MAKALAH Karakteristik PD KB

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK KELOMPOK BERMAIN


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Kelompok Bermain
Dosen Pengampu : Neng Awalia farida, M.Pd

Oleh :
Isyfina Kamilah (2.2021.3.0139)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


INSTITUT MADANI NUSANTARA

i
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................1

B. Rumuan Masalah.............................................................................................1

C. Tujuan Pembahasan.........................................................................................1

BAB II......................................................................................................................2

PEMBAHASAN......................................................................................................2

A. Pengertian Karakteristik Peserta Didik........................................................2

B. Manfaat Memahami Karakteristik Siswa....................................................2

C. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini..............................................3

D. Karakteristik Peserta Didik Kelompok Bermain.........................................7

BAB III..................................................................................................................11

PENUTUP..............................................................................................................11

A. Kesimpulan................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang guru dalam proses perencanaan pembelajaran perlu memahami
tentang karakteristik dan kemampuan awal peserta didik. Analisis kemampuan
awal peserta didik merupakan kegiatan mengidentifikasi peserta didik dari segi
kebutuhan dan karakteristik untuk menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
perubahan perilaku atau tujuan dan materi. Karakteristik peserta didik
didefinisikan sebagai ciri dari kualitas perorangan peserta didik yang ada pada
umumnya meliputi antara lain kemampuan akademik, usia dan tingkat
kedewasaan, motivasi terhadap mata pelajaran, pengalaman, ketrampilan,
psikomotorik, kemampuan kerjasama, serta kemampuan sosial .

Anak usia dini memiliki karakteristik yang unik karena mereka berada
pada proses tumbuh kembang yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan
berikutnya. Secara psikologis anak usia dini memiliki karakteristik yang khas
dan berbeda dengan anak yang usianya di atas delapan tahun. Setiap anak
memiliki kekuatan, kebutuhan, dan minat yang berbeda-beda. Perbedaan inilah
yang menjadikan setiap anak unik sekaligus membuat kecepatan berkembang
satu sama lain menjadi berbeda.

B. Rumuan Masalah
1. Apa itu karakteristik peserta didik?
2. Apa manfaat memahami karakteristik peserta didik?
3. Bagaimana karakteristik perkembangan anak usia dini
4. Bagaimana Karakteristik peserta didik kelompok bermain?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian karakteristik peserta didik
2. Untuk memahami manfaat karakteristik peserta didik
3. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan anak usia dini
4. Untuk mengetahui karakteristik peserta didik kelompok bermain.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karakteristik Peserta Didik


Karakteristik berasal dari kata karakter yang berarti ciri, tabiat, watak, dan
kebiasaan yang dimiliki oleh seseorang yang sifatnya relatif tetap. Karakteristik
peserta didik dapat diartikan keseluruhan pola kelakukan atau kemampuan yang
dimiliki peserta didik sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan, sehingga
menentukan aktivitasnya dalam mencapai cita-cita atau tujuannya. (Munawaroh,
2021)
Karakteristik peserta didik juga dapat didefinisikan sebagai ciri dari
kualitas perorangan peserta didik yang ada pada umumnya meliputi antara lain
kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadap mata
pelajaran, pengalaman, ketrampilan, psikomotorik, kemampuan kerjasama, serta
kemampuan sosial. (Ahmad Taufik, 2019)
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman atas
karakteristik peserta didik dimaksudkan untuk mengenali ciri-ciri dari setiap
peserta didik yang nantinya akan menghasilkan berbagai data terkait siapa peserta
didik dan sebagai informasi penting yang nantinya dijadikan pijakan dalam
menentukan berbagai metode yang optimal guna mencapai keberhasilan kegiatan
pembelajaran.

B. Manfaat Memahami Karakteristik Siswa


Selain berperan penting untuk rancangan pembelajaran, ada beberapa
manfaat lain yang didapatkan dari menganalisis karakteristik peserta didik dalam
kelas, antara lain:
1. Mendapat gambaran yang lengkap tentang kemampuan awal siswa sebagai
landasan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang optimal. contohnya
kemampuan intelektual dan berpikir.
2. Mengetahui jenis pengalaman yang telah dimiliki oleh siswa sehingga bisa
memberikan materi secara tepat lewat contoh atau ilustrasi. Dengan begitu,

2
mereka bisa lebih mudah menerima dan menyerap pengetahuan baru yang
diberikan.
3. Mengetahui latar belakang sosial dan budaya siswa, contohnya tingkat
pendidikan orang tua, sosial ekonomi, atau dimensi kehidupan lainnya, agar
bisa disesuaikan dengan metode yang efisiens.
4. Mendapat informasi tentang tingkat pertumbuhan dan perkembangan siswa,
baik jasmani maupun rohani, yang berpengaruh terhadap keberhasilan dan
cara belajar mereka.
5. Mengetahui aspirasi dan kebutuhan siswa sehingga dapat merancang strategi
pembelajaran yang lebih tepat.
6. Mengetahui tingkat penguasaan pengetahuan yang sudah diperoleh siswa
sebelumnya.
7. Mendapat gambaran tentang tingkat penguasaan bahasa siswa, baik secara
lisan maupun tertulis, yang bisa jadi pertimbangan dalam menyajikan materi.
8. Mengetahui sikap dan nilai yang ada dalam diri siswa, sebab hal ini dapat
dijadikan pertimbangan untuk merencanakan pengajaran.(Pentingnya Paham
Karakteristik Peserta Didik - Zenius Untuk Guru, n.d.)

C. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini


Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas (Unik), baik secara fisik,
psikis, sosial, moral dan sebagainya. Masa kanak-kanak juga masa yang paling
penting untuk sepanjang usia hidupnya. Sebab masa kanak-kanak adalah masa
pembentukan pondasi dan masa kepribadian yang akan menentukan pengalaman
anak selanjutnya. Sedemikian pentingnya usia tersebut maka memahami
karakteristik anak usia dini menjadi mutlak adanya bila ingin memiliki generasi
yang mampu mengembangkan diri secara optimal. Pengalaman yang dialarni anak
pada usia dini akan berpengaruh kuat terhadap kehidupan selanjutnya.
Pengalaman tersebut akan bertahan lama. Bahkan tidak dapat terhapuskan,
walaupun bisa tertutupi tetapi sifatnya hanya sementara. Bila suatu saat ada
stimulasi yang memancing pengalaman hidup yang pemah dialami maka efek
tersebut akan muncul kembali walau dalam bentuk yang berbeda.

3
Beberapa hal yang menjadi alasan pentingnya memahami karakteristik
anak usia dini. Sebagian dari alasan tersebut dapat diuraikan sebagaimana berikut:
1. Usia dini merupakan usia yang paling penting dalam tahap perkembangan
manusia, sebab usia tersebut merupakan periode diletakkannya dasar struktur
kepribadian yang dibangun untuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu perlu
pendidikan dan pelayanan yang tepat.
2. Pengalaman awal sangat penting, sebab dasar awal cenderung bertahan dan
akan mempengaruhi sikap maupun perilaku anak sepanjang hidupnya,
disamping itu dasar awal akan cepat berkembang menjadi kebiasaan. Oleh
karena itu perlu pemberian pengalaman awal yang positif.
3. Perkembangan fisik dan mental akan mengalami kecepatan yang luar biasa,
dibanding dengan sepanjang usianya. Bahkan usia 0 - 8 tahun, anak mengalami
80% perkembangan otak dibandingkan usia sesudahnya. Oleh karena itu perlu
stimulasi fisik dan mental.
Ada banyak ha! yang diperoleh dengan memahami karakteristik anak usia
dini antara lain :
a. Mengetahui hal-hal yang dibutuhkan oleh anak yang bermanfaat bagi
perkembangan hidupnya.
b. Mengetahui tugas-tugas perkembangan anak sehingga dapat memberikan
stimulasi yang sesuai kepada anak agar dapat melaksanakan tugas
perkembangan dengan baik.
c. Mengetahui bagaimana membimbing proses belajar anak pada saat yang
tepat sesuai dengan kebutuhannya.
d. Menaruh harapan dan tuntutan terhadap anak secara realistis.
e. Mampu mengembangkan potensi & prestasi anak secara optimal sesuai
dengan keadaan dan kemampuan.(Idris, 2016)
Menurut (Suryana, 2013) Anak usia dini yang unik memiliki karakteristik
sebagai berikut.
1) Anak Bersifat Egosentris
Pada umumnya anak masih bersifat egosentris, ia melihat dunia dari
sudut pandang dan kepentingannya sendiri. Hal itu bisa diamati ketika

4
anak saling berebut mainan, atau menangis ketika menginginkan
sesuatu namun tidak dipenuhi oleh orangtuanya. Karakteristik ini
terkait dengan perkembangan kognitif anak. Menurut Piaget,anak usia
dini berada pada tahapan-tahapan sebagai berikut:(1) tahap
Sensorimotorik yaitu usia 0-2 tahun, (2) tahap Praoperasional yaitu usia
2-6 tahun, (3) tahap Operasi Konkret yaitu usia 6-11 tahun.
Pada fase Praoperasional pola berpikir anak bersifat egosentris dan
simbolis, karena anak melakukan operasi-operasi mental atas
pengetahuan yang mereka miliki, belum dapat bersikap sosial yang
melibatkan orang yang ada di sekitarnya, asyik dengan kegiatan sendiri
dan memuaskan diri sendiri. Mereka dapat menambah dan mengurangi
serta mengubah sesuatu sesuai dengan pengetahuan yang mereka
miliki. Operasi ini memungkinkannya untuk dapat memecahkan
masalah secara logis sesuai dengan sudut pandang anak.
2) Anak Memiliki Rasa Ingin Tahu (Curiosity)
Anak berpandangan bahwa dunia ini dipenuhi hal-hal yang menarik
dan menakjubkan. Hal ini mendorong rasa ingin tahu (curiosity) yang
tinggi. Rasa ingin tahu anak sangat bervariasi, tergantung apa yang
menarik perhatiannya. Sebagai contoh, anak akan tertarik dengan
warna, perubahan yang terjadi dalam benda itu sendiri. Bola yang
berbentuk bulat dapat digelindingkan dengan warna-warni serta kontur
bola yang baru dikenal oleh anak sehingga anak suka dengan bola. Rasa
ingin tahu ini sangat baik dikembangkan untuk memberikan
pengetahuan yang baru bagi anak dalam rangka mengembangkan
kognitifnya. Semakin banyak pengetahuan yang didapat berdasar
kepada rasa ingin tahu anak yang tinggi, semakin kaya daya pikir
anak.
3) Anak Bersifat Unik
Anak memiliki keunikan sendiri seperti dalam gaya belajar, minat, dan
latar belakang keluarga. Keunikan dimiliki oleh masing-masing anak
sesuai dengan bawaan, minat, kemampuan dan latar belakang budaya

5
serta kehidupan yang berbeda satu sama lain. Meskipun terdapat pola
urutan umum dalam perkembangan anak yang dapat diprediksi, namun
pola perkembangan dan belajarnya tetap memiliki perbedaan satu sama
lain.
4) Anak Memiliki Imajinasi dan Fantasi
Anak memiliki dunia sendiri, berbeda dengan orang di atas usianya.
Mereka tertarik dengan hal-hal yang bersifat imajinatif sehingga
mereka kaya dengan fantasi. Terkadang mereka bertanya tentang
sesuatu yang tidak dapat ditebak oleh orang dewasa, hal itu
disebabkan mereka memiliki fantasi yang luar biasa dan berkembang
melebihi dariapa yang dilihatnya. Untuk memperkaya imajinasi dan
fantasi anak, perlu diberikan pengalaman-pengalaman yang
merangsang kemampuannya untuk berkembang.
5) Anak Memiliki Daya Konsentrasi Pendek
Pada umumnya anak sulit untuk berkonsentrasi pada suatu kegiatan
dalam jangka waktu yang lama. Ia selalu cepat mengalihkan
perhatian pada kegiatan lain, kecuali memang kegiatan tersebut, selain
menyenangkan juga bervariasi dan tidak membosankan. Rentang
konsentrasi anak usia lima tahun umumnya adalah sepuluh menit untuk
dapat duduk dan memperhatikan sesuatu secara nyaman. Daya
perhatian yang pendek membuat ia masih sangat sulit untuk duduk dan
memperhatikan sesuatu untuk jangka waktu yang lama, kecuali
terhadap hal-hal yang menarik dan menyenangkan bagi mereka.
Pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang
bervariasi dan menyenangkan, sehingga tidak membuat anak terpaku di
tempat dan menyimak dalam jangka waktu lama.

D. Karakteristik Peserta Didik Kelompok Bermain.


1. Pengertian Kelompok Bermain
Pelayanan pendidikan bagi anak usia dini terdiri dari beberapa
lembaga yang memberikan pelayanan bagi anak dari usia nol hingga

6
enam tahun. Salah satu bentuk lembaga yang menyediakan pelayanan
pendidikan bagi anak usia dini adalah kelompok bermain. Kelompok
Bermain (KB) merupakan salah satu jalur pendidikan anak usia
dini jalur non formal (Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional). Menurut Sujiono (2009:23) Kelompok Bermain
(KB) adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur non formal yang
menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program kesejahteraan
bagi anak usia 2 sampai dengan 4 tahun.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Kelompok
bermain merupakan salah satu bentuk PAUD pada jalur nonformal yang
menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program kesejahteraan
bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun, dengan prioritas anak
usia dua sampai empat tahun.(Hariyati, n.d.)
2. Karakteristik Peserta Didik Kelompok Bermain (2-4 tahun)
Anak pada usia ini memiliki beberapa kesamaan karakteristik
dengan masa sebelumnya. Secara fisik anak masih mengalami
pertumbuhan yang pesat. Beberapa karakteristik khusus yang dilalui anak
usia 2 – 3 tahun antara lain :
a. Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada di
sekitarnya. Ia memiliki kekuatan observasi yang tajam dan keinginan
belajar yang luar biasa. Eksplorasi yang dilakukan oleh anak
terhadap benda-benda apa saja yang ditemui merupakan proses belajar
yang sangat efektif. Motivasi belajar anak pada usia tersebut
menempati grafik tertinggi dibanding sepanjang usianya bila tidak ada
hambatan dari lingkungan.
b. Anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Diawali dengan
berceloteh, kemudian satu dua kata dan kalimat yang belum jelas
maknanya. Anak terus belajar dan berkomunikasi, memahami
pembicaraan orang lain dan belajar mengungkapkan isi hati dan
pikiran.

7
c. Anak mulai belajar mengembangkan emosi. Perkembangan emosi
anak didasarkan pada bagaimana lingkungan memperlakukan dia.
Sebab emosi bukan ditemukan oleh bawaan namun lebih banyak pada
lingkungan.
Jika dilihat dari beberapa aspek, karakteristik peserta didik
kelompok bermain (usia 2-4 tahun) adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan Kognitif
Hardiono D. Pusponegoro (2006) mengungkapkan karakteristik dari
perkembangan kognitif anak usia 2 sampai 4 tahun sebagai berikut:
a. Mengikuti perintah yang sederhana.
b. Menggunakan 2 atau 3 kata kombinasi.
c. Mengekspresikan perasaan dan harapannya.
d. Menggunakan benda untuk menunjukan benda lainnya.
e. Jangka waktu konsentrasi masih terbatas.
f. Dapat mengingat sajak pendek.
g. Mampu menyanyikan lagu yang sederhana.
h. Mulai memikirkan berbuat sesuatu sebelum bertindak.
i. Mempunyai masalah dalam menentukan pilihan, tetapi berani
membuat pilihan.
2. Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa meliputi dua-duanya, komunikasi lisan dan
tertulis. Kemampuan-kemampuan verbal berkembang amat dini, dan
menjelang usia 3 tahun, peserta didik sudah menjadi pengoceh yang
terampil. Pada akhir masa anak usia dini, mereka dapat menggunakan
dan memahami sejumlah besar kalimat, dapat terlibat dalam
pembicaraan yang berkelanjutan, dan mengetahui tentang bahasa
tulisan. Meskipun terdapat perbedaan individual dalam kecepatan
peserta didik memperoleh kemampuan berbahasa, urutan perolehan itu
serupa untuk seluruh peserta didik.
3. Perkembangan Psikomotorik

8
Pada usia 2 tahun, anak sudah mampu melakukan berbagai
kegiatan kecil, anak semakin kreatif dan rasa ingin tahu mereka sangat
besar. Anak dapat melakukan berbagai kegiatan seperti merangkak,
berjalan, melompat, berlari, melompat, dan memanjat. Pada saat berlatih
berlari anak mungkin akan sering jatuh, meskipun sering jatuh,
keseimbangan badan, kaki menjadi lebih kuat dan konsisten dari
sebelumnya.
Pada usia 3 tahun anak dapat berjalan, fisik mereka juga lebih kuat
untuk melakukan berbagai kegiatan yang dapat memperkuat ketahanan
fisiknya. Pada usia ini, anak biasanya melakukan aktifitas menggunkan
otot besarnya seperti memanjat dan berlari dan bisa juga bergerak sangat
gesit dan cepat.
Kegiatan yang dapat dilakukan dalam perkembangan fisik si kecil pada
usia 3 tahun salah satunya adalah bermain menggunakan tali dan anak
dapat melakukan lompatan dengan baik.
Pada usia 4 tahun anak biasanya sudah menyukai permainan dan
aktifitas yang Panjang. Dalam kegiatan seperti berlari, memanjat,
melompat anak sudah terampil. Kegiatan yang dapat melatih
keterampilan perkembangan fisik anak usia 4 tahun salah satunya adalah
setiap pagi hari dapat melakukan jalan bersama orang tua. Pada saat
jalan bersama, anak akan merasakan kebugaran dalam diri dan saat
berjalan atau jogging di pagi hari berdampak baik bagi kekuatan otot
anak.
4. Perkembangan emosi
Perkembangan emosi anak behubungan dengan seluruh aspek
perkembangan anak. Pada tahap ini emosi anak usia pra sekolah lebih
rinci. Anak cenderung mengekspresikan emosi dengan bebas dan terbuka.
Beberapa jenis emosi yang berkembang pada anak usia dini:
a. Takut, yaitu perasaan terancam oleh suatu objek yang di anggap
membahayakan.
b. Cemas, perasaan takut yang bersifat khayalan tanpa ada objek.

9
c. Marah, yaitu perasaan tidak senang baik terhadap orang lain, diri
sendiri, maupun objek tertentu.
d. Cemburu, yaitu perasaan tidak senang terhadap orang lain yang
dipandang telah merebut kasih sayang orang yang disayanginya.
e. Kegembiraan, kesenangan, kenikmatan, yaitu perasaan yang positif,
nyaman karena terpengaruhi keinginannya.
f. Kasih sayang, yaitu perasaan senang memberikan perhatian dan
perlindungan kepada orang lain.
g. Phobia, yaitu rasa takut terhadap objek yang tidak perlu ditakutunya.
h. Ingin tahu, yaitu perasaan ingin mengenal tentang objek yang ada
disekitarnya.(PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI:
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK KELOMPOK BERMAIN, n.d.)

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karakteristik peserta didik dapat didefinisikan sebagai ciri dari kualitas
perorangan peserta didik yang ada pada umumnya meliputi antara lain
kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadap mata
pelajaran, pengalaman, ketrampilan, psikomotorik, kemampuan kerjasama, serta
kemampuan sosial.
Ada banyak manfaat memahami karakteristik siswa salah satunya adalah
untuk mendapat gambaran yang lengkap tentang kemampuan awal siswa sebagai
landasan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang optimal.
Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas (Unik), baik secara fisik,
psikis, sosial, moral dan sebagainya. Menurut (Suryana, 2013) Anak usia dini
yang unik memiliki karakteristik sebagai berikut: Anak bersifat egosentris,
memiliki rasa ingin tahu (curiosity), bersifat Unik, memiliki imajinasi dan fantasi,
memiliki daya konsentrasi pendek.
Karakteristik peserta didik kelompok bermain (2-4 tahun) : Anak sangat
aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada di sekitarnya, anak mulai
mengembangkan kemampuan berbahasa, anak mulai belajar mengembangkan
emosi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Taufik. (2019). Teacher interaction, emotional, teaching and learning


process.

Hariyati, S. B. (n.d.). KARAKTERISTIK ANAK USIA DINI KELOMPOK TPA,


KB, DAN TK.

Idris, M. H. (2016). Karakteristik Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 1(1), 37–43.

Munawaroh, I. (2021). Pembelajaran 2. Karakter Peserta Didik. 45–64.

PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI: KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK


KELOMPOK BERMAIN. (n.d.). Retrieved April 15, 2023, from
https://rizalkurniawan1387.blogspot.com/2017/04/karakteristik-peserta-
didik-kelompok.html

Pentingnya Paham Karakteristik Peserta Didik - Zenius untuk Guru. (n.d.).


Retrieved April 15, 2023, from https://www.zenius.net/blog/karakteristik-
peserta-didik

Suryana, Dadan.2013.Pendidikan Anak Usia Dini (Teori dan Praktek Pembelajar
an).UNPPress: Padang

12
13

Anda mungkin juga menyukai