Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI MATERI PENGEMBANGAN KOLEKSI

PERPUSTAKAAN MADRASAH
DARI PEMATERI BAPAK SUJATNA S.Sos, M.Hum

NAMA : FERRY TJAHYA KUSNADI,S.Pd


UNIT KERJA : MAN 1 BANGGAI
PROV : SULAWESI TENGAH
KEGIATAN : DIKLAT CAKAPERPUS ANGK V

1. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Pengembangan Koleksi


Menurut Yulia 1993 : 11 menyatakan bahwa “Pengembangan koleksi adalah
semua kegiataan untuk memperluas koleksi yang terdapat di perpustakaan, terutama
aspek seleksi dan evaluasi”. Menurut Mustajab Pengembangan Koleksi Perpustakaan
21 Desember 2008 ALA Glossary of Library and Information Science 1983
“Pengembangan koleksi merupakan sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan
penentuan dan koordinasi kebijakan seleksi, menilai kebutuhan pemakai, studi
pemakaian koleksi, evaluasi koleksi, identifikasi kebutuhan koleksi, seleksi bahan
pustaka, perencanaan kerjasama sumberdaya koleksi, pemeliharaan koleksi dan
penyiangan koleksi perpustakaan.” Koleksi perpustakaan hendaknya selalu dapat
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan mampu mencerminkan kemajuan
manusia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Koleksi perpustakaan perguruan
tinggi yang terdiri dari bahan berupa buku teks sampai hasil karya-karya penelitian
yang rumit. Maka karena itu perpustakaan dituntut untuk mnegembangkan
koleksinya. Dalam menjalankan kegiatan pengembangan koleksi tidak terlepas dari
pembinaan koleksi. Pengembangan koleksi merupakan salah satu kegiatan
pelayanan teknis yang harus dilakukan oleh perpustakaan perguruan tinggi. Kegiatan
ini meliputi pemilihan dan pengadaan bahan pustaka, baik dengan cara pembelian,
hadiahsumbangan, tukar-menukar dan penerbitan sendiri. Dengan demikian dapat
diketahui sejauh mana seluruh rangkaian kegiatan pengembangan koleksi yang telah
mencapai sasaran akhir, yaitu mengembangangkan koleksi yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna yang akan dilayani. Nepryjana Tobing : Pengembangan Koleksi
Pada Perpustakaan Universitas Darma Agung Medan, 2009. Ada beberapa faktor
yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan koleksi perpustakaan terutama
perpustakaan di perguruan tinggi, antara lain ukuran koleksi dan pertimbangan
koleksi itu sendiri. Ukuran koleksi meliputi : kondisi dan kualitas koleksi; kuantitas
pemakai; jumlah bidang studi; metode pengajaran; dan jumlah strata pendidikan di
perguruan tinggi yang meliputi D1,D2,D3, S1, S2, dan S3 akan memerlukan koleksi
perpustakaan yang lebih banyak dibandingkan dengan perguruan tinggi. Maka karena
itu, pengembangan koleksi harus ditangani secara cermat dengan melibatkan seluruh
unsur yang terlibat di dalamnya. Dengan demikian koleksi dapat memenuhi
kebutuhan para pengguna dan tercapainya tujuan perpustakaan perguruan tinggi
yaitu, mendukung, memperlancar dan meningkatkan kualitas pelaksanaan program
kegiatan perguruan tinggi yang bersangkutan. Pengembangan koleksi pada
perpustakaan merupakan aktivitas dini dari pembinaan koleksi yang bertujuan untuk:
a. Menetapkan ketentuan pada rencana pengadaan bahan pustaka. b. Menentukan
metode dalam memperluas koleksi. c. Mengadakan seleksi bahan pustaka sebelum
melakukan kegiatan tentang pengadaan bahan pustaka. d. Mengadakan kerja sama
pada unit pengadaan bahan pustaka yang dengan unit lain. e. Mengadakan evaluasi
koleksi dan kepuasan pengguna perpustakaan. Adapun tujuan pengembangan
koleksi adalah untuk menambah koleksi perpustakaan yang baik dan seimbang,
sehingga mampu melayani kebutuhan pengguna yang berubah dan tuntutan
pengguna masa kini serta masa mendatang. Tujuan pengembangan koleksi
perpustakaan perlu dirumuskan dan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan
pengguna agar perpustakaan dapat secara berencana mengembangkan koleksinya.
Menurut Sulistiyo-Basuki dalam buku Pengantar Ilmu Perpustakaan, 1991: 429 untuk
menilai apakah perpustakaan berkwalitas atau tidak, dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut: 1. Membandingkan koleksi perpustakaan dengan standar yang
diterbitkan. 2. Membandingkan koleksi perpustakaan dengan koleksi perpustakaan
sejenis, terutama dengan perpustakaan sejenis yang besar. 3. Melakukan kajian
berapa banyak koleksi yang digunakan. 4. Meminta bantuan pakar menilai koleksi
yang ada sesuai dengan bidang spesialisasi masing-masing. Nepryjana Tobing :
Pengembangan Koleksi Pada Perpustakaan Universitas Darma Agung Medan, 2009.

2. Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah

koleksi perpustakaan sekolah adalah semua jenis bahan pustaka yang dikumpulkan,
diolah dan disimpan untuk disebarluaskan sehingga dapat dimanfaatkan oleh
pemustaka dalam hal ini guru, siswa dan staf administrasi sekolah.

Secara garis besar varian koleksi perpustakaan dapat dibedakan menjadi dua
kelompok besar. Varian koleksi perpusakaan tersebut dapat dibedakan
menjadi koleksi tercetak dan koleksi non cetak. Koleksi tercetak terdiri dari buku,
terbitan berseri, peta, gambar, brosur, pamflet dan booklet. Makalah dan koleksi tugas
akhir. Sedangkan koleksi non cetak terdiri dari film, Compact Disk, mikrofilm, mikrofis,
Kaset dan koleksi digital.

Khusus untuk perpustakaan sekolah, dalam “Pedoman Umum Penyelenggaraan


Perpustakaan Sekolah” yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia, disebutkan bahwa koleksi perpustakaan sekolah terdiri dari :
1. Buku Pelajaran Pokok
Buku pelajaran pokok merupakan buku utama yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar. Buku pelajaran pokok diterbitkan atau diadakan oleh pemerintah dan isinya
disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku.
2. Buku Pelajaran Penunjang
Buku pelajaran penjunjang adalah buku yang sifatnya sebagai penunjang atau
pelengkap dari buku pelajaran pokok yang digunakan oleh guru dan siswa.
3. Buku Bacaan
Buku bacaan adalah buku yang digunakan sebagai bahan bacaan bagi siswa, guru
dan staf administrasi. Menurut jenisnya bahan bacaan dibedakan menjadi buku non
fiksi, fiksi ilmiah dan fiksi.
Perbandingan jenis koleksi yang sesuai dengan kurikulum dan koleksi fiksi adalah
60% untuk koleksi non fiksi atau koleksi yang sesuai dengan kurikulum dan 40%
untuk koleksi fiksi (IFLA dan UNESCO, 2006).
4. Buku sumber, referensi atau rujukan
Buku sumber, referensi atau rujukan adalah buku yang digunakan oleh warga sekolah
sebagai sumber informasi untuk menambah ilmu pengetahuan. Jenis koleksi ini
seperti kamus, ensiklopedi, almanak, direktori.
5. Terbitan Berkala
Terbitan berkala merupakan jenis koleksi yang terbit secara terus menenus dan
memiliki kala atau periode terbit. Jenis terbitan berkala antara lain majalah, surat
kabar, dan buletin.
6. Pamflet atau brosur
Pamflet atau brusur juga merupakan bagian dari koleksi perpustakaan. Brosur atau
pamflet merupakan lembaran-lembaran yang berisi tentang keadaan atau kegiatan
lembaga yang menerbitkannya.
7. Media pendidikan lainnya
Media pendidikan lainnya yang dapat dijadikan sebagai koleksi perpustakaan antara
lain slide, film, kaset, piringan hitam dan file-file presentasi.
8. Kliping
Kliping adalah guntingan dari artikel atau berita dari surat kabar, majalah dan terbitan
lainnya yang dianggkap penting untuk disimpan dan berguna pemustaka
(Perpustakaan Nasional R.I., 2001).

Selanjutnya dalam buku pendoman yang disusun oleh Perpustakaan Nasional R.I. ini
disebutkan pula bahwa jumlah minimal dari koleksi sebuah perpustakaan sekolah
adalah 1000 judul materi (Perpustakaan Nasional R.I., 2001). Artinya dari berbagai
varian koleksi yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan sekolah maka minimal judul
yang harus dimiliki perpustakaan sekolah adalah 1000 judul.
Perpustakaan sekolah perlu mengembangkan koleksinya guna mendukung kegiatan
belajar mengajar serta pembinaan minat baca warga sekolah, dalam hal ini adalah
guru, murid dan staf administrasi sekolah. Guna mendukung kedua kegiatan tersebut
maka setidaknya sekolah menyediakan 10 judul buku untuk satu orang murid serta
menambah jumlah buku minimal 10% dari jumlah koleksi setiap tahunnya (Badan
Standarisasi Nasional; 2009).

3. Bagamana Pengadaan Bahan Perpustakaan

Dalam kegiatan Pengadaan Bahan Perpustakaan berkaitan dengan kebijakan


pengadaan bahan pustaka yang berfungsi sebagai pedoman bagi pustakawan dalam
kegiatan pengadaan bahhan pustaka menjadi lebih terarah dan hendaknya diatur
dalam suatu peraturan tertulis.
Teknis yang perlu diperhatikan dalam pengadaan bahan pustaka adalah Skala
prioritas, yaitu kebijakan yang dibuat pustakawan untuk menentukan bahan-bahan
pustaka mana yang lebih diutamakan dalam berbagai aspek yang dapat memberikan
manfaat dan sesuai dengan anggaran yang yelah ditetapkan perpustakaan. Ada
beberapa elemen yang harus di perhatikan dalam pengadaan bahan pustaka
diantaranya :
1. pustakawan membuat rencana pengadaan bahan perpustakaan dalam
perencanaaan ini pustakawan harus memperhatikan
a. peraturan dan kebijakan tentang pengadaan bahan perpustakaan
b. teknik atau metode pengadaan bahan perpustakaan
c. rencana pengadaan bahan perpustakaan.
2. perencanaan tersusun maka dapatlah di lakukan pengggiatan pengadaan
bahan perpustakaan dengan mengacu pada
a. usulan daftar pengadaan baahan perpustakaan,
b. Penerimaan dan pengecekan bahan perpustakaan yang diadakan
langsung
c. klaim terhadap bahan perpustakaan yang tidak sesuai dibuat
d. Bahan perpustakaan yang diakan di inventarisasi.
3. Membuat laporan pengadaan bahan perpustakaan
a. Data pengadaan bahan perpustakaan dikumpulkan
b. Statistik pengadaan bahan perpustakaan dibuat
c. Laporang pengadaan bahan perpustakaan disusun.

Anda mungkin juga menyukai