MTejaS LaporanPP Sayuran1
MTejaS LaporanPP Sayuran1
“Sayuran Terong”
Di susun Oleh :
NIM : 02.01.21.422
Berkelajutan
hidayah dan inayah-Nya jualah serta nikmat kesehatan, dan kesempatan, sehingga
Laporan Pasca Panen Sayur Terong ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
seluruh staf dosen khususnya dosen yang telah memberikan ilmu, bimbingan dan
kesempatan Serta kepada pihak yang telah memberikan bantuannya, baik moril
terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan
kekurangan makalah ini. Akhir kata Penulis ucapkan semoga Laporan ini
Penulis
DAFTAR ISI
C. Pengumpulan ................................................................................... 5
D. Penyortiran ...................................................................................... 5
E. Penyimpanan ................................................................................... 5
F. Pengemasan ...................................................................................... 5
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
E. Grading
Buah-buahan, sayur-sayuran dan bunga-bungaan adalah kelompok produk
yang non-homogenous. Mereka memiliki variasi antar group, antar individu
dalam kelompok dan antar daerah produksi. Perbedaan timbul karena perbedaan
kondisi lingkungan, praktik budidaya dan perbedaan varietas. Sebagai akibatnya,
setiap operasi grading harus menangani variasi dalam total volume produk,
ukuran individu produk, kondisi produk (kematangan dan tingkat kerusakan
mekanis) dan keringkihan dari produk. Beberapa factor lainnya juga berpengaruh
terhadap mutu sebelum produk degrading, meliputi Stadia kematangan saat
pemanenan, Metode untuk mentransfer produk dari lapangan ke tempat grading,
Metode panen dan Waktu yang dibutuhkan antara panen dan grading (Utama,
2001).
F. Penggunaan Kemasan Aktif Polietilen Densitas Rendah
Penggunaan Kemasan Aktif ini bertujuan untuk meningkatkan daya
simpan terong agar kualitas dan kuantitas produk terong tidak menurun ketika
disimpan dalam waktu lama. Pengguanaan Kemasan Aktif polietilen ini
diaplikasikan dengan cara terung dicuci dan disortasi, kemudian
dikeringanginkan. Ditimbang beratnya, kemudian diberi perlakuan air panas (hot
water treatment) kemudian ditambah bahan aktif sebagai berikut : buah direndam
dalam air hangat suhu 53 oC selama 3 menit, kemudian segera didinginkan dengan
air dingin suhu 20oC dan dikeringanginkan. Bahan penjerap etilen berupa KMnO 4
dibuat dengan cara menjerapkan larutan KMnO 4 100% pada Ca(OH)2 yang
berbentuk tepung. Bahan penjerap oksigen adalah serbuk besi, penjerap
karbondioksida adalah MgO, dan penjerap uap air menggunakan CaO. Bahan-
bahan penjerap ini dimasukkan ke dalam sachet terbuat dari kertas saring.
Banyaknya bahan penjerap oksigen yaitu serbuk besi adalah 2 gram sedangkan
untuk penjerap karbondioksida yaitu MgO, penjerap uap air yaitu CaO dan etilen
yaitu KMnO4 yang telah dijerap pada Ca(OH)2 sebanyak 5 gram. Hasilnya, buah
terong lebih tahan lama saat disimpan. Buah terong dengan aplikasi kemasan aktif
polietilen menyebabkan susut bobot lebih lama, kehilangan kadar air rendah, dan
warna, tekstrur serta aroma buah tidak berubah (Naibaho, Joncer dkk. 2013).
D. Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
Utama, Made. S. 2001. Penanganan Pasca Panen Buah dan Sayuran Segar.
Universitas Udayana. Bali.
Naibaho, Joncer. Elisa Julianti, Era Yusraini. 2013. Penyimpanan Buah Terung
Belanda dengan Kemasan Aktif Menggunakan Bahan Penjerap Oksigen,
Karbondioksida, Uap Air dan Etilen. J. Rekayasa Pangan dan Pert.,
1(3):41-51.