Arda Febri Giant Putra 21921043 (Individu)
Arda Febri Giant Putra 21921043 (Individu)
NIM : 21921043
1. PENDAHULUAN
A. AWAL KATA
Kegiatan ekonomi lahir sejak Nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan ke Bumi oleh Allah SWT
puluhan ribu tahun yang siam. Merekalah yang pertama kali melakukan kegiatan ekononi dengan
cara mengambil langsung dari alam (food gathering) guna memenuhi kebutuhan hidupnya,
terutama hal-hal yang menyangkut sandang, papan, dan pangan. Setelah turunan Nabi Adam dan
Hawa berkembang banyak, mereka meiaksanakan hidup secara berpindah-pindah (nomaden)
dalam rangka mencari dan memenuhi kebutuhen hidupnya.
Namun semakin kompleksnya permasalahan yang mereka hadapi, karena menipisnya sumber
daya alam dan bagaimana cara mengolahnya, maka mulai berpikir bagaimana menyelesaikannya.
Menghadapi persoalan tersebut, mereka mulai menggunakan akalnya untuk mengelola' sumber
daya alam untuk menghasilkan barang produksi (foed producing). Hidunya pun tidak lagi
berpindah-pindah (nomaden), tetap sudah menetap di suatu tempat (sedenter) tertentu dan
jumlahnya pun sudah semakin banyak. Kegiatan mereka untuk menjadikan sumber daya alam
menjadi barang produksi disebut dengan kegiatan ekonomi. Kegiatan in belum bisa dikatakan
ilmu ekonomi, baru taraf pada seni kegiatan ekonomi dan seni ekonomi ini sudah ada sejak Nabi
Adam dan Siti Hawa diturunkan ke Bumi ini (The oldest art and the newest science). Oleh
karena banyak problem ekonomi yang dihadapi oleh manusia, maka para ahli pikir mulai
memikirkan bagaimana cara mengubah seni ekonomi menjadi ilmu ekonomi seperti yang ada
sekarang ini. Ilmu ekonomi ini akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan peradaban
manusia.
Sebelum sampai kepada pengertian ekonomi syariah, terlebih dahulu disampaikan tentang
pengertian ekonomi secara umum, sebab pengertian secara umum sangat berkaitan dengan
pengertian tentang ekonomi syariah. Menurut Paul Anthony Samuelson sebagaimana dikutip
oleh Ely Masykuroh, yang dimaksud dengan ilmu ekonomi adalah ilmu yang membicarakan
tentang studi mengenai cara-cara manusia dan masyarakat dalam menjatukan pilihannya, dengan
atau tapa menggunakan uang untuk menggunakan sumber-sumber produktif langka yang dapat
mempunyai kegunaan-kegunaan alternatif, untuk memproduksi berbagai barang dan
mendistribusikannya untuk dikonsumsi, baik waktu sekarang maupun akan datang, untuk
berbagai golongan dan kelompok dalam masyarakat. Ilmu ekonomi juga menganalisis besarnya
biaya-biaya serta keuntungan yang terjadi karena adanya perbaikan dalam pola alokasi
sumber-sumber.Hukum dan ekonomi dua hal yang tidak boleh dipisahkan, sebab dua hal ini
saling melengkapi seperti dua sisi mata uang. Hukum ekonomi merupakan kajian tentang hukum.
yang berkaitan dengan ekonomi secara interdisipliner dan multidimensional. Menurut Rachmat
Soemitro," hukum ekonomi adalah keseluruhan norma-norma yang dibuat oleh pemerintah atau
penguasa sebagai satu personifikasi dari masyarakat yang mengatur kehidupan ekonomi di mana
kepentingan individu dan masyarakat saling berhadapan. Dalam norma - norma ini pemerintah
mencoba memasukkan ketentuan-ketentuan yang lebih ditekankan kepada kepentingan
masyarakat, bahkan apabila perlu membatasi kepentingan dan hak-hak individu. Dengan
demikian letak hukum ekonomi, sebagian ada dalam hukum perdata dan sebagian lagi ada dalam
hukum publik, dimana keseimbangan kepentingan individu dan masyarakat dijaga untuk
mencapai kemakmuran bersama dalam kehidupan berbangsa dan negara.
Para ahli ekonomi Islam telah merumuskan prinsip-prinsip ekonomi Islam, meskipun ada
perbedaan. dalam tata urutan tetapi substansinya sama satu sama lain. Di sini akan disebutkan
beberapa prinsip dasar terhadap rancang bangun ekonomi syariah. Menurut Muhammad,'
bangunan ekonomi Islam diletakkan pada lima fondasi yaitu ketuhanan (ilahiah), keadilan
(al-'Adl), kenabian (al-Nubuwah), pemerintahan (al-Khalifah), dan hail (al-Ma'cd) atau
keuntungan. Kelima fondasi ini hendaknya menjadi aspirasi dalam menyusun proposisi-proposisi
atau teori-teori ekonomi Islam. Aliran aliran dalam ekonomi syariah : Aliran iqtishaduna, Aliran
Mainstream, Aliran Alternatif kritis.
9. REKSADANA SYARIAH
Reksadana adalah satu bentuk investasi kolektif yang memungkinkan bagi investor yang
memiliki tujuan investasi sejenis untuk mengumpulkan dananya, agar dapat diinvestasikan dalam
bentuk portofolio oleh manajer investasi. Dalam bahasa Inggris Reksadana dikenal dengan
sebutan unit trust, mutual fund, atau investment fund.
Reksadana syariah diperkenalkan pertama kali pada 1995 oleh National Bank di Saudi Arabia
dengan nama Global Trade Equity dengan kapitalisasi modal US$150 juta. Adapun di Indonesia
Reksadana Syariah pertama kali diperkenalkan pada tahun 1998 oleh PT Danareksa Investment
Management, di mana pada waktu itu PT Danareksa mengeluarkan produk berprinsip syariah
berjenis danareksa campuran yang dinamakan. Danareksa Syariah Berimbang. Bentuk bentuk
reksadana : reksadana perseorangan, reksadana kontrak investasi kolektif.
Manfaat reksadana dan risiko reksadana Haryo Suwahyo berpendapat ada beberapa manfaat
yang diperoleh oleh investor apabila berinvestasi pada Reksadana, antara lain: a. Dapat
mendiversifikasi portofolio secara cepat (instant diversification). b. Keluwesan untuk
menukarkan ke jenis portofolio investasi lainnya dalam satu grup Reksadana (flexibility) atau
diperjualbelikan pada penerbitnya pada nilai aset bersihnya setiap saat (liquidity). C. Kecepatan
dalam proses penjualan dan pembelian (marketability). d. Manajemen profesional yang
mendapatkan izin otoritas bursa (professionality). E. Banyaknya pilihan dari beragamnya
investasi usaha Reksadana Yang kini mulai tumbuh pesat. Masalah yang berkaitan dengan
reksadana : kelembagaan, hubungan investor dengan lembaga, kegiatan investasi reksadana,
mekanisme transaksi. Mekanisme Dalam melakukan transaksi Reksadana syariah tidak
diperbolehkan melakukan tindakan spekulasi, yang didalamnya mengandung gharar, seperti
najsy (penawaran palsu), ihtikar dan tindakan spekulasi lainnya. "Bukhari dan Muslim
meriwayatkan dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa nabi SAW melarang Najsy (menawar
sesuatu bukan untuk membeli tetapi menahan harga) 2. Produk-produk transaksi Reksadana pada
umumnya seperti spot, forward, swap, option, dan produk-produk lain yang bisa dilakukan
Reksadana hendaknya menjadi bahan penelitian dan pengkajian dari Reksadana syariah. Untuk
membahas persoalan-persoalan yang memerlukan penelitian dan pengkajian, seperti menyeleksi
perusahaan-perusahaan investasi, pemurnian pendapatan, formula pembagian keuntungan, dan
sebagainya, hendaklah dibentuk DPS yang ditunjuk oleh MUI.