Anda di halaman 1dari 6

ACARA 1

TUJUAN UMUM
Matakuliah Manajemen Pemuliaan Ternak yang diberikan pada semester VI,
dilaksanakan melalui kegiatan perkuliahan dan praktikum, yang bertujuan untuk :
1. Memperkenalkan aspek-aspek yang berkaitan dengan pemuliabiakan ternak sapi
potong khususnya sapi Bali
2. Memperkenalkan berbagai sistem seleksi pada ternak dan faktor-faktor yang
berperan dalam seleksi ternak

TUJUAN KHUSUS
Melakukan seleksi yang tepat pada sapi potong untuk setiap kelompok umur baik
sapi jantan maupun betina.

TATA TERTIB PRAKTIKUM


1. Saat melaksanakan praktikum, praktikan wajib mengenakan jas praktikum
berwarna putih.
2. Semua praktikan wajib menandatangani daftar hadir praktikum tanpa diwakili.
3. Laporan praktikum wajib diserahkan kepada dosen pengasuh paling lambat satu
minggu setelah praktikum.
4. Keterlambatan penyerahan laporan praktikum, dinyatakan tidak lulus.
5. Ketidakhadiran praktikan pada waktu yang telah dijadwalkan mendapatkan sanksi
dinyatakan tidak lulus, kecuali ada alasan kuat dan atau musibah/kemalangan
yang tak terhindarkan.
6. Ketidakhadiran karena sakit dan atau musibah/kemalangan yang tak terhindakan,
akan di berikan tugas tambahan/praktikum susulan atas persetujuan dosen
pengasuh mata kuliah.

PENGANTAR
SELEKSI SAPI POTONG
A. Standar mutu sapi potong
Jenis ternak : Sapi Bali
1. Standar Umum
Sapi harus sehat dan bebas dari cacat fisik seperti: cacat mata (kebutaan),
pincang, tanduk patah, lumpuh, kaki dan kuku abnormal, serta tidak terdapat
kelainan punggung atau cacat tubuh lainnya.
2. Sapi jantan harus siap sebagai pejantan serta tidak cacat pada alat kelaminnya.

1
3. Semua sapi bibit betina harus bebas dari: cacat alat reproduksi, abnormal
ambing.
B. Standar khusus
Sifat kualitatif
1. Warna
Betina : berwarna merah, lutut ke bawah berwarna putih, pantat putih
berbentuk
setengah bulan, garis belut pada punggung, ujung ekor hitam
Jantan : berwarna hitam, lutut kebawah berwarna putih, pantat putih
berbentuk
setengah bulan, ujung ekor hitam
2. Tanduk
Pada yang jantan agak panjang, tumbuh agak di bagian luar kepala, sedangkan
betina agak lebih pendek dan tumbuh agak di bagian dalam dari kepala
3. Bentuk badan
Jantan : tubuh baik berwarna hitam
Betina : Pendek, kecil
Sifat kuantitatif
1. Umur ternak
Betina : 18 sampai 24 bulan (maksimal ganti gigi 1 pasang)
Jantan : 24 sampai 36 bulan (minimal ganti gigi 1 pasang, maksimal ganti
gigi 2 Pasang)
2. Tinggi pundak
Betina : minimal 102 cm, maksimal 104 cm
Jantan : minimal 115 cm, maksimal 117 cm
3. Tinggi gumba
Betina : minimal 102 cm, maksimal 104 cm
Jantan : minimal 115 cm, maksimal 117 cm

Bentuk luar sapi potong yang ideal


1. Ukuran badan panjang dan dalam
2. Kepala pendek, lebar dengan leher pendek dan besar
3. Rusuk tumbuh panjang dan cembung sehingga bagian depan tampak besar dan
lebar
4. Bentuk tubuh segi empat, pertumbuhan tubuh bagian depan, tengah dan
belakang serasi.
5. Punggung lurus dan lebar, pinggang dan pinggul lebar dan lurus dengan pantat
tumpul dan besar.

2
6. Dada dalam dan lebar serta menonjol ke depan.
7. Paha sampai pergelangan penuh berisi daging.
8. Kaki besar, kokoh dengan panjang sedang dan jarak antara dua kaki cukup
lebar.
9. Testis simetris dan normal.
10. Ambing cukup besar, seragam, tepat pada posisinya.

Tanda-tanda sapi sehat


1. Tubuh tampak bulat berisi dengan kulit lemas, mudah dilipat dimana-mana,
apabila dilepas lipatannya cepat kembali merata, mudah dan bebas di geser-
geser.
2. Bulu tidak kusam, licin dan mengkilat.
3. Selaput lender mulut dan gusi berwarna merah muda, lidah mudah bergerak
secara bebas.
4. Cermin hidung bersih, basah dan panasnya normal.
5. Suhu tubuh merata untuk seluruh tubuh (dewasa 38°-39,5°c)
6. Mata tampak jernih, cerah sehat dan tajam.
7. Bernafas dengan tenang dan teratur (dewasa 10-30 permenit)
8. Sapi akan makan dan minum dengan nafsu yang besar (memamah biak 6-8
kali dalam 24 jam, setiap gumpalan di kunyah 60-70 kali)
9. Tidak ada luka, infeksi, cacat pada bagian tubuh

PENJELASAN PRAKTIKUM
1. Seleksi Ternak berdasarkan sifat kualitatif:
a. Warna kulit pada umumnya sapi betina dan anak jantan muda
berwarna merah coklat atau kuning coklat. Kaki bawah dan perut
bawah berwarna putih, pantat putih setengah lingkaran, dan bulu putih
sekitar bibir bawah dan atas serta ujung ekor.
b. Pertumbuhan tanduk pada yang jantan mula-mula dari dasar sedikit
keluar, lalu membengkok ke atas, kemudian pada ujungnya
membengkok sedikit keluar
Pertumbuhan tanduk pada yang betina satu garis dengan dahi arah ke
belakang sedikit melengkung ke bawah dan pada ujungnya sedikit
mengarah ke bawah dan ke dalam.Dengan warna tanduk hitam
c. Bahu halus dan rata
d. Kaki tegap
e. Testis (scrotum) simetris, menggantung normal, besar dan panjangnya
normal

3
f. Ambing dengan kapasitas (proporsional) kualitas (halus, lemas, tidak
berlemak), bentuk (simetris, bangunan perahu)
2. Seleksi ternak berdasarkan sifat kuantitatif.
a. Penentuan umur berdasarkan kondisi gigi seri dan permanen
b. Bobot badan diperoleh dengan menimbang sapi, dapat juga dengan
menggunakan rumus untuk penafsiran berat badan sapi:
 Rumus Scheiffer: W = LG²/300 ; (W = Berat badan (pound), L =
Panjang badan (inci), G = lingkar dada (inci))
 Rumus Lambourne: W = LG²/(10 x 840) ; (W = Berat badan (kg),
L = Panjang badan (cm), G = lingkar dada (cm))
 Rumus Schoorl : W = (G + 22)²/100; (W = Berat badan (kg), G =
lingkar dada (cm))
c. Tinggi pundak : dengan mengukur jarak tegak lurus dari tanah sampai
dengan puncak gumba di belakang punuk (cm)
d. Umur : berdasarkan catatan kelahiran atau pemeriksaan gigi
e. Panjang badan : jarak lurus antara bagian depan bahu sampai benjolan
tulang duduk (cm)
f. Lingkar dada : jarak dada yang diukur pada bagian dada diantara kaki
depan sebelah dalam (cm)
g. Tinggi pinggul : jarak tegak lurus dari tanah sampai dengan puncak
pinggul (cm)
h. Lingkar scrotum : dengan mengukur lingkar scrotum (cm)

Daftar isian LKM 1 (Seleksi sapi siap potong/siap jual)


Bagian yang dinilai Nilai No. sapi
terbaik
1 2 3 4 5
PENAMPILAN UMUM (35%)
1. Bobot badan (sesuai umur) 3
2. Bentuk tubuh (dalam, panjang, 10
simetris, halus, punggung sejajar
garis perut)
3. Kualitas (kepala ramping, kulit 7
lentur, dengan ketebalan sedang,
bulu halus)
4. Kondisi (bulat, halus merata, bebas 15
cacat dan bengkak, tidak
kegemukan)
KEPALA DAN LEHER (4 %)
1. Kepala (lebar, mulut besar, lubang 2
hidung besar, terbuka dan bersih)
2. Lehar (pendek, tebal halus, merata 2
sampai bahu)
PEREMPAT DEPAN (10 %)
1. Bahu (halus, kompak, luas dan 6

4
gempal pada bagian atas dan serasi
2. Dada (ramping, serasi, lebar dan 2
penuh)
3. kaki depan (lurus, terbuka lebar 2
penuh)
BADAN (30 %)
1. Dada (penuh, dalam, lebar, lingkar 3
dada besar, belikat penuh)
2. Rusuk (melingkar seperti busur, 7
perdagingan tebal dan halus)
3. Punggung (luas, lurus, berdaging 7
tebal dan padat)
4. Pinggang atau loin (luas, tebal, 8
berdaging padat dan halus)
5. Flank (ramping, penuh, lemak tidak 10
berlebihan)
PEREMPAT BELAKANG (21 %)
1. Pantat dan pinggul (halus, tertutup 2
perdagingan yang merata)
2. Pinggul/rump (panjang, lebar datar, 2
pangkal ekor halus, benjolan
punggung terpisah lebar)
3. Paha atas/round (tebal, dalam dan 5
penuh)
4. Betis/twist (penuh, dalam dan 10
serasi)
5. Kaki belakang (lurus, terbuka lebar) 2

NILAI TOTAL 100

Daftar isian LKM 2. (Pengukuran ternak siap jual/siap potong)

No Berdasarkan Satuan Data Pengukuran


sifat kuantitatif Sapi 1 Sapi 2 Sapi 3 Sapi 4 Sapi 5
1 Umur Tahun
2 Berat badan Kg
3 Tinggi gumba Cm
4 Panjang badan Cm
5 Lingkar dada Cm
6 Tinggi pinggul Cm
7 Lingkar Cm
scrotum pada
jantan

5
Lampiran 1. Cara Pengukuran Ukuran Tubuh Sapi
Ket:
= Lingkar dada

= Panjang badan

= Tinggi pundak

= Tinggi pinggul

Anda mungkin juga menyukai