Anda di halaman 1dari 1

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Logam timbal (Pb) merupakan salah satu logam berat sebagai zat pencemar
yang berbahaya bagi manusia maupun lingkungan, bahkan pada konsentrasi
rendah. Timbal merupakan logam yang tidak dapat dihancurkan (non degradable)
oleh organisme hidup (Boldyrev 2018). Kondisi timbal yang dapat berinteraksi
dengan tubuh dapat menyebabkan beberapa penyakit berbahaya, seperti anemia,
gangguan kardiovaskular, dan kelumpuhan otot (Huang et al. 2016). Jumlah
timbal (Pb) minimal dalam darah yang dapat menyebabkan keracunan berkisar
antara 60–100 μg/100 mL darah (Loga dan Kambuno 2014). Analisis logam Pb
dalam sampel air dapat dilakukan dengan metode AAS. Metode AAS berprinsip
pada absorbsi cahaya oleh atom, atom-atom menyerap cahaya tersebut pada
panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya (Agustina Lolo et a
l. 2020). Metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) merupakan salah
satu metode analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan dan
kadar logam berat dalam berbagai bahan (Mutia Farida et al. 2022).
Penentuan keberadaan logam dalam matriks sampel sulit dilakukan karena
adanya campuran bahan interferensi lain atau daya deteksi yang tidak memadai.
Metode prakonsentrasi diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut melalui
ekstraksi analit dalam konsentrasi rendah dari suatu matriks sampel.
Prakonsentrasi adalah suatu metode pemekatan sampel berkadar rendah menjadi
tinggi atau mempertinggi kepekaan analisis dalam pengukuran yang dilakukan
(Muslimah et al. 2015).
Nanopartikel magnetik memiliki sifat fisis yang bervariasi dan dapat
diaplikasikan dalam berbagai bidang. Salah satu partikel magnetik yang dapat
dibuat dalam ukuran nanometer adalah besi oksida seperti Fe3O4 (magnetit).
Magnetit (Fe3O4) merupakan salah satu mineral golongan besi oksida yang
memiliki sifat magnet paling kuat di alam dengan struktur kristal berbentuk kubus
(Taib dan Suharyadi 2015).

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Percobaan

1.4 Manfaat

Anda mungkin juga menyukai