Anda di halaman 1dari 28

GARIS DAN SUDUT

SRI KATON, S.Pd


NO PESERTA : 201800344141
KELAS : MATEMATIKA 002
LPTK : UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE

GARIS DAN SUDUT | i


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nyasehingga penulis dapat menyelesaikan bahan ajar ajar dengan judul “
Bahan Ajar Garis dan Sudut” tepat pada waktunya.

Bahan ajar ini disusun sebagai salah satu bahan ajar dalam pelaksanaan pembelajaran di
kelas. Bahan ajar ini juga dapat digunakan oleh peserta didik kelas VII pada mata pelajaran
Matematika sebagai bahan untuk belajar secara mandiri tentang Garis dan Sudut. Dalam
bahan ajar ini disajikan penerapan garis dan sudut dalam kehidupan sehari-hari. Bahan ajar
ini dilengkapi dengan maslah kontekstual dan latihan soal.

Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyusunan bahan ajar ini hingga selesai.

Dalam penyusunan bahan ajar ini penulis menyadarimasih banyak kekurangan olehnya
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak
demi perbaikan kedepannya.

Akhir kata semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat.

Poso, September 2022

Penulis

GARIS DAN SUDUT | ii


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
I. Pendahuluan........................................................................................................... iv
II. Kompetensi Inti ..................................................................................................... v
III. Kompetensi Dasar .................................................................................................. v
IV. Indikator Pencapaian Kompetensi .......................................................................... v
V. Tujuan pembelajaran .............................................................................................. v
VI. Peta Konsep ........................................................................................................... vi
VII. Uraian Materi
A. Memahami Hubungan Titik dengan Garis ....................................................... 1
B. Memahami konsep Sudut ................................................................................ 6
C. Hubungan Antar Sudut .................................................................................... 9
VIII. Tes Formatif .......................................................................................................... 14
IX. Rangkuman ............................................................................................................ 21
X. Daftar Pustaka

GARIS DAN SUDUT | iii


A. I. Pendahuluan

Gambar 1. Lalu lintas perkotaan


https://www.istockphoto.com

Jalan merupakan prasarana transportasi darat, tempat perlintasan bagi orang, kendaraan
dan sebagainya. Pernahkah kamu pergi keperempatan jalan? Apa saja yang bisa kamu
amati di sana? Jika dilihat dari gambar 1 di atas tentu kamu bisa melihat ada zebra cross,
lampu lalu lintas, trotoar dan juga ada dua jalur jalan yang saling betemu. Coba
perhatikan pertemuan dua jalan lurus itu. Apa yang terjadi jika dua jalan lurus itu
bertemu?
Untuk mengetahui apa yang terjadi ketika dua jalan lurus bertemu maka pelajarilah materi
yang akan kita bahas pada bahan ajar ini, karena pada bahan ajar ini akan disajikan
tentang garis dan sudut. Selamat melakukan aktivitas pembelajaran.

B. II. Kompetensi Inti


KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

GARIS DAN SUDUT | iv


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

C. III. Kompetensi Dasar


3.10 Menganalisis hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar
yang dipotong oleh garis transversal.
4.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan antar sudut
sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal.
D. IV. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.10.1 Memahami dan menjelaskan hubungan antara titik, garis dan bidang
3.10.2 Menganalisis kedudukan dua garis (sejajar, berhimpit, berpotongan)
3.10.3 Menjelaskan perbedaan jenis sudut (siku, lancip, tumpul)
3.10.4 Menganalisis perbedaan jenis sudut
3.10.5 Menentukan sudut berpelurus dan berpenyiku
3.10.6 Menemukan sifat sudut jika dua garis sejajar dipotong garis transversal
3.10.7 Menganalisis hubungan antar susut jika dua garis sejajar dipotong oleh
garis transversal
4.10.1 Menggunakan sifat-sifat sudut dan garis untuk menyelesaikan soal
4.10.2 Menyelesaikan soal sehari-hari dengan menggunakan sifat-sifat sudut yang
terjadi jika dua garis sejajar dipotong oleh garis lain

E. V. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1. Memahami hubungan titik garis dan bidang
2. Memahami jenis-jenis sudut
3. Memahami hubungan sudut berpelurus dan berpenyiku
4. Memahami sudut-sudut jika dua garis sejajar dipotong garis transversal

GARIS DAN SUDUT | v


VI. Peta Konsep

GARIS DAN SUDUT | vi


VII. Uraian Materi

Memahami Hubungan Titik dengan Garis

Hubungan Titik, Garis dan Bidang


Dalam ilmu Geometri, terdapat beberapa istilah atau sebutan yang tidak memiliki definisi
(undefined terms), antara lain, titik, garis, dan bidang. Meskipun ketiga istilah tersebut tidak
secara formal didefinisikan, sangat penting disepakati tentang arti istilah tersebut.
Perhatikan Gambar 7.2 berikut ini.

Gambar 7.2 Representasi titik A, garis g dan bidang α


Dalam kehidupan sehari-hari beberapa benda yang ada di sekitar Peserta didik yang
menunjukkan garis. Misalnya saja benda yang menunjukan garis yang sejajar antara lain rel
kereta api, senar gitar, pagar rumah, pohon di pinggir jalan, dan zebra cross. Sedangkan
benda yang menunjukkan garis berpotongan di antaranya adalah jalan tol, lintasan atletik,
roller coaster, tower cellular, jembatan penghubung sungai, dan besi penyangga.

Gambar 7.3 deretan pohon dipinggir jalan, rel kereta api


https://.kabarpenumpang.com
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan titik, garis, bidang ? Titik adalah suatu idea, benda
pikiran yang bersifat abstrak. Titik dapat dilukiskan dengan tanda noktah ( . ). Sebuah titik
diberi penamaan dalam huruf kapital, misalkan titik P, titik Q, titik R, dan sebagainya.
Garis direpresentasikan memiliki panjang tak terbatas, lurus, tidak mempunyai ketebalan, dan
tidak mempunyai ujung. Garis tidak memiliki berujung dan tidak memiliki berpangkal, dan
garis dapat diperpanjang pada kedua arahnya. Sebuah garis dapat diberi nama dengan huruf
kecil, misalkan garis k, garis l, garis m, garis n, dan sebagainya.

GARIS DAN SUDUT | 1


Bidang datar direpresentasikan sebagai suatu daerah yang memiliki panjang dan lebarnya tak
terbatas.

Hubungan Antara Titik dan Garis


Hubungan antara titik dan garis dapat terjadi dalam dua keadaan. Pada keadaan yang
pertama, titik berada pada garis dan kedua titik berada di luar garis. Titik disebut berada pada
garis jika titik tersebut ada pada garis, atau titik tersebut menjadi bagian dari garis.

Gambar 7.4 Hubungan Antara Titik dan Garis

Titik-titik segaris
Jika diambil sembarang titik pada garis k misal titik A dan B, maka garis k juga dapat
dinotasikan . Dua titik atau lebih dikatakan segaris apabila titik-titik tersebut terletak pada
garis yang sama. Istilah titik-titik segaris bisa disebut kolinear.

Gambar 7.5 Representasi garis k dan garis ̅̅̅̅


𝐴𝐵

Sinar garis adalah garis yang berpangkal tetapi tidak berujung.

Gambar 7.6 Representasi sinar garis ̅̅̅̅


𝑃𝑄

̅̅̅̅ , dengan P sebagai titik pangkal.


Sinar garis PQ yang dapat dinotasikan 𝑃𝑄
Ruas garis adalah garis yang berpangkal dan berujung.

Gambar 7.7 Representasi ruas garis

GARIS DAN SUDUT | 2


̅̅̅̅
Ruas garis AB dinotasikan dengan 𝐴𝐵

Hubungan Antara Titik dan Bidang


Perhatikan gambar berikut!

Gambar 7.8 hubungan titik dan bidang

Dalam kedudukan ini juga terdapat dua macam. Pertama titik yang berada di dalam bidang
dan titik yang berada di luar bidang.

Hubungan Antara Garis dan Bidang


Perhatikan gambar berikut!

Gambar 7.9 hubungan garis dan bidang 𝛼

Hubungan Antara Dua Garis


Pada pembahasan kali ini, peserta didik akan mempelajari tentang hubungan antara dua buah
garis. Ada tiga kemungkinan hubungan antara dua garis, yaitu dua garis bisa saling sejajar,
dua garis bisa saling berpotongan, dan dua garis saling berhimpit pada bidang. Ketiga
kemungkinan hubungan diantara dua garis itu disajikan seperti pada gambar di bawah ini.

GARIS DAN SUDUT | 3


7.10 Hubungan garis dan garis pada bidang 𝛼
Berdasarkan gambar di atas, maka hubungan antara dua garis, yaitu:
a. Dua buah garis dinyatakan sejajar jika kedua garis tersebut tidak memiliki titik
persekutuan.
b. Dua buah garis dinyatakan berpotongan jika kedua garis tersebut memiliki sebuah titik
persekutuan. Titik persekutuan ini disebut titik potong.
c. Dua garis dinyatakan saling berhimpit jika kedua garis tersebut memiliki lebih dari satu
titik persekutuan.
Perbandingan Ruas Garis
Untuk dapat mengetahui perbandingan ruas garis peserta didik dapat memperhatikan contoh
langkah-langkah di bawah ini.

Gambar 7.11 perbandingan ruas garis

GARIS DAN SUDUT | 4


Perbandingan ruas garis dengan garis-garis sejajarnya adalah sama dan hasil perbandingan
garis bantu dengan garis-garis sejajarnya juga sama.
Gambar tersebut menunjukkan ruas garis PQ dibagi menjadi 7 bagian yang sama panjang,
sehingga PA = AB = BC = CD = DE = EF = FQ. Jika dari titik A, B, C, D, E, F, dan Q dibuat
garis sejajar sehingga memotong pada ruas garis PR, sedemikian sehingga PG = GH = HI =
IJ = JK = KL = LR maka diperoleh sebagai berikut.

Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai berikut.

𝑃𝐴 𝑃𝐺 𝐴𝐺
1. PA : PQ = PG : PR = AG : QR atau : :
𝑃𝑄 𝑃𝑅 𝑄𝑅

𝑃𝐵 𝑃𝐻 𝐵𝐻
2. PB : PQ = PH : PR = BH : QR atau : :
𝑃𝑄 𝑃𝑅 𝑄𝑅

𝑃𝐶 𝑃𝐼 𝐶𝐼
3. PC : PQ = PI : PR = CI : QR atau : :
𝑃𝑄 𝑃𝑅 𝑄𝑅

𝑃𝐷 𝑃𝐽 𝐷𝐽
4. PD : PQ = PJ : PR = DJ : QR atau : :
𝑃𝑄 𝑃𝑅 𝑄𝑅

𝑃𝐸 𝑃𝐾 𝐸𝐾
5. PE : PQ = PK : PR = EK : QR atau : :
𝑃𝑄 𝑃𝑅 𝑄𝑅

Contoh soal
Perhatikan gambar di samping!
Tentukan nilai a.

GARIS DAN SUDUT | 5


Alternatif Penyelesaian:
Diketahui pada gambar PQ//BM, sehingga diperoleh:
𝑀𝑄: 𝐴𝑄 = 𝐵𝑃: 𝐴𝑃
𝑎 ∶ 5 = 9,6 ∶ 6
𝑎 × 6 = 9,6 × 5
6𝑎 = 48
𝑎=8
Jadi, nilai a adalah 8 cm

Memahami konsep Sudut


Amatilah gambar berikut dengan seksama!

Gambar 7.12 beberpa aktivitas/objek yang membentuk sudut


Sudut terbentuk karena dua sinar garis bertemu pada satu titik. Misalnya pemanah, sudut
terbentuk antara tangan dengan badan pemanah. Untuk gambar pemancing, garis bantu merah
sengaja ditambah untuk menunjukkan lebih jelas sudut yang terbentuk antara pancingan
dengan bidang datar. Terminologi garis dalam hal ini merupakan sinar garis, karena memiliki
awal dan tidak memiliki titik ujung. Sedangkan yang terdapat pada kursi dan meja billiard
terdapat bentuk sudut pada tempat duduk dengan sandarannya dan pada arah bola. Secara
matematis, hubungan sinar garis dan titik sudut diilustrasikan sebagai berikut.

Gambar 7.13 hubungan sinar garis dan titik sudut

GARIS DAN SUDUT | 6


Sudut adalah suatu daerah yang dibentuk oleh dua buah sinar garis yang titik pangkalnya
berimpit (bersekutu). Sudut juga mempunyai beberapa bagian yang membentuk sudut.
Bagian –bagian sudut yaitu.
i. Kaki sudut, sinar garis yang membentuk suatu sudut, yaitu PA

ii. Titik sudut, titik potong pangkal sinar dari kaki sudut, yaitu P.

iii. Daerah sudut, daerah yang terbentuk antara dua kaki sudut, yaitu PB.

Suatu sudut dibentuk dari dua sinar garis yang berpotongan tepat di satu titik. Selanjutnya
titik potongnya disebut dengan titik sudut. Suatu sudut dapat diberikan simbol α, β, dll, atau
berupa titik titik yang melalui garis yang berpotongan tersebut. Kemudian satuan sudut
dinyatakan dalam dua jenis, yaitu radian (rad) dan derajat (o) . ∠APB bisa juga disebut∠P,
dan besar sudut P dilambangkan dengan m∠P. Besar sudut satu putaran penuh adalah 360°.

Menentukan Besar Sudut yang Dibentuk oleh Jarum Jam


Masalah 1
Tentukan ukuran sudut yang dibentuk oleh jarum jam dan jarum menit ketika menunjukkan
pukul 02.00!

Gambar 7.14 sudut yang terbentuk ketika pukul 02.00


Dengan memperhatikan Gambar 7.14, kita dapat melihat bahwa pada pukul 02.00, jarum jam
menunjuk ke arah bilangan 2 dan jarum menit menunjuk ke arah bilangan 12, sehingga sudut
1
yang terbentuk adalah 6 putaran penuh. 1 putaran penuh adalah 360°
1
× 360° = 60°
6
Jadi sudut yang terbentuk oleh jarum jam dan jarum menit ketika pukul 02.00 adalah 60°.

GARIS DAN SUDUT | 7


asalah 2
Tentukan ukuran sudut yang menunjukkan pukul 05.00!

Gambar 7.15 sudut yang terbentuk ketika pukul 05.00


Dengan memperhatikan Gambar 7.15, dapat dilihat bahwa pada pukul 05.00, jarum jam
(pendek) menunjuk ke arah bilangan 5 dan jarum menit (panjang) menunjuk ke arah bilangan
12, selanjutnya sudut yang terbentuk adalah , jadi terbentuk putaran penuh. 1 putaran penuh
adalah 360°
5 5×360°
× 360° = = 5 × 30° = 150°
12 6

dapat disimpulkan bahwa bahwa sudut yang terbentuk oleh jarum jam dan jarum menit ketika
pukul 05.00 adalah 150°.

Perlu dipahami bahwa, terdapat ukuran sudut yang baku, seperti pada gambar 7.16.

Gambar 7.16 sudut lancip, sudut lurus, sudut tumpul dan sudut siku-siku
Dengan memperhatikan ukuran setiap sudut, maka jenis-jenis sudut, yaitu.
1. Sudut lancip memiliki ukuran sudut antara 0° dan 90°

2. Sudut tumpul memiliki ukuran sudut antara 90° dan 180°

3. Sudut lurus memiliki ukuran sudut 180°

4. Sudut siku-siku memiliki ukuran sudut 90°

5. Sudut reflek memiliki ukuran sudut antara 180° dan 360°

GARIS DAN SUDUT | 8


Hubungan Antar Sudut
Sudut berpenyiku dan berpelurus

Perhatikan gambar 7.17 disamping.


Gambar di samping menunjukkan bahwa
bahwa: m∠ AOB = 𝑟°; m∠ BOC = 𝑠°
m∠ AOB + m∠ BOC = 90°.
m∠ AOB = 90° – m∠ BOC
m∠ BOC = 90° – m∠ AOB
Hubungan antara m∠ BOC dan m∠ AOB disebut sudut Gambar 7.17 sudut berpenyiku
berpenyiku.

Gambar 7.18 di samping menunjukkan bahwa,


t + u = 180°
t = 180° – u
u = 180° – t
Hubungan sudut AOB dengan sudut BOC disebut sudut berpelurus.

Jumlah dua sudut yang saling berpelurus (bersuplemen) adalah 180o. Sudut yang satu
merupakan pelurus dari sudut yang lain.

Sudut yang saling bertolak belakang

Gambar 7.19 sudut-sudut bertolak belakang


Pasangan ∠ AOB dan ∠ COD dan pasangan ∠ BOC dan ∠ AOD merupakan sudut-sudut
bertolak belakang.
Selain itu, pada gambar tersebut, ∠ AOB dan ∠ BOC adalah pasangan sudut berpelurus,
sedemikian sehingga berlaku:
m∠ AOB + m∠ BOC = 180º, maka m∠ BOC = 180º − m∠ AOB. (1)
GARIS DAN SUDUT | 9
m∠ AOB + m∠ AOD = 180º, maka m∠ AOD = 180º − m∠ AOB. (2)
Dari (1) dan (2), berlaku bahwa, m∠ BOC = m∠ AOD = 180º − m∠ AOB.
Dengan cara yang sama, dapat diperoleh ∠ AOB dan ∠ COD adalah pasangan sudut yang
bertolak belakang dan besarnya sama.

Pasangan sudut yang saling bertolak belakang terjadi apabila terdapat dua garis berpotongan
sehingga dua sudut yang letaknya saling membelakangi titik potongnya disebut sebagai dua
sudut yang bertolak belakang. Besar dari dua sudut yang saling bertolak belakang sama besar.

Contoh soal

Perhatikan gambar disamping!


Tentukan nilai a° dan b°.

Alternatif penyelesaian:
Untuk menyelesaikan soal ini, kita harus memahami sudut pelurus
dan memahami pasangan sudut yang saling bertolak belakang. Pasangan-pasangan sudut
bertolak belakang dari Gambar sebagai berikut.
 a + 60 sama dengan 180 sudut pelurus
a + 60 = 180
a = 180 – 60
a = 120°
 60 sama besar dengan b bertolak belakang
60 = b
b = 60°
 a sama besar dengan c bertolak belakang
a=c
120 = c sudah ditemukan a =120°
c = 120°
Jadi nilai a = 120°, b = 60° dan c = 120°

Hubungan Sudut-sudut pada dua Garis Sejajar

GARIS DAN SUDUT | 10


No. Gambar Keterangan
Titik-titik K, L, M, dan N merupakan titik-titik
interior garis k dan l atau titik-titik yang berada
di daerah dalam garis k dan l
Titik-titik O, P, Q, R, dan S merupakan titik-
titik eksterior garis k dan l atau titik-titik yang
berada di daerah luar garis k dan l

Garis m memotong garis k dan l Titik-titik K


dan L dengan titik-titik M dan N merupakan
titik-titik yang saling berseberangan di daerah
interior garis k dan l
Garis m memotong garis k dan l Titik-titik O
dan P dengan titik S merupakan titik-titik yang
saling berseberangan di daerah eksterior garis k
dan l Begitu juga titik R dengan titik Q
merupakan dua titik yang saling berseberangan
di daerah eksterior garis k dan l
Nama Sudut
Sudut-sudut luar ∠1, ∠2, ∠7, ∠8
Sudut-sudut dalam ∠3, ∠4, ∠5, ∠6
Sudut dalam ∠3 dan ∠5
berseberangan ∠4 dan ∠6
Sudut luar berseberangan ∠1 dan ∠7
∠2 dan ∠8
Sudut dalam sepihak ∠3 dan ∠6
∠4 dan ∠5
Sudut-sudut sehadap ∠1 dan ∠5
∠2 dan ∠6
∠3 dan ∠7
∠4 dan ∠8

GARIS DAN SUDUT | 11


Sudut Sehadap (memiliki besar sudut yang sama besar)
Suatu sudut yang mempunyai posisi yang sama serta besarnya pun sama. Pada gambar di
atas, sudut yang sehadap yaitu:
∠1 = ∠5
∠2 = ∠6
∠3 = ∠7
∠4 = ∠8

Sudut Dalam Berseberangan (memiliki besar sudut yang sama besar)


Suatu sudut yang terdapat dalam bagian dalam serta posisinya saling berseberangan. Dalam
gambar di atas sudut dalam berseberangannya yaitu:
∠3 = ∠5
∠4 = ∠6

Sudut Luar Berseberangan (memiliki besar sudut yang sama besar)


Suatu sudut yang terletak di bagian luar serta posisinya saling berseberangan, sebagai contoh:
∠1 = ∠7
∠2 = ∠8

Sudut-Sudut Sehadap dan Berseberangan


1. Apabila dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain maka akan terbentuk empat pasang
sudut sehadap yang besarnya sama.

2. Apabila terdapat dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain maka besar dari sudut-
sudut luar berseberangan yang terbentuk ialah sama besar.

3. Apabila terdapat dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain, besar sudut-sudut dalam
berseberangan yang terbentuk ialah sama besar.

4. Apabila terdapat dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain sehingga jumlah sudut-
sudut dalam sepihak ialah 180°.

GARIS DAN SUDUT | 12


Sudut Dalam Sepihak
Sudut yang terletak di bagian dalam serta posisinya terletak pada sisi yang sama. Jika
dijumlahkan, sudut yang saling sepihak akan membentuk sudut 180°. Sebagai contoh:
∠3 + ∠6 = 180°
∠4 + ∠5 = 180°

Sudut Luar Sepihak


Suatu sudut yang terletak di bagian luar serta posisinya terletak pada sisi yang sama. Jika
dijumlahkan, sudut yang saling sepihak akan membentuk sudut 180°. Sebagai contoh:
∠1 + ∠8 = 180°
∠2 + ∠7 = 180°

Sudut bertolak belakang (sama besar)


Merupakan suatu sudut yang posisinya saling bertolak belakang, dalam tabel 7.4 sudut yang
bertolak belakang yaitu:
∠1 = ∠3
∠2 = ∠4
∠5 = ∠7
∠6 = ∠8

GARIS DAN SUDUT | 13


VIII. Tes Formatif

Pilihlah salah satu jawaban a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!

1. Berikut sudut yang besarnya lebih dari 90° dan kurang dari 180° adalah ....

2. Hasil penjumlahan dua buah sudut yang saling berpelurus besarnya ....
A. 45o
B. 60o
C. 90o
D. 180o
3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Besar sudut PQR adalah ….


A. 20o
B. 30o
C. 40o
D. 50o
4. Perhatikan gambar berikut!

GARIS DAN SUDUT | 14


Jika besar ∠𝐴𝐵𝐺 = 62,3°, besar ∠𝐷𝐶𝐸 adalah ....
A. 111,7o
B. 112,7o
C. 113,7o
D. 117,7o
5. Berikut yang memiliki besar sudut 90° adalah ....

A. b dan d
B. b dan e
C. e dan c
D. a dan b
6. Nilai ao dan tentukan pelurus dari sudut ao adalah ....
A. 12°
B. 16°
C. 18°
D. 20°

7. Perhatikan gambar di samping ini!


Besar sudut x ialah....
A. 30°
B. 55°
C. 65°
D. 75°

GARIS DAN SUDUT | 15


8. Perhatikan gambar berikut!

Jika ∠A1 = 85o, maka besar ∠B4 adalah ....


A. 75o C. 95o
B. 85o D. 105o
9. Besar sudut KLM pada gambar di bawah dinyatakan dalam a dan b adalah .....

A. a° - b° +180°
B. a° + b° + 180°
C. a°- b°- 180°
D. a° + b° - 180°
10. Diketahui, O adalah pusat lingkaran dan besar ∠AOC = 70° dan CD adalah diameter
lingkaran. Sehingga besar ∠AOD adalah ….
A. 35o
B. 50o
C. 55o
D. 110o
11. Penyiku dari sudut x adalah 62 o, besar ∠𝑥 adalah ….
A. 28o
B. 30o
C. 62o
D. 118o
12. Perhatikan gambar berikut! Besar ∠BOC adalah ….
A. 20o
B. 30o
C. 40o
D. 60o

GARIS DAN SUDUT | 16


13. Perhatikan gambar berikut!

Diketahui besar ∠𝑆𝑂𝑃 = 65°. Besar ∠𝑅𝑂𝑄 adalah ...


A. 55o
B. 65o
C. 115o
D. 125o
14. Perhatikan Gambar berikut!

Nilai xo adalah ....


A. 18o
B. 16o
C. 14o
D. 12o
15. Perhatikan gambar disamping
Diketahui garis AB//EC, ∠ABC = 30o,
dan ∠ACE= 70o maka besar ∠BCA
adalah....
A. 25o C. 45o
B. 35o D. 80o
16. Perhatikan gambar berikut!

Jika ∠A1= 85o, maka besar ∠B3 adalah ....


A. 75o
B. 85o
C. 95o
D. 105o

GARIS DAN SUDUT | 17


17. Perhatikan gambar berikut!

Jika ∠K1= 104o, maka besar ∠ L1 adalah ....


A. 75o
B. 95o
C. 104o
D. 115o
18. Sebuah rel kereta api tempak seperti pada gambar. Garis m dan garis n sejajar.
Diketahui besar B2= 65o, maka besar A1 adalah ....
m
l n
A. 65o
B. 105o 2
A 1 3
C. 115o
4 2
D. 125o
1 3
B
4

19. Berdasarkan gambar berikut, nilai x0 dan y0 yang memenuhi adalah...

A. x = 50 dan y = 230
B. x = 150 dan y = 230
C. x = 250 dan y = 230
D. x = 350 dan y = 230

GARIS DAN SUDUT | 18


20. Nilai a0 pada gambar dibawah ini adalah ....

A. 150
B. 250
C. 350
D. 450

GARIS DAN SUDUT | 19


Kriteria penilaian

Setelah selesai mengerjakan Tes Formatif Modul ini, silahkan cocokkan jawaban anda
dengan kunci jawaban yang telah disediakan pada bagian lampiran Modul. Kemudian hitung
tingkat penguasaan yang dapat Anda capai dengan menggunakan rumus berikut:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟


Nilai Capaian =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 × 100

Jika Nilai Capaian yang diperoleh kurang dari 75 (disesuaikan dengan KKM yang
ditetapkan), kamu harus mempelajari kembali materi yang belum dikuasai. Jika masih
mengalami kesulitan, catatkan pada buku catatanmu bagian mana saja yang masih belum
kamu pahami untuk kemudian mendiskusikannya bersama teman, menceritakannya kepada
orang tua, atau dapat menanyakannya langsung kepada Bapak/Ibu Guru pada saat jadwal
kegiatan pembelajaran berlangsung.

Kunci Jawaban Tes Formatif

GARIS DAN SUDUT | 20


IX. Rangkuman

1. Titik adalah suatu idea, benda pikiran yang bersifat abstrak. Titik dapat dilukiskan
dengan tanda Noktah (.).
2. Garis tidak memiliki ujung dan tidak memiliki pangkal
3. Garis yang berpangkal dan berujung disebut ruas garis
4. Dua buah garis dinyatakan berpotongan jika kedua garis tersebut memiliki sebuah
titik persekutuan
5. Besar sudut dalam 1 putaran lingkaran adalah 360 o
6. Sudut yang ukuran sudutnya 90° adalah sudut siku-siku
7. Sudut lancip merupakan sudut dengan ukuran sudutnya antara 0o dan 90o
8. Sudut tumpul merupakan sudut dengan ukuran sudutnya antara 90o dan 180o
9. Jumlah dua sudut yang saling berpenyiku adalah 90o .
10. Sudut berpelurus yang satu merupakan pelurus dari sudut yang lain
11. Jumlah dua sudut yang saling berpelurus adalah 180o

GARIS DAN SUDUT | 21


Daftar Pustaka

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tim Kemdikbud . 2020. Modul Pembelajaran SMP Terbuka Matematika kelas VII. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
https://www.istockphoto.com

https://.kabarpenumpang.com

GARIS DAN SUDUT | 22

Anda mungkin juga menyukai