KAK Belanja Alat Bahan Dan Sewa Peralatan Festival Zapin
KAK Belanja Alat Bahan Dan Sewa Peralatan Festival Zapin
I LATAR BELAKANG
Pada awalnya seni tari dan musik Zapin dijadikan sebagai hiburan bagi murid-murid setelah mengaji
agama di lingkungan kerajaan. Namun setelah Tengku Embung Badariah binti Sultan Abdul Jalil
Alamuddin Syah (1766 – 1780 M) menikah dengan Syarif Utsman bin Syarif Abdul Rahman
Syahabuddin, keberadaan Tari Zapin semakin berkembang di wilayah Great Tradition (Lingkungan
Istana) dan berakulturasi dengan budaya lokal. Akhirnya, tari Zapin menjadi seni hiburan di kalangan
istana bahkan dalam acara seremonial kerajaan sehingga dikenal dengan sebutan Zapin Istana (Siak
Sri Inderapura). Dengan demikian dapat diketahui, seiring dengan usaha pedagang Arab dalam
mengembangkan agama Islam di daerah-daerah yang dipengaruhi Melayu, mereka juga telah
meninggalkan kesenian Zapin di daerah-daerah yang dikunjungi, dan selanjutnya, Zapin mengalami
proses akulturasi dengan budaya setempat, seperti yang terdapat di wilayah Indonesia dan Malaysia.
Tari Zapin saat ini tampak hidup dan berkembang hampir di sebagian besar daerah Riau, terutama
daerah pantai (Kepulauan Riau, dan di bekas pusat-pusat pemerintahan Kerajaan Melayu seperti di
Siak Sri Inderapura, Pulau Penyengat, Tambelan dan pulau-pulau di sekitar Laut Tiongkok Selatan.
Tari Zapin dalam zaman keemasan Kesultanan Siak Sri Inderapura sengaja dilakukan pembinaan dan
dipelihara sebagai suatu bentuk kesenian yang memiliki kaidah-kaidah yang luhur dan santun. Tari
Zapin berkembang tidak hanya di kalangan istana tetapi juga di kalangan masyarakat Melayu dengan
bemacam ragam tarian dan gerak yang cukup khas. Dalam konteks seni tari, Islam memberikan
kontribusi ke dalam berbagai jenis tari, seperti pada tari Zapin. Dengan berbagai normanya, seperti
adanya gerak sembah atau salam, gerak ragam-ragam (langkah belakang siku keluang), anak ayam,
anak ikan, buang anak, lompat kecil, lompat tiung, pisau belanak, pecah, tahto, tahtim dan lain-lain.
Kemudian juga mengandung berbagai unsur tari sufisme juga muncul dalam kebudayaan Melayu.
Gerak-gerak simbolik seperti alif, mim, ba, merupakan bagian dari tradisi sufi di kawasan ini. Dengan
demikian, kontinuitas dan perubahan tari Melayu khususnya tari Zapin menuruti perubahan internal
dalam kebudayaan Melayu sendiri atau perubahan eksternal dari luar
II DASAR
1 Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD DAK Non Fisik Tahun 2023 Dinas Kebudayaan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Utara;
2 Program Kerja UPT. Taman Budaya Sumut 2023
V TAHAPAN PELAKSANAAN
1 Melaksanakan rapat persiapan pengadaan
2 Melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa
3 Rapat dengan stakeholder
4 Melaksanakan rangkaian kegiatan
5 Laporan Pertanggung-jawaban
VI LOKASI PELAKSANAAN
Lapangan Abdul Jalil Rahmad Syah, Kota Tanjungbalai
X OUTCOME
1 Terlaksananya Peningkatan Kapasitas Tata Kelola Kelembagaan Kesenian Tradisional
XI SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA
1 Tahun Anggaran : 2023
2 Program : 2.22.03 PROGRAM PENGEMBANGAN KESENIAN TRADISIONAL
3 Kegiatan : 2.22.03.1.01 Pembinaan Kesenian yang Masyarakat Pelakunya Lintas
Daerah Kabupaten/Kota
4 Sub Kegiatan : 2.22.03.1.01.03 Peningkatan Kapasitas Tata Kelola Lembaga Kesenian
5 Paket : Tradisional
Belanja Alat/Bahan dan Sewa Peralatan Festival Zapin
6 Pagu : Rp 192,250,000.00
7 Kode Rekening : 2.22.03.1.01.03 .5.1.02.01.01.0026
2.22.03.1.01.03 .5.1.02.02.04.0117
2.22.03.1.01.03 .5.1.02.02.04.0132
XIV PENUTUP
1 Kerangka Acuan Kerja ini merupakan narasi umum dan khusus yang menggambarkan kebutuhan
dasar dalam pelaksanaan/proses pemilihan penyedia barang/jasa.
2 Kesesuaian penawaran terhadap uraian KAK dan uraian spesifikasi teknis dijadikan salah satu syarat
dalam evaluasi dokumen penawaran.
Kepala UPT Taman Budaya Sumatera Utara KTU Taman Budaya Sumatera Utara
Selaku KPA Sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen Selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Terlampir disampaikan berkas kelengkapan untuk dipergunakan dalam melaksanakan persiapan dan
pelaksanaan Pengadaan Langsung untuk:
Kegiatan : 2.22.03.1.01 Pembinaan Kesenian yang Masyarakat Pelakunya Lintas Daerah Kabupaten/Kota
Sub Kegiatan : 2.22.03.1.01.03 Peningkatan Kapasitas Tata Kelola Lembaga Kesenian Tradisional
URAIAN
HARGA JUMLAH BIAYA
NO. BARANG/SPESIFIKASI KUANTITAS SATUAN
SATUAN (Rp.) (Rp.)
TEKNIS