Makalah Hazop - Kelompok 1
Makalah Hazop - Kelompok 1
Disusun oleh:
Kelompok 1
Neisya Yusuf Amelia 40040120650005
Mei Diana Br Purba 40040120650007
Putri Aulia Wijayanti 40040120650011
Uzma Syarifatul Muna S. 40040120650039
Muhammad Arkan Bahy 40040120650045
Anisa Candra Yuliandini 40040120650052
Eka Julia Puspitasari 40040120650053
Raihan Surya Sequoiadenron G. 40040120650054
Diah Ayu Maharani 40040120650063
Wulan Permata Hati 40040120650072
Dalam plan industri X terdapat 3 sistem, yaitu sistem loading, unloading, dan
penyimpanan (storage). Kemudian ketiga sistem ini dibagi lagi menjadi beberapa sub-
system dan nodes. Berikut merupakan tabel untuk salah satu sistem, yaitu sistem
penyimpanan :
Tabel 1. Tabel Sistem Analisa
Dari hasil analisis ini, terlihat bahwa pada area loading dan unloading produk
cair (Sistem 1 dan 3) memiliki bahaya terbesar, yaitu kemungkinan terjadinya
tumpahan yang tidak terkendali. Terjadinya peristiwa ini terkait erat dengan
efektivitas staf yang bertanggung jawab menangani tugas. Berhubung dengan Sistem
2, risiko kehilangan bahan bakar di saluran pipa dan kebocoran atau kehilangan bahan
bakar di tangki penyimpanan patut diperhatikan. Peristiwa terakhir dapat disebabkan
oleh pengisian yang berlebihan atau pecahnya sebagian tangki. Perhatian khusus harus
diberikan pada kejadian seperti itu dikarenakan dapat menyebabkan kebakaran dan
ledakan yang mungkin memiliki akibat yang lebih serius bagi instalasi dan stafnya.
ID
ID Sub-System ID Nodes Guide Word Parameter
System
1.1 1.1.1 High/Low Pressure/Temp.
1
1.2 1.2.1 High/Low Pressure/Temp.
2.2. MSDS
Material Safety Data Sheet (MSDS) adalah kumpulan informasi sangat penting
mengenai bahan kimia. Dengan adanya informasi semacam itu, maka hal tersebut
akan menunjang keselamatan kerja dalam menggunakan bahan kimia untuk berbagai
keperluan.
Penjelasan kode bahaya di dalam MSDS umumnya punya 4 warna; merah, biru,
kuning, dan putih. Merah menunjukkan mudah tidaknya terbakar, biru menunjukkan
bahaya kesehatan. Sedangkan kuning menunjukkan reaktif tidaknya bahan kimia,
serta putih merupakan informasi khusus. Tanda W di dalam putih menunjukkan
reaktif terhadap air (water), sedangkan OXY adalah oksidator.
Sebelum menggunakan bahan kimia, sangat penting memahami setiap
penjelasan di dalam keterangan MSDS. Supaya pengguna atau peneliti tidak
mengalami kesalahan yang berakibat pada kecelakaan fatal.
Karbon Disulfide (CS2) adalah senyawa organosulfur yang mudah menguap dan
beracun. Karbon disulfide ini bersifat mudah terbakar, beracun, dan tidak larut dalam
air. CS2 ini biasanya digunakan untuk pembuatan rayon, pelarut dalam industri
pembuatan karet, digunakan untuk produksi tabung vakum elektronik, dan lainnya.
Bentuk Cairan
pH 7 (Netral)
2.5. Deviasi
2.6. Likelihood
Nilai MTTF diperoleh dari data maintenance pada setiap instrumen tetapi jika
tidak diketahui maka data MTTF diperoleh dari nilai failure rate berdasarkan pada
OREDA (Offshore Reliability Data Handbook). Dan berikut persamaan nilai MTTF
yang diperoleh dari failure rate (λ) :
1 f
MTFF= λ (t)=
λ T
Keterangan:
Pada storage tank sudah terdapat safeguard bila terjadi kebakaran yaitu dengan
adanya firefighting dengan menggunakan steam dan SOP dalam menanggulangi
kebakaran, namun dengan kategori resiko extreme maka diperlukan tambahan
safeguard untuk mereduksi kategori resikonya seperti penambahan sistem safety
alarm sebagai peringaan dini bila temperature sulfur cair mulai naik mendekati batas
temperatur yang disarankan.
BAB III
PEMBAHASAN
Pada proses Loading CS2 pada sebuah industri, hasil bawah dari flashdrum
yang berisi CS2 akan dialirkan menuju tangki CS2 untuk dijual. Di dalam tangki
tekanan dan temperatur akan di jaga. Karena, jika temperature dan tekanan di dalam
tangki terlalu tinggi maka akan mengakibatkan kebakaran dan ledakan pada tangki.
Jika ketinggian CS2 terlalu tinggi atau rendah akan mengganggu proses produksi yang
berakibat berkurangnya rate produksi.
Tangki CS2
Jenis Tangki sillinder tegak
Kondisi Operasi P : 1 atm
T : 30OC
Diameter Tangki 80 ft
Tebal Tangki 30 ft
Tebal Penutup 1 ¼ in
Tinggi Penutup 22 ft
Component -Temperature Indicator (TI 01)
-Pressure Transmitter (PT 0)
Berdasarkan tabel di atas tangki yang digunakan pada proses loading CS2
masuk ke dalam kategori Alat A yang mana apabila terjadi kerusakan, unti pabrik
akan shutdown atau tidak bias start-up karena, pada tangki memiliki resiko ledakan
dan kebakaran yang diakibatkan oleh temperatur dan tekanan terlalu tinggi.
Dari table diatas rata-rata estimasi consequence dari tangki penyimpanan CS2
adalah Catastrophic, yaitu sistem tidak layak operasi, keparahan yang sangat tinggi
bila kegagalan mempengaruhi sistem yang aman, melanggar peraturan kerja karena
bahaya yang terjadi adalah kebakaran dan ledakan tangki yang akan berpengaruh
besar tidak hanya pada proses loading CS2 saja tetapi akan berpengaruh pada semua
proses yang ada pada industri.
2.4. Analisis HAZOP
Pada standar AS/NZS resiko yang dihasilkan adalah consequence dari tangki
penyimpanan CS2 adalah Catastrophic yang mengacu pada kerusakan alat, sistem
tidak layak operasi juga pada keselamatan. Pada safeguard bila terjadi kebakaran yaitu
dengan adanya firefighting dengan menggunakan steam dan SOP dalam
menanggulangi kebakaran, namun dengan kategori resiko extreme maka diperlukan
tambahan safeguard untuk mereduksi kategori resikonya seperti penambahan sistem
safety alarm sebagai peringaan dini bila temperature CS2 mulai naik mendekati batas
temperatur yang disarankan. Berdasarkan analisi HAZOP resiko tertinggi terjadinya
kebakaran dan ledakan pada tangki penyimpnanan karena temperatur dan tekanan
mengalami kenaikan. Dengan besarnya resiko maka diperlukan rekomendasi dalam
meningkatan tingkat keselamatan agar dapat mereduksi potensi resiko yang dapat
terjadi.
System : Storage
Node 1.1.1 : Storage Tank
Sub-System : Storage Tank
Guide Possible Possible
Variabel Deviation Safeguard
Word Causes Consequences
More Temperature High Temperature Jika Fire Extinguisher
Temperature indicator temperature di
Inside Tank mengalami dalam tangki
masalah terlalu tinggi
sehingga maka akan
menghasilkan mengakibatkan
suhu yang kebakaran dan
abnormal ledakan pada
tangki.
Low Temperature Low Temperature Tidak ada Tidak ada
Temperature indicator
Inside Tank mengalami
masalah
sehingga
menghasilkan
suhu yang
abnormal
4.1 Proses
87600
likelihood=
MTTF( hour)
1) PT 1009
Dengan mengolah data maintenance, kalibrasi dan servis pada PT 1009
ditentukan bahwa distribusi time to failure-nya merupakan distribusi
eksponensial, sehingga:
TTF 19312+ 37384
MTTF= = =28348 jam
n 2
2) PZ 1009
Distribusi time to failure untuk PZ 1009 adalah distribusi adalah
Normal, dengan parameter σ = 4471,4 dan µ =12397.
MTTF=µ=12397 jam
3) PT 1016
PT 1016 memiliki distribusi eksponensial untuk sebaran time to failure-
nya, sehingga:
TTF 47848+34600
MTTF= = =41224 jam
n 2
4) PZ 1020
Setelah diolah data time to failure dari tiap-tiap kejadian kegagalan
pada admission valve maka didapatkan distribusi Normal sebagai sebaran
MTTF PZ 1020.
TTF 1760+15944+57608
MTTF= = =25104 jam
n 3
5) TTV
Dengan 3 buah maintenance yang tercatat dilakukan pada komponen
TTV maka ditentukan distribusi Mean Time to Failure-nya adalah menurut
distribusi eksponensial
TTF 8053,5+5451,7
MTTF= = =6753 jam
n 2
6) Gasket
Dengan mengolah data panjangnya selang waktu kerusakan yang ada
pada komponen gasket didapatkan bahwa distribusi yang sesuai adalah
distribusi Weibull 2-parameter.
Dengan α = 0,65581 dan β = 5223,2.
MTTF=× 1+ ( 1
❑ )
MTTF=5223,2 × ( 1,3483 )
MTTF=7042 jam
7) Nozzle
Seringnya maintenance yang berupa penggantian komponen dan
service membuat komponen Nozzle memiliki disribusi selang kerusakan yang
berupa distribusi Weibull 3-parameter. Dimana nilai parameter tersebut
masing-masing α = 3,0459; β = 8021,2; γ = 44,035.
MTTF=+ 1+ ( 1
❑ )
MTTF=44,035+(8021,2 ×0,89338)
MTTF=7210 jam
8) Labyrinth
Hasil olah data maintenance mengindikasikan bahwa time to failure
pada Labyrinth didekati dengan sebaran Normal dimana parameter-
parameternya adalah σ = 958,19 dan µ = 8528,3
MTTF=µ=8528,3 jam
9) Bearing
Komponen mekanikal terakhir merupakan salah satu yang paling
krusial karena berhubungan langsung dengan rotor turbin, sehingga
memungkinkan seringnya terjadi maintenance baik penggantian maupun servis
berat berkala. Oleh karena itu selang waktu kerusakan pada komponen Bearing
pun cukup singat dibanding dengan komponen lain. Didapati bahwa distribusi
kegagalan pada bearing berupa sebaran lognormal yang mana memiliki nilai
parameter σ = 1,0107; µ = 7,9355; γ = 1579.
(µ+ σ )
2
MTTF=+e 2
MTTF=1579+ 4657,61
MTTF=6237 jam
10) SI 1005
Didapati bahwa SI 1005 memiliki distribusi maitenance berupa sebaran
eksponensial, sehingga:
TTF 45256+ 4336+11632
MTTF= = =20408 jam
n 3
11) TI 1754
Dengan mengolah data maintenance element monitoring TI 1754
didapat bahwa distribusi TTF-nya menunjukkan distribusi eksponensial
dengan perhitungan MTTF sebagai berikut:
TTF 34650+4242
MTTF= = =19446 jam
n 2
12) TA 1811
Oleh karena data maintenance TA 1811 yang tidak tersedia pada
Departemen Pmeliharaan di perusahaan, sehingga data akan diambil dari
handbook OREDA. Dimana dari OREDA didapatkan nilai λ= 5,7 x E-06 /jam
untuk jenis termokopel dan untuk jenis failure on demand.
1
MTTF= =175439 jam
❑
Dari data MTTF tiap-tiap komponen mekanikal dan instrumentasi yang
didapat, maka akan diketahui tingkat keterjadian/occurance kegagalan dari
komponen-komponen tersebut. Tingkat occurance yang terjadi pada selang waktu
operasi tertentu maka bisa disebut sebagai nilai likelihood komponen.
Dari tabel diatas, komponen yang memiliki tingkat keseringan tinggi untuk
gagal adalah komponen mekanikal pada steam turbine 105-JT. Yang tertinggi
diantaranya adalah maintenance pada komponen bearing yang kemunginan
keterjadiannya mencapai 14 kali dalam kurun waktu 10 tahun operasi. Yang mana
akan dikategorikan pada tabel berikut sebagai poor component/below standard.
Ranking Deskripsi
1 Brand New Excellent Risiko jarang sekali muncul frekuensi
kejadian <4 kali dalam 10 tahun
Very Good/Good
2 Risiko terjadi antara 4-6 kali dalam 10 tahun
Serviceable
3 Acceptable Risiko terjadi anatra 6-8 kali dalam 10 tahun
Risiko terjadi antara 8-20 kali dalam 10
4 Below Standard/Poor
tahun
5 Bad/Unacceptable Risiko terjadi >20 kali dalam 10 tahun
Ranking Deskripsi
1. Insignificant Sumber risiko (unsur/komponen/obyek dalam
beraktifitas) tidak berdampak sama sekali,
akibatnya tidak signifikan terhadap kelangsungan
aktifitas, sehingga aktifitas tetap terlaksana
2. Minor Sumber risiko (unsur/komponen/obyek dalam
beraktifitas)berdampak kecil, akibatnya kecil
terhadap kelangsungan aktifitas, sehingga aktifitas
tetap masih terlaksana
3. Moderate Sumber risiko (unsur/komponen/obyek dalam
beraktifitas) berdampak sedang, akibatnya sedang
terhadap kelangsungan aktifitas, sehingga aktifitas
tetap masih terlaksana
4. Major Sumber risiko (unsur/komponen/obyek dalam
beraktifitas) berdampak besar, akibatnya cukup
signifikan terhadap kelangsungan aktifitas, namun
aktifitas masih dapat terlaksana walaupun tidak
optimal
5. Catastrophic Sumber risiko (unsur/komponen/obyek dalam
beraktifitas) berdampak sangat besar, akibatnya
sangat signifikan terhadap kelangsungan aktifitas,
sehingga aktifitas tidak dapat terlaksana
1. Risiko Keselamatan
2. Risiko Kesehatan
3. Risiko Lingkungan
4. Risiko Kesejahteraan
5. Risiko Keuangan
Pada pabrik I PT. Petrokimia gresik dibuat tabel 1 untuk kriteria risk ranking
sebagai berikut
Risk C L RR
Dipengaruhi pada lampu kilat drum 120 CF1, meningkat/ 5 1 M5
menurun tekanan yang ditimbulkan meningkat/ menurun
suhu, amonia uap terganggu
Turbin bekerja lebih keras, mungkin disebabkan internal 5 1 M5
kerusakan, tekanan berlebih
Turbin tidak berfungsi maksimal, menurun pada Efisiensi 5 1 M5
Turbin beroperasi dalam kondisi bahaya, getaran tinggi, 2 3 M6
kerusakan internal
kurangnya uap masuk ke 105-JT, kompresor tidak 5 3 H15
berfungsi, turbin uap perjalanan 105-JT
Kecepatan berlebih 105-JT, perjalanan pabrik, dan 5 3 H15
pemadaman menyebabkan kerusakan peralatan
Turbin Berkecepatan Tinggi - Getaran Tinggi - Kerusakan
Internal
Kecepatan Rendah, Turbin Daya Rendah, Kompresor Daya 5 3 H15
Rendah - Tekanan Rendah pada kompresor Discharge
Peningkatan kecepatan, menyebabkan sampai kecepatan 5 1 M5
berlebih pada 105-JT, menyebabkan kerusakan mekanis
Efisiensi kehilangan pada Turbin uap 105-JT 2 4 M8
Getaran tinggi terjadi pada 105-JT, dan menyebabkan 4 4 H16
kerusakan mekanis lainnya
Efisiensi kehilangan pada Turbin uap 105-JT 2 4 M8
Getaran tinggi dan temperatur tinggi terjadi pada 105-JT, 4 4 H16
dan menyebabkan kerusakan mekanis lainnya
Kecepatan berlebih 105-JT, perjalanan pabrik dan 4 2 M8
shutdown menyebabkan kerusakan peralatan Turbin
Kecepatan Tinggi - Getaran Tinggi - Kerusakan Internal
Kecepatan Rendah, Turbin Daya Rendah, Kompresor Daya 4 2 M8
Rendah - Tekanan Rendah pada kompresor Discharge
Penurunan suhu pada 105-JT, mungkin disebabkan internal 2 2 L4
merusakkan
Kualitas menurun uap, berkurang kekuatan Turbin 2 2 L4
Penurunan suhu pada 105-JT, mungkin disebabkan internal 2 1 L2
merusakkan
Penurunan kualitas uap, penurunan daya Turbin 2 1 L2
BAB V
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Saran yang diberikan berdasarkan penelitian adalah adanya studi lebih lanjut
secara terprinci untuk analisis HAZOP, diperlukan studi identifikasi bahaya pada unit
proses lainnya dan juga diperlukan perubahan sistem pengendalian pabrik dengan
menggunakan sitem otonatis.
DAFTAR PUSTAKA
Kartika, E. et al. (2022) ‘Analisis Manajemen Risiko dengan Metode AS/NZS 4360:2004
pada Tangki Timbun Minyak di Riau’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1), pp. 218–
226.
MSDS (2012) ‘Safety Data Sheet . ةم سال تانايب ةرشنSafety Data Sheet’, Material Safety Data
Sheet, 4(2), pp. 8–10. Available at:
https://us.vwr.com/assetsvc/asset/en_US/id/16490607/contents.
Penelas, A. D. J., & Pires, J. (2021). Hazop analysis in terms of safety operations processes
for oil production units: A case study. Applied Sciences, 11(21), 10210.
Sanusi, A.F. (2015) Deteksi Bahaya Dengan Analisis Hazop Pada Unit Sulfur Handling Di
Pabrik Iii Pt.Petrokimia Gresik.
Setiawanto, A. (2017). Hazard and Operability Study Berbasis Layer of Protection Analysis
pada Turbin Uap 105-JT di Pabrik 1(amonia) PT. Petrokimia Gresik. 1.
http://repository.its.ac.id/41154/