Anda di halaman 1dari 5

Contoh Soal Final Metode Numerik

Proses pengambilan data pada sebuah lereng berupa data strike, dip, geometri
lereng yang meliputi kemiringan lereng, lebar dan tinggi lereng. Dari hasil desain
geometri lereng gambar 1 menggunakan software autocad menunjukkan bahwa
tinggi lereng pada lokasi pertama sebesar 20 meter, untuk lebar crest dan toe masing-
masing 7 meter, kemiringan lereng sebesar 66° dan mengarah ke N 212° E.

a b

Gambar 1 a. Geometri lereng di lokasi penelitian; b. Desain geometri


lereng menggunakan autocad.

Pengukuran struktur geologi berupa bidang diskontinuitas di daerah penelitian


dilakukan pada bidang gelincir longsoran dan rekahan dengan jumlah 110 data
rekahan pada singkapan batuan. Lokasi lereng tersebut mengarah sebesar N
212°E/57° dan nilai kohesi sebesar 37°.
Gambar 2 Analisis stereografis pada lereng

Berdasarkan hasil proyeksi stereografis menggunakan analisis kinematik


diketahui arah longsoran sebesar N 302° E dan jenis longsoran yang terjadi pada
lereng pertama yaitu jenis longsoran bidang (planar karena dilihat dari hasil
proyeksi menggunakan Software Dips terdapat set kekar (berwarna merah) yang
searah dengan arah lereng (berwarna orange) (Hoek dan Bray, 1981).

Pengolahan data
γ
Kode C φ H Ψp Ψf γw Ψs
n Andesite
Sampel (kPa) (°) (m) (°) (°) (kN/m³) (°)
(kN/m³)
D1A 96,80 41,44
D1T 96,00 29,82 20,00 100,00 57,00 66,00 13,38 9,81 0,00
D1B 85,50 42,09
Rata-rata 92,77 37,78

Keterangan:

C : Kohesi (kPa)
φ : Sudut gesek (°)
H : Tinggi lereng (m)
n : Banyak data
Ψp : Kemiringan bidang lemah (°)
Ψf : Kemiringan lereng (°)
γ Andesite : Berat jenis sampel batuan andesit (kN/m3)
γw : Berat jenis air (kN/m3)
Ψs : Kemiringan lereng yang berada di atas kepala lereng (°)

Perhitungan nilai Faktor Keamanan longsoran Bidang pada lereng

a. 𝑏
= √cot 𝜓𝑓 cot 𝜓𝑝 − cot 𝜓𝑓
𝐻

𝑏 = (𝐻 )√cot 𝜓𝑓 cot 𝜓𝑝 − cot 𝜓𝑓

𝑏 = (20)√cot(66) cot(57) − cot(66)

b = 1,85

b. 𝑧
= 1 − √cot 𝜓𝑓 𝑡𝑎𝑛 𝜓𝑝
𝐻

𝑧 = (𝐻 ) 1 − √cot 𝜓𝑓 𝑡𝑎𝑛 𝜓𝑝

𝑧 = (20) 1 − √cot(66) 𝑡𝑎𝑛 57

z = 3,44

𝐻
c. 𝑥=
tan 𝜓𝑓
20
𝑥=
tan 66

X = 8,905
𝑏+𝑥
d. 𝐴=
cos 𝜓𝑝

1,44 + 8,905
𝐴=
cos 57

1,44 + 8,905
𝐴=
cos 57

A = 19,75

e. 1 1
𝑊 = [𝐻(𝑏 + 𝑥 ) − (𝐻 )(𝑥 ) − (𝑏 + 𝑥 ) tan 𝜓𝑝 ] 𝛾𝑎𝑛𝑑𝑒𝑠𝑖𝑡
2 2

1 1
𝑊 = [20(1,44 + 8,905) − (20)(8,905) − (1,44 + 8,905) tan 57] 13,38
2 2
W = 494,96

f. Zw = 0,55 . Z

Zw = 0,55 . 3,44

Zw = 1,72

1
g. 𝑈 = 𝛾𝑤 . 𝑍𝑤 . A
2
1
𝑈 = 9,81⁡. 1,72⁡. ⁡. 19,75
2

U = 166,85

1
h. 𝑉= 𝛾 ( 𝑍 )2
2 𝑤 𝑤

1
𝑉 = . 9,81(1,72)2
2
V = 14,51

𝑐𝐴 + 𝑊 𝑐𝑜𝑠 𝜓𝑝 − 𝑈 − 𝑉 sin⁡(𝜓𝑝 ) 𝑡𝑎𝑛 𝜙


i. 𝐹𝐾 =
𝑊 𝑠𝑖𝑛 𝜓𝑝 + 𝑉 𝑐𝑜𝑠 𝜓𝑝
49,30⁡.⁡⁡19,75 + 494,96 . 𝑐𝑜𝑠 (57) − 166,85 − 14,51 sin(57)⁡. 𝑡𝑎𝑛 (39,22)
𝐹𝐾 =
494,96⁡. 𝑠𝑖𝑛(57) + 14,51⁡. 𝑐𝑜𝑠(57)

FK = 4,4967

Desain lereng menggunakan Software Slide Rocscience 6.0

Gambar 3 Desain lereng 1 menggunakan Software Slide

Pemodelan geometri lereng pada gambar 3 dengan metode kesetimbangan batas


Bishop memperlihatkan model kestabilan lereng menghasilkan nilai Faktor
Keamanan 4,1

Anda mungkin juga menyukai