Anda di halaman 1dari 3

Nama:Imanuel Thio Kelah Lasut

Nim:202141269
Khotbah
“AIR KEHIDUPAN YANG MEMULIHKAN”

Cerita percakapan dengan perempuan


Samaria dalam perikop Yohanes 4 : 1-21, membuat
popularitas Yesus menimbulkan rasa iri hati dan
kebencian orang-orang Yahudi kelompok Farisi. Untuk
terhindar dari kemungkinan masalah bisa terjadi,
maka Yesus memilih jalan meninggalkan wilayah Yudea
dan kembali lagi ke Galilea (ayat 1-3).
Yesus sampai di sebuah kota Samaria yang
Bernama Sikhar, disitu terdapat sumur Yakub. Di
tempat inilah Yesus beristirahat setelah lelah dalam
perjalanan dengan teriknya matahari kira-kira pukul 12.
Yesus duduk di pinggir sumur berharap rasa haus dan
dahaga mendapat kelegaan (ayat 5-6).
Bagi orang Yahudi, orang Samaria dianggap
seperti najisnya orang kafir. Karena mereka banyak
mendirikan mezbah tempat penyembahan dan
menjadikan gunung Gerizim tempat beribadah, tidak
di Yerusalem. Perempuan Samaria dalam perikop ini
terkesan bukanlah perempuan yang baik. Ia memiliki
banyak suami, bahkan suami yang kini bersamanya
bukanlah suaminya (kumpul kebo). Bukti kehidupan
yang bobrok, penuh aib dan dosa (ayat 16-18).
Percakapan dengan perempuan Samaria
memperlihatkan sikap Yesus yang menerobos tradisi
yang berlaku pada masa itu. Yesus berinisiatif
membuka percakapan dengan perempuan itu, sesuatu
yang tidak lazim sehingga perempuan itupun sempat
terkejut. Apalagi tidak hanya sekedar berbicara tetapi
Yesus juga meminta minum kepadanya (ayat 9). Apa
yang dilakukan Yesus bukan hanya menjangkau
seorang perempuan Samaria yang hina, rendah,
terbuang dan berdosa tetapi Yesus pun menawarkan
Air Hidup kepadanya (ayat 10). Yesus tahu perempuan
itu tidak hanya butuh air dari sumur Yakub untuk
sekedar pelepas dahaga tetapi perempuan itu
memerlukan Air Hidup yang dapat memulihkan
totalitas kehidupan spiritualnya.
Wujud uluran tangan Yesus menawarkan Air
Hidup yang melegakan dan menyegarkan Kembali
hidup dari rasa haus, dahaga, kekosongan dan
kegersangan jiwa. Setelah sekian lama bergumul
dengan beratnya beban yang melelahkan dan
dikucilkan oleh aib dan dosa (ayat 18). Yesus membawa
perubahan baru pada perempuan Samaria dengan
menjadikan BAPA sebagai pusat penyembahan (ayat
19-21).
Hal yang menarik dari sikap perempuan
Samaria yang menerima Air Kehidupan adalah
meninggalkan air sumur untuk memenuhi dahaga
jasmani menjadi nomor dua.Maka perempuan itu
meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota
dan berkata kepada orang-orang yang disitu. (28).
Bahkan ia menjadi pembawa berita tentang Air
Kehidupan di kotanya. Mari lihat! Disana ada seorang
yang mengatakan kepadakusegala sesuatu yang telah
kuperbuat? Dan banyak orang Samaria dari kota itu
telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan
perempuan itu, yang bersaksi (39) Luar biasa! Air
Kehidupan mengubah Perempuan Samaria yang
terkesan tidak bermoral menjadi saksi dan pembawa
berita keselamatan. Ia membawa warga kotanya
kepada Yesus! Dan lebih banyak lagi orang yang
menjadi percaya karena perkataan-Nya, sebab kami
sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa
Dialah benar-benar Juruselamat dunia. (Ayat 41,42)
Amin

Anda mungkin juga menyukai