Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN

STERILISASI

Nomor : 25/PKM-SE2/Dok-In/UKP/2018
Revisi : 00
Berlaku Tanggal : 31 Desember 2018

PEMERINTAH KAPUBATEN BANJAR


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIMPANG EMPAT 2
2018
BAB I
DEFINISI

A. Latar Belakang
Angka infeksi nosokomial terus meningkat mencapai sekitar 9% atau lebih
dari 1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit di seluruh dunia. Untuk mencegah
terjadinya peningkatan infeksi nosokomial maka perlu dilakukan kegiatan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Puskesmas yang salah satu
elemennya adalah strerilisasi.
Sterilisasi adalah proses pengolahan alat atau bahan yang bertujuan
untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora
dan dapat dilakukan dengan proses kimia atau fisika.
Puskesmas sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya
untuk mencegah terjadinya resiko infeksi pada pasien dan petugas di
Puskesmas, dengan dilakukannya pengendalian infeksi di Puskesmas.
Kegiatan sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk
mencegah infeksi. Kegiatan sterilisasi dapat dilakukan dimasing- masing unit
menurut metode dan standar yang telah ditetapkan. Dengan hasil steril yang
selalu terkontrol.

B. Tujuan
1. Bagi Puskesmas:
Sebagai pedoman bagi petugas dalam pelaksanakan sterilisasi sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan di puskesmas.
2. Bagi Pasien:
Menghindari terjadinya komplikasi yang disebabkan kesalahan sterilisasi.

C. Sasaran
Sasaran dari panduan ini adalah semua tenaga kesehatan di unit pelayanan:
1. Ruang pemeriksaan umum
2. Ruang kesehatan gigi dan mulut
3. Ruang bersalin
4. Unit Gawat Darurat
BAB II
RUANG LINGKUP

Sterilisasi sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi


nosokomial dengan pasien dan petugas kesehatan. Panduan ini diterapkan dalam
pelayanan di Puskesmas Simpang Empat 2 dan di laksanakan oleh petugas
kesehatan.
BAB III
TATALAKSANA

Pedoman sterilisasi harus sesuai dengan metode dan standar yang telah ditetapkan.
Dengan prinsip kerja antara lain sebagai berikut :
A. Tindakan Dekontaminasi
1. Petugas mencuci tangan
2. Menggunakan sarung tangan
3. Setelah pemakaian, alat dibersihkan dengan air mengalir
4. Petugas merendam alat medis dengan larutan klorin 0,5% (1 bagian bayclin
dan tambahkan 9 bagian air) selama 10 menit
5. Alat dicuci dengan sabun pada air mengalir jika perlu gunakan sikat untuk
menyikat kotoran yang sulit hilang
6. Petugas mencuci dengan air mengalir
7. Petugas mengeringkan peralatan
B. Sterilisasi dengan cara panas kering :
1. Petugas memasukan alat atau bahan yang akan di sterilkan
2. Kassa yang ingin di sterilkan dimasukan kedalam tromol
3. Alat instrumen dimasukkan pada bak instrumen
4. Untuk benda yang tidak tahan panas (masker O2, suction, duk) dimasukan
ke bagian Ozone Generator
5. Petugas menutup pintu sterilisator
6. Petugas menghidupkan sterilisator dengan menekan tombol On
7. Setelah 60 menit petugas mematikan sterilisator dengan menekan tombol
off.
8. Petugas memindahkan alat dan bahan yang sudah di sterilkan ke dalam
lemari penyimpanan steril.
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi dilaksanakannya panduan sterilisasi adalah petugas menuliskan


tanggal pelaksanaan sterilisasi pada tempat instrumen yang telah disterilisasi.

Anda mungkin juga menyukai