Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KEGIATAN

PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS (PKTBT)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

Oleh:
Rizqa Ramadhani, A.Md. Kes
NIP : 19991221 202203 2 009

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II


PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT) di Rumah Sakit Umum Daerah
Pasaman Barat. Laporan ini dimaksudkan sebagai arahan kegiatan PKTBT yang merupakan
satu rangkaian pada penyelenggaraan CPNS.

Laporan ini disusun berasarkan Panduan Kegiatan Peguatan Kompetensi Teknis Bidang
Tugas (PKTBT). Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam
penulisan laoran ini. Oleh sebab itu penulis menerima segala bentuk koreksi, kritik dan saran
yang bermanfaat bagi laporanl ini. Akhir kata, penulis mengharapkan agar laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri.

Pasaman Barat, 27 Maret 2023

Penulis

Rizqa Ramadhani, A,Md. Kes

NIP. 19991221 202203 2 009


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan.........................................................................................1
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PKTBT...................................................................................3
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.....................................................................3
B. Materi PKTBT................................................................................................4
1. Teknis Administratif............................................................................………4
a. Pengelolaan Kepegawaian..............................................................................4
b. Tata Naskah Kedinasan..................................................................................8
c. Pengelolaan Keuangan..................................................................................10
d. Pengelolaan Barang Milik Negara................................................................13
2. Kompetensi Teknis Substantif......................................................................16
a. Tugas dan Fungsi Organisasi/Instansi..........................................................16
b. Tugas dan Fungsi Jabatan Peserta................................................................18
C. Hambatan dan Tantangan.............................................................................28
BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................29
A. Kesimpulan...................................................................................................29
B. Saran..............................................................................................................29
LAMPIRAN...............................................................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang ASN pada ayat (3) dan ayat(4) pasal 63 dijelaskan
bahwa diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi,
yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-
klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja.
Kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT) dilaksanakan
pada bulan Pertama sejak CPNS yang bersangkutan tiba dan melapor di Instansi
masing-masing asal peserta. Lama waktu penyelenggaraan kegiatan PKTBT adalah
15 hari kerja efektif.
Materi PKTBT yang dibangun dalam Pelatihan Dasar CPNS diselenggarakan
dengan tujuan agar CPNS dapat menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang
dibutuhkan sesuai dengan bidang tugasnya. Agar proses, output dan tujuan
pembelajaran PKTBT di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ini dapat
tercapai dengan baik maka diperlukan Panduan Kegiatan PKTBT yang dapat
dijadikan acuan atau standar dalam penyelenggaraan PKTBT oleh masing-masing
Instansi Asal Peserta.

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Laporan ini dimaksudkan untuk sebagai bahan untuk penilaian dan bukti
penyelenggaraan Kegiatan PKTBT yang dilaksanakan oleh masing-masing
Instansi asal peserta.
2. Tujuan
Laporan ini ditujukan agar kegiatan dimaksud dapat terselenggara dengan
standar proses dan output yang sama sehingga dapat mencapai tujuan dan
kompetensi yang diharapkan. Selain tujuan diatas ada beberapa tujuan
mendasar yang ingin dicapai pada kegiatan PKTBT antara lain:
a. Memahami tugas pokok dan fungsi serta peran instansi dalam
pemerintahan dan masyarakat
b. Memahami tugas poko dan fungsi serta peran individu dalam unit kerja

1
c. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta peran individu sebagai
ASN dengan baik.
d. Berpartisipasi secara aktif dalam peningkatan kinerja instansi.

2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PKTBT

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari Materi Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Tempat Pengampu
Ke- /Pembimbing
Aula Lt.3
Pembukaan dan arahan RSUD Mainita, S.Tr. Keb
Jumat, 17 Februari 2023 Kegiatan PKTBT Pasaman NIP.19810518 201001 2 006
Barat

1&2 Pengelolaan Rabu, 01 PenjelasanPengelolaan


Kepegawaian Maret 2023 Kepegawaian
2 Hari Ruang
Kamis, (16 JP) Observasi/Praktik/ Kepegawai Mainita, S.Tr. Keb
02 Maret Penugasan MP Pengelolaan an NIP.19810518 201001 2 006
2023 Kepegawaian

3&6 Tugas dan Senin, 1) Penjelasan tugas dan Ruang


Fungsi Jabatan 06 Maret fungsi jabatan peserta Kepegawai
Peserta 2023 an

Selasa,
07 Maret
2023
4 Hari
Rabu, (24 JP) 2)Observasi/Praktik/ Ruang Mainita, S.Tr. Keb
NIP.19810518 201001 2 006
08 Maret Penugasan MP Tugas dan Penempata
2023 Fungsi Jabatan Peserta n Masing-
masing
Peserta
Kamis,
09 Maret
2023
7&8 Tata Naskah Kamis, 1) Penjelasan Tata Naskah
Kedinasan 09 Maret Dinas
2023
Ruangan
Jumat, 2)Observasi/Praktik/ Umum
10 Maret Penugasan MP Pengelolaan Azizah, S.Km
2 Hari NIP. 19800625 201001 2 006
2023 (16 JP) Tata Naskah Dinas

9 Tata dan Fungsi 1) Penjelasan Fungsi dan


Organisasi/Inst Tugas Organisasi/Instansi
ansi
Kamis, 1 Hari 2)Observasi/Praktik/ Ruangan Azizah, S.Km
09 Maret (8 JP) Penugasan MP Tugas dan Umum NIP. 19800625 201001 2 006
2023 Fungsi Organisasi/Instansi
10 Pengelolaan Kamis, 1) Penjelasan Pengelolaan
& Barang Milik 16 Maret Barang Milik Negara Ruangan Azizah, S.Km
11 Negara/Daera 2023 Umum NIP. 19800625 201001 2 006

3
Jumat 2 Hari 2)Observasi/Praktik/
17 Maret (16 JP) Penugasan MP
2023 Pengelolaan Barang
Milik Negara

12 Pengelolaan Senin, 1) Penjelasan Pengelolaan


& Keuangan 20 Maret keuangan daerah
13 2023
2 Hari Ruang Yusrizal, AMAK
Selasa, (16 JP) 2)Observasi/Praktik/ Keuangan NIP. 19850427 201001 1 012
21 Maret Penugasan MP
2023 Pengelolaan Keuangan
daerah
14 Pelaporan 1)Presentasi Laporan
& Kegiatan PKTBT oleh
15 Peserta Aula Lt.3
2 Hari RSUD Seluruh
(16 JP) 2) Pembuatan Bahan Pasaman Pengampu/Pembimbing
Persentasi Barat

16 Presentasi 2) Presentasi Laporan Seluruh


Laporan Kegiatan PKTBT oleh Aula Lt.3 Pengampu/Pembimbing
PKTBT Peserta RSUD
2 Hari Pasaman
(16 JP) 3) Penutupan PKTBT Oleh Barat Drg. Yandri Saputra, M.Kes
Pimpinan Instansi NIP.19740705 200903 1 005

B. Materi PKTBT

1. Teknis Administratif

a. Pengelolaan Kepegawaian
1) Peraturan Perundang-Undangan terkait pengelolaan Keegawaian
Pada peraturan perundang-undangan No 11 tahun 2017 pasal (1) ayat (1)
Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai negeri sipil
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
poitik, bersih dari raktik korupsi, kolsi dan nepotisme.
Menurut PERBUP Nomor 87 Tahun 2019 pasal (2) ayat (1), Rumah Sakit
Umum Daerah adalah unit organisasi bersifat khusus yang memberikan layanan
secara profesional di bidang kesehatan dan memiliki otonomi dalam pengelolaan
keuangan dan barang milik daerah serta bidang kepegawaian.Rumah Sakit Umum
Daerah dipimpin oleh seorang direktur. PERBUP Nomor 87 Tahun 2019 Pasal (5)
otonomi dalam bidang kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam pasal (2) ayat
(1) dilaksanakan melalui ketentuan, direktur RSUD dapat mengusulkan

4
pengangkatan,pemindahan,dan pemberhentian pegawai aparatur sipil negara
kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

2) Hak da Kewajiban PNS


Menurut Peraturan Ptahunemerintah No. 11 tahun 2017 hak dan kewajiban
PNS meliputi :
a) Hak
 Gaji
 Kenaikan pangkat
 Cuti
 Tunjangan cacat dan uang duka
 Kesejahteraan
 Pensiun

b) Kewajiban
 Kewajiban menurut Peraturan Disiplin Pegawai;
 Kewajiban menurut Peraturan Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian
bagi PNS;
 Kewajiban mentaati jam kerja kantor dan pemberitahuan jika tidak
masuk kerja;
 Kewajiban menjaga keamanan negara dan menyimpan surat-surat
rahasia;
 Kewajiban mentaati ketentuan tentang pola hidup sederhana dan
larangan penerimaan pemberian hadiah;
 Kewajiban sebagai anggota KORPRI;
 Kewajiban mentaati larangan bekerja dalam lapangan swasta dan
usaha-usaha/kegiatan-kegiatan yang wajib mendapat ijin;
 Kewajiban mentaati larangan menurut kitab UU hukum pidana;
 Kewajiban mentaati peraturan tentang larangan korupsi;
 Kewajiban mentaati peraturan tentang larangan mengerjakan judi;
 Kewajiban mentaati peraturan tentang keanggotaan partai polotik;

5
3) Pengajuan Cuti
Berdasarkan Peraturan BKN NO. 7 tahun 2021, setiap PNS berhak untuk
mendapatkan cuti, seperti :
a) Cuti tahunan : 12 hari kerja
b) Cuti besar : 3 bulan
c) Cuti sakit
d) Cuti melahirkan : 3 bulan
e) Cuti karena alasan penting : Maksimal 2 bulan
f) Cuti bersama
g) Cuti diluar tanggungan Negara
Persyaratan administrasi pengajuan cuti PNS :
a) Surat pengantar dari instansi pengusul
b) Salinan SK CPNS
c) Salinan SK PNS
d) Salinan SK kenaikan pangkat terakhir
e) Permohonan secara tertulis PNS kepada PPK disertai dengan alasan
yang dibuat sesuai dengan contoh lampiran pada peraturan BKN No.
24 tahun 2017

4) Tata cara Pengajuan Kenaikan Gaji Berkala


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 Kenaikan gaji
berkala untuk pertama kali bagi seorang PNS yang diangkat dalam golongan I,
II dan III diberikan setelah mempunyai masa kerja 2 tahun sejak diangkat
menjadi calon PNS dan selanjutnya 2 tahun sekali, kecuali untuk PNS yang
pertama kali diangkat dalam golongan II/a diberikan kenaikan gaji berkala
pertama kali setelah mempunyai masa kerja 1 tahun dan selanjutnya setiap 2
tahun sekali.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 juga dijelaskan
mengenai persyaratan PNS untuk memperoleh kenaikan gaji berkala, yaitu :
a) Telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikan
gaji berkala;
b) Penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan nilai rata-rata sekurang-
kurangnya “cukup”.
6
Adapun prosedur mengenai pelayanan Surat Pemberitahuan tentang
Kenaikan Gaji Berkala (SPT KGB) di BKD Kabupaten Cilacap harus
melengkapi persyaratan sebagai berikut :
a) Surat Pengantar;
b) Fotocopy sah SK Pangkat terakhir;
c) Fotocopy sah Surat Pemberitahuan Kenaikan Gaji Barkala terakhir;
d) Fotocopy sah DP3 terakhir dengan nilai rata-rata minimal “cukup” (61-
75).
e) Fotocopy sah SK Penjatuhan Hukuman Disiplin (jika ada)
f) Fotocopy sah SK Peninjauan Masa Kerja (jika ada)

5) Pengajuan Kenaikan Pangkat dan Jabatan


Kelengkapan berkas kenaikan pangkat dan jabatan pegawai negeri sipil :
a) Nota Usul
b) Surat Pengantar
c) Surat Penunjukan PLT
d) Salinan sah SK Pangkat terakhir
e) Salinan sah SK jabatan terakhir
f) Asli PAK
g) Asli Klarifikasi PAK
h) Berita Acara/Sumpah/Janji/Pelantikan Jabatan
i) Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT)
j) Surat Pernyataan pelantikan
k) Rekomendasi dari KASN tentang hasil seleksi terbuka JPT
l) Salinan sah SKP dan PPK 1 atau 2 tahun terakhir *
m) Salinan sah tanda lulus ujian dinas tingkat I atau II *
n) Surat Keputusan penetapan prestasi kerja luar biasa baiknya
o) Salinan sah Kepres tentang penemuan baru yang bermanfaat bagi
Negara Badan/Lembaga
p) Salinan sah SK pemberhentikan dari jabatan organik
q) Salinan sah dari STTB/Ijazah/Diploma
r) Salinan sah STL ujian KP penyesuaian ijazah
s) Surat keterangan PPK tentang uraian tugas yang dibebankan
t) Salinan sah perintah untuk tugas / ijin belajar *
7
u) Salinan sah keputusan penugasan di luar instansi induk
v) Salinan sah SK CPNS dan SK PNS untuk Kenaikan Pangkat pertama

b. Tata Naskah Kedinasan


1) Peraturan Perundang-Undangan terkait Naskah Kedinasan
Tata Naskah Kedinasan diatur dalam Peraturan Bupati Pasaman Barat No. 82
tahun 2012 tentang Naskah Dinas Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Pasaman
Barat
2) Pengertian Naskah Dinas
Naskah Dinas adalah informasi tertulias sebagai alat komunikasi kedinasan
yang dibuat dan atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dilingkungan
Pemerintah Kab. Pasaman Barat
3) Jenis-jenis Naskah Dinas
a) Perda

b) Perbup

c) Peraturanbersama bupati

d) Keputusan bupati

e) Instruksi bupati

f) Surat edaran

g) Surat biasa

h) Surat keterangan

i) Surat perintah

j) Surat izin

k) Surat perjanjian

l) Surat perintah tugas

m) Suratperintah perjalanan dinas

n) Surat kuasa

o) Surat undangan

p) SPMT
8
q) Surat Panggilan

r) Nota dinas

s) Nota pengajuan konsep

t) Naskah dinas

u) Lembar disposisi

v) Telaah staf

w) Pengumuman

x) Laporan

y) Rekomendasi

z) Surat pengantar

aa) Telegram

bb) Berita daerah

cc) Berita acara

dd) Notulen

ee) Memo

ff) Daftar hadir

gg) Piagam

hh) Sertifikat

ii) Surat tanda tamat pendidikan

4) Format Naskah Dinas


a) Judul
b) Pembukaan
c) Batang tubuh
d) Penutup
e) Penjelasan (jika diperlukan)
f) Lampiran (jika diperlukan)

9
5) Menyusun Naskah Dinas
a) Nama instansi/jabatan pada Kepala Naskah Dinas
b) Penomoran dan pengodean naskah dinas
c) Nomor Halaman
d) Ketentuan jarak spasi
e) Penggunaan Huruf
f) Kata Penyambung
g) Lampiran
h) Daftar Distribusi
i) Ruang Tanda Tangan
6) Kewenangan Pejabat Penandatangan Naskah Kedinasan
Hak dan kewajiban yang melekat pada pejabat yang berwenang untuk
menanda tangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kedinasan
pada jabatannya.
7) Melakukan Kegiatan Tata Persuratan
Sistem/proses pengurusan surat dinas yang diawali dari pembuatan, konsep,
naskah surat, hingga diakhiri dengan selesainya pendistribusian surat
c. Pengelolaan Keuangan
Indikator Hasil Magang, mampu :

1) Peraturan Perundang-Undangan terkait Pengelolaan Keuangan

a) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 17


Tahun 2020 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Daerah.

b) Peraturan Dalam Negri Tepublik Indonesia Nomor 79 Tahun 2018


Tentang Badan Umum Layanan Daerah.

c) Peraturan Pmerintah Reublik Indoneia Nomor 12 tahun 2017


Tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintah
Daerah.

d) Perbup Pasaman Barat no.45 tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis


Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Rumah
Sakit Umum Daerah Pasaman Barat.

10
2) Struktur dan Mekanisme Pengelolaan Keuangan.
a) Struktur dan Mekanisme Pengelolaan Keuangan
1. Direktur RSUD Pasaman Barat selaku kuasa pengguna anggaran (KPA)
bertanggng jawab atas pelaksanaan tugas dan wewenang kepada
pengguna anggaran (PA) yaitu: Dinas Keshatan, yag selanjutnya di
pertanggugjawabkan ke bupati mealui sekretaris daerah.
2. Pejabat peksana teknis kegiatan (PPTK) bertugas membantu tugas dan
wewenang PA/KPA dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya,
PPTK bertanggung jawab kepada PA/KPA. PPTK bertugas :
 Mengendalikan pelaksaan kegiatan
 Melaporkan plaksanaan kegiatan
 Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran
pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya
 Melaksanakan transaksi pmbelian barang dan jasa atas perintah
PPK/SKPD sesuai dengan batas kewenangan
 Mengelola uang panjar yang diserahkan oleh bendahara
pengeluaran/bendahara pengeluaran pembantu atas persetujuan
PA/KPA.
3. Pejabat Penata Usahaan Keuangan unit SKPD (PPK unit SKPD)
bertugas :
 Melakukan verifikasi spp-tu dan spp-i.s beserta bukti
kelengkapannya yang diajukan oleh bendahara pengeluaran
pembantu
 Menyiapkan spm-tu dan spm-ls
 Melakukan verifikasi laporan prtanggung jawaban bendahara
penerimaan pembantu dan bendahara pengeluaran pembantu
4. Bendahara penerimaan memiliki tugas dan wewenang menerima,
menyimpan, menyetor kerekning kas umum, menata usahakan, dan
bertanggung jawabkan pendapatan yang diterimanya.
5. Bendahara pengeluaran memiliki tugas :
 Mengajukan permintaan pembayaran dengan menggunakan spp-
up, spp-tu, spp-gu dan pp-ls
 Menerma dan menyimpan up, gu dan tu

11
 Melaksanakan pembayaran dari up, gu dan tuyag dikelolanya
 Menolak perintah bayar dari PA/KPA yang tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan erundang-undangan
 Meneliti kelengkapan dokumen pembayaran
 Membuat laporan pertanggung jawaban secara administratif
kepada PA dan secara fungsional kepada BUD secara periodic
 Memungut dan menyetorkan pajak sesuai dengan ketentuan
perundang undangan
6. Bendahara pengeluaran pembantu bertugas :
 Mengajukan permintaan pembayaran dengan menggunakan spp-
up, spp-tu, spp-gu dan spp-ls
 Menerima dan menyimpan pelimpahan UP dari bendahara
pengeluaran
 Menerima dan menyimpan tu dari BUD
 Melaksanakan pembayaran atas pelimpahan up dan tu yang
dikelolanya
 Mnolak perintah bayar dari KPA yang tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan peerundang undangan
 Meneliti kelengkapan dokumn pembayaran
 Memungut dan menyetorkan pajak sesuai peraturan perundang
undangan
 Membuat laporan pertanggung jawaban scara administratif
kepada KPA dan secara fungsional bendahara pengluaran secara
periodic.

3) Berkas Pertanggungjawaban Keuangan Suatu Pendapatan


a. Pertanggungjawaban Pendapatan BLUD oleh bendahara penerimaan LPJ
bendahara Penerimaan BLUD memuat informasi tentang rekapitulasi
penerimaan, penyetoran dan saldo kas yang ada di bendahara penerimaan
LPJ tersebut dilampiri dengan:
 BKU penerimaan yang telah ditutup pada akhir bulan berkenaan
 Register STS

12
 Bukti penerimaan yang sah dan lengkap
b. Langkah-langkah penyusunan dan penyampaian LPJ bendahara penerimaan
BLUD adalah :
 Bendahara penerimaan BLUD memberikan LPJ kepada pimpinan BLUD
melalui pejabat keuangan BLUD
 Ataspertanggungjawaban yang disampaikan oleh bendahara penerimaan
BLUD, maka pejabat keuangan BLUD akan melakukan verifikaasi
kebenaran terhadap LPJ tersebut
 Apabila disetujui, maka pimpinan BLUD akan menandatangani LPJ
sebagai bentk pengesahan
c. Pertanggungjawaban belanja BLUD oleh bendahara pengeluaran
 Pertanggungjawaban Penggunaan uang persediaan (UP) dan ganti Uang
(GU) persediaan
 Pertanggungjawaban bulanan

d. Pengelolaan Barang Milik Negara


1) Peraturan Perundang-Undangan terkait Pengelolaan BMN
a) PP No. 28 tahun 2020 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2020 No. 142, tambahan Lembaran Negara RI
No.6523)
b) PERMENDAGRI No.19 Tahun 2016 tentang pedoman Pengelolaan Barang
Milik Daerah
c) Perda Kab. Pasaman Barat No.5 tahun 2019 tentang Pedoman Pengelolaan
Barang milik Daerah
2) Pengelolaan Barang Milik Negara
Pengelolaan Barang Milik Negara /daerah di instansi RSUD Pasaman Barat
dikelola di bagian umum oleh Pengurus Barang dan Pebantu Pengurus Barang.
 Barang Baru
a) Pengurus barang menerima barang dari PPTK setelah melalui pemeriksaan
oleh Tim PPHP
b) Pengurus barang melakukan pengecekan kembali barang tersebut apakah
sudah sesuai spesifikasi barang dengan SPK jika belanja besar dari 50 juta
atau sudah sesuai surat pesanan jika belanja kurang dari 50 juta

13
c) Pengurus barang membuat KAK aset sebagai bahan untuk penginputan data
ke aplikasi SIMDA Barang Milik Daerah
d) Pengurus barang melaporkan KAK aset ke Direktur RSUD untuk disetujui
dan melaporkan ke BPKAD Pasaman Barat (bagian aset)
e) Pengurus barang melakukan rekonsiliasi aset untuk bulan berjalan
f) Melakukan penginputan barangmasuk kedalam aplikasi SIMDA Barang
Milik Daerah
g) Hasil dari input data BMD yaitu kertas rekonsiliasi aset yang harus
diserahkan keDirektur/KPA untuk disetujui
h) Pengurus barang membuat BAST (berita acara serah terima) barang dan
diserahkan ke user lengkap dengan tanda tangan dan dokumentasi
i) Pengurus barang harus mencetak label barang yang ada dari aplikasi
SIMDA BMD dan harus ditempelkan dari setiap barang yang sudah
melewati proses pengadaan
j) Pengurus barang harus menambahkan di KIR (Kartu Inventaris Ruangan)
setiap barang yang didistribusikan keuangan tersebut
 Barang Lama
a) Pengurus barang melakukan pengecekan BMN/BMD
b) Pengurus barang melaporkan barang rusak ke bagian IPRS untuk dilakukan
pengecekan
c) IPRS akan membuat laporan atas barang tersebut apakah barang tersebut
rusak berat/sedang
d) Barang rusak sedang, IPRS akan mengajukan pemeliharaan ke PPTK
pemeliharaan
e) Untuk barang rusak berat, IPRS akan membuat berita acara rusak berat ke
bagian umum/pengurus barang untuk ditindaklanjuti
f) Untuk barang rusak berat tersebut, pengurus arang akan membuat TS
(telaaf staf) untuk dilakukan penghapusan
3) Pengelolaan Barang Persediaan
Prosedur pengelolaan barang persediaan :
a) Pengurus barang persdiaan menerima barang dari PPTK
b) Pembantu pengurus barang persediaan mengecek kembali barang tsb
apakah sudah sesuai spesifikasi

14
c) Melakukan penginputan barang masuk ke SIMDA
d) Barang yang masuk dari PPTK disusun di rak-rak gudang oleh pembantu
pengurus barang persediaan
e) Permintaan barang sediaan oleh user harus mengisi blanko permintaan
barang dan harus ditandatangani, sebelum barang di serahkan
f) Blanko permintaan barang akan diinput oleh pembantu pengurus barang
persediaan ke aplikasi SIMDA sebagai bukti barang keluar gudang.
Di RSUD terdiri dari 2 orang pengursu barang dan 9 orang pembantu pengurus
barang yaitu, :
a. 2 orang pembantu pengurus barang di asset tetap
b. 1 orang pembantu pengurus barang persediaan labor
c. 1 orang pembantu pengurus barang persediaan barang umum
d. 1 orang pembantu pengurus barang persediaan gizi
e. 1 orang pembantu pengurus barang apotik sentral
f. 1 orang pembantu pengurus barang apotik IGD
g. 1orang pembantu pengurus barang persediaan gudang apotik
h. 1 orang pembantu pengurus barang persediaan BTT
4) Menyusun Daftar Inventaris Ruangan
a. Pengurus barang melakukan pemeriksaan dan pendataan barang milik
Negara/daerah di setiap ruangan
b. Seteleah melakukan pengecekkan dan pemeriksaan , selanjutnya dilakukan
sinkronisasi data ke aplikasi SIMDA dan KIR yang ada diruangan untuk
mengetahui apakah ada pengurangan atau penambahan barang di ruangan
tersebut.
c. Dilakukan pencetakan KIR baru kemudian di temple pada barang di
masing-masing ruangan tsb
d. KIR diperbaharui 1 kali setahun

15
2. Kompetensi Teknis Substantif
a. Tugas dan Fungsi Organisasi/Instansi
1) Struktur Organisasi Unit Kerja;

DIREKTUR

KA JABATAN KA TATA
FUNGSIONAL USAHA

KOMITE KASUBAG KASBAG


KOMITE
KEPEG DAN
KPERAWATAN MEDIK DIKLAT KEUANGAN

KASUBAG
INSTANSI
UMUM

KABID KABID KABID


PERENCANAAN PELAYANAN PENUNJANG

SEKSI MONEV KASI KASI KASI


SEKSI SARANA KASI
DAN PELAYANAN PENUNJANG PENUNJANG
PRASARANA KEPRAWATAN
PELAORAN MEDIS MEDIS NON MEDIS

2) Sumberdaya Manusia Organisasi Unit Kerja;


a) Direktur : drg. Yandri Saputra, M.kes
b) Kepala Tata usaha : Efrinaldi, M.kes
c) Sub Bagian Umum : Azizah, SKM
d) Sub Bagian Keuangan: Yusrizal, AMAK
e) Sub Bagian Kepegawaian dan Diklat : Mainita, Str.Keb
f) Kepala Bidang perencanaan: Nasri Subarjo Can, SH
g) Seksi sarana dan prasarana: Aljunaidi, S.T
h) Seksi monev dan pelaporan : Gusmiati, S.Kep
i) Kepala bidang pelayanan: dr. Novrizal Aswandi
j) Kasi pelayanan medis : dr Yulfa Adleni, MH
k) Kasi keperawatan: Ns. Muttaitin, S.Kep
l) Kepala bidang penunjang: dr. Jelli Isma Syartika
m)Kasi penunjang medis : Oktaviyeni, SE

16
n) Kasi penunjang non medis : Ns. Herlina Susanti, S. Kep

3) Tugas dan Fungsi Organisasi Unit Kerja;


a) Tugas unit kerja RSUD Pasaman Barat
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan dan pengembangan
rumah sakit
2. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan dibidang keperawatan dan
pelayanan medis
3. Pemberian dukungan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang kesehatan
4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang urusan pelayanan kesehatan
5. Pelayanan asuhan kesehatan
6. Pelayanan rujukan
7. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan
8. Pengelolaan adm dan keuangan
9. Pemeliharaan sarana dan prasarana
10. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh kepala daerah sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Fungsi Unit kerja :
1. RSUD merupakan unsur pendukung tugas bupati
2. RSUD dipimpin oleh seorang direktur yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada bupati melalui sekretariat daerah. Serasi,
terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan serta melaksanakan
upaya rujukan sesuai peraturan perundang-undangan.
4) Kebijakan dan Program Organisasi Unit Kerja
Kebijakan dan Program dari Rumah Sakit Umum Daerah Pasaman
Barat mewujudkan visi dan misi rumah sakit yaitu :
Visi : Menjadi Rumah Sakit pilihan utama masyarakat Pasaman Barat dan
Sekitarnya.
Misi :
a. Mewujudkan Pelayanan sesuai standard an berientasi pada
kepuasan pelanggan
b. Mewujudkan sumber daya manusia yang professional dan
berakhlak mulia
17
c. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan sesuai standarsasi
rumah sakit
d. Menciptakan manajemen yang sehat dan harmonis.
5) Orientasi Lingkungan Kerja
Telah dilakukan orientasi dilingkungan kerja yaitu di Bagian
Kepegawaian, Bagian Umum dan Bagian Keuangan Rumah Sakit Umum
Daerah Pasaman Barat, Orintasi terdiri dari kegiatan :
a. Observasi/Praktik Kepeegawaian
b. Observasi/Praktik Pengelolaan Keuangan
c. Observasi/Praktik Tata Naskah Kedinasan
d. Observasi/Praktik Pengelolaan (Badan Milik Negara (BMN)

b. Tugas dan Fungsi Jabatan Peserta


1) Peraturan Perundang-Undangan Terkait Jabatan Rekam Medis;
Adapun Peraturan Perundang-Undangan terkait jabatan Rekam medis diatur
dalam :
a. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Repubik Indonesia Nomor 30 tahun 2013 tentang Jabatan
Fungsional Perekam Medis dan Angka Kreditnya
b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonsia Nomor
HK.01.07/Menkes/1424/2022 Tentang Standar Kompetensi Kerja Bidang
Rekam Medis dan Inforasi Kesehatan

2) Tugas dan Fungsi Jabatan Rekam Medis;


Tugas jabatan Fungsional Perekam Medis sesuai Permenpan No.30 tahun
2013 pasal(4)adalah melakukan kegiatan pelayanan rekam medis informasi
kesehatan yang meliputi persiapan, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi.

3) Standar Kompetensi Jabatan Rekam Medis;


Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonsia Nomor
HK.01.07/Menkes/1424/2022 Tentang Standar Kompetensi Kerja Bidang
Rekam Medis dan Inforasi Kesehatan Bab II Standar Kompetensi Jabatan
Rekam Medis adalah :
e. Tujuan Utama
18
Menyelenggarakan manajemen rekam medis dan informasi kesehatan
sesuai dengan regulasi yang berlaku untuk menghasilkan informasi
kesehatan yang berkualitas dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
f. Fungsi Kunci
 Melakukan manajemen data dan informasi kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan
 Melakukan klasifikasi klinis, kodifikasi penyakit dan masalah
kesehatan lainnya, serta prosedur klinis
 Menerapkan aplikasi statistik kesehatan, epidemiologi dan biomedik
 Melakukan manajemen pelayanan rekam medis dan informasi
kesehatan
g. Fungsi Utama
 Mengembangkan kebutuhan data dalam sistem informasi kesehatan
 Mengembangkan data dan informasi kesehatan
 Menggunakan data dan informasi untuk menunjang pelayanan
kesehatan
 Mengembangkan sistem informasi kesehatan dalam pengelolaan
data kesehatan
 Menggunakan berbagai jenis sistem klasifikasi klinis, penyakit dan
masalah kesehatan lainnya, serta prosedur klinis
 Menggunakan sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang
menggunakan dasar klasifikasi klinis, kodifikasi penyakit dan
masalah kesehatan
 Mengelola data statistik kodifikasi klinis, prosedur klinis dan
masalah kesehatan lainnya berbasis sistem pembiayaan
 Mengelola data pelayanan dan program kesehatan
 Menilai data pelayanan kesehatan
 Mengelola unit kerja rekam medis dan informasi kesehatan
 Melaksanakan pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan
 Mengelola mutu pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehata

19
 Menjaga keamanan dan kerahasian data dan infomasi kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan
h. Fungsi Dasar
 Menganalisis kebutuhan data sistem informasi kesehatan
 Merancang kamus data dalam sistem informasi kesehatan
 Merancang struktur basis data dalam sistem informasi kesehatan
 Merancang struktur relasi antar data dalam sistem informasi
kesehatan
 Merancang aliran data dalam sistem informasi kesehatan
 Merancang mekanisme keamanan data dalam sistem informasi
kesehatan
 Merancang mekanisme pertukaran data antar sistem
(interoperabilitas) dalam sistem informasi kesehatan
 Merancang proses hak akses data dalam sistem informasi kesehatan
 Mengelola hak akses data dalam sistem informasi kesehatan
 Merancang proses pelepasan data elektronik dalam sistem
informasi kesehatan Mengelola pelepasan data elektronik ke pihak
luar dalam sistem informasi kesehatan
 Melakukan back up data dalam sistem informasi kesehatan
 Melakukan recovery data dalam sistem informasi kesehatan
 Merancang penyimpanan data elektronik dalam sistem informasi
kesehatan
 Merancang proses data sharing secara elektronik
 Mengklasifikasikan data dan informasi untuk pemantauan indikator
mutu
 Mengidentifikasi data media informasi daring fasilitas pelayanan
kesehatan
 Mengelola media informasi daring fasilitas pelayanan kesehatan
 Mengidentifikasi data dan informasi kesehatan untuk pemangku
kepentingan
 Merancang algoritma pengelolaan data dalam sistem informasi
kesehatan

20
 Merancang formulir elektronik untuk sistem informasi kesehatan
 Merancang proses bisnis dalam sistem informasi kesehatan
 Merancang rekam medis hybrid
 Memonitor pelaksanaan rekam medis hybrid
 Mengevaluasi pelaksanaan rekam medis hybrid
 Melakukan audit trail dalam sistem informasi kesehatan Memonitor
pelaksanaan audit trail dalam sistem informasi kesehatan
 Mengevaluasi pelaksanaan audit trail dalam sistem informasi
kesehatan Mengevaluasi sistem informasi kesehatan
 Menganalisis duplikasi data dalam sistem informasi kesehatan
 Menentukan standar kodifikasi klinis
 Menetapkan kodifikasi klinis Mengumpulkan data kodifikasi klinis
 Mengolah hasil indeks data kodifikasi klinis
 Menyusun laporan hasil kodifikasi klinis
 Mengaudit kodifikasi klinis
 Melaporkan hasil audit kodifikasi klinis
 Mengolah hasil kodifikasi klinis
 sistem pembiayaan kesehatan
 Melaporkan hasil pengolahan kodifikasi klinis sistem pembayaran
kesehatan
 Menganalisis laporan kodifikasi klinis sistem pembiayaan kesehatan
 Mengevaluasi pengolahan/grouping kodifikasi klinis sistem
pembiayaan kesehatan
 Melaporkan hasil evaluasi kodifikasi klinis sistem pembiayaan
kesehatan
 Mengumpulkan data pelayanan kesehatan
 Mengumpulkan data program kesehatan
 Mengolah data pelayanan kesehatan
 Mengolah data program kesehatan
 Menganalisis data pelayanan kesehatan
 Mengevaluasi data pelayanan kesehatan
 Menyusun laporan internal pelayanan kesehatan

21
 Menyusun laporan eksternal pelayanan kesehatan
 Menyusun laporan program kesehatan Memanfaatkan data
pelayanan kesehatan untuk keperluan pendidikan dan penelitian
 Menyusun panduan tata laksana pelayanan rekam medis dan
informasi kesehatan
 Menyusun panduan tata laksana hubungan kerja rekam medis dan
informasi kesehatan
 Menyusun alur pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan
 Merencanakan kebutuhan sumber daya manusia Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan
 Menyusun pembagian kerja Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan
 Melakukan penilaian teknis bidang Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan
 Menganalisis kebutuhan utilitas penyimpanan rekam medis dan
informasi kesehatan
 Merancang formulir rekam medis Mengelola formulir rekam medis
 Melakukan pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan
 Melakukan pelayanan pendaftaran pasien gawat darurat
 Melakukan pelayanan pendaftaran pasien rawat inap
 Melakukan kegiatan penyediaan rekam medis
 Melakukan kegiatan penyimpanan rekam medis
 Melakukan kegiatan penelusuran keberadaan rekam medis
 Melakukan kegiatan pengendalian penjajaran rekam medis
 Melakukan kegiatan pemindahan rekam medis inaktif
 Melakukan kegiatan penilaian rekam medis inaktif
 Melakukan kegiatan alih media rekam medis inaktif
 Melakukan kegiatan pemusnahan rekam medis
 Melakukan kegiatan pembimbingan teknis pelayanan rekam medis
 Menyusun panduan tata laksana penjaminan mutu rekam medis dan
informasi kesehatan
 Melakukan kegiatan assembling rekam medis dan informasi

22
kesehatan
 Menganalisis mutu rekam medis dan informasi kesehatan
 Mengevaluasi mutu rekam medis dan informasi kesehatan
 Menindaklanjuti hasil evaluasi mutu rekam medis dan informasi
kesehatan
 Menyusun panduan tata laksana keamanan dan kerahasiaan rekam
medis dan informasi kesehatan
 Melakukan pelayanan peminjaman rekam medis untuk pihak
internal dan eksternal
 Melaksanakan pelayanan permintaan surat keterangan medis kepada
pihak ketiga
4) Jenjang karir dan Kepangkatan Rekam Medis; dan
Jenjang jabatan fungsional Perekam Medis diatur dalan Permenpan No. 30
tahun 2013 pada Bab IV pasal 6 yaitu :
(1) Jabatan fungsional Perekam Medis, terdiri atas:
a. Perekam Medis Terampil; dan
b. Perekam Medis Ahli.
(2) Jenjang jabatan fungsional Perekam Medis Terampil dari yang paling rendah
sampai dengan yang paling tinggi, yaitu:
a. Perekam Medis Pelaksana;
b. Perekam Medis Pelaksana Lanjutan; dan
c. Perekam Medis Penyelia.
(3) Jenjang jabatan fungsional Perekam Medis Ahli dari yang paling rendah
sampai dengan yang paling tinggi, yaitu:
a. Perekam Medis Pertama;
b. Perekam Medis Muda; dan
c. Perekam Medis Madya.
(4) Jenjang pangkat, golongan ruang jabatan fungsional Perekam Medis
Terampil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan jenjang
jabatannya, yaitu:
a. Perekam Medis Pelaksana:
1. Pengatur, golongan ruang II/c; dan
2. Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d.

23
b. Perekam Medis Pelaksana Lanjutan:
1. Penata Muda, golongan ruang III/a; dan
2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
c. Perekam Medis Penyelia:
1. Penata, golongan ruang III/c; dan
2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
(5) Jenjang pangkat, golongan ruang Perekam Medis Ahli sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), sesuai dengan jenjang jabatannya, yaitu:
a. Perekam Medis Pertama:
1. Penata Muda, golongan ruang III/a; dan
2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
b. Perekam Medis Muda:
1. Penata, golongan ruang III/c; dan
2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
c. Perekam Medis Madya:
1. Pembina, golongan ruang IV/a;
2. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; dan
3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.
(6) Pangkat, golongan ruang untuk masing-masing jenjang jabatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) ditentukan berdasarkan jumlah angka kredit
yang ditetapkan.
(7) Penetapan jenjang jabatan untuk pengangkatan dalam jabatan fungsional
Perekam Medis ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki
setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
(8) Jenjang jabatan dan pangkat, golongan ruang dapat tidak sesuai dengan
jenjang jabatan dan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5).

5) Kegiatan pada Jabatan Rekam Medis.


Uraian kegiatan pada Jabatan Fungsional Perekam Medis Terampil terdapat
pada pasal 8 ayat (1) Permenpan No 30 tahun 2013 adalah :
 Mengidentifikasi kebutuhan formulir dalam penyusunan SIM rekam medis
manual (berbasis kertas)
 Mengidentifikasi kebutuhan isi dan data dalam formulir dalam penyusunan

24
SIM rekam medis manual (berbasis kertas)
 Mengklasifikasi kegiatan pelayanan dalam rangka penyusunan alur
pembentukan SIM rekam medis (manual);
 Merancang alur kegiatan pelayanan dalam rangka penyusunan alur
pembentukan SIM rekam medis (manual);
 Mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan sebagai dasar pengambilan
keputusan baik internal maupun eksternal
 Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial pasien
rawat jalan dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan
pasien baru dan lama rawat jalan;
 Membuat dan memutakhirkan Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP) rawat
jalan dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien
baru dan lama rawat jalan;
 Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial pasien
rawat inap dan menginformasikan ke ruang perawatan dalam rangka
pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama
rawat inap;
 Menyiapkan rekam medis rawat inap serta meminta rekam medis rawat
inap ke petugas rekam medis bagian penyimpanan dalam rangka
pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama
rawat inap;
 Membuat, menyimpan dan memutakhirkan Kartu Kendali (KK) dalam
rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan
lama rawat inap;
 Mengisi buku registerasi pendaftaran pasien rawat jalan melalui
pencatatan/registrasi pasien;
 Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat jalan melalui
pencatatan/registrasi pasien;
 Membuat dan memutakhirkan Indeks Utama Pasien (IUP) rawat jalan
melalui pencatatan/ registerasi pasien;
 Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis dan indeks dokter pasien
rawat jalan melalui pencatatan/registerasi pasien;
 Mengisi buku registrasi pendaftaran pasien rawat inap melalui

25
pencatatan/registrasi pasien;
 Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat inap melalui
pencatatan/registrasi pasien;
 Membuat dan memutakhirkan IUP rawat inap melalui pencatatan/registrasi
pasien;
 Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis dan indeks dokter pasien
rawat inap dalam rangka pelaksanaan rekam medis melalui pencatatan/
registrasi pasien;
 Menerima data rekam medis dalam rangka asembling rekam medis rawat
jalan berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada;
 Mencatat buku ekspedisi dalam rangka asembling rekam medis rawat jalan
berdasarkan SOP yang ada;
 Menyeleksi rekam medis incomplete dalam rangka asembling rekam
medis rawat jalan berdasarkan SOP yang ada;
 Menyisipkan slip lembar kekurangan dalam rangka asembling rekam
medis rawat jalan berdasarkan SOP yang ada;
 Membuat laporan incomplete dalam rangka asembling rekam medis rawat
jalan berdasarkan SOP yang ada;
 Menerima rekam medis dalam rangka asembling rekam medis rawat inap
berdasarkan SOP yang ada;
 Mencatat buku ekspedisi dalam rangka asembling rekam medis rawat inap
berdasarkan SOP yang ada;
 Mengidentifikasi data dalam rangka penyusunan katalog jenis formulir
rekam medis secara manual;
 Mengklasifikasi data dalam rangka penyusunan katalog jenis formulir
rekam medis secara manual;
 Mengolah data katalog jenis formulir rekam medis secara manual dalam
rangka penyusunan katalog jenis formulir rekam medis secara manual;
 Membuat laporan data katalog catatan mutu formulir rekam medis secara
manual;
 Memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan tindakan medis
pasien rawat jalan ke dalam soft ware case mix.
 Memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan tindakan medis

26
pasien rawat inap ke dalam soft ware case mix;
 Memproses grouping untuk menentukan tarif case mix;
 Menyiapkan dan menyerahkan laporan hasil grouping dalam bentuk txt ke
bagian akuntansi untuk diverifikasi internal;
 Menerima kembali berkas klaim/file txt hasil koreksi dari bagian
akuntansi;
 Melakukan input ulang hasil koreksi kedalam software case mix;
 Menyortir rekam medis rawat jalan dalam rangka penyimpanan rekam
medis;
 Menyimpan rekam medis rawat jalan dan menjaga agar penyimpanan
rekam medis aman, rahasia, tidak dapat diakses oleh orang yang tidak
berkepentingan;
 Menyimpan rekam medis rawat jalan inaktif yang bernilai guna dengan
media tertentu;
 Menyeleksi rekam medis yang akan disusutkan dalam rangka proses
retensi;
 Membuat daftar pertelaan rekam medis yang akan disusutkan;
 Mendistribusikan rekam medis ke unit terkait;
 Mengumpulkan data untuk penyusunan laporan cakupan pelayanan pada
sarana pelayanan kesehatan;
 Mengumpulkan data penyakit dan tindakan medis untuk penyusunan
laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap;
 Mengumpulkan data penyakit menular untuk penyusunan laporan
morbiditas dan mortalitas pasien rawat jalan;
 Menghitung angka ketidakkelengkapan pengisian informed consent;
 Mengidentifikasi data formulir analisis mutu sistem pengembalian berkas
rekam medis;
 Mengumpulkan data analisis mutu sistem pengembalian berkas rekam
medis;
 Mengidentifikasi keabsahan data rekam medis secara manual dalam
rangka evaluasi rekam medis pasien rawat inap;

27
C. Hambatan dan Tantangan
Hambatan dan Tantangan pada Kegiatan PKTB di RSUD Pasaman Barat yaitu jadwal

PKTBT dilaksanakan pada jam pelayanan pasien sehingga untuk praktik, observasi dan tugas

kebagian terkait tidak bisa dilaksanakan dengan jadwal perhari yang berurutan dan sulitnya

menyesuaikan jadwal penulis dengan pembimbing/pengampu mengingat

pembimbing/pengampu memiliki jadwal yang padat. Jadi, dengan adanya hambatan tersebut

menjad tantangan bagi penulis untuk menyesuaikan jadwal sehingga materi PKTBT dapat

tersalurkan dengan baik.

28
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas merupakan salah satu kegiatan
yang ada dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil tahun
2021.Pelaksanaan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas bagi Peserta Pelatihan Dasar
CPNS tahun 2021 dilakanakan dalam waktu yang cukup singkat. PKTBT merupakan
kegiatan yang penting dan bermanfaat bag peserta pelatihan dasar CPNS, karena sangat
berguna dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan bidang tugas dan
jabatannya untuk melayani masyarakat diinstansinya masing-masing di dalam kegiatan
PKTBT ini peserta dapat semakin menginternalisasikan Nilai-Nilai Dasar Ber-Akhlak srta
Nilai dan Kedudukan fungsi ASN dalam Menjalankan tugas dan fungsinya Sesuai Bidang
tugas Masing-Masing.

B. Saran
Terdapatsaran dari penulis sebagai peserta PKTBT, dikarenakan PKTBT dilaksanakan
selama 15 hari kerja membuat penulis kurang dalam waktu dan pelaksanannya. Untuk
pelaksanaan PKTBT selanjutnya diharapkan ditambah waktu pelaksanaannya .

29
LAMPIRAN
Dokumentasi 1. Pembukaan dan Arahan PKTBT di Aula RSUD Pasaman Barat

Dokumentasi 2. Melalukan Kegiatan PKTBT di Bagian Kepegawaian

30
Dokumentasi 3. Melakukan Kegiatan PKTBT di Bagian Umum

Dokumentasi 4. Melakukan Kegiatan PKTBT d Bagian Keuangan

31
25

Anda mungkin juga menyukai