Anda di halaman 1dari 42

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETA TEMATIK PERTANAHAN


DAN RUANG (PTPR) DALAM RANGKA MENDUKUNG KAWASAN
SUPER PRIORITAS LABUAN BAJO - FLORES PROVINSI NTT

SATKER/SKPD : DIREKTORAT SURVEI DAN PEMETAAN TEMATIK


NAMA PPK : WAHYU SARI SABEKTI, S.T., M.Sc.
NAMA PEKERJAAN : PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PETA TEMATIK
PERTANAHAN DAN RUANG (PTPR) DALAM RANGKA
MENDUKUNG KAWASAN SUPER PRIORITAS
LABUAN BAJO-FLORES PROV. NTT PAKET 2
LOKASI: KAB. MANGGARAI

DIREKTORAT JENDERAL SURVEI DAN PEMETAAN PERTANAHAN DAN RUANG


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN ANGGARAN 2022
DAFTAR ISI

LATAR BELAKANG 1
TUJUAN KEGIATAN 2
PENERIMA MANFAAT 2
RUANG LINGKUP 2
VOLUME DAN LOKASI PEKERJAAN 5
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN 5
SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) 19
PELAKSANAAN PEKERJAAN 23
LAPORAN PELAKSANAAN PEKERJAAN 27
PRODUK YANG DIHASILKAN 29
WAKTU PELAKSANAAN 30
PEMBIAYAAN 30
MASA PEMELIHARAAN 31
1. LATAR BELAKANG
Salah satu dari lima arahan utama pelaksanaan misi Nawacita Presiden Joko
Widodo untuk tahun 2020-2024 adalah transformasi ekonomi, yang hendak
menggeser fokus kegiatan perekonomian dari ketergantungan terhadap
sumber daya alam menjadi, salah satunya, jasa modern yang memiliki nilai
tambah tinggi. Sebagaimana termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pengembangan destinasi unggulan
melalui perbaikan aksesibilitas, atraksi dan amenitas Destinasi Pariwisata
Prioritas menjadi salah satu strategi untuk mewujudkan transformasi ekonomi
tersebut.
Labuan Bajo-Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah salah satu di
antara sepuluh Destinasi Pariwisata Prioritas berdasarkan RPJMN 2020-2024.
Pada tahun 2018 juga telah ditetapkan Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2018
tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Labuan Bajo-Flores.
Beberapa kegiatan perbaikan dan pembangunan Kawasan Pariwisata Labuan
Bajo-Flores telah dilakukan selama beberapa tahun belakangan, namun
terdapat beberapa kendala dalam proses pembangunan dan rencana
pembangunan ke depan yang berkaitan dengan isu pertanahan dan ruang,
termasuk sengketa dan konflik pertanahan.
Bagian dari misi Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan
Nasional (Kementerian ATR / BPN) adalah untuk menciptakan tatanan hidup
yang harmonis, salah satunya dengan mencegah dan mengatasi berbagai
sengketa dan konflik pertanahan di seluruh pelosok tanah air. Melalui Diskusi
Publik menuju Pertemuan Puncak Gugus Tugas Reforma Agraria Nasional
(GTRA Summit) 2022 berjudul “Penyelesaian Konflik Agraria dan Perbaikan
Iklim Investasi” yang diselenggarakan pada 14 September 2021 di Labuan
Bajo, Kementerian ATR/BPN bersama dengan Pimpinan Badan Otorita
Pengelola Kawasan Pariwisata Labuan Bajo-Flores telah sepakat untuk
melakukan perencanaan pembangunan lanjutan Labuan Bajo-Flores dengan
strategi identifikasi konflik penggunaan lahan (Land-Use Conflict Identification
Strategy atau LUCIS).
Identifikasi potensi konflik pertanahan menjadi sangat penting untuk
mendukung efektivitas program strategis nasional yang diharapkan dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat secara signifikan. Oleh karena itu,
bagian penting dalam proses pengembangan destinasi pariwisata prioritas
adalah inventarisasi penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan
tanah (IP4T) yang berguna sebagai lapisan dasar (input data dan infrastruktur
tata ruang) untuk perangkat tata ruang, reforma agraria, dan mitigasi

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 1
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
permasalahan lahan.
Kegiatan inventarisasi, atau Pemetaan Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR)
terlebih lagi menjadi penting untuk dilakukan di Nusa Tenggara Timur agar
arah pengembangan destinasi pariwisata prioritas sensitif terhadap nilai-nilai
budaya dan kebutuhan masyarakat hukum adat. Hasil pemetaan tematik dan
ruang diharapkan dapat memberikan informasi terkait situasi pertanahan dan
ruang, termasuk potensi sengketa atau konflik, di tujuh kabupaten di Pulau
Flores yang masing-masing memiliki daya tarik pariwisata.
2. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan kegiatan Pilot Project Pengembangan PTPR dalam rangka Mendukung
Kawasan Super Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur
sebagai dasar proses identifikasi potensi sengketa dan konflik pertanahan.
3. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari hasil kegiatan adalah:
1) Kementerian ATR/BPN dalam rangka pelaksanaan kebijakan nasional,
regional, dan sektoral di bidang pertanahan, seperti Pendaftaran Tanah
Sistematik Lengkap (PTSL), reforma agraria, legalisasi aset, pengendalian
pertanahan dan pemberdayaan masyarakat, konsolidasi tanah,
penatagunaan tanah, serta pencegahan dan penanganan sengketa dan
konflik pertanahan;
2) Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Labuan Bajo-Flores dalam
rangka melaksanakan pengembangan destinasi pariwisata prioritas
Labuan Bajo-Flores;
3) Instansi lainnya sebagai bahan masukan bagi perencanaan dan program
di K/L lainnya seperti: konflik sosial (Kementerian Sosial), penataan
ruang kawasan pariwisata atau kawasan rawan bencana (Pemerintah
Daerah), pembangunan infrastruktur pemerintah pusat dan daerah
(Kementerian PUPR, pengendalian lahan pertanian berkelanjutan
(Kementerian Pertanian), dsb;
4) Badan usaha dan masyarakat umum di sekitar daerah yang memiliki
daya tarik pariwisata untuk memahami situasi penguasaan, pemilikan,
penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang menjadi dasar penting untuk
mewujudkan kepastian hukum hak atas tanah maupun perizinan
berusaha.
4. RUANG LINGKUP
Metode yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan Pilot Project
Pengembangan PTPR dalam rangka Mendukung Kawasan Super Prioritas
Labuan Bajo - Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah dengan cara
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 2
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
kontraktual. Ruang lingkup/batasan pekerjaan dan output tiap tahap kegiatan
ini terdiri dari:
Tabel 1. Ruang Lingkup dan Output Kegiatan
No Lingkup Pekerjaan Output
I. Persiapan
A. Rapat Koordinasi Dukungan data dan personil dari instansi
terkait (Badan Pelaksana Otorita Labuan
Bajo-Flores, BPKH, Kantor Wilayah BPN
Provinsi, dan Kantor Pertanahan
Kota/Kabupaten, Pemprov/Pemda, dan
lain-lain) dan dukungan data dan personil dari
kecamatan/desa
B. Safeguards a. Proses analisis risiko (Risk Screening) di
lokasi kegiatan
b. Penyusunan Kerangka Pengelolaan
Lingkungan dan Sosial (Environmental and
Social Management Framework - ESMF)
c. Laporan ESMF
C. Bimbingan Teknis (Bimtek) Laporan Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan
Teknis
D. Penyuluhan Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan (Berita
Acara Penyuluhan)
II. Pelaksanaan Pekerjaan (Pihak Ketiga)
A. Persiapan Data, Personil dan Peralatan
1 Persiapan Personil dan Laporan Pendahuluan
Peralatan
2. Persiapan Data dan Rencana a. Deskripsi wilayah kerja (topografi,
Kerja aksesibilitas, dan hal yang lain yang
dianggap relevan dalam menunjang
pelaksanaan pekerjaan misalnya data/tabel
tentang wilayah administrasi dan
sebagainya)
b. Peta Kerja
B. Pelaksanaan Pekerjaan Pemetaan
1. Pengambilan Data Spasial a. Dokumen Data Spasial Bidang Tanah hasil
dan Tekstual Lapangan survei lapang di Geoportal Tematik
b. Dokumen Data Atribut Bidang Tanah hasil
survei di Geoportal Tematik (Formulir
Lapangan)
c. Dokumen (rekapitulasi) Daftar Atribut
Bidang Tanah
d. Dokumen Quality Control pengambilan data

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 3
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
lapangan
e. Foto/Geotagging Kegiatan Pengambilan Data
Lapangan
2. Pengolahan Data a. Dokumen Entri data lapangan, Editing, dan
Labeling
b. Dokumen Verifikasi Data (spasial dan
tekstual)
c. Dokumen Topologi, Edge Matching dan
Pembuatan Struktur Geodatabase, Input
NIB (Nomor Identifikasi Bidang)/NIS (Nomor
Identifikasi Sementara), Integrasi dan
Standarisasi Kartografi
d. Dokumen Quality Control Pengolahan Data
3. Pelaporan: a. BA Presentasi Hasil Pelaksanaan
- Presentasi b. Berita Acara Upload ke Geoportal Tematik
Hasil Pelaksanaan c. NIB/NIS
- Upload ke Geoportal d. Toponimi
Tematik e. Laporan Akhir
- Penyusunan Laporan
Akhir
III. Evaluasi (Kementerian ATR BPN)
A Supervisi Monitoring pekerjaan pembuatan PTPR di Areal
Berbatasan Kawasan Hutan oleh Kementerian
ATR/BPN.
Diagram berikut menunjukkan flowchart kegiatan Pilot Project Pengembangan
PTPR dalam rangka Mendukung Kawasan Super Prioritas Labuan Bajo - Flores
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Gambar 1. Flowchart Pelaksanaan Kegiatan oleh Pihak Ketiga

Kegiatan Pilot Project Pengembangan PTPR dalam rangka Mendukung Kawasan


Super Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur ini
memiliki keterkaitan dengan kegiatan pendaftaran tanah. Keterhubungan
tersebut dapat digambarkan dalam diagram berikut:

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 4
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
Gambar 2. Flowchart kegiatan dan keterkaitannya dengan kegiatan
pendaftaran tanah

5. VOLUME DAN LOKASI PEKERJAAN


Lokasi pekerjaan Pilot Project Pengembangan PTPR dalam rangka Mendukung
Kawasan Super Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur
berdasarkan Surat Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo
Flores, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Nomor 06.SRT.034/BPOLBF/I/2022 tanggal 27 Januari 2022
perihal Rekomendasi Area of Interest (AoI) Pemetaan Tematik Pertanahan dan
Ruang TA 2022 DPSP Labuan Bajo Flores, adalah sejumlah 41.170 bidang
yang terletak di Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT (Gambar AoI terlampir).
6. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
Pekerjaan pembuatan PTPR di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Labuan
Bajo - Flores, Provinsi NTT adalah sebagai berikut:
A. Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Rapat Koordinasi
Rapat Koordinasi dilaksanakan di ibukota provinsi dengan
mengundang instansi-instansi terkait antara lain: Kantor Wilayah
BPN Provinsi, Kantor Pertanahan, Badan Pelaksana Otorita Labuan
Bajo - Flores, BPKH/Dishut/Inhutani/BKSDA/PHW, Pemprov/Pemda
terkait, dan perwakilan dari kecamatan dan desa. Rapat koordinasi
ini bertujuan untuk memberikan pemahaman akan pentingnya
pekerjaan PTPR di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo -
Flores, Provinsi NTT serta dukungan baik data maupun personil.
b. Safeguards
Dokumen ESMF memberikan referensi dan panduan bagi pelaksana
kegiatan Pembuatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang di
Destinasi Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo - Flores, Provinsi
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 5
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
NTT tentang serangkaian prinsip, aturan, prosedur untuk menyaring,
menilai, mengelola, dan memantau langkah-langkah mitigasi dampak
lingkungan dan sosial terkait potensi dampak lingkungan dan
sosialnya.
c. Bimbingan Teknis (Bimtek)
Bimtek untuk pihak ketiga akan diselenggarakan oleh Direktorat
Survei dan Pemetaan Tematik. Tujuan dari bimbingan teknis ini
adalah memberikan gambaran kepada pihak ketiga mengenai
maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan, cara pengambilan data
lapangan (data Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan
Pemanfaatan) dan informasi lain yang relevan, teknik participatory
mapping yang melibatkan masyarakat desa). Selain itu juga
memberikan bimtek pengambilan data dengan menggunakan SiPetik
dan Geoportal Tematik.
B. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Persiapan
1) Persiapan Data dan Rencana Kerja
- Persiapan peralatan dan perlengkapan survei. Dalam hal ini
mobile Aplikasi SiPetik harus sudah terinstal dan siap
digunakan untuk pengambilan data dalam tablet android
pelaksana pekerjaan;
- Persiapan alat-alat tulis;
- Persiapan Perangkat keras dan lunak yang akan digunakan;
- Pengumpulan data dasar, antara lain : citra satelit, foto udara,
Peta RBI, Peta Topografi, Peta Dasar berbasis desa dan data
penunjang lainnya untuk pembuatan Peta Kerja;
- Citra satelit ataupun foto udara yang digunakan sudah
melalui proses koreksi baik koreksi Radiometrik ataupun
koreksi secara Geometri;
- Peta dasar yang digunakan dalam pekerjaan ini sama dengan
kegiatan PTSL adalah peta dasar yang diperoleh dari BIG
(Badan Informasi Geospasial) atau instansi resmi lainnya
(dengan menyebutkan sumbernya), bila belum tersedia dapat
melakukan digitasi peta dasar berdasarkan data citra skala
besar atau foto udara yang digunakan (dengan menyebutkan
sumbernya);

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 6
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
- Pembuatan peta kerja ditujukan untuk mempersiapkan bahan
dalam rangka kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan survei
lapangan dalam rangka pengecekan antara data hasil
interpretasi dengan kondisi eksisting di lapangan;
- Peta kerja ini juga digunakan sebagai peta acuan untuk
melaksanakan orientasi dan identifikasi lapangan untuk
mengetahui kondisi lapangan wilayah pekerjaan sehingga
diperoleh informasi yang komprehensif;
- Dalam peta kerja ini mencakup informasi dasar yang
dipergunakan secara umum untuk seluruh tema yang
dipetakan. Informasi dasar yang dimaksud adalah berupa
informasi Jaringan Jalan, Jaringan Sungai, Batas
Administrasi, Garis Pantai, Toponimi, dan lain sebagainya;
- Peta kerja juga memuat peta batas kawasan hutan, wilayah
konservasi, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, serta data dan informasi lainnya yang diperlukan
dan menunjang proses pelaksanaan pekerjaan ini;
- Peta kerja juga memuat informasi bidang tanah terdaftar yang
diperoleh dari KKP, maupun bidang tanah hasil kegiatan lain
seperti IP4T, redistribusi tanah, atau data bidang tanah dari
instansi lain yang terkait, contoh peta Rincikan Pajak Bumi
dan Bangunan dari Direktorat Jenderal Pajak;
- Format layout untuk peta kerja mengacu pada format blad
sistematis skala 1:2.500;
- Desain layout peta kerja mengacu pada standar yang telah
ditetapkan oleh Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik,
Kementerian ATR/BPN;
- Peta kerja dicetak dengan jumlah yang menyesuaikan dengan
luas area kerja;
- Digital citra/foto udara yang menjadi peta kerja telah
dimasukkan ke dalam SiPetik yang digunakan sebagai
background dengan mencantumkan metadata. Pihak Ketiga
dapat mengunggah dan melakukan overlay citra sebagai
background SiPetik dalam format MBTile;
- Peta kerja dibuat dalam 2 format, yaitu format layout skala
1:2.500 yang dicetak sebagai bahan penunjang kegiatan survei
lapang dan untuk mengantisipasi ketiadaan jaringan seluler di

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 7
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
lokasi survei, sedangkan format lainnya berupa peta kerja
format MBTile yang dilekatkan dan dipasang di aplikasi mobile
Sipetik yang dipergunakan untuk melakukan survei lapang
secara online.
2) Persiapan Personil dan Peralatan
Menyiapkan personil dan peralatan yang akan digunakan dalam
setiap tahapan pekerjaan, untuk memastikan bahwa personil
pelaksana telah memiliki kesamaan persepsi mengenai tata cara
pelaksanaan tahapan pekerjaan dan peralatan yang digunakan
telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
b. Pelaksanaan Pekerjaan Pemetaan
1) Pengambilan Data Spasial dan Tekstual Lapangan
Pelaksanaan survei dilaksanakan oleh Tim Survei yang terdiri
dari Pihak Ketiga (surveyor) dan, pemerintah daerah (Dinas
terkait, Camat, Desa/Kelurahan dan narasumber) sebagai tim
partisipasi masyarakat untuk menyediakan informasi spasial dan
data atribut (penguasaan, kepemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah.
Metode pelaksanaan survei diselenggarakan dengan cara batas
bidang tersebut disurvei menggunakan aplikasi SiPetik (yang
telah memiliki background peta kerja/citra satelit/foto udara)
oleh Tim Survei dan masyarakat (dalam hal ini pemilik,
penggarap, atau yang menguasai) untuk menginventarisasi data
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan seluruh
bidang tanah dalam lokasi paket pekerjaan. Inventarisasi
dilakukan bidang per bidang di lapangan. Semua produk
geospasial harus direferensikan ke sistem proyeksi TM3 (datum
DGN95 / ellipsoid WGS84) untuk memudahkan dalam
mengintegrasikan lokasi.
Pertemuan dan penggalian informasi tekstual dilakukan secara
wawancara bersama tim partisipasi masyarakat di lapangan
langsung menggunakan Aplikasi SiPetik untuk mendapatkan
data secara lebih cepat sebagai sarana konfirmasi dan cross
check antar warga yang bidang tanahnya didata dan bisa
terpantau langsung oleh tim Monitoring Pusat.
Formulir isian survei lapang seluruhnya telah tersedia di dalam
aplikasi mobile Sipetik, sehingga pada saat dilakukan wawancara
oleh surveyor pelaksana, isian data survei lapang langsung

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 8
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
diisikan di aplikasi mobile Sipetik dalam bentuk isian data digital.
Formulir isian survei lapang digital dapat di download dari
aplikasi mobile Sipetik sebagai data penunjang kegiatan survei
lapang yaitu: data terkait tanah adat/komunal, sengketa dan
obyek pariwisata.
Data tekstual yang dikumpulkan dalam kegiatan survei dan
pemetaan ini adalah:
a) Penguasaan Tanah, dimana klasifikasi penguasaan tanah yang
digunakan adalah:
- Penguasaan tanah oleh pemilik yaitu penguasaan tanah
oleh pemiliknya sendiri;
- Penguasaan tanah oleh bukan pemilik yaitu penguasaan
dengan cara gadai, sewa, dan pinjam pakai;
- Penguasaan tanah oleh badan hukum;
- Penguasaan tanah oleh pemerintah;
- Tidak ada penguasaan tanah.
b) Pemilikan Tanah, dimana klasifikasi pemilikan tanah yang
digunakan adalah:
- Tanah Negara Kawasan Hutan
- Areal Penggunaan Lain (APL), yang terdiri dari:
- Terdaftar, yang ditunjukkan dengan adanya sertipikat
(legal);
- Belum Terdaftar, yakni tanah yang belum sertipikat.
Bentuk pemilikan non sertipikat juga bisa terdiri atas
surat tanda bukti hak milik, petuk pajak bumi, akta jual
beli pejabat pembuat akta tanah, akta ikrar wakaf, segel
tanah, hasil lelang, surat menunjukkan kavling, izin
lokasi, surat keterangan riwayat tanah oleh Kantor Pajak
Bumi dan Bangunan, surat keterangan waris dan jual
beli di bawah tangan. Walaupun belum terdaftar,
kepemilikan ini diakui oleh masyarakat sekitar
(legitimate).
c) Penguasaan Tanah, dimana klasifikasi penggunaan tanah
dalam kegiatan ini tidak memperhatikan perbedaan antara
penggunaan tanah pedesaan dan perkotaan.

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 9
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
- Pemukiman, yaitu bagian dari lingkungan hunian yang
terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang
mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta
mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain;
- Sawah/Persawahan, yaitu areal tanah pertanian yang
digenangi air secara periodik dan/atau terus menerus,
ditanami padi dan atau diselingi dengan tanaman tebu,
tembakau, dan/atau tanaman semusim lainnya;
- Tegalan/ladang, yakni areal pertanian tanah kering yang
mayoritas ditanami tanaman semusim (berumur pendek)
yang penggarapannya permanen. Ladang adalah areal
pertanian tanah kering yang mayoritas ditanami
tanaman semusim (berumur pendek) yang
penggarapannya paling lama 3 tahun kemudian
ditinggalkan, biasanya ditanami palawija dan/atau padi;
- Kebun/perkebunan, yaitu areal tanah yang ditanami
mayoritas jenis tanaman keras buah-buahan berumur
tahunan. Perkebunan adalah areal tanah yang ditanami
jenis tanaman keras (perkebunan) dan jenis tanaman
hanya satu, dan cara pengambilan hasilnya tidak
dengan menebang pohon;
- Perairan darat/tambak/kolam, yaitu areal tanah yang
digenangi air secara permanen, baik buatan maupun
alami. Tambak adalah perairan di daratan yang dibatasi
pematang dapat dijadikan tempat budidaya ikan air
payau biasanya berada di pinggiran pantai atau dekat
muara sungai. Kolam adalah perairan di daratan yang
dibatasi pematang dan dapat dijadikan tempat budidaya
ikan air tawar;
- Tanah terbuka/tanah kosong, yaitu areal tanah yang
tidak digarap karena tidak subur dan/atau menjadi
tidak subur setelah digarap serta tidak ditumbuhi
tanaman. Tanah kosong adalah tanah tidak ada
bangunan yang berupa tanah kering;
- Fasum/fasos, yakni areal tanah yang digunakan sebagai
prasarana, sarana dan utilitas bagi kepentingan umum
- Industri, yaitu areal tanah yang digunakan untuk
kegiatan ekonomi berupa proses pengolahan
bahan-bahan baku menjadi barang jadi/setengah jadi
dan/atau barang setengah jadi menjadi barang jadi
- Peternakan adalah areal tanah yang digunakan untuk
budidaya hewan peliharaan

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 10
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
- Semak, yaitu areal tanah yang ditanami sekelompok
tanaman perdu dengan tinggi kurang dari 6 meter
dengan diameter batang kurang 10 cm
- Hutan, yaitu areal tanah yang ditumbuhi oleh
pepohonan yang tajuk pohonnya dapat saling
menutupi/bergesekan.
d) Pemanfaatan Tanah, dimana kelas pemanfaatan tanah dalam
kegiatan ini adalah:
- Pemanfaatan tanah untuk tempat tinggal (rumah
tinggal, dll);
- Pemanfaatan tanah untuk kegiatan produksi pertanian
(sawah, tegalan/ladang, kebun, tambak, dll);
- Pemanfaatan tanah untuk kegiatan
ekonomi/perdagangan (kontrakan, toko, kantor, gudang,
pabrik, dll);
- Pemanfaatan tanah untuk kegiatan usaha jasa
(telekomunikasi, transportasi, dll);
- Pemanfaatan tanah untuk fasum/fasos (sekolah, masjid,
lapangan, kantor desa, taman, dll);
- Tidak ada pemanfaatan.
Pengambilan data bidang disertai foto yang terintegrasi dengan
aplikasi SiPetik. Foto diambil untuk bidang-bidang yang menjadi
sampel minimal 50 persen.
2) Pengolahan Data
a) Entri Data Lapangan, Editing, dan Labeling
Entri data merupakan kegiatan mengisi peta yang hendak
dibuat dengan data hasil survei lapang. Dalam kegiatan ini
termasuk menggabungkan data spasial dengan data tekstual.
Dalam kegiatan ini, struktur data sudah disiapkan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan, lalu berdasarkan data
survei lapang, struktur data yang tersedia di isikan
informasinya. Standar struktur data mengacu pada NSPK
Pemetaan Tematik Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik
yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan ini juga dilakukan
kegiatan aktivasi dalam SiPetik terhadap data yang bersumber
dari data sekunder, seperti sebaran bidang dan masalah
pertanahan baik yang bersumber dari Kementerian ATR/BPN
atau instansi lainnya.

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 11
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
Tabulasi data perlu dilakukan jika terpaksa pengambilan data
oleh surveyor tidak dilakukan menggunakan Aplikasi SiPetik,
misalnya karena kendala jaringan atau kerusakan alat.
Tabulasi data merupakan kegiatan merekap atau merangkum
data tekstual hasil catatan survei lapang yang telah
dilakukan. Tabulasi data tekstual diperlukan dalam rangka
melakukan penggabungan dengan data spasialnya. Dalam
kegiatan ini, data hasil catatan lapang direkap kembali dalam
format excel file untuk menghasilkan standar struktur data
yang lengkap yang akan dipergunakan untuk penggabungan
dengan data spasial (menggabungkan tabel fitur layer dan
lembar excel).
Editing adalah editing awal terhadap data hasil pengumpulan
data lapang. Dalam tahap ini, yang dilakukan adalah:
- Memeriksa hasil pengumpulan data lapangan oleh
masing-masing surveyor;
- Mengoverlay hasil kerja tiap surveyor, dan memperbaiki jika
ditemui pengambilan data bidang yang overlap;
- Memperbaiki isian di SiPetik, misal pengisi ulangan
kekuranglengkapan data, penyeragaman penulisan nama
dan terminologi sesuai kaidah yang baku.
Pada bagian Labeling, pekerjaaan yang dilakukan meliputi
menambahkan data atribut/informasi dari masing masing
data vektor hasil editing  data vektor baik point, polyline dan
polygon. baik hasil Editing untuk point dengan
menggeser/menghapus point untuk polyline dilakukan
terhadap kesalahan digitasi/kelebihan digit dengan memotong
line/garis yang telah digitasi, ataupun poligon hasil editing
terhadap pemotongan polygon atau penambahan polygon di
sekitar polygon yang telah ada, tanpa membuat polygon baru
secara keseluruhan.
b) Verifikasi Data (Spasial dan Tekstual)
Verifikasi adalah kegiatan untuk mengklarifikasi bahwa data
yang diperoleh dari lapangan tersebut terverifikasi secara
spasial dan tekstual, dan sudah match antara data spasial
dan tekstual tersebut.

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 12
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
- Verifikasi Spasial:
- Semua bidang tanah sudah terdata;
- Lokasi bidang benar pada posisinya;
- Tidak ada gap antar batas bidang tanah dari beberapa
tim berbeda;
- Bentuk bidang tanah tersebut sesuai dengan
kenampakan visual/ background citra satelit/foto udara,
terutama untuk bidang yang indikasi bentuk batas
fisiknya jelas seperti di bangunan berpagar, bidang di
tepi sungai dan, jalan, sawah, dll;
- Bidang yang berasal dari pengumpulan data primer
telah dipastikan tidak overlap dengan bidang yang
berasal data sekunder seperti misalnya dari kegiatan
PTSL atau redistribusi tanah.
- Verifikasi Tekstual
- Atribut yang ditentukan wajib diisi, sudah terisi dengan
benar;
- Informasi atribut tekstual penggunaan tanah dan
pemanfaatan tanah tersebut sesuai dengan interpretasi
di citra satelit/foto udara;
- Kesesuaian antar kelas atribut pada masing-masing
tema;
- Misal: jika penggunaan tanahnya pemukiman, maka
pemanfaatan tanahnya tidak bisa untuk produksi
pertanian;
- Jika penguasaan tanah oleh penggarap berada di tanah
Sertipikat HGU, maka pemiliknya adalah pemegang
sertipikat HGU dan bukan Si penggarap.
- Matching
- Atribut mesti mencerminkan bidang yang tepat.
c) Topology, Edge Matching, Struktur Geodatabase, memasukkan
NIS (Nomor Identifikasi Sementara) dan Standarisasi
Kartografi.
1. Topologi
Topologi adalah pendefinisian secara sistematis yang
menerangkan hubungan relatife antara objek yang satu
dengan yang lainnya. Dalam GIS topologi didefinisikan oleh
user sesuai dengan karakteristik data seperti polyline, dan

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 13
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
polygon. Setiap karakteristik data mempunyai aturan
tertentu yang telah disediakan oleh sistem. Dalam
pekerjaan ini pelaksana wajib melakukan proses topologi
sesuai rule dan menampilkan laporan proses topologi
sebagai evidence.
2. Edge Matching
Proses edge matching terdiri dari 2 bagian:
- Proses edge matching dimaksudkan untuk
menggabungkan lembar-lembar peta hasil editing. Edge
matching harus dilakukan karena seringkali antar
lembar-lembar peta hasil transformasi terjadi pergeseran
akibat kesalahan pada waktu proses digitasi, untuk itu
dalam tahap ini pergeseran harus diperbaiki;
- Edge matching juga dilakukan antar masing-masing
batas dalam paket pekerjaan ini (batas administrasi)
yang memisahkan antar paket pekerjaan, baik tema
petanya ataupun batas administrasinya sehingga
apabila masing-masing paket pekerjaan dikompilasikan
sudah tidak terdapat gap lagi diantaranya. Untuk itu
tiap pelaksana dalam pekerjaan ini diwajibkan untuk
berkoordinasi.
3. Pembuatan Struktur Geodatabase
Standar penamaan layer dan pengisian struktur data
atribut merupakan proses selanjutnya setelah data polygon,
polyline, dan point sudah selesai dalam proses verifikasi
data. Standar penamaan layer mengacu pada perbedaan
unsur dan fitur objek yang dimaksud sesuai dengan tema
dasar dan tematik yang ada. Sedangkan struktur data
atribut pada peta tematik digital adalah data yang
berkaitan dengan informasi yang melekat pada setiap jenis
data spasial. Informasi tersebut tersimpan dalam suatu
atribut atau field yang berisi informasi yang bersifat
spesifik satu dengan yang lainnya.
Adapun penamaan layer dan struktur data meliputi:
- Penamaan layer biasanya terdiri dari 3 tipe yaitu
polygon, polyline dan point yang terdiri dari unsur dasar
dan unsur tematik;
- Penamaan layer dan pengisian atribut data mengacu
pada NSPK Pemetaan Tematik Direktorat Survei dan

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 14
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
Pemetaan Tematik sesuai dengan tema yang akan
dikerjakan;
- Untuk tema yang belum terdapat didalam NSPK
Pemetaan Tematik Direktorat Survei dan Pemetaan
Tematik maka standarnya akan ditetapkan kemudian
oleh Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik;
- Penamaan layer dan pengisian data atribut harus
memenuhi ketentuan sistem geodatabase yang berlaku
di Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik.
4. Standar Nomor Identifikasi Sementara (NIS)
Setiap bidang penguasaan akan diberi NIS, format NIS
adalah:
aa.bb.cc.dd.e.fffff
aa = kode provinsi
bb = kode kabupaten/kota
cc = kode kecamatan
dd = kode desa/kelurahan
e = kode tema penguasaan tanah (yakni 9)
fffff = nomor bidang sementara
Misal:16.03.11.01.9.00008
16 = Provinsi Kalimantan Timur
03 = Kabupaten Kutai Kartanegara
11 = Kecamatan Loa Janan
01 = Desa Bakungan
9 = Kode tema penguasaan tanah
00008 = Nomor bidang sementara
Bidang tutupan lahan lain, seperti Jalan, Waduk,
Sungai juga diberi NIS.
5. Integrasi dan Standarisasi Kartografi
Integrasi peta yaitu menggabungkan peta-peta hasil
digitalisasi dalam suatu sistem basis data. Basis data yang
dihasilkan harus memenuhi ketentuan umum sebagai
berikut:
- Hasil Akhir dari pekerjaan ini adalah peta dalam format
digital yang lengkap dan memenuhi persyaratan:
- Memenuhi kaidah pemetaan pada umumnya;

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 15
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
- Peta hasil integrasi disatukan dalam satu sistem
koordinat yang sama yaitu TM3 (datum DGN95 /
ellipsoid WGS84);
- Disimpan dalam format digital dalam format *.shp
dan *gdb;
- Disimpan dalam satuan administrasi Kabupaten/
Kota;
- Peta digital antar Kabupaten/Kota yang bersebelahan
harus saling tersambung (match), untuk setiap tema.
- Standar pembuatan peta terdiri dari standar kartografi
dan standar geospasial. Dalam pembuatan PTPR di Areal
Berbatasan Kawasan Hutan ini harus mengacu dalam
Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK) Pemetaan
Tematik Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik
Kementerian ATR/BPN. Hal-hal yang telah diatur adalah
sebagai berikut:
- Standar klasifikasi;
- Standar penggunaan simbol dan warna;
- Standar penamaan file;
- Standar atribut geospasial.
Penyimpanan file hasil perlu diatur sedemikian rupa agar
mudah dalam pencarian dan kedepannya mempermudah
dalam pembuatan aplikasi sistem informasi geografi.
Pengaturan file secara umum terbagi atas direktori sumber
data spasial, direktori sumber data sekunder dan direktori
penyajian hasil. Bagan sistem direktori file adalah
sebagaimana contoh berikut:

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 16
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
Gambar 3. Bagan Contoh Sistem Direktori

6. Quality Control Pengolahan Data


Quality Control hasil pengolahan data merupakan proses
pengecekan, apakah tahap hasil pengolahan yang telah
dilakukan telah memenuhi standar atau kualitas yang telah
ditetapkan. Jika hasil pengolahan belum memenuhi
standar, atau masih ada beberapa proses yang belum
memenuhi kualifikasi, maka dilakukan perbaikan sehingga
dihasilkan data yang benar, dan bila sudah memenuhi
standar dilanjutkan dengan proses layout peta. Quality
Control dilaksanakan melalui presentasi oleh pelaksana
pekerjaan terhadap hasil pengolahan.
Adapun Quality Control hasil pengolahan data dilakukan
terhadap hal-hal sebagai berikut:
- Hasil tabulasi data yang sudah sesuai dengan standar;
- Entri data yang sudah diselesaikan dan sesuai dengan
standar dan kualifikasi yang ditetapkan;
- Hasil editing data sudah sesuai dengan kondisi dan
informasi data eksisting di lapangan;
- Ketersambungan antara batas geometri dan
fungsionalnya sudah sesuai sebagai hasil dari kegiatan
edge matching;

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 17
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
- Hasil integrasi data dapat ditampilkan dalam satu
tampilan yang sudah sesuai dengan standar dan
kualitas yang telah ditentukan;
- Selanjutnya Quality Control hasil pengolahan ini
dituangkan ke dalam berita acara Quality Control hasil
pengolahan data yang ditandatangani oleh pelaksana
kegiatan dan satker Direktorat Survei dan Pemetaan
Tematik Kementerian ATR/BPN.
3) Pelaporan
Mekanisme dan prosedur pelaporan terdiri dari rangkaian
kegiatan diantaranya Presentasi Hasil Pelaksanaan, Upload ke
Geoportal Tematik, Upload GeoKKP dan Penyusunan Laporan
Akhir.
a) Presentasi Hasil Pelaksanaan
Sebelum upload hasil pekerjaan, pelaksana pekerjaan ini
diwajibkan untuk menyampaikan presentasi kepada pihak
Daerah (Desa, Kantor Pertanahan, dan Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional yang menjadi lokasi pekerjaan) serta Tim
Teknis Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik.
b) Upload ke Geoportal Tematik
Hasil pekerjaan Pembuatan PTPR di Areal Berbatasan
Kawasan Hutan yang berupa peta digital dibuat dalam format
*.shp atau *.gdb untuk diunggah ke dalam
http://geoportaltematik.atrbpn.go.id.
c) Penyusunan Laporan
Mekanisme dan prosedur pelaporan terdiri dari Laporan
Pendahuluan, Laporan Bulanan, dan Laporan Akhir.
C. Evaluasi
a. Supervisi
Supervisi dilaksanakan oleh petugas dari Kementerian ATR/BPN,
Kanwil BPN Provinsi dan Kantor Pertanahan Kabupaten, serta
instansi-instansi terkait. Supervisi pekerjaan meliputi: supervisi
kesiapan pihak ketiga (peralatan dan personal di lapangan), Quality
Control keseluruhan pekerjaan survei dan pemetaan oleh pihak
ketiga.

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 18
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
7. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
A. Peralatan Teknis
Kebutuhan jenis peralatan yang dipersyaratkan dalam pekerjaan ini
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Spesifikasi Teknis Minimum Peralatan
No Jenis Peralatan Spesifikasi khusus
A Survei menggunakan Aplikasi SiPetik
Tablet Android - OS: Android 8.1 (Oreo) atau yang setara
- CPU: Octa-core (4x2.2 GHz Kryo 260 & 4x1.8
GHz Kryo 260) atau yang setara
- Kamera: 13 MP (f/2.0) dan 5 MP (f/2.0) atau
yang setara
- Dapat merekam data dan foto digital dengan
kualitas yang bagus
B Pengolahan Data
Komputer PC - Processor: Minimal Core i7
- Ram: 16 Gb
- VGA Card Nvidia RTX 2080 (8GB GPU) atau yang
setara
Perangkat Lunak - minimal menggunakan perangkat lunak GIS
pengolah data seperti ArcGIS
Arcgis

Laptop Spesifikasi minimal Laptop:


- Processor: AMD Ryzen™️ 3 3250U
- Operating system: Windows 10 Home Single
Language
- Ram: 4 GB DDR Storage: 256GB SSD
- Graphics: AMD Radeon™️ Graphics
Software-software sebagaimana disebutkan dalam Tabel 3 di atas
berupa software yang memiliki lisensi berbayar kategori/jenis lisensi
perusahaan (corporate license) yang dibuktikan dengan sertifikat lisensi
Tabel 3. Jumlah Peralatan yang Dibutuhkan
No. Rincian Peralatan Jumlah
1 Komputer Desktop 15 unit
2 Laptop 19 unit
3 Tablet Android 34 unit

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 19
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
*) Catatan: peralatan dapat sewa/milik sendiri dengan
menunjukkan bukti kepemilikan atau sewa.
B. Sumber Daya Manusia (SDM)
Pelaksanaan kegiatan bersifat kontraktual dimana pelaksana/penyedia
barang/jasa merupakan perusahaan/badan hukum penyedia jasa
lainnya di bidang survei dan pemetaan dengan tenaga pelaksana
pekerjaan harus memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Tabel 4. Sumber Daya Manusia

No. Tenaga Pendidikan Pengalaman Jum Tugas


Teknis lah

A.1 Team Leader S2 S2 dengan 1 - Melakukan koordinasi


Geodesi/ pengalaman dengan koordinator
Geografi 1 Tahun di kegiatan.
dengan bidang
Sertifikat - Bertanggung jawab
manajemen terhadap seluruh
GIS/ / survei
Terestris tahapan pekerjaan dan
pengukuran hasil akhir yang
Level 6
atau SKB diserahkan.

- Bertanggung jawab
A.2 Koordinator S1 Geodesi 1 Tahun di 1 dalam melakukan
Survei dengan bidang koordinasi terhadap tim
(pengambilan Sertifikat survei kerja dan hasil pekerjaan
data GIS/Teres- pengukuran survei menggunakan
lapangan) tris Level 5 dan aplikasi SiPetik.
atau SKB pemetaan - Mendukung manajemen
pekerja yang baik dan
memastikan keselamatan
dan kesehatan kerja
lapangan secara
menyeluruh, terutama
yang terkait dengan
COVID-19.
- Bertanggung jawab
dalam melakukan kontrol
kualitas data hasil survei
menggunakan aplikasi
SiPetik.

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 20
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
- Bertanggung jawab
A.3 Koordinator S1 1 Tahun di 1 dalam melakukan
Pengolah Geodesi/ bidang pengolahan data hasil
Data Geografi survei Pembuatan PTPR di Areal
dengan pengukuran Berbatasan Kawasan
Sertifikat dan Hutan dan Areal
GIS/ pemetaan Penggunaan Lain (APL) di
Terestris seluruh Desa yang
Level 5 berbatasan langsung
atau SKB dengan batas kawasan
hutan dalam Koordinat
Geografis, UTM dan TM3,
yang terikat dalam SRGI
2013 dan DGN 95.
- Bertanggung jawab
dalam penyimpanan hasil
pengolahan raw data
hasil survei.
- Bertanggung jawab
dalam Pembuatan PTPR
di Areal Berbatasan
Kawasan Hutan dan
Areal Penggunaan Lain
(APL) di seluruh Desa
yang berbatasan
langsung dengan batas
kawasan hutan dalam
bentuk digital dalam
format shapefile (*.shp).
- Bertanggung jawab
dalam melakukan Quality
Control data hasil
pengolahan dalam data
survei yang telah
ditentukan, raw data,
dan pengerjaan
Pembuatan PTPR di Areal
Berbatasan Kawasan
Hutan dan Areal
Penggunaan Lain (APL) di
seluruh Desa yang
berbatasan langsung
dengan batas kawasan
hutan dalam format
shapefile (*.shp).

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 21
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
- Melakukan survei dengan
A.4 Surveyor SMA/SMK/ 1 Tahun di 32 menggunakan Aplikasi
D3 bidang SiPetik.
survei - Mengunduh raw data.
pengukuran - Mengunduh Job File.
dan
pemetaan
- Menyiapkan peta kerja
A.5 Operator GIS SMA/SMK/ 1 Tahun di 6 - Membuat jadwal. rencana
Persiapan D3 bidang kegiatan lapangan
Data survei sampai pelaporan.
pengukuran - Pengolahan Hasil Survei.
Operator GIS dan 15 - Pembuatan PTPR di Areal
Pengolahan pemetaan Berbatasan Kawasan
Data Hutan dan Areal
Penggunaan Lain (APL) di
seluruh Desa yang
berbatasan langsung
dengan batas kawasan
hutan secara digital.
Membuat Laporan
A.6 Administrasi SMA/SMK/ - 1 Pelaksanaan Pekerjaan:
D3 - Pendahuluan
- Bulanan (kemajuan
pekerjaan);
- Akhir;
- Mengelola administrasi
proyek.

A.7 Tim - - Membantu dan


Partisipasi mendampingi surveyor
Masyarakat dalam upaya memperlancar
dan mempercepat proses
pengambilan dan
pengumpulan data survei
lapangan
Keterangan:
a) Sertifikasi GIS merupakan merupakan sertifikat yang dikeluarkan oleh
lembaga pelatihan/institusi, antara lain:
- Perguruan tinggi yang mempunyai program studi Teknik Geodesi/
Geomatika/Geografi yang terakreditasi A atau Unggul di BAN-PT (Badan
Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi);
- Institusi pemerintah yang melaksanakan pelatihan di bidang survei dan
pemetaan; atau

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 22
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
- Lembaga pelatihan yang terakreditasi;
b) Sertifikasi Terestris Level 5 dan Level 6 merupakan sertifikat yang
dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang didukung oleh
Pemerintah pada bidang survei dan pemetaan di bawah Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP);
c) Lisensi SKB merupakan lisensi yang dikeluarkan oleh Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional.
8. PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. Ketentuan Pelaksanaan Pekerjaan
1) Penyedia Barang/Jasa wajib memiliki pengalaman minimal 5 (lima)
kali melaksanakan pekerjaan di bidang survei pengukuran dan
pemetaan;
2) Dalam rangka memudahkan pelaksanaan kendali mutu dan
pengawasan kegiatan, Penyedia Barang/Jasa wajib
menetapkan/menunjuk Team Leader, Koordinator Survei, dan
Koordinator Pengolah Data;
3) Penyedia Barang/Jasa menyertakan jadwal penugasan personil
dengan ketentuan sebagai berikut:
- Tidak diperbolehkan menggunakan personil yang sama dalam
tahapan pekerjaan berbeda yang dilaksanakan dalam waktu yang
bersamaan;
- Personil yang sama dapat digunakan pada lebih dari satu tahapan
pekerjaan yang berbeda dengan syarat tidak dilaksanakan pada
waktu bersamaan (paralel), sepanjang personil yang bersangkutan
memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk tahapan tersebut.
B. Kendali Mutu/Quality Control
Quality Control dilaksanakan secara internal oleh Penyedia Jasa
maupun oleh Tim Pengawas Teknis Direktorat Survei dan Pemetaan
Tematik dan dari Kantor Pertanahan. Quality Control dimaksudkan
untuk menjamin kualitas hasil pekerjaan pada setiap tahapan
pekerjaan. Quality Control dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Dokumen Quality Control Pengambilan Data Lapangan, terdiri
dari:
a. Kendali Mutu Persiapan terhadap kesesuaian personil, peralatan,
dan administrasi;
b. Kendali Mutu Persiapan Teknis yang merupakan pengecekan
terhadap kesesuaian peta kerja yang digunakan;
c. Kendali Mutu Survei Lapangan ;

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 23
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
d. Berita Acara Ekspose Hasil Survei Lapangan yang dilaksanakan
pada seluruh wilayah Desa/Kelurahan yang masuk dalam Area of
Interest/AoI kegiatan Survei PTPR hasil kegiatan lapangan yang
berisi keterangan: Nama Petugas pelaksana ekspose, lampiran
peta IGT PTPR yang menampilkan data atribut hasil kegiatan
Lapangan (seperti: nama pemilikan) yang ditandatangani oleh
Kepala Desa/Lurah/Perwakilan Desa/Lurah. Kegiatan ini
dilaksanakan oleh Pihak Ketiga (format Berita Acara seperti pada
Petunjuk Teknis Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik).
Keterangan:
- Formulir Kendali Mutu dan Berita Acara terlampir.
2) Dokumen Quality Control Pengolahan Data. Ketentuan QC
Pengolahan data adalah sebagai berikut:
a. Pengecekan spasial data bidang PTPR dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
- Hasil PTPR harus menutup (mengcover) seluruh area kerja (AoI)
awal yang disepakati, sehingga tidak ada kekosongan (gap)
antar bidang PTPR. Pengecekan kekosongan (gap) antar bidang
dilakukan dengan melakukan analisa topology “Must Not Have
Gaps”, yang menghasilkan error topologi “Must Not Have Gaps”
sejumlah 0 error. Contoh: (insert picture)
- Tidak terdapat tumpang tindih (overlap) antar bidang PTPR.
Pengecekan tumpang tindih antar bidang dilakukan dengan
melakukan analisa topologi “Must Not Overlap”, yang
menghasilkan error topologi “Must Not Overlap” sejumlah 0
error.
b. Pengecekan atribut bidang tanah PTPR dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
- Atribut field sync id harus terisi dan tidak boleh duplikat.
- Kesesuaian isian atribut sesuai dengan petunjuk teknis
Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik
QC Pengolahan data dibuktikan dengan tampilan data IGT PTPR yang
telah di verifikasi di Geoportal Tematik melalui capture tampilan data
verifikasi beserta dokumen hasil QC oleh Tim Kendali Mutu. adapun
contoh tampilan sebagai berikut:

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 24
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 25
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
Formulir Kendali mutu Pelaksanaan Kegiatan lapangan dan Kegiatan
Pengolahan Data mengacu dengan Juknis (NSPK) dari Direktorat
Survei dan Pemetaan Tematik
C. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dimaksudkan untuk menjamin kelancaran dan
kesesuaian terhadap jadwal dan kualitas dalam pelaksanaan pekerjaan.
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara internal oleh tim
pelaksana dari Penyedia Jasa maupun oleh Tim Pengawas Teknis
Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik.
Penyedia Barang/Jasa wajib melaksanakan monitoring dan evaluasi
secara internal dan berkala selama pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaan
monitoring dan evaluasi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Team Leader melaksanakan monitoring dan evaluasi internal
terhadap pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya selama satu
kali setiap bulan;
2) Koordinator Teknis melaksanakan monitoring dan evaluasi internal
terhadap pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya selama satu
kali setiap minggu;

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 26
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
3) Apabila diperlukan, kegiatan monitoring dan evaluasi internal dapat
mengundang Tim Pengawas Teknis Direktorat Survei dan Pemetaan
Tematik;
4) Tim Pengawas Teknis Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik akan
melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
pekerjaan sekurang-kurangnya selama satu kali dalam satu bulan;
5) Kegiatan monitoring dan evaluasi baik yang dilaksanakan secara
internal oleh Penyedia Barang/Jasa maupun oleh Tim Pengawas
Teknis Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik harus dicatat dalam
notulensi yang ditandatangani oleh pihak terkait;
6) Notulensi kegiatan monitoring dan evaluasi harus didokumentasikan
dengan baik. Tim Pengawas Teknis Direktorat Survei dan Pemetaan
Tematik sewaktu-waktu dapat meminta seluruh notulensi untuk
dilakukan pemeriksaan;
7) Tim Pengawas Teknis Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik dapat
memberikan teguran apabila Penyedia Jasa lalai dalam
melaksanakan monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan
pekerjaan.
Monitoring dan evaluasi mencakup beberapa hal, antara lain:
1) Kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai;
2) Kendala yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan;
3) Solusi bagi setiap kendala yang timbul;
4) Rencana pelaksanaan pada periode selanjutnya;
5) Strategi percepatan pencapaian target apabila terjadi keterlambatan
dari jadwal pelaksanaan yang ditetapkan.
9. LAPORAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Laporan yang dibuat adalah laporan pendahuluan, laporan bulanan, dan
laporan akhir, yang dilengkapi dengan kurva-S dibuat rangkap 2 (dua). Satu
rangkap laporan (pendahuluan, bulanan, akhir) wajib dimasukkan dalam boks
penyerahan barang/hasil.
A. Laporan Pendahuluan
Secara garis besar isi dari laporan pendahuluan sekurang-kurangnya
menguraikan mengenai:
1) Persiapan pelaksanaan Pekerjaan yang mencantumkan deskripsi
wilayah kerja (topografi, aksesibilitas, dan hal yang lain yang
dianggap relevan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan misalnya
data/tabel tentang wilayah administrasi mengenai jumlah, nama, dan
sebagainya) dan perencanaan personil;
2) Identitas pekerjaan dan organisasi pelaksana;

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 27
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
3)Metode, Peralatan dan Prosedur Pelaksanaan;
4)Jadwal detail pelaksanaan;
5)Kurva-S rencana kemajuan pekerjaan;
6)Deskripsi metode, prosedur dan perangkat (lunak/keras) yang akan
digunakan untuk pelaksanaan survei Pendahuluan, dan pengolahan
data.
B. Laporan Bulanan
Penyedia Barang/Jasa harus membuat laporan bulanan mengenai
kemajuan pelaksanaan pekerjaan paling lambat hari ke lima pada setiap
bulannya. Laporan tersebut dimulai sejak tanggal penandatanganan
kontrak. Untuk keadaan-keadaan tertentu, Pengawas Teknis berhak
untuk meminta laporan kemajuan di luar waktu yang telah ditetapkan
di atas.
C. Laporan Akhir
Pada akhir pekerjaan perusahaan harus membuat laporan akhir yang
memuat secara lengkap setiap tahapan kegiatan yang terdiri dari:
1) Laporan pelaksanaan dibuat 2 (dua) rangkap, yang menguraikan,
yang menguraikan:
a. Organisasi Pelaksana
b. Metode, Peralatan dan Prosedur Pelaksanaan
Pada prosedur pelaksanaan tiap tahap kegiatan, wajib
diuraikan langkah-langkah pengerjaan yang dilengkapi
dengan foto-foto dokumentasi
c. Mekanisme Quality Control yang dilaksanakan dengan
melampirkan:
- Hasil analisis terhadap hasil pengolahan data survei;
- Buku kendali, yang berisi konsultasi pelaksana dengan
pengawas teknik (saran, rekomendasi);
- Hasil supervisi internal.
2) Laporan Administrasi, yang berisi absensi kehadiran pelaksana
kegiatan serta pertanggungjawaban/bukti-bukti pengeluaran.
Laporan administrasi wajib ditunjukkan kepada Tim Teknis pada
saat akhir pekerjaan dan untuk kemudian disimpan/diarsipkan oleh
pihak penyedia. Pada saat audit pekerjaan, jika dibutuhkan, penyedia
wajib menyerahkannya. Kebenaran dan kelengkapan dari isi
dokumen Laporan Administrasi menjadi tanggung jawab pihak
penyedia.

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 28
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
10. PRODUK YANG DIHASILKAN
Produk akhir dari pelaksanaan kegiatan dan format penyimpanan adalah
sebagai berikut:
Tabel 5. Produk yang Dihasilkan
No Output Penyimpanan Format Penyimpanan/
/Folderisasi Evidence Dokumen
1 Laporan Kegiatan: Laporan - Hardcopy 2 (dua)
a. Dokumen Deskripsi Wilayah Kegiatan rangkap dan Softcopy
Kerja - Laporan Kegiatan
b. Laporan Pendahuluan mencantumkan
c. Laporan Bulanan Kurva-S
d. Laporan Akhir
2 Digital data hasil, yang terdiri dari: Digital Data
Hasil
a. Peta Tematik Hasil Survei PTPR Softcopy format
geodatabase (.gdb)
b. Dokumen Data Spasial Bidang Softcopy berupa screenshot
Tanah Hasil Survei Lapang di geoportal tematik
Geoportal Tematik
c. Dokumen Data Atribut Bidang Softcopy Formulir
Tanah Hasil Survei di Geoportal Lapangan format .pdf
Tematik
d. Dokumen (rekapitulasi) Daftar Softcopy berupa data excel
Atribut Bidang Tanah *.xls
e. Foto/Geotagging Kegiatan Softcopy yang
Pengambilan Data Lapangan linked/terhubung dengan
angka 2a.
3 Peta Kerja, memuat: Peta Kerja Softcopy
a. MPK Peta Kerja;
b. PDF Peta Kerja.
4 Dokumen Quality Control : Quality Hardcopy 2 (dua) rangkap
a. Dokumen Quality Control Control dan Softcopy
Pengambilan Data Lapangan;
b. Dokumen Quality Control
Pengolahan Data.
5 Upload ke Geoportal Tematik Upload Hardcopy 2 (dua) rangkap
Geoportal dan Softcopy berupa Berita
Tematik Acara Upload ke Geoportal
Tematik
6 Presentasi Hasil Presentasi a. Ekspose Hasil di
Hasil Daerah:
- Berita Acara

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 29
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
Presentasi Hasil di
Desa;
- Berita Acara
Presentasi Hasil di
Kantah/Kanwil
b. Ekspose Hasil di Pusat
- Berita Acara
Presentasi Hasil dan
Berita Acara Serah
Terima Hasil
Pekerjaan
Berita Acara dibuat dalam
format Hardcopy (2
rangkap) dan Softcopy
7 Dokumen Kontrak, memuat: Kontrak Hardcopy 2 (dua) rangkap
a. SPPBJ dan Softcopy
b. Surat Perjanjian
c. SSKK dan SSUK
d. SPMK
e. Addendum Kontrak (jika ada)
f. Jaminan Pelaksanaan
g. Jaminan Uang Muka (jika ada)
h. Jaminan Pemeliharaan
11. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan kegiatan adalah 120 (seratus dua puluh) hari kalender,
dengan contoh Jadwal Pelaksanaan sebagai berikut:
Gambar 4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

12. PEMBIAYAAN
Pekerjaan ini akan dibiayai dengan DIPA Direktorat Jenderal Survei dan
Pemetaan Pertanahan dan Ruang, Kementerian ATR/BPN Tahun Anggaran
2022, dengan nilai sebesar Rp 3.180.423.670,- (Tiga Milyar Seratus Delapan

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 30
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
Puluh Juta Empat Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh
Rupiah), yaitu dengan rincian:
Catatan:
a) Total nilai biaya di atas merupakan nilai untuk hasil survei PTPR pada
Bidang Tanah Belum Terdaftar (pembayaran 100% per bidang), dan jika
objek Survei PTPR pada Bidang Tanah Terdaftar maka pembayaran
menjadi 75% per bidang yang dihitung berdasarkan Nilai Penawaran
Penyedia/Nilai Kontrak;
b) Kontrak akan dilaksanakan ketika pagu anggaran kegiatan tersedia pada
DIPA Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang
Tahun Anggaran 2022.

13. MASA PEMELIHARAAN


Masa pemeliharaan pekerjaan oleh pihak ketiga adalah 30 (tiga puluh) hari
kalender dihitung sejak tanggal penyelesaian pekerjaan.
Jakarta, 19 Juli 2022
Mengetahui,
Direktur Survei dan Pemetaan Pejabat Pembuat Komitmen
Tematik Kegiatan Survei dan Pemetaan
Tematik

Ir. Yuli Mardiyono, M.Eng.Sc Wahyu Sari Sabekti, S.T., M.Sc.


NIP. 19640718 199203 1 010 NIP. 19800423 200502 2 01

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 31
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
LAMPIRAN I KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PILOT PROJECT PENGEMBANGAN PTPR DALAM RANGKA MENDUKUNG
KAWASAN SUPER PRIORITAS LABUAN BAJO - FLORES PROVINSI NUSA
TENGGARA TIMUR PROV. NTT (PAKET 2) TAHUN ANGGARAN 2022
(LOKASI: KABUPATEN MANGGARAI)

Gambar 5. Area of Interest (AoI) PTPR


Kab. Manggarai - Provinsi NTT

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 32
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
LAMPIRAN II KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Formulir 1: Kendali Mutu Persiapan (Personil, Peralatan, dan Administrasi)

Nama Pekerjaan: ……………………………………………………………………………………………….


Pelaksana Pekerjaan Waktu Petugas Kendali Mutu:
Pusat/Kanwil/Kantah/Penyedia Pelaksanaan
1. ……………………………..
……………………………………………… …………………….. 2. ……………………………..
No. Deskripsi S/A TS/TA Keterangan/Tindak Lanjut
1 Personil
a. Kesesuaian jumlah personil
pekerjaan terhadap KAK
b. Kesesuaian background pendidikan
personil terhadap KAK
2 Persiapan Peralatan Survei
a. Spesifikasi tablet android yang
telah terinstall dengan aplikasi
SiPetik
b. Komputer/laptop yang terinstall
aplikasi ArcGIS
c. Instalasi dan verifikasi akun
aplikasi SiPetik dan Geoportal
Tematik
3 Persiapan Administrasi
a. Surat Pengantar/Pemberitahuan
Pelaksanaan Kegiatan dari
Pusat/Daerah
b. Surat Tugas
c. Surat Keputusan (SK)
Hasil Penilaian: Diterima/Ditolak
Petugas Kendali Mutu Tanda Tangan

1. ……………………………………… ( …………………………………)

2. ……………………………………… ( …………………………………)
Keterangan: S: Sesuai/A: Ada, TS: Tidak Sesuai/TA (Tidak Ada)

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 33
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
Formulir 2: Kendali Mutu Persiapan Teknis (Peta Kerja)

Nama Pekerjaan: ……………………………………………………………………………………………….


Pelaksana Pekerjaan Waktu Petugas Kendali Mutu:
Pusat/Kanwil/Kantah/Penyedia Pelaksanaan
1. ……………………………..
……………………………………………… …………………….. 2. ……………………………..
No. Deskripsi S/A TS/TA Keterangan/Tindak Lanjut
1 Format Peta Kerja
a. Peta Kerja dalam format pdf
Jumlah: ……………. Lembar
b. Skala Peta Kerja pdf 1:2.500
c. Peta Kerja dalam format mbtiles
d. Jumlah file Peta Kerja format
mbtiles: …………..
2 Data dasar untuk Peta Kerja
a. Peta Dasar yang digunakan
(sumber): …………………………..
b. Informasi Data Dasar pada Peta
Kerja (Jaringan Jalan, Sungai,
Batas Administrasi)
c. Informasi Peta Lainnya (seperti:
Kawasan Hutan, Tambang, dll)
d. Informasi Peta Bidang Tanah
Terdaftar (online dan offline)
Hasil Penilaian: Diterima/Ditolak
Petugas Kendali Mutu Tanda Tangan

1. ……………………………………… ( …………………………………)

2. ……………………………………… ( …………………………………)
Keterangan: S: Sesuai/A: Ada, TS: Tidak Sesuai/TA (Tidak Ada)

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 34
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
Formulir 3: Kendali Mutu Survei Lapangan

Nama Pekerjaan: ……………………………………………………………………………………………….


Pelaksana Pekerjaan Waktu Petugas Kendali Mutu:
Pusat/Kanwil/Kantah/Penyedia Pelaksanaan
1. ……………………………..
……………………………………………… …………………….. 2. ……………………………..
No. Deskripsi S/A TS/TA Keterangan/Tindak Lanjut
1 Pengumpulan Data Sekunder
a. Data sekunder apa saja yang telah
dikumpulkan (Sebutkan)
b. Sebutkan instansi pemberi data
sekunder (apabila ada)
c. Format data sekunder: Peta digital/
Peta hardcopy/Data tabulasi
d. Apakah tersedia sketsa bidang
tanah dari desa?
e. Berapa persen (%) dari keseluruhan
AoI yang sudah diperoleh data
sekunder bidang tanah terdaftar
dari KKP?
2 Pelaksanaan Survei Lapangan
a. Pemahaman surveyor tentang tugas
dan fungsi di lapangan
b. Informasi bidang tanah diperoleh
dari narasumber yang kompeten
c. Pembuatan sketsa bidang tanah
dilakukan di atas Peta Kerja
d. Delineasi bidang tanah di aplikasi
SiPetik dilakukan tepat di atas
bidang tanah atau dalam jarak
tertentu yang diperkenankan (jika
tidak berikan alasannya)
e. Delineasi bidang tanah di aplikasi
SiPetik dilakukan dengan
background citra satelit/foto udara
f. Apakah terjadi overlap hasil survei
antar petugas survei?

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 35
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
No. Deskripsi S/A TS/TA Keterangan/Tindak Lanjut
g. Pengisian Formulir Lapangan pada
Aplikasi SiPetik sudah dilakukan
dengan lengkap, jika tidak semua
atribut terisi di lapangan, sebutkan
yang tidak diisi di lapangan!
h. Foto objek lapangan sudah diambil
sesuai dengan jumlah yang
dipersyaratkan
i. Pengisian atribut dan data spasial
sudah sesuai dengan kondisi riil di
lapangan berdasarkan hasil
sampling
j. Jumlah bidang yang telah tersurvei:
……………… bidang
k. Apakah pengiriman data hasil
survei lapangan ke Geoportal
Tematik dilakukan secara rutin?
Berapa hari sekali?
l. Apakah terdapat kendala di
lapangan yang menghambat proses
Survei Lapangan? Bila ada
sebutkan!
3 Presentasi Hasil di Daerah
a. Jumlah desa dalam AoI
………… desa
b. Apakah sudah dilaksanakan
Presentasi Hasil? ………… desa
c. Berita Acara Presentasi Hasil dan
Evidence/Dokumen Pendukung
Lainnya
Hasil Penilaian: Diterima/Ditolak
Petugas Kendali Mutu Tanda Tangan

1. ……………………………………… ( …………………………………)

2. ……………………………………… ( …………………………………)
Keterangan: S: Sesuai/A: Ada, TS: Tidak Sesuai/TA (Tidak Ada)

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 36
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
Formulir 4: Kendali Mutu Pengolahan Data Lapangan

Nama Pekerjaan: ……………………………………………………………………………………………….

Pelaksana Pekerjaan Waktu Pelaksanaan Petugas Kendali Mutu:


Pusat/Kanwil/Kantah/Penyedia
1. ……………………………..
………………………………………………. …………………….. 2. ……………………………..

No Desa Kategori Informasi yang Hasil dari S/TS Hasil Verifikasi Tindak
dilakukan Pengecekan Petugas Petugas Lanjut/
Survei Kendali Mutu Keterangan
1 a. Luas (Hektar)
b. Jumlah Bidang
c. Sinkronisasi Bidang
Tanah dengan Data
Dasar (Jalan dan
Sungai)
d. Edgematching antar
desa
e. Topologi (Must Not
Overlap and Must
Not Gaps)
f. Pengisian dan
Penulisan Teks
Atribut
Penguasaan,
Pemilikan,
Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
g. Verifikasi di
Geoportal Tematik
dst
Hasil Penilaian: Diterima/Ditolak
Petugas Kendali Mutu Nama Tanda
Tangan

1. ……………………….. ……………..

2. ……………………….. ……………..

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 37
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
Keterangan: S: Sesuai/A: Ada, TS: Tidak Sesuai/TA (Tidak Ada)
LAMPIRAN III KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KOP SURAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BERITA ACARA PRESENTASI HASIL
NAMA PAKET PEKERJAAN
TAHUN ANGGARAN 2022
Pada hari ini ………….., tanggal ………….. bulan ………….. tahun ………….., kami
yang bertanda tangan di bawah ini selaku perwakilan dari PT ………….. yang
merupakan pelaksana pekerjaan ………….. berdasarkan Kontrak Nomor
………….. tanggal …………..
Nama :
Jabatan :
Telah melakukan Presentasi Hasil Pekerjaan di Desa/Kelurahan …………..
Kecamatan ………….. Kabupaten ………….. dan hasilnya (data dan informasi
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah) telah sesuai.
Peta Hasil Kegiatan dan Daftar Hadir terlampir.
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
………….., …………..………….. 2022
Mengetahui:
A.n . PT. ………….. Kepala Desa/Lurah …………..

Nama: ………………………….
Nama: ………………………….
NIP : ………………………….
NIP : ………………………….

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 38
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
Lampiran I Berita Acara Presentasi Hasil
DAFTAR HADIR KEGIATAN PRESENTASI HASIL
Tanggal : …………..
Tempat : …………..
Kecamatan : …………..
Desa/Kelurahan : …………..

No. Nama Jabatan/Desa/Kelu Tanda Tangan


rahan

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 39
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai
Lampiran II Berita Acara Presentasi Hasil

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Pilot Project Pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka Mendukung Kawasan Super 40
Prioritas Labuan Bajo - Flores Provinsi NTT (Paket 2) Lokasi: Kabupaten Manggarai

Anda mungkin juga menyukai