Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Jalan Raden Patah I No 1, Jakarta Selatan Kode Pos 12110 Telp. 021-7264112 email: surat@atrbpn.go.id

Laporan Notulensi

No Instansi/Nama Materi/Masukan/Tanggapan
PAPARAN
1 Pemaparan Rancangan  Perjalanan berlangsung cukup panjang, terima
Peraturan Daerah tentang kasih kepada Kementerian ATR atasa
RTRW Papua Tahun 2023- bantuannya
2042  Papua berada pada situasi dimana Pembagian
Papua menjadi Pemekaran DOB
(Pemerintah Provinsi  Fokus dalam 8 Kabupaten dan 1 Kota dengan
Papua) Sekretaris Daerah mempertimbangkan seluruh aspek di Papua
Provinsi Papua - Y Derek  Kronologis perjalanan RTRW Papua pada tahun
Hagemur 2019, 22 Juli Konsultasi Publik 1, 24 Maret
Konsultasi ke (Ada di paparan)
 Dengan adanya provinsi baru DOB Provinsi
Papua menjadi 8 Kab dan 1 kota Jayapura
 Secara 13.158.285 Ha dibagi menjadi 8 Kab dan
1 kota sangat mempengaruhi dengan tata ruang
 Papua berbasis wilayah2 (9 wilayah budaya,
papua induk terbagi dalam 3 wilayah budaya:
adat saereru, adat mamta,
 Kita bergerak dengan mengembangkan dengan
ikatan budaya. Meski perencanaan tata ruang
tetap direncanakan namun tetap direncanakan
dengan sosial dan budaya Papua
 Potensi ekonomi setelah DOB: holtikultura,
perikanan dan
 Biak menjadi ..
 ISU STRATEGIS:
1. Ketimpangan pembangunan masih adab utuh
akselerasi sangat penting untuk peningkatan
ekonomi (butuh trans papua
menghubungkan wilayah kabupaten dan
kota)
2. 2. Pembangunan Pendidikan dan kesehatan
dahulu kita punya program yang baik untuk
penjaminan Papua Sehat untuk cover tidak
tertangani oleh BPJS
3. Isu kampung mandiri, komoditas lokal, dan
menciptakan pusat-pusat pengembangan
baru (masuk dalam kawasan gempa secara 3
bulan terus-menerus) menyusun tata ruang
sesuai dengan rawan bencana juga
Laporan Notulensi

No Instansi/Nama Materi/Masukan/Tanggapan
4. Pemanfaatan hutan dan potensi
pengembangan lain dan kajian sosial,
pemekaran DOB harus diatur dalam
ranperda RTRW
5. Isu bagaimana kepastian hukum atas
kepastian hak tanah adat. (Nilai adat budaya)
6. Provinsi yang mempunyai geografis yang
memadai (lengkap) perhatian dengan ruang-
ruang yang sesuai dengan titik-titik geografis
Papua.
7. Infrasturktur jalan menjadi sangat penting
karena terpisah dengan DOB. Jalan dan
jembatan menjadi penting seperti pelabuhan
dan sehingga membutuhkan perhatian pada
struktur ruang.
8. Peluang investasi (sektor industri pengolahan
- sagu, pertanian dan perkebunan – jagung,
perikanan, kehutanan – kayu & non kayu,
dan sektor pariwisata)
9. Infrastruktur pendukung: jalan arteri primer,
terminal, kereta api, pelabuhan, bandara)
Kami memberikan apresiasi kepada Kementerian
ATR/BPN atas dukungan dalam penyusunan RTRW
Provinsi Papua. Semoga RTRW Provinsi Papua apa
yang dilakukan menjadi berkah
 Sudah membawa RTRW menjadi program
pembahasan prioritas bersama rancangan lain
karena sudah dilali dengan menghasilkan materi
Tanggapan & Penyampaian
yang lengkap. Sudah bahas internal dengan
Kesepakatan dari Walikota
komisi2 DPR Papua. Posisi dengan pemerintah
dan Bupati di Provinsi
sinkronisasi dan harmonisasi. Papua adl surga
Papua
kecil yang ada dibumi dengan keanekaragaman
2 flora dan fauna dan geografis.
Yang pertama: Badan
 Awal juni – pertengahan juni sudah ditetapkan
Pembentukan Wakil DPRD
jadi produk hukum RTRW
(Nathan Pahabol)
 Terima kasih kepada ATR/BPN bisa
menghasilkan keputusan final dan akan
ditindaklanjuti sehingga provinsi DOB baru
sehingga juga dapat ikut serta membuat
rancangan peraturan UU.
 Sebagai lembaga kurtutal denga perlindungan
hak2 asli masyarakata papua, kerukunan umat
beragama
 Dalam rangka pembahasan perda Provinsi Papua
Yang Kedua: Wakil MPR
tentang RTRW sangat mengapresiasi ats hasil
(Majelis Rakyat Papua)
dari pemaparan diharapkan pertemuan terakhir
untuk pembahasan
 Perlindungan hak-hak orang asli papua
peraturan ini sifatnya harus segera diselesaikan
6 Yang Ketiga: Wali Kota  RTRW Provinsi Papua pada saat yang bersamaan
Laporan Notulensi

No Instansi/Nama Materi/Masukan/Tanggapan
juga melakukan revisi 7 Nov 2022 terdapat
kesepakatan sinkronisasi
 Rencana penyesuai terhadap RTRW Prov Papua
sebelum dan sesuda DOB dan beririsan
langsung dengan Kota Jayapura (dari
kesepakatan prinsipnya adalah menyetujui
namun terdapat beberapa masukan yang terkait
dengan jayapura)1. Ada pusat kegiatana
nasional dan PKSN ada kegiatan strategis
nasional dan perkantoran di wilayah jayapura,
masyarakat umumnya imigran terjadi kondisi
daya dukung dan daya tampung tidak
berbanding. Banyak kawasan yang terganggu
cagar alam siklok menimbulkan berbagai
dampak negatif terhadap kerusakan cagar alam,
kekeringan (kekurangan air), dan banjir
bandang. Butuh upaya relokasi antar kota dan
kabupaten
 Kawasan relokasi di pinggiran kawasan siklok
Jayapura (Frans Wekey)  Sistem penyediaan air minum dengan sumber air
yang kering akibat perambahan (kondisi tidak
hujan beberapa hari saja masyarakat
mengalamai kesulitan untuk mendapatkan air)
Hal ini karena debit airnya yang terbatas
 Terdapat upaya Kementerian PUPR pengolahan
air danau sentani terkendala oleh lokasi PDAM
yaitu hutan lindung) kebutuhan air bersih
sangat penting untuk melayani daerah sekitar
tidak dapat hanya mengandalkan air baku.
SPAM air bersih
 Sedimentasi bendungan sangat tinggi sehingga
menyebabkan banjir
 Masih banyak program jutaan rumah dari
rumah sehingga pengembang banyak yang
datang. Hal ini menyebabkan berkurangnya luas
lahan
 Konsistensi dalam pemanfaatan ruang. Banyaka
aktivitas institusi yang membangun tidak sesuai
dengan RTR termasuk juga dari swasta
 Sedang melaksanakan Reviu RTRW
 Tingginya dinamika pembangunan yang belum
Kepala Bappeda Bupati
9 terakomodir dan perlu diperbaharui agar tetap
Kepulauan Yapen
selaras dengan RTR yang ada. Kami memberikan
dukungan
Isu Strategis RTRW Provinsi  Secara total luas wilayah perencaan darat 13
Papua juta Ha, Laut … Ha
 Belum memiliki RZWP3K dan menyusun Wilayah
Direktur Bina Perencanaan perencanaan pesisir dan sudah mendapat
Tata Ruang Daerah Wlayah persetujuan dari Menteri KKP
II (Rahma Julianti, ST.,  Hasil evaluasi masih ada evaluasi dan konfirmasi
Laporan Notulensi

No Instansi/Nama Materi/Masukan/Tanggapan
dan kementerian lembaga terhadap batang
M.Sc
tubuh pemda RTRW Provinsi Papua
 Bahwa penyusunan wilayah provinsi menjadi
mandat UUCK, PP. Terdapat 2 mandat. 1.
Menyelesaikan HPL, Sinkronisasi TR air dan
darat. Perlu konfirmasi garis pantai dan usulan
 Saya mengapresiasi jajaran prvinsi Papua dan
DOB. Kronologi dari tahun 2019, UU 14, UU 15,
UU 16 pada 2022 sehingga penyusunan RTRW
Papua harus di klik karena ada papua induk dan
3 DOB.
 Dilakukan perubahan pada papua induk. Terima
kasih papua DOB untuk mendukung papua
induk dan mendorong 3 DOB penyesuaian
berdasarkan TR yang baru.
 Agar kondisi substantif sesuai dengan amanat.
Dengan dibentuknya 3 DOB akan terdapat
 Apresiasi yang tinggi terhadap papua induk dan
3 DOB
 Hakikatnya mempunya 2 substantif: aspek legal,
dan aspek keruanagan. Menjadi satu kesatuan
dan harus dibedakan. Kita tetep fokus
membangun papua dengan direncanakan dan
Rapat Koordinasi Lintas dihasilkan dalam aspek tata ruang, menjadi
Sektor Provinsi Papua sebuah harmonise, dan simulise. Ternyata di
DOBnya ada jalan yang tidak nyambung.
15
Dirjen Tata Ruang  Ayo kita bersama-sama membangun Pulau Papu.
(Ir.Gabriel Triwibawa Dalam konteks optimalisasi ada papua induk
M.Eng.Sc. dan DOB
 Ada satu planform sesungguhnya saat ini ayng
ita lakukan ini hanyalah waktu
 Prinsip dan komitmen untuk mewujudkan
pembangnan di Pulau Papua
 Diskusi linsek sektor tidak menimbulkan banyak
isu.
 Papua induk diikuti oleh pembahasan tata ruang
DOB
 Kembali pada hal substansi : akan dihilight
khsuusnya 7muatan strategis:
1. Infrastruktur transportasi (membangun
aksesibilitas) besar harapan kami dari
kementerian hub satu insight untuk akses
2. Ketenagalistrikan (Kepastian tenaga listrik
berpijar di Papua
3. KKP (kepastian kabel laut)
4. Usulan pelepasan kawasan
5. Garis pantai dari BIG
 Pintu masuk Indonesia adalah papua begitu juga
geopolitik dari Biak dan kompetitif dalam konteks
global
Laporan Notulensi

No Instansi/Nama Materi/Masukan/Tanggapan
 Terdapat 3 perda yang harus diselesaikan, salah
satunya perda RTRW. Dari 38 provinsi baru 6
yang sudah diselesaikan perda RTRW. Diusulkan
perubahan perda sejak 2022 terkait dengan
RTW. Kenapa prioritas? Karena terdapat
penyatuan terkait dengan RTR. Secara simultan
lahirlah UU 14 15 16 dan 29 Papua Barat Daya
 Mendag mengawal seluruh produk hukum
daerah.
 Terimakasih ATR sudah menemukan solusi
terbaik untuk evaluasi RTRW Provinsi dan 3
DOB lainnya
 Disamping perda prioritas, UU Cipta kerja
mendorong perda RTRW provinsi ditindaklanjuti
Drs. Makmur Marbun dengan RTRW kab/kota serta percepatan RDTR.
Dilakukan pendampingan RDTR prioritas.
Direktur Produk Hukum Perkada RDTR difasilitasi biro hukum provinsi
16
Daerah, Direktorat Jnderal akselerasi dan pembinaan terkait dengan
Otonomi Daerah. percepatan regulasi dan perizinan di kab/kota
Kementerian Dalam Negeri  Kami dirjen otonomi daerah secara
simultan/langsung dengan prov induk, dan 4
DOB yang sudah dibentuk untuk mendorong
regulasi perkada.
 Kesepakatan DPRD dan pemda sangat
diapresiasi. Semoga linsek sudah selesai dan
dilanjutkan dengan 3 DOB. Perda Papua barat
tidak mengalami kesulitan.
 Terima kasih kita sama2 asimetris persoalan di
papua karena merupakan tugas kita bersama.
Tidak hanya punya mendag tapi kl terkait
menjadi prioritas kita sesuai UU.

Pertemuan hari ini semoga bisa menyelesaikan


persoalan masyarakat papua
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

Jalan Raden Patah I No 1, Jakarta Selatan Kode Pos 12110 Telp. 021-7264112 email: surat@atrbpn.go.id

Laporan Notulensi

No Instansi/Nama Materi/Masukan/Tanggapan
PAPARAN
1 Pemaparan Rancangan  Perjalanan penyusunan PERDA ini berlangsung
Peraturan Daerah tentang cukup panjang. Terimakasih kepada
RTRW Papua Tahun 2023- Kementerian ATR yang telah memfasilitasi
2042 berkali-kali dan berulang-ulang sehingga
harapan kita yang besar ini dapat kita
Kepala Biro Hukum, wujudkan.
Sekretaris Daerah Provinsi  Papua kali ini berada pada situasi dimana
Papua - Y. Derek Hegemur, terdapat UU no 2 Tahun 2021 tentang
SH., MH Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor
21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi
Provinsi Papua, UU 14 Tahun 2022 tentang
Pembentukan Provinsi Papua Selatan, UU 15
Tahun 2022 tentang Pembentukan Provinsi
Papua Tengah, UU 16 Tahun 2022 tentang
Pembentukan Provinsi Papua Pegunungan yang
memekarkan Papua menjadi DOB (Daerah
Otonomi Baru) sehingga penyusunan kita isi
substansinya, fokus dalam 8 kabupaten dan 1
kota yang menjadi wilayah Provinsi Papua.
 Kronologis perjalanan kita mulai sejak 2019 dan
telah dibentuk timya hingga sampai 30 Maret
2023
 Secara keseluruhan luas Provinsi Papua adalah
13.158.285 Ha dibagi kedalam 8 Kab dan 1 kota
dan dengan adanya DOB sangat mempengaruhi
semua tata ruang yang kita bangun.
 Papua secara keseluruhan dalam Papua Induk
“Pembangunan di Papua berbasis wilayah
budaya”. Kita memiliki 9 wilayah Budaya
sebelum BOD. Setelah BOD terbagi dalam 3
wilayah budaya.
 Secara spesifik Papua dalam konteks perjalanan
khusus, Papua kita lebih banyak bergerak
dalam membangun daerah dalam formasi dalam
mengedepankan wilayah-wilayah budaya
sehingga kita berharap ikatan-ikatan
kebudayaan kita meskipun pembangunan dan
tata ruang kita atur tetapi tidak
menghilangkan/ mengesampingkan perhatian
utama pemerintah Papua terhadap
pengembangan budaya terutama lingkungan
sosial budaya di Tanah Papua yang begitu
Laporan Notulensi

No Instansi/Nama Materi/Masukan/Tanggapan
kental
 Terkait dengan potensi ekonomi, kita bagi dalam
komuditas-komuditas unggulan seperti:
kehutanan, perkebunan, dan perikanan.
 ISU Strategis Provinsi Papua:
1. Kita mengakui sampai hari ini, ketimpangan
di Papua masih saja kita jumpai sehingga
kita butuh akselerasi yang lebih luas dan
lebih cepat untuk menjangkau wilayah-
wilayah yang belum terjangkau karena itu
infrastruktur dasar dan konektivitas menjadi
hal yang menjadi perhatian utama
Pemerintah Provinsi Papua. Diharapkan
dapat meningkatkan perekonomian Provinsi
Papua.
2. Isu selanjutnya adalah pelayanan pendidikan
dan kesehatan. Di Papua kita telah berupaya
secara keras untuk mengedepankan
pendidikan yang merata ke seluruh wilayah
dan juga kesehatan yang dapat menjangkau
masyarakat yang masih belum terjangkau.
3. Isu kampung mandiri, komoditas lokal kita
juga akan menjadi perhatian yang perlu kita
kembangkan dan kita ciptakan pusat-pusat
pertumbuhan. Provinsi Papua dikejutkan
dengan di beberapa wilayah termasuk
kawasan rawan bencana (beberapa kali
terjadi gempa) Pusat pertumbuhan kita
mengedepankan pembangunan dengan
memperhatikan aspek kebencanaan.
4. Isu yang berkaitan dengan bagaimana
kepastian hukum atas masyarakat adat
terkait dengan pengelolaan tanah. Tanah di
papua ini saya sebut sangat kompleksitas
sekali. Ketika kita membangun kita harus
memastikan bahwa tanah itu clear. Tetapi di
papua tidak begitu mudah karena ada
berkaitan dengan adat dan budaya yang
harus dipatuhi. Sehingga kita ketika
menyusun tata ruang kita memberikan
apresiasi dan perhatian khusus wilayah adat
budaya yang terdapat berbagai
pembangunan.
Sehingga Tujuan penataan ruang kita adalah ….

5. Provinsi Papua adalah provinsi yang


mempunyai hampir semua geografis yang
memadai. Kami punya perbukitan, danau
dan kami punya sungai yang besar tapi kami
juga mempunyai rawa-rawa. Sehingga kita
memberikan perhatian dengan ruang itu
berkaitan ruang-ruang yang sesuai dengan
Laporan Notulensi

No Instansi/Nama Materi/Masukan/Tanggapan
titik-titik geografis kita.
6. Infrastruktur jalan menjadi bagian yang
penting semenjak kita terpisah dengan DOB.
Jalan dan jembatan menjadi hal yang sangat
utama.
7. Pada bagian keunggulan Provinsi Papua yang
kita turut pertimbangkan pada pembahasan
kali ini adalah peluang-peluang investasi
yang ada pada Provinsi Papua. Mendorong
industri Sagu, Pertanian untuk Ketahanan
Pangan, Perikanan, Holtikultura dll.
 Pertama-tama secara komitmen kami
memberikan penghargaan yang setinggi-
tingginya dan apresiasi terutama kepada
Kementerian ATR/BPN atas dukungan dalam
penyusunan RTRW Provinsi Papua yang telah
lama kita rindukan dan kita tunggu-tunggu.
 Kita sama-sama sepakat supaya secepatnya kita
dorong penyusunan/pengesahan RTRW ini.
 Semoga RTRW yang sudah kita kerjakan sama-
sama, terima kasih kepada Pemerintah Provinsi
Papua yang bekerja secara maksimal untuk
mendapat persetujuan dan mencoba mengikuti
seluruh proses evaluasi dan tahapan RTRW.
Mudah-mudahan apa yang kita lakukan
mendapatkan berkah.
 Sudah membawa RTRW menjadi program
pembahasan prioritas bersama rancangan lain
Tanggapan & Penyampaian
karena sudah dilali dengan menghasilkan materi
Kesepakatan dari Walikota
yang lengkap. Sudah bahas internal dengan
dan Bupati di Provinsi
komisi2 DPR Papua. Posisi dengan pemerintah
Papua
sinkronisasi dan harmonisasi. Papua adl surga
kecil yang ada dibumi dengan keanekaragaman
Wakil Ketua Umum Badan
2 flora dan fauna dan geografis.
Pembentukan Peraturan
 Awal juni – pertengahan juni sudah ditetapkan
Daerah (BAPEMPERDA),
jadi produk hukum RTRW
DPRP Papua - (Nathan
Pahabol, S.Pd)  Terima kasih kepada ATR/BPN bisa
menghasilkan keputusan final dan akan
ditindaklanjuti sehingga provinsi DOB baru
sehingga juga dapat ikut serta membuat
rancangan peraturan UU.
Yang Kedua: Wakil Ketua 
Majelis Rakyat Papua
Yang Ketiga: Wali Kota 
6
Jayapura (Frans Wekey)
Kepala Bappeda Bupati 
9
Kepulauan Yapen
16 Drs. Makmur Marbun  Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih
disini, sesuai dengan amanat daripada UU 11
Direktur Produk Hukum 2020 dengan UU 6 Tahun 2023 terkait dengan
Daerah, Direktorat cipta kerja dan PP 21 Tahun 2021 ada beberapa
Jenderal Otonomi Daerah. perda prioritas yang memang harus diselesaikan.
Laporan Notulensi

No Instansi/Nama Materi/Masukan/Tanggapan
Kementerian Dalam Negeri Salah satu yang kita bahas hari ini yaitu perda
RTRW. Kami sampaikan di forum ini bahwa dari
38 provinsi baru 4 provinsi yang sudah selesai
RTRW Provinsi yaitu: Papua Barat, Selawesi
Selatan, Jawa Barat, dan Provinsi …. Kalau kami
cermati sejak November 2022 Gubernur Papua
sudah mengusulkan revisi ke Kementerian ATR
untuk menyampaikan perubahan perda 23
Tahun 2023 terkait dengan RTRW. Kenapa
prioritas? Karena memang sesuai dengan PP 21
Tahun 2021 bahwa ada beberapa penyatuan
terkait penyelenggaran tata ruang.
 Pembahasannya secara simultan dan prosesnya
juga lahir Undang-Undang 14, 15, 16, dan 29
Tahun 2022. Oleh karena itu, kami selaku
Produk Hukum Daerah, Direktorat Jenderal
Otonomi Daerah yang ditugaskan khusus
Kementerian Dalam Negeri untuk mengawal
seluruh pembentukan kebijakan daerah terkait
dengan penyerap pemerintahan daerah
walaupun ini adalah revisi namun secara
langsung kami terlibat bersama Dirjen ATR.
 Bagaimana perubahan perda RTRW Provinsi
Papua yang didalamnya terdapat 3 provinsi DOB
yang kita harus fikirkan kedepan seperti apa.
 Disamping tadi ada beberapa perda prioritas
kebetulan kami di satgas UU Cipta Kerja untuk
bagaimana mendorong perda RTRW di provinsi
karena ini harus dilanjuti kabupaten/kota.
Belum lagi membahas terkait RDTR di kab/kota.
Kemarin juga kami dipanggil ke setkab
bagaimana percepatan dari beberapa RDTR ini
yang justru malah diberikan kemudahan oleh
Ditjen TR untuk melakukan pendampingan
terkait dengan kab/kota yang prioritas untuk
segera diselesaikan perkada terkait dengan
RDTRnya. Perkada RDTR ini menjadi difasilitasi
biro hukum provinsi oleh karena itu
sinkronisasi, akselerasi percepatan ini menjadi
tugas kami untuk melakukan pembinaan kepada
provinsi, kabupaten/ kota terkait dengan
percepatan regulasi yang salah satu didalamnya
percepatan perizinan tentunya untuk di provinsi,
kabupaten/ kota.
 Kami dari dirjen otonomi daerah karena memang
di dirjen otonomi daerah ada direktur yang
menangani khusus, Oleh karena itu kami secara
simultan atau secara langsung bersama-sama
dengan provinsi induk: provinsi papua, provinsi
papua barat dan 3 DOB yang sudah dibentuk
untuk bagaimana mendorong regulasi yang
terkait dengan perkada untuk proses
Laporan Notulensi

No Instansi/Nama Materi/Masukan/Tanggapan
penyelenggaran pemerintahan daerah.
 Kalau bicara perda ini merupakan kesepakatan
bersama antara DPRD dengan kepala daerah.
Untuk itu, support dari DPRD dan MPR sangat
kita apresiasi karena telah hadir di tengah-
tengah kita
 Mudah-mudahan hasil pembahasan linsek kali
ini akan dapat segera dan nanti dilanjutkan
kembali dengan pembahasan di 3 DOB. Kalau
DOB Papua Barat Daya tidak mengalami
kesulitan karena sudah ada perubahan perda di
provinsi papua barat yang dapat dijadikan acuan
oleh Provinsi Papua Barat Daya sesuai dengan
pasa 29 permendagri 13 tahun 2016.
 Terima kasih semua yang hadir, kita sama-sama
memikirkan percepatan jadi harus ada asimetris
terkait dengan penyelesaian persoalan di Papua
ini karena ini merupakan tugas kita bersama
karena UU No 2 Tahun 2021 tentang Otonomi
Khusus Papua ini kan tidak hanya dimiliki oleh
Kementerian Dalam Negeri namun seluruh
Kementerian dan lembaga terkait harus
bersama-sama mensukseskan UU No 2 Tahun
2021 dan PP No. 106 Tahun 2021.
 Semoga pertemuan kali ini bisa menyelesaikan
persoalan ataupun menyelesaikan apa yang
diminta oleh masyarakat Papua untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua
15 Rapat Koordinasi Lintas  Penyusunan RTRW provinsi ini menjadi salah
Sektor Provinsi Papua satu mandat dari UU CK kita. Dalam PP 43
Tahun 2021 tentang Penyelesaian
Dirjen Tata Ruang Ketidaksesuaian Tata Ruang, Kawasan Hutan,
(Ir.Gabriel Triwibawa Izin, dan/atau Hak Atas Tanah sekurang-
M.Eng.Sc. kurangnya ada 2 mandat yang harus dilakukan
dalam penyusunan RTRW Provinsi: 1.
Menyelesaikan ketidaksesuaian antara
ketidaksesuaian antara kawasan hutan dengan
HPL, kemudian juga 2. Melakukan sinkronisasi
antara tata ruang laut dan tata ruang darat
 Saya melihat dari 2 hal ini didalam 7 muatan
strategis ada beberapa hal yang mungkin tidak
berlaku mayor nanti perlu mendapatkan
konfirmasi khsususnya garis pantai dan juga
usulan dari pemprov untuk pelepasan dari
kawasan yang diusulkan pada bulan April lalu
jadi mungkin itu yang nanti akan mendapatkan
klarifikasi dan bagaimana tindak lanjutnya.
 Saya mengapresiasi saat ini kepada jajaran
pemerintah Provinsi Papua dan juga DOB karena
sesungguhnya kronologi penyusunan sudah kita
mulai dari tahun 2019 dan diperjalanan terbitlah
UU 14, 15, dan UU 16 tahun 2022. Sehingga
Laporan Notulensi

No Instansi/Nama Materi/Masukan/Tanggapan
proses penyusunan RTR Papua dipertengahan
jalan kita harus split untuk merencanakan
Papua Induk dan 3 DOB. Oleh karena itu, tetap
lancarnya proses penyusunan RTR Papua yang
kemudian nanti akan dilakukan perubahan
Papua Induk ini.
 Terima kasih kepada pemerintah provinsi Papua
yang tetap mendukung untuk segera
menyelesaikan Papua induk ini dan kita
mempunyai komitmen untuk mendorong agar 3
DOB sesegera mungkin melakukan penyesuaian
untuk penyusunan penyesuaian pembangunan
di 3 DOB berdasarkan RTR Yang nantinya juga
akan berlaku kepada DOB ini dengan tata ruang
yang baru.
 Saya kira peraturan perundangan
memungkinkan kita tetap melakukan
penggunaan perda tata ruang yang lama bagi
daerah DOB. 3 DOB dapat menyusun tata ruang
yang baru agar kondisi substansif tata ruang ini
sesuai dengan 3 DOB sebagaimana amanat UU
dipastikan dibentuknya DOB pasti akan ada
dinamika pembangunan yang berbeda
dibandingkan dengan pada masa papua satu.
 Izinkan untuk merefresh kembali bahwa Perda
tata ruang tentang RTRW ini pada hakikatnya
memiliki 2 substansi besar. Yang pertama
adalah legal aspek, yang kedua adalah aspek
substantif ketataruangan. Kiranya ini agar
dibedakan agar kita split secara garis tegas
dalam proses penyusunannya.
 Dalam kaitannya substansi tata ruang, kita tetap
fokus dalam membangun Papua. Artinya apa
yang kita hasilkan dalam RTR Papua Induk saat
ini dan tata ruang DOB nantinya dalam aspek
tata ruang kita pastikan agar penyusunan tata
ruang ini menjadi tata ruang yang harmonize,
seamless. Jangan sampai terutama struktur
ruang di Papua Induk dibangun jalan, namun di
DOBnya tidak ada jalan yang nyambung. Ini
merupakan gambaran simplenya.
 Ayo kita bersama-sama membangun Pulau
Papua bahwa sekarang terdapat Papua Induk
dan Papua DOB ini adalah konteks optimalisasi
administrasi dalam konteks mengoptimalkan
pembangunan, tetapi pada hakikatnya adalah
ekosistem environtment Pulau Papua adalah
satu.
 Saya harap ini menjadi satu platform kita dalam
membuat penyusunan tata ruang kita. Oleh
karena itu, sesungguhnya penyusunan tata
ruang saat ini yang kita lakukan Papua Induk
Laporan Notulensi

No Instansi/Nama Materi/Masukan/Tanggapan
dan Papua DOB ini hanyalah masalah waktu
saja tetapi prinsip komitmen jiwa kita bersama
untuk mewujudkan pembangunan Pulau Papua.
 Pintu masuk Indonesia itu gerbangnya adalah
Papua dari geopolitik kita masih menjadi
kompetitif dalam konteks global.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai