Anda di halaman 1dari 23

INFORMASI UMUM PERANGKAT AJAR

 Nama Penyusun : Reka Diana Permata Sari, S.Pd.


 Instansi : SMA Universitas Muhammadiyah Metro
 Mata Pelajaran : Fisika
 Topik : Elastisitas Bahan
 Tahun Penyusunan : 2022/2023
 Kode Modul : FISIKA F
 Jumlah Pertemuan : 2 x Pertemuan ( 2 JP )

Fase Kelas Jenjang Mode Alokasi Waktu


Pembelajaran
E XI SMA Tatap Muka 2 x 45 Menit
Kata Kunci Materi Elastisitas, Modulus Young,Strain,Stress, Pegas, Hukum
Hooke

Kompetensi Awal
1. Peserta didik dapat Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan
sehari-hari

Profil Pelajar Pancasila


 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
 Gotong royong
 Bernalar kritis

Sarana dan Prasarana


 Laptop
 LCD Projector
 Powerpoint
 Papan tulis
Target Peserta Didik
Secara umum, modul ajar ini dikembangkan untuk mengajar peserta didik
regular/tipikal (umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar) dan peserta didik regular untuk kelas XI

Model / Metode Pembelajaran


Model pembelajaran berbasis project atau Project Based Learning (PjBL)/
Metode Pembelajaran Diskusi

Elastisitas Bahan| 2
KOMPONEN INTI

A. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Elemen CP Indikator Capaian


yang di tuju Pembelajaran

Pemahaman Keterampilan berpikir


11.9 Menganalisis konsep
Fisika dan yang perlu dikuasai
elastisitas bahan dan
Keterampilan siswa untuk dapat
titik patahnya,
Proses mencapai tujuan
serta merancang
pembelajaran meliputi
percobaan
pemahaman fisika dan
menggunakan pegas
keterampilan proses
atau benda
elastis lainnya (C4)

B. Pemahaman Fisika
1. Menganalisis konsep elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari dan
pemanfaatannya
2. Menganalisis karakteristik benda elastis, serta strain,stress,dan modulus
young
3. Menganalisis karakteristik benda elastis sesuai dengan hukum hooke dan
susunan pegas

C. Keterampilan Proses
1. Menghitung nilai konstanta elastisitas suatu bahan dengan menggunakan
hukum hooke
2. Melakukan kegiatan diskusi kelompk terkait materi elastisitas,modulus
young,strain,stress
3. Melakukan percobaan hukum hooke
4. Membuat laporan dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

Elastisitas Bahan| 3
ASESMEN
Jenis Bentuk
1. Asesmen Diagnostik  Menyebutkan pengertian elastisitas dan
(Sebelum Pembelajaran) sifat-sfat elastisitas
2. Asesmen Formatif (Selama  Penilain proses (rubik penilaian)
Pembelajaran)

3 . Asesmen Sumatif  Diberikan soal pilihan ganda (quizizz)

D. Pemahaman Bermakna

Perlu kamu ketahui, peredam kejut sangat penting untuk keselamatan. Tanpa
adanya alat ini, bisa-bisa kendaraanmu akan terpental saat melewati polisi tidur
atau jalan yang tidak rata permukaannya. Kalau kamu lihat gambar di atas,
bentuk peredam kejut terlihat seperti pegas, ya. Hal ini yang menyebabkan
sifatnya menjadi elastis. setiap kendaraan memiliki alat yang berfungsi untuk
mengatasi setiap guncangan yang terjadi di sepanjang perjalanan. Peredam
kejut atau shock absorber nama kerennya. Peredam kejut akan menyerap
setiap guncangan dan mengubahnya menjadi gerakan yang elastis.
E. Pertanyaan Pemantik
1. Pernahkah kamu melihat balon? Mengapa balon terbuat dari karet bukan
dari plastik ?
2. Pernahkah kamu melihat permainan tarik tambang? Mengapa pada saat kita
melakukan permainan tarik tambang bisa menyebabkan pertambahan
panjang?
3. Pernahkah kalian bermain bulu tangkis, Ketika raket yang di gunakan terus
menerus lama kelamaan akan meregang dan menjadi kendor mengapa bisa
terjadi?

Elastisitas Bahan| 4
Sintaks Aktivitas Guru
KEGIATAN PEMBELAJARAN Alokasi Waktu
Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan
 Guru memberi salam penuh
Pertemuan 1
dengan semangat dan
mengajak peserta didik untuk
berdo’a, menanyakan kabar
REFLEKSI
dan memeriksa kehadiran
peserta didik

 Guru menyampaikan tujuan


pembelajaran yang akan
dicapai
 Menggali pengetahuan awal
5 menit
peserta didik mengenai
definisi elastisitas
 Guru memberikan apersepsi
dengan pertanyaan pematik
dan mengaitkan dengan materi
yang akan disampaikan

 Mengajukan pertanyaan
mengapa balon terbuat dari
karet bukan plastik. Kemudian
bagaimana kaitannya dengan
mata pelajaran yang akan kita
pelajari

Kegiatan Inti

 Guru memulai kegiatan dengan


menampilkan powerpoint terkait
Tahap Pertanyaan
materi elastisitas
Mendasar
 Pada kegiatan ini guru
memberikan contoh gambar
elastisitas dan memberikan
pertanyaan
 Apakah semua benda yang 7 menit

bersifat elastis jika ditarik


atau dikenakan gaya yang
berlebihan akan bisa
kembali kebentuk semula
Berikan alasanmu?

 Guru membagi Elastisitas Bahan| 5


kelompok
peserta didik menjadi beberapa
Tahap Mendesain
kelompok terdiri dari 3-4 orang
Perencanaan Proyek
 Refleksi Guru
1. Apakah semua peserta didik terlibat dalam diskusi?
2. Apakah peserta didik merespon setiap pertanyaan dengan antusias?
3. Apakah peserta didik dapat menyelesaikan tugas tepat waktu?
 Refleksi Peserta Didik
1. Bagaimana p e r a s a a n a n d a s e t e l a h m e n g i k u t i p e l a j a r a n h a r i
ini?
2. Bagian mana dari materi yang menurut anda rasa paling sulit?
3. Apakah tugas-tugas yang diberikan dapat anda kerjakan dengan baik?
PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Pengayaan :
Pengayaan yang disusun oleh guru dan diberikan kepada peserta didik yang
telah menguasai materi pelajaran untuk mempersiapkan ke materi selanjutnya,
dan mampu menjawab dengan benar atau sudah mencapai kompetensi minimal
dalam sebuah asesmen setelah dilakukan tes lisan atau kuis maupun bentuk
peniliain lainnya.Tugas pengayaan dapat dikerjakan di rumah maupun tugas
yang dikerjakan di kelas.
Remedial :
Peserta didik yang hasil belajar belum mencapai target pembelajaran akan
melakukan pengulangan materi dengan pendekatan individual dan memberikan
tugas tambahan untuk memperbaiki hasil belajar.
Rubrik Penilaian Formatif
Penilaian Presentasi
No Nam Sistematika Pengunaan Kejelasan Komunikatif Kebenaran
a Presentasi Bahasa Menyampaikan konsep
Sisw
a
1
2
3

Rubrik Penilaian Presentasi


N Indikator Kriteria Penilaian
o Penilaian Kurang Cukup Baik Sangat Baik

Elastisitas Bahan| 6
1 Sistematika Materi Materi Materi Materi
Presentasi presentasi presentasi presentasi presentasi
diajukan diajukan diajukan diajukan
secara tidak secara secara runtut secara runtut
runtut dan kurang runtut tetapi kurang dan
tidak dan tidak sistematis sistematis
sistematis sistematis
2 Pengunaan Menggunakan Menggunaka Menggunaka Menggunkan
Bahasa bahasa yang n bahasa n bahasa bahasa yang
baik, kurang yang baik, yang baik, baik, baku
baku, dan kurang baku, baku, tetapi dan
tidak dan kurang terstrukutur
terstrukutur terstrukutur terstrukutur
3 Kejelasan Artikulasi Artikulasi Artikulasi Artikulasi
Menyampaika kurang jelas, jelas, suara kurang jelas, jelas, suara
n suara tidak terdengar, suara terdengar,
terdengar, tetapi terdengar, tidak bertele-
bertele-tele bertele-tele tidak bertele- tel
tele
4 Komunikatif Membaca lebih banyak lebih banyak banyak
catatan menatap menatap menatap
sepanjang catatan saat audiens saat audiens saat
menjelaskan menjelaskan menjelaskan menjelaska n
dari pada dari pada dari pada
audiens catatan, tanpa catatan, dan
ada gestur menggunak
tubuh an gestur
yang
membuat
audiens
memperhati
kan
5 Kebenaran Menjelaskan 1 Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan
konsep dari 4 konsep 2 dari 4 3 dari 4 seluruh
esensial konsep konsep konsep
dengan benar esensial esensial esensial

Elastisitas Bahan| 7
dengan bena dengan bena dengan benar
Rubrik Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Gotong royong Bernalar kritis
Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia
Mengidentifikasikan Cukup Menyelaraskan dan Cukup Mengajukan Cukup
hal yang menjadi menjaga tindakan pertanyaan
permasalahan bersama, diri dan kelompok untuk
memberikan agar sesuai antara menganalisis
alternative solusi untuk satu dengan yang secara kritis
menjembatani lainya serta permasalahan
perbedaan. menerima yang
konsekuensi kompleks dan
tindakan dalam abstrak.
rangka mencapai
tujuan bersama.
Memahami dan Baik Membangun tim Baik Secara kritis Baik
menghargai sudut dan mengklarifikasi
pandang perbedan mengelola serta
orang dan atau kerjasama menganalisis
kelompok lain. untuk mencapai gagasan
tujuan dan informasi
bersama sesuai yang
dengan kompleks dan
target yang sudah abstrak
ditentukan. dari berbagai
sumber.
Memprioritaskan
suatu
gagasan yang
paling
relevan dari
hasil
klarifikasi dan
analisis.

Elastisitas Bahan| 8
Mewujudkan rasa Sangat Mengupayakan Sangat Menganalisis Sangat
Baik
syukur dengan Baik dan memberikan dan Baik
membangun kesadaran yang terbaik hal mengevaluasi
peduli lingkungan yang dianggap penalaran
alam dengan penting dan yang
menciptakan solusi berharga kepada digunakannya
dari permasalahan orang – orang dalam
lingkungan yang ada. yang menemukan
membutuhkan di dan
masyarakat yang mencari solusi
lebih luas (Negara, serta
dunia). mengambil
keputusan.

Aspek pengamatan penilaian guru terhadap kerja kelompok selama pembelajaran


No Aspek yang diamati SKOR
Kel Kel … … …
1 2
1Kemampuan Penguasaan materi
2Kemampuan Komunikasi
3Kemampuan menjawab pertanyaan
4Ketrampilan bahan presentasi
5Kerjasama antar kelompok
Jumlah Skor
Nilai = Jumlah Skor x 4
Kategori :
Baik = 80 – 100
Cukup = 60 – 79
Kurang = < 60

GLOSARIUM

Elastis : Dapat berubah ukuran dan dapat kembali ke bentuk semula


Plastis : Dapat berubah ukuran tetapi tidak dapat kembali ke ukuran semula
Elastisitas : Kemampuan berubah ukuran ketika mendapat gaya dan segera

Elastisitas Bahan| 9
kembali ke ukuran semula ketika gaya yang diberikan dihilangkan
Stress : Perbandingan gaya dengan luas bidang yang terkena gaya
Strain : Perbandingan pertambahan Panjang dengan Panjang semula
Modulus Young : ukuran kekakuan suatu bahan elastis yang merupakan ciri dari suatu
bahan
Energi Potensial : Energi yang dimiliki oleh benda-benda elastis

Elastisitas Bahan| 10
LAMPIRAN

Elastisitas Bahan| 11
LAMPIRAN BAHAN AJAR

PETA KONSEP

ELASTISITAS BAHAN

ELASTISITASS PEGAS

Hukum Hooke Rangkaian Pegas


Modulus Young Stress
Strain

A. ELASTISITAS
Elastisitas adalah suatu sifat bahan yang dapat berubah baik dalam ukuran
maupun bentuk setelah mendapat gaya luar, tetapi benda itu akan kembali ke
ukuran dan bentuk semula setelah gaya luar itu ditiadakan. Dalam fisika,fenomena
elastisitas ini perlu dinyatakan dalam suatu angka agar dapat diketahui potensinya dan
dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk berbagai keperluan alat maupun teknologi.
Elastisitas kekenyalan suatu bahan dapat dipahami melalui struktur
mikronya, yaitu berkaitan dengan molekul-molekul penyusun bahan itu.
Kebanyakan bahan tersusun atas atom-atom atau molekul-molekul yang rapi
menurut pola-pola yang tetap yang disebut struktur kekisi dari bahan itu. Atom-
atom atau molekul-molekul tersebut menempel kukuh diposisinya masing-masing
pada pola-pola tertentu karena dijaga oleh gaya antar molekul. Jadi, elastisitas
bahan merupakan akibat adanya gaya-gaya antar molekul yang merakit bahan
tersebut.
1. Strain ( Regangan )
Sebuah tabung yang panjang semula Lo ditarik oleh gaya F sehingga
panjangnya bertambah menjadi Lo + ∆L. Pada perubahan tersebut tabung
mengalami regangan, yaitu besaran yang menyatakan perbandingan antara
perubahan panjang terhadap panjang semula, untuk menghitung regangan
dapat dihitung dengan rumus :
∆L
e=
LO

Elastisitas Bahan| 12
Dengan :
∆L : pertambahan panjang (m)
Lo : panjang semula (m)
e : regangan (tanpa satuan)
Menurut persamaan tersebut strain tidak bersatuan, karena merupakan
perbandingan antara dua besaran pokok yang sama, strain merupakan
ukuran pertambahan panjang benda ketika diberi gaya, jika nilai strain besar,
artinya benda itu mudah bertambah panjangnya, misalkan karet memiliki nilai
strain lebih besar dari pada pegas pada mobil, karena karet ketika diberi gaya
kecil saja akan mengalami pertambahan panjang yang besar.
2. Stress ( Tegangan )
Tegangan menyatakan perbandingan antara gaya dengan luasan yang
F
mendapat gaya, bila dinyatakan dalam persamaan ditulis sebagai : σ =
A
Dengan :
σ = tegangan (N/m2)
F = Gaya (Newton) dan
A = Luas bidang yang dikenai gaya (m2)
Menurut persamaan tersebut, nilai tegangan akan semakin besar apabila Gaya besar
dan Luasan kecil
3. Modulus Young (Modulus Elastisistis)
Dua besaran yang telah kita bahas diatas, yaitu tegangan dan regangan
sebenarnya terjadi secara bersamaan, yaitu ketika benda mendapat gaya
dalam arah sejajar dengan panjang benda maka gaya persatuan luasnya
menghasilkan tegangan, dengan tegangan ini benda akan bertambah panjang
sehingga jika pertambahan panjangnya dibandingkan dengan panjang semula
maka diperoleh nilai regangan . Perbandingan antara besaran tegangan dan
besaran regangan dinyatakan sebagai modulus elastisitas, yaitu angka yang
menunjukkan ketahanan bahan untuk mengalami deformasi (perubahan),
makin besar nilai modulus elastisitas benda, makin sulit benda tersebut
mengalami perubahan. Secara perhitungan, untuk menentukan modulus
elastisitas atau kadang disebut juga modulus Young, digunakan persamaan
berikut :

Elastisitas Bahan| 13
σ
Y=
e
dengan :
σ = tegangan (N/m2)
e = regangan
Y = modulus elastisitas (N/m2 = Pascal)
Atau persamaan lain
∆L : pertambahan panjang (m)
Lo : panjang semula (m)
F = Gaya (Newton) dan
A = Luas bidang yang dikenai gaya (m2)

B. PEGAS
Pegas adalah benda yang bersifat elastis yang digunakan untuk menyimpan energi
mekanis.
Pada daerah elastis suatu benda, besarnya pertambahan panjang
sebanding dengan gaya yang bekerja pada benda itu.

Perhatikan gambar sebuah percobaan pada satu buah pegas mula-mula


panjangnya 30 cm, pada percobaan pertama diujung pegas diberi satu buah
beban kuningan dengan berat 30 N pegas bertambah panjangnya sebesar 5
cm.
Percobaan berikutnya ujung pegas yang sama diberi dua buah kuningan
maka berat beban yang ditanggung oleh pegas adalah 2 x 30 N. Setelah diukur

Elastisitas Bahan| 14
Panjang pegas menjadi 40 cm atau bertambah sebesar 2x 5 cm dari percobaan
pertama. Kemudian hasil percobaan itu dituliskan dalam grafik seperti dibawah
ini.
Perbandingan antara beban dan perubahan panjang pegas dituliskan pada table
berikut
Beban 30 N 60 N
Perubahan Panjang 5 cm 10 cm

Tabel dihubungan antara beban atau gaya yang meregangkan pegas dan
pertambahan panjang sebuah pegas.
1. Hukum Hooke
Hukum Hooke menyatakan bahwa pada daerah elastis suatu benda, besarnya
pertambahan panjang sebanding dengan gaya yang bekerja pada benda itu.
Selanjutnya dapat ditulis F ~ ∆x atau ditulis F = k ∆x.

Untuk membuktikan hukum hooke, amati data hasil percobaan antara


besarnya gaya F dan perubahan panjang ∆x kemudian gambarlah grafik
dan buat kesimpulan dari grafik itu.

Data percobaan yang diperoleh dituliskan dalam tabel seperti dibawah ini.
Percobaan Besar Perubahan
(P) ke-1 Beban Panjang
P.1 20 N 12 cm
P.2 30 N 14 cm
P.3 40 N 15 cm
P.4 50 N 16 cm
P.5 60 N 17 cm
P.6 70 N 18 cm

Elastisitas Bahan| 15
P.7 75 N 19 cm
P.8 80 N 20 cm

Buatlah titik - titik yang menunjukkan koordinat dari data percobaan diatas.
F (N)
90
80
70
Buat TITIK
60
Kemudian hubungkan
50 dengan GARIS.
40 Buat Kesimpulan
Dengan Bahasa Anda
30
20

12 14 15 16 17 18 19 ∆X

(cm)

Setelah anda menentukan titik-titik dari data pada table percobaan itu,
buatlah garis yang menghubungkan antara titik. Apa yang anda lihat?
Garis hubung antara
Hubungan antara gaya yang meregangkan pegas dan pertambaahan
panjangnya pada daerah elastis pertama kali diselidiki oleh Robert Hooke
(1635-1703). hasil penyelidikannya dinyatakan dalam sebuah hukum yang
dikenal dengan hukum Hooke, yang menyatakan bahwa pada daerah
elastis suatu benda, besarnya pertambahan panjang sebanding dengan
gaya yang bekerja pada benda itu. Selanjutnya dapat ditulis.

F ~ ∆l
atau dapat ditulis

dengan :
F = gaya
∆l = pertambahan panjang
k = konstanta pegas
persamaan tersebut menunjukkan bahwa perubahan panjang benda
sebanding dengan gaya yang diberikan, yang nilainya dinyatakan dengan
konstanta pegas (k). Sesuai hukum Newton III, maka gaya beban pada

Elastisitas Bahan| 16
bahan kenyal akan mendapat reaksi berupa gaya F yang besarnya sama
tetapi arhanya berlawanan. F(x) = -k. ∆x (ada tanda NEGATIF).
1. Susunan Pegas
Perhatikan dua gambar susunan sebuah pegas

Pegas disusun SERI

Menurut pemikiran anda jika dua pegas itu ditarik dari


Kedua UJUNGnya, mana yang lebih berat?
Pegas disusun PARALEL

 Ambil tiga karet gelang yang satu disusun seri seperti pada gambar dan
satu lagi disusun paralel seperti pada gambar, kemudian tariknya
dengan tangan bandingkan yang anda rasakan. “Mana yang lebih
berat?”

 Mengapa ?
Untuk menjawab itu mari kita pelajari karakteristik pegas yang disusun Seri
dan pegas yang disusun Paralel.
a. Pegas disusun SERI
Pegas disusun seri artinya disusun secara deret seperti gambar

Pegas satu memiliki konstanta k1, pegas kedua memiliki konstanta k2,
dan pegas ketiga memiliki konstanta k3, jika ketiganya disusun seri, maka
secara keseluruhan memiliki konstanta gabungan yang sebut saja
konstanta seri dengan simbol ks. Ketika pegas yang diseri salah satu
ujungnya ditarik seperti gambar, maka masing-masing pegas akan
bertambah Panjang besar pertambahan panjang akhir dari susunan
pegas tersebut adalah jumlah pertambahan panjang ketiga pegas
tersebut.
∆X = ∆X1 + ∆X2 + ∆X3
Dimana :

Sedangkan,

Elastisitas Bahan| 17
Persamaan ∆x = ∆x1 + ∆x2 + ∆x3 diubah menjadi :

Karena F adalah gaya yang bekerja pada semua pegas yang besarnya
sama, maka :

b. Pegas disusun PARALEL

Pegas satu memiliki konstanta k1, pegas kedua memiliki konstanta k2,
dan pegas ketiga memiliki konstanta k3, jika ketiganya disusun paralel,
maka ketika ditarik dengan gaya F ketiga pegas akan mengalami
pertambahan panjang sama besar. Gaya F terdistribusi pada ketiga
pegas dengan besar masing masing F1, F2, dan F3.

Dimana
F = F1+ F2 + F3,
dengan
F1 = k1 . ∆x
F2 = k2 . ∆x
F3 = k3 . ∆x
Sedangkan,
F = k . ∆x
sehingga F = F1+ F2 + F3, menjadi
kp . ∆x = k1. ∆x + k2. ∆x + k3. ∆x ,
karena nilai ∆x adalah sama maka :

Persamaan tersebut menunjukkan hubungan nilai konstanta susunan

Elastisitas Bahan| 18
pegas parelal (kp) dengan konstanta masing-masing pegas (k1, k2, dan
k3). Dengan penjumlahan seperti itu, nilai kp akan lebih besar dari pada
masing-masing nilai k penyusunnya. Yang artinya bahwa pegas yang
disusun paralel akan menjadi sistem pegas yang lebih sukar diubah
bentuk dan ukurannya.
c. Energi Potensial Pegas
Sebuah pegas yang ditarik akan cenderung kembali ke keadaan semula
apabila tarikannya dilepas. Kecenderungan ini menjadikan pegas
memiliki energi ketika ditarik. Energi yang dimiliki pegas ketika pegas
ditarik atau ditekan dikenal dengan besaran energi potensial pegas.
Bagaimana menghitung energi potensial pegas ini ?
Energi tidak dapat dihitung secara langsung, energi dapat dihitung
berdasarkan usaha yang dapat dilakukan, sebagaimana halnya energi
potensial pegas tidak dapat dihitung langsung. Menurut pengertian
usaha, bahwa usaha sebanding dengan perubahan energi yang terjadi
untuk melakukan usaha itu sendiri (w = ∆E).
Usaha yang dilakukan sebuah gaya dapat diilustrasikan dengan luasan
daerah dibawah grafik F - ∆x seperti ditunjukkan gambar berikut :

Berdasarkan perhitungan luas grafik, usaha yang dilakukan gaya F adalah


w = F . ∆x

Grafik F-∆x pada pegas yang ditarik adalah sebagai berikut :

Dimana bentuk daerah dibawah grafik adalah berupa segitiga, sehingga


usaha yang dilakukan gaya F pada pegas besarnya sama dengan luas
daerah segitiga tersebut.
W = ½ F.∆x,
F adalah gaya yang dikerjakan pada pegas, besarnya adalah F = k.∆x,
maka persamaan w = ½ F.∆x dapat diubah menjadi :
w = ½ k.∆x . ∆x, atau w = ½ k (∆x)2,

Elastisitas Bahan| 19
karena w = ∆Ep, maka ∆Ep = ½ k(∆x2)
Jika energi awal dianggap nol,maka : Ep = ½ k.x2
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa energi potensial pegas (Ep)
dipengaruhi oleh perubahan panjang dari pegas itu sendiri, jika
perubahan pegas (∆x) diperbesar, maka pegas akan memiliki energi
yang makin besar. Sebagai contoh sebuah ketapel yang ketika
digunakan, karetnya ditarik makin panjang maka ketapel tersebut akan
melontarkan batu semakin jauh.
Beberapa pegas yang digabung menyebabkan nilai konstantanya
berubah, sehingga energi potensialnya juga akan berubah. Jika
beberapa pegas diseri, maka besar energi potensialnya akan berkurang
dan jika beberapa pegas diparalel, maka energi potensialnya dapat
bertambah.

Elastisitas Bahan| 20
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
ELASTISITAS

KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1. .............................................................
2. .............................................................
3. .............................................................
4. .............................................................
5. .............................................................

Petunjuk Mengerjakan LKPD :


1. Berdo’a terlebih dahulu
2. Kerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 2 kelompok
3. Isi identitas diatas
4. Kerjakan dengan penuh tanggung jawab
5. Jika masih ada yang belum dipahami silahkan ditanyakan kepada guru
SOAL!!!
Analisilah Gambar Di Bawah contoh dari Elasttisitas !

Dari contoh gambar diatas ternyata gedung bangunan yang tinggi juga memiliki elastisitas tidak
hanya pegas saja ataupun karet yang memiliki elastisitas.
Jadi Perbandingan Gedung Bangunan yang tinggi dengan Pegas manakah yang paling Elastis
dari contoh gambar di atas ? Bagaimanakah menurut pendapat kalian silahkan diskusikan
dengan kelompoknya masing-masing kemudian jawaban dibentuk laporan dan dipresentasikan
maju kedepan !

Elastisitas Bahan| 21
Elastisitas Bahan| 22
Elastisitas Bahan| 23

Anda mungkin juga menyukai