Rekolkesi Bulan Juni 2023
Rekolkesi Bulan Juni 2023
Para saudari yang terkasih, saya mencoba membacakan sebuah kisah tentang sebuah
pengorbanan.
Frans adalah seorang pemuda yang tampan kendati kedua matanya buta. Frans membenci dirinya sendiri
karena kebutaannya itu. Namun pada suatu hari, ia bertemu dengan seorang gadis yang amat baik
kepadanya. Namanya Amanda. Keduanya lalu saling jatuh cinta. Cinta itu mampu mengubah Frans
menjadi seorang pemuda yang merasa berbahagia. Bahkan pada suatu hari ia memberanikan diri berkata
kepada gadis itu, seandainya dia bisa melihat, ia tidak akan ragu untuk segera mengajaknya menikah.
Pada suatu hari, seseorang dermawan mendonorkan sepasang mata kepadanya. Operasi
pencangkokan mata itu berjalan dengan lancar. Selama beberapa pekan, kedua matanya masih ditutup dan
dibalut dengan kain yang khusus. Akhirnya tiba juga saat di mana kain penutup mata itu dilepaskan.
Maka untuk pertama kalinya Frans dapat melihat kekasihnya. Namun betapa sungguh terkejutnya dia
karena ternyata kekasihnya itu - kendati memang cantik - adalah seorang gadis yang buta. Sejenak
kebisuan melanda keduanya. “Bagaimana rasanya bisa melihat lagi, Frans?” tanya Amanda. “Ada
senangnya, tetapi juga ada sedihnya,” jawab Frans. “Sedihnya karena kau melihat bahwa aku ternyata
seorang yang buta, bukan?” tanya Amanda mencoba menebak pikiran Frans. Frans tidak menjawab.
Beberapa hari kemudian dalam sebuah pertemuan... “Apakah kita akan jadi menikah, Frans?” tanya
Amanda.
Setelah sejenak terdiam dan menghela panjang nafasnya, akhirnya Frans berkata, “Maafkan aku.
Aku tidak bisa melakukannya. Kuharap kau mau mengerti.” “Aku mengerti,” jawabnya lirih sambil
mengusap air mata yang mengalir di pipinya. Gadis itu kemudian pergi meninggalkan pria yang
sebenarnya amat dicintainya. Keesokan harinya sepucuk surat dari Amanda tiba di tangan Frans. Sebuah
kalimat singkat tertulis di sana : “Frans, kuharap engkau akan selalu menjaga dengan baik sepasang mata
yang telah kudonorkan itu.” Salamku : Amanda.
Dari cerita tersebut dapat kita lihat tokoh yang berkurban (Amanda) dan tokoh yang menerima
pengurbanan itu (Frans). Amanda telah mengosongkan dirinya dengan mengorbankan apa yang berharga
dalam dirinya agar yang dicintainya terbebas dari kegelapan kebutaan. Setelah dia terbebas dari
kegelapan kebutaan, dia tidak memandang orang yang telah mengasihi dan berkurban untuknya.
Hati Yesus yang terluka karena dosa-dosa kita tidak akan sembuh, jika kita tidak menghargai
pengurbanan-Nya demi keselamatan kita. Hati Yesus yang terluka akan mejadi sembuh, jika kita
mengosongkan diri dan dipenuhi oleh kasih Yesus akan berbuah dalam setiap karya kita. Pengorbanan
Yesus tidak terlepas dari pengosongan diri-Nya sehingga hanya rencana Bapa yang sepenuhnya akan
terlaksana (…walaupun dalam rupa Allah,...mengambil rupa sebagai seorang hamba dan menjadi sama
dengan rupa manusia; bdk Filipi 2:6-7). Bagaimana kita di zaman ini mengosongkan diri? Karna hanya
dengan mengosongkan diri kita mampu bersikap rela berkorban dan pengorbanan yang kita lakukan itu
menunjukkan Kasih Kristus. Banyak hal yang sudah mengisi hati kita selaku anggota Kongregasi.
Sungguhkah Hati Kudus Yesus dan Hati tersuci Maria yang mengisi hatiku? Hati kita? Atau masih
adakah hal-hal lain yang mengisi hati kita?
Apa tandanya kita sudah menyebarkan kasih Kristus? Kita telah menyebarkan kasih Kristus jika:
- Bekerja dengan sepenuh hati tanpa mengharapkan pujian
- Mengalami kegagalan tanpa putus asa
- Hidup dalam rutinitas tanpa merasa bosan
- Mengalami kekeringan rohani tanpa meninggalkan kegiatan rohani
- Menghayati kaul-kaul kebiaraan.
- dll
Refleksi
- Sebagai seorang FCJM yang bernaung pada Hati Kudus apakah Hati Kuds Yesus dan
Hati Tersuci Maria yang mengisi hatiku? Atau apakah ada hal-hal lain yang bertahta
dalam hatiku?
- Bagaimana gambaran hatiku saat ini, berdasarkan gambar ini !
SELAMAT REKOLEKSI
---HATI KUDUS YESUS YANG LEMAH LEMBUT DAN RENDAH HATI---
*JADIKANLAH HATIKU SEPERTI HATIMU*