MATERI Sektor Dan Wadah2 Minggu Pertama Juni 2023
MATERI Sektor Dan Wadah2 Minggu Pertama Juni 2023
Pengantar
Dalam pembacaan ini dicatat bahwa Yesus sedang menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon setelah Ia
bersoal jawab dengan beberapa orang Farisi dan ahli Taurat. Dicatat dalam Markus7:24-30 bahwa Yesus
tidak mau diketahui oleh orang lain. Namun sekalipun demikian ternyata kedatangan Yesus tidak bisa
dirahasiakan karena ke mana pun Yesus pergi, Dia akan selalu menjadi fokus perhatian banyak orang.
Kedatangan-Nya itu diketahui oleh seorang perempuan Kanaan yang mempunyai seorang anak yang
sedang kerasukan setan.
Kisah ini sangat menarik mengingat perempuan ini adalah seorang Kanaan (golongan kafir) yang bagi
orang Yahudi tidak layak untuk bergaul dengan orang-orang Yahudi. Namun iman yang diperoleh dari
keberanian dan ketabahan perempuan ini dalam menghadapi tantangan, mendapat pujian dari Yesus dan
apa yang diinginkannya akhirnya didapatkannya. Ujian iman harus kita lalui untuk mendapatkan suatu hasil
yang memuaskan. Dari kisah ini kita dapat melihat ada beberapa ujian iman yang dilalui oleh perempuan
Kanaan yang sering kali kita mengalaminya juga.
Bagi orang2 yang setia kepada-Nya selalu tersedia rancangan2 yang sangat mengagumkan meskipun
didahului oleh kesunyian, penolakan dan direndahkan. Tuhan diam bukan karena marah atau tidak peduli
atau melupakan kita, tetapi Ia sedang membawa kita kepada satu jawaban yang tidak pernah kita pikirkan
sebelumnya.
1. Faktor apa yang mendorong perempuan Kanaan itu terus mengikuti Yesus dan
meminta belas kasihan demi penyembuhan anaknya ?
2. Apakah kisah Perempuan Kanaan ini mirip dengan kondisi yang pernah anda
jumpai dalam kehidupan masa kini ?
3. Apa respons kita bila hal yang kita mohonkan dalam doa tidak atau belum Tuhan
kabulkan ?
Selamat berdiskusi
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Pengantar
Pendalaman Teks
Persembahan Persepuluhan adalah salah satu bentuk pemberian yang diwajibkan
Allah bagi umat Istael. Kitab Maleakhi menyatakan ketertinggalan bangsa Israel dalam
mewujudkan ketaatannya kepada Allah. Meskipun demikian Allah tetap mengasihi
mereka. Maleakhi mengajak bangsa ini untuk memulihkan hubungan mereka dengan
Tuhan dengan cara memulihkan kerohanian mereka. Tidak hanya kepada seluruh
suku, tetapi juga sampai kepada pelayan Tuhan yaitu Lewi dan Imam. Persepuluhan
adalah bentuk peribadatan dan wujud keaktifan dalam mendukung kegiatan
keimamatan dalam bait Allah.
Pengabaian persepuluhan berdampak kepada terhambatnya pelayanan karena para
imam bekerja bagi nafkah mereka masing-masing. Perbuatan baik adalah penting,
tetapi persepuluhan juga penting. Tidak boleh mengabaikan salah satunya. Suku Lewi
tidak menerima persepuluhan sebagai upah, tetapi sebagai warisan. Persepuluhan
adalah wajib. Tidak memandang pekerjaan ataupun tingkat penghasilan. Suku Lewi
hidup dari persepuluhan, namun mereka juga memberikan persepuluhan terbaik
mereka kepada para imam. Bangsa Israel telah menghina Tuhan, khususnya para
imam dengan tidak hormat dan tidak takut kepada Tuhan, mereka mengabaikan
persembahan persepuluhan.
Maleakhi menyerukan pertobatan dan supaya bangsa Israel mengingat kembali akan
kesetiaan Tuhan. Mereka dituduh telah merampok milik Tuhan karena lalai pada
persepuluhan dan persembahan khusus yang adalah nafkah para imam. Persepuluhan
adalah serius, sehingga dengan tidak memberikannya sama saja dengan merampok
milik Tuhan. Cara untuk kembali kepada Tuhan di antaranya adalah dengan
menghiraukan persepuluhan. Bangsa Israel tidak memberikan persepuluhan atau
memberikan namun tidak sebagaimana seharusnya. Kesulitan ekonomi menjadi
alasan bangsa Israel untuk tidak memberikan persepuluhan. Mereka merasa dirinya
begitu susah sehingga layak jika bertindak tidak hormat kepada Tuhan. padahal justru
pengabaiannya terhadap persepuluhan itulah yang membuat berkat mereka
terhambat. Mereka tidak sadar bahwa tindakan mereka justru memperburuk keadaan
karena mendatangkan pengadilan, peringatan dan kutuk dari Tuhan. “Dengan
kutukan kamu terus menerus dikutuk, tetapi masih tetap terus menerus merampok
Tuhan”. Kutuk itu mengikat dan membatasi berkat. Bangsa Israel menjadi bangsa
yang besar karena Tuhan, namun mereka tetap merampok milik Tuhan.
Ketaatan umat Israel memenuhi persembahan persepuluhan adalah wujud ketaatan
kepada Allah. Ada jaminan bagi yang taat. “Ujilah Aku” perintah Tuhan sebagai bukti
kesetiaan-Nya. Bangsa Israel meragukan pemeliharaan Tuhan dalam ketidaktahuan
mereka, karena itu tantangan dari Tuhan ini muncul. Mereka bertanggungjawab jika
Imam dan Lewi kelaparan karena absen nya persepuluhan. Karena memberi
persepuluhan semata-mata karena menghormati Tuhan. Kegagalan persepuluhan
sebenarnya berakar kepada kekikiran karena tidak percaya/ meragukan Allah.
Memberikan Persepuluhan merupakan bentuk ketaatan. Allah adalah sumber berkat
dan hanya dirasakan oleh orang yang takut kepada-Nya. Berkat adalah Kekuatan dari
Allah yang datang dari Allah yang mendatangkan keberuntungan dan kekayaan bagi
manusia.
Pendalaman Konteks
Gereja Protestan Indonesia di Papua melalui Sidang Sinode IX tahun 2018 di
Jayapura mengarakan warganya memberi persembahan persepuluhan. Pemberian
persembahan persepuluhan itu dialokasikan untuk membayar gaji para pegawai
Gereja ( Pendeta, Pengajar dan staf yang bekerja ditiap lingkup). Mengapa
demikian ? sebab hamba-hamba Tuhan inilah yang keseharian melaksanakan
tugas keimamatan melalui panggilan pelayanannya.
Umat diarahkan untuk memberi persembahan persepuluhan secara rutin, utuh,
penuh keikhlasan dan terfokus pada jemaat setempat. Rutin artinya berapapun
penghasilan umat dalam sebulan rutin memberi sepersepuluh kepada Tuhan
melalui GerejaNya. Utuh artinya tidak membagi-bagikan sepersepuluh
penghasilannya itu untuk pemberian pengucpan syukur atau kolekta atau untuk
sumbangan pembangunan dan lainnya tetapi seluruh nilai persepuluhan itu
diberikan sekaligus ke pos / kotak yang telah ditentukan. Keikhlasan artinya
tidak lagi mempersoalkan pemberian itu sebab lembaga GPI Papua telah
menentukan mekanisme dan tujuan dari pemberian persepuluhan dimaksud
sehingga pengunaannya tertanggung jawab. Fukus pada jemaat setempat bahwa
dimana kita terdaftar dan terlayani di jemaat setempat, maka pemberian
persepuluhan kita harus juga tertujuh kesitu, bukan sebaliknya kita terdaftar dan
terlayani di Jemaat A selanjutnya memberikan persepuluhan di Jemaat B yang jauh
disana.
Selamat Berdiskusi
TUHAN YESUS MEMBERKATI
MATERI PEMBERITAAN FIRMAN UNTUK WADAH PERWATA
MINGGU PERTAMA - JUNI 2023
Pengantar
Pendalaman Teks
Persembahan Persepuluhan adalah salah satu bentuk pemberian yang diwajibkan
Allah bagi umat Istael. Kitab Maleakhi menyatakan ketertinggalan bangsa Israel dalam
mewujudkan ketaatannya kepada Allah. Meskipun demikian Allah tetap mengasihi
mereka. Maleakhi mengajak bangsa ini untuk memulihkan hubungan mereka dengan
Tuhan dengan cara memulihkan kerohanian mereka. Tidak hanya kepada seluruh
suku, tetapi juga sampai kepada pelayan Tuhan yaitu Lewi dan Imam. Persepuluhan
adalah bentuk peribadatan dan wujud keaktifan dalam mendukung kegiatan
keimamatan dalam bait Allah.
Pengabaian persepuluhan berdampak kepada terhambatnya pelayanan karena para
imam bekerja bagi nafkah mereka masing-masing. Perbuatan baik adalah penting,
tetapi persepuluhan juga penting. Tidak boleh mengabaikan salah satunya. Suku Lewi
tidak menerima persepuluhan sebagai upah, tetapi sebagai warisan. Persepuluhan
adalah wajib. Tidak memandang pekerjaan ataupun tingkat penghasilan. Suku Lewi
hidup dari persepuluhan, namun mereka juga memberikan persepuluhan terbaik
mereka kepada para imam. Bangsa Israel telah menghina Tuhan, khususnya para
imam dengan tidak hormat dan tidak takut kepada Tuhan, mereka mengabaikan
persembahan persepuluhan.
Maleakhi menyerukan pertobatan dan supaya bangsa Israel mengingat kembali akan
kesetiaan Tuhan. Mereka dituduh telah merampok milik Tuhan karena lalai pada
persepuluhan dan persembahan khusus yang adalah nafkah para imam. Persepuluhan
adalah serius, sehingga dengan tidak memberikannya sama saja dengan merampok
milik Tuhan. Cara untuk kembali kepada Tuhan di antaranya adalah dengan
menghiraukan persepuluhan. Bangsa Israel tidak memberikan persepuluhan atau
memberikan namun tidak sebagaimana seharusnya. Kesulitan ekonomi menjadi
alasan bangsa Israel untuk tidak memberikan persepuluhan. Mereka merasa dirinya
begitu susah sehingga layak jika bertindak tidak hormat kepada Tuhan. padahal justru
pengabaiannya terhadap persepuluhan itulah yang membuat berkat mereka
terhambat. Mereka tidak sadar bahwa tindakan mereka justru memperburuk keadaan
karena mendatangkan pengadilan, peringatan dan kutuk dari Tuhan. “Dengan
kutukan kamu terus menerus dikutuk, tetapi masih tetap terus menerus merampok
Tuhan”. Kutuk itu mengikat dan membatasi berkat. Bangsa Israel menjadi bangsa
yang besar karena Tuhan, namun mereka tetap merampok milik Tuhan.
Ketaatan umat Israel memenuhi persembahan persepuluhan adalah wujud ketaatan
kepada Allah. Ada jaminan bagi yang taat. “Ujilah Aku” perintah Tuhan sebagai bukti
kesetiaan-Nya. Bangsa Israel meragukan pemeliharaan Tuhan dalam ketidaktahuan
mereka, karena itu tantangan dari Tuhan ini muncul. Mereka bertanggungjawab jika
Imam dan Lewi kelaparan karena absen nya persepuluhan. Karena memberi
persepuluhan semata-mata karena menghormati Tuhan. Kegagalan persepuluhan
sebenarnya berakar kepada kekikiran karena tidak percaya/ meragukan Allah.
Memberikan Persepuluhan merupakan bentuk ketaatan. Allah adalah sumber berkat
dan hanya dirasakan oleh orang yang takut kepada-Nya. Berkat adalah Kekuatan dari
Allah yang datang dari Allah yang mendatangkan keberuntungan dan kekayaan bagi
manusia.
Pendalaman Konteks
Gereja Protestan Indonesia di Papua melalui Sidang Sinode IX tahun 2018 di
Jayapura mengarakan warganya memberi persembahan persepuluhan. Pemberian
persembahan persepuluhan itu dialokasikan untuk membayar gaji para pegawai
Gereja ( Pendeta, Pengajar dan staf yang bekerja ditiap lingkup). Mengapa
demikian ? sebab hamba-hamba Tuhan inilah yang keseharian melaksanakan
tugas keimamatan melalui panggilan pelayanannya.
Umat diarahkan untuk memberi persembahan persepuluhan secara rutin, utuh,
penuh keikhlasan dan terfokus pada jemaat setempat. Rutin artinya berapapun
penghasilan umat dalam sebulan rutin memberi sepersepuluh kepada Tuhan
melalui GerejaNya. Utuh artinya tidak membagi-bagikan sepersepuluh
penghasilannya itu untuk pemberian pengucpan syukur atau kolekta atau untuk
sumbangan pembangunan dan lainnya tetapi seluruh nilai persepuluhan itu
diberikan sekaligus ke pos / kotak yang telah ditentukan. Keikhlasan artinya
tidak lagi mempersoalkan pemberian itu sebab lembaga GPI Papua telah
menentukan mekanisme dan tujuan dari pemberian persepuluhan dimaksud
sehingga pengunaannya tertanggung jawab. Fukus pada jemaat setempat bahwa
dimana kita terdaftar dan terlayani di jemaat setempat, maka pemberian
persepuluhan kita harus juga tertujuh kesitu, bukan sebaliknya kita terdaftar dan
terlayani di Jemaat A selanjutnya memberikan persepuluhan di Jemaat B yang jauh
disana.
Selamat Berdiskusi
TUHAN YESUS MEMBERKATI
MATERI PEMBERITAAN FIRMAN UNTUK WADAH PERPRI
MINGGU PERTAMA - JUNI 2023
Pengantar
Pendalaman Teks
Persembahan Persepuluhan adalah salah satu bentuk pemberian yang diwajibkan
Allah bagi umat Istael. Kitab Maleakhi menyatakan ketertinggalan bangsa Israel dalam
mewujudkan ketaatannya kepada Allah. Meskipun demikian Allah tetap mengasihi
mereka. Maleakhi mengajak bangsa ini untuk memulihkan hubungan mereka dengan
Tuhan dengan cara memulihkan kerohanian mereka. Tidak hanya kepada seluruh
suku, tetapi juga sampai kepada pelayan Tuhan yaitu Lewi dan Imam. Persepuluhan
adalah bentuk peribadatan dan wujud keaktifan dalam mendukung kegiatan
keimamatan dalam bait Allah.
Pengabaian persepuluhan berdampak kepada terhambatnya pelayanan karena para
imam bekerja bagi nafkah mereka masing-masing. Perbuatan baik adalah penting,
tetapi persepuluhan juga penting. Tidak boleh mengabaikan salah satunya. Suku Lewi
tidak menerima persepuluhan sebagai upah, tetapi sebagai warisan. Persepuluhan
adalah wajib. Tidak memandang pekerjaan ataupun tingkat penghasilan. Suku Lewi
hidup dari persepuluhan, namun mereka juga memberikan persepuluhan terbaik
mereka kepada para imam. Bangsa Israel telah menghina Tuhan, khususnya para
imam dengan tidak hormat dan tidak takut kepada Tuhan, mereka mengabaikan
persembahan persepuluhan.
Maleakhi menyerukan pertobatan dan supaya bangsa Israel mengingat kembali akan
kesetiaan Tuhan. Mereka dituduh telah merampok milik Tuhan karena lalai pada
persepuluhan dan persembahan khusus yang adalah nafkah para imam. Persepuluhan
adalah serius, sehingga dengan tidak memberikannya sama saja dengan merampok
milik Tuhan. Cara untuk kembali kepada Tuhan di antaranya adalah dengan
menghiraukan persepuluhan. Bangsa Israel tidak memberikan persepuluhan atau
memberikan namun tidak sebagaimana seharusnya. Kesulitan ekonomi menjadi
alasan bangsa Israel untuk tidak memberikan persepuluhan. Mereka merasa dirinya
begitu susah sehingga layak jika bertindak tidak hormat kepada Tuhan. padahal justru
pengabaiannya terhadap persepuluhan itulah yang membuat berkat mereka
terhambat. Mereka tidak sadar bahwa tindakan mereka justru memperburuk keadaan
karena mendatangkan pengadilan, peringatan dan kutuk dari Tuhan. “Dengan
kutukan kamu terus menerus dikutuk, tetapi masih tetap terus menerus merampok
Tuhan”. Kutuk itu mengikat dan membatasi berkat. Bangsa Israel menjadi bangsa
yang besar karena Tuhan, namun mereka tetap merampok milik Tuhan.
Ketaatan umat Israel memenuhi persembahan persepuluhan adalah wujud ketaatan
kepada Allah. Ada jaminan bagi yang taat. “Ujilah Aku” perintah Tuhan sebagai bukti
kesetiaan-Nya. Bangsa Israel meragukan pemeliharaan Tuhan dalam ketidaktahuan
mereka, karena itu tantangan dari Tuhan ini muncul. Mereka bertanggungjawab jika
Imam dan Lewi kelaparan karena absen nya persepuluhan. Karena memberi
persepuluhan semata-mata karena menghormati Tuhan. Kegagalan persepuluhan
sebenarnya berakar kepada kekikiran karena tidak percaya/ meragukan Allah.
Memberikan Persepuluhan merupakan bentuk ketaatan. Allah adalah sumber berkat
dan hanya dirasakan oleh orang yang takut kepada-Nya. Berkat adalah Kekuatan dari
Allah yang datang dari Allah yang mendatangkan keberuntungan dan kekayaan bagi
manusia.
Pendalaman Konteks
Gereja Protestan Indonesia di Papua melalui Sidang Sinode IX tahun 2018 di
Jayapura mengarakan warganya memberi persembahan persepuluhan. Pemberian
persembahan persepuluhan itu dialokasikan untuk membayar gaji para pegawai
Gereja ( Pendeta, Pengajar dan staf yang bekerja ditiap lingkup). Mengapa
demikian ? sebab hamba-hamba Tuhan inilah yang keseharian melaksanakan
tugas keimamatan melalui panggilan pelayanannya.
Umat diarahkan untuk memberi persembahan persepuluhan secara rutin, utuh,
penuh keikhlasan dan terfokus pada jemaat setempat. Rutin artinya berapapun
penghasilan umat dalam sebulan rutin memberi sepersepuluh kepada Tuhan
melalui GerejaNya. Utuh artinya tidak membagi-bagikan sepersepuluh
penghasilannya itu untuk pemberian pengucpan syukur atau kolekta atau untuk
sumbangan pembangunan dan lainnya tetapi seluruh nilai persepuluhan itu
diberikan sekaligus ke pos / kotak yang telah ditentukan. Keikhlasan artinya
tidak lagi mempersoalkan pemberian itu sebab lembaga GPI Papua telah
menentukan mekanisme dan tujuan dari pemberian persepuluhan dimaksud
sehingga pengunaannya tertanggung jawab. Fukus pada jemaat setempat bahwa
dimana kita terdaftar dan terlayani di jemaat setempat, maka pemberian
persepuluhan kita harus juga tertujuh kesitu, bukan sebaliknya kita terdaftar dan
terlayani di Jemaat A selanjutnya memberikan persepuluhan di Jemaat B yang jauh
disana.
Selamat Berdiskusi
TUHAN YESUS MEMBERKATI
MATERI PEMBERITAAN FIRMAN UNTUK WADAH PERLANSIA
MINGGU PERTAMA - JUNI 2023
Pengantar
Pendalaman Teks
Persembahan Persepuluhan adalah salah satu bentuk pemberian yang diwajibkan
Allah bagi umat Istael. Kitab Maleakhi menyatakan ketertinggalan bangsa Israel dalam
mewujudkan ketaatannya kepada Allah. Meskipun demikian Allah tetap mengasihi
mereka. Maleakhi mengajak bangsa ini untuk memulihkan hubungan mereka dengan
Tuhan dengan cara memulihkan kerohanian mereka. Tidak hanya kepada seluruh
suku, tetapi juga sampai kepada pelayan Tuhan yaitu Lewi dan Imam. Persepuluhan
adalah bentuk peribadatan dan wujud keaktifan dalam mendukung kegiatan
keimamatan dalam bait Allah.
Pengabaian persepuluhan berdampak kepada terhambatnya pelayanan karena para
imam bekerja bagi nafkah mereka masing-masing. Perbuatan baik adalah penting,
tetapi persepuluhan juga penting. Tidak boleh mengabaikan salah satunya. Suku Lewi
tidak menerima persepuluhan sebagai upah, tetapi sebagai warisan. Persepuluhan
adalah wajib. Tidak memandang pekerjaan ataupun tingkat penghasilan. Suku Lewi
hidup dari persepuluhan, namun mereka juga memberikan persepuluhan terbaik
mereka kepada para imam. Bangsa Israel telah menghina Tuhan, khususnya para
imam dengan tidak hormat dan tidak takut kepada Tuhan, mereka mengabaikan
persembahan persepuluhan.
Maleakhi menyerukan pertobatan dan supaya bangsa Israel mengingat kembali akan
kesetiaan Tuhan. Mereka dituduh telah merampok milik Tuhan karena lalai pada
persepuluhan dan persembahan khusus yang adalah nafkah para imam. Persepuluhan
adalah serius, sehingga dengan tidak memberikannya sama saja dengan merampok
milik Tuhan. Cara untuk kembali kepada Tuhan di antaranya adalah dengan
menghiraukan persepuluhan. Bangsa Israel tidak memberikan persepuluhan atau
memberikan namun tidak sebagaimana seharusnya. Kesulitan ekonomi menjadi
alasan bangsa Israel untuk tidak memberikan persepuluhan. Mereka merasa dirinya
begitu susah sehingga layak jika bertindak tidak hormat kepada Tuhan. padahal justru
pengabaiannya terhadap persepuluhan itulah yang membuat berkat mereka
terhambat. Mereka tidak sadar bahwa tindakan mereka justru memperburuk keadaan
karena mendatangkan pengadilan, peringatan dan kutuk dari Tuhan. “Dengan
kutukan kamu terus menerus dikutuk, tetapi masih tetap terus menerus merampok
Tuhan”. Kutuk itu mengikat dan membatasi berkat. Bangsa Israel menjadi bangsa
yang besar karena Tuhan, namun mereka tetap merampok milik Tuhan.
Ketaatan umat Israel memenuhi persembahan persepuluhan adalah wujud ketaatan
kepada Allah. Ada jaminan bagi yang taat. “Ujilah Aku” perintah Tuhan sebagai bukti
kesetiaan-Nya. Bangsa Israel meragukan pemeliharaan Tuhan dalam ketidaktahuan
mereka, karena itu tantangan dari Tuhan ini muncul. Mereka bertanggungjawab jika
Imam dan Lewi kelaparan karena absen nya persepuluhan. Karena memberi
persepuluhan semata-mata karena menghormati Tuhan. Kegagalan persepuluhan
sebenarnya berakar kepada kekikiran karena tidak percaya/ meragukan Allah.
Memberikan Persepuluhan merupakan bentuk ketaatan. Allah adalah sumber berkat
dan hanya dirasakan oleh orang yang takut kepada-Nya. Berkat adalah Kekuatan dari
Allah yang datang dari Allah yang mendatangkan keberuntungan dan kekayaan bagi
manusia.
Pendalaman Konteks
Gereja Protestan Indonesia di Papua melalui Sidang Sinode IX tahun 2018 di
Jayapura mengarakan warganya memberi persembahan persepuluhan. Pemberian
persembahan persepuluhan itu dialokasikan untuk membayar gaji para pegawai
Gereja ( Pendeta, Pengajar dan staf yang bekerja ditiap lingkup). Mengapa
demikian ? sebab hamba-hamba Tuhan inilah yang keseharian melaksanakan
tugas keimamatan melalui panggilan pelayanannya.
Umat diarahkan untuk memberi persembahan persepuluhan secara rutin, utuh,
penuh keikhlasan dan terfokus pada jemaat setempat. Rutin artinya berapapun
penghasilan umat dalam sebulan rutin memberi sepersepuluh kepada Tuhan
melalui GerejaNya. Utuh artinya tidak membagi-bagikan sepersepuluh
penghasilannya itu untuk pemberian pengucpan syukur atau kolekta atau untuk
sumbangan pembangunan dan lainnya tetapi seluruh nilai persepuluhan itu
diberikan sekaligus ke pos / kotak yang telah ditentukan. Keikhlasan artinya
tidak lagi mempersoalkan pemberian itu sebab lembaga GPI Papua telah
menentukan mekanisme dan tujuan dari pemberian persepuluhan dimaksud
sehingga pengunaannya tertanggung jawab. Fukus pada jemaat setempat bahwa
dimana kita terdaftar dan terlayani di jemaat setempat, maka pemberian
persepuluhan kita harus juga tertujuh kesitu, bukan sebaliknya kita terdaftar dan
terlayani di Jemaat A selanjutnya memberikan persepuluhan di Jemaat B yang jauh
disana.
Selamat Berdiskusi
TUHAN YESUS MEMBERKATI