai Sabuk Fold dan Thrust Belt
(SFTB) Barat. Oleh karena itu, Pulau Laut Sigam memiliki geologi yang sangat
beragam dan kompleks.
Secara umum, geologi Pulau Laut Sigam terdiri dari batuan sedimentasi,
batuan vulkanik, dan batuan metamorf. Batuan sedimentasi yang terdapat di pulau
ini terdiri dari endapan alluvial, delta, dan karst. Sedangkan batuan vulkanik yang
terdapat di sini memiliki batuan andesit, basal, serta batuan piroklastik. Selain itu,
terdapat juga batuan metamorf yang terdiri dari skist, gneis, dan amfibolit.
Terdapat pula keberadaan batuan karst. Pada beberapa tempat, di Pulau Laut
Sigam terdapat keberadaan mineral logam seperti emas, timah, dan tembaga.

3.3. ASPEK SOSIO EKONOMIS


3.3.1. Pemerintahan

Gambaran Umum Daerah Syifa Salsabila


Perencanaan Andini
Sistem Penyediaan Air Limbah Kecamatan Pulau Laut Sigam, Kotabaru

Pulau Laut Sigam yang mempunyai luas wilayah sebesar 37,09 km 2


dengan penduduk 37.424 jiwa. Secara adminstratif, Kecamatan Pulau Laut Sigam
terbagi menjadi 8 desa dan 3 kelurahan. 3 kelurahan tersebut yaitu Baharu
Selatan, Kotabaru Tengah, dan Kotabaru Hilir dengan Kelurahan Kotabaru
Tengah sebagai ibukota kecamaran.
Untuk memfasilitsi pelayanan publik di Pulau Laut Sigam, Pemerintah
Kabupaten Kotabaru mendirikan beberapa kantor pelayanan publik seperti kantor
kecamatan, kantor desa, kantor polisi, dan kantor pos. Selain itu, terdapat juga
beberapa sekolah dan sarana kesehatan seperti puskesmas dan klinik yang berada
di Pulau Laut Sigam.

3.3.2. Kondisi Sosial Budaya


Kondisi sosial budaya di Pulau Laut Sigam masih sangat dipengaruhi
kearifan local dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Mayoritas
penduduk merupakan suku Banjar yang mayoritas bermata pencaharian sebagai
nelayan. Mayoritas penduduk yang menganut agama Islam yang berjumlah
36.355 jiwa.
Tradisi dan adat istiadat masih dipertahankan turun termurun seperti
adanya takbir keliling dan hiburan rakyat. Sistem pendidikan di Pulau Laut Sigam
masih cukup terbatas. Terdapat beberapa SD yang tersebar di beberapa desa,
namun untuk SMP atau SMA, harus pergi ke kota terdekat. Pulau Laut Sigam
memiliki potensi wisata budaya yang cukup menarik seperti seni tari dan musik
tradisional, adat istiadat, dan kehidupan sehari-hari masyarkat setempat.

3.3.3. Pertanian
Di Pulau Laut Sigam, penggunaan lahan untuk pertanian seluas lebih dari
4 ha. Lahan tersebut digunakan untuk tanaman sayuran berupa cabai rawit, cabai
keriting, semangka, terong, dan tomat. Selain sayuran, terdapat produksi buah-
buahan yaitu mangga, durian, jeruk siam, pisang, pepaya, nangka, dan rambutan.

3.3.4. Industri

Gambaran Umum Daerah Syifa Salsabila


Perencanaan Andini
Sistem Penyediaan Air Limbah Kecamatan Pulau Laut Sigam, Kotabaru

Masyarakat Pulau Laut Sigam memiliki kegiatan industri dan home


industri yang potensial dikembangkan diantaranya pertambangan batu bara,
industri perkebunan (kelapa sawit, karet, kakao), industri pengolahan kayu,
industri parawisata, dan home industri karena baik itu makanan khas Kotabaru
maupun produk kerajinan.
Kegiatan industri dan home industri didukung oleh kebijakan pemerintah
Kab. Kotabaru sehingga semakin berkembang dari segi kualitas maupun
kuantitasnya.

3.3.5. Perdagangan
Kabupaten Kotabaru memiliki beberapa pasar tradisional yang biasanya
menjadi pusat perdagangan dan kegiatan ekonomi masyarakat setempat.
Kecamatan Pulau Laut Sigam memiliki 1 pasar dengan bangunan permanen, 2
pasar tanpa bangunan, 5 mini market, dan 15 rumah makan. Jika ingin mencari
yang lebih lengkap terdapat beberapa pasar yang menjadi pusat perdagangan dan
kegiatan ekonomi masyarkat setempat yaitu Pasar Kemakmuran, Limbur Raya,
Pasar Baharu dan Pasar Sabtu juga Pasar Rabu.
Dalam hal perdagangan, terdapat penetapan retribusi dan pedagang-
pedagang kecil yang berdagang di jalan umum dan di taman Kotabaru, khususnya
Pulau Laut Sigam. Tempat yang digunakan untuk pasar ialah gedung dan tempat
luas yang digunakan untuk kebutuhan pasar dengan aturan sewa dengan jangka
waktu yang lama atau pendek. Dalam kegiatannya, para pedagang akan dikenakan
retribusi rutin. Penarikan retribusi pasar digunakan untuk memperbaiki pasar yang
rusak. Setiap toko diharuskan untuk membayar retribusi, baik toko yang besar
maupun toko kelontongan atau kecil.
Perdagangan merupakan salah satu sumber pemasukan di Kotabaru. Di
Kotabatu jumlah sarana perdagangan menurut jenisnya ada 69 pasar, 21 toko,
2119 kios, dan warung.

3.3.6. Perhubungan
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang penting untuk
memperlancar kegiatan perekonomian. Makin meningkatnya usaha pembangunan

Gambaran Umum Daerah Syifa Salsabila


Perencanaan Andini
Sistem Penyediaan Air Limbah Kecamatan Pulau Laut Sigam, Kotabaru

jalan dalam rangka untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar


lalu lintas barang dari suatu daerah ke daerah lain.
Secara umum, Kecamatan Pulau Laut Sigam sudah memadai dari hal
transportasi dan komunikasi. Untuk akses antar desa ke desa lainnya maupun ke
kecamatan lain, seluruh desa di Pulau Laut Sigam berupa transformtasi darat
dengan jenis permukaan jalan berupa aspal/beton. Ini menunjukkan kemudahan
akses yang cukup mudah dan cepat.
Panjang jalan Kabupaten Kotabaru mencapai 1.205,57 km. Apabila dilihat
dari jenis permukaan jalan, sepanjang 413,53 km jalan dengan permukaan aspal,
permukaan kerikil sepanjang 615,846 km, permukaan tanah sepanjang 60,589 km.

3.3.7. Keuangan
Salah satu usaha pemerintah dalam meningkatkan peran serta daerah
tingkat II dalam pembiayaan pembangunan daerah adalah dengan menggalakkan
Penerimaan asli daerah (PAD). Salah satu pos yang pa;ing tinggi dalam
meningkatkan PAD adalah penerimaan yang berasal dari pajak. Penerimaan pajak
ini dibagi menurut jenisnya yang salah satunya bersumber dari Pajak Bumi
Bangunan (PBB). Diharapkan dari tahun ke tahun penerimaan dari PBB ini
meningkat karena proses pembayaran pajak ini masih belum optimal mengingat
masyarakat yang masih belum sadar akan kewajiban membayar pajak.
Selain PAD, ada juga Dana Perimbangan. Dana Perimbangan adalah dana
yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dan yang
terakhir adalah Lain-Lain Pendapatan yang Sah. Itu meliputi pendapatan hibah,
dana darurat, dana bagi hasil pajak dari Provinsi dan Pemerintah, dll.

3.3.8. Neraca Regional


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah total nilai produksi
barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu wilayah selama kurun waktu tertentu
yaitu satu tahun. Dalam perhitungannya PDRB didasarkan atas harga yang
berlaku dan atas dasar harga konstan. Kontribusi besar pada PDRB atas harga

Gambaran Umum Daerah Syifa Salsabila


Perencanaan Andini
Sistem Penyediaan Air Limbah Kecamatan Pulau Laut Sigam, Kotabaru

berlaku adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan dan
komunikasi serta sektor industri pengolahan.
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kotabaru tahun 2022 yang
ditunjukkan oleh laju pertumbuhan (PDRB) atas dasar konstan 2010, mengalami
kenaikan dari tahun sebelumnya, yaitu menjadi 4,58%. Pertumbuhan riil sectoral
tahun 2022 mengalami fluktuasi dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi
dicapai oleh sektor transportasi dan pergudangan sebesar 10,83%, namun peranan
terhadap PDRB hanya sebesar 5,33%. Sektor yang paling rendah mengalami
pertumbuhan pada tahun 2022 adalah sektor jasa keuangan dan koperasi yaitu
sebesar -0,90%.

3.4. Tata Guna Lahan


Aspek penggunaan tanah/lahan di Pulau Laut Sigam dapat menggambarkan
dominasi penggunaan antara kawasan terbangun dan belum terbangun serta
penyebarannya.
Lahan sebagian besar digunakan sebagai daerah pemukiman, tempat ibadah,
parawisata dan tujuan komersial seperti pasar dan pertokoan, serta terdapat home
industri. Sarana umum lainnya seperti rumah sakit, kantor dan tempat olahraga
juga tersedia secara memadai.
Sedangkan sisa lahan yang ada biasanya digunakan untuk perkebunan dan
lahan terbuka hijau yang merupakan kawasan yang cukup luas di daerah Pulau
Laut Sigam.

3.5. Fasilitas Umum


Sejalan dengan perkembangan penduduk bertambah pula fasilitas-fasilitas
yang diperlukan. Oleh karena itu, dalam penyediaan air minum akan dilakukan
proyeksi fasilitas yang dibutuhkan pada masa yang akan datang dengan acuan
rencana pengembangan wilayah kota oleh pemerintah daerah setempat.
Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi wilayah Kecamatan Pulau Laut
Sigam dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambaran Umum Daerah Syifa Salsabila


Perencanaan Andini

Anda mungkin juga menyukai