Anda di halaman 1dari 3

Spermatogenesis

Spermatogenesis berlangsungselama 65-75 hari. Dimulai dengan spermatogonia, yang


mengandung kromosom jumlah diploid (2n). Spermatogonia adalah sel punca, mengalami mitosis,
sebagian tetap berada di membrane basal dalam keadaan tidak berdiferensial untuk berfungsi sebagai
sel” reservoir untuk pembelahan dimasa mendatang.

Setelah terbentuk, spermatosit primer mengalami meiosis. Pada meiosis I, pasangan-pasangan


kromoson homolog berjajar dan terjadi pertukaran silang . Kemudian menarik 1 kromosom dari masing-
masing pasanagan ke kutub yang berlawanan. Dua sel yang terbentuk dari meiosis I disebut spermatosit
primer. Pada meiosis II, kromosom-kromosom berjajar di sepanjangn lempeng metaphase dan dua
kromatid dari tersebut kromosom memisah. E sel haploid terbentuk disebut spermatid.

Separuh sperma mengandung satu kromosom X dan separuh mangandung 1 kromosom Y.

Tahap akhir spermatogenesis, spermiogenesis, adalah perkembangan spermatid haploid


menjadi sperma. Tidak terjadi pembelahan, masing-masing spermatid msenjadi satu sel sperma.
Oogenesis

Pembentukan gamet di ovarium disebut oogenesis. Dimulai pada wanita bsebelum mereka lahir.
Perkembangan janin dini, sel-sel germinativum primordial (primitive) bermigrasi dari yolk sac ke
ovarium. Berdiferensiasi menjadi oogenesis. Oogonia adalah sel punca diploid (2n) membelah secara
mitotic. Sebelum lahir sel-sel germinativum mengalami degenerasi yang dinamai atresia. Berkembang
menjadi sel yang lebih besar dinamai oosit primer dan masuk ke profase meiosis I selema
perkembangan masa janin, tetapi tidak menuntaskan fase tersebut sampai setelah pubertas. Oosit
promer dikelilingi oleh 1 lapisan folikular gepeng, dan keseluruhan strukturnya dinamai folikel
primordial. Saat lahir masing-masing ovarium sekitar 200.000 sampai 2.000.000 oosit primer. Sekitar
40.000 bertahan hingga pubertas, dan 400 matang dan berevolusi selama usia subur seorang wanita.

Setiap bulan setelah pubertas hingga menopous, gonadotropin (FSH dan LH) disekresikan
hipofisis anterior merangsang perkembangan beberapa folikel primordial, hanya satu yang mencapai
tingkat kematangan. Beberapa folikel primordial mulai tumbuh, berkembang folikel primer. Terdiri dari
sebuah oosit primer dikelilingi oleh beberapa lapisan sel kuboid dan sel kolumnar rendah disebut sel
granulosa. Folikel primer membentuk lapisan glikoprotein jernih disebut zona pelusida. Mengelilingi
membranbsam membentuk lapisan teratur disebut teka folikuli.

Folikel primer berkembang menjadi folikel sekunder . folikel sekunder, teka berdiferensiasi : (1)
teka interna, lapisan internal sel kuboid sekretetorik pembuluh darah ektrogen, (2) teka eksternal,
lapisan luar sel stroma dan serat kolagen. Menyekresi cairan folikel disebut antrum. Lapisan sel
granulosa paling dalam kemudian melekat erat ke zona pelusida san kini disebut korona radiate.

Folikel sekunder akhirnya membesar, menjadi folikl matang (graaf). Sebelum ovulasi, oosit
primer diploid menuntaskan meiosis I, menghasilkan dua sel haploid (n) 23 kromosom. Sel yang lebih
kecil dari proses meiosis I, disebut badan polar pertama. Sel lebih besar oosit sekunder. Oosit sekunder
memulai proses meiosis II, tetapi kemudian berhenti di metaphase. Folikel matang (graaf) cepat pecah
dan membebaskan oosit sekundernya dinamai ovulasi.

Jika tidak terjadi pembuahan, sel mengalam degenerasi. Jika terdapat sperma di tuba uterine
dan salah satunya dapat menembus oosit sekunder, meiosis II berlanjut kembali. Nukleus sel sperma
dan ovum kemudian menyatu membentuk zigot diploid.

Anda mungkin juga menyukai