Pengantar Iklan - P9
Pengantar Iklan - P9
Amerika dan Inggris (advertising) berasal dari Bahasa latin (ad-vere) yang berarti „mengoperkan
pikiran dan gagasan ke pihak lain‟. Advertentire penyebutan orang Belanda yang artinya „berlari
menuju ke depan‟. Di Perancis disebut dengan reclamare yang berarti „meneriakkan sesuatu
secara berulang-ulang‟.
Iklan adalah proses penyampaian pesan melalui media dari komunikator untuk komunikan, dimana
pemasangan pesan tersebut dilakukan dengan cara membayar”
2. Tujuan Iklan
Tujuan dasar iklan adalah pemberian informasi tentang produk/layanan jasa dengan cara dan strategi
persuasif, agar berita atau pesan dapat dipahami, diterima dan disimpan-diingat, serta adanya
tindakan tertentu (membeli) (Anne Anastasi, 1989).
Vestergaard dan Schorder (1985) menyebutkan bahwa iklan memiliki 5 tujuan, yaitu:
■ Menarik perhatian
■ Membangkitkan minat
■ Merangsang hasrat
■ Menciptakan keyakinan
■ Melahirkan tindakan (membeli barang/jasa).
Media Iklan
Menurut pesan dimana pesan itu disampaikan, media iklan dibagi menjadi:
■ Above the line (lini atas): surat kabar, majalah, radio, film, TV, ditambah dengan internet.
■ Below the line (lini bawah): yaitu media di luar media massa seperti ballyhoo, spanduk, poster,
pamphlet, learflet, stiker, floor ad, wall ad, dsb.
3. FUNGSI IKLAN
1. Fungsi komunikasi meliputi :
– fungsi informasi
– Fungsi persuasi
– Fungsi mengingatkan
– Fungsi mempercepat
– Fungsi membangun citra
– Fungsi peneguhan
2. Fungsi pendidikan
3. Fungsi ekonomi
– F. ekonomi untuk konsumen
– F. ekonomi untuk pemasang
iklan
– F. ekonomi untuk media
4. Fungsi sosial
5. Fungsi Menghibur
1. Fungsi Komunikasi
Iklan dapat menjadi penyampai pesan dari produsen (komunikator) kepada konsumenya (komunikan).
*ingat prinsip komunikasi Laswell
Fungsi Informasi
Fungsi ini adalah fungsi yang paling umum dalam iklan, dimana iklan digunakan untuk memberikan
suatu informasi kepada konsumen. Fungsi ini lebih ditekankan untuk menambah pengetahuan (kognisi)
seseorang.
Co: Pengenalan produk baru, kandungan gizi produk, menguraikan manfaat dan cara kerja produk,......
IKLAN INFORMATIF (YAKULT).mp4
Fungsi Persuasi
iklan dapat berfungsi membujuk, merayu, atau menggerakkan konsumen untuk bersikap, maupun
berperilaku tertentu sesuai yang dikehendaki oleh produsen.
tipe-tipe konsumen berbeda, ada yang mudah terbujuk, dan tidak. Maka pesan dalam iklan harus
memiliki daya persuasi yang kuat dan mengandung nilai bagi konsmen.
IKLAN PERSUASIF PONDS.mp4
Fungsi Mengingatkan
fungsi ini berarti memelihara kesegaran nama agar tetap melekat pada benak khalayak.
Puncak harapan dari fungsi ini adalah the first recalling of product or trademark (Produk/ jasa menjadi
nama yang paling diingat dibandingkan produk lainnya. Penyebutan pertama ini disebut dengan ‘Top of
Mind’.
fungsi persuasi ini juga dapat dilakukan dengan media luar ruang.
Fungsi Mempercepat
Khalayak dibujuk untuk mempercepat keputusannya agar tidak menunda lagi membeli produk tertentu
di lain kesempatan.
Menyampaikan bahwa jumlah produk terbatas.
Menyampaikan pembatasan waktu
Menyampaikan dengan potongan harga yang besar.
Menambahkan hadiah setiap pembelian produk tertentu.
Fungsi Membangun Citra
iklan dapat berfungsi menciptakan, memperbaiki, membangun dan membentuk citra tertentu di
khalayak. Misalnya dengan membangun citra sebagai produk yang berkuaitas, atau membangun
citra untuk menempatkan kelas produk.
Fungsi Peneguhan
fungsi ini berarti memantapkan konsumen untuk tetap yakin dengan produk yang diiklankan dan
tidak berpaling pada kompetitor lain. Fungsi ini akan membuat konsumen loyal pada produk yang kita
tawarkan. Loyalitas tersebut akan terus melekat, sampai terdapat faktor yang membalikkan keadaan
(turning point), dimana produk lain dapat memberikan keyakinan lebih pada konsumen.
2. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan ini dapat meliputi pemahaman baru tentang masalah tertentu dari produsen,
perubahan sikap, sistem nilai dan perilaku tertentu dari konsumen.
3. Fungsi Ekonomi
Fungsi Ekonomi untuk Konsume
Konsumen dapat mengambil keuntungan :
Memperoleh info instan tentang produk.
Mengetahui tempat-tempat penjualan.
Menghemat waktu dan tenaga
pengetahuan produk bertambah dan alternatif pilihan menjadi lebih banyak.
4. Fungsi Sosial
Iklan sebagai alat komunikasi (penghubung) antara orang satu dengan orang lainnya.
Iklan sebagai alat penyampai pesan-pesan sosial di masyarakat.
5. Fungsi Sosial
Iklan sebagai alat komunikasi (penghubung) antara orang satu dengan orang lainnya.
Iklan sebagai alat penyampai pesan-pesan sosial di masyarakat.
4. PERIKLANAN DAN KEBENARAN
Pada umumnya periklanan tidak mempunyai reputasi baik sebagai pelindung atau pejuang kebenaran.
Sebaliknya, kerap kali iklan terkesan suka membohongi, menyesatkan, dan bahkan menipu publik.
Iklan mempunyai unsur promosi. Iklan merayu konsumen
Pada intinya, masalah kebenaran dalam periklanan tidak bisa dipecahkan dengan cara hitam putih. Banyak
tergantung pada situasi konkret dan kesediaan publik untuk menerimanya atau tidak
Pengontrolan ini terutama harus dijalankan dengan tiga cara berikut ini :
1. Kontrol oleh pemerinah
Tugas penting bagi pemerintah, harus melindungi masyarakat konsumen terhadap keganasan periklanan. Di
Amerika Serikat instansi-instansi pemerintah mengawasi praktek periklanan dengan cukup efisien, antara
lain melalui Food and Drug Administrationdan Federal Trade Commission. Di Indonesia iklan diawasi oleh
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan (POM) dari Departemen Kesehatan.
Ada empat faktor yang selalu harus dipertimbangkan dalam menerapkan prinsip-prinsip etis jika kita ingin
membentuk penilaian etis yang seimbang tentang iklan.
1. Maksud si pengiklan
Jika maksud si pengiklan tidak baik, dengan sendirinya moralitas iklan itu menjadi tidak baik juga. Jika
maksud si pengiklan adalah membuat iklan yang menyesatkan, tentu iklannya menjadi tidak etis.
Sebagai contoh: iklan tentang roti Profile di Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa roti ini bermanfaat
untuk melangsingkan tubuh, karena kalorinya kurang dibandingkan dengan roti merk lain. Tapi ternyata,
roti Profile ini hanya diiris lebih tipis. Jika diukur per ons, roti ini sama banyak kalorinya dengan roti merk
lain.
2.Isi iklan
Menurut isinya, iklan harus benar dan tidak boleh mengandung unsur yang menyesatkan. Iklan menjadi
tidak etis pula, bila mendiamkan sesuatu yang sebenarnya penting. Namun demikian, kita tidak boleh
melupakan bahwa iklan diadakan dalam rangka promosi. Karena itu informasinya tidak perlu selengkap
dan seobyektif seperti laporan dari instansi netral.
Contohnya : iklan tentang jasa seseorang sebagai pembunuh bayaran. Iklan semacam itu tanpa ragu-ragu
akan ditolak secara umum.
3. Keadaan publik yang tertuju
Yang dimengerti disini dengan publik adalah orang dewasa yang normal dan mempunyai informasi cukup
tentang produk atau jasa yang diiklankan.
Perlu diakui bahwa mutu publik sebagai keseluruhan bisa sangat berbeda. Dalam masyarakat dimana taraf
pendidikan rendah dan terdapat banyak orang sederhana yang mudah tertipu, tentu harus dipakai standar
lebih ketat daripada dalam masyarakat dimana mutu pendidikan rata-rata lebih tinggi atau standar ekonomi
lebih maju.
Contohnya : Iklan tentang pasta gigi, dimana si pengiklan mempertentangkan odol yang biasa sebagai barang
yang tidak modern dengan odol barunya yang dianggap barang modern. Iklan ini dinilai tidak etis, karena bisa
menimbulkan frustasi pada golongan miskin dan memperluas polarisasi antara kelompok elite dan masyarakat
yang kurang mampu.
Periklanan selalu dipraktekkan dalam rangka suatu tradisi. Dalam tradisi itu orang sudah biasa dengan cara
tertentu disajikannya iklan. Dimana ada tradisi periklanan yang sudah lama dan terbentuk kuat, tentu masuk
akal saja bila beberapa iklan lebih mudah di terima daripada dimana praktek periklanan baru mulai dijalankan
pada skala besar