Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN

GASTRITIS

A. PENGERTIAN
Gastritis adalah radang pada lambung yang sering terjadi akibat
kecerobohan dalam aturan makan, seperti makan terlalu banyak atau makan
dengan cepat, makan makanan yang merusak perut karena  mengandung
bumbu yang berlebihan, dan makan makanan yang tercemar. (ENA, 2000;31)
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat
bersifat akut, kronik difus dan lokal dan ada dua jenis gastritis yang terjadi
yaitu gastritis superfisial akut dan gastritis atropi kronik (Brunner Suddarth,
2002; 1062).
Gastritis adalah proses infalamsi pada mukosa dan submukosa
lambung. Gastritis merupakan gangguan kesehatan yang paling sering
dijumpai di klinik karena diagnosisnya sering hanya berdasarkan gejala klinis
bukan pemeriksaan hispatologi. (Hirlan, 2006 ;337)
Gastritis adalah segala radang mukosa lambung. Gastritis merupakan
suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat
bersifat akut, kronis, difus atau local.

B. KLASIFIKAS

Gastritis dapat dibagi menjadi dua (Brunner & Suddart ,2002:1062)


yaitu :

1. Gastritis Akut

Adalah peradangan (inflamasi mukosa lambung) yang diakibatkan


diet yang sembrono, alkohol, aspirin, refluk, empedu. Gastritis akut
merupakan iritasi mukosa lambung yang sering diakibatkan karena diet
yang tidak teratur. Dimana individu makan terlalu banyak atau terlalu
cepat atau makan makanan yang terlalu berbumbu atau mengandung
mikroorganisme penyebab. Gastritis akut merupakan penyakit yang sering
ditemukan biasanya jinak dan dapat sembuh dengan sendirinya,
merupakan respon mukosa lambung terhadap berbagai iritasi lokal.

2. Gastritis Kronik
a. Adalah inflamasi yang lama yang disebabkan oleh ulkus benigna, atau
maligna dari lambung, atau oleh bakteri helicobacter pylory (H.
Pylory). Gastritis Kronik dibagi menjadi 2 yaitu :
b. Gastritis Kronik Tipe A >> Tipe A sering disebut dengan Gastritis
autoimun diakibatkan dari perubahan sel pariental, yang menimbulkan
atrofi dan infiltrasi seluler. Hal ini dihubungkan dengan penyakit
autoimun seperti anemia pernisiosa dan terjadi pada fundus dan
korpus dari lambung.
c. Gastritis Kronik Tipe B >> Tipe B disebut juga gastritis H.Pylori
mempengaruhi antrum dan pylorus (ujung bawah lambung dekat
duodenum). Ini dihubungkan dengan bakteri H.pylori,  faktor diet
seperti minum panas atau pedas, penggunaan obat-obatan dan alkohol,
merokok, atau refluks  isi  usus kedalam lambung.

C. ETIOLOGI
Berdasarkan penyebab atau etiologinya gastritis dilasifikasi menjadi
tujuh macam yaitu :
1. Gastritis bakterialis
Merupakan akibat dari infeksi oleh Helicobacter pylori (bakteri
yang tumbuh di dalam sel penghasil lendir di lapisan lambung).Tidak ada
bakteri lainnya yang dalam keadaan normal tumbuh di dalam lambung
yang bersifat asam, tetapi jika lambung tidak menghasilkan asam, berbagai
bakteri bisa tumbuh di lambung.Bakteri ini bisa menyebabkan gastritis
menetap atau gastritis sementara.
2. Gastritis karena stres akut
Merupakan jenis gastritis yang paling berat, yang disebabkan oleh
penyakit berat atau trauma (cedera) yang terjadi secara tiba-
tiba.Cederanya sendiri mungkin tidak mengenai lambung, seperti yang
terjadi pada luka bakar yang luas atau cedera yang menyebabkan
perdarahan hebat.
3. Gastritis erosif kronis
Merupakan akibat dari bahan iritan seperti obat-obatan, terutama
aspirin dan obat anti peradangan non-steroid lainnya, penyakit Crohn,
iinfeksi virus dan bakteri. Gastritis ini terjadi secara perlahan pada orang-
orang yang sehat, bisa disertai dengan perdarahan atau pembentukan ulkus
(borok, luka terbuka).Paling sering terjadi pada alkoholik.
4. Gastritis karena virus atau jamur
Merupakan akibat dari virus atau jamur. Bisa terjadi pada penderita
penyakit menahun atau penderita yang mengalami gangguan sistem
kekebalan.
5. Gastritis eosinofilik
Merupakan akibat dari reaksi alergi terhadap infestasi cacing
gelang. Eosinofil (sel darah putih) terkumpul di dinding lambung
6. Gastritis atrofik
Merupakan akibat dari antibodi yang menyerang lapisan lambung,
sehingga lapisan lambung menjadi sangat tipis dan kehilangan sebagian
atau seluruh selnya yang menghasilkan asam dan enzim.Keadaan ini
biasanya terjadi pada usia lanjut.  Gastritis ini juga cenderung terjadi pada
orang-orang yang sebagian lambungnya telah diangkat (menjalani
pembedahan gastrektomi parsial).Gastritis atrofik bisa menyebabkan
anemia pernisiosa karena mempengaruhi penyerapan vitamin B12 dari
makanan.
7. Gastritis sel plasma
Merupakan gastritis yang penyebabnya tidak diketahui. Sel plasma
(salah satu jenis sel darah putih) terkumpul di dalam dinding lambung dan
organ lainnya
D. MANIFSTASI KLINIS

Manifestasi klinis pada gastritis akut dan gastritis kronik (Brunner &
Suddart,2002:1062) yaitu :

1. Gastritis akut :

a. Sindrom dispepsia berupa nyeri epigastrium


b. Nausea
c. Kembung
d. Vomiting
e. Anoreksia
f. Rasa asam dimulut
g. Kolik
h. Diare
i. Pendarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena
j. Anemia pasca pendarahan.

2. Gastritis kronik :
a. Nyeri ulu hati
b. Anoreksia
c. Nausea
d. Bersendawa
e. Vomiting
f. Pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK / PENUNJANG

Pemeriksaan diagnostic pada pasien gastritis (Inayah, 2004 ; 60) terdiri


dari :
1. Endoskopi Saluran Cerna

Tes ini dapat melihat adanya ketidaknormalan pada saluran cerna


bagian atas yang mungkin tidak terlihat dari sinar-X. Tes ini dilakukan
dengan cara memasukkan sebuah  selang kecil yang fleksibel dengan
kamera mini di ujungnya (endoskop) melalui mulut dan masuk kedalam
esophagus, lambung dan bagian atas usus kecil untuk melihat dinding
lambung. Hal ini dilakukan untuk melihat adanya peradangan. Tapi
tenggorokan sebelumnya diamati dan dirasakan (anestesi)

2. Biopsi Mukosa Lambung


Tes ini dilakukan dengan cara mengambil sampel (biopsy) pada
mukosa lambung, dan sampel ini kemudian dibawa ke labotarium, untuk
menentukan apakah terjadi gastritis atau tidak.
3. Pemeriksaan Darah
Tes ini digunakan untuk memeriksa adanya antibody H.Pylori
dalam darah. Jika hasil tes positif (+), menunjukkan pasien pernah kontak
pada suatu waktu dalam hidupnya, tapi itu tidak menunjukkan bahwa
pasien tersebut terkena infeksi.Tes darah juga dilakukan untuk memeriksa
anemia, yang terjadi akibat pendarahan lambung.
4. Pemeriksaan Barium
Pemeriksaan Barium enema gastrointestinal atas, meliputi instilasi
cairan Barrium ke dalam lambung dan kombinasi dari empat teknik:
evaluasi barium, double contras, gambaran mukosa lambung dan
gambaran kompresi lambung. Prosedur ini memungkinkan ditandainya
gambaran iregulitas mukosa.
5. Radiologi
Radiologi, misalnya Rontgen, tes ini akan melihat adanya tanda –
tanda gastritis atau penyakit pencernaan lainnya. Biasanya pasien akan
diminta menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum dilakukan
rontgen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan terlebih jelas
ketika di Rontgen.
6. Pemeriksaan Feces
Tes ini memeriksa apakah ada H.Pylori dalam feces atau tidak.
Hasil yang positif dapat mengidentifikasi terjadinya infeksi. Pemeriksaan
juga dilakukan terhadap adanya darah dalam feces. Hal ini menunjukkan
adanya pendarahan pada lambung.

7. Pemeriksaan pernapasan
Tes ini dapat menentukan apakah pasien terinfeksi oleh bakteri
H.Pylori atau tidak

F. KOMPLIKASI

Jika dibiarkan tidak terawat, gastritis akan dapat menyebabkan peptic


ulcers dan pendarahan pada saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa
hematemasis dan melena, serta dapat berakhir sebagai syok hemoragik.
Beberapa bentuk gastritis kronis dapat meningkatkan resiko kanker lambung,
terutama jika terjadi penipisan secara terus menerus pada dinding lambung
dan perubahan pada sel-sel di dinding lambung. (Inayah, 2004 ; 65)

Kebanyakan kanker lambung adalah adenocarcinomas, yang bermula


pada sel-sel kelenjar dalam mukosa. Adenocarcinomas tipe 1 biasanya terjadi
akibat infeksi H. pylori. Kanker jenis lain yang terkait dengan infeksi akibat
H. pylori adalah MALT (mucosa associated lymphoid tissue) lymphomas,
kanker ini berkembang secara perlahan pada jaringan sistem kekebalan pada
dinding lambung. Kanker jenis ini dapat disembuhkan bila ditemukan pada
tahap awal.(Hirlan, 2006 ;346)

G. PENCEGAHAN

Walaupun infeksi H. pylori tidak dapat selalu dicegah, berikut


beberapa saran untuk dapat mengurangi  terkena gastritis (Donna D.
1995 ;1390) yaitu :
1. Lakukan olah raga secara teratur.

Aerobik dapat meningkatkan kecepatan pernapasan dan jantung,


juga dapat menstimulasi aktifitas otot usus sehingga membantu
mengeluarkan limbah makanan dari usus secara lebih cepat.

2. Jangan merokok.

Merokok mengganggu kerja lapisan pelindung lambung, membuat


lambung lebih rentan terhadap gastritis dan borok. Merokok juga
meningkatkan asam lambung, sehingga menunda penyembuhan lambung
dan merupakan penyebab utama terjadinya kanker lambung. Tetapi, untuk
dapat berhenti merokok tidaklah mudah, terutama bagi perokok berat.
Konsultasikan dengan dokter mengenai metode yang dapat membantu
untuk berhenti merokok.

3. Hindari alkohol.

Penggunaan alkohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan


mukosa dalam lambung dan dapat mengakibatkan peradangan dan
pendarahan.

4. Makan secara benar.


Hindari makanan yang dapat mengiritasi terutama makanan yang
pedas, asam, gorengan atau berlemak. Yang sama pentingnya dengan
pemilihan jenis makanan yang tepat bagi kesehatan adalah bagaimana cara
memakannya. Makanlah dengan jumlah yang cukup, pada waktunya dan
lakukan dengan santai.

5. Kendalikan stress.
Stress meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke,
menurunkan sistem kekebalan tubuh dan dapat memicu terjadinya
permasalahan kulit. Stress juga meningkatkan produksi asam lambung dan
melambatkan kecepatan pencernaan. Karena stress bagi sebagian orang
tidak dapat dihindari, maka kuncinya adalah mengendalikannya secara
effektif dengan cara diet yang bernutrisi, istirahat yang cukup, olah raga
teratur dan relaksasi yang cukup.
PENGKAJIAN KELUARGA

A. Data Umum
1. Data keluarga
Nama kepala keluarga (KK) : Bapak S
Umur : 48 Tahun
Agama / suku : Islam / aceh
Alamat dan telepon : Jurong Chik Alue Kala, Gampong
Paya Kecamatan Sukajaya kota
sabang
2. Komposisi keluarga

Jenis
No Nama kelamin Hub dgn Kk Pendidikan Keadaan

 1  Bapak S  LK Kepala Kk  SMP  -


 2  Ibu H  P istri  SD Gasgritis
 3  Anak A  P  anak  Pelajar  -
 4  Anak A  LK  anak  Pelajar  -
 5  Anak R  P  anak  Pelajar  -
 6  Anak A  LK  anak  Pelajar  -

3. Genogram
Keterangan genongram :

: laki-laki : meninggal

: perempuan : garis keturunan

: garis pernikahan

4. Tipe keluarga

Keluarga bapak S adalah keluarga the nuclear family yang terdiri dari

bapak S sebagai suami / kepla keluarga, ibu H sebagai istri sekaligus

sebagai ibu rumah tangga dan anak A, anak A, anak R, dan anak A sebagai

anak dari bapak S dan ibu H.

5. Suku bangsa

Keluarga bapak S berasal dari aceh, dalam keluarga bahasa yang

digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari adalah bahasa aceh.

6. Agama

Seluruh anggota keluarga bapak S beragana islam dan menjalankan

kewajiban beribadah lima waktu. Bapak S dan ibu H juga mengikuti

pengajian yang diadakan di desanya.

7. Status sosial ekonomi

a. Status sosial
Bapak S bekerja sebagai petani dan ibu H bekerja sebagai ibu

rumah tangga, penghasilan yang didapatkan cukup untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari dan biaya sekkolah anak-anaknya.

b. Mobilisasi sosial

Keluarga bapak S hidup dengan sederhana, keluarga bapak S

berintraksi baik dengan tetangga dan masyarakat. Hubungan bapak S

dan ibu H dengan keluarga atau saudaranya sangat baik.

8. Rekreasi keluarga

Keluarga bapak S tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk melakukan

rekreasi untuk menghilangkan rasa jenuh keluarga bapak S berkumpul

dengan tetangga atau anak-anaknya.

B. Riwayar dan perkembangan keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga bapak S saat ini adalah keluarga dengan

anak remaja( families with teenagers).

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Keluarga belum memberikan kebebasan secara penuh dan bertanggung

jawab kepada anak remajanya, keluarga belum membangun dengan efektif

komunikasi terbuka antara orang tua dengan anaknya, serta keluarga

belum melakukan secara penuh perubahan sistem peran dan peraturan

untuk tumbuh kembang keluarga.

3. Bapak S dan ibu H mengatakan ia dulu menikah karna atas dasar suka,

bapak mengatakan istinya atau ibu H mempunyai riwayat penyakit asam


lambung, sedangkan bapak S mengatakan tidak mempunyai riwayat

penyakit yang serius.

4. Riwayat keluarga sebelumnya (riwayat dari kedua orang tuanya)

Tidak ada riwayat penyakit keturunan dari ibu H.dan juga tidak ada

riwayat penyakit keturunan dari orang tuanya.

C. Lingkungan

1. Karakteristik rumah

Rumah yang ditepati bapak dan ibu H adalah rumah bantuan dari

pemerintah. Yang terdiri dari ruang tamu, 2 kamar tidur ruang tv, dapur

dan memiliki wc. Sumber air minum berasal dari PDAM. Kondisi rumah

bersih, ventilasi cukuk, penerangan ruangan abaik, sampah dibuang

dibelakang rumah.

Denah rumah :

Kamar 1 kamar 2 dapur

WC

Ruang tamu

2. Karakteristik tetangga dan komunikasi


Rumah bapak S masuk gang lumayan agak lebar, kanan kiri dan
belakang rumah bapak S dikelilingi dengan rumah tetangga.bapak S
jarang ada dirumahnya karena sering kekebun, ibu H sering berkunjung
kerumah tetangganya disaat sore hari setelah menyelesaikan pekerjaan
rumah tangga.dimalam hari keluarga bapak S hanya dirumah dengan
anak-anaknya,tetapi kebiasaan anak-anak bapak S sering mengaji dan
belajar. Dan tetangga bapak S berpropesi sebagai petani, dan nelayan.
3. Mobilisasi geografis keluarga
Setelah menikah bapak S dan ibu H tinggal bersama orang tua bapak S di
rumah orang tua bapak S.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga bapak S berinteraksi dengan tetangga dalam bentuk
pembincangan tanpa tujuan yang jelas setiap harinya, yang untuk
mengakrapkan dengan tetangga. Umumnya ibu H yang sering bergabung
dengan tetangganya setelah mengerjakan pekerjaan rumah seperti
memasak dan beres-beres rumah.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga bapak S menurut ibu H berusaha mencukupi kebutuhannya
sendiri, tetapi jika memiliki kesulitan,mereka bersama-sama untuk dapat
menyelesaikan kesulitan tersebut.
D. Stuktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga terbuka antara bapak S dan ibu H setiap
keputusan dilakukan dengan musyawarah bersama.
2. Struktur kekuatan keluarga
Pada keluarga bapak S dan ibu H mengambil keputusan selalu
dibicarakan dengan baik.
3. Struktur peran keluarga
 Peran bapak S adalah sebagai suami yang mencari nafkah sekaligus
sebagai kepala keluarga dan bapak yang mengambil keputusan
didalam keluarga.
 Peran ibu H adalah sebagai istri dan sebagai ibu rumah tangga yang
juga menjaga anak-anaknya
 Anak A, anak A, anak R, dan anak A keempatnya adalah anak dari ibu
H dan bapak S
 Dalam melaksanakan tugas masing-masing tidak ada masalah atau
kendala.
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga adalah penganut agama islam yang taat dan keluarga juga
mengajari anak-anaknya saling menghormati sesama keluarga dan juga
tetangga.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga bapak S dan ibu H saling menyayangi dan menghargai, bapak S
mengatalkan antara keluarga atau saudara tidak pernah berselisih paham
dan akur-akur saja.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga bapak S dan ibu H melaksanakan fungsi sosialisasi keluarga
dengan mengikuti kegiatan-kegiatan sosial dan berkumpul dengan
tetangga desanya dan bersama saudara-saudaranya.
3. Fungsi perawatan keluarga
Ibu H mengatakan sering sakit perut dan nyeri ulu hati,ibu H mengalami
sakit asam lambung atau gasgritis .
F. Stress dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek
Bapak S dan ibu H mengatakan tidak ada beban didalam hidupnya
sekarang.
2. Stressor jangka panjang
Keluarga bapak S dan ibu H tidak memiliki masalah yang berat, keluarga
bapak S menjalani hidupnya dengan iklas dan selalu mengikuti apa yang
telah diberikan oleh Allah SWT.
3. Strategi koping yang digunakan
Dalam menghadapi masalah bapak S dan ibu H mengatakan selalu
menyelesaikan masalah sendiri dan bersama istrinya,tetapi tidak ada
masalah yang parah.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Bapak S dan ibu H mengatakan setelah mendapatkan masalah dia hanya
pasrah dan bersetah diri kepada Allah.

G. Harapan keluarga
Keluarga bapak S dan ibu H mengatakan senang dengan kehadiran perawat
dan berharap bisa membantu tentang sakit yang disertai oleh mereka.

H. Pemeriksaan fisik keluarga


1. Pemeriksaan fisik

pemeriksaan nama anggota keluarga


fisik bpk S ibu H ank A ank A ank R ank A
UMUM
1. penampilan
umum
kesadaran compos compos compos compos compos compos
metris metris metris metris metris metris
cara Rapi rapi rapi rapi Rapi rapi
berpakaian
kebersihan Bersih bersih bersih bersih Bersih bersih
personal
postur dan postur postur postur postur postur postur
cara berjalan tubuh tubuh tubuh tubuh tubuh tubuh
simetris simetris simetris simetris simetris simetris
berjalan berjalan berjalan berjalan berjalan berjalan
tanpa tanpa tanpa tanpa tanpa tanpa
bantuan bantuan bantuan bantuan bantuan bantuan

bentuk dan proporsio proporsio proporsio proporsio proporsio proporsio


ukuran tubuh nal sesuai nal sesuai nal sesuai nal sesuai nal sesuai nal sesuai
dengan dengan dengan dengan dengan dengan
tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi
badan badan badan badan badan badan
tanda-tanda  TD :
vital 110/70
mmHg

2. status
mental dan
cara berbicara
status emosi Stabil stabil stabil stabil Stabil stabil
orientasi dapat dapat dapat dapat dapat dapat
mengenal mengenal mengenal mengenal mengenal mengenal
1 waktu 1 waktu 1 waktu 1 waktu 1 waktu 1 waktu
tempat tempat tempat tempat tempat tempat
dan orang dan orang dan orang dan orang dan orang dan orang

proses berfikir tidak tidak tidak tidak tidak tidak


loncat- loncat- loncat- loncat- loncat- loncat-
loncat loncat loncat loncat loncat loncat
dalam dalam dalam dalam dalam dalam
berbicara, berbicara, berbicara, berbicara, berbicara, berbicara,
cepat cepat cepat cepat cepat cepat
tanggap tanggap tanggap tanggap tanggap tanggap
dalam dalam dalam dalam dalam dalam
bekomuni bekomuni bekomuni bekomuni bekomuni bekomuni
kasi kasi kasi kasi kasi kasi

gaya berbicara bicara bicara bicara bicara bicara bicara


dengan dengan dengan dengan dengan dengan
gerak gerak gerak gerak gerak gerak
yang yang yang yang yang yang
lancar lancar lancar lancar lancar lancar
pemeriksaan kulit kulit kulit kulit kulit kulit
kulit terlihat terlihat terlihat terlihat terlihat terlihat
bersih, bersih, bersih, bersih, bersih, bersih,
bebas bebas bebas bebas bebas bebas
dari bau, dari bau, dari bau, dari bau, dari bau, dari bau,
warna warna warna warna warna warna
sawo sawo sawo sawo sawo sawo
matang, matang, matang, matang, matang, matang,
elastis, elastis, elastis, elastis, elastis, elastis,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
lesi, lesi, lesi, lesi, lesi, lesi,
sensitif sensitif sensitif sensitif sensitif sensitif
terhadap terhadap terhadap terhadap terhadap terhadap
benda benda benda benda benda benda
tumpul, tumpul, tumpul, tumpul, tumpul, tumpul,
tajam tajam tajam tajam tajam tajam
baik baik baik baik baik baik

kuku terlihat terlihat terlihat terlihat terlihat terlihat


brsih, brsih, brsih, brsih, brsih, brsih,
apilary <2 apilary <2 apilary <2 apilary <2 apilary <2 apilary <2
detik detik detik detik detik detik
PEMERIKSAAN
KEPALA
bentuk dan muka muka muka muka muka muka
sensori simetris,s simetris,s simetris,s simetris,s simetris,s simetris,s
ensasi ensasi ensasi ensasi ensasi ensasi
normal, normal, normal, normal, normal, normal,
klien klien klien klien klien klien
merasaka merasaka merasaka merasaka merasaka merasaka
n benda n benda n benda n benda n benda n benda
tumpul, tumpul, tumpul, tumpul, tumpul, tumpul,
tajam, tajam, tajam, tajam, tajam, tajam,
gerakan gerakan gerakan gerakan gerakan gerakan
pipi pipi pipi pipi pipi pipi
rahang, rahang, rahang, rahang, rahang, rahang,
alis alis alis alis alis alis
simetris simetris simetris simetris simetris simetris
Rambut rambut rambut rambut rambut rambut rambut
dan kulit dan kulit dan kulit dan kulit dan kulit dan kulit
kepala kepala kepala kepala kepala kepala
bersih,wa bersih,wa bersih,wa bersih,wa bersih,wa bersih,wa
rna hitam rna hitam rna hitam rna hitam rna hitam rna hitam

Mata bola mata bola mata bola mata bola mata bola mata bola mata
dapat dapat dapat dapat dapat dapat
mengikuti mengikuti mengikuti mengikuti mengikuti mengikuti
arah arah arah arah arah arah
gerakan gerakan gerakan gerakan gerakan gerakan
tanggan, tanggan, tanggan, tanggan, tanggan, tanggan,
konjungti konjungti konjungti konjungti konjungti konjungti
va tidak va tidak va tidak va tidak va tidak va tidak
anemis anemis anemis anemis anemis anemis
tidak tidak tidak tidak tidak tidak
memakai memakai memakai memakai memakai memakai
kacamata kacamata kacamata kacamata kacamata kacamata

Hidung bentuk bentuk bentuk bentuk bentuk bentuk


simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
warna warna warna warna warna warna
sama sama sama sama sama sama
dengan dengan dengan dengan dengan dengan
kulit, kulit, kulit, kulit, kulit, kulit,
tidak tidak tidak tidak tidak tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat terdapat terdapat
lesi, lesi, lesi, lesi, lesi, lesi,
terdapat terdapat terdapat terdapat terdapat terdapat
bulu bulu bulu bulu bulu bulu
hidumg hidumg hidumg hidumg hidumg hidumg
Telinga daun daun daun daun daun daun
telinga telinga telinga telinga telinga telinga
simetris simetris simetris simetris simetris simetris
kiri dan kiri dan kiri dan kiri dan kiri dan kiri dan
kanan,ber kanan,ber kanan,ber kanan,ber kanan,ber kanan,ber
sih,tidak sih,tidak sih,tidak sih,tidak sih,tidak sih,tidak
ada ada ada ada ada ada
benjolan, benjolan, benjolan, benjolan, benjolan, benjolan,
klien klien klien klien klien klien
dapat dapat dapat dapat dapat dapat
mendeng mendeng mendeng mendeng mendeng mendeng
ar ar ar ar ar ar

Mulut bibir bibir bibir bibir bibir bibir


simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
mukosa mukosa mukosa mukosa mukosa mukosa
lembab,d lembab,d lembab,d lembab,d lembab,d lembab,d
apat apat apat apat apat apat
bergerak bergerak bergerak bergerak bergerak bergerak
kiri dan kiri dan kiri dan kiri dan kiri dan kiri dan
kanan, kanan, kanan, kanan, kanan, kanan,
dapat dapat dapat dapat dapat dapat
merasaka merasaka merasaka merasaka merasaka merasaka
n asam n asam n asam n asam n asam n asam
dan asin dan asin dan asin dan asin dan asin dan asin

Leher simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,


warna warna warna warna warna warna
sama sama sama sama sama sama
dengan dengan dengan dengan dengan dengan
kulit, kulit, kulit, kulit, kulit, kulit,
tidak tidak tidak tidak tidak tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat terdapat terdapat
pembesar pembesar pembesar pembesar pembesar pembesar
an tiroid, an tiroid, an tiroid, an tiroid, an tiroid, an tiroid,
bergerak bergerak bergerak bergerak bergerak bergerak
normal normal normal normal normal normal

dada simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,


pernafasan warna warna warna warna warna warna
sama sama sama sama sama sama
dengan dengan dengan dengan dengan dengan
kulit kulit kulit kulit kulit kulit
Perut infeksi : infeksi : infeksi : infeksi : infeksi : infeksi :
perut perut perut perut perut perut
datar datar datar datar datar datar
GENETALIA tidak tidak tidak tidak tidak tidak
DAN ANUS dikaji dikaji dikaji dikaji dikaji dikaji
EKSTREMITAS
ekstremitas bahu bahu bahu bahu bahu bahu
atas dan simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
bawah dapat dapat dapat dapat dapat dapat
mengang mengang mengang mengang mengang mengang
kat beban kat beban kat beban kat beban kat beban kat beban
dan dan dan dan dan dan
menahan menahan menahan menahan menahan menahan
beban, beban, beban, beban, beban, beban,
keadaan keadaan keadaan keadaan keadaan keadaan
normal normal normal normal normal normal

ANALISA DATA

N MASALAH
O DATA PENYEBAB
 1 Data Subjektif: Resiko tinggi  Ketidakmampuan
 Ibu H mengeluh tidak nafsu gangguan keluarga dalam
makan ,merasa mual dan muntah pemenuhan nutrisi mengenal
jika makan kurang dari masalah Gastritis.
Data Objektif: kebutuhan tubuh.
Porsi yang disajikan keluarga
hanya mampu di habiskan ½ yang
di habiskan.
Ibu H sering merasa mual dan
perih saat makan,dan juga ibu H
hanya makan nasi lembek.

 2 Data Subjektif: Nyeri Ketidakmampuan


Ibu  H mengeluh nyeri di hulu
hati, sakit perut. keluarga dalam
Data Objektif: merawat anggota
-   Nyeri tekan pada area keluarga yang
epigastrium, distensi abdomen.
mengalami asam
-   Ibu H tampak menahan nyeri saat
di tekan di bagian abdomen lambung

SKORING DAN PRIORITAS MASALAH

1. Nyeri pada ibu H dikeluarga bapak S berhubungan dengan Ketidakmampuan


keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami asam lambung

KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN


sifat masalah :
nyeri ulu hati yang
ancaman
3/3 X 1 1 dirasakan karena
peningkatan asam
lambung
kemungkinan dengan kontrol yang
masalah : sebahagian 2/2 X 1 1 teratur dapat
mengurangi nyeri
potensial untuk
rasa nyeri dapat
dicegah : cukup
3/3 X 1  1 dikurangi melalui
pengobatan dan
perawatan
menonjolnya masalah-
masalah berat : harus keluarga menyadari
segera ditangani ibu H mempunyai
masalah dampak dari
2/2 X 1 1 asam lambung
makanya segera
mengatasi masalah
tersebut
TOTAL SKOR 4

2. Resiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
Gastritis.

KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN


sifat masalah :
perubahan nutrisi
ancaman
3/3 X 1 2/3 yang dirasakan ibu H
di karnakan kurang
nafsu makan
kemungkinan masalah
dengan kontrol yang
dapat diubah :
2/2 X 1 1 teratur dapat
sebahagian
menurunkan kadar
gula darah
potensial untuk
dengan menjaga
dicegah : tinggi
2/3 X 1 1 makanan, minum obat
rutin kadar gula
glukosa terkontrol
menonjolnya
keluarga menyadari
masalah : harus segera
ibu H mempunyai
ditangani 2/2 X 1 1 dampak dari gastritis
maka segera
mengatasi
TOTAL SKOR 3 2/3

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri pada ibu H dikeluarga bapak S berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
mengalami asam lambung
2. Resiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
Gastritis.

DX
Tujuan Tujuan kriteria
NO keperawata Standar Intervensi
umum khusus evaluasi
n keluarga
1 Nyeri pada setelah setelah Demont keluarga dapat 1. demontrasi
ibu H dilakukan dilakukan rasi mendemontra kan pada
dikeluarga tindakan kunjungan sikan cara keluarga
bapak S keperawata rumah mengurangi cara
berhubunga n, rasa selama 3 X dan mencegah mengurangi
n dengan nyeri diharapkan terjadinya nyeri
Ketidakmam teratasi/hil keluarga nyeri dengan 2. berikan
puan ang mampu teknik penjelasan
keluarga memberika relaksasi dan pada
dalam n pengobatan keluarga
merawat keperawata teratur tentang
anggota n kepada mengurangi
keluarga ibu H /mencegah
yang terjadinya
mengalami nyeri.
asam 3. Berikan
lambung penjelasan
tentang
diet yang
sesuai
penderita
asam
lambung
2 Resiko tinggi setelah Setelah menjela Keluarga 1. Kaji
gangguan dilakukan dilakukan skan dapat pengetahua
pemenuhan kunjungan kunjunngan bahaya mengerti apa n keluarga
nutrisi rumah, rumah 3 X asam itu penyakit tentang
kurang dari nafsu diharapakn lambun asam penyakit
kebutuhan makan keluarga g lambung, dan 2. Jelaskan
tubuh meningkat mampu ( gastriti apa itu
Keluarga
berhubunga mengenal s) penyakit
dapat
n dengan masalah.da asam
menyebut kan
Ketidakmam n lambung
puan pencegaha faktor-faktor kepada
keluarga n berulang yang keluarga
dalam penyakit menyebabkan dengan
mengenal akibat timbulnya meng
masalah makanan penyakit asam gunakan
Gastritis. lambung bahasa
yang
mudah
dipahami
3. Jelaskan
faktor-
faktor
penyebab
penyakit
maag serta
komplikasin
ya
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

N TANGGA DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI
O L KEPERAWATAN
1 25/02/19 Nyeri pada ibu H 1.        S : Ibu H mengatakan sudah
10.00 dikeluarga bapak S mendemontrasi memahami cara mengurangi
WIB berhubungan kan pada keluarga terjadinya nyeri
dengan cara mengurangi O : Keluarga dapat
Ketidakmampuan nyeri mengungkapkan kembali cara
keluarga dalam mengurangi terjadinya nyeri
merawat anggota A : tujuan tercapai
keluarga yang P:-
mengalami asam
lambung
26/02/19 2.       menberikan  S : Ibu H mengatakan sudah
10.00 penjelasan pada memahami tentang penyakit
WIB keluarga tentang yang dideritanya
mengurangi O : Ibu terlihat sudah
/mencegah mengerti tentang penyakit
terjadinya nyeri. yang dideritanya
A : Tujuan tercapai
P:-

3 27/02/19 3.menberikan  S : ibu H mengatakan sudah


10.00 penjelasan tentang mengerti tentang masalah
WIB diet yang sesuai diet yang di jelaskan
penderita asam O : Ibu H terlihat sudah
lambung mengerti tentang diet
A : masalah teratasi
P:-

Anda mungkin juga menyukai