Anda di halaman 1dari 11

Draft 5

BUPATI BANYUWANGI
PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN
PERATURAN BUPATI BANYUWANGI
NOMOR…..TAHUN 2023

TENTANG

PEDOMAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI TINGKAT KECAMATAN DAN


DESA/KELURAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUWANGI

Menimbang : a. bahwa penanggulangan kemiskinan dilaksanakan melalui kebijakan


dan program pemerintah dan pemerintah daerah yang dilakukan
secara sistematis, terencana, dan bersinergi dengan dunia usaha
dan masyarakat untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dalam
rangka meningkatkan derajat kesejahteraan;
b. bahwa dalam upaya penanggulangan kemiskinan
perlu di lakukan langkah-langkah koordinasi secara terpadu lintas
pelaku di semua tingkatan dalam penyiapan, perumusan dan
penyelenggaraan kebijakan penanggulangan kemiskinan ;
c. bahwa untuk melakukan penanggulangan kemiskinan diperlukan
upaya penajaman yang meliputi penetapan sasaran, perancangan
dan keterpaduan program, monitoring dan evaluasi, serta efektifitas
anggaran, perlu dilakukan penguatan kelembagaan di tingkat
kecamatan dan desa/kelurahan;
d. bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut pada huruf a, huruf
b, dan huruf c, dipandang perlu menetapkan Peraturan Bupati
tentang Pedoman Penanggulangan Kemiskinan di Tingkat
Kecamatan dan Desa/Kelurahan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011
Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010
tentang Penanggulangan Kemiskinan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penanggulangan Kemiskinan;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 166 Tahun 2014
Tentang Program Penanggulangan Kemiskinan;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2018
Tentang Kecamatan;
8. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022
tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 80
tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah telah
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 120 Tahun 2018;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2020 tentang Tata Kerja dan Penyelarasan Kerja serta
Pembinaan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten/Kota;
13. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2021
Tentang Pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
14. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 15 Tahun 2011
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2005-2025;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2016
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016-2021 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 5
Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 7
Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016-2021;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 2 Tahun 2020
Tentang Penanggulangan Kemiskinan;
17. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 28 Tahun 2013 tentang
Indikator Keluarga Miskin di Kabupaten Banyuwangi.

MEMUTUSKAN
Menetapka : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENANGGULANGAN
n KEMISKINAN DI TINGKAT KECAMATAN DAN DESA/KELURAHAN

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Banyuwangi.


2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi.
3. Bupati adalah Bupati Banyuwangi.
4. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berada di Kabupaten Banyuwangi;
5. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten
dalam wilayah kerja kecamatan;
6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah di Kabupaten
Banyuwangi;
7. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
8. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah Perangkat Daerah di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebagai unsur pembantu bupati
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah;
9. Miskin adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu memenuhi hak-hak dasar
antara lain kebutuhan pangan, layanan kesehatan, layanan pendidikan,
pekerjaan dan berusaha, perumahan, air bersih dan sanitasi, tanah, sumber
daya alam, rasa aman dan pertisipasi;
10. Kemiskinan adalah suatu kondisi sosial ekonomi seseorang atau kelompok
orang yang memiliki ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam
mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat;
11. Penanggulangan Kemiskinan adalah kebijakan dan program pemerintah dan
pemerintah daerah yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan bersinergi
dengan dunia usaha dan masyarakat untuk mengurangi jumlah penduduk miskin
dalam rangka meningkatkan derajat kesejahteraan rakyat;
12. Program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatan dalam rangka
mengurangi jumlah penduduk miskin dan meningkatkan derajat kesejahteraan
rakyat melalui strategi dan program yang dilakukan secara sistematis, terencana,
dan bersinergi dengan dunia usaha, masyarakat dan pemangku kepentingan
lainnya.
13. Tim Nasional Penanggulangan Kemiskinan merupakan tim lintas sektor dan
lintas pemangku kepentingan di tingkat pusat untuk melakukan penanggulangan
kemiskinan;
14. Tim Koordinasi Penaggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Timur adalah wadah
koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan untuk penanggulangan
kemiskinan di tingkat provinsi;
15. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Banyuwangi yang
selanjutnya disingkat TKPK Kabupaten Banyuwangi adalah wadah koordinasi
lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan untuk penanggulangan
kemiskinan di tingkat kabupaten;
16. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kecamatan yang selanjutnya
disingkat TKPK Kecamatan adalah wadah koordinasi lintas sektor dan lintas
pemangku kepentingan untuk penanggulangan kemiskinan di tingkat
kecamatan;
17. Satuan Tugas Penanggulangan Kemiskinan Desa/Kelurahan yang selanjutnya
disingkat Satgas PK Desa/Kelurahan adalah satuan tugas penanggulangan
kemiskinan di desa/kelurahan;
18. Pemangku kepentingan adalah pihak yang langsung atau tidak langsung
melaksanakan kebijakan program penanggulangan kemiskinan;
19. Wilayah penanggulangan kemiskinan adalah seluruh wilayah Kabupaten
Banyuwangi.
20. Musyawarah desa adalah musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa, dan
unsur masyarakat yang di selenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal yang
bersifat strategis.
21. Musyawarah kelurahan adalah musyawarah antara Pemerintah Kelurahan, dan
unsur masyarakat yang di selenggarakan oleh Pemerintah Kelurahan untuk
menyepakati hal yang bersifat strategis.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2

Peraturan Bupati ini dimaksudkan sebagai pedoman penanggulangan kemiskinan di


tingkat kecamatan dan desa/kelurahan.

Pasal 3

Peraturan Bupati ini bertujuan untuk dasar pelaksanaan penanggulangan kemiskinan


di kecamatan dan desa/kelurahan dalam rangka mengurangi jumlah penduduk miskin
dan meningkatkan derajat kesejahteraan rakyat melalui strategi dan program yang
dilakukan secara sistematis, terencana, dan bersinergi dengan dunia usaha dan
masyarakat.

BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 4

Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi :


1. Tanggungjawab;
2. Pembentukan, kedudukan dan struktur organisasi;
3. Tugas dan fungsi;
4. Pelaksanaan koordinasi;
5. Pelaporan;
6. Penyelarasan kerja;
7. Pembinaan dan pengawasan;
8. Pendanaan
9. Penutup

BAB IV
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Pasal 5

1) Camat bertanggungjawab atas pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di


kecamatan;
2) Kepala desa/lurah bertanggungjawab atas pelaksanaan penanggulangan
kemiskinan di desa/kelurahan.
Pasal 6

1) Camat dalam rangka melaksanakan penanggulangan kemiskinan sebagaimana


dimaksud dalam pasal 2 membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan (TKPK) Kecamatan dan Satgas PK Kelurahan yang ditetapkan
dengan SK Camat;
2) Surat keputusan Camat sebagaimana dimaksud ayat 1 tercantum dalam lampiran
yang tidak terpisahkan dari peraturan ini;
3) TKPK Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari unsur
pemerintah kecamatan, masyarakat, dunia usaha dan pemangku kepentingan
lainnya;
4) TKPK Kecamatan bertanggung jawab kepada camat;
5) TKPK Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di kantor
kecamatan.

Pasal 7

1) Kepala Desa dalam rangka melaksanakan penanggulangan kemiskinan


sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 membentuk Satgas PK Desa yang
ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa;
2) Surat keputusan Kepala Desa sebagaimana dimaksud ayat 1 tercantum dalam
lampiran yang tidak terpisahkan dari peraturan ini;
3) Satgas PK Desa/Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari
unsur pemerintah desa/kelurahan, masyarakat, dunia usaha dan pemangku
kepentingan lainnya.
4) Satgas PK Kelurahan bertanggung jawab kepada Camat melalui Lurah;
5) Satgas PK Desa bertanggung jawab kepada kepala desa;
6) Satgas PK Desa/Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan
di kantor desa/kelurahan.

Pasal 8

1) Struktur Organisasi TKPK Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6


ayat (1) terdiri atas :

1. Penanggung jawab : Camat;


2. Ketua : Sekretaris Kecamatan;
3. Sekretaris : Pejabat/staf yang menangani urusan kesejahteraan rakyat
kecamatan;
4. Anggota : - Unsur pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas);
- Unsur satuan koordinasi wilayah kerja pendidikan;
- Unsur lembaga keagamaan/sosial;
- Unsur pilar-pilar sosial kecamatan;
- Unsur masyarakat;
- Unsur dunia usaha;
- Unsur akademisi;
- Operator data kemiskinan.

2) Format Surat Keputusan Pembentukan TKPK Kecamatan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) tercantum pada lampiran dan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari peraturan bupati ini

Pasal 9

1) Struktur Organisasi Satgas PK Desa/Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 6 ayat (4) terdiri atas :

1. Penanggung jawab : Kepala Desa / Lurah


2. Ketua : Sekretaris desa/kelurahan
3. Sekretaris : Pejabat/staf yang menangani urusan kesejahteraan rakyat;
4. Anggota : - Unsur Pilar sosial desa / kelurahan;
- Unsur Lembaga Kemasyarakatan Desa/Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan;
- Unsur dunia usaha;
- Unsur lembaga keagamaan/sosial;
- Unsur pelaksana kewilayahan Desa;
- Operator yang menangani data kemiskinan.

2) Format Surat Keputusan Pembentukan Satgas PK Desa/Kelurahan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) tercantum pada lampiran dan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari peraturan bupati ini

BAB V
TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 10

TKPK Kecamatan sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ayat 1 mempunyai tugas :

1) Menyusun profil kemiskinan di kecamatan;


2) Menyusun rencana aksi penanggulangan kemiskinan;
3) Mengelola data kemiskinan meliputi :
a. Melakukan koordinasi pendataan, verifikasi dan validasi data kemiskinan di
tingkat kecamatan;
b. Mengumpulkan dan mengolah laporan pelaksanaan penanggulangan
kemiskinan dari desa/kelurahan;
c. Mendukung pemerintah kecamatan dalam memberikan layanan informasi data
kemiskinan kepada pelaku penanggulangan kemiskinan dengan tetap
berprinsip pada keamanan data;
d. Mendukung pemerintah kecamatan dalam memberikan layanan pengaduan
dari warga terkait program penanggulangan kemiskinan.
4) Melakukan penggalangan sumberdaya dan membangun kemitraan, meliputi ;
a. Memfasilitasi Satgas PK desa/kelurahan dalam menyusun rencana
pemanfaatan sumberdaya tingkat kecamatan;
b. Membangun sinergi dan kolaborasi sumberdaya dalam rangka
penanggulangan kemiskinan tingkat kecamatan;
c. Membangun kemitraan dengan organisasi masyarakat, dunia usaha dan
pemangku kepentingan lainnya tingkat kecamatan;
5) Mengendalikan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di kecamatan,
meliputi :
a. Melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap program
penanggulangan kemiskinan di kecamatan;
b. Melakukan pendampingan dan pemberdayaan sumberdaya penanggulangan
kemiskinan di kecamatan.
6) Melaporkan hasil pelaksanaan penanggulangan kemiskinan kepada camat,
meliputi :
a. Profil kemiskinan tingkat kecamatan;
b. Progress pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di kecamatan;
c. Kendala dan upaya solusi pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan
di Kecamatan.
Pasal 11

TKPK Kecamatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 10,
menyelenggarakan fungsi pengoordinasian perencanaan, pengorganisasian
pelaksanaan dan pengendalian penanggulangan kemiskinan di kecamatan.

Pasal 12

Satgas PK desa/kelurahan sebagaimana dimaksud pada pasal 7 mempunyai tugas :

1) Menyusun profil kemiskinan di desa/kelurahan;


2) Menyusun rencana aksi penanggulangan kemiskinan;
3) Mengelola data kemiskinan meliputi :
a. Melakukan pendataan, verifikasi dan validasi data kemiskinan di tingkat
desa/kelurahan;
b. Menyusun dan mengolah data kemiskinan di tingkat desa/kelurahan;
c. Melaporkan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di
desa/kelurahan;
d. Mendukung pemerintah desa/kelurahan dalam memberikan layanan informasi
data kemiskinan kepada pelaku penanggulangan kemiskinan dengan tetap
berprinsip pada keamanan data;
e. Mendukung pemerintah desa/kelurahan dalam memberikan layanan
pengaduan dari warga terkait program penanggulangan kemiskinan.
4) Melakukan penggalangan sumberdaya dan membangun kemitraan, meliputi ;
a. Mengoordinasikan sumberdaya di desa/kelurahan dalam menyusun rencana
program penanggulangan kemiskinan;
b. Membangun sinergi dan kolaborasi sumberdaya dalam rangka
penanggulangan kemiskinan tingkat desa/kelurahan;
c. Membangun kemitraan dengan organisasi masyarakat, dunia usaha dan
pemangku kepentingan lainnya tingkat desa/kelurahan;
5) Mengendalikan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di
desa/kelurahan, meliputi :
a. Melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap program
penanggulangan kemiskinan di desa/kelurahan;
b. Melakukan pendampingan dan pemberdayaan sumberdaya penanggulangan
kemiskinan di desa/kelurahan.
6) Melaporkan hasil pelaksanaan penanggulangan kemiskinan kepada kepala
desa/lurah, meliputi :
a. Profil kemiskinan tingkat desa/kelurahan;
b. Progress pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di desa/kelurahan;
c. Kendala dan upaya solusi pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan
di desa/kelurahan.

Pasal 13

Satgas PK desa/kelurahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


pasal 12 menyelenggarakan fungsi pengoordinasian perencanaan, pengorganisasian
pelaksanaan dan pengendalian penanggulangan kemiskinan di desa/kelurahan.

BAB VI
PELAKSANAAN KOORDINASI
Pasal 14

1. Rapat koordinasi TKPK kecamatan dilaksanakan paling sedikit 3 (tiga) kali dalam
1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan;
2. Rapat koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membahas:
a. Menyusun profil kemiskinan kecamatan;
b. Menyusun rencana aksi penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi
antara Kecamatan dengan desa/kelurahan;
c. Mengelola data kemiskinan kecamatan;
d. Strategi penggalangan sumberdaya dan membangun kemitraan kecamatan;
e. Mekanisme pengendalian program penanggulangan kemiskinan tingkat
kecamatan;
f. Menyusun laporan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan
kecamatan.

Pasal 15

1. Rapat koordinasi Satgas desa/kelurahan dilaksanakan paling sedikit 3 (tiga) kali


dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan;
2. Rapat koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membahas:
a. Menyusun profil kemiskinan desa/kelurahan;
b. Menyusun rencana aksi penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi
antara Kecamatan dengan desa/kelurahan;
c. Mengelola data kemiskinan desa/kelurahan;
d. Strategi penggalangan sumberdaya dan membangun kemitraan
desa/kelurahan;
e. Mekanisme pengendalian program penanggulangan kemiskinan
desa/kelurahan;
f. Menyusun laporan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan.

BAB VII
PELAPORAN
Pasal 16

1) Satgas PK desa/kelurahan menyampaikan laporan pelaksanaan


penanggulangan kemiskinan di desa/kelurahan kepada Kepala desa/Lurah,
2) Kepala desa/lurah melaporkan pelaksanaan program penanggulangan
kemiskinan di desa/kelurahan kepada Camat melalui TKPK Kecamatan;
3) Laporan kepala desa/lurah sebagaimanan dimaksud pada ayat (2), disampaikan
setiap caturwulan atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan;
4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) sebelum diinput ke dalam
aplikasi UGD Kemiskinan harus melalui proses musyawarah desa / musyawarah
kelurahan;
5) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini.

Pasal 17

1) TKPK Kecamatan melaporkan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan


kepada Camat;
2) Camat melaporkan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di
kecamatan kepada bupati melalui TKPK Kabupaten;
3) Laporan camat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), disampaikan setiap
caturwulan atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan.
4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) melalui aplikasi UGD
Kemiskinan.

BAB VIII
PENYELARASAN KERJA
Pasal 18

1. Pelaksanaan tugas TKPK kecamatan dan Satgas PK desa/kelurahan dilakukan


secara terkoordinasi dalam satu kesatuan kebijakan penanggulangan
kemiskinan bersama dengan TKPK Kabupaten Banyuwangi, TKPK Provinsi
Jawa Timur dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
(TNP2K);
2. TKPK Kabupaten Banyuwangi melaksanakan koordinasi dengan TKPK
kecamatan dan Satgas PK desa/kelurahan dalam penyusunan perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program penanggulangan kemiskinan.

BAB IX
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 19

1. Camat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan


penanggulangan kemiskinan di wilayah kecamatan;
2. Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi
pemberian bimbingan, supervisi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
penanggulangan kemiskinan.

Pasal 20

1) Kepala desa/lurah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap


pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di desa/kelurahan;
2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
pemberian bimbingan, supervisi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
penanggulangan kemiskinan.

BAB X
PENDANAAN
Pasal 21

1. Pendanaan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di kecamatan


dan desa/kelurahan bersumber dari:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; dan
c. Sumber dana dari pihak ketiga yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Pertanggungjawaban penggunaan dana program penanggulangan kemiskinan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22

TKPK kecamatan dan Satgas PK desa/kelurahan yang telah ada tetap melaksanakan
tugasnya dan menyesuaikan dengan Peraturan Bupati ini paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah Peraturan Bupati ini disahkan.

Pasal 23

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini
dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Banyuwangi.

Ditetapkan di Banyuwangi
Pada tanggal 2023
BUPATI BANYUWANGI,

Ttd.

IPUK FIESTIANDANI AZWAR ANAS

Anda mungkin juga menyukai